SEMINAR LINGUISTIK
Kelompok 3
1. Fahrul Rozi 1910722018
2. Indah Sari 2010722016
3. Nabila Khairani 2010721018
4. Sri Mewan Lestari Putri 2010721008
5. Thesya Ramadhani Dilma 2010722022
Pengertian Morfologi
Morfologi ialah ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta serta pengaruh
perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, (Ramlan,1965: 21).
Ramlan juga mendeskripsikan morfologi sebagai ilmu bahasa yang mempelajari seluk-
beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata, baik fungsi gramatik
maupun fungsi semantik.
• Menurut Ramlan, (1965: 32) morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil, satuan
Pengertian gramatik yang tidak mempunyai satuan lain sebagai unsurnya. Contoh: pada kata
bersepeda terdapat dua morfem yaitu “ber” dan “sepeda”.
Morfem, • Morf merupakan unsur terkecil dari morfem yang secara struktur fonologik berbeda,
akan tetapi merupakan realisasi dari morfem yang sama, (Kridalaksana, 1989: 10).
Morf, Contoh: bentuk-bentuk mem-, men, meng-, menge-, dan me-.
Alomorf, dan • Alomorf ialah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya, misalnya
mem-, men, meng-, menge-, dan me-, adalah alomorf dari morfem meN-, (Ramlan,
• Kata merupakan sua macam satuan, ialah satuan fonologik dan satuan gramatik.
Sebagai satuan fonologi, kata terdiri atas beberapa suku dan suku itu terdiri satu atau
beberapa fonem. Contoh: kata belajar terdiri dari 3 suku, be, la, jar. Sebagai satuan
gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Contoh kata belajar terdiri atas
dua morfem yaitu ber-, dan morfem ajar.
Klasifikasi Morfem b. Berdasarkan Keutuhannya
● Morfem utuh: morfem yang merupakan satu
kesatuan yang utuh. Contoh: pada kata benda,
Menurut Chaer (2015) terdapat beberapa klasifikasi
meja, lemari, buku, dan lain-lain.
morfem:
● Morfem terbagi: morfem yang merupakan dua
a. Berdasarkan Kebebasannya bagian yang terpisah atau terbagi. Contoh:
• Morfem bebas, ialah morfem yang dapat berdiri sendiri kesatuan terdapat satu morfem yaitu “satu” dan
dan memiliki arti sendiri walaupun tidak digabungkan satu morfem terbagi (ke-, dan –an).
dengan morfem lain. Misalnya: makan, pulang, bagus. c. Berdasarkan Unsur Pembentuknya
● morfem segmental: morfem yang dibentuk oleh
• Morfem terikat, ialah morfem yang tidak dapat berdiri
segmen-segmen segmental. Contoh: membaca
sendiri dan harus bergabung dengan morfem lain agar
menunjukkan maknanya. Semua afiks dalam bahasa (mem-baca), baju (ba-ju) dan (b-a-j-u).
Indonesia adalah morfem terikat. Contoh lain: “juang” ● Morfem suprasegmental: morfem yang dibentuk
jika ditambah imbuhan ber- baru memiliki arti yaitu oleh segmen-segmen suprasegmental, seperti nada
“berjuang”. dan tekanan.
d. Berdasarkan maknanya
2. Ajektiva: kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk (1) bergabung dengan partikel tidak,
(2) mendampingi nomina, atau (3) didampingi partikel seperti lebih, sangat, agak, (4) mempunyai
ciri-ciri morfologis seperti –er (dalam honorer), -if (dalam sensitif), -i (dalam alami), (5) dibentuk
menjadi nomina dengan konfiks ke-an.
3. Nomina: kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk (1) bergabung dengan
partikel tidak, (2) mempunyai potensi untuk didahului partikel dari.
Pembagian Kelas Kata
4. Pronomina: berfungsi untuk menggantikan nomina. Numeralia
5. Numeralia: kategori yang dapat (1) mendampingi nomina dalam kontrruksi sintaksis (2) mempunyai
potensi untuk mendampingi numeralia lain (3) tidak bergabung dengan tidak atau dengan sangat.
6. Adverbia: kategori yang dapat mendampingi ajektiva, numeralia, atau proposisi dalam kontruksi
sintaksis.
7. Interogativa/kata ganti: kategori dalam kalimat interogatif yang berfungsi menggantikan sesuatu
yang ingin diketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui pembicara.
8. Demonstrativa: kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu di dalam maupun di luar
wacana. Dari sudut bentuk dapat dibedakan antara (1) demontrativa dasar: itu, ini (2) demontrativa
turunan: berikut, sekian (3) demontrativa gabungan: di sini, di situ, di sana, ini itu, di sana-sini.
Pembagian Kelas Kata
9. Artikula: kategori yang mendampingi nomina dasar, nomina deverbal, pronomina, dan verba pasif.
10. Preposisi/kata depan: kategori yang terletak di depan kategori lain, sehingga berbentuk frase
eksosentris direktif.
11. Konjungsi: berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam kontruksi.
Deretan Morfologi
1. Pengertian Deretan Morfologis
Deret morfologi merupakan sebuah daftar atau deretan yang memuat kata yang
memiliki bentuk dan arti saling berhubungan (Ramlan, 2001: 34). Deretan
morfologi berguna untuk menentukan morfem-morfem dan mengidentifikasi
bentuk asal suatu morfem (Ramlan, 2001: 35).
2. Bentuk Asal dan Bentuk Dasar
Bentuk asal adalah bentuk yangpaling kecil menjadi asal suatu bentuk kompleks.
Bentuk dasar adalah bentuk linguistik yang menjadi dasar bentukan bagi suatu
kompleks.
Contoh:
Bentuk kedudukan merupakan bentuk dasar dari berkedudukan dan duduk
merupakan bentuk dasarnya, baik bentuk kedudukan maupun berkedudukan
adalah ebntuk duduk.
3. Unsur dan Unsur Langsung
Bawahan langsung, sering disebut unsur langsung atau analisis bawahan terdekat
adalah suatu teknik dalam menganalisis unsur-unsur atau konstituen-konstituen
yang membangun suatu satuan bahasa, satuan kata, satuan frase, satuan klausa,
maupun satuan kalimat.
Misalnya, satuan bahasa yang berupa dimakan. Unsur langsungnya adalah di dan
makan
Terima Kasih
This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.