2. Aritmia ventikular
a. Kompleks ventricular premature merupakan gangguan ritme
ventricular yg umum terjadi pada penderita dg atau tanpa
penyakit jantung.
b. Fibrasi Ventrikular : merupakan kekacauan elektrik pada
ventrikal yg menyebabkan tdk adanya curah jantung dan
kolaps kardiovaskular secara tiba-tiba.
Mekanisme terjadinya Aritmia
Dalam jantung tdpt sel-sel yg mempunyai
automatisitas artinya dapat dengan
sendirinya secara teratur melepaskan
rangsangan (inpuls). Inpuls ini akan
merangsang sel-sel sekitarnya selanjutnya
disebarkan keseluruhan jantung sehingga
menghasilkan denyut jantung spontan.
Kelompok-kelompok sel yg mempunyai
automisitas misalnya tdpt pada nodus SA,
diatrium dan vertikel, AV Juction, sepanjang
berkas (bundle) His dll.
Pada keadaan normal yg paling dominan adl yg
berada di nodus SA, bila mengalami depresi dan tak
dpt mengeluarkan inpuls pada waktunya maka focus
yg berada ditempat lain akan mengambil alih
pembentukan inpuls sehingga terjadilah irama jantung
yg baru yng dikatakan sbg aritmia.
Aritmia timbul melalui mekanisme :
▪ Pengaruh persarafan autonomy (simpatis dan
parasimpatis)
▪ Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus irama
jantung diambil alih yg lain
▪ Fokus yg lain lebih aktif dari nodus SA dan
mengontrol irama jantung.
▪ Nodus SA membentuk impuls akan tetapi tdk dpt
keluar (Sinus Arrest) atau mengalami hambatan
dalam perjalanannya keluar nodus SA (Sa block)
▪ Terjasinya hambatan perjalanan impuls sesudah
keluar nodus SA misalnya di daerah atrium.
Etiologi Aritmia
Aritmia dpt terjadi krn hal-hal yg mempengaruhi
kelompok sel-sel yg mempunyai automatisitas dan
system penghantarnya :
▪ Persarafan autonomy dan obat-obatan yg
mempengaruhinya
▪ Lingkungan sekitarnya sprit beratnya iskemia, ph
dan berbagai elektrolit dlm serum, obat-obatan
▪ Kelainan jantung seperti fibrotis dan sikatriks,
inflamasi, metabolit-metabolit dan jaringan-
jaringan abnormal/degenerative dlm jantung
seperti amyloidosis, kalsifikasi dll
▪ Rangsangan dari luar jantung
Berbagai etiologi ini dpt saling memberatkan
artinya bila telah ada hipertrofi otot jantung
misalnya kemudian timbul pula iskemia dan
gangguan balance elekrolit maka aritmia
akan lebih mudah timbul sedangkan
mengontrolnyapun lbh sulit, karena itu
sebaiknya sudah ada data struktur jantung
pasien waktu pasien dirawat sehingga sudah
dapat diantisipasi atau bahkan sudah dapat
mulai diberikan pencegahan timbulnya
aritmia.
Kelainan irama jantung
Kelainan / gangguan irama jantung atau
aritmia tdk hanya terbatas pada denyut
jantung yg tdk teratur tetapi juga termasuk
kecepatan denyut jantung yg abnormal dan
gangguan konduksi :
• Gangguan pada nodus sinus
▪ Bradikardia sinus
▪ Blok sinoatrial
▪ Aritmia sinus
▪ Takiardia sinus
• Kelainan yg berasal dari atrium
▪ Ekstrasistol atrial
▪ Takikardia atrial paroksimal
▪ Fibrilasi atrial
• Gangguan yang disebabkan oleh
pembentukan rangsangan ekopik di nodus
AV
▪ Ekrasistol nodal
▪ Irama nodal
▪ Takikardia nodal
Jenis-jenis aritmia
Bradikardia : kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat
dari normal.
Takikardia : Kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara
tidak normal.
Blok jantung : Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat
atau tidak teratur, dan dapat menyebabkan pengidapnya
kehilangan kesadaran (pingsan).
Fibrilasi atrium : Kondisi ketika jantung berdetak cepat dan
tidak teratur, bahkan ketika pengidapnya sedang istirahat.
Fibrasi ventrikel : jenis sritmia yg dpt menyebabkan
pengidapnya kehilangan kesadaran atau kematian
mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan
tidak teratur.
Penyebab aritmia
Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah.
Kadar elektrolit seperti kalium, natrium,
kalsium,magnesium dapat mengganggu impuls
listrik jantung, sehingga mengakibatkan aritmia.
Penggunaan narkoba. Penggunaan obat2
terlarang dpt mempengaruhi kerja jantung.
Sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
Efek samping obat-obatan
Banyak mengkonsumsi alkohol, kafein, nikotin
Penyakit lain : diabetes, hipertensi dll.
Gejala aritmia
Rasa berdebar di dada
Detak jantung lebih cepat daripada normal
(takikardia)
Detak jantung lebih lambat daripada normal
(bradikardia)
Kelelahan dan lemas
Pusing
Sesak napas
Nyeri dada
Pingsan
Pemeriksaan penunjang
Aritmia
Ekokardiogram, untuk mengevaluasi fungsi katup dan otot jantung
serta mendeteksi penyebab aritmia, dengan bantuan gelombang
suara (ultrasound)
Elektrokardiogram (EKG), untuk merekam aktivitas elektrik didalam
jantung dengan menempelkan elektroda pada permukaan kulit
didada.
Uji latih beban jantung, untuk melihat seberapa jauh tingkat
keteraturan irama jantung sebelum berubah oleh pengaruh
aktivitas fisik tadi.
Monitor holter, untuk merekam akrivitas jantung selama pengidap
melakukan rutinitas tiap hari.
Studi elektrofisiologi, untuk mengetahui lokasi aritmia dan
penyebabnya, dg menggunakan Teknik pemetaan penyebaran
impuls listrik di dalam jantung.
Kateterisasi jantung, untuk mengetahui kondisi bagian jantung
seperti bilik, coroner, katup, serta pembuluh darah, dilakukan
dengan bantuan zat pewarna khusus dan X-ray.
Pencegahan Aritmia
Menghindari dan mengurangi stress
Mengkonsumsi makanan sehat
Menjaga berat badan ideal
Membatasi konsumsi minuman
beralkolhol dan berkafein
Tidak merokok
Berolahraga secara teratur.
Terapi
Tujuan :
• Penanganan fibrilasi atau mengembalikan ritme sinus.
• Mencegah komplikasi tromboemboli
• Mencegah kejadian berulang
Alat
ini dipasang di dalam dada bagian
atas pengidap. Jadi, ketika terjadi
perubahan ritme jantung, alat ini dapat
segera mendeteksi dan mengirimkan
sengatan listrik pendek ke jantung guna
membuat ritme jantung menjadi normal
kembali .
Kardioversi
Metode yang satu ini biasanya dilakukan
bila aritmia sudah tidak bias lagi
ditangani dengan obat-obatan. Dalam
proses kardioversi, dokter akan
memberikan kejutan listrik ke dada
pengidap untuk membuat denyut
jantung kembali normal. Kardioversi
elektrik biasanya dilakukan untuk
menangani kasus aritmia fibrilasi atrium
dan takikardia supraventricular.
Metode Ablasi
Bila lokasi penyebab terjadinya aritmia sudah
diketahui, maka dokter biasanya akan
menganjurkan untuk melakukan metode
ablasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara
memasukkan sebuah kateter dengan
panduan X-ray melalui pembuluh darah di
kaki. Ketika kateter berhasil menemukan
sumber gangguan ritme jantung, maka alat
kecil tersebut akan merusak bagian kecil
jaringan jantung tersebut.
Terapi non farmakologis
Disarankan menghindari merokok dan
konsumsi alcohol.
Menjaga tekanan darah agar tetap stabil
Hindari makanan dan factor lain yang
mencetuskan terjadinya aritmia.
Mengatur pola hidup
Hindari stimulant yang digunakan pada obat
batuk dan pilek. Beberapa obat tersebut
berisi bahan –bahan yang memicu aritmia.
Evaluasi Hasil terapi
Mortalitas
▪ Total
▪ Karena kematian aritmia
Terjadinya aritmia kembali
▪ Durasi
▪ Frekwensi
▪ Gejala
Konsekuensi hemodinamik
▪ Laju
▪ Tekanan darah
▪ Gejala
Komplikasi penanganan
▪ Obat
▪ Alat
▪ Pembedahan