Anda di halaman 1dari 8

Morf, Alomorf, Morfem

dan Prinsip Identifikasi


Morfem
Oleh Kelompok II
Elda Indriani (022001002)
Sefi Safitri (022001023)
Lusiana (022001020)
A.Pengertian Morf, Alomorf dan Morfem

 Morf

Morf adalah anggota morfem yang belum ditentukan distribusinya. Misalnya/i/


pada kata kenai adalah morf; morf adalah ujud kongkret atau ujud fonemis dari
morfem, misalnya men- adalah ujud konkret dari meN- yang bersifat abstrak
(Kridalaksana, 1993: 141). Jadi, sederhananya morf itu adalah nama untuk
sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya.
 Alomorf
Alomorf adalah variasi bentuk morfem terikat yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan yang dimasukinya, ataubisa juga dikatakan nama untuk bentuk
tersebut kalau sudah diketahui statusnya.
Lanjutan...

 Morfem
Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang
berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu satuan gramatikal
terkecil yang memiliki makna
B. Prinsip Identifikasi Morfem

 Prinsip Pertama
Bentuk-bentuk yang memiliki struktur bunyi yang sama dan makna yang sama
juga, merupakan morfem yang sama atau satu morfem. Contoh: Bentuk bawa
pada konstruksi membawa, pembawa, bawaan, membawakan adalah morfem
yang sama (satu morfem). Demikian pula bentuk -kan dalam konstitusi bawakan,
bacakan, amalkan, sampaikan merupakan satu morfem atau tergolong morfem
yang sama karena makna gramatikalnya sama, yaitu imperatif-kausatif.
 Prinsip Kedua
Bentuk-bentuk yang memiliki struktur bunyi yang berbeda tetapi maknnya
sama masih merupakan morfem yang sama apabila perbedaan struktur bunyi
tersebut dapat diterangkan dengan kaidah morfofonemik.
Lanjutan...

 Prinsip ketiga
Satuan-satuan atau bentuk-bentuk yang mempunyai struktur fonologis yang berbeda,
sekalipun perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara fonologis, masih dianggap sebagai
satu morfem apabila mempunyai makna atau arti yang sama, dan mempunyai distribusi
yang komplementer.
 Prinsip Keempat
Apabila deretan suatu satuan berparalel dengan suatu kekosongan, maka kekosonganitu
merupakan morfem yang disebut morfem zero.
 Prinsip Kelima
Bentuk-bentuk yang memiliki struktur fonologis yang sama mungkin merupakan satu
morfem, mungkin pula merupakan morfem yang berbeda. Hal ini tergantung pada keadaan
masing-masing. Bentuk-bentuk yang memiliki struktur fonologik yang sama, tetapi artinya
berbeda, jelas mereka merupakan morfem yang berbeda.
Lanjutan...

 Prinsip Keenam
Setiap bentuk yang tidak terpisahkan (isolatable) merupakan morfem. Hal ini
berarti bahwa setiap satuan gramatikal yang tidak dapat dipisahkan dan diurai
lagi menjadi satuan-satuan gramatikal yang lebih kecil adalah morfem.
C. Jenis-Jenis Morfem

 Berdasarkan kebebasan atau keterikatannya, morfem dibedakan menjadi dua


yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
 Berdasarkan keutuhannya morfem dibedakan menjadi dua yaitu morfem utuh
dan morfem terbagi.
 Berdasarkan maknanya, morfem dibedakan menjadi dua yaitu morfem
bermakna leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal.
 Serta morfem segmental dan morfem suprasegmental
D. Bentuk Asal Dan Bentuk Dasar Morfem
 Bentuk asal ialah satuan yang paling kecil yang menjadi asal Sesuatu kata
kompleks. Misalnya kata berpakaian terbentuk dari bentuk asal pakai
mendapat bubuhan afiks –an menjadi pakaian, kemudian mendapat bubuhan
afiks –ber menjadi berpakaian.
 Bentuk dasar ialah satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi
dasar bentukan bagi satuan yang lebih besar. kata berpakaian, misalnya,
terbentuk dari bentuk dasar pakaian dengan afiks ber- : selanjutnya kata
pakaian terbentuk dari bentuk dasar pakai dengan afiks –an . Kata
berkesudahan terbentuk dari bentuk dasar kesudahan dengan afiks ber-, dan
selanjutnya kata kesudahan terbentuk dari bentuk dasar sudah dengan afiks
ke –an.

Anda mungkin juga menyukai