Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA


SURABAYA
TAHUN 2021

BAB 4
PERENCANAAN TPA

4.1 Metode Penimbunan


TPA yang dulu merupakan tempat pembuangan akhir, berdasarkan UU No 18
Tahun 2008 menjadi tempat pemrosesan akhir didefinisikan sebagai pemrosesan
akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan
sebelumnya ke media lingkungan secara aman. Selain itu di lokasi pemrosesan
akhir tidak hanya ada proses penimbunan sampah tetapi juga wajib terdapat 4
aktivitas utama penanganan sampah di lokasi TPA, yaitu (Litbang PU, 2009):
1. Pemilahan sampah
2. Daur-ulang sampah non-hayati (anorganik)
3. Pengomposan sampah hayati (organik)
4. Pengurugan/ penimbunan sampah residu dari proses di atas di lokasi
pengurugan atau penimbunan (landfill)
Landfill merupakan suatu kegiatan penimbunan sampah padat pada tanah. Jika
tanah memiliki muka air yang cukup dalam, tanah bisa digali, dan sampah bisa ditimbun
di dalamnya. Metode ini kemudian dikembangkan menjadi sanitary landfill yaitu
penimbunan sampah dengan cara yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Sanitary
landfill didefinisikan sebagai sistem penimbunan sampah secara sehat di mana sampah
dibuang di tempat yang rendah atau parit yang digali untuk menampung sampah, lalu
sampah ditimbun dengan tanah yang dilakukan lapis demi lapis sedemikian rupa
sehingga sampah tidak berada di alam terbuka (Tchobanoglous et al., 1993). Pada
prinsipnya landfill dibutuhkan karena:
1. Pengurangan limbah di sumber, daur ulang atau minimasi limbah tidak dapat
menyingkirkan seluruh limbah.
2. Pengolahan limbah biasanya menghasilkan residu yang harus ditangani.
3. Kadangkala limbah sulit diuraikan secara biologis dan kimia, atau sulit untuk dibakar.

Maria Ruth Sandyana Harianja 1


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

 Metode Trench atau Ditch (Penimbunan Berbentuk Parit Segiempat)


Metode ini diterapkan di tanah yang datar. Dilakukan penggalian tanah secara
berkala untuk membuat parit sedalam dua sampai 3 meter. Tanah disimpan untuk
dipakai sabagai bahan penutup. Sampah diletakan di dalam parit, disebarkan,
dipadatkan, dan ditutup dengan tanah. Penggalian tanah secara berkala untuk membuat
parit sedalam 2–3 m, dengan tanah galian disimpan untuk bisa dijadikan tanah penutup
sampah timbunan. Tebal tanah penutup sekitar 15-30 cm. Tiap sel galian umumnya
berbentuk segi empat, dengan panjang dan lebar hingga 305 m dan dengan slope 1,5:1
sampai 2:1, galian bervariasi dengan panjang 61-305 m, kedalaman 1-3 m dan 5-15 m
untuk lebar. Penimbunan metode trench dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Penimbunan Metode Trench

 Metode Area (Penimbunan Berbentuk Segiempat Bertingkat)


Untuk area yang datar di mana parit tidak bisa dibuat, sampah disimpan langsung di
atas tanah asli sampai ketinggian beberapa meter. Tanah penutup bisa diambil dari luar
TPA atau diambil dari bagian atas tanah. Metoda ini diterapkan pada kondisi lahan yang
level air tanahnya dangkal (dekat dengan permukaan). Sampah dibuang menyebar
memanjang pada permukaan tanah, dan tiap lapis dalam proses pengisian (biasanya per
1 hari), lapisan dipadatkan, dan ditutup dengan material penutup setebal 15-30 cm.

Maria Ruth Sandyana Harianja 2


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Luas area penyebaran bervariasi tergantung pada volume timbulan sampah dan luas
lahan yang tersedia, dengan panjang dan lebar hingga 305 m. Biasanya digunakan
kompos sebagai tanah penutup antara, atau bisa digunakan tanah atau geomembran
sebagai bahan penutup temporer. Geomembran diletakkan secara temporer setelah sel
penuh, namun jika akan dilakukan penimbunan kembali, lapisan geomembran dapat
dipindahkan terlebih dulu. Penimbunan metode area dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Penimbunan Metode Area

 Metode Depression (Penimbunan dalam Cekungan)


Karena kedua cara ini sama dalam pengurugannya, maka keduanya dapat
dikombinasikan agar pemanfaatan tanah dan bahan penutup yang baik serta
meningkatkan kinerja operasi. Metoda ini biasa digunakan untuk penimbunan sampah
yang dilakukan pada daerah lembah, seperti tebing, jurang, cekungan kering, dan bekas
galian. Teknik peletakan dan pemadatan sampah tergantung pada jenis material penutup
yang tersedia, kondisi geologi dan hidrologi lokasi, tipe fasilitas pengontrolan lindi dan
gas yang digunakan, dan sarana menuju lokasi. Penimbunan metode depression dapat
dilihat pada Gambar 4.3.

Maria Ruth Sandyana Harianja 3


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Gambar 4.3 Penimbunan Metode Depression

4.2 Perhitungan Kebutuhan Lahan

Pada perencanaan TPA ini ditentukan perbandingan zona penimbunan dengan area
dumping dan fasilitas TPA adalah 70% : 30%. Jumlah zona penimbunan sebanyak 4
buah, dikarenakan TPA akan beroperasi selama 20 tahun hingga tahun. Hal tersebut
mempertimbangkan jangka waktu operasional untuk penyiapan zona penimbunan adalah
lima tahun untuk masing–masing zona. Masing – masing zona direncanakan memiliki
ukuran yang sama. Metode perhitungan dimensi zona mempertimbangkan kesediaan
lahan yang direncanakan dengan tinggi timbunan. Metode penimbunan sampah TPA
direncanakan menggunakan metode Area dengan melapisi bagian dasar zona
penimbunan menggunakan membran sintetis untuk membatasi pergerakan leachate dan
gasnya. Metode penimbunan sampah TPA direncanakan berbentuk berbentuk limas
terpancung karena bentuk tersebut cukup efisien untuk pengoperasian dan perawatan
zona timbunan. Zona timbunan ditentukan ketinggian lift masing – masing setinggi 3
meter.
Luas zona penimbunan merupakan 70% dari luas total lahan TPA, sedangkan
sisanya sebanyak 30% digunakan sebagai lahan fasilitas pendukung. Pada TPA
Tambaksari direncanakan lahan TPA dengan tipe area.

Maria Ruth Sandyana Harianja 4


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Hal ini bertujuan agar TPA nantinya memiliki pasokan tanah penutup yang cukup
dan bersumber dari tanah yang digali untuk membangun lift 1. Dimensi panjang dan
lebar lift 1 dan 2 adalah sama, dengan syarat bahwa green belt akan diletakkan minimal
5 m dari sisi terluar zona pembuangan. Slope kemiringan lift 1 hingga lift terakhir adalah
3 : 1 sedangkan lebar jalan yang diperlukan untuk akses truk sampah dan alat berat
adalah 4 m. Sketsa tampak atas lift 1 TPA yang direncanakan dapat dilihat pada Gambar
4.4.

Gambar 4.4 Sketsa Tampak Atas Lift 1

Selain kemiringan, direncanakan pula teras atau ruas jalan pada lift 2 hingga lift
terakhir, agar truk sampah dapat melewati timbunan. Untuk menghitung volume lift,
digunakan rumus limas terpancung berikut:

1/3 𝑥 ℎ 𝑥 (𝐴1+𝐴2+ )

imana: h = tinggi lift


A1 = luas bawah lift
A2 = luas atas lift

Maria Ruth Sandyana Harianja 5


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Dengan demikian dapat dihitung luas tiap zona penimbunan akan didapatkan
usia tiap zona dari hasil pembagian dengan jumlah timbunan sampah tiap tahun. Luas
masing-masing zona didapatkan langsung dari AutoCAD. Perhitungan volume tiap zona
adalah sebagai berikut:
Luas TPA = 247.894 m2
Luas zona penimbunan (70%) = 173.525,93 m2
Jumlah zona = 4
Luas zona 1 = 41.132,12 m2
Luas zona 2 = 42.214,37 m2
Luas zona 3 = 43.126,22 m2
Luas zona 4 = 47.053,22 m2
Zona 1
Lift 1
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 40.873,78 m2
Area atas (A2) = 36.279,54 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (40.873,78 m2 + 36.279,54 m2 ) +

= 115.661,53 m3
Lift 2
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 38.855,62 m2
Area atas (A2) = 35.303,75 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (38.855,62 m2 + 35.303,75 m2 ) +

= 111.196,50 m3

Zona 2
Lift 1

Maria Ruth Sandyana Harianja 6


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Tinggi lift (h) =3m


Area bawah (A1) = 41.847,09 m2
Area atas (A2) = 38.729,15 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (40.873,78 m2 + 36.279,54 m2 ) +

= 120834.19 m3
Lift 2
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 40.261,3 m2
Area atas (A2) = 36.807,77 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (40.261,3 m2 + 36.807,77 m2 ) +

= 115.564,90 m3
Zona 3
Lift 1
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 42.858,98 m2
Area atas (A2) = 36.744,69 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (42.858,98 m2 + 36744.69 m2 ) +

= 119.287,92 m3
Lift 2
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 40.490,97 m2
Area atas (A2) = 38.544,85 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (40.490,97 m2 + 38.544,85 m2 ) +

= 118.541,75 m3
Zona 4
Lift 1
Tinggi lift (h) =3m

Maria Ruth Sandyana Harianja 7


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Area bawah (A1) = 46.226,40 m2


Area atas (A2) = 42.949,60 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (46.226,40 m2 + 42.949,60 m2 ) +

= 133.733,89 m3
Lift 2
Tinggi lift (h) =3m
Area bawah (A1) = 44766.59 m2
Area atas (A2) = 42.657,27 m2
Volume lift = 1/3 𝑥 3 𝑚 𝑥 (44.766,59 m2 + 42.657,27 m2 ) +

= 174.83,75 m3
4.3 Layout Perencanaan TPA
Layout perencanaan TPA yang meliputi perencanaan TPA dapat dilihat
pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.1 Perhitungan Perencanaan Layout TPA

LUAS LAHAN LUAS DUMPING FASILITAS DASAR FASILITAS DASAR


TOTAL (Ha) SITE (Ha) (m2)
24,78 Ha 17,35 7,43 74.368,25

Tabel 4.2 Perhitungan Perencanaan Layout TPA Fasilitas Dasar


No Fasilitas Dasar Panjang (m) Lebar (m) Luas (m2)
1 Pos Jaga 10 10 100
2 Jembatan Timbang 10 12 120
3 Kantor 25 20 500
4 Gudang 35 20 700
5 Toilet 10 10 100
6 Mushola 20 10 200
7 Lahan Parkir 30 20 600
8 Bengkel 30 15 450
9 Tempat Pencucian Truk 30 15 450
Lanjutan
10 IPL 50 20 1000
11 Sumur Pantau 15 15 125
12 Insinerator 30 25 750
13 RTH Mengelilingi 69273.25

Maria Ruth Sandyana Harianja 8


03211740000032
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA
SURABAYA
TAHUN 2021

Area TPA
Jumlah 74368,25

Maria Ruth Sandyana Harianja 9


03211740000032

Anda mungkin juga menyukai