Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Logika

Nama : Azri Alfaizar Aqmar

NPM : 1816031026

Kelas : KOM REG B

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Jawablah pertanyaan berikut ini dan tuliskan sumber buku yang digunakan

1. Bagaimana hubungan bahasa dengan logika?


Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat
berlangsung tanpa adanya bahasa. Jadi, penalaran senantiasa bersangkut paut dengan
bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang
digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan oleh mulut, maupun bahasa yang
tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah sebagai alat berpikir dan alat
bernalar. Bahasa tidak hanya sebagai alat untuk berpikir, namun juga sebagai alat
untuk memberikan gagasan dan pikiran kita kepada orang lain agar orang lain dapat
memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa sebagai tanda untuk
mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan.

2. Jelaskan bagaimana bahasa sebagai sebuah sistem, lambang, bunyi yang arbiter
sebagai alat komunikasi!
 Bahasa sebagai sebuah sistem
Yang dimaksud dengan sistem adalah susunan teratur berpola yang membentuk
suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem terbentuk oleh sejumlah
unsur atau komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Bahasa bersifat
sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa tersusun menurut suatu pola
yang teratur. Contohnya, pensil membeli ibu yang merupakan kalimat yang tidak
tersusun dalam bahasa indonesia. Mengapa? Karena kalimat tersebut ridak
tersusun menurut pola bahasa indonesia. Sistemis artinya bahasa terdiri dari
subsistem-subsistem lain atau sistem bawahan seperti fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik.
 Bahasa sebagai sebuah lambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal
atau mengandung maksud tertentu. Seperti simbol pohon beringin yang
melambangkan perstuan Indonesia. Jadi, lambang-lambang tersebut mengacu
pada suatu konsep tertentu sesuai konvensi. Dalam konsepsi bahasa, kata atau
gabungan kata dalam bahasa terdiri atas lambang-lambang bunyi yang
mengandung makna. Jika anda ingin menyatakan bahwa kemarin tidak kuliah
karena ban motor anda pecah, anda tidak perlu membawa ban tersebut untuk
menghadirkan konsep pecah ban dibenak para pendengar. Melalui kalimat “maaf,
saya telat karena pecah ban”, para pendengar yang anda ajak bicara sudah paham
maksud anda. Jadi lambang /p/, /e/, /c/, /a/, /h/ telah mewakili konsep yang anda
tujukan.
 Bahasa sebagai sebuah bunyi
Bunyi dalam bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Akantetapi tidak semua bunyi merupakan termasuk sistem bahasa seperti bunyi
dengkur, bersi, batuk, dan lain-lain. Bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon”, di
dalam fonemik sebagai fonem.
 Bahasa sebagai sebuah arbiter
Arbiter berasal dari arbitary yang berarti dipilih secara acak tanpa alasan.
Manasuka ini berarti seenaknya, asal bunyi, tidak ada hubungan logis antara kata-
kata sebagai simbol dengan yang disimbolkannya. Contoh, kita menamakan
perabot rumah tangga yang digunakan untuk duduk dengan sebutan kursi atau
bangku, mengapa tidak disebut sebagai atap?. Bunyi manasuka tersebut
digunakan sepanjang masa oleh setiap penuturnya yang selanjutnya menjadi
kebiasaan dan sampai pada akhirnya menjadi suatu sistem baku.

3. Jelaskan bagaimana peran bahasa dalam peradaban dan kebudayaan manusia!


Manusia telah mengenal dan mempraktekkan bahasa sejak lama. Masa purbakala
merupakan masa awal perkembangan bahasa yang pada mulanya manusia
menggunakan bahasa secara sederhana yaitu menggunakan isyarat. Seiring
berjalannnya waktu otak manusia menjadi lebih kompleks dan intelegensi bertambah
sehingga bentuk bahasa mengalami perubahan yang lebih kompleks. Dalam
perkembangannya, bahasa tidak hanya sebagai pengantar pengucapan manusia ke
manusia lain tetapi menjadi suatu identitas dari manusia itu sendiri. Bahasa menjadi
kekhasan dari suatu budaya tertentu yang membedakannya dengan budaya lainnya.

4. Jelaskan bentuk-bentuk kerancuan dalam berbahasa!


 Menggunakan term ekuivokal
Term ekuivokal adalah term yang memiliki makna ganda, misalnya jarak dapat
berarti ruang sela antara benda atau tempat, tetapi dapat juga berarti pohon yang
sering ditanam sedemikian rupa dan berfungsi sebagai pagar.
 Menggunakan term metaforis
Term metaforis adalah kata atau sekelompok kata yang digunakan bukan dalam
arti yang sebenarnya. Misalnya, pemuda adalah tulang punggung negara. Tulang
punggung dalam hal ini bisa bermakna sebagai kata kiasan maupun berupa
anatomi tubuh yang mengakibatkan kerancuan.
 Menggunakan aksen yang membedakan arti suatu kata
Terdapat kata-kata yang apabila aksennya dirubah akan memiliki arti yang
berbeda. Misalnya apel, jika ditekankan terletak pada huruf “a”, artinya ialah
pohon/buah apel, tetapi jika ditekankan pada suku kata “pel”, artinya ialah apel
bendera, dan lain sebagainya.
 Menggunakan konstruksi kalimat bermakna ganda
Kalimat yang bermakna ganda disebut amfiboli. Amfiboli terjadi apabila sebuah
kalimat disusun sedemikian rupa sehingga arti kalimat tersebut dapat ditafsirkan
secara berbeda-beda. Contoh: Rani mencintai kekasihnya, dan demikian pula
saya!. Kalimat tersebut bisa berarti Rani mencintai kekasihnya dan saya juga
mencintai kekasih si Rani. Atau bisa juga berarti Rani mencintai kekasihnya, dan
saya mencintai kekasih saya.

Daftar Pustaka:

Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika: Asas-Asas Penalaran Sistematis.


Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Muliastusti, Liliana. 2014. Modul 1 Bahasa dan Linguistik.


http://repository.ut.ac.id/4729/3/PBIN4101-M1.pdf. [Diakses tanggal 19
September 2018]

Anda mungkin juga menyukai