Anda di halaman 1dari 9

1.

Definisi aritmia

Aritmia adalah gangguan pada jantung yang mempengaruhi kecepatan


atau ritme di mana jantung berdetak; pada dasarnya cara kerja listrik.

Itu terjadi ketika impuls listrik yang mengarahkan dan mengatur detak
jantung tidak berfungsi dengan baik. Ini menyebabkan jantung berdetak:

terlalu cepat (takikardia) terlalu lambat (bradikardia) terlalu dini


(kontraksi prematur) terlalu tidak menentu (fibrilasi) Prevalensi aritmia adalah
antara 1,5 dan 5 persen dari populasi.

Ini mungkin terasa seperti jantung Anda berpacu atau berdebar-debar.


Atau Anda mungkin tidak merasa berbeda sama sekali.

Aritmia bisa menjadi umum dan biasanya tidak berbahaya, tetapi


beberapa bisa menjadi masalah. Ketika aritmia mengganggu aliran darah ke
tubuh Anda, itu dapat merusak:

otak paru-paru jantung organ vital lainnya Jika tidak diobati, aritmia
dapat mengancam jiwa.
Arrhythmia: Symptoms, Types, Causes, Treatment, Prevention (healthline.com)

Apa itu penyakit aritmia jantung?


Aritmia jantung adalah gangguan yang terjadi pada tingkat atau irama
detak jantung. Kondisi ini terjadi ketika impuls listrik yang
mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik,
sehingga menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat,
atau bahkan tidak teratur.

Aritmia jantung dapat terasa seperti jantung yang berdebar. Sebagian


aritmia tidaklah berbahaya. Akan tetapi, jika detak jantung sangat
tidak teratur atau terjadi akibat gangguan pada jantung, aritmia dapat
menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah dan berpontensi fatal.
Dokter mengidentifikasikan detak jantung yang sehat dengan
menghitung berapa kali jantung berdetak setiap menit (bpm) selama
istirahat. Ini dikenal sebagai detak jantung istirahat.

Pada dasarnya, kisaran detak jantung antar individu bervariasi. Namun,


detak jantung normal biasanya antara 60 dan 100 bpm.

Semakin bugar seseorang, maka semakin rendah detak jantung


istirahatnya. Misalnya saja pada atlet, biasanya detak jantung istirahat
mereka normalnya kurang dari 60 bpm.

Jenis aritmia
Ada beberapa jenis aritmia yang perlu kamu ketahui, di antaranya
adalah:

 Takikardia: Takikardia ditandai dengan irama jantung yang cepat


dengan frekuensi lebih dari 100 denyut per menit
 Bradikardia: Berbeda halnya dengan takikardia, bradikardia ditandai
dengan irama jantung yang lambat, yakni dengan frekuensi di bawah
60 denyut per menit
 Aritmia supraventrikular: Aritmia jenis ini dimulai di bilik atas
jantung atau atrium atau di pintu ke bilik bawah jantung. Aritmia
supraventrikular ditandai dengan detak jantung yang sangat cepat
 Artimia ventrikular: Arimia ini dimulai di bilik bawah jantung atau
ventrikel
 Bradiaritmia: Bradiartimia ditandai dengan irama jantung yang
lambat, biasanya disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi sistem
konduksi jantung.
 Detak jantung prematur: Detak jantung prematur terjadi ketika sinyal
yang mengkoordinasikan jantung untuk berdetak terjadi lebih awal,
sehingga dapat terasa seperti jantung yang berhenti berdetak
Apa penyebab aritmia jantung?
Terdapat beberapa kondisi medis yang menyebabkan aritmia, di
antaranya adalah:

 Serangan jantung
 Perubahan pada struktur jantung, seperti kardiomiopati
 Penyumbatan arteri pada jantung atau penyakit arteri koroner
 Tekanan darah tinggi
 Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme
 Kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme
 Diabetes
 Sleep apnea, yakni gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan
berhenti sementara

Selain itu, faktor lain yang juga bisa menyebabkan aritmia dapat
termasuk:

 Merokok
 Mengonsumsi alkohol atau kafein secara berlebihan
 Emosi yang kuat
 Obat-obatan tertentu
 Genetik

Siapa saja yang lebih berisiko terkena aritmia


jantung?
Dikutip dari laman Webmd, ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, di antaranya
adalah:

 Usia: Peluang artimia meningkat seiring dengan pertambahan usia


 Genetik: Gen juga bisa meningkatkan risiko artimia. Di sisi lain,
beberapa jenis penyakit jantung juga bisa diturunkan dalam keluarga
 Gaya hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol secara
berlebihan, atau penggunaan obat-obatan terlarang dapat
memengaruhi jantung
 Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
masalah pada irama jantung di antaranya adalah tekanan darah tinggi,
diabetes, gula darah rendah, obesitas, sleep apnea, hingga gangguan
autoimun
 Faktor lingkungan: Faktor lingkungan, seperti polusi udara juga
dapat menyebabkan artimia lebih mungkin terjadi

Apa gejala dan ciri-ciri aritmia jantung?


Pada dasarnya, aritmia jantung tidak selalu menimbulkan gejala.
Namun, apabila gejala timbul, ini dapat meliputi:

 Jantung bedebar
 Detak jantung cepat atau takikardia
 Detak jantung lambat atau bradikardia
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Kecemasan
 Kelelahan
 Pusing
 Berkeringat
 Gangguan pada penglihatan
 Hampir pingsan

Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi


akibat aritmia jantung?
Gangguan pada irama jantung harus ditangani dengan segera. Ini
dilakukan untuk mencegah komplikasi berbahaya. Di sisi lain, jenis
aritmia tertentu juga bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti:

1. Stroke
Aritmia jantung dikatikan dengan peningkatan risiko penggumpalan
darah. Apabila gumpalan darah pecah, ini dapat bergerak dari jantung
menuju otak. Gumpalan darah tersebut dapat menghalangi aliran
darah dan berpotensi menyebabkan stroke.

2. Gagal jantung
Gagal jantung dapat terjadi apabila jantung tidak memompa darah
secara efektif dalam kurun waktu yang lama akibat takikardia atau
bradikardia.

Perlu kamu ketahui bahwa, ketika jantung gagal memompa darah, ia


tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh dan organ dan ini dapat
berbahaya.

Baca juga: Agar Terhindari dari Risiko, Kenali Faktor-faktor Penyebab


Darah Tinggi Ini!
Penyakit Aritmia Jantung: Gejala, Penyebab, Obat, dan Perawatannya | Good Doctor | Tips
Kesehatan, Chat Dokter, Beli Obat Online

2. Patofisiologi Aritmia
Patofisiologi aritmia berkaitan dengan abnormalitas pembentukan impuls, serta sistem
konduksi jantung, ataupun keduanya.
Abnormalitas Pembentukan Impuls

Abnormalitas inisiasi impul terutama disebabkan :


 Perubahan automatisitas nodus SA (sinoatrial) atau pacu jantung laten di sepanjang
jalur konduksi atau abnormalitas automatisitas miosit atrial atau ventrikel.  [2]
Automatisitas adalah kemampuat miosit untuk menginisiasi impuls secara spontan
tanpa didahului oleh stimulasi. Ketika nodus SA mengalami penekanan atau potensial
aksi gagal mencapai pacu jantung sekunder, mekanisme overdrive
suppression menurun sehingga sel pacu jantung sekunder mengambil alih pacu
jantung, disebut fokus ektopik.
 Aktivitas pemicu. Aktivitas pemicu diinisiasi oleh after depolarization, dimana osilasi
depolarisasi pada membran bervoltase diinduksi oleh ≥1 potensial aksi.[2] Potensial
aksi abnormal dapat dipicu oleh depolarisasi spontan sel non pacu jantung yang
mungkin terjadi pada fase 3 atau awal fase 4. Kondisi ini disebut afterdepolarization.
Akibatnya potensial aksi yang bertahan lama ini mengakibatkan takikardia. After
depolarization terbagi menjadi early afterdepolarization (terjadi pada fase 3)
dan delayed afterdepolarization (terjadi pada akhir fase 3 atau awal fase 4).[3]
Abnormalitas Konduksi Impuls
Konduksi blok
 Konduksi blok adalah kondisi di mana aliran impuls mencapai area jantung yang tidak
dapat tereksitasi. Iskemia, fibrosis, inflamasi maupun beberapa obat dapat menimbulkan
konduksi blok ini.
 Konduksi blok pada area nodus AV atau sistem His-Purkinje mencegah penyebaran impuls ke
bagian distal. Akibatnya mekanisme overdrive suppression menghilang. Fungsi pacu jantung
diambil alih oleh area lebih distal sehingga timbul escape beat.
 Bradiaritmia timbul ketika impuls mengalami blokade diikuti escape rhythm lambat atau asistol.
Jika blokade memicu eksitasi reentrant, maka terjadi takiaritmia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi konduksi impuls terkait amplitudo dan laju kenaikan fase 0, geometri jaringan
tersebut dan eksitabilitas jaringan yang dialiri impuls.
Blok unidirectional dan reentry
 Pada kondisi blok unidireksi terjadi blokade terhadap impuls anterograde. Impuls masuk kembali
ke area yang mengalami blokade secara retrograde. Jika impuls listrik bersirkulasi berulang kali
pada daerah tersebut dan periode refraksi sudah selesai, maka area tersebut dapat tereksitasi.
Mekanisme ini disebut reentry.
 Normalnya aliran impuls berasal dari SA node dialirkan hingga ke seluruh miosit jantung. Pada periode
ini sel mengalami periode refrakter dan tidak dapat tereksitasi hingga menerima impuls baru dari nodus
SA. Akan tetapi ada sekelompok serabut yang tidak teraktivasi saat depolarisasi pertama sehingga dapat
tereksitasi sebelum impuls habis. Serat tersebut yang berperan untuk mengeksitasi area lainnya yang
sudah tidak mengalami periode refrakter.
 Aktivasi abnormal pada serat tersebut disebabkan perlambatan kondisi akibat kelainan anatomi maupun
fungsional. Reentry anatomi diakibatkan kelainan anatomi seperti fibrosis. Reentry fungsional terkait
kelistrikan.
 Reentry dapat menimbulkan berbagai aritmia yang signifikan secara klinis di antaranya sinus node
reentry, atrial flutter, atrial fibrilasi, AV nodal reentry, VT, VF.

Patofisiologi Aritmia - Alomedika

3. Tatalaksana (bagan)

Obat Aritmia yang digunakan untuk pemulihan irama sinus

Hal 6
Hal,7

Prinsip terapi obat Aritmia

Hal,11

Aturan untuk memulai obat aritmia untuk control ritme jangka panjang
Hal,16

Rekomendasi untuk obat aritmia jangka panjang

Hal,19

Anda mungkin juga menyukai