Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa yunani
yaitu : akar katanya adalah ethikos, uang berarti moral atau menunjukan
karakter moral. Dalam bahasa yunani kuno dan modern, etos punya arti
sebagai keberadaan dari jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang.

Pada Webster’s new dictionary, 3rd college edition, eros didefiniskan


sebagai kecenderungan atau karakter, sikap, kebiasaan, keyakinan yang
berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos
pada dasarnya adalah etika. Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu.
Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika, ini merupakan nilai-nilai
universal.

Nilai- nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja,
keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya
bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong
royong, saling membantu, bersikap sopan msalnya masih ditemukan dalam
masyarakat kita. Perbedannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai
etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa hakikat etos kerja?


2. Apa saja etika kerja dalam dunia usaha/industri
3. Apa saja karakter yang diperlukan oleh dunia usaha/indsutri
4. Bagaimana sikap dan perilaku yang harus dihindari dalam dunia
usaha/kerja

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja hakikat etos kerja.
2. Mengetahui etika kerja yang diperlukan dalam dunia usaha/industri agar
usaha yang dilakukan cepat berkembang.
3. Mengetahuin karakter-karakter yang diperlukan oleh dunia
usaha/industri.
4. Mengetahui sikap dan perilaku yang harus dihindari dalam dunia
usaha/industri.

D. Metode dan teknik penelitian


Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode studi pustaka ( library research ), penulis membaca
referansi yang mendukung isi penelitian ilmiah ini berasal dari buku,
website atau artikel yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

E. SISTEMATIS PENULISAN
Pada kaya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian melalui
studi pustaka dumulai dengan bab pendahulu, bab ini meliputi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematis penulisan.
Bab selanjutnya, penulis melakukan penelitian dibuku pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT ETOS KERJA


1. Pengerian etos kerja

Etos kerja yaitu seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup
motivasi yang menggerakkan mereka, karakeristik utama, spirit dasar, pikiran
dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi, keyakinan, prinsip
dan standar.

Terdapat berbagai definisi etos kerja yang dikemukakan para ahli Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut

a) . Menurut Desmon Ginting (2016), etos kerja adalah semangat kerja yang
menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang bekerja, yang
berlandaskan etika dan perspektif kerja yang diyakini, dan diwujudkan
melalui tekad dan perilaku konkret di dunia kerja.

b). Menurut Jansen Sinamo (2005), etos kerja adalah seperangkat perilaku
positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen
total pada paradigma kerja yang integral

c). Menurut Toto Tasmara, etos kerja adalah sebuah totalitas kepribadian diri
dan juga cara bagaimana mengekspresikan , memandang, meyakini serta
memberikan makna terhadap sesuatu hal, yang mendorong diri untuk
bertindak serta juga meraih kinerja yang tinggi (high performance) (dalam
Mustofa, 2015)
d). Menurut Usman Pelly, etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak
dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya
terhadap kerja (dalam Mustofa, 2015).

e). Menurut Panji Anoraga (2009), etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap
suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja.

f). Menurut Mochtar Buchori, etos kerja adalah sikap dan pandangan terhadap
kerja, kebiasaan kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia
atau suatu bangsa (dalam Mustofa, 2015).

Bila kita perhatikan lebih lanjut, etos kerja berkaitan dengan hal-hal
berikut (Hukoli, 2012).

1). dasar motivasi yang terdapat dalam budaya suatu masyarakat, yang
menjadi penggerak batin anggota masyarakat pendukung budaya untuk
melakukan suatu kerja,

2). nilai-nilai tertinggi dalam gagasan budaya masyarakat terhadap kerja yang
menjadi penggerak batin masyarakat melakukan kerja, dan

3). pandangan hidupny dapat sedari sesuatu masyarakat terhadap kerja yang
dapat mendorong keinginanyarakat melakukan pekerjaan.

B. FUNGSI ETOS KERJA

Dibawah ini merupakan beberapa fungsi etos kerja diantaranya sebagai


berikut:

1). Etos kerja berfungsi sebagai pendorong timbulnya perbuatan.

2). Etos kerja berfungsi sebagai penggairah dalam aktivitas.

3). Etos kerja berfungsi sebagai penggerak besar atau kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang memengaruhi etos kerja yang dikemukakan oleh
Anoraga (2011), antara lain sebagai berikut.

1) Agama
Pada dasarnya, agama merupakan suatu sistem nilai yang akan memengaruhi
atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan
bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika
seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Etos kerja yang
rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas keagamaan.

2) Budaya
Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut
sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut
sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai
budaya masyarakat yang bersangkutan.

3) Sosial politik
Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau
tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan
dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. Etos kerja harus dimulai
dengan kesadaran akan pentingnya arti tanggung jawab kepada masa depan
bangsa dan negara. Dorongan untuk mengatasi kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan hanya mungkin

4) Kondisi lingkungan/geografis
Etos kerja dapat muncul karena faktor kondisi geografis Lingkungan alam yang
mendukung memengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha
untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, bahkan dapat mengundang
pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.
5) Pendidikan
Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos
bekerja keras. Meningkatnya kualitas penduduk dapat tercapai apabila ada
pendidikan yang merata dan bermutu disertai dengan peningkatan dan
perluasan pendidikan, keahlian, dan keterampilan sehingga semakin meningkat
pula aktivitas dan produktivitas masyarakat sebagai pelaku ekonomi

6) Struktur ekonomi
Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau
tidaknya struktur ekonomi yang mampu memberikan insentif bagi anggota
masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka
dengan penuh.

7) Motivasi intrinsik individu


Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang
bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang
didasari oleh nilai-nila yang diyakini seseorang. Keyakinan inilah yang
menjadi suatu motivasi kerja. Maka, etos kerja juga dipengaruhi oleh motivasi
seseorang yang bukan bersumber dari luar din, tetapi yang tertanam dalam diri
sendiri, yang sering disebut dengan motivasi intrinsik.

D. Etika Kerja dalam Dunia Usaha/Industri


Etos kerja berkaitan dengan etika kerja. Etos kerja tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya etika kerja. Mari kita membahas kata etika. Menurut
Sonny Keraf (1993), etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola
perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.

Prinsip-prinsip etika tidak berdiri sendiri, tetapi tercantum dalam suatu


kerangka pemikiran sistematis yang disebut teori. Menurut Keraf, ada dua teori
etika, yaitu deontologi dan teleologi. Teori etika deontologi menekankan
kewajiban manusia untuk bertindak secara adil, Suatu tindakan itu baik bukan
dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu,
melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya
sendirinya. Adapun teori etika teleologi justru mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai
baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu baik.

Etika kerja menurut Yuwono (2018) adalah aturan normatif yang


mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi
karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan.
Kumpulan perilaku karyawan dalam suatu perusahaan merupakan gambaran
etika kerja di perusahaan tersebut

Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau
manajer suatu perusahaan. Maka, etika kerja bagi setiap karyawan didasari
prinsip-prinsip berikut (Yuwono, 2018)

1.Melaksanakan tugas sesuai visi, misi, dan tujuan perusahaan 2. Selalu


beriorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja.
2.Saling menghormati sesama karyawan.
3.Membangun kerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan.
4. Memegang arnanah atau tanggung jawab dan kejujuran
5. Menanamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.

Suatu perusahaan hendaknya memiliki etika kerja di


perusahaan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan dalam hal tersebut, antara
lain sebagai berikut.
1. Membuat kode etika kerja dengan melibatkan para karyawan.
2. Pelatihan tentang pengertian dan penerapan etika kerja Melaksanakan
proses sosialisasi dan internalisasi etika kerja
3. Meningkatkan komunikasi horizontal dan vertikal, formal dan
informal
4. Meningkatkan fungsi pengawasan kerja.
5. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang beretika kerja tinggi
sebagai motivasi bagi karyawan lainnya dalam meningkatkan etika
kerjanya.
6. Berikut sejumlah etika kerja yang dapat dilakukan oleh para pekerja
(Yuwono, 2018)
7. Menjaga disiplin dırı
8. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
9. Tiba di kantor sebelum jam masuk.
10.Tidak pulang kantor sebelum jam pulang kantor, kecuali ada
keperluan tertentu

2. Etika ketika masuk kantor

Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut

A. Mengucapkan salam
b. Memperlihatkan wajah ceria
c. Memandang semua orang di ruangan dengan
senyuman tulus dan ikhlas. d Menanyakan kabar kepada rekan kantor
yang berdekatan

3. Etika dalam pergaulan di kantor


Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut Bersikap sopan,
santun, dan ramah
a. Menggunakan pakaian yang rapi
b. Menggunakan pakaian yang sopan.
c. Memilih warna pakaian yang tidak mencolok,

4. Etika dalam berbicara


Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut
a. Berbicara dengan menatap lawan bicara.
b. Berusaha menyenangkan lawan bicara.
c. Berusaha menciptakan suasana humor
d. Mau memuji lawan bicara
e Mampu menjadi pendengar

E. Karakter yang Diperlukan oleh Dunia Usaha/ Industri


Dunia usaha/industri memerlukan orang-orang yang bekerja dengan
karakter tertentu. Hal ini agar para pekerja dapat mengerjakan pekerjaannya
dengan baik sehingga perusahaan dapat maju. Beberapa karakter bangsa
Indonesia yang diperlukan oleh dunia usaha/industri antara lain sebagai berikut
(Wibowo, 2013).

1. Memiliki Visi dan Harapan


Visi dan harapan dapat mengantarkan para pelaku usaha untuk terus
tumbuh dan berkembang. Visi dan harapan sangat penting bagi usaha kecil
dan menengah. Adanya visi dan harapan akan mendorong para pelaku usaha
untuk terus bergerak setahap demi setahap demi meraih posisi yang lebih
baik dalam dunia usaha dan industri nasional.

2. Mau Terus Belajar


Bangsa yang memiliki tradisi belajar akan menjadi bangsa yang maju.
Bangsa Indonesia telah sepantasnya memiliki tradisi mau terus belajar,
termasuk terus membaca, menulis, berdiskusi, dan meneliti Serta, adanya
motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan atau kompetensi din dan
menghasilkan karya terbaik Karakter mau terus belajar adalah karakter
sumber daya manusia yang unggul yang dibutuhkan dunia usaha/industri.

3. Kreatif dan Inovatif


Karakter kreatif dan inovatif merupakan karakter yang dautuhkan
dunia usahandust karena berkaitan deng Umabintas Saat ini, berbagai
produk dan jasa da makin mudah masuk ke Indonesia dengan tan
Perdagangan akibat berkembangnya wilayah perdagangan batt wperti
ASEAN Free Trade Area wilayah perdagangan bebas ASEANI Kreativitas
dan inovasi diperlukan untuk menghaka produk dan jasa yang baru dan
unik. Maka, produk den jasa des Indonesia dapat berkembang di dalam dan
luar negeri

4. Mampu Mengatur Waktu


Karakter mampu mengatur waktu sebaiknya atas manajemen waktu
merupakan hal penting. Mampu mengatur waktu sehingga produktif
menghasilkan produk dan jasa diperlukan dana usaha duath Bangsa
Indonesia diharapkan memiliks produktivitas yang lebih besar dari bangsa
lain Hal ini hanya dapat terlaksana bisa bangsa Indonesia mampu mengatur
waktu atau mengusa manajemen wak

5. Mau Bekerja Keras


Karakter mau bekerja keras merupakan salah satu karakter yang
dibutuhkan dunia usahalindustri. Kerja keras tentu menjad karakter penting
karena untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa yang baik, bangsa
Indonesia tidak bisa bermalasan Selan bekerja keras, perlu diperhatikan juga
bekerja cerdas Bekerja cerdas berarti menyusun strategi dan melakukan
berbagai pekerjaan secara efektif dan efisien sehingga tidak membuang
waktu dan tenaga dengan percuma

6. Disiplin
Karakter disiplin merupakan karakter penting yang diperlukan di
dunia usahalindustn. Budaya "jam karet" harus dihapuskan dal kebiasaan
tangsa Indonesia Sudah sepatutnya karakter dupin termasuk disiplin waktu,
menjadi karakter yang ditanamkan sejak kecil dan menjadi kebiasaan ketika
dewasa. Selain disiplin wakt druplin ketika bekerja juga menjadi hal penting
agar produktivitas tangsa Indonesia makin membaik

F. Sikap dan Perilaku yang Harus Dihindari dalam Dunia


Usaha/Industri

Dunia usaha/industri membutuhkan para pekerja dan pimpinan yang


memiliki sikap dan perilaku yang baik atau positif Kita telah memahas
berbagai karakter yang diperlukan dalam dunia industri. Pada bagian ini,
kita akan membahas berbagai karakter serta sikap dan perilaku yang harus
dihindarı dalam dunia usaha/industri.

Salah satu tujuan utama seseorang bekerja adalah meraih kesuksesan


dalam usaha yang dikerjakannya. Kesuksesan ini dalam dunia usaha ini,
baik ketika seseorang bekerja bagi orang lain atau sebagai karyawan,
maupun bekerja sebagai "boss" sendiri atau yang dikenal sebagai
wirausahawan/entrepreneur Namun, ada berbagai tantangan dalam meraih
kesuksesan tersebut. Tantangan dapat berasal dari sisi luar (eksternal)
seseorang dan Sisi dalam (internal) seseorang Tantangan internal ini
merupakan
berbagaikan dan perilaku yang dapat menghambat kesuksesan dalam dunia
haindust
Sejumlah sikap dan perilaku yang harus dihindari dalam dunia usaha dan
industri antara lain sebagai berikut.

1. Takut pada Tantangan


Skap takut pada tantangan merupakan sikap yang hang shindi dalam dunia
usahalindustri Sebagai karyawan atau wirausahawan, tantangan justru
dihadapi dan bukan untuk dhindari. Tantangan justru akan membuat pelaku
usaha menjad berkembang Karyawan yang menghadapi tantangan akan
mendapat nilai positif dan atasan Adapun wirausahawan yang menghadapi
tantangan dapat meningkatkan usaha bahkan mengembangkan aneka usaha
lain

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap takut pada tantangan
antara lain bersikap berani, membuat persiapan/strategi yang matang, dan
optimis. Sebelum menghadapi tantangan, sikap berani harus hadir untuk
menghadapi berbagai permasalahan Lalu, membuat berbagai
persiapan/strategi yang diperlukan, dan selalu optimis dapat menyelesaikan
tantangan dengan baik.

2. Malas
Sikap malas merupakan sikap yang harus dihindari dalam dunia
usaha/industri. Sikap malas dapat berakibat pada menunda pekerjaan hingga
kerja terburu-buru dan hasilnya tidak maksimal. Bagi seorang karyawan,
sikap malas dapat berakibat pada pekerjaan yang diberikan atasan tidak
selesai pada waktunya sehingga sang karyawan akan mendapat nilai jelek
hingga dapat diberhentikan. Adapun bagi seorang wirausahawan, sikap
malas dapat berakibat pada kehilangan pembeli atau pelanggan. Pembeli
atau pelanggan yang menginginkan produk atau jasa dalam jumlah dan
waktu tertentu pasti akan kecewa dan tidak mau membeli produk atau
menggunakan jasa yang sama lagi

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap malas in antara lain
menyusun target dan memotivasi diri sendiri. Kita dapat menyusun target
atau rencana dan memotivasi din untuk mencapai target sedikit demi sedikit.
Kita juga dapat membayangkan hasil akhir yang akan terjadi bila kita
menyelesaikan target atau rencana tersebut.

3. Berpikiran Negatif
Orang yang memiliki sikap berpikiran negatif sering andang berbagai hal
dari sudut pandang negatif hing for pada hal hal negatif. Terdapat
kecenderungan untuk melihat berbagai hial akan kacau atau rusak, juga
orang lain danggap tidak nampu Sikap berpikiran negatit ini dapat membuat
seseorang tidak percaya kepada orang lain, bahkan orang-orang yang akan
membantunya Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap berpikiran
negatif antara lain memandang segala sesuatu dengan seimbang bahkan
positif.

4. Mementingkan Diri Sendiri


Sikap mementingkan diri sendiri atau egois merupakan sikap yang harus
dihindari dalam dunia usaha/industri Orang dengan sikap seperti ini
cenderung mengabaikan orang lain dan menganggap kepentingan dirinya
yang utama. Orang dengan sikap mementingkan diri sendiri cenderung tidak
suka dengan keberhasilan orang lain, bahkan ada yang senang dengan
ketidakberhasilan orang lain la hanya mau dirinya yang berhasil Cara yang
dapat dilakukan untuk mengatası sikap mementingkan diri sendiri antara
lain dengan memahami perasaan orang lain, tidak merugikan orang lain, dan
ikut merasa senang dengan keberhasilan orang lain

5. Mudah Menyerah
Sikap mudah menyerah merupakan sikap yang harus dihindari dalam dunia
usaha/industri Berbagai hambatan dan permasalahan akan muncul dalam
dunia usaha/industri. Sikap mudah menyerah membuat seseorang segera
berhenti bila produk atau jasa yang dihasilkan tidak diterima pasar. Padahal,
hal yang penting adalah memperbaiki produk atau jasa agar bisa diterima
pasar Terdapat banyak tokoh yang tidak mudah menyerah. Salah satunya
adalah Thomas Alva Edison yang berkali-kali gagal menciptakan lampu
listrik. Apabila ia mudah menyerah, lampu listrik yang saat ini kita gunakan
mungkin tidak akan tercipta

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap mudah menyerah antara
lain dengan mendorong dan memotivasi din sendiri. Tumbuhkan semangat
diri untuk terus berupaya dengan pemikiran positif melihat masa depan.
Kegagalan akan terjadi justru ketika kita menyerah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai