Anda di halaman 1dari 19

BAB 4

WARALABA BISNIS PROSPEKTIF BAGI


UKM

4.1PENDAHULUAN

H
Ingga tahun 2002,upaya pemulihan ekonomi
Indonesia masih belum membuahkan hasil
yang memuaskan secara siknifikan.sangat
berbeda halnya dengan Negara berkembang lainya
seperti Cina,Thailand,Malaysia,Singapura dan lain-
lian yang telah mampu keluar dari krisis yang
sama,bahkan bertumbuh dengan laju yang
pesat.kalaupun ada dirasakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia hingga sebesar 3% pada tahun 2001,hal itu
lebih didorong oleh peningkatan konsumen,bukan
sepenuhnya oleh pertumbuan ouput darisektor riel.
Dalam jangka panjang,harus diakui bahwa peran
usaha kecil dan menegah(UKM)yang jumlahnya
sangat dominan atau struktur perekonomian
Indonesia sangat strategis dan seharusnya dijadikan
landasan pembangunan ekonomi nasional.namun
fakta menunjukan perekonomian nasional lebih
dikuasai oleh segelintir penguasa penguasa besar
yang ternyata sangat tak labil terhadap goncangan
ekonomi global.

Masalahnya adalah bagaimana memperluas dan


memberdayakan sosok UKM Indonesia yang
cenderung masih menerapkan manajemen
tradisional, lemah terhadap akses
permodalan,teknologi cenderung konfisional,miskin
inofasi dan jaringan,sehingga mampu bersama sama
tumbuh dengan perusahaan besar terutama yang
berkelas dunia dan berfisi global.
Mengapa waralaba yang menjadi alternative
pilihan?karena melalui bisnis waralaba UKM akan
mendapatkan:1)transfer manajemen,2)kepastian
pasar,3)promosi,4)pasokan bahan
baku,5)pengawasan mutu,6)pengenalan dan
pengetahuan tentang lokasi bisnis,7)pengembangan
kemampuan sumberdaya manusia,dan yang paling
terpenting adalah resiko dalambisnis waralaba
sangat kecil.(data empiris menunjukan menunjukan
bahwa resiko bisnis waralabakurang dari 8%.

Di Indonesia usaha waralaba ini sudah mulai


berkembang sejak tahun 1985 terurama di bisnis
makanan seperti pizza hut,keuntacky fried
chicken,mcdonald,dalam bisnis enceran seperti
carrefuul,smart,dll.
Saat ini di Indonesia berkembang dua jenis
waralaa yaitu: pertama,waralaba produk dan merek
dagang yaitu pembelian hak izin dan pengelolan dari
franchisor kepada penerima waralaba (franchise)
untuk menjual produk dengan mengunakan merek
dagang dalam bentuk keagenan,distributor atau
lessens penjualan.franchisor membentuk franchise
untuk memilh lokasi yang aman dan menyediakan
jasa orang untuk membantu memilih keputusan’do
or not”

Kedua,waralaba format bisnis yaitu sistim yang


hanya menawarkan merek dagang dan logo sisitem
komplit untuk menjalankan tata bisnis.jenis waralaba
yang berkembang di Indonesia yaitu waralaba
format bisnis.
4.2 PERKEMBANGAN WARALABA DI
INDONESIA

Perkembangan bisnis waralaba mulai marak pada


tahun 1970an dengan kemunculan restoran cepat saji
seperti keuntacy fried chiken dan pizza hut.pada
tahun 1992 perusaan di Indonesia mencapai 35
perusahan,6 diantaranya perusahaan waralaba local
dan sisanya adalah waralaba asing.

Table 4-1. perkembangan waralaba di Indonesia

Tahun Jumlah Jumlah total


waralaba asing waralaba local
1992 29 6 35
1995 117 15 132
1996 210 20 230
1997 235 30 265
2000 212 39 251
2001 230 42 272

Sumberr data:deperindeg,2001

Fenomena diatas menunjukan adanya peluang


bagi waralaba local untuk menigkatkan peranannya
dalam bisnis waralaba,oleh karena itu pemerintah
harus mengembangkan bisns waralaba local.hal ini
bisa ditumbuhkan dengan adanya pengusaha baru,
serta memberdayakan UKM dan koperasi dalam
bisnis ini,baik penerima(franchisee)maupun
pemberi(franchisor).

Oleh karena itu pertanyaan yang masih perlu di


carikan jawaabanya kedepan
adalah:pertama,bagaimana upaya mendorong upaya
UKM untuk ambil alih bagian bisnis dalam bagian
waralaba dan diharapkan mampu mengembangkan
dirinya secara berkelanjutan.

Kedua,sejalan dengan itu bagimana upaya


membangun dan menumbuhkan sisitem waralaba
yang asli hasil inovasi teknologi dalam negeri baik
multiplier maupun tenaga kerja seluruhnya yang
dapat dinikmati masyarakat banyak.

4.3 WARALABA PELUANG YANG


PROSFEKTIF BAGI UKM

UKM dengan segala kendala yang dimilki dapat


memanfaatkan system waralaba,sebagai penerima
waralaba (franchisee),karena:

a) UKM mendapat pelatihan khusus yang telah


terstruktur dari pihak franchisor untuk mengatasi
kendala pengetahuan.
b) UKM jelas akan mengeluarkan biaya yang lebih
rendah dibandingkan bila UKM mencoba
menjalankan bisnis secara mandiri.

c) UKM mendapat keuntungan untangible dengan


resiko yang lebih rendah karena produk yang
dihasilkanya sudah mempunyai brand name.

d) UKM dapat memanfaatkan hasil penelitian dan


pengembangan franchisor dalam memperbaiki bisnis
sehingga bisnis tersebut tetap kompentitif.

e)UKM mendapat bantuan dari franchisor dalam


memilih lokasi usaha berdasar kan pengalaman
franchisor.hal tersebut menguntungkan karena salah
satu factor kuci kesuksesan bisnis waralaba adalah
pemilihan lokasi yang tepat dan strategis dari sisi
pasar.
Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum UKM memasuki bisnis waralaba adalah:

1.menyeleksi waralaba yang akan dipili.

2.meyakinkan motifasi untuk berbisnis waralaba.

3.menghubungi waralaba yang mempunyai


prospektif baik.

4.menyelidiki sisitim waralaba yang dipilih.

5.mengevaluasi kesempatan dan tantangan waralaba


yang bersangkutan.

6.mempelajari sistim manajaemen korporasinya.

7.memilih format bisnis waralaba yang akan


dijalankan.

8. melakukan kontrak kerja sama bisnis waralaba.


Ada pun keuntungan UKM apabila menjalankan
bisnis waralaba sebagai penerima(faranchisee)adalah
sbb:

1.memperoleh program pelatihan yang terstruktur


dari franchisor.

2.memperoleh inisiatif bisnis sendiri dengan bantuan


manajemen secarra terus menerus.

3.mendapat keuntungan dari kegiatan operasional di


bawah nama dagang yang telah mapan dimsyarakat.

4.membutuhkan modal yang lebih kecil.

5.resiko bisnis relative kecil.

6.memperoleh dukungan riset dan pengembangan


dari franchisor.

7.mendapat dukungan untuk akses ke sumber-


sumber pinjaman modal.
Sedangkan kerugian UKM sebagia franchisee
adalah:

1.adanya keharusan untuk membayar royalty fee


kepada franchisor untuk pengunaan sisitem waralaba

2.kemungkinan kerjasama dalam kualitas dukuan


franchisor yang tidak konsisten sesuai kontrak
kerjasama.

3.keuntungan yang besar kepada franchisor sehingga


menjadi kurang mandiri.

4.reputasi dan citra bisnis yang diwaralabakan


menurun di luar control franchisor dan franchisee.

Agar keuntungan tersebut dapat


diwujudkan,manajemen pengelola waralaba di tuntut
agar(a)maupun memberikan informasi yang akurat
mengenai posisi keuangan kepada franchisor sesuai
engan perjanajian yang disepakati kedua belah
pihak,(b)mampu mengendalikan usaha secara
mandiri,(c)mentaati selruh program pelatihan yang
di selengarakaan oleh franchisor,(d)mampu aktif
berperan serta dalm peningkatan hubungan harmonis
dan saling menguntungkan antara franchisee dan
franchisor.

4.4 WARALABA PENGEMBANGAN MITRA


BISNIS

Waralaba sebagai model pengembangan


kemitraan bisnis memberikan peluang yan sangat
besar kepada pengusaha UKM untuk
mengembangkan usahanya,keungulan sisitem
waralaba ini adalah(1)merupakan salah satu start-up
of new business yang sangat profektif bagi
kelompok UKM,(2)menguntungkan pembeli
waralaba karena tidak memerlukan promosi lagi dan
bayar iklan produk,(3)mampu mengembangkan
sekmentasi pasar tersebut dengan menguasai
jaringan-jaringan pasar,(4)sarana sebagai proses alih
teknologi dan keterampilan,(5)menciptakan banyak
kesempatan kerja.

Untuk itu pengusaha UKM perlu meningkatkan


profesionalismenya agar bisa meraih sukseh dalam
mengelola waralaba.faktor
kemampuan,motivasi,hubungan UKM franchisor
dan struktur manajemen,merupakan factor kristikal
yang sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis
waralaba dan penerapanya.
Oleh karana itu pemerintah berkewajiban
mendorong sisitem waralaba yang diciptakan dalam
negeri dan di terapkan kepada pengusaha UKM yang
merupakan fondasi perekonomian Indonesia jangka
panjang.

Opportunity:

Besarnya pasar domestic yamng memberikan


peluang bagi bisnis waralaba local untuk
berkembang.selama ini peluang pasar domestic lebih
banyak dimanfaatkan oleh waralaba asing.

Strengths:

Pasar domestic Indonesia merupakan kekuatan


karena memiliki:

1.jumblah penduduk yang besar(210 juta orang)


2.struktur usia usia muda di bawah 30 thn mencapai
50%

3.jumblah kelas menegah yang terus mengembang

4.adanya urbaisaasi dan mortalitas penduduk

Weaknesses:

1.pembisnis waralaba lokal kurang memahami


sisitem waralaba

2.tidak ada kebiasaan tranfarasi atau keterbukaan

3.tidak adanya enforcement hokum

4.tidak ada fasilitas dan inisiative dari pemerintah

Threat:

1.banyak bisnis waralaba local tidak mempunyai


konsep

2.tidak adanya kesediaan untuk terbuka


3.instans franchising

4.usaha yang dikembagkan belum matang

5.masih adanya masalah dengan perpajakan

4.5 DICARI, UKM YANG BERMINAT JADI


FRANCHISE UNGGULAN!

Partipasi pelaku UKM sebaggai pengerak roda


perekonomian sector riil semestinya selalu di
tingkatkan.karena faktanya,sekitar 90% dari
perusahaan yang ada di Indonesia merupakan usaha
dengan kategori UKM .sementara beberapa kesan
masihmelekat kesan masih meleakat dengan sebuah
istilah UKM.kurang akses informasi,tidak
fesibel,atau tidak bank kable.lantas apa beberapa
kesan masihmelekat kesan masih meleakat dengan
sebuah istilah UKM.kurang akses informasi,tidak
fesibel,atau tidak bank kable.lantas apa yang harus
dilakukan para UKM agar dapat berkembang?

Salah satunya,program pemberdayaan bagi para


UKM yang tengah dijalankan asosiasi franchise
Indonesia (AFI).ketua afi memaparkan,program
yang tengah dimulai untuk tahap awal di Jogjakarta
untuk membina UKM yang mau menjadi franchise
yang ungul.

Hanya untuk yang serius

Tahap pembinaan yang diberikan,dimulai dengan


tahapan indentifikasi usaha.setelah diketahui
tingkatan sebuahusaha,barulah usaha pembinaan ke
tingkat tertentu.hanya usaha dan kriteria serius untuk
mengikuti program tersebut,serius dalam arti suatu
usaha telah memiliki organisasi embrionya.
Hanya saja disayangkan ketidakpedulian
pemerintah daerah setempat pada program –program
yang digelar tersebut.semestinya dengan perhatian
pemda(salah satunya dalam hal biaya pembinaana)
dapat membantu mengembangkan usaha-usaha
berpotensi yang ada di daerahnya.lantas jika bukan
pemda,siapa yang menangung biaya pembinaan.

Anda mungkin juga menyukai