Dilindungi Undang-undang
SOAL UJIAN
SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014
TINGKAT PROPINSI
FISIKA
Waktu : 3,5 jam
Bidang Fisika
Ketentuan Umum:
1- Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 7 (tujuh) buah soal.
2- Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3,5 jam.
3- Peserta dilarang menggunakan kalkulator.
4- Peserta dilarang meminjam dan saling meminjamkan alat-alat tulis.
5- Tulislah jawaban Saudara di kertas yang telah disediakan dengan menggunakan ballpoint dan
tidak boleh menggunakan pinsil.
6- Kerjakanlah lebih dahulu soal-soal dari yang Anda anggap mudah/bisa dan tidak harus
berurutan.
7- Setiap nomor soal yang berbeda harap dikerjakan pada lembar jawaban yang terpisah.
8- Jangan lupa menuliskan nama Saudara atau identitas lainnya pada setiap lembar jawaban yang
Saudara gunakan.
9- Meskipun sudah selesai mengerjakan semua jawaban, Anda tidak diperbolehkan
meninggalkan ruangan tes hingga waktu tes berakhir.
10- Informasi resmi tentang kegiatan Olimpiade Fisika dapat dilihat di website
http://www.tpof-indonesia.org
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 2 dari 16
Tes Seleksi OSN 2014 Bidang FISIKA
TINGKAT PROPINSI
Waktu: 3,5 Jam
Jawaban:
Sesaat setelah tumbukan antara peluru m dengan balok mb = 2m maka balok bergerak dengan
kecepatan awal v1 sehingga berlaku
m m 1
mv0 (m mb )v1 dan v1 v0 v0 v0 (1)
m mb m 2m 3
(1 poin)
N
v
u
(0,5 poin)
n̂
α
mg
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 3 dari 16
Katakan u adalah kecepatan bidang miring M dan a M u adalah percepatannya.
Komponennya yang berlawanan dengan gaya normal N adalah
u n u sin (2)
dan saat balok 2m tetap bersentuhan dengan bidang miring maka (2) juga merupakan
percepatan balok ke arah n̂ . Kecepatan tangensial balok adalah vt v nˆ sehingga
mb vt mb g sin (3)
Gaya N pd arah n̂ bekerja pada bidang miring, tetapi karena bidang miring tsb selalu berada
di atas meja maka hanya komponen sejajar meja saja yang bekerja mempercepat bidang
miring sehingga
Mu N sin (mb g cos mb u sin ) sin (0,5 poin)
dan
mb g sin cos 2mg sin cos
a M u (5) (0,5 poin)
M mb sin 2 M 2m sin 2
Sehingga
v u : vektor kecepatan balok relatif terhadap bidang miring.
ˆ u.nˆ u sin
dan saat di puncak tertinggi lintasannya berlaku v u 0 sehingga v n
ˆ ˆ
dan v t u.t u cos 0 (dengan tˆ adalah vektor satuan yg tegak lurus n̂ yang
menyatakan arah sejajar bidang miring).
Ada posisi saat v tˆ 0 yang terpenuhi setelah tercapai tinggi maksimum yaitu saat balok
2m mulai bergerak turun. Saat berada di puncak tertinggi tersebut maka balok m mempunyai
kecepatan sesaat - us xˆ . Selanjutnya (0,5 poin)
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 4 dari 16
Hukum kekekalan energi mekanik :
1 1 1
mb u s Mu s mb gh mb v1
2 2 2
(6) (1 poin)
2 2 2
h mb v1 1
2
mb g 2 2 mb M 2 g mb M
v1 M mb sin 2
2
2 g mb M
atau
v M 3m sin 2
2
h 0 (8) (1 poin)
18 g 3m M
(b) Kecepatan balok saat mencapai tinggi maksimum diberikan (7), yaitu
v M 3m sin 2
2
h 0
18 g 3m M
mb v1 cos a 3mvo cos a
us (1 poin)
mb M 33m M
atau
v0 M 3m cos 2
T (9) (1 poin)
3g sin 3m M
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 5 dari 16
(d) Jarak yang telah ditempuh bidang miring terhadap pojok meja pada saat balok 2m
mencapai ketinggian maksimum adalah
2
1 2 1 mb g sin cos v1 M mb cos2
2
1
D a M T uT
2
2 2 2 M mb sin 2 g sin M mb
(1 poin)
sehingga
2
v
2
mb sin cos 1 M mb cos2
D 1 2
M mb sin sin M mb
2
2g
atau
2
3m sin cos M 3m cos
2 2
v0
D (10) (1 poin)
9 g sin 2 M 3m sin 2 M 3m
Jawaban:
mg K cos ma (1)
Gaya reaksi bola yang diterima oleh balok juga = K. Gaya pada balok ini dapat diuraikan menjadi
gaya ke kanan sebesar Ksin yang akan menyebabkan percepatan balok sebesar A, serta gaya ke
bawah sebesar Kcos. Sementara itu berat balok = Mg ke bawah. Karena balok tidak bergerak
vertikal, maka gaya normal pada balok karena bersinggungan dengan bidang horisontal adalah N =
Mg + Kcos. Persamaan gerak untuk balok adalah
K sin MA (2)
Persamaan ketiga menghubungkan antara a dengan A. Ketika balok bergerak horisontal sebesar
selama waktu t sebesar s 12 At 2 maka bola turun sejauh s tan 12 At 2 tan 12 at 2 sehingga
diperoleh hubungan:
a A tan (3)
Ma
K (4)
sin tan
m tan 2
a g (5)
M m tan 2
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 7 dari 16
Agar dipenuhi syarat balok tidak miring/berputar, maka torka terhadap titik pusat massa balok dari
gaya K harus lebih kecil atau sama dengan torka terhadap titik pusat massa dari gaya normal N
yang dirasakan balok dari lantai. Dalam hal ini, nilai torka maksimum dari gaya K tersebut adalah
ketika gaya normal N berada di ujung paling kanan balok tersebut.
Misalkan tinggi balok = h, sehingga panjang horisontal balok = h / tan . Pusat massa balok
berjarak 1/3 dari panjang sisi balok. Karena itu jarak horisontal antara garis normal N (yang
terletak di ujung kanan balok) dengan pusat massa balok adalah h / 3tan , sehingga torka dari N
terhadap pusat massa adalah
h
( Mg K cos ) .
3tan
Sementara itu gaya K dapat diuraikan menjadi gaya horisontal K sin ke kanan yang memiliki
jarak vertikal dengan pusat massa sebesar 2h/3, serta gaya vertikal K cos ke bawah yang
memiliki jarak horisontal dengan pusat massa sebesar h / 3tan . Torka total adalah
2h h
K sin K cos .
3 3tan
2h h h
K sin K cos ( Mg K cos ) (6)
3 3tan 3tan
g
a (7)
2
M
tan 2 (8)
m
3. (10 poin) Sebuah benda bermassa m terletak pada ketinggian y di atas permukaan suatu planet
bola bermassa M dan berjari-jari R. Anggap nilai R tidaklah sangat besar dibandingkan dengan
y. Percepatan gravitasi di permukaan planet tersebut adalah g 0 , sedangkan tetapan gravitasi
universal adalah G.
a. Percepatan gravitasi yang dialami benda m tersebut berkurang secara linier terhadap y.
Tentukan percepatan gravitasi pada ketinggian h (nyatakan dalam parameter-parameter di
atas);
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 8 dari 16
b. Jika benda tersebut dilemparkan vertikal ke atas dari ketinggian h dengan kecepatan awal
v0 , tentukan kecepatan benda tersebut sebagai fungsi ketinggian y;
c. Tentukan tinggi maksimum benda tersebut. Tentukan pula tinggi maksimum benda jika
tetapan/konstanta linier pada pertanyaan a) diatas 0.
Jawaban:
a. Gaya gravitasi antara m dan M yang terpisah pada jarak R + y sama dengan berat yang
dimiliki oleh massa m dengan percepatan gravitasi g.
GMm GM GM GM 2GM
mg g 2 (1 y / R)2 2 (1 2 y / R) 2 3 y (2 poin)
( R y) 2
R R R R
Jadi
GM 2GM
g0 dan k .
R2 R3
v 2 ky 2 2 g0 y v02 (2 poin)
c. Di ketinggian maksimum
v = 0 ky 2 2 g0 y v02 0
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 9 dari 16
4. (14 poin) Bola karet dengan berat W = mg dilekatkan dengan kuat di titik C pada ujung
tongkat AC (dengan massa tongkat diabaikan). Sementara pada ujung lain tongkat yaitu titik
A dipasang engsel yang melekat kuat pada lantai sehingga tongkat dapat berotasi di sekitar
titik A pada bidang xy (lihat gambar). Pegas
dengan konstanta k dipasang pada posisi y
mendatar dengan satu ujung dilekatkan pada
dinding dan ujung yang lain dilekatkan pada
C
titik tetap B di tongkat AC. Seperti tampak Dinding
dalam gambar, tongkat disimpangkan dari W=mg
posisi awal (tegak) sebesar sudut lalu
B
dilepaskan sehingga tongkat akan mengalami L a
gerak osilasi (getaran). Tentukan:
A x
(a) besar frekuensi getaran untuk sudut
simpangan yang kecil. Lantai
(b) nilai maksimum gaya berat W agar untuk sudut simpangan kecil tongkat mengalami
getaran harmonik.
Solusi:
(a) Gaya-gaya yang bekerja pada sistem adalah : (ex xˆ, e y yˆ , dan e rˆ, e ˆ )
Gaya berat : W mgy
Gaya pegas : F kaxˆ
Gaya reaksi sepanjang tongkat : FR Rrˆ (gunakan koordinat polar r, )
Hukum II Newton:
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 10 dari 16
d 2r a
m 2 mgyˆ kaxˆ Rrˆ
dt L
atau dalam koordinat polar
a
m(r 2 rˆ rˆ ) mg (cos rˆ sin ˆ ) ka
( sin rˆ cos ˆ ) Rrˆ
L
Tetapi, komponen-komponen gaya berat dan gaya pegas ke arah r̂ dapat diimbangi oleh
gaya reaksi FR , sehingga akhirnya diperoleh persamaan gerak untuk sudut simpangan
tongkat (), yaitu
a2
mr mg sin k
cos
L
Dengan mengingat bahwa untuk sudut kecil berlaku sin dan cos 1, maka
diperoleh
1 k a2 ka2 mgL
g , atau 0
r mr L mL2
sehingga frekuensi getaran tongkat adalah
ka 2 mgL
mL2
ka 2
b. Tongkat mengalami getaran harmonik kalau > 0 sehingga W mg
2
L
5. (18 poin) Sebuah batang homogen (massa M dan panjang l ) salah satu ujungnya diletakan pada tepi
sebuah meja dalam posisi vertikal. Batang kemudian dilepaskan dari keadaan diam. Tentukan sudut
antara posisi batang terhadap vertikal dimana batang mulai kehilangan kontak dengan meja. Lakukan
perhitungan Anda untuk 2 kondisi berikut:
a. Tepi meja dianggap licin akan tetapi memiliki siku seperti ditampilkan pada gambar (i)
b. Tepi meja kasar dan sangat tajam (lihat gambar (ii)).
(i)
(ii)
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 11 dari 16
Jawab:
a. Untuk kondisi gambar (i), hingga posisi batang jatuh sejauh terjadi:
Kehilangan energi potensial sebesar: EP Mg 1 cos
2
Energi ini dikonversi menjadi EK rotasi di tepi meja itu,
EKrot = EP
I p 2 Mg 1 cos ;
1
2 2
ambil I p
1
M 2 akan diperoleh: 2
3g
1 cos (1)
3
3
Percepatan centripetal batang: acp 2 g 1 cos (2)
2 2
Karena batang berotasi, maka berlaku:
I
1
Mg sin M 2 (3)
2 3
3g 3
Maka sin dan at g sin (4)
2 2 4
Lihat gambar saat batang di posisi , sesaat akan kehilangan kontak dengan meja.
F x Ma x
H M at cos acp sin (5)
F y Ma y
Mg V M acp cos at sin (6)
Mg sin 3 cos 2
3
H
4 (7)
V Mg 3 cos 1
1 2
H=0 3 cos - 2 = 0
b. Untuk kondisi gambar (ii), nilai untuk acp dan at nya sama seperti pada persamaan (2) dan (4)
diatas.
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 12 dari 16
Karena ujung meja sekarang tajam, maka gaya normal N akan berarah pada sepanjang sumbu
batang. Dan ada gaya gesek fr yang tegak lurus terhadap N (lihat gambar di bawah).
F x Ma x
Mg cos N Macp
2 3 (9)
M Mg 1 cos
2 2
Maka kita peroleh,
N
Mg
5 cos 3 (10)
2
Jika makin besar maka N < 0 dan ini tidak mungkin! Yang pasti batang jadi tidak kontak lagi
dengan meja. Karena tepi meja yang kasar maka gaya gesek statik mampu menahan batang untuk
melakukan gerak rotasi dan tidak terjadi slip hingga gaya normal N = 0.
Jawaban:
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 13 dari 16
Pertama, gunakan teorema usaha-energi. Gaya normal oleh lantai pada silinder yang mengarah
ke atas, maupun gaya gesek statik pada silinder tidak melakukan usaha sama sekali, sehingga
usaha oleh gaya gravitasi sama dengan perubahan energi kinetik sistem.
Wgrav EK (1) (1 poin)
Selama gerakan, tinggi pusat massa silinder tidak mengalami perubahan sehingga usaha oleh
gaya gravitasi hanya berasal dari bola m sebesar
Wgrav mg ( R H ) . (2) (1 poin)
Sementara tenaga kinetik total sistem adalah
EK 12 MV 2 12 I 2 12 mv2 (3) (1 poin)
Titik P adalah sumbu rotasi sesaat sehingga saat bola menyentuh lantai jari-jari rotasi bola
terletak pada lantai. Karena kecepatan bola tegaklurus dengan jari-jari rotasi bola, maka v
harus tegak lurus terhadap lantai. Disini, v adalah resultan dari kecepatan translasi titik O
(pusat massa silinder) dan kecepatan bola yang berotasi terhadap titik O. Dengan melihat
Gambar, maka
v2 ( H )2 V 2 2 ( H 2 R2 ) (6) (2 poin)
Substitusi (5) dan (6) ke persamaan (4) akan menghasilkan
mg ( R H ) 12 M 2 R2 12 12 MR2 2 12 m 2 ( H 2 R 2 ) (2 poin)
Kecepatan sudut silinder saat bola menyentuh lantai adalah
mg ( H R)
2 (7) (1,5 poin)
2mH R 2 (3M 2m)
2
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang Halaman 14 dari 16
b- Kecepatan bola saat menyentuh lantai adalah:
mg ( H R)
v H 2 R 2 2( H R) (1 poin)
2mH R 2 (3M 2m)
2
7. (16 poin) Sebuah silinder pejal bermassa m dan radius R mula-mula berotasi dengan
kecepatan sudut 0 dan tanpa kecepatan awal pusat massa di tepi bawah suatu bidang miring
kasar (yang tetap/tidak dapat bergerak) dengan sudut kemiringan dan koefisien gesek
kinetik K dimana K tan . Asumsikan bahwa silinder selama mendaki tetap kontak
dengan bidang miring. Tentukan:
a. waktu yang dibutuhkan silinder hingga menggelinding tanpa slip;
b. jarak yang ditempuh oleh pusat massa silinder hingga menggelinding tanpa slip;
c. ketinggian maksimum yang dapat dicapai silinder.
Jawaban:
Misalkan silinder akan mulai menggelinding tanpa slip di titik B.
B
h x
N
fK
A
Karena percepatan translasi dan percepatan rotasinya konstan, maka kita dapatkan
kecepatan silinder adalah:
v(t ) gt K cos sin
2 g cos (1 poin)
(t ) 0 K t
R
Misalkan silinder akan mulai menggelinding tanpa slip di titik B, maka di titik B kita
punya
v tB tB R (1 poin)
atau
0 R
tB (1 poin)
g 3 K cos sin
b. Jarak yang ditempuh oleh pusat massa silinder hingga menggelinding tanpa slip adalah
1
x B at B2
2
(2 poin) + (2 poin)
02 R 2 K cos sin
2 g 3 K cos sin 2
sehingga didapatkan
02 R 2 2 K cos K cos sin
h 1 (4 poin)
4g 3 K cos sin 2