Dosen Pembimbing :
2. Nurjamilah ( 21010072 )
MANDAILING NATAL
T.A 2022
ABSTRAK
Untuk menjadi orang yang dermawan bagi sekalian orang sulit untuk
melakukannya. Hal inilah yang harus di singkirkanperasaan kikir yang melekat
pada diri kita sendiri agar yerbentuknya pribadi yang dermawan. Untuk menjadi
orang yang rendah hati dan mau berbagi secara sesama harus didorong keras dari
kemauan untuk menghilangkan sikap kikir di dalam diri. Segala sesuatu itu
tergantung dari niat. Apabila niat nya ikhlas karna Allah, insya Allah akan mudah
di lakukan, dan sebaliknya, apabila hanya untuk memperoleh pujian semata maka
ibadah yang dilakukan terasa berat untuk dilakukan. Dengan niat yang ikhlas,
bersikap dermawan dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa adanya sikap pelit
yang sering kali di menghalangi untuk sikap dermawan. Jangan bersikap
dermawan hanya karena hanya ingin mendapat pujian semata. Sesungguhnya
orang-orang yang seperti itu adalah yang merugi.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala nikmat yang
diberikannya kepada kita semua termasuk terselesaikannya makalah ini. Tak lupa
kami tuturkan sholawat dan salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW .
Makalah ini mengambil tema “ Menggapai Ridha Allah SWT dengan sikap
dermawan dan menghindari kikir”. Sebagaimana amanat yang telah diberikan
kepada kami dalam memenuhi tugas mata kulia Materi Al-Qur’an Dan Hadis Di
MTs.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Abstrak...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Isi Kandungan QS. Al-lail Ayat 1-7.......................................................................2
B. Isi Kandungan Hadis Muslim dari Abu Hurairah...................................................3
C. Isi Kandungan Surah Al-lail Ayat 8-11..................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedermawanan merupakan salah satu sifat yang terpuji .
Kedermawanan ini senantiasa menjadi keutamaan bagi pelakunya. Orang
yang dermawan akan dicintai Allah SWT dan disukai sesama manusia.
Sifat para Nabi dan Rasul inilah yang harus diteladani oleh para
pengikutnya. Menurut prof Dr. Wabbah Az-Zuhaili ( Ulama fiqih
kontemporer internasional ), ada beberapa keutamaan orang yang
senantiasa bersifat dermawan. Pertama, kedermawanan akan
mengantarkan masuk surga. Kedua, sifat dermawan adalah merupakan
ciri-ciri para kekasih Allah SWT. Ketiga, orang dermawan adalah
pembesar ( sayyid ) kaumnya dan juga mahkota bagi kelmpoknya.
Keempat, Allah akan menghapus dosa orang yang dermawan.
Alangkah beruntungnya orang yang bersifat dermawa ini. Mereka
laksana tongkat bagi orang tuanya. Bagaikan sumber mata air di gurun
pasir untuk orang yang sedang dahaga. Dan, bak mentari yang selalu
menyinari sebagi sumber kehidupan makhluk hidup ( Suanto, 2016 ).
Selalu tanpa henti memberi dan menebar kebaikan serta kemanfaatan bagi
orang lain. Dan itu semata-mata hanya mengharapkan Ridha Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Apa isi kandungan QS. Al-lail Ayat 1-7 ?
2. Apa isi kandungan Hadis Muslim dari Abu Hurairah ?
3. Apa isi kandungan QS. Al- lail ayat 8-11 ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui isi kandungan surah Al-lail 92 :1-7
2. Untuk mengetahui isi kandungan hadis muslim dari Abu Hurairah.
3. Untuk mengetahui isi kandungan QS.Al-lail ayat 8-11
1
BAB II
PEMBAHASAN
ۙۙ
ش ٰ َوالَّل ْي ِل اِ َذايَ ْغ
اراِ َذاتَ َج ٰلّى
ِ َۙ َوالنَّه
ٰ الذ َك َر َو ْاالُ ْن
ثى َّ قَ َۙ َو َما َخل
ؕ اِن َّ َس ْعيَ ُك ْم لَ َشت ٰ ّى
ۙ ٰ َّفَا َ َّما َم ْن اَ ْع ٰط ٰى َوات
قى
ٰ ق بِ ْال ُحس
ْنى َ ص َدَ ۙ َو
فَ َسنُيَ ِّسرُه ُلِ ْليُس ْٰر ۙى
Artinya : Demi malam apabila menutupi ( cahaya siang ). Demi siang
apabila terang benderang. Demi penciptaan laki-laki dan perempuan.
Sungguh, usahamu memang beraneka macam. Maka barang siapa yang
memberikan ( hartanya dijalan Allah SWT ) dan bertakwa. Dan
membenarkan ( adanya pahala ) yang terbaik ( surga ). Maka akan kami
mudahkan baginya jalan menuju kemudahan ( kebahagiaan ).2
1
Solihin, Kedermawanan, (Yogyakarta: Insan Madani ), 2008. h. 2
2
Halim, Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahnya, ( Surabaya : Yayasan Penyelenggaraan
Penerjemah/ Penafsir Al-Qur’an ), 2014. h. 595
2
Abu Fida’ Imaduddin Isma’ila yang lebih dikenal dengan Ibnu Kasir
dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, Allah SWT telah bersumpah: wal laili
idzaa yaghsyaa ( “ Demi malam apabila menutupi [ cahaya siang ]”) yakni
apabila menutupi makhluk dengan kepalanya. Wan nahaari idza tajalla (“
Dan siang apabila terang benderang”) yakni dengan cahaya dan sinarnya.
Wamaa khalaqadz dzakara wal untsaa (“ Dan penciptaan laki-laki dan
perempuan”). Inna sa’yakum la syattaa (“ Sesungguhnya usahamu benar
berbeda-beda”) yakni berbagai perbuatan hamba-hamba-Nya yang mereka
kerjakan saling bertentangan dan juga bertolak belakang, dimana ada yang
berbuat kebaikan dan ada juga yang berbuat keburukan. Fa ammaa man
a’thaa wattaqaa (“ Adapun orang yang memberikan [ hartanya dijalan
Allah SWT dan bertakwa”) yakni mengeluarkan apa yang diperintahkan
untuk di keluarkan dan bertakwa kepada Allah SWT dalam segala
urusannya. Wa shaddaqa bil husnaa(“ Dan membenarkannya adanya
pahala yang terbaik”) yakni diberikan balasan atas semua itu. Fasanu
yassiruhuu lil yusraa (“ Maka kelah kami akan menyiapkan baginya jalan
yang mudah”).
3
“ Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah SWT.
Menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maaf nya( kepada
saudaranya ) kecuali kemuliaan( didunia dan akhirat) serta tidaklah
seseorang merendahkan diri karena Allah SWT kecuali ia akan
meninggalkan( derajat )nya ( didunia dan akhirat ).” ( HR.Muslim )
Kembali ke hadis yang di atas Abdullah Bin Taslim menjelaskan
bahwa arti “ tidak berkurangnya harta dengan sedekah” adalah dengan
tambahan keberkahan yang Allah SWT jadikan pada harta dan
terhindarnya harta dari hala-hal yang akan akan merusaknya di dunia, juga
dengan didapatkannya pahala dan tambahan kebaikan yang berlipat ganda
di sisi Allah SWT di akhirat kelak.3
Membahas kemurahan hati atau dermawan Rasulullah adalah tauladan
utama yang harus menjadi panutan. Kedermawanan sudah menjadi
karakter yang lekat pada beliau. Kemurahan hati bukan didorong
keinginan menyombongkan diri atau di puji. Namun sikap mulia ini beliau
lakukan atas dasar keikhlasan untuk mrndapat ridha Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW. Sangat perhatian kepada fahir dan miskin
serta anak yatim. Beliau sering memberi bantuan kepada umat islam yang
miskin yang tidak yang tidak mempunyai pekerjaan atau yang hartanya
habis untuk berjihat fi sabilillah. Kadang kedermawanan sampai kepada
taraf mengalahkan kepentingan pribadi dan keluarga. Beliau kadang
memberikan sesuatu kepada orang fakir padahal beliau sangat
membutuhkannya. Beliau bisa melakukan hal ini karna hatinya di hiasi
dengan kesabaran dan di sinari dengan sikap zuhud. Hatunya tidak terikat
dengan masalah keduniaan.4
Adapun kandungan nilai-nilai sifat sermawan menurut imam Al-
Ghazali yaitu:
1. Nulai jujur
3
Abdul Hafidz, Al-Qur’an Hadis Kelas VII MTs, ( Jakarta : Jl. Lapang Banteng Barat ),
2020. h. 41-45
4
Abdul Mu’min Al-Hasyimi, Akhlak Rasul Menurut Bukhari Muslim, ( Jakarta :
Gemainsani ), 2009. h. 200
4
Jujur adalah mengatakan kebenaran dalam kindisi yang tidak bisa
menyelamatkanmu tetapi tetap bersikap jujur kepada orang lain. Dan
janganlah ada keraguan dalam keyakinanamu, serta aib yang hadir
dalam amal perbuatanmu.5
2. Analisis nilai regilius
Relegius yaitu, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
perintah agama yang di anut, toleran terhadap agama yang lain, dan
selalu hidup rukun damai dengan pemeluk agama lain.6
3. Niat ikhlas
Ya’ qub al-makruf berkata “ Orang yang ikhlas, ialah orang yang
menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan
kejahatannya, barang siapa yang ikhlas niatnya, niscaya ia akan di
cukupkan oleh Allah diantaranya dan manusia. 7
Dermawan merupakan bagian dari akhlak mulia yang dapat
dimiliki oleh seseorang melalui dua hal :
1. Dapat dimiliki karena tabiat alami yang telah di kodratkan dan
menhadi fitrah bagi setiap orang.
2. Dapat dimiliki melalui latihan, pembiasaan dan pengalaman.8
5
Said Bin Musfir Al-Qahthoni, Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, (Jakarta : Darul
Falah). 2005. h. 512
6
Zubaedi, Desain pendidikan karakter: konsepsi dan aplikasinya dalam lembaga
pendidikan, ( Jakarta:Prenada Media Grup ), 2011. h. 74
7
Imam Al- Ghazali, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin, ( Jakarta Timur: Medika Eka Sarana),
2009. h. 421
8
Ummu Ihsan dan Abu Ihsan Al-Azhari, Aktualisasi Akhlak Muslim, ( Jakarta : Pustaka
Imam Syafi’i ), 2013. h. 59
5
Adapun ayat yang menerangkan tentang ancaman Allah kepada
orang yang kikir/ bakhil yaitu :
9
Halim, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya..........h.5
6
َّالظ ْل َم
ُّ ٳِن¢َالظ ْل َم ف
ُّ وْ ا¢¢ُ اتَّق: ال¢لم ق¢¢ه وس¢¢لى هللا علي¢¢ض َي هللا َع ْنهُ اَ َّن َرسُوْ ل ُهللا ص ِ َوع َْن َجابِ ٍر َر
فَ ُكوْ ا ِد َما َءهُم¢انَ قَ ْبلَ ُك ْم َح َملَهُم ْعَل َى ٲَ ْن َس¢¢ك َ َم ْن َك¢¢َح َّٲَ ْهل¢الش ً ظُلُ َم
ُّ ٳ ِ َّن¢َات يَوْ َم القِيَا َم ِة َواتَّقُوْ ا ال ُّش َّح ف
} ْ َوا ْستَ َحلُّوْ ا َمحا َ ِر َمهُ ْم { رواه مسلم
10
Abdul Hafidz, Al-Qur’an Hadis Kelas VII.....H. 46-49
11
Muhammad Syamsi, Rangkuman pengetahuan agama islam, ( Surabaya : 2004 ). h.
124
7
3. Hartanya tidak bermanfaat karena hanya dikumpulkan saja.
Bahkan orang yang terlalu bakhil tidak mau hartanya berkurang
sedikitpun, meskipun untuk kepentingan sendiri.
4. Orang bakhil pada hari kiamat kelak, harta yang dikumpulkannya
akan dikalungkan di lehernya sebagai balasan atas kebakhilannya12.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibnu Abbas mengatakan: “ Yakni menuju kebaikan”. Allah SWT
telah bersumpah, demi malam dan siang, demi penciptaan laki-laki dan
perempuan, Allah SWT. Menjanjikan balasan yang terbaik berupa pahala
12
Muhammad Syamsi, Rangkuman pengetahuan agama islam, ( Surabaya : 2004 ). h.
124
8
dan surga di akhirat kelak, dan berbagai jalan kemudahan yang akan
menghantarkannya menuju kebaikan itu, bagi hamba yang gemar
bersedekah dan bertakwa kepada-Nya, serta membenarkan dan yakin akan
ada pahala yang terbaik baginya.
Islam sangat membenci sikap bakhil karna sifat bakhil salah satu
karakter orang munafiq yang tidak mau berkorban untuk kebaikan.
Padahal karakter orang yang beriman adalah siap berkorban apa saja demi
islam dan Allah SWT . Sedangkan orang yang bakhil akan jauh dari Allah
dan dia menimpakan berbagai keburukan, kesesatan, dan memasukkannya
kedalam neraka.
B. Saran
Kami penulis meyakini bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna .
Maka dari itu kami dari penulis sangat butuh kritik dan saran dari saudara/i
kami sekalian agar lebih baik lagi dari dalam penulisan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
9
Halim. 2014. Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahnya. ( Surabaya : Yayasan
Penyelenggaraan Penerjemah/ Penafsir Al-Qur’an ).
Hafis Abdul. 2020. Al-Qur’an Hadis Kelas VII MTs, ( Jakarta : Jl. Lapang
Banteng Barat ).
10