Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran merupakan proses transformasi pengalaman dan pengetahuan

dari pendidik kepada peserta didik. Berdasarkan tantangan abad 21, Kemendikbud
melakukan terobosan guna meningkatkan mutu pendidikan agar mampu
menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang akan datang.
Salah satu terobosan awal tersebut dengan memberlakukan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran dengan mengkaitkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat
agar menjadi pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna itulah
yang akan menjadi bekal untuk peserta didik di masa depan.
Dalam pembelajaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013, guru
bukan satu-satunya sumber belajar. Pada dimensi sikap, sikap tidak diajarkan secara
verbal, tetapi melalui contoh, pembiasaan aktivitas, dan teladan. Pembelajaran
kurikulum 2013 (K13) menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis
proses keilmuan, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik akan
melibatkan siswa dalam kegiatan memecahkan masalah yang kompleks melalui
curah gagasan, berfikir kreatif, melakukan aktivitas penelitian, dan membangun
konseptualisasi pengetahuan, dengan pendekatan tersebut diharapkan tercipta
kondisi pembelajaran yang mendorong siswa untuk mencari tahu informasi dari
berbagai sumber melalui observasi, siswa bukan hanya diberi tahu akan tetapi guru
juga mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu melihat perbedaan,
kesamaan dalam berpendapat, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran,
sekaligus mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir
yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran, peran guru dalam
pembelajaran adalah menjadi fasilitator yang baik bagi siswa-siswanya sehingga
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang penulis temui selama observasi yang
dilakukan di kelas V SD Ta'mirul Islam Surakarta yaitu sudah cukup baik, guru
sudah menjadi fasilitator yang baik bagi siswa-siswanya yaitu dengan cara
mendorong dan membimbing siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Namun terkadang karena materi muatan IPS terdapat banyak konsep-konsep yang
harus dikuasai oleh siswa, dan waktu yang tersedia untuk satu pokok bahasan terlalu
singkat padahal target kurikulum tetap harus tercapai, terkadang penyampaian
materi disampaikan dengan metode ceramah, karena dengan metode ceramah
tersebut dapat menyelesaikan materi yang cukup banyak dalam sekali pertemuan.
Ketika pada saat metode tersebut dilakukan, siswa nampak kurang antusias dan
merasa bosan karena siswa cenderung kurang aktif dalam pembelajaran, hal
tersebut juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka di perlukan
suatu tindakan agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya
pada muatan materi IPS agar siswa tetap antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, dan dari berbagai
model pembelajaran yang ada, model pembelajaran yang dipilih adalah model Mind
Mapping. Model Mind Mappimg dengan penggunaan peta konsep dalam
pembelajaran IPS akan membantu siswa dalam memudahkan memahami konsep
konsep yang saling terkait satu sama lain dalam suatu materi. Kelebih-kelebihan
yang dimiliki oleh model pembelajaran Mind Mapping diharapkan dapat membantu
siswa untuk meningkatkan aktivitas dan memahami konsep yang dipelajari oleh
siswa.

Anda mungkin juga menyukai