oleh:
Suharti Muharidha
2213046081
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul morfem.
Dengan pembahasan yang sederhana agar dapat mudah dimengerti dan pahami.
Kami susun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah morfologi ,
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang di pelajari. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dr Farida Ariyani M.Pd. dan Ibu Yinda Dwi Gustira, M. Pd.
Selaku dosen Pengampu mata kuliah morfologi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1. Simpulan........................................................................................................8
3.2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Contoh: mejong, mija, nyak, kughsi, ghik kawai.
2. morfem terikat
Aadalah morfem yang tidak bisa berdiri sendiri dan yang selalu
terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran, misalnya ng,
nge, ke, ko dan lain- lain. Morfem tersebut terikat dengan morfem lain
agar bisa berdiri dalam sebuah kalimat ,
1. Morfem utuh
2. Morfem terbagi
4
berbentuk morfem terikat. Morfem {dwi} termasuk morfem terikat
karena harus digabung dengan morfem lain misalnya dwibahasa,
morfem {dwi} juga termasuk morfem bermakna leksikal karena
morfem {dwi} mempunyai makna leksikal yaitu dua.
1. Morfem Segmental
2. Morfem Suprasegmental
1. morfem
5
ngebeli, dilakuko, kelunik’an.
2. morf
3. alomorf
Prof. Ramlan telah memberikan jawaban yang sangat baik dan terperinci
mengenai pengenalan morfem. Beliau mengemukakan prinsip-prinsip yang
saling melengkapi untuk memudahkan pengenalan morfem itu (dalam buku
Tarigan, 2009: 11-12)
6
merupakan satu morfem, apabila satuan-satuan itu mempunyai arti
leksikal atau arti gramatik yang sama, asal perbedaan itu dapat
dijelaskan secara fonologik.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
8
3.2. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu kami mohon sarannya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga materi ini bisa
bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan serta pengetahuan kita dalam
memahami tentang morfem.
9
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,Abdul. 2007.LinguistikUmum.Jakarta:RinekaCipta.
http://dekmiemind.blogspot.com/2014/11/prinsip-pengenalan-morfem.html?m=1.
10