Anda di halaman 1dari 23

KAJIAN

KEBAHASAAN
MORFOLOGI
KELOMPOK 5
1. Muhammad Apri Hamdani
2. Mutia Afiska
3. Naila Fitriani
4. Putri Indriani
Materi Pembahasan
01 02

Dasar-dasar Morfologi Klasifikasi Morfem

03 04

Bentuk Kata
Proses Morfologis
01 Dasar-dasar Morfologi
A. Pengertian Morfologi

Morfologi adalah bidang ilmu linguistik yang


mempelajari Morfem dan kata beserta fungsi
perubahan perubahan gramatikal dan semantiknya.
01 Dasar-dasar Morfologi

B. Dasar-dasar Morfologi

1. Morfem
Morfem adalah unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna yang
dapat berupa imbuhan ataupun kata. Morfem ada dua jenis:
a.Morfem Bebas
Dapat berdiri sendiri yaitu kata dasar.
b.Morfem Terikat
Tidak dapat berdiri sendiri yaitu kata yang berimbuhan.
2.Afiksasi
Proses penambahan afiks pada kata dasar.
Jenis-jenisnya:

a. Awalan (Prefiks)
Awalan adalah morfem yang ditempatkan di depan kata dasar untuk
mengubah maknanya.

b.Akhiran (Sufiks)
Akhiran adalah morfem yang ditempatkan di belakang kata dasar untuk
mengubah maknanya.
c. Infiks
Infiks adalah morfem yang dimasukkan ke tengah kata dasar.

d. Konfiks (Kombinasi Awalan dan Akhiran)


Beberapa kata dapat mengalami perubahan makna dengan
penambahan awalan dan akhiran.

e. Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang
ditambahkan atau dileburkan pada kata dasar. Simulfiks mengganti
satu atau lebih fonem untuk mengubah makna morfem.
Klasifikasi Morfem
02

Berdasarkan kebebasannya, dibedakan adanya:


• Morfem bebas, yaitu morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul
dalam penuturan.
• Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri
sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran.
02 Klasifikasi Morfem

Berdasarkan unsur pembentuknya, dibedakan adanya:


• Morfem segmental, yaitu morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental
• Morfem suprasegmental, yaitu morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental
02 Klasifikasi Morfem

Berdasarkan maknanya, dibedakan adanya:


• Morfem bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang secara inher telah
memiliki makna pada dirinya sendiri,tanpa perlu berproses dengan morfem lain.
• Morfem tak bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang tidak mempunyai
makna apa-apa pada dirinya sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya
dalam proses morfologis.
Klasifikasi Morfem
02

Berdasarkan keutuhaannya, dibedakan adanya:


• Morfem utuh, yaitu morfem yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
• Morfem terbagi, yaitu morfem yang merupakan dua bagian yang terpisah atau
terbagi.
03 Bentuk Kata

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang bermakna yang memiliki sifat bebas
atau berdiri sendiri dalam penggunaan bahasa.

1. Kata Dasar (Base Word)


Kata dasar adalah bentuk paling sederhana dari suatu kata yang tidak
mengalami perubahan.
03 Bentuk Kata

2. Kata Turunan (Derived Word)


Kata turunan adalah kata yang dibentuk dengan menambahkan morfem
tambahan seperti awalan, akhiran, atau infix ke kata dasar.

3. Kata Berimbuhan (Affixed Word)


Ini adalah kata-kata yang telah dimodifikasi dengan penambahan afiks seperti
awalan atau akhiran.
03 Bentuk Kata

4. Kata Majemuk (Compound Word)


Kata majemuk adalah kata yang terbentuk dari dua atau lebih kata dasar yang
digabungkan.

5. Kata Serapan (Loanword)


Kata serapan adalah kata yang diambil dari bahasa asing dan digunakan dalam
bahasa target tanpa banyak perubahan.

6. Kata Pinjaman (Borrowed Word)


Kata pinjaman adalah kata yang dipinjam dari bahasa lain dan diadaptasi ke
dalam bahasa target dengan beberapa perubahan.
03 Bentuk Kata

7. Kata Tak Tunggal (Irregular Word)


Ini adalah kata-kata yang tidak mengikuti pola aturan morfologi umum.

8. Kata Berimbuhan Negatif (Negative Affixed Word)


Kata-kata yang diberi afiks negatif untuk mengubah maknanya menjadi
negative.

9. Kata Berimbuhan Tunggal (Monomorphemic Word)


Kata yang tidak memiliki afiks atau morfem tambahan.
03 Bentuk Kata

10. Kata Berimbuhan Ganda (Polymorphemic Word)


Kata yang memiliki dua atau lebih morfem, termasuk kata dasar dan afiks.

11. Kata Khusus (Proper Noun)


Kata yang digunakan untuk merujuk pada nama orang, tempat, atau benda
tertentu.

12. Kata Hubung (Conjunction)


Kata yang digunakan untuk menghubungkan kata atau frasa dalam kalimat.
03 Bentuk Kata

13. Kata Bantu (Auxiliary Verb)


Kata yang digunakan untuk membantu verba utama dalam membentuk bentuk
waktu, aspek, atau modus dalam kalimat.

14. Kata Keterangan (Adverb)


Kata yang digunakan untuk memodifikasi verba, adjektiva, atau kata
keterangan lainnya.
04 Proses Morfologis

1. Afiksasi ( Imbuhan)
merupakan proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks (imbuhan)
pada kata dasar baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks.Afiksasi terbagi
menjadi 4:
a. prefiks atau awalan me(N)-, pe(N)-, di-, ber-, ter-, ke-, per-, dan se-. contoh
melihat, pendiam, dipukul dll.
b. sufiks atau akhiran. akhiran -an, -kan, -i, -kah, -nya, -wan, -lah. contohnya
jalan + -an = jalanan, ambil + -kan= ambilkan.
04 Proses Morfologis

c. infiks atau sisipan. sisipan -el-, -er-, -em-, dan -in- contohnya tunjuk+ -el- =
telunjuk, gembung+ -el-= gelembung.
d.konfiks atau simulfiks (awalan + akhiran) konfiks ke-an, pen(N)-an, per-an,
ber-an, me(N)-kan, me(N)-i, memper-kan, memper-i, ber-kan, ter-kan, per-kan,
dan se-nya. contohnya mendengarkan, membacakan, mempertaruhkan,
kecamatan, keburukan, keadilan dll.
04 Proses Morfologis

2. Pemajemukan (Komposisi) adalah penggabungan dua kata yang membentuk


kata baru dengan pengertian baru. Hasil dari suatu komposisi adalah kata
majemuk. Kata majemuk adalah gabungan dari dua patah kata atau lebih yang
membentuk suatu kesatuan arti.
3. Kata ulang (Reduplikasi). adalah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Contoh: rumah-rumah, berjalan-jalan, bolak-balik dan sebagainya.
04 Proses Morfologis

4. Kata serapan mengambil kata dari bahasa lain tanpa banyak perubahan.
5. Abreviasi merupakan suatu bentuk pemendekan satu kata atau beberapa kata
di mana menjadi sebuah bentuk susunan kata baru yang pendek. Hasil yang
ditunjukan dari bentuk pemendekan kata pada abreviasi disebut dengan
penyingkatan.
6. Derivasi Zero adalah proses morfologi yang mengubah leksem menjadi kata
tanpa penambahan atau pengurangan apapun. Pada proses derivasi zero, bentuk
dasar tidak memiliki perubahan makna maupun bentuk katanya.
Bertamasya ke Panangkaran
Anak macam diterkam induknya
Jika ada yang ingin ditanyakan
Silahkan sebelum kami lupa materinya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai