Anda di halaman 1dari 15

INTERPRETASI TEKANAN AIR PORI SEBAGAI DASAR

PEMELIHARAAN PIEZOMETER DI BENDUNGAN SERMO


Faris Setiawan1,*), Ignatius Sriyana2)
1)
Teknik Pengairan Ahli Muda, Kementerian PUPR,
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta, Indonesia 12110
2)
Professor Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
*)
Email : farisetiawan@gmail.com

Abstract
Pore water pressure readings (piezometer readings) produce data that must be
interpreted before being used for further analysis. This process is very influential on
the results of the analysis because in the piezometer reading there is the possibility
of anomalies due to potential delays or lags or errors in readings. The purpose and
objective of this research is to provide an alternative approach to dam safety
instrumentation inventory in order to be able to arrange maintenance work
properly, effective and efficient, in conditions of limited budget can be used as a
standard in making decisions in prioritizing piezometer maintenance. Several
piezometer data processing methods can use techniques, including : interpretation
of pore water pressure patterns; correlation simulation of pore pressure values and
flow line plots. The results of the research on the piezometer at the Sermo Dam can
be distinguished between conditions that have good pore water pressure readings
and the opposite condition, with a ratio of 71,43% and 28,57%.

Kata kunci : pore water pressure; piezometer evaluation; maintenance priority

PENDAHULUAN geoteknik, yaitu piezometer yang


Instrumentasi bendungan digunakan digunakan untuk mengukur tekanan
untuk memperoleh data mengenai pori di dalam timbunan maupun
perilaku bendungan terutama pada saat pondasi bendungan (Zhani et al.,
konstruksi, pengisiaan awal, dan saat 2015), dengan prinsip kerja pada
pengoperasian air waduk, serta untuk element porous (piezometer tip) yang
menilai dan memeriksa keamanan ditanam di dalam tanah, sehingga air
bendungan pada tubuh bendungan dan dapat masuk melalui dinding pori dari
sekitarnya. Kegiatan instrumentasi mata piezometer (Central Water
bendungan umumnya meliputi Commission, 2018). Tekanan air pori
pemasangan alat - alat pemantau, penting untuk diamati pada bendungan
melakukan pengukuran atau urugan karena tekanan air pori
pembacaan instrumentasi terpasang berpengaruh secara langsung pada
serta melakukan evaluasi dan analisis stabilitas bendungan, serta dapat
terhadap keamanan bendungan (US memprediksi secara tidak langsung
Army Corps of Engineers, 2004). posisi garis phreatic (garis muka air
Salah satu jenis instrumentasi rembesan) yang digunakan untuk
memprediksi kemampuan filter pada daerah lokasi tempat instrumentasi
tubuh bendungan (Santosa et al., terpasang. Instrumentasi yang
1998). mengalami kerusakan tersebut perlu
Keamanan bendungan terhadap dikaji secara seksama, bila data
tekanan air pori, dilakukan dengan instrumentasi yang rusak tersebut
pemasangan instrumentasi pada tubuh masih diperlukan maka perlu
bendungan (Claydon et al., 1990). diupayakan penggantian bila masih
Hasil penelitian Subiyanti et al. (2011) memungkinkan atau diupayakan
menjelaskan bahwa tekanan air pori pemasangan instrumentasi yang sejenis
dapat mempengaruhi kestabilan lereng, untuk pengamatan selanjutnya di
ketidakstabilan lereng dapat tempat yang sama atau bila tidak
diakibatkan oleh kondisi rembesan di mungkin maka perlu direncanakan
dalam tubuh bendungan yang dipicu pemasangan instrumentasi di tempat
oleh tekanan air pori (Huda et al., yang bisa dianggap bisa mewakili
2019). Tekanan air pori yang tinggi kondisi bacaan yang diinginkan dalam
merupakan salah satu faktor yang pengamatan (Ditjen SDA, 2003).
dapat mengakibatkan terjadinya Dalam rangka memberikan alternatif
rembesan yang memicu terjadinya inventarisasi instrumentasi keamanan
piping dan mengganggu kestabilan bendungan untuk dapat menyusun
bendungan (Foster et al., 2000). kegiatan pemeliharaan yang tepat,
Peningkatan tekanan air pori efektif dan efisien, sehingga dalam
disebabkan oleh fluktuasi elevasi muka kondisi keterbatasan anggaran dapat
air waduk dan mempengaruhi kondisi digunakan sebagai standar dalam
rembesan (Sari et al., 2016). Perilaku pengambilan keputusan dalam
bendungan yang mengarah terhadap memprioritaskan kegiatan
potensi penurunan keamanan dapat pemeliharaan bendungan (Indra dan
dimonitor dengan instrumentasi yang Legono, 2005). Diperlukan kegiatan
dipasang di bendungan dengan pemeliharaan piezometer, sehingga
memastikan memiliki hasil interpretasi hasil pembacaan tekanan air pori pada
yang baik (Prasad dan Dixit, 2019). bendungan dapat diinterpretasikan,
Proses pengolahan data terdiri dari kemudian dapat diketahui bagaimana
konversi data bacaan lapangan menjadi keadaan tekanan air pori bendungan
suatu nilai teknik tertentu dan secara rutin (ICOLD, 1980).
dipresentasikan dalam bentuk grafik Penelitian ini bertujuan untuk
bacaan dengan riwayat waktu secara mendapatkan hasil interpretasi tekanan
rutin agar dapat dipakai untuk analisis air pori dari bacaan piezometer dengan
dan interpretasi (Najoan dan Soetjiono, mengkombinasikan 3 (tiga) metode
2004). pengolahan data piezometer yang dapat
Instrumentasi yang terpasang di difungsikan untuk saling koreksi satu
bendungan memiliki kerentanan rusak sama lain. Hasil penelitian ini dapat
atau tidak berfungsi akibat adanya digunakan sebagai dasar validasi
pergerakan ataupun perubahan fisik di terhadap hasil kegiatan inspeksi

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 29
piezometer secara visual, sehingga km dari pusat Wates Kulon Progo,
dalam proses inventarisasi serta sesuai dengan Gambar 1. Bendungan
kegiatan pemeliharaan instrumentasi ini dibangun pada bulan April 1994
piezometer mendapatkan urutan dan selesai pada bulan Oktober 1996,
prioritas yang tepat, efektif dan efisien. merupakan jenis bendungan urugan
batu dengan inti berupa tanah lempung.
METODE PENELITIAN Secara garis besar seperti pada Gambar
Bendungan Sermo terletak di Sungai 2, zona pada Bendungan Sermo terdiri
Ngrancah, tepatnya di Dusun Sermo, dari : zona inti kedap air (1), zona filter
Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, (2), zona transisi (3), zona urugan
Kabupaten Kulon Progo, yang berjarak batuan (4), zona rip-rap (5).
± 35 km dari Kota Yogyakarta dan ± 6

Gambar 1. Lokasi Bendungan Sermo (Habibie et al., 1998)

Data piezometer yang ditinjau adalah 2004 s/d Bulan Desember 2017.
bagian inti tubuh bendungan pada Pada Gambar 3 disajikan piezometer
potongan 12, potongan 15, dan core (PC) dengan rincian sebagai
potongan 18 (BBWS Serayu Opak, berikut:
2018), dengan ruang lingkup sebagai 1. Potongan 12 : PC-1, PC-2, PC-3,
berikut: PC-4, PC-5, PC-6;
a. Terhadap alat yang tidak berfungsi 2. Potongan 15 : PC-7, PC-8, PC-
dan terdapat kendala, baik yang 11, PC-12, PC-13, PC-15, PC-16;
tidak ada data sama sekali maupun 3. Potongan 18 : PC-17, PC-18, PC-
yang dominan tidak ada hasil 19, PC-20, PC-21, PC-22, PC-25,
pembacaan, maka dalam penelitian PC-26.
ini tidak digunakan; c. Waktu yang ditinjau dalam
b. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penelitian ini ditentukan pada
ketersediaan data dari Bulan Januari elevasi muka air waduk (MAW)

30 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


maksimal terjadi pada Tahun 2004 minimal terjadi pada Tahun 2006.
dan elevasi muka air waduk (MAW)

Gambar 2. Tipikal penampang Bendungan Sermo (BBWS Serayu Opak, 1994)

Gambar 3. Tata letak piezometer

Interpretasi data pada pembacaan air waduk dapat dikaitkan dengan


tekanan air pori (pembacaan tekanan piezometer;
piezometer) pada penelitian ini akan 2. Untuk tekanan piezometer yang
digunakan beberapa teknik (FEMA, memiliki nilai yang lebih rendah
2015), antara lain : dibandingkan elevasi muka air
a. Interpretasi Pola Tekanan Air Pori waduk, terdapat potensi
Ground water head (GWH) atau keterlambatan atau jeda (time
tinggi energi yang merupakan lag) pada puncak tekanan air pori
elevasi piezometer didapatkan dan puncak muka air waduk
dengan menambahkan elevasi terhadap waktu tertentu;
pemasangan dan nilai tekanan dari 3. Untuk piezometer yang memiliki
piezometer. Pola atau trend dari posisi lebih jauh dari reservoir
tekanan air pori dapat dikaitkan dan umumnya memiliki tekanan air
didasarkan pada beberapa kondisi, pori yang lebih rendah dan time
antara lain: lag yang lebih lama.
1. Tekanan air pori berbanding b. Simulasi Korelasi Nilai Tekanan
lurus dengan elevasi muka air Pori
waduk, maka tiap fluktuasi muka

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 31
Data pembacaan piezometer diplot koefisien korelasi (Sugiyono, 2007)
terhadap elevasi muka air waduk seperti pada Tabel 1, dengan rincian
untuk mengetahui tingkat korelasi. sebagai berikut :
Korelasi akan dinilai berdasarkan

Tabel 1. Pedoman koefisien korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,8 – 1 Sangat Tinggi
0,6 – 0,8 Tinggi
0,4 – 0,6 Cukup
0,2 – 0,4 Rendah
0 – 0,2 Sangat Rendah

c. Plot Flow Line disebut elevasi piezometer.


Garis aliran paling atas, disebut juga Terhadap piezometer dengan nilai
garis phreatic atau top flow line. tekanan air pori yang tidak wajar
Rembesan pada bendungan terjadi dan tidak linier dengan piezometer
di bawah garis ini. Garis ini juga di sekitarnya, akan dilakukan
merupakan batas daerah yang jenuh eliminasi terhadap piezometer
dan yang kering atau jenuh sebagian tersebut (Sari et al, 2016).
serta memiliki bentuk berbeda –
beda. Penggambaran digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk memastikan garis melalui a. Interpretasi Pola Tekanan Air Pori
jalur sesuai dengan nilai tekanan air Hasil bacaan tekanan dari seluruh
pori berdasarkan hasil bacaan. Nilai piezometer memiliki atau terletak lebih
reading kemudian dianalisis untuk rendah daripada muka air waduk. Pada
mendapatkan data tinggi energi grafik disajikan elevasi muka air
yang dapat diplotkan pada gambar waduk (MAW) dan nilai ground water
melintang bendungan, sehingga head (GWH) untuk memudahkan
didapatkan titik-titik tinggi yang interpretasi.

Gambar 4. Interpretasi pola data piezometer tahun 2004 pada potongan 12

32 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


Gambar 5. Interpretasi pola data piezometer tahun 2006 pada potongan 12

Pada piezometer potongan 12 pola tidak seragam dengan muka air


untuk Tahun 2004 sesuai Gambar 4 dan waduk, PC-3 dan PC-4 cenderung tidak
Tahun 2006 sesuai Gambar 5, interpretasi terpengaruh dengan fluktuasi muka air
pola tekanan air pori untuk piezometer PC- waduk, sedangkan PC-5 dan PC-6
1 dan PC-2 dominan memiliki pola yang mengalami banyak perubahan data yang
seragam dengan fluktuasi muka air waduk. mendadak dengan selisih hasil pembacaan
Piezometer lainnya dominan memiliki terlalu jauh.

Gambar 6. Interpretasi pola data piezometer tahun 2004 pada potongan 15

Gambar 7. Interpretasi pola data piezometer tahun 2006 pada potongan 15

Pada piezometer potongan 15 pola tekanan air pori untuk piezometer PC-
untuk Tahun 2004 sesuai Gambar 6 dan 7, PC-8, PC-11, PC-12, PC-13 dan PC-16
Tahun 2006 sesuai Gambar 7, interpretasi dominan memiliki pola yang seragam

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 33
dengan fluktuasi muka air waduk, seragam dengan muka air waduk dan
meskipun pada Tahun 2006 terdapat data mengalami banyak perubahan data yang
yang mengalami perubahan data mendadak dengan selisih hasil pembacaan
mendadak. PC-15 untuk Tahun 2004 dan terlalu jauh.
Tahun 2006 dominan memiliki pola tidak

Gambar 8. Interpretasi pola data piezometer tahun 2004 pada potongan 18

Gambar 9. Interpretasi pola data piezometer tahun 2006 pada potongan 18

Pada piezometer potongan 18 dengan selisih hasil pembacaan terlalu


untuk Tahun 2004 sesuai Gambar 8 dan jauh. PC-21 memiliki pola yang seragam
Tahun 2006 sesuai Gambar 9, interpretasi pada Tahun 2004 dan sebaliknya pada
pola tekanan air pori untuk piezometer PC- Tahun 2006.
17, PC-18, PC-19, PC-22 dan PC-25
dominan memiliki pola yang seragam b. Simulasi Korelasi Nilai Tekanan Pori
dengan fluktuasi muka air waduk pada Terhadap Muka Air Waduk (MAW)
Tahun 2004 dan Tahun 2006, meskipun Berdasarkan hasil interpretasi pola tekanan
terdapat sedikit data yang mengalami air pori, selanjutnya akan disajikan hasil
perubahan data mendadak. PC-20 dan PC- korelasi linear data pembacaan tekanan
26 untuk Tahun 2004 dan Tahun 2006 terhadap muka air waduk untuk masing –
dominan memiliki pola tidak seragam masing piezometer pada setiap potongan
dengan muka air waduk dan mengalami seperti pada Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4.
banyak perubahan data yang mendadak

34 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


Tabel 2. Simulasi korelasi nilai tekanan pori pada potongan 12
MAW Maksimal (Tahun 2004) MAW Minimal (Tahun 2006)
Piezometer
Nilai R Tingkat Hubungan Nilai R Tingkat Hubungan
PC-1 0.9993 Sangat Tinggi 0.9896 Sangat Tinggi
PC-2 0.9962 Sangat Tinggi 0.9934 Sangat Tinggi
PC-3 0.0574 Sangat Rendah 0.4169 Cukup
PC-4 0.5195 Cukup 0.1300 Sangat Rendah
PC-5 0.2941 Rendah 0.2961 Rendah
PC-6 0.0775 Sangat Rendah 0.3388 Rendah

Tabel 3. Simulasi korelasi nilai tekanan pori pada potongan 15


MAW Maksimal (Tahun 2004) MAW Minimal (Tahun 2006)
Piezometer
Nilai R Tingkat Hubungan Nilai R Nilai R
PC-7 0.9954 Sangat Tinggi 0.9848 Sangat Tinggi
PC-8 0.8394 Sangat Tinggi 0.8284 Sangat Tinggi
PC-11 0.8220 Sangat Tinggi 0.7438 Tinggi
PC-12 0.8431 Sangat Tinggi 0.8870 Sangat Tinggi
PC-13 0.9846 Sangat Tinggi 0.9949 Sangat Tinggi
PC-15 0.6808 Tinggi 0.0141 Sangat Rendah
PC-16 0.5270 Cukup 0.7743 Tinggi

Tabel 4. Simulasi korelasi nilai tekanan pori pada potongan 18


MAW Maksimal (Tahun 2004) MAW Minimal (Tahun 2006)
Piezometer
Nilai R Tingkat Hubungan Nilai R Nilai R
PC-17 0.8268 Sangat Tinggi 0.9790 Sangat Tinggi
PC-18 0.8496 Sangat Tinggi 0.8583 Sangat Tinggi
PC-19 0.9499 Sangat Tinggi 0.9792 Sangat Tinggi
PC-20 0.1330 Sangat Rendah 0.0640 Sangat Rendah
PC-21 0.4313 Cukup 0.0837 Sangat Rendah
PC-22 0.0173 Sangat Rendah 0.0954 Sangat Rendah
PC-25 0.5233 Cukup 0.9419 Sangat Tinggi
PC-26 0.9202 Sangat Tinggi 0.7954 Tinggi

c. Plot Flow Line minimal. Eliminasi dilakukan terhadap


Plot Flow Line dilakukan secara manual piezometer yang memiliki nilai tekanan air
terhadap data pada kondisi muka air pori yang tidak wajar dan tidak linier
waduk maksimal dan muka air waduk dengan dengan piezometer lainnya saat

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 35
dilakukan penggambaran distribusi 2. Elevasi Muka Air Waduk Minimal
tekanan air pori, dengan rincian sebagai Elevasi Muka Air Waduk Minimal
berikut : setelah mencapai Elevasi Muka Air
1. Elevasi Muka Air Waduk Maksimal Waduk Maksimal terjadi pada 20
Elevasi Muka Air Waduk Maksimal Desember 2006 dengan ketinggian
terjadi pada 30 Januari 2004 dengan 116,79. Pada Gambar 13, untuk
ketinggian 137,18. Pada Gambar 10, potongan 12 dilakukan eliminasi
untuk potongan 12 dilakukan terhadap PC-3, PC-4, PC-5 dan PC-
eliminasi terhadap PC-5 dan PC-6. 6. Pada Gambar 14, untuk potongan
Pada Gambar 11, untuk potongan 15 15 dilakukan eliminasi terhadap PC-
dilakukan eliminasi terhadap PC-11. 11, PC-15 dan PC-16. Pada Gambar
Pada Gambar 12, untuk potongan 18 15, untuk potongan 18 dilakukan
dilakukan eliminasi terhadap PC-17, eliminasi terhadap PC-17, PC-18,
PC-20, PC-21, PC-25 dan PC-26. PC-20, PC-21, PC-25 dan PC-26.

Gambar 10. Flow line kondisi MAW maksimal pada potongan 12

Gambar 11. Flow line kondisi MAW maksimal pada potongan 15

36 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


Gambar 12. Flow line kondisi MAW maksimal pada potongan 18

Gambar 13. Flow line kondisi MAW minimal pada potongan 12

Gambar 14. Flow line kondisi MAW minimal pada potongan 15

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 37
Gambar 15. Flow line kondisi MAW minimal pada potongan 18

Rekapitulasi hasil dari beberapa memenuhi semua metode pada MAW


metode pengolahan data piezometer untuk maksimal dan MAW minimal, serta PC-4
Tahun 2004 berdasarkan Tabel 5 dan hanya pada kondisi MAW minimal.
Tahun 2006 berdasarkan Tabel 6, pada Piezometer yang memiliki hasil bacaan
potongan 12 terdapat 3 buah piezometer tekanan air pori yang baik berdasarkan
yang perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut, semua metode yaitu PC-1 dan PC-2, serta
yaitu PC-5 dan PC-6 yang memiliki hasil untuk PC-3 juga termasuk meskipun tidak
bacaan tekanan air pori yang tidak semua metode terpenuhi.

Tabel 5. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2004 pada potongan 12
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-1 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-2 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-3 Tidak Seragam Sangat Rendah Digunakan
PC-4 Tidak Seragam Cukup Digunakan
PC-5 Tidak Seragam Rendah Eliminasi
PC-6 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi

Tabel 6. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2006 pada potongan 12
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-1 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-2 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-3 Tidak Seragam Cukup Eliminasi
PC-4 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi
PC-5 Tidak Seragam Rendah Eliminasi
PC-6 Tidak Seragam Rendah Eliminasi

38 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


Pada potongan 15 berdasarkan untuk Tahun 2006, terdapat 2 buah
Tabel 7 untuk Tahun 2004 dan Tabel 8 piezometer yang perlu dilakukan evaluasi
untuk Tahun 2006, terdapat 1 buah lebih lanjut, yaitu PC-20 yang memiliki
piezometer yang perlu dilakukan evaluasi hasil bacaan tekanan air pori yang tidak
lebih lanjut, yaitu PC-15 yang memiliki memenuhi semua metode pada MAW
hasil bacaan tekanan air pori yang tidak maksimal dan MAW minimal, serta PC-21
memenuhi semua metode pada MAW hanya pada kondisi MAW minimal.
minimal. Piezometer yang memiliki hasil Piezometer yang memiliki hasil bacaan
bacaan tekanan air pori yang baik tekanan air pori yang baik berdasarkan
berdasarkan semua metode yaitu PC-7, semua metode yaitu PC-19, serta untuk
PC-8, PC12 dan PC-13, serta untuk PC-11 PC-17, PC-18, PC-22, PC-15 dan PC-26
dan PC-16 juga termasuk meskipun tidak juga termasuk meskipun tidak semua
semua metode terpenuhi. metode terpenuhi.
Pada potongan 18 berdasarkan
Tabel 9 untuk Tahun 2004 dan Tabel 10

Tabel 7. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2004 pada potongan 15
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-7 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-8 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-11 Seragam Sangat Tinggi Eliminasi
PC-12 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-13 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-15 Tidak Seragam Tinggi Digunakan
PC-16 Seragam Cukup Digunakan

Tabel 8. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2006 pada potongan 15
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-7 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-8 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-11 Seragam Tinggi Eliminasi
PC-12 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-13 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-15 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi
PC-16 Seragam Tinggi Eliminasi

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 39
Tabel 9. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2004 pada potongan 18
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-17 Seragam Sangat Tinggi Eliminasi
PC-18 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-19 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-20 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi
PC-21 Seragam Cukup Eliminasi
PC-22 Seragam Sangat Rendah Digunakan
PC-25 Seragam Cukup Eliminasi
PC-26 Tidak Seragam Sangat Tinggi Eliminasi

Tabel 10. Rekapitulasi metode pengolahan data piezometer tahun 2006 pada potongan 18
Piezometer Interpretasi Pola Korelasi Hubungan Plot Flow Line
PC-17 Seragam Sangat Tinggi Eliminasi
PC-18 Seragam Sangat Tinggi Eliminasi
PC-19 Seragam Sangat Tinggi Digunakan
PC-20 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi
PC-21 Tidak Seragam Sangat Rendah Eliminasi
PC-22 Seragam Sangat Rendah Digunakan
PC-25 Seragam Sangat Tinggi Eliminasi
PC-26 Tidak Seragam Tinggi Eliminasi

SIMPULAN komputer dengan cara melakukan tinjauan


Berdasarkan hasil evaluasi dari 3 (tiga) pada titik koordinat yang sama sesuai
metode pengolahan data piezometer dengan pemasangan piezometer di
dengan jumlah total 21 buah, sebanyak 15 lapangan, sehingga nilai tekanan air pori
buah piezometer memiliki kondisi hasil dapat dibandingkan. Kondisi tersebut
bacaan tekanan air pori yang baik atau dapat dilakukan apabila tersedia data
sebesar 71,43%, sedangkan 6 buah parameter tanah terbaru yang dapat
piezometer atau sebesar 28,57% perlu mewakili kondisi lapangan saat ini sebagai
dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum dasar validasi.
mendapatkan prioritas pemeliharaan,
karena dimungkinkan terdapat anomali UCAPAN TERIMA KASIH
akibat potensi keterlambatan atau jeda Terima kasih disampaikan kepada pihak –
(time lag) maupun potensi terjadi pihak yang terlibat dalam penyusunan
kesalahan saat pencatatan atau faktor jurnal ini, khususnya BBWS Serayu Opak
lainnya. Pada penelitian selanjutnya agar yang telah menyediakan data. Kami juga
metode plot flow line ditinjau untuk sampaikan terima kasih kepada pihak yang
seluruh kondisi muka air waduk, dapat telah menyediakan panduan dan fasilitas
digunakan pendekatan simulasi program untuk publikasi jurnal ini.

40 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42


Huda, A. L., Wardani, S. P. R., &
DAFTAR PUSTAKA Suharyanto, 2019, Evaluasi
US Army Corps of Engineers, 2004, Tekanan Air Pori dan Rembesan
General Design and pada Bendungan Panohan.
Construction Consideration for Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Dan
Earth and Rockfill Dams. Teknik Kimia, 4(2), 102-111.
Washington DC: US Army http://dx.doi.org/10.33366/rekab
Corps of Engineers. uana.v4i2.1372.
Zhani, R. F., Djamaluddin, Bakri, H., Foster, M., Fell, R., & Spannagle, M.,
2015, Analisis Kestabilan Lereng 2000, The Statistics Of
Menggunakan Data VWP Embankment Dam Failures And
(Vibrating Wire Piezometer) Accidents. Kanada : Canadian
pada PT. Newmont Nusa Geotechnical Journal, 37(5),
Tenggara Barat. Jurnal 1000-1024.
Geomine, Volume 2, Agustus https://doi.org/10.1139/t00-030.
2015, 100–107. Sari, U. C., Wardani, S. P. R.,
https://doi.org/10.33536/jg.v2i1. Suharyanto, & Partono, W.,
31. 2016, Analisis Tekanan Air Pori
Central Water Commission, 2018, Menggunakan Metode Elemen
Manual for Rehabilitation of Hingga Dengan Pemodelan
Large Dams. New Delhi: India Mohr-Coulomb pada Plaxis.
Goverment. Konferensi Nasional Teknik
Santosa, B., Suprapto, H., & Suryadi, Sipil 10, 675–683. ISBN: 978-
H.S., 1998, Mekanika Tanah 602-60286-0-0.
Lanjutan. Jakarta : Gunadarma, Prasad, R., & Dixit, M., 2019,
1-3; 15-29; 45; 50-53 p. Instrumentation and Monitoring
Claydon, J.R., Stevens, I.M., Moffat, of Dams and Reservoirs.
A.I.B., Tyler, N., 1990, The International Journal of
Embankment Dam. In Six Engineering and Applied
Conference of The Bristish Dam Sciences, 6(10), 63-67.
Society. Nottingham, England. Najoan, T. F., & Soetjiono, C., 2004,
https://www.icevirtuallibrary.co Pedoman Instrumentasi Tubuh
m/doi/book/10.1680/ted.16477. Bendungan Tipe Urugan dan
Subiyanti, H., Rifa’i, A., & Jayadi, R., Tanggul. Jakarta : Departemen
2011, Analisis Kelongsoran Permukiman dan Prasarana
Lereng Akibat Pengaruh Wilayah.
Tekanan Air Pori di Saluran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Induk Kalibawang Kulonprogo. 2003, Pedoman Operasi,
Semesta Teknika, 14(1), 15–25. Pemeliharaan dan Pengamatan
https://doi.org/10.18196/st.v14i1. Bendungan (Bagian 3 : Sistem
566. Instrumentasi dan Pemantauan).

Interpretasi Tekanan Air Pori Sebagai Dasar Pemeliharaan Piezometer Di


Bendungan Sermo .... (Faris Setiawan, Ignatius Sriyana) 41
Indra, E. A., & Legono, D., 2005, https://doi.org/10.32491/jii.v15i2
Evaluasi Hasil Pengamatan .63.
Instrumentasi dan Prioritas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Pemeliharaannya Sebagai 1994, Laporan Ringkas Waduk
Bagian dari Pengelolaan Sermo. BBWS Serayu Opak,
Keamanan Bendungan : Studi Yogyakarta.
Kasus Bendungan Sermo. PhD Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Thesis. Universitas Gadjah 2018, Laporan Operasi dan
Mada. Pemeliharaan Bendungan
ICOLD, 1980, Deterioration of Dams Sermo. BBWS Serayu Opak,
And Reservoirs. Examples And Yogyakarta.
Their Analysis. ICOLD, Paris. Federal Emergency Management
Balkema, Rotterdam. Agency, 2015, Evaluation and
Habibie, S. A., Djumanto, & Rustadi, Monitoring of Seepage and
2015, Penggunaan Otolit Untuk Internal Erosion. Interagency
Penentuan Umur Dan Waktu Committee on Dam Safety
Pemijahan Ikan Red Devil, (ICODS) FEMA P-1032.
Amphilophus Labiatus [Günther, Sugiyono, 2007, Statistika untuk
1864] Di Waduk Sermo, Penelitian. Alfabeta Bandung
Yogyakarta. Jurnal Iktiologi ISBN : 978-979-8433-10-8.
Indonesia, 15(2):87-98.

42 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 27 No. 1 Juni 2022 28 - 42

Anda mungkin juga menyukai