BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Uraian
Banjir di Jakarta adalah suatu fenomena yang sudah lama terjadi secara
alami. Bahkan, tanpa faktor polusi akibat kegiatan manusia dan faktor-faktor
antropogenik lainnya, Kota Jakarta sudah terkena banjir yang disebabkan oleh
metabolisme alaminya (Caljouw, Nas, dan Pratiwo 2015). Sekarang, Jakarta
merupakan sebuah delta berumur 5000 tahun yang terbentuk oleh sedimentasi dari
gunung-gunung merapi dari Selatan. Terdapat sekitar 13 waterway yang melewati
dataran aluvial ini yang berada sedikit di atas permukaan laut. Kecepatan air yang
mengalir di dalam delta ke arah laut mengalami perlambatan karena kontur tanah
di daerah tersebut relatif landai, dan pada saat musim hujan sungai-sungai yang
melewati daerah tersebut membawa air yang mengandung banyak lumpur dari
hulu. Oleh karena itu, terjadi banyak sedimentasi pada outlet sungai.
Penjajah Belanda yang datang ke Batavia tidak asing dengan
karakteristik delta tersebut dan fenomena banjir yang sering terjadi, karena Kota
Amsterdam mempunyai karakteristik yang sama. Berbeda dengan warga pribumi,
penjajah Belanda memilih untuk menantang kondisi alami daerah Batavia,
dibandingkan dengan menghindarinya. Berbagai macam usaha dilakukan oleh
pemerintah kolonial Belanda untuk mencegah banjir di Batavia, seperti reklamasi
wetlands, penggalian kanal, dan penimbunan tanah untuk menaikkan ketinggian
tanah daerah tersebut (Caljouw et al, 2005). Seiring dengan berkembangnya Kota
Batavia, Batavia terkena banjir besar yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan
perluasan lahan seperti penebangan hutan di daerah hulu dan irigasi untuk wilayah
pertanian. Untuk mengatasi masalah banjir yang semakin sering terjadi, seorang
insinyur keairan bernama Herman Van Breen, merancang Banjir Kanal Barat yang
berfungsi untuk mengendalikan volume air yang mengalir dari Sungai Ciliwung
ke bagian barat Batavia sebelum masuk ke laut.
Untuk memenuhi kebutuhan air di dalam Batavia itu sendiri, Van Breen
juga merancang polder dan waduk di beberapa bagian Jakarta Utara menggunakan
kerukan sedimen dari mulut sungai (Caljouw et al, 2005). Salah satunya adalah
Waduk Sunter Selatan. Waduk Sunter Selatan ini mempunyai luas sebesar 25,9 Ha
dengan enam buah pompa yang dapat memompa air sebesar 15 m 3/detik. Fungsi
Universitas Indonesia
Waduk Sunter Selatan ini adalah untuk menampung air pada saat musim hujan
untuk mengurangi dampak banjir, dan ketika ketinggian air sudah mencapai dua
meter, air dialirkan oleh pompa melalui pipa pembuangan dan dialirkan ke Laut
Ancol melalui Kali Sentiong. Namun, Waduk Sunter Selatan sudah mengalami
pendangkalan sehingga harus dikeruk untuk mengembalikan fungsinya untuk
menampung air.
1.2 Tujuan
a.
b.
Universitas Indonesia
BAB 2 PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
Semua saluran yang terhubung dengan saluran inlet waduk diteliti dan
diukur jaraknya dengan menggunakan aplikasi komputer. Saluran utama atau
main drain pada studi kasus kami adalah saluran yang memiliki alur terpanjang,
untuk mendapatkan waktu konsentrasi yang lama agar debit banjir yang
dihasilkan adalah debit banjir maksimum. Saluran utama kami memiliki panjang
2090 m dan kemiringan 0.002, dan mengalirkan air dari utara ke dalam waduk
Sunter Selatan Barat melalui inlet berupa pintu air di ujung timur.
Gambar 2.2 Saluran yang diberi warna merah adalah saluran utama
Sumber Gambar: GoogleMaps, 2015
1984
Data Hujan
(mm)
70
1994
Data Hujan
(mm)
98
1985
146
1995
77
1986
83
1996
98
1987
106
1997
118
1988
100
1998
111
1989
86
1999
83
1990
216
2000
65
Tahun
Tahun
Universitas Indonesia
1991
57
2001
52
1992
171
2002
147
1993
178
2003
127
20
109.45
43.479547
5
2.97
0.5236
1.0628
2.3018441
9
R100
209.53314
4
Tabel 2.2 Data Perhitungan Metode Gumbell
Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa besar hujan rencana pada
akhir waktu ulang 20 tahun adalah sebesar 209,533 mm.
Kemudian kami menghitung waktu konsentrasi (Tc) menggunakan
metode reduksi. Reduksi adalah menghubungkan waktu konsentrasi hujan dengan
luas DAS yang ada hingga mendafatkar factor reduksi dari hujan rencana. Rumus
yang digunakan yaitu:
1.92 jam
9.490106
menit
Universitas Indonesia
Td
0.16 jam 114.92348 menit
Tc
2.07 jam 124.41359 menit
Tabel 2.3 Perhitungan Time of Concentration
Selanjutnya adalah menghitung intensitas hujan waduk dengan rumus
Mononobe:
R 24
I 24
24 t
Dimana :
I
T
R24
Kala
Kala
Durasi
Ulang
Ulang
(menit)
100 tahun
100 tahun
5
380.75
71
64.93
10
239.86
75
62.60
15
183.04
80
59.96
20
151.10
85
57.59
25
130.21
90
55.44
30
115.31
95
53.47
35
104.05
100
51.68
40
95.19
105
50.02
45
88.00
110
48.49
50
82.03
115
47.08
55
76.98
120
45.76
60
72.64
125
44.53
65
68.87
130
43.38
70
65.55
Tabel 2.4 Intensitas Hujan Kala Ulang 100 Tahun
Durasi
(menit)
20
40
60
80
100
120
Universitas Indonesia
140
Debit (m3/s)
0
5.6428
11.2856
16.9284
22.5712
28.214
33.8568
39.4996
45.1424
50.7852
56.428
62.0708
70.535
67.59604167
64.65708333
Universitas Indonesia
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300
310
320
330
340
350
360
61.718125
58.77916667
55.84020833
52.90125
49.96229167
47.02333333
44.084375
41.14541667
38.20645833
35.2675
32.32854167
29.38958333
26.450625
23.51166667
20.57270833
17.63375
14.69479167
11.75583333
8.816875
5.877916667
2.938958333
0
Debit (m3/s) 40
20
0
50
100
150
200
250
300
350
Waktu (menit)
Volume
0
1692.84
Kumulatif
0
1692.84
Universitas Indonesia
400
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300
310
320
330
340
350
360
5078.52
8464.2
11849.88
15235.56
18621.24
22006.92
25392.6
28778.28
32163.96
35549.64
39781.74576
41439.31826
39675.9375
36149.1875
34385.8125
32622.4375
30859.0625
29095.6875
27332.3125
25568.9375
23805.5625
22042.1875
20278.8125
18515.4375
16752.0625
14988.6875
13225.3125
11461.9375
9698.5625
7935.1875
6171.8125
4408.4375
2645.0625
881.6875
0
6771.36
15235.56
27085.44
42321
60942.24
82949.16
108341.76
137120.04
169284
204833.64
244615.3858
286054.704
325730.6415
361879.829
396265.6415
428888.079
459747.1415
488842.829
516175.1415
541744.079
565549.6415
587591.829
607870.6415
626386.079
643138.1415
658126.829
671352.1415
682814.079
692512.6415
700447.829
706619.6415
711028.079
713673.1415
714554.829
714554.829
Universitas Indonesia
10
Gambar 2.4 Saluran yang diberi warna merah adalah saluran utama
Sumber Gambar: GoogleMaps, 2015
Kala Ulang
100 tahun
380.75
239.86
183.04
151.10
Durasi (menit)
68
75
80
85
Kala Ulang
100 tahun
66.83
62.60
59.96
57.59
Universitas Indonesia
11
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
130.21
115.31
104.05
95.19
88.00
82.03
76.98
72.64
68.87
65.55
90
95
100
105
110
115
120
125
130
55.44
53.47
51.68
50.02
48.49
47.08
45.76
44.53
43.38
20
40
60
80
100
120
Debit (m3/s)
0
14.96642857
Universitas Indonesia
140
12
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
29.93285714
44.89928571
59.86571429
74.83214286
89.79857143
104.765
96.70615385
88.64730769
80.58846154
72.52961538
64.47076923
56.41192308
48.35307692
40.29423077
32.23538462
24.17653846
16.11769231
8.058846154
0
Debit (m3/s)
50
0
50
100
150
200
Waktu (menit)
Volume (m3)
0
4489.928571
13469.78571
22449.64286
31429.5
Kumulatif (m3)
0
4489.928571
17959.71429
40409.35714
71838.85714
Universitas Indonesia
250
13
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200
40409.35714
49389.21429
58369.18726
60441.46199
55606.03846
50770.73077
45935.42308
41100.11538
36264.80769
31429.5
21758.88462
16923.57692
12088.26923
7252.961538
2417.653846
0
112248.2143
161637.4286
220006.6158
280448.0778
336054.1163
386824.8471
432760.2701
473860.3855
510125.1932
541554.6932
563313.5778
580237.1547
592325.424
599578.3855
601996.0394
601996.0394
Dimana:
b = culvert height
HW b/2 = head on culvert measured from barrel centerline
Universitas Indonesia
14
3.8
11.3354
11.932
4
3.8
43.6563326
Volume Inlet
Waduk (m3)
0
4489.928571
17959.71429
40409.35714
71838.85714
112248.2143
161637.4286
220006.6158
280448.0778
336054.1163
386824.8471
432760.2701
473860.3855
510125.1932
541554.6932
563313.5778
580237.1547
592325.424
599578.3855
601996.0394
601996.0394
Volume
Culvert (m3)
0
26193.79954
52387.59909
78581.39863
104775.1982
130968.9977
157162.7973
183356.5968
209550.3964
235744.1959
261937.9954
288131.795
314325.5945
340519.3941
366713.1936
392906.9932
419100.7927
445294.5923
471488.3918
497682.1914
523875.9909
Universitas Indonesia
15
50
100
Volume (m3)
150
200
Volume Gorong-gorong
Dari grafik dan tabel tersebut dapat dilihat bahwa volume tampungan
bisa didapat dengan mencari selisih volume gorong-gorong dan volume inlet
waduk. Jadi volume tampungan pada waduk timur adalah: 78120,04 m3.
Volume tampungan waduk ini yang akan dibandingkan dengan volume
total waduk. Apabila volume waduk lebih kecil daripada volume tampungan,
maka waduk tersebut tidak aman dan perlu adanya perbaikan dengan cara
pengerukan pendangkalan. Kami mengambil angka aman kedalaman waduk
sebesar 2 m agar volume waduk menjadi 200000 m3. Dengan demikian volume
waduk tetap aman untuk menampung.
2.5 Outlet Waduk Barat (Pompa)
Waduk Barat menerima semua aliran dari berbagai sumber, yaitu inlet
drainase dan juga gorong-gorong dari saluran penghubung waduk timur. Oleh
karena itu pompa yang dibutuhkan juga cukup banyak agar air tetap bisa dialirkan
ke Kali Sentiong.
Universitas Indonesia
250
16
Jumlah pompa pada waduk Sunter Selatan ini berjumlah 6 buah dengan
kapasitas masing-masing pompa 2500 m3/s. Kami mencoba untuk menghitung
kapasitas pompa apabila semuanya dihidupkan, hanya 5 pompa dihidupkan, hanya
4 pompa dihidupkan dan seterusnya. Kemudian kapasitas tersebut dibandingkan
dengan volume kumulatif dari hidrograf satuan untuk mendapatkan volume
tampungan.
Waktu
(menit)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Volume 6
Pompa (m3)
0
9000
18000
27000
36000
45000
54000
63000
72000
81000
90000
99000
Volume 5
Pompa (m3)
0
7500
15000
22500
30000
37500
45000
52500
60000
67500
75000
82500
Volume 4
Pompa (m3)
0
6000
12000
18000
24000
30000
36000
42000
48000
54000
60000
66000
Volume 3
Pompa (m3)
0
4500
9000
13500
18000
22500
27000
31500
36000
40500
45000
49500
Volume 2
Pompa (m3)
0
3000
6000
9000
12000
15000
18000
21000
24000
27000
30000
33000
120
108000
90000
72000
54000
36000
130
117000
97500
78000
58500
39000
140
126000
105000
84000
63000
42000
150
135000
112500
90000
67500
45000
Volume
(m3)
0
1692.84
6771.36
15235.56
27085.44
42321
60942.24
82949.16
108341.76
137120.04
169284
204833.64
244615.38
6
286054.70
4
325730.64
2
361879.82
Universitas Indonesia
17
160
144000
120000
96000
72000
48000
170
153000
127500
102000
76500
51000
180
162000
135000
108000
81000
54000
190
171000
142500
114000
85500
57000
200
180000
150000
120000
90000
60000
210
189000
157500
126000
94500
63000
220
198000
165000
132000
99000
66000
230
207000
172500
138000
103500
69000
240
216000
180000
144000
108000
72000
250
225000
187500
150000
112500
75000
260
234000
195000
156000
117000
78000
270
243000
202500
162000
121500
81000
280
252000
210000
168000
126000
84000
290
261000
217500
174000
130500
87000
300
270000
225000
180000
135000
90000
310
279000
232500
186000
139500
93000
320
288000
240000
192000
144000
96000
330
297000
247500
198000
148500
99000
340
306000
255000
204000
153000
102000
350
315000
262500
210000
157500
105000
360
324000
270000
216000
162000
108000
9
396265.64
2
428888.07
9
459747.14
2
488842.82
9
516175.14
2
541744.07
9
565549.64
2
587591.82
9
607870.64
2
626386.07
9
643138.14
2
658126.82
9
671352.14
2
682814.07
9
692512.64
2
700447.82
9
706619.64
2
711028.07
9
713673.14
2
714554.82
9
714554.82
9
Universitas Indonesia
18
50
100
150
200
250
300
Volume
6 Pompa
5 Pompa
4 Pompa
3 Pompa
2 Pompa
350
400
Dari grafik dan tabel tersebut dapat dilihat bahwa volume tampungan
bisa didapat dengan mencari selisih volume kapasitas pompa dengan volume
hidrograf satuan waduk.
Jumlah Pompa Aktif
6
5
4
3
2
Volume Tampungan
390554.829
444554.829
498554.829
552554.829
606554.829
Evaluasi
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
h
1.50213396
1.70982627
1.91751857
2.12521088
2.33290319
Universitas Indonesia
19
Jumlah
Lebar 1 Pintu
Tinggi
Luas 1 Pintu
Perimeter
Total Luas
Total Perimeter
R
v
Debit Pintu Air
2
3
4
12
14
24
28
0.857142857
2.206737475
52.96169941
Buah
m
m
m2
m
m2
m
m
m/s
m3/s
Kondisi Eksisting
INLET
Pintu Air
Jumlah
3
Lebar 1 Pintu
3
Tinggi
4
Luas 1 Pintu
12
Perimeter
14
Total Luas
36
Total Perimeter
42
R
0.857142857
v
2.206737475
Debit Pintu Air
79.44254911
Ditambahkan Satu Pintu Air
Buah
m
m
m2
m
m2
m
m
m2/s
m3/s
Dapat dilihat pada tabel di atas, debit air yang mengalir melewati pintu
air sebesar 79,44 m3/s, dan karena debit tersebut lebih kecil daripada debit
rencana, maka desain pintu air aman.
2.6 Analisa Pelacakan HECRAS
Untuk mengetahui desain saluran yang dibuat sudah memenuhi,
dibutuhkan analisa pelacakan banjir. Salah satu pelacakan banjir adalah
menggunakan aplikasi HECRAS (HEC River Analysis System).
Berikut ini adalah skema aliran yang dihitung dengan menggunakan
HECRAS:
Universitas Indonesia
20
1.961904*.733333*.495237*.266666*
Sa l u r an 1
.171428*
Reach 1
.104761*
.038094*
Sunter Barat
Gorong-gorong
rumah pompa
Sunter Timur
2 n a r u l aS
.054052*
.117116*
.180179*
.243242*
.306305*
.369369*
.432432*
.495495*
.558558*
.621621*
.684684*
.747747*
Reach
2
.810810*
.873873*
.936936*
1
NoneGeo-Ref
ofGeo-Ref
theNon
XS'
user
Non
sGeo-Ref
interpolated
are
entered
Geo-Ref
Geo-Referenced
user
XSinterpolated
XS
entered (XSXS)
10
.025
Legend
EG PF 1
8
Elevation (m)
WS PF 1
6
Ground
Bank Sta
4
2
0
-2
Station (m)
Universitas Indonesia
21
Sunter 3
.025
.025
.025
Legend
Elevation (m)
EG PF 1
WS PF 1
Ground
0
Bank Sta
-1
-2
-3
10
12
Station (m)
5.5
.025
Legend
5.0
EG PF 1
Elevation (m)
4.5
WS PF 1
4.0
Ground
3.5
Bank Sta
3.0
2.5
2.0
10
12
14
Station (m)
Universitas Indonesia
22
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan evaluasi kecukupan kapasitas
saluran utama (main drain), bangunan inlet dan outlet, serta waduk terhadap
banjir rencana 100 tahunan maka saluran utama, dan kapasitas pompa di waduk
sudah memenuhi apabila kedalaman Waduk Sunter Selatan Timur sebesar 2 m dan
kedalaman Waduk Sunter Selatan Barat sebesar 2,4 m. Namun, bangunan inlet
yaitu pintu air tidak dapat menghambat debit air yang datang dari saluran utama.
Gorong gorong untuk mengalirkan air dari Waduk Sunter Selatan Timur ke
Waduk Sunter Selatan Barat tidak teridentifikasi, sehingga diperlukan usulan
alternatif desain gorong gorong yang menghubungkan kedua waduk.
3.2 Saran
Alternatif desain yang diusulkan oleh penulis adalah penambahan pintu
air di inlet Waduk Sunter Selatan Barat sebanyak satu buah dengan ketinggian 4
meter dan lebar 3 meter. Lalu, dimensi gorong gorong yang dibutuhkan untuk
mengalirkan air dari Waduk Sunter Selatan Timur ke Waduk Sunter Selatan Barat
adalah diameter sebesar 3,8 m. Kedalaman waduk Sunter Selatan Barat dan Timur
yang dibutuhkan agar volume tampungan tetap aman adalah 2,4 m dan 2 m.
Universitas Indonesia