Anda di halaman 1dari 27

kelompok 2

1. Nur asita g 701 18 042


2. Rabita tul adawia g 701 18 020
3. nur ilama awaliah g 701 18 008
4. rischa raudatul jannah g 701 18 073
5. Khafifa pratiwi g 701 18 074
6. Suci wulandari g 701 18 014
7. Iga alda g 701 18 084
8. Ashaj asmuji g 701 18 065
9. Sry sulistiawati
10. Dian sari
11. Jesica carine poluan
12. Sulfiani
ARITMIA
Gangguan irama jantung atau aritmia
merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia atau
disritmia adalah perubahan pada frekuensi
dan irama janung yang disebabkan oleh
konduksi elektrolit abnormal atau otomatis
(Doenges, 1999).

Aritmia terjadi
karena impuls elektrik yang
berfungsi mengatur
detak jantung tidak bekerja
dengan baik
MEKANISME TERJADINYA ARITMIA
Secara umum aritmia dapat terjadi akibat pengaruh
persarafan simpatis – parasimpatis, supresi nodus SA
sehingga fokus diambil alih oleh tempat lain, atau
tempat lain lebih aktif sehingga mengambil alih nodus
SA. Selain itu, bila impuls dari nodus SA tidak dapat
terbentuk, tidak dapat keluar, atau mengalami
hambatan dalam perjalannanya, akan terjadi aritmia
Secara rinci aritmia dapat akibat dari pembentukan
Impuls yang terganggu, mekanisme
afterdepolarization, dan adanya blok konduksi yang
memghalangi atau memperlambat impuls, yang dapat
menimbulkan bardikardia maupun takikardia.
Hambatan impuls menyebabkan takiarimia melalui
mekanisme reentri, dimana diperlukan adanya blok
unidireksional dan konduksi lambat melalui jalur
reentri
Selain itu juga Pengaruh hormonal, gangguan
elektrolit dan asam basa, hipoksia, iskemia, infark,
inflamasi dan pengaruh obat – obatan (termasuk obat
antiaritmia) dapat menyebabkan terjadinya aritmia
jantung melalui berbagai mekanisme diatas
Pada penderita yang terdiagnosa penyakit aritmia
ini akan merasakan :
 Jantung berdetak kencang
 Tiba- tiba jantung bertambah denyutnya
 Berdetak terlalu cepat (takikardi) atau terlalu
lambat (bradikardi)
 Tidak merasakan apa-apa, karena aritmia dapat
asimtomatik (tanpa gejala)
Jenis-jenis aritmia yang paling umum dijumpai antara
lain :
 Bradikardia : Jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur

 Blok jantung : Jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan


seseorang pingsan

 Takikardia supraventrikular : Jantung berdenyut cepat secara tidak


normal

 Fibrilasi atrium : Jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang
beristirahat

 Fibrilasi ventrikel : Menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran


atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan
tidak teratur
Kadang-kadang orang
sadar irama jantungnya
Gangguan jantung adalah abnormal, tetapi
kebanyakan mereka
penyebab paling umum hanya merasakan.
dari irama jantung Konsekuensinya seperti
abnormal (aritmia). lesu atau pingsan
MACAM-MACAM ARITMIA
 Sinus Takikardi : Meningkatnya aktifitas nodus sinus

 Sinus bradikardi : Penurunan laju depolarisasi atrim

 Komplek atrium premature : Impul listrik yang berasal di atrium tetapi


di luar nodus sinus menyebabkan kompleks atrium prematur, dimana
pada ECG menunjukkan irama tidak beraturan

 Takikardi Atrium : suatu episode takikardi atrium biasanya diawali


oleh suatu kompleks atrium prematur sehingga terjadi reentri pada
tingkat nodus AV

 Fluter atrium : Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium.


Depolarisasi atrium cept dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik
disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran gigi gergaji.
 Fibrilasi atrium : Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus
ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat, sindrom sinus sakit

 Komplek jungsional premature

 Irama jungsional

 Takikardi ventrikuler
ETIOLOGI
Penyebab dasar aritmia yaitu :
1. Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen c
menjadi iritabel
2. Iskemia : infark miokardium dan angina menjadi
pencetus
3. Stimulasi simpati : menguatnya tonus otot karena
penyebab apapun
4. Obat-obatan : efek pemberian obat-obatan digitalis
atau bahkan obat-obat anti artimia sendiri
5. Gangguan elektrolit : ketidakseimbangan kaliumn
kalsium dan magnesium
Selain itu juga etiologi aritmia jantung dalam garis
besarnya dapat disebabkan oleh :
 Peradangan jantung misalnya demam rematik,
peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
 Gangguan sirkulasi koroner (arterosklerosis koroner
atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia
miokard, infark miokard
 Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis,
quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnya
 Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia,
hipokalemia)
 Gangguan pada pengaturan susunan saraf otonom
yang mempengaruhi kerja dan irama jantung
 Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
 Gangguan endokrin (hipertiroidisme,
hipotiroidisme)
 Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau
tumor jantung
 Gangguan irama jantung karena penyakit
degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung)
Obat antiaritmia adalah obat-
obatan yang mencegah atau
mengobati aritmia. Dimana terbagi
menjadi 4 kelas obat.
PENGOBATAN SECARA
FARMAKOLOGI
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
1. Kelas 1 A. Antiaritmia kelas Ia, selain efeknya terhadap voltage-gated
sodium channels, memperlambat repolarisasi dengan menghambat
efflux. Meliputi :
Quinidin : adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk
mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flukter
Procainamide : untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmia
yang menyertai anestesi
Dyspiramide : untuk SVT akut dan berulang.

Kelas 1 B. Obat-obatan pada kelas Ib, selain efeknya terhadap sodium


voltage-gated channels, juga mempercepat repolarisasi sel dengan
meningkatkan efflux potassium dan menurunkan durasi aksi potensial
dan periode refractory. Meliputi :
Lignocain : untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel
takikardia
Mexiletine : untuk aritmia ventrikel dan VT.
Kelas 1 C, menghalangi voltage-dependent sodium channels dan
memperpanjang fase polarisas. Meliputi :
Flecainide : untuk ventrikel ektopik dan takikardi

2. Antiaritmia Kelas 2 (Beta Adrenergik Blokade)


Atenol, Metroprolol, Propanolol : indikasi aritmia jantung, angina

3. Antiaritmia Kelas 3 (Prolong Repolarisation)


Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang

4. Antiaritmia Kelas 4 (Calsium Channel Blocker)


Verapamil, indikasi Supraventrikular aritmia.
PENGOBATAN NON-FARMAKOLOGI
 Disarankan menghindari merokok dan konsumsi
alcohol
 Menjaga tekanan darah agar tetap stabil
 Juga harus dihindari makanan dan faktor lain yang
mencetuskan terjadinya aritmia
 Mengatur pola hidup
 Hindari stimulan yang digunakan pada obat batuk dan
pilek. Beberapa obat tersebut berisi bahan2 yang
memicu aritmia
 Pace Maker, merupakan suatu alat yang berfungsi
sebagai impuls listrik dan memberikanrangsangan
listrik ke jantung. alat pacu jantung permanen dapat
ditempatkan melalui torakotomiatau transvenously,
Pacemaker terutama mencegah jantung berdetak
terlalu lambat.
 ICD ( implantable cardioverter defibrillato),
merupakan suatu alat canggih yang digunakan
terutama untuk terapi ventricular tachycardiadan
ventricular fibrilasi, dua irama jantung yang
mengancam jiwa
 Pembedahan Jantung, mungkin diperlukan untuk
menyembuhkan penyakit jantung yang
dapatmenyebabkan aritmia
FAKTOR RESIKO TERKENA ARITMIA
 Hipertensi
 Stress karena meningkatnya produksi adrenalin yang
bekerja pada pembukuh darah sehingga tekanan darah
meningkat.
 Diabetes
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan fisik umum
dan khusus pada jantung. Sebelum melakukan
pemeriksaan fisik khusus pada jantung, maka penting
terlebih dahulu melihat pasien secara
keseluruhan/keadaan umum termasuk mengukur
tekanan darah, denyut nadi, suhu badan dan frekuensi
pernafasan.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan :
 Inspeksi, lihat dan perhatikan impuls dari iktus kordis,
mudah terlihat pada pasien yang kurus dan tidak terlihat
pada pasien yang gemuk atau emfisema pulmonum. Yang
perlu diperhatikan adalah Titik Impuls Maksimum (Point
of Maximum Impulse). Normalnya berada pada ruang
intercostals V pada garis midklavikular kiri.
 Palpasi dapat mengetahui dan mengenal ukuran jantung
dan denyut jantung. Point of Maximum Impuls dipalpasi
untuk mengetahui getaran yang terjadi ketika darah
mengalir melalui katup yang menyempit atau mengalami
gangguan.
 Perkusi, dengan posisi pasien tetap
berbaring/terlentang kita lakukan pemeriksaan
perkusi. Tujuannya adalah untuk menentukan batas
jantung (batas atas kanan kiri).
 Auskultasi, pemeriksaan auskultasi untuk
menentukan denyut jantung, irama jantung, bunyi
jantung, murmur dan gesekan (rub).
Dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan penunjang,
sebagai berikut :
 EKG : Menunjukkan pola cedera iskemik
dan gangguan konduksi.Menyatakan tipe/sumber
disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat
jantung.
 Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin
diperlukan untuk menentukan dimana disritmia
disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di
rumah/kerja).
 Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan
jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau
katup.
 Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea
iskemik/kerusakan miokard yang dapat
mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.
 Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat
jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi
obat contoh digitalis, quinidin.
sekian

Anda mungkin juga menyukai