Page 1 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
1. Persiapan kerja
Baca dan pahami Standard Job Sheet logging terlebih dahulu, untuk
mengetahui perlengkapan apa saja yang dibutuhkan dan safety apa saja
yang harus ditaati.
3. Break geologi
Lakukan break geologi pada zona-zona yang memang memiliki perbedaan
karakter yang jelas dan menerus. Untuk kharakter yang tidak menerus (hanya
setempat-setempat) tidak perlu di lakukan break geologi. Perhatikan baik-baik
pada saat melakukan break geology, jangan melakukan break pada sample
dengan panjang < 30cm (minimal 30 cm), karena tidak akan memenuhi
syarat representative data sehingga data tersebut tidak dapat dipakai, atau
dinyatakan sebagai error. Break geologi minimal juga harus memiliki core
recovery > 90% (minimal recovery 0.9). Jika material memiliki length/tebal
atau core recovery yang lebih kecil, maka tidak perlu di break (digabungkan
dengan material lain yang lebih dominan). Jika diperlukan, sample boleh di
split (harus rapi) untuk dilihat bagian dalamnya.
Page 2 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
4. Pemotretan
Pemotretan dilakukan oleh geologist pada masing-masing rig setelah core
pada masing-masing core box dideskripsi oleh logger dan sebelum dilakukan
pengambilan sample (site sampling). Pemotretan dilakukan secara baik dan
hati-hati sehingga kualitas foto terjamin (cukup terang untuk dilakukan
analisa, dan semua bagian sample terlihat / tidak terpotong) dan tidak ada
sample / core box yang terlewati.
Page 3 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Page 4 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Maka jika sample di-break pada batas Soft Material dan Hard Material, maka
Recovery tebal masing-masing sample adalah sebagai berikut:
Rec. SM (diasumsikan tidak loss) = 50 cm / 50 cm = 1
Rec. HM (diasumsikan loss) = 40 cm / (1m – 50cm)
= 40 cm / 50 cm = 0.8
5.50 5.90
5 Hard Material Loss 6
Soft Material
6 Hard Material
7 Loss 8
Soft Material Hard Material
8 Soft Material
9 Soft Material 10
Hard Material Loss
Page 5 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Total run = 1m
Total recovery length 1 meter = 0.9
Maka jika sample di break pada batas Soft Material dan Hard Material,
maka Recovery tebal masing-masing sample adalah sebagai berikut:
5.40 5.60
Hard Material
5 Soft Material (A2)
Soft Material (A1) (B)
Soft Material (A2) 6
6 7
Page 6 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
5.80
5
(HM)
Soft Material (SM)
Hard Material (HM)
6 (Contoh Kasus I)
(30 cm)
6
Soft Material (SM)
Hard Material (HM) (50 cm) 7 (Contoh Kasus II)
Page 7 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Maka jika sample di break pada batas Soft Material A dan Hard Material ,
maka Recovery tebal masing-masing sample adalah sebagai berikut:
Recovery Soft material (SM) = Tebal aktual (SM) /Actual run (SM)
= 80 cm / 50 cm = 1.6
Recovery Hard Material (HM) = Tebal aktual (HM) / Actual run (HM)
= 50 cm / 50 cm = 1
Page 8 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Contoh perhitungan, jika Soft Material tidak loss dan tidak ada swelling :
5.40 5.70 6
5
Soft Material A (SM A) Hard Material (HM) Soft Material B (SM B)
6 7
Soft Material (SM)
7 8
Hard Material (HM)
Page 9 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Kode warna diisi dengan warna visual yang tampak pada batuan. Warna
batuan pada umumnya mencirikan kelimpahan mineral tertentu. Warna
batuan dapat terdiri dari:
- Htm untuk hitam
- CT / CM untuk coklat tua / coklat muda
- Hjt / HjM untuk hijau tua / hijau muda
- Ab untuk abu-abu
- M untuk merah
- Kn untuk kuning
- Pth untuk putih
Kode Batuan diisi berdasarkan Nama Batuan aktual yang ditemukan dalam
tiap break geologi, yaitu:
1. DUN untuk dunite 6. SIL untuk silika
2. SRP untuk serpentinite 7. GAB untuk Gabro
3. PDT untuk peridotite 8. DBS untuk Diabas
4. CLY untuk clay
5. CGL untuk conglomerate
Page 10 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Jika logger menemukan batuan lain yang tidak dapat dikategorikan sebagai
salah satu Nama Batuan di atas, diharap segera memberitahu Geologist
untuk dapat segera diamati dan diberi penamaan standar.
Semua pengukuran recovery, sebaiknya menggunakan pipa pralon atau
pemisah (splitter) untuk memastikan jumlah volumenya terhadap volume yang
dihasilkan dari pemboran.
Grain size diisi dengan mengkategorikan ukuran butir mineral batuan (baik
yang sudah lapuk dan individual maupun yang masih fresh dan interlocking)
ke dalam:
a. Kil untuk butiran sedang/kerikil (1 - 2 cm)
b. Kal untuk butiran kasar/kerakal (2 – 10 cm)
c. Bdr untuk boulder (lebih dari 10 cm)
Contoh :
Fracture
Fracture
Hard Material
Soft Material 15 cm 30 cm Pjg Bld = 45 cm
5 cm 30 cm 5 cm 30 cm Pjg Bld = 60 cm
5 cm 40 cm 2 cm 25 cm Pjg Bld = 65 cm
25 cm 20 cm 25 cm 15 cm Pjg Bld = 85 cm
Artificial
Kolom Boulder > 10 cm diisi dengan total panjang boulder yang lebih besar
dari 10 cm. Untuk boulder < 10 cm tidak perlu dikalkulasikan. Boulder > 10 cm
diisi di setiap intercept yang memiliki boulder > 10 cm.
Page 11 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Mineral diisi berdasarkan keberadaan dan kelimpahan yang ada pada batuan.
Secara umum, mineral yang memungkinkan untuk terlihat secara megaskopis
adalah:
1. Ht untuk hematite
2. Gth untuk goethite
3. Mng untuk mangan oksida
4. Ser untuk serpentine
5. Grt untuk garnierite
6. Px untuk piroksin
7. Olv untuk olivin
8. ML untuk mineral lain (Sil untuk silika; Gb untuk Gibbsite; Crp untuk
Krisopras)
Fracture Artificial
Gambar:
11 cm 25 cm 24 cm 40 cm
1 2 3
Jumlah fracture dari boulder di atas adalah : 3
Page 12 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Fracture
5 cm
9 cm 8 cm 5 cm
1 2 3
Jumlah fracture dari boulder di atas adalah : 3
Fracture Artificial
11 cm 15 cm 15 cm 19 cm 30 cm 15 cm
1 2 345 6 7 8
Jumlah fracture dari boulder di atas adalah : 8
Gambar:
Gambar:
Intensif Fracture
Page 13 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Kolom Comment diisi dengan seluruh informasi geologi baik yang bersifat
unik maupun yang berpola. Intercept dimana “relict texture” (tekstur sisa)
pertama kali terlihat sebaiknya diberi keterangan pada kolom comment-nya.
Keberadaan mineral-mineral / struktur / tekstur yang tidak lazim terdapat pada
profil laterite, sebaiknya juga diidentifikasi pada kolom comment, misal
keberadaan lempung yang cukup banak melimpah, atau boulder dari batuan
bukan ultramafic.
Page 14 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Contoh:
Profil laterite lengkap dan berurut, “relict texture” mulai terlihat pada meteran
22-23, secara umum batuan pernah mengalami struktur yang intensif, banyak
terdapat silika pada meteran 10-18, urat silika dan garnierit banyak mengisi
rekahan batuan. Gejala serpentinisasi terlihat pada bidang rekahan, protolith
didominasi oleh Harzburgite, terdapat boulder konglomerat pada meteran 26-
27. dll.
1.4. Database
Page 15 of 16
PT. STARGATE PASIFIC RESOURCES
Job Site Molore, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Fractures
Remark : Memuat semua informasi geologi yang terdapat pada core
bersangkutan dari permukaan hingga kedalaman akhir pada lubang
bersangkutan; dan hal ini wajib diisi oleh geologist.
Geologist atau data entry officer harus memasukkan data log ke dalam
komputer dengan format EXCEL.
Page 16 of 16