KELOMPOK 3
Nazella Agry M.Alfin Faiz
Ika Lestari Khairuddin
Salma Assyifa.B Defa Maulia
Farah Hayati
DEFINISI
Aritmia adalah gangguan irama jantung akibat otot jantung yang seharusnya berdenyut
secara teratur berubah menjadi lebih cepat,lebih lambat, atau tidak beraturan. Aritmia
disebabkan adanya gangguan pada impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung
sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.
Penderita aritmia mungkin akan merasa jantung berdetak kencang,atau tiba-tiba bertambah
denyutannya, atau bahkan berdetak terlalu cepat (takikardi) atau terlalu lambat (bradikardi).
Atau, penderita mungkin tidak merasakan apaapa,karena aritmia dapat “asimptomatik”
(tanpa gejala)
Irama Jantung Normal
Detak jantung normal manusia bisa berbeda-beda, terlebih jika dilihat dari
perbedaan usia.
Kecepatan detak jantung normal dewasa turut dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti aktivitas tertentu, efek samping obat, emosi, ukuran tubuh,
tingkat kebugaran hingga suhu udara.
• Bayi baru lahir (100 - 160 bpm)
• Bayi umur 0 - 5 bulan (90 - 150 bpm)
• Bayi umur 6 - 12 bulan (80 - 140 bpm)
• Balita umur 1 - 3 tahun (80 - 130 bpm)`
• Balita umur 3 - 4 tahun (80 - 120 bpm)
• Anak umur 6 - 10 tahun (70 - 110 bpm)
• Anak umur 11 - 14 tahun (60 - 105 bpm)
• Remaja umur 15 tahun ke atas (60 – 100 bpm)
Sementara, kondisi seseorang juga berpengaruh pada kecepatan detak
jantungnya. detak jantung normal dewasa, atau yang lebih tua adalah 50 -
100 bpm.
Berbeda dengan atlet yang sudah lama berlatih, biasanya memiliki detak jantung
normal per menit saat istirahat di bawah 60 bpm bahkan bisa mencapai 40
bpm., normalnya detak jantung saat berolahraga pada orang dewasa berusia
20 - 35 tahun adalah 95 - 170 kali per menit.
Sementara, untuk usia 35 - 50 berkisar 85 - 155 kali per menit. Selanjutnya, pada
usia diatas 60 tahun kecepatannya antara 80-130 kali per menit.
Cara Menghitung Detak Jantung
1. Tempelkan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada bagian pergelangan
tangan kiri, tepat pada pangkal bawah ibu jari atau sebaliknya. Selain
itu, Anda juga bisa meletakkan dua jari pada area leher rahang bawah
pada salah satu sisi tenggorokan.
2. Tekan jari secara lembut dan rasakan denyut nadi pada bagian tersebut,
sesuaikan letak jari hingga Anda bisa merasakan adanya denyut nadi di
sana.Jangan menggunakan ibu jari agar tidak salah hitung, karena
bagian jari ini memiliki denyut nadinya.
3. Hitung denyut nadi selama 30 detik (bisa memakai stopwatch) dan
kalikan dengan dua untuk mengetahui kecepatan detak jantung. Atau
bisa juga dengan menghitung denyut nadi selama 10 detik dan
mengalikannya dengan enam.
4. Namun, untuk hasil perhitungan yang lebih akurat. Anda bisa
menghitungnya denyut nadi selama 1 menit penuh.
5. Untuk cara yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan monitor detak
jantung. Biasanya, beberapa jam tangan pintar menyediakan fitur
penghitungan detak jantung.
Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan
untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas
pengobatan penyakit jantung.
Selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti:
• Tidak dapat mengelola stres dengan baik
• Kurang tidur
• Merokok
• Mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
• Menyalahgunakan NAPZA
Jenis-jenis Aritmia
1. Aritmia Supraventrikular
Aritmia supraventrikular merupakan jenis aritmia yang terjadi pada atrium jantung bagian atas, yaitu
bagian yang menjadi tempat masuknya darah dari tubuh ke dalam jantung. Gejala utama aritmia
supraventrikular adalah detak jantung cepat, yakni melebihi 100 detak/menit (bpm).
Aritmia supraventrikular ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Atrial Fibrilasi
Atrial fibrilasi adalah kondisi yang ditandai dengan detak jantung sangat cepat, bahkan bisa mencapai
400 detak/menit, sehingga menyebabkan darah tidak dapat melewati atrium dengan baik. Kondisi ini
kerap dialami oleh pria lanjut usia, pengidap diabetes, hipertensi, penyakit paru-paru, dan gagal
jantung.
b. Atrial Flutter
Atrial flutter adalah aritmia yang ditandai dengan denyut jantung berkisar 250–350 kali per menit.
Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan jaringan yang memicu gangguan sinyal kelistrikan pada
jantung.
a. Takikardia Ventrikel
Takikardia ventrikel merupakan kondisi berupa denyut jantung terlalu cepat yang
disebabkan adanya sinyal listrik abnormal pada ventrikel jantung. Karena berdetak
terlalu cepat, jantung belum sempat menerima oksigen dengan optimal karena
sudah harus dialirkan kembali ke organ tubuh lainnya. Karena itu, pengidap
takikardia ventrikel kerap mengeluhkan gejala berupa pusing, sesak napas, hingga
kehilangan kesadaran.
b. Fibrilasi Ventrikel
Fibrilasi ventrikel adalah kondisi yang dipicu oleh gangguan listrik pada otot
ventrikel jantung. Kondisi ini dinilai berbahaya karena dapat menghentikan aliran
darah menuju jantung yang mengakibatkan jantung kekurangan oksigen dan
membuat detak jantung tidak normal.
3. Bradikardia
Bradikardia merupakan jenis aritmia berupa detak jantung melambat, yaitu di bawah 60 kali/menit.
Adapun sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan detak jantung melambat adalah sebagai
berikut:Conduction block, yaitu terhambatnya jalur sinyal kelistrikan pada nodus
atrioventrikular/AV (jalur yang terletak di antara ventrikel dan atrium).Sick sinus syndrome,
yaitu kondisi yang terjadi karena sinus node tidak mengirimkan sinyal listrik dengan benar
sehingga membuat denyut jantung menjadi tidak beraturan. Kondisi ini kerap dialami oleh orang
lanjut usia.
Vectores:
● Medicine elements background in hand drawn style
● World cancer day background with bracelet
● Organic flat world hypertension day illustration
● Flat world hypertension day illustration
Fotos:
● Medium shot doctor with thumb up
● Stethoscope and realistic heart
● Medium shot smiley man wearing coat
● Front view doctor smiling with copy space
● Human hand with stethoscope checking respiration of woman
Tabla de contenido
01 02
Sobre la enfermedad Diagnosis
Puedes describir el tema de la Puedes describir el tema de la
sección aquí sección aquí
03 04
Patología Conclusiones
Puedes describir el tema de la Puedes describir el tema de la
sección aquí sección aquí
Conceptos y tipología
45% Es el segundo
planeta más cercano
Júpiter al Sol
Sigue el enlace del gráfico para modificar sus datos y luego pega el nuevo aquí. Para más información, haz clic aquí
Porcentajes clave
01 02 03 04
Venus Júpiter Marte Saturno
Venus es el Júpiter es el Este planeta Saturno está
segundo planeta planeta más contiene gran compuesto por
más cercano al grande del cantidad de hidrógeno y
Sol sistema solar óxido de hierro helio
Prevalencia
Júpiter
Es el planeta más
grande del sistema
solar
Saturno
Saturno está
compuesto por
hidrógeno
Conclusiones
Mercurio es el planeta más cercano al Sol y el más
pequeño del sistema solar. El nombre de este planeta no
tiene nada que ver con el metal líquido, ya que Mercurio
recibió su nombre de un dios romano
Mockup
tuemail@freepik.com
+91 620 421 838
tupaginaweb.com