Anda di halaman 1dari 5

Joko Cahyono

EROSI REMBESAN DI BENDUNGAN


< Catatan

Tentang Piping>

Joko Cahyono
1. Gejala Erosi Rembesan
Rembesan adalah aliran air melalui pori-pori yang berada di antara butiran tanah. Erosi rembesan
adalah terangkutnya butiran tanah oleh aliran rembesan, sehingga terbetuk lubang-lubang aliran
menyerupai buluh banbu atau pipa. Gejala ini popular disebut erosi buluh atau piping,
seperti pada Gambar-1.

Gambar-1; Gejala erosi buluh di tubuh dan fondasi bendungan

2. Faktor Geoteknik dan Hidrolik Erosi Rembesan


Secara sederhana, aliran melalui pori-pori diantara butiran-butiran tanah dikemukakan pada Gambar2. Semakin padat butiran tanah, semakin sulit rembesan mengalir atau semakin kecil ukuran lolos
airnya. Pasir dan kerikil merupakan butiran tanah yang mudah meloloskan air, sehingga angka lolos
airnya lebih besar dibandingkan lanau dan lempung yang sulit meloloskan air.

Gambar-2; Aliran rembesan dan ukuran permiabilitas bultiran tanah (N. Sivakugan, 2001)

Joko Cahyono

Kuantitas rembesan dapat diestimasi dengan cara menggambarkan flownet yaitu jaringan yang
menggambarkan hubungan lintasan aliran rembesan (arah horisontal) dengan jalur tekanan hidrolik
yang sama atau garis ekuipotensial seperti Gambar-3. Kemiringan lintasan aliran rembesan
ditentukan oleh beda tinggi muka air waduk dan muka air diujung hilir bendungan dibagi panjang
lintasan. Jika kemiringan lintasan aliran rembesan yang keluar diujung hilir bendungan (ikeluar) lebih
besar dari kemiringan kritis (iC), maka partikel dan butiran tanah diujung hilir bendungan akan
tererosi terlebih dahulu seperti Gambar-4.

Gambar-3; Flownet (N. Sivakugan, 2002)

Gambar-4; Gejala erosi rembesan (N. Sivakugan, 2001)

Pengamanan bendungan dari erosi rembesan dapat dilakukan dengan memasang lapisan filter yang
berfungsi menahan agar butir tanah tidak tererosi, dan/atau menfasilitasi kelancaran aliran rebesan,
sepert Gambar-5.
2

Joko Cahyono

Gambar-5; Disain kriteria lapisan pengaman erosi rembesan (N. Sivakugan, 2001)

3. Erosi Fondasi Bendungan


Apabila terjadi aliran rembesan lapisan fondasi bendungan dan telah berlangsung lama,
kemungkinan aliran tersebut mulai mengerosi butir-butir tanah. Erosi dimulai dari bagian ujung hilir
bendungan dan bergerak ke arah hulu, berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang cukup
lama, sehingga menyebabkan terjadinya lubang dibawah bendungan. Kecepatan pembentukan
lubang sangat tergantung pada jenis tanah dibawah bendungan. Sebagai contoh; bendungan yang
dibangun diatas batuan keras akan aman terhadap gejala seperti ini, dibandingkan dengan kalau
dibangun diatas lapisan pasir atau tanah lepas. Kuantitas aliran rembesan sangat tergantung
kemampuan lapisan tanah meloloskan air. Erosi rembesan dapat terjadi pada semua jenis bendungan.
Cara yang umum untuk mencegah erosi rembesan adalah dengan memberikan lapisan filter dibagian
ujung hilir bendungan seperti Gambar-6. Sehingga aliran air tetap dapat keluar, namun partikel tanah
tetap tertahan.

Gambar-6; Gejala erosi buluh dan pencegahannya (J.M.Duncan, 1997)

Joko Cahyono

4. Erosi Tubuh Bendungan


Aliran rembesan pada bendungan beton manpu mengerosi material beton dan membuat besi beton
berkarat, sehingga dapat menyebabkan bendungan jebol. Penyebab rembesan ditubuh bendungan
beton disebabkan oleh adanya sambungan sekmen-sekmen atau retakan-retakan pada struktur
bendungan. Semakin sedikit sambungannya, sehingga semakin aman bendungan tersebut terhadap
gejala rembesan. Agar tidak terjadi rembesan, setiap sambungan harus diberi penyekat (seal). Selain
itu, pemeliharaan bendungan beton harus dilakukan secara periodik dengan menutup retakanretakan.
Aliran rembesan dalam tubuh bendungan dapat mengangkut butiran-butiran tanah pembentuk
bendungan urugan. Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, erosi dimulai dari bagian lereng terbawah
lereng hilir bendungan. Erosi berlangsung perlahan-lahan dalam waktu yang cukup lama. Jika erosi
tidak dicegah, maka akan terbentuk lubang-lubang aliran air di tubuh bendungan, sehingga tubuh
bendungan keropos dan mudah jebol. Aliran rembesan didalam tubuh bendungan urugan seperti
Gambar-7.

Gambar-7: Aliran rembesan (flownet) dalam tubuh bendungan urugan


(Tony A.Atallah, 2002)

Bendungan urugan yang dibuat dari beberapa jenis lapisan tanah seperti pada Gambar-8, diperlukan
pencegahan erosi terhadap lapisan inti (core). Lapisan pengaman (filter) letakan diantara lapisan inti
dan urugan bagian hilir bendungan (sheel). Sehingga partikel halus lapisan inti yang tererosi tertahan
oleh lapisan penyaring, namun aliran rembesan tetap dapat mengalir keluar bendungan, seperti pada
Gambar-8.

Joko Cahyono

Gambar-8: Lapisan filter bendung urugan (N. Sivakugan, 2001)

Sebelum terjadi aliran rembesan, sesaat setelah bendungan selesai dibangun, batas antara lapisan
filter dan lapisan urugan lainnya tampak tegas. Setelah aliran rembesan berlangsung cukup lama,
butiran-butiran tanah yang terangkut akan tertahan oleh lapisan filter seperti Gambar-9.

Gambar-9: Fungsi lapisan filter menahan butiran halus lapisan inti (core)
yang terangkut aliran rembesan (Tony A.Atallah, 2002).

Informsi detail:
1.

Tony A.Atallah; Report; A Review on Dams and Breach Parameters Estimation, Virginia Polytechnic Institute
and State University, Blacksburg, VA, The Charles E Via, Jr., Department of Civil and Environmental Engineering
January 2002 (http://scholar.lib.vt.edu/theses/available/etd-05232002-234249/unrestricted/finalone.pdf)

2. Permeability and Seepage. N. Sivakugan. Duration = 17 minutes. 2. SIVA. Copyright2001. What is permeability?
A measure of how easily a fluid (e.g., ...(http://www.geoengineer.org/files/permy-Sivakugan.pps)

Anda mungkin juga menyukai