BAB III
BENDUNGAN DASAR
3.1 TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan bendungan dasar adalah untuk mengetahui
karakteristik aliran melalui bukaan berbentuk segiempat dan bukaan berbentuk
segitiga.
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
jarum atau mata pancing dipasang pada alat pemegangnya (11), ditempatkan
diatas sisi-sisi saluran sesuai keinginan penentu pendugaan.
Alat duga ini dilengkapi dengan sekrup / ulir pengatur kasar dan halus (7) dan
(8). Penunjuk skala dipasang pada batang segiempat dipasang pada dudukandan
diperkuat dengan bantuan sekrup yang tersedia untuk itu.
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung
limbah tambang atau lumpur."
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang
berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead
dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air
sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu
bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di
saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negaranegara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya,
serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di
Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih
rendah dari muka tanah yang akan diairi.
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
c. Bendungan lainnya
Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber dams),
bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan
pasangan batu (masonry dams).
5. Berdasarkan fungsinya
a. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)
Adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air
rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan
pembangunannya secara teknis.
b. Bendungan pengelak (cofferdam)
Adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak
pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.
c. Bendungan utama (main dam)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu.
d. Bendungan sisi ( high level dam )
Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan bendungan utama
yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimaloptimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil
yang sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan.
e. Bendungan di tempat rendah (saddle dam)
Adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang
dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak
mengalir ke daerah sekitarnya.
f. Tanggul ( dyke, levee)
Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan bendungan utama
dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi maksimalnya hanya 5 m
dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya.
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
3.3.5 DEBIT
Debit air adalah kecepatan aliran zat cait per satuan waktu. Misalnya Debit air sungai
pesanggrahan adalah 3.000 l / detik. Artinya setiap 1 detik air yang mengalir di
sungai Pesanggrahan adalah 3.000 l. Satuan debit digunakan dalam pengawasan
kapasitas atau daya tampung air di sungai atau bendungan agar dapat dikendalikan.
Untuk dapat menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume
dan satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan
satuan volume dan satuan waktu.
Rumus :
Q
V
.(3.1)
t
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
Dimana
Q : Debit aliran (m3/s)
V : Volume (m3)
t : Waktu (s)
adapun rumus lainnya yaitu :
Q = A.V...(3.2)
Dimana
Q : Debit aliran (m3/s)
V : Volume (m3)
A : Luas penampang (m2)
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
H (m)
T (s)
V (m3)
0.0305
0.01
47.8
0.003
0.0305
0.02
25.1
0.003
Q (m3/s)
0.00006
28
0.00011
95
Cd
0.697
0.469
Perhitungan :
a. Debit (Q) ; Q
V
t
Q1
3 x10 3
0,628 x10 4
47,8
Q2
3 x10 3
1,195 x10 4
23,67
3Q
Cd
2B 2 g H 2
Cd1
3(0,628 x10 4 )
0,697
2(3,05 x10 2 ) 2(9,81)(10 3 )
Cd 2
3(1,952 x10 4 )
0,469
2(3,05 x10 2 ) 2(9,81) ( 2,83 x10 3 )
c. Keterangan
3
2
3
2 2
H1 (10 ) 10 3
3
2
3
2 2
H3/2 (m)
0.0010
0
0.0028
3
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
S
S
y2 y1 2 x2 x1 2
25,1 47,8 2
S 22,7
25,1 47,8
36,205
1,952 x10 4 0,628 x10 4
88,41786
tan
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
S 0,227
0,469 0,697
22,7587
2 x10 2 1x10 2
87,48409
tan
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
1,195 x10
0,628 x10 4
2 x10 2 1x10 1
S 0,01
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
0,469 0,697 2
S 0,228
0,469 0,697
0,362
1,195 x10 4 0,628 x10 4
19,95
tan
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
1,195 x10
0,628 x10 4
S 1,829 x10 3
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
/2
B
(m)
H
(m)
T (s)
V
(m3)
45
0.031
0.010
337.
8
0.003
45
0.031
0.020
42.8
0.003
Q (m3/s)
Cd
0.000008
88
0.000070
09
0.37
6
0.52
5
Perhitungan
a. Debit (Q) ; Q
V
t
Q1
3 x10 3
0,888 x10 5
337,8
Q2
3 x10 3
7,009 x10 5
42,8
Cd
15Q
5
8 tan
2g H 2
2
Cd1
15(0,888 x10 5 )
0,376
8 tan 45 2(9,81)(10 5 )
Cd 2
15(7,009 x10 5 )
0,525
8 tan 45 2(9,81) (5,66 x10 5 )
c. Keterangan
5
2
5
2 2
H1 (10 ) 105
5
2
5
2 2
H5/2 - Q
0.00001
0.00005
66
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
42,8 337,8 2
S 295
tan
42,8 337,8
4819308,601
7,0093 x10 5 0,88809 x10 5
89,999
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
0,525 0,376 2
S 0,149
0,525 0,376
2435,286
7,009 x10 5 0,888 x10 5
89,976
tan
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
0,525 0,376 2
2 x10 2 1x10 2
S 0,149
0,525 0,375931
14,907
2 x10 2 1x10 2
86,162
tan
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
7,009 x10
S 0,01
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
7,009 x10
0,888 x10 5
S 7,691x10 5
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 24
1.
2.
3.
4.
5.
Kurangnya air pada saat menampung karena lubang untuk menampung air sudah
kurang rapat.
Kurangnya ketelitian pada saat membaca waktu maupun volume air buat
praktikum.
Kurangnya ketepatan saat melihat ketinggian air yang ditunjukkan oleh jarum.
Tidak berfungsinya dengan baik keran air pada hydraulic bench sehingga sulit
mengatur air saat praktikum
Bergetarnya meja hidraulik sehingga mengganggu air yang tenang
3.7 APLIKASI
Adapun aplikasi yang dapat dilakukan dari percobaan bendungan dasar ini adalah :
1. Pembuatan bendungan
2. Pembuatan irigasi
3. Pembuatan kotam
4. Pembuatan kanal
5. Pembuatan dam
3.8 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan bendungan dasar adalah :
1. Cd pada bukaan segitiga dan segiempat tidak tetap karena dipengaruhi oleh Q.
2. Apabila nilai Q semakin besar, maka niai Cd semakin besar (bukaan segitiga).
3. Jika aliran air datar dan tenang, maka semakin baik hasil yang didapat.
4. Nilai Q berbanding terbalik dengan waktu.
5. Pada bukaan segiempat waktu yang diperlukan untuk memenuhi 3 liter air lebih
cepat dibandingkan bukaan segitiga karena luas penampang bukaan segiempat
lebih besar dibanding luas penampang bukaan segitiga.