TERAPI II
Antibiotika Golongan
AMINOGLIKOSIDA
KLORAMFENIKOL
MAKROLIDA
Apt. SITI SUTIYAH, S.Si.
AMINOGLIKOSIDA
Struktur
Aminoglikosida dihasilkan dari
jamur Streptomyces dan
Micromonospora.
Aminoglikosida merupakan
senyawa yang terdiri dari dua atau
lebih gugus gula amino yang terikat
secara glikosidik pada inti heksosa.
Adanya gugusan amino
aminoglikosida bersifat basa lemah,
dan garam sulfatnya mudah larut
dalam air.
Penggolongan
Berdasarkan rumus kimianya :
Mengandung satu molekul gula amino dalam molekulnya,
contoh : Streptomisin
Mengandung dua molekul gula amino dalam molekulnya,
contoh : Kanamisin (dengan turunannya Amikasin dan
Dibekasin), Gentamisin (dengan turunannya Netilmisin dan
Tobramisin).
Mengandung tiga molekul gula amino dalam molekulnya,
contoh : Neomisin, Framisetin, Paromomisin
Mekanisme Kerja
Mekanisme Resistensi
Spektrum Kerja
Spektrum kerjanya luas (broad spectrum), terutama terhadap
kuman gram negatif (seperti : E.Coli, H.Influenzae, Klebsiella,
Proteus, Enterobacter, Salmonella dan Shigella).
Obat ini aktif juga terhadap gonococci dan sejumlah kuman
gram positif (seperti : Staph.aureus, Staph.epidermis).
Streptomisin, Kanamisin, dan Amikasin aktif terhadap
kuman tahan asam Mycobacterium (TBCdan lepra)
Amikasin dan Tobramisin berkhasiat kuat terhadap
Pseudomonas, sedangkan Gentamisin lebih lemah.
Obat ini tidak aktif terhadap kuman anaerob.
Farmakokinetik
ABSORPSI
Aminoglikosida sangat polar sehingga
sulit diabsorpsi di saluran cerna, hanya
1% yang diabsorpsi.
Aminoglikosida tidak diinaktivasi di
saluran cerna dan langsung diekskresi
di feses dalam bentuk tidak berubah.
Jika diberikan IM, akan diabsorpsi baik
dan konsentrasi puncak di plasma 30-
90 menit setelah pemberian.
Jika diberikan infus IV, konsentrasi
puncak 30-60 menit.
Farmakokinetik
DISTRIBUSI
Sedikit berikatan dengan protein plasma (10%).
Tidak berpenetrasi ke SSP dan mata.
Dapat melewati plasenta.
Konsentrasi tinggi ditemukan di ginjal eliminasi dari jaringan
ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding plasma.
ELIMINASI
90% dieliminasi melalui filtrasi glomerulus di ginjal.
Pada pasien yang gagal ginjal, perlu penyesuaian dosis (dosis
diturunkan atau peningkatan interval) dan monitoring efek
terapeutik.
Efek Samping
Semua aminoglikosida secara parenteral dapat mengkibatkan
kerusakan pada pendengaran dan keseimbangan (ototoksik),
gejalanya berupa vertigo, telinga berdengung, ketulian yang
reversibel.
Kerusakan pada ginjal (nefrotoksis) secara reversibel.
Netilmisin kurang ototoksik dibanding obat lainnya.
Toksisitas terhadap ginjal dan telinga tergantung dari lamanya
penggunaan serta jenis aminoglikosida.
Pada penggunaan oral : terjadi nausea, muntah, dan diare.
Streptomisin
Diperoleh dari Streptomyces griseus.
Obat pilihan kedua untuk TBC dan lepra.
Pemberian melalui parenteral tidak diserap oleh saluran cerna.
Distribusinya ke jaringan dan CCS buruk, tetapi dapat
melintasi plasenta. PP-nya ± 35%, plasma t1/2 nya 2-3 jam.
Ekskresinya lewat ginjal rata-rata 60% dalam bentuk utuh.
Efek samping : Gangguan serius terhadap ginjal dan
pendengaran. Ketulian secara reversibel dapat terjadi pada
anak kecil dan lansia.
Gentamisin
Diperoleh dari Micromonospora purpurea dan M.echinospora.
Berkhasiat terhadap bakteri gram negatif (Pseudomonas, Proteus,
& Stafilokokus yang resisten terhadap penisilin & MRSA).
Tidak aktif terhadap Mycobacterium, Streptokok dan kuman
anaerob.
Penggunaan secara sistemis hanya pada infeksi yang berat.
PP-nya diatas 25%, plasma t1/2 nya 2-3 jam, ekskresinya rata-
rata 70% melalui kemih dalam keadaan utuh.
Efek samping : Lebih ringan daripada Streptomisin dan
Kanamisin, jarang mengganggu pendengaran, kadang
menimbulkan gangguan keseimbangan.
Tobramisin dan Netilmisin
Tobramisin Netilmisin
Dihasilkan oleh Streptomyces Senyawa semisintetik
tenebrarius. dengan struktur dan
Spektrum antimikrobanya mirip aktivitas hampir sama
Gentamisin. Digunakan pada dengan Gentamisin.
infeksi Pseudomonas yang Aktivitas terhadap
resisten terhadap Gentamisin. Pseudomonas lebih lemah
90% diekskresi secara utuh daripada Tobramisin.
melalui kemih. Plasma t1/2 nya 2- Efek samping : reaksi
3 jam. Ototoksik lebih ringan
Efek samping umumnya lebih dibanding aminoglikosida
ringan. lainnya.
Kanamisin