NPM : 1816031026
Jawablah pertanyaan berikut ini dan tuliskan sumber buku yang digunakan
2. Jelaskan bagaimana bahasa sebagai sebuah sistem, lambang, bunyi yang arbiter
sebagai alat komunikasi!
Bahasa sebagai sebuah sistem
Yang dimaksud dengan sistem adalah susunan teratur berpola yang membentuk
suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem terbentuk oleh sejumlah
unsur atau komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Bahasa bersifat
sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa tersusun menurut suatu pola
yang teratur. Contohnya, pensil membeli ibu yang merupakan kalimat yang tidak
tersusun dalam bahasa indonesia. Mengapa? Karena kalimat tersebut ridak
tersusun menurut pola bahasa indonesia. Sistemis artinya bahasa terdiri dari
subsistem-subsistem lain atau sistem bawahan seperti fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik.
Bahasa sebagai sebuah lambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal
atau mengandung maksud tertentu. Seperti simbol pohon beringin yang
melambangkan perstuan Indonesia. Jadi, lambang-lambang tersebut mengacu
pada suatu konsep tertentu sesuai konvensi. Dalam konsepsi bahasa, kata atau
gabungan kata dalam bahasa terdiri atas lambang-lambang bunyi yang
mengandung makna. Jika anda ingin menyatakan bahwa kemarin tidak kuliah
karena ban motor anda pecah, anda tidak perlu membawa ban tersebut untuk
menghadirkan konsep pecah ban dibenak para pendengar. Melalui kalimat “maaf,
saya telat karena pecah ban”, para pendengar yang anda ajak bicara sudah paham
maksud anda. Jadi lambang /p/, /e/, /c/, /a/, /h/ telah mewakili konsep yang anda
tujukan.
Bahasa sebagai sebuah bunyi
Bunyi dalam bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Akantetapi tidak semua bunyi merupakan termasuk sistem bahasa seperti bunyi
dengkur, bersi, batuk, dan lain-lain. Bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon”, di
dalam fonemik sebagai fonem.
Bahasa sebagai sebuah arbiter
Arbiter berasal dari arbitary yang berarti dipilih secara acak tanpa alasan.
Manasuka ini berarti seenaknya, asal bunyi, tidak ada hubungan logis antara kata-
kata sebagai simbol dengan yang disimbolkannya. Contoh, kita menamakan
perabot rumah tangga yang digunakan untuk duduk dengan sebutan kursi atau
bangku, mengapa tidak disebut sebagai atap?. Bunyi manasuka tersebut
digunakan sepanjang masa oleh setiap penuturnya yang selanjutnya menjadi
kebiasaan dan sampai pada akhirnya menjadi suatu sistem baku.
Daftar Pustaka: