Hierarki kebutuhan menurut Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih
Sayang
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
aktualisasi diri, yaitu kebutuhan
mengembangkan potensi atau bakat
kecenderungan tertentu. Sesudah kebutuhan ini,
muncul kebutuhan untuk tahu dan mengerti, yakni
dorongan untuk mencari tahu, memperoleh ilmu
dan pemahaman.
Membantu siswa untuk mengenali diri mereka
sendiri bahwa mereka sebagai manusia yang unik
dan membantu mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka.
ekletik, artinya memanfaatkan teknik belajar
apa pun asalkan tujuan belajar peserta didik
tercapai.
contoh ke konsep, dari khusus ke umum
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Algoritmik: KONTRUKTIVISME
Misalnya, agar siswa memahami rumus Jadi tidak dengan memompakan pengetahuan
matematika, akan lebih efektif jika presentasi kedalam otak siswa.
informasi tentang rumus disajikan secara Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses
algoritmik. Alasannya, karena suatu rumus kontruktivisme, dengan memberi kesempatan
matematika biasanya mengikuti urutan tahap demi siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide
tahap yang sudah teratur dan mengarah kesatu mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar
untuk target tertentu. dan secara sadar menggunakan strategi mereka
dan Heuristik: sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa
untuk memahami suatu makna suatu konsep yag anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman
lebih luas dan banyak mengandung interprestasi, yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri
misalnya konsep keadilan atau demokrasi, akan yang harus memanjat anak tangga tersebut.
lebih baik jika proses berpikir siswa dibimbing ke
arah yang "menyebar" atau berpikir heuristik,
dengan harapan pemahaman mereka terhadap
konsep itu tidak tunggal, monoton, dogmatik
atau linier.
Wholist:
Cara berpikir menyeluruh adalah berpikir yang
cenderung melompat ke depan, langsung ke
gambaran lengkap sebuah sistem informasi. Ibarat
melihat lukisan, bukan detail-detail yang kita
amati lebih dahulu, tetapi seluruh lukisan itu
sekaligus, baru sesudah itu ke bagian-bagian yang
lebih kecil.