BAHAN KULIAH

MINGGU KE 11

SURVEY HDROGRAFI

SURVEY BATIMETRI
SURVEY HIDROGRAFI
 PROYEK KONSTRUKSI DI LAUT
DAN PERAIRAN
1. PELABUHAN/ DERMAGA
2. JETTY
3. RIG UNTUK PENGEBORAN MIGAS DI
LEPAS PANTAI
4. PEMASANGAN PIPA BAWAH LAUT
5. BENDUNGAN/ WADUK
PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI TERSEBUT
DI ATAS SELALU MEMERLUKAN DATA
DAN INFORMASI FENOMENA DASAR
LAUT/PERAIRAN DAN DINAMIKA BADAN
PERAIRAN (arus , pasut, )
PELABUHAN BAKAHUNI LAMPUNG
PELABUHAN MAKASSAR
SURVEY PENUNJANG KONSTRUKSI - 1

• Pengumpulan informasi
mengenai lokasi
konstruksi untuk para
perancang dan
perencana.
 Menyajikan informasi
yg diperoleh secara
representatif.
 Membantu pelaksanaan
konstruksi agar sesuai
dg rencana.
 Dokumentasi hasil
perkerjaan konstruksi.
 OFFSHORE PLATFORMS

OFFSHORE STEEL PLATFORM

CONCRETE GRAVITY PLATFORM
OFFSHORE PLATFORMS
 SURVEY DI MIGAS LEPAS PANTAI
 Survey di butuhkan untuk menunjang
semua tahap kegiatan migas lepas pantai
mulai dari eksplorasi, pengembangan dan
konstruksi, produksi hingga likwidasi.
 Kegiatan survey mencakup:
• Penentuan Posisi
• Hydrography
• Oceanography
• Geofisika
• Geoteknik
• ROV (remotely operated vihicle)/
AUV(autonomous underwater vihicle)
 Survey dibutuhkan untuk menunjang
eksplorasi dan produksi dan juga untuk
MENINGKATKAN KESELAMATAN
 KOMPONEN SURVEY KONSTRUKSI

KOMPONEN > Precise Integrated

ROV
Positioning Geosciences

TAHAPAN:

1. Survey Pra Rancang

Bangun

2. Survey Penunjang
Instalasi

3. Survey As Built
SURVEY PENUNJANG KONSTRUKSI - 2
1. Survey Pra Rancang Bangun (Pre Engineering):
Survey untuk mendapatkan data hydrography,
oceanography,geofisika dan geoteknik daerah yg akan
dikembangkan. Gunanya untuk:
• Pembuatan dokumen Tender
• Penentuan lokasi terbaik
• Pembuatan rancang-bangun
2. Survey Penunjang Instalasi: Kegiatan survey pada
saat konstruksi/instalasi untuk guidance dan
monitoring.
3. Survey As Built: Dilakukan setelah konstruksi selesai
dilaksanakan untuk mendokumentasikan hasil
konstruksi atau untuk melakukan inspeksi thd instalasi
bawah air.
SURVEY PRA RANCANG BANGUN
SURVEY TYPES METHOD/EQUIPMENT INFORMATION

Bathymetry Echo sounding (Single & Seabed contour and morphology

Multi Beam)
Tide recording
Geophysics Side Scan Sonar Seabed Features
High Resolution Seismic Sub seabed geology and stratigraphy
Ultra High Res. Seismic Magnetic anomalies
Magnetometer
Geotechnics Grab sampling Soil Chemical/Physical contents
Drop/Piston/Vibro coring Soil mechanics
Soil Boring Sub-seabed stratigraphy
CPT
Oceanography/ Direct Measurement Sea water Chemical/Physical contents
Environmental Sea water sampling Tide, Current, Wave
HASIL SURVEY PRA RANCANG BANGUN
 SURVEY PENUNJANG INSTALASI
Kegiatan survey pada saat pemasangan pipa,
platform dsb, untuk memastikan bahwa semua
struktur diletakkan pada lokasi yg direncanakan:
• Positioning: untuk membantu penentuan posisi
dan penempatan platform, pipeline, piling,
dredging, dumping, etc. Menggunakan GPS,
acoustic, INS, dsb
• Geophysics: untuk memonitor kondisi dasar
laut selama proses dredging/dumping, pipe
laying, etc. Menggunakan Single/Multi Beam
Echo Sounder, Sonar, Seismics.
• ROV: untuk memonitor kondisi pipa, wellhead,
kaki platform, dsb, selama proses instalasi
dengan menggunakan sensor: video camera,
sonar, MBES, Magnetometer, dsb
SURVEY PENUNJANG INSTALASI - 2
 SURVEY AS-BUILT
Dilakukan setelah instalasi selesai
dilaksanakan.

 Untuk mendokumentasikan hasil konstruksi

dan keadaan dasar laut setelah instalasi.
 Untuk mencek kesesuaian antara hasil
konstruksi dan instalasi dengan spesifikasi
dan design construction
 Mencakup:
• Precise Positioning
• Geophysics
• ROV
KECELAKAAN RUNTUHNYA RIG
 SURVEY HIDROGRAFI
 HIDROGRAFI : CABANG ILMU YANG BERKEPENTINGAN
DENGAN PENGUKURAN DAN DESKRIPSI SIFAT DAN
BENTUK DASAR PERAIRAN DAN DINAMIKA BADAN AIR (KK
HIDROGRAFI ITB, 2004)
 FENOMENA DASAR PERAIRAN MELIPUTI : TOPOGRAFI
DASAR PERAIRAN (LAUT) ATAU DISEBUT BATIMETRI, JENIS
MATERIAL DASAR PERAIRAN/LAUT DAN MORFOLOGI
DASAR PERAIRAN
 DINAMIKA BADAN PERAIRAN : PASUT (PASANG SURUT)
DAN ARUS
 KEGIATAN UNTUK MENDAPATKAN DATA FENOMENA DASAR
PERAIRAN/LAUT DAN DINAMIKA BADAN AIR DIPEROLEH
MELALUI PENGUKURAN YANG DISEBUT SURVEY
HIDROGRAFI.
KONFIGURASI SISTEM
SURVEY HIDROGRAFI
 SURVEI BATIMETRI
 Pengertian peta batimetri dan
kegunaannya
 Cara membuat peta batimetri
 Wilayah pengukuran
 Pengukuran Kedalaman dan interval jalur
pengukuran
 Pasut dan datum vertical
 Pengukuran kedalaman
 Detail situasi dan garis pantai
 PETA BATIMETRI
 PETA BATIMETRI ADALAH PETA YANG
MENGGAMBARKAN BENTUK PERMUKAAN
(TOPOGRAFI) DASAR PERAIRAN/LAUT (SEABED
SURFACE)
 PROSES PENGGAMBARAN DASAR PERAIRAIN
TERSEBUT SEJAK PENGUKURAN, PENGOLAHAN
HINGGA VISUALISASINYA DISEBUT SURVEI
BATIMETRI
 GAMBAR DASAR PERAIRAN DISAJIKAN DALAM
GARIS KONTUR DASAR PERAIRAN
 SEBAGAI DATUM TINGGI PADA PETA BATIMETRI
DIGUNAKAN MUKA LAUT TERENDAH
 PASUT DAN DATUM VERTIKAL
 PASUT LAUT ( OCEAN TIDE) ADALAH
FENOMENA NAIK TURUNNYA
PERMUKAAN AIR LAUT SECARA
PERIODIK YANG DISEBABKAN OLEH
PENGARUH GRAVITASI BENDA-
BENDA LANGIT TERUTAMA BULAN
DAN MATAHARI
 PERIODE RATA-RATA PASUT ADALAH
SEKITAR 12,4 JAM ATAU 24,8 JAM
 Gambar 1a:Datum Vertikal ( Bidang acuan pengukuran tinggi)

Garis Pantai
pada Untuk datum
Peta Laut vertikal peta
batimetri

Garis Pantai pada

Peta Topografi Garis Air Tinggi

Garis Air Rata-rata

Biasa digunakan sebagai Datum Vertikal Peta Topografi

Garis Air Rendah

Acuan Tinggi peta Batimetri

Titik Awal atau base point

 Gambar 1.b.Vertical Datum
Coast line during high tide

Coast line on a topographic map

Reference point

Coast line

High Water Line

Mean Sea Level

Low Water Line

Basepoint
 PENGUKURAN KEDALAMAN ATAU PEMERUMAN
(SOUNDING)

• Pengukuran dilakukan pada titik-titik yang

dipilih yang mewakili daerah yang
dipetakan
• Titik-titik yang dipilih disebut titik fiks
perum.
• Di titik fiks perum diukur posisi dan
kedalamannya.
• Sebelum survey lapangan terlebih dahulu
dibuat desain lajur-lajur pemeruman
• Lajur perum diusahakan tegak lurus arah
garis pantai
LAJUR PEMERUMAN
TEKNIK PENGUKURAN KEDALAMAN
1. Metode Mekanik : dilakukan pada
perairan dangkal , alat yang digunakan
adalah tongkat ukur / rambu ukur
 TEKNIK PENGUKURAN KEDALAMAN

2. Metode akustik : Penggunaan gelombang

akustik untuk pengukuran bawah air
seperti kedalaman, arus dan sedimen
merupakan teknik yang paling populer
Frekwensi gel. akustik 5 kHz atau 100
Hz bisa mencapai kedalaman 10 km.
Alat pengukur dengan gelombang akustik
disebut echosounder
PRINSIP PENGUKURAN KEDALAMAN DENGAN
ECHOSOUNDER
PRINSIP ECHOSOUNDER MENGUKUR
KEDALAMAN
SEDIMENT ECHOSOUNDER
ALAT ECHOSOUNDER
ALAT ECHOSOUNDER
 SURVEY KEDALAMAN
DENGAN ECHOSOUNDER
SURVEY SIDE SCONAR
MULTIBEAM ECHOSOUNDER
DATA HASIL PENGUKURAN KEDALAMAN DENGAN
ECHOSOUNDER
 TAMPILAN DATA
(A) Numeric display
(Depth sensor)
(B) Numeric display
(Bottom Contact sensor)
(C) Numeric display
(Catch sensor)
(D) Depth scale.
(E) Data from a depth
sensor located on a
pelagic trawl.
(F) Fish echo.
(G) Bottom echo.
(H) Height of trawl
opening (manual input).
(I) Time scale.
PENGGAMBARAN PETA BATIMETRI
• Setelah didapat data posisi dan
kedalaman pada setiap titik fiks perum,
selanjutnya digambar peta batimetri
• Dalam peta batimetri digambarkan kontur
kedalaman
• Prinsip penggambaran kontur kedalaman
adalah dengan cara interpolasi linier
• Bidang referensi kedalaman adalah muka
air terendah
CONTOH PETA BATIMETRI
CONTOH PETA BATIMETRI
PETA BATIMETRI PERTAMA TELUK MEXICO
DIBUAT TAHUN 1873-1875
CONTOH PETA BATIMETRI
CONTOH PETA BATIMETRI