Anda di halaman 1dari 10

Kelompok III

 Putri Mardiatur Rahmah


 Asmidar Zuhra
 Popon Andriansyah

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
2017
Ikan asin merupakan bahan makanan/ olahan
yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam
(Penggaraman).

Tujuan utama dari penggaraman, yaitu untuk


memperpanjang daya tahan dan daya simpan ikan.
Ikan yang mengalami proses penggaraman menjadi
awet karena garam dapat menghambat atau
membunuh bakteri penyebab kebusukan pada ikan.
Jenis ikan yang dapat diolah menjadi Ikan Asin
hampir semua ikan dapat digunakan. Karena
dalam pembuatan asin tidak memerlukan
kriteria ikan tertentu. Ikan air asin hingga
ikan air tawar dan ikan yang berukuran kecil
(ex:teri) hingga ikan yang berukuran besar
(ex: tuna,tongkol) dapat digunakan.
Metode/cara penggaraman ikan asin
ada 3, yaitu:

a) Penggaraman Kering (Dry Salting)


Metode penggaraman kering dilakukan dengan cara menaburkan
atau melumurkan kristal garam pada seluruh bagian ikan dan
rongga perut. Umumnya penggunaan garam berjumlah 10% - 35%
dari berat ikan yang digarami.
Pada umumnya, ikan yang digunakan ikan berukuran besar yang
dibuang isi perut dan badannya dibelah dua., misalnya ikan gabus,
tenggiri, tongkol, pari, jambal, dan cucut.

Pada saat garam yang telah ditaburkan bersentuhan dengan


kulit/daging ikan, garam mula-mula akan membentuk larutan
pekat sehingg terjadi proses osmosa. Jadi, kristal garam tidak
langsung menyerap air, tetapi terlebih dahulu berubah jadi larutan.
Semakin lama larutan akan semakin banyak dan ini berarti
kandungan air dalam tubuh ikan semakin berkurang.
b) Penggaraman Basah (Wet Salting)
Penggaraman basah dilakukan dengan cara merendam
ikan di dalam larutan garam jenuh sekitar 30 - 35 %
(dalam 1liter air terdapat 30 – 35 gram garam).
Setelah beberapa lama, kemudian ditiriskan dan
dikeringkan.
Penggaraman basah sering diterapkan untuk
menggarami ikan-ikan yang berukuran kecil,
misalnya ikan teri.

c) Brine + dry salting (kombinasi keduanya)


Ikan dicampur dengan kristal garam di dalam bak
semen. Campuran ini disiram dengan larutan garam
jenuh (jumlah garam 10-35%) dan dibiarkan satu
sampai tiga malam, tergantung pada cuaca dan
ukuran ikan. Setelah penggaraman cukup dan cuaca
memungkinkan ikan diangkat dan dibilas dengan air,
kemudian dijemur.
Proses pengemasan setelah ikan
asin kering:
Setelah kering merata, ikan disortir berdasarkan kualitasnya dan dikemas
dengan baik untuk menghindari kerusakan selama penyimpanan.
Pengemasan ini dilakukan agar ikan asin tersebut dapat bertahan
lama dan kualitasnya tidak menurun serta tidak cepat terkontaminasi
oleh bakteri dan jamur.
Pengemasan bisa dilakukan dengan menggunakan bahan kayu, kertas,
kardus ataupun plastik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
tahap penyimpanan adalah :
 Ruang penyimpan harus bersih, kering dan sejuk .
 Sirkulasi udara lancar, sehingga menghilangkan bau-bau yang tidak
sedap.
 Ikan kering dibongkar dan dijemur kembali bila terjadi kelembaban
yang tinggi.
 Hindari bahan lain yang dapat memcemarkan seperti pestisida, minyak
tanah dan sebagainya, tidak disimpan didekat ikan asin.
Ikan asin gol.kecil Ikan asin gol.sedang

Ikan asin gol.besar


Kecepatan meresapnya garam ke dalam tubuh ikan
dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya:
1. Konsentrasi garam
2. Jenis garam
3. Ketebalan daging ikan
4. Kadar lemak dalam daging (Kadar lemak yang
tinggi (di atas 2%) akan memperlambat penetrasi
garam ke dalam daging ikan).
5. Kesegaran daging ikan
6. Suhu
7. Kecepatan udara
8. Kelembaban udara
Manfaat Pengolahan Ikan Asin dan
Mengkonsumsinya
Maafaat bagi tubuh:
1. Sebagai lauk-pauk
2. Baik untuk kesehatan tulang dan gigi (100 gr ikan asin : fosfor 300 mg dan kandungan kalsium
sebanyak 200 mg)
3. Menjaga daya tahan tubuh (mengandung protein : maka anda akan tidak mudah merasa lelah dan
tidak mudah terserang penyakit)
4. Sumber energi bagi tubuh (100 gr ikan asin kering : 193 kkal).
5. Menjaga kesehatan kulit dan Mengurangi faktor resiko dari kanker kulit. (adanya vitamin E, Vitamin E
yang terkandung pada manfaat ikan asin dapat melindungi anda dari paparan sinar ultraviolet (UV).

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, ikan asin juga memiliki manfaat lain, yaitu :
a. Sebagai penggerak roda ekonomi
b. Sebagai pakan ternak dan hewan peliharaan

Kelemahan produk ikan yang diolah dengan cara pengasinan adalah karena kandungan garamnya
tinggi, maka rasanya menjadi asin sehingga hanya dapat dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
Keadaan ini mengakibatkan ikan asin tidak dapat digunakan sebagai makanan sumber protein
hewani.

Anda mungkin juga menyukai