....
Disusun Oleh:
NESIA ANISA YAHYA
NIM : 2021100012247
Puji syukur Alhamdulillah, penulis selalu panjatkan kehadirat Allah SWT hanya atas
rahmat, taufiq serta inayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Sejarah Pertumbuhan Pesantren dan Karakteristiknya ini tanpa suatu halangan apapun.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang
yang di selimuti dengan ilmu pendidikan yang berakhlakul karimah seperti saat ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini, sehingga tugas ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembimbing maupun pembaca
selalu penulis harapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca yang tidak pernah puas meneguk manisnya ilmu.
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................iv
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................2
C. TUJUAN.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................1
A. KAJIAN TEORI........................................................................................1
B. HUBUNGAN ISLAM DENGAN POLITIK............................................2
C. HUBUNGAN ISLAM DENGAN SOSIAL-BUDAYA............................4
D. HUBUNGAN ISLAM DENGAN PENDIDIKAN...................................7
E. KESIMPULAN.........................................................................................13
F. SARAN......................................................................................................13
DAFTATR PUSATKA............................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang harus dijunjung tinggi nilai dan
tujuan luhurnya. Untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan itu sendiri maka
diperlukan adanya sumber ajaran sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar merupakan segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan
proses pembelajaran. Sumber belajar merupakan segala daya yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan proses atau aktifitas pengajaran yang baik secara langsung maupun
tidak langsung di luar peserta didik pada saat pengajaran berlangsung.
Pendidikan adalah sebuah lembaga yang didalamnya terdapat unsur antara
pendidik yaitu guru dan siswa sebagai objek yang di didik. Salah satu tugas dari
seorang guru yaitu bagaimana menjadikan kelas pada saat pembelajaran yang nyaman
dan efektif pada saat proses belajar berlangsung. Model pembelajaran merupakan
salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik
secara adiptif maupun generatif. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting
dalam kehidupan. Setiap bentuk aspek pendidikan ditentukan oleh kemajuan
pendidikan. Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan adalah proses belajar mengajar
di madrasah/sekolah yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik. Suatu pengajaran akan
bisa disebut berjalan dan berhasil secara baik, manakala pendidik mampu mengubah
diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuh kembangkan
kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta
didik selama ia terlibat didalam proses pengajaran itu,dapat dirasakan manfaatnya
secara langsung bagi perkembangan pribadinya.1
Salah satu tokoh pendidikan Islam yang memberikan kontribusi besar terhadap
Pendidikan Islam. Konsep pemikiran pendidikan yang dikemukakan oleh Hasan
Langgulung memandang bahwa pendidikan ialah suatu proses spritual, akhlak,
intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-
nilai, prinsip, dan keteladanan yang ideal dalam kehidupan bertujuan mempersiapkan
kehidupan dunia dan akhirat. Peneliti berdasarkan penomena bahwa pendidikan Islam
sekarang telah kehilangan hakikat dan identitas terhadap tujuan hidup manusia karena
konsep yang dipakai belum bisa mencerminkan nilai Islam terhadap prilaku moral
1
Dr. Sahat Sultoni Dalimunthe, M.A, Filsafat Pendidikan Islam 2018, Yogyakarta
iv
anak bangsa. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan Islam melalukan pembenahan
kembali. Sehingga konsep pemikiran Hasan Langgulung, yang merupakan seorang
pakar dan ilmuan yang tidak diragukan lagi kemampuanya dalam bidang pendidikan,
hal ini terbukti dengan banyaknya karya-karya yang beliau yang hasilkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah Hasan Langgulung?
2. Bagimana pandangan Hasan Langgulung tentang konsep dasar pendidikan?
3. Bagaiman hubungan Islam dengan pendidikan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui biografi Hasan Langgulung.
2. Mengetahui Pandangan Hasan Langgulung tentang konsep dasar pendidikan.
3. Mengetahui hubungan Islam dengan pendidikan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
5
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: Pustaka Al-Husna, cet. II, 1989), hal. 407-412
vii
Islamic Quarterly, Muslim Education Quarterly, Dewan Masyarakat, dan lain-lain.
Selain itu, beliau juga menerbitkan beberapa buku dalam bahasa Arab.6
Untuk menyebut karya-karya Hasan Langgulung yang ditulis dalam
berbagai macam persoalan yang berkisar tentang Pendidikan, Psikologi, Filsafat
dan Islam di antara beberapa karyanya, yaitu :
a. Buku Pendidikan Islam: Suatu Analisa Sosio Psilokogikal. Diterbitkan
oleh Putaka Antara, Kuala Lumpur pada tahun 1979.
b. Buku Filsafat Pendidikan Islam (Terj). Diterbitkan di Jakarta oleh
penerbit Bulan Bintang, tahun 1979.
c. Buku Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Diterbitkan di
Bandung oleh PT al-Ma’arif pada tahun 1980.
d. Thesis: Al-Murahiq Al-Indonesiy; Ittijahatuh wa Darajatutawafuq
Indahu (Remaja Indonesia; Sikap dan Penyesuaiannya).
e. Disertasi: A Cross-Cultural Study of The Child is Conception of
Situational Causality in India, Western Samoa, Mexico, and The United
States, kemudian diterbitkan oleh Journal of Social Psychology: USA,
1973.
6
Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke 21 (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1988), halaman
sampul.
viii
B. PANDANGAN HASAN LANGGULUNG TENTANG KONSEP DASAR
PENDIDIKAN
Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah sebagai berikut:
Suatu proses spritual, akhlak, intelektual, dan sosial yang berusaha
membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai dan prinsip serta teladan ideal
dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. Pendidikan
semestinya mampu merangsang tumbuhnya potensi yang ada pada diri setiap peserta
didik, menekankan pada kemampuan manusia memperoleh pengetahuan dengan
mencari pada alam di luar manusia. Pendidikan juga dianggap sebagai proses
transaksi, yaitu proses memberi dan mengambil antara manusia dan lingkungannya.7
Ilmu itu proses memasukkan sesuatu ke kepala orang, dalam makna yang lebih
luas, Hasan Langgulung memberi pengertian bahwa pendidikan yaitu usaha
memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat,
dengan kata lain, Hasan Langgulung mengatakan pendidikan itu adalah suatu tindakan
(action) yang diserap oleh suatu masyarakat, peradaban atau kebudayaan untuk
memelihara kelanjutan hidup. Hasan Langgulung juga mendefinisikan bahwa
pendidikan yaitu proses untuk mengembangkan dan menemukan kemampuan-
kemampuan (talent) tersembunyi yang ada dalam diri peserta didik.
Hasan Langgulung juga memberi penegasan bahwa pendidikan itu adalah
proses untuk mengubah dan memindahkan nilai- nilai kebudayaan kepada setiap
individu masyarakat. Proses pemindahan tersebut ialah pengajaran, latihan, dan
Pemindahan nilai-nilai melalui pengajaran ialah memindahkan pengetahuan dari
individu kepada individu lain. Pendidikan dalam pandangan Langgulung ini
sebenarnya dapat dilihat dari tiga segi, yaitu :
1. Segi Pandangan Individu
Pendidikan adalah pengembangan potensi-potensi yang tersembunyi dan
terpendam. Dalam hal ini Langgulung mengibaratkan individu itu bagaikan
samudera nan dalam yang penuh dengan mutiara dan bermacam-macam
ikan, tetapi tidak terlihat. Ia masih berada di dasar air, individu itu perlu
dipancing dan digali agar menjadi perhiasan dan makanan bagi
kelangsungan hidup manusia. Bakat atau potensi individu itulah yang
dididik untuk menggali mutiara tersebut dan mengubahnya menjadi
ix
kekayaan yang berlimpah untuk kemakmuran suatu masyarakat. Dalam
istilah lain, berkenaan dengan individu ini, pendidikan adalah proses
memunculkan aspek-aspek tersembunyi yang ada pada peserta didik.
Dengan istilah lain, kemakmuran suatu masyarakat bergantung pada
kesuksesan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang ada pada
setiap individu.
2. Segi Sudut Pandang Masyarakat
Dari segi ini, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi
sebelumnya kepada generasi setelahnya, agar hidup masyarakat tetap
berkelanjutan. Atau istilah lain, menurut Langgulung, masyarakat memiliki
nilai-nilai budaya yang ingin diwariskan selalu kepada generasi penerus
agar identitas suatu masyarakat tersebut tetap terjaga. Nilai-nilai yang ingin
diwariskan itu bervariasi, ada yang bersifat seni, intelektual, politik, dan
lain-lain.
3. Segi Proses Antara Individu dan Masyarakat
Disimak dari segi proses, maka dalam pandangan Hasan Langgulung
berarti bahwa pendidikan itu adalah proses take and give antara manusia
dan lingkungan sekitar, dalam rangka menciptakan dan mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan guna mengubah dan
memperbaiki kekurangan kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya.
Dalam istilah lain Langgulung katakan bahwa pendidikan ialah interaksi
antara potensi dan budaya, di mana kedua proses ini berjalan beriringan,
saling mengisi satu sama lain.8
8
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Pustaka Al-Husna Baru, 2003), 413
x
mendidik seseorang menjadi sosok manusia yang sempurna. Selain itu, cakupan
pendidikan yang terkandung kata ta’dīb lebih spesifik untuk manusia.9
Pendidikan juga memiliki makna sebagai penanaman nilai. Dalam hal ini,
Langgulung berpandangan bahwa pendidikan juga bermakna penanaman suatu nilai
tertentu ke dalam diri seseorang. Penanaman nilai ini merupakan perwujudan
penekanan pada ranah afektif dalam pembelajaran, yakni ranah kesadaran dan
penghayatan nilai-nilai Pendidikan Islami.11
9
Hasan Langgulung, Kreatifitas dan Pendidikan Islam: Analisis Psikologi dan Falsafah, (Jakarta: Pustaka Al-
Husna, 1991), 75
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 217
11
Zainul Arifin dan Hasan Langgulung, Modernisasi Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Sumatera Utara, 1996),
25
xi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat diambil benang merah bahwa :
Yang pertama, Hasan Langgulung Tokoh pendidikan yang dilahirkan di
Rappang, Sulawesi Selatan pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 1934. Beliau sendiri
adalah seorang pakar di bidang pendidikan, filsafat dan psikologi. Beliau termasuk
pemikir yang kreatif dan produktif. Hal ini terbukti dengan banyaknya tulisan yang
telah beliau hasilkan. Sebagai salah seorang pemikir yang cukup berpengaruh beliau
telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pengembangan pendidikan
Yang kedua, pandangan Hasan Langgulung tentang pendidikan merupakan
suatu proses menyiapkan generasi penerus untuk mengisi peranan memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai pada Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia
untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Pendidikan tidak hanya
sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of value dan berorientasi dunia
akhirat (teosentris dan antroposentris), sebagai tujuannya.
xii
DAFATAR PUSTAKA
Sultoni Dalimunthe Dr. Sahat, M.A, Filsafat Pendidikan Islam 2018, Yogyakarta
Nata Abuddin, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
Langgulung Hasan, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: Pustaka Al-Husna, cet. II, 1989)
Langgulung Hasan, Kreatifitas dan Pendidikan Islam: Analisis Psikologi dan Falsafah,
(Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1991
Arifin Zainul dan Hasan Langgulung, Modernisasi Pendidikan Islam, (Medan: IAIN
Sumatera Utara, 1996)
xiii