Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM

ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Drs. Hj. Isnin Agustin Amelia, MA

Disusun Oleh:

1. Agustina Farah Syahrani (2284130045)


2. Kultsum Salasabila (2284130047)
3. Tri Noviana Permatasari (2284130054)
4. Hafifah Fadzeriah (2284130066)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia 45132

Telp. (0231) 481264

2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah subhanahu


wa ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
psikologi umum dengan judul: "aliran-aliran"

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak, akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Cirebon, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 TUJUAN................................................................................................................................4
1.4 MANFAAT............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
1.1 Sejarah psikologi....................................................................................................................5
2.2 Aliran-aliran psikologi..........................................................................................................6
A. Strukturalisme......................................................................................................................6
B. Fungsionalisme....................................................................................................................7
C. Behaviorisme.......................................................................................................................8
D. Psikologi Psikoanalisis........................................................................................................9
E. Aliran Humanistik..............................................................................................................10
F. Aliran Gestalt.....................................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
KESIMPULAN..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Psikologi adalah istilah yang barangkali sudah tidak asing lagi bagi sebagian
besar orang. Tak sedikit yang tertarik dengan disiplin ilmu ini dan memutuskan untuk
mempelajarinya lebih dalam di perguruan tinggi. Di samping itu, beberapa orang juga
rutin mengunjungi psikolog untuk menuntaskan atau sekadar berkonsultasi terkait
masalah kesehatan mental yang mereka alami. Psikologi merupakan disiplin ilmu
yang mengkaji perilaku manusia dan proses mental manusia, serta mempelajari
pengaruh kondisi mental organisma dan lingkungan eksternal individu. Secara
etimologi, konsep psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno 'psyhce' yang berarti
jiwa dan 'logia' adalah ilmu. Sehingga psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa. Sedangkan, secara terminologis, psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya, salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui
prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai
psikolog kata psikologi semakin familiar di telinga kita. Psikologi kemudian diartikan
dengan beragam definisi. Ada yang berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu jiwa
dan ada pula yang berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang perilaku. Ilmu
ini tidak jarang dipadankan dengan ilmu
dukun, seperti memahami telepati, kemampuan untuk mera-malkan masa depan dan
kemampuan memahami masa lalu seseorang. Psikologi juga biasanya tidak hanya
diletakkan untuk manusia, namun juga sering kali kita mendengar psikologi untuk
makhluk hidup lainnya misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan juga memiliki “jiwa”
atau setidaknya bertingkah laku. kata psikologi semakin familiar di telinga kita.

1.2 TUJUAN

1. Untuk menguraikan sejarah psikologi umum.

2. Untuk mengenal lebih dalam tokoh-tokoh psikologi.

1.4 MANFAAT
Sebagai tambahan wawasan pembaca mengenai sejarah psikologi serta mengenal
tokoh-tokoh psikologi, khususnya para mahasiswa jurusan Bimbingan dan konseling
islam dalam memenuhi tugas mata kuliah psikologi umum.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Sejarah psikologi

Sejarah psikologi terbagi dalam rentang waktu yang lama. Periode paling awal
dari sejarah psikologi adalah pada zaman Yunani Kuno sebelum adanya penanggalan
Masehi. Pada masa ini, psikologi masih menjadi bagian dari ilmu filsafat. Wikipedia
MENURUT asalnya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή”
(Psychēyang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang
abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang
ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu
untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai
ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan
karena itu tiap – tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan
bentuk pragmatisnya di Benua Amerika.

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia
dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang
mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk
dipahami. Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi
pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini,
maka metode ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak
terlalu memadai. Dengan berdirinya laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi
untuk menjadi ilmu pemgetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium, Wundt
diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai
suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, psikologi boleh dikatakan sebagai ilmu
yang masih muda dibandingkan dengan ilmu lainnya seperti ilmu alam, biologi dan
lain-lain, karena baru pada akhir abad ke 19 psikologi menjadi ilmu yang berdiri
sendiri dalam hal isi, metode dan penggunaannya. Wilhelm Wundt dapat dikatakan
sebagai bapak psikologi modern, ia telah berusaha untuk menjadikan psikologi
sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (otonom). Sebelum abad ke-19,
psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan cara memecahkan masalah jiwa
dimasa lampau dengan dimasa modern, terutama terletak dalam cara pendekatannya.
Pendekatan dimasa lampau bersifat filosofis dan atomistik, sedangkan masa modern
dengan pendekatan scientific (ilmiah), yaitu melalui penelitian-penelitian empirik.|
Dikutip dari berbagai sumber.

Menurut American Psychological Association, psikologi adalah studi ilmiah yang


mempelajari tentang pikiran dan perilaku. Psikologi merupakan disiplin ilmu
multitafsir dan mencakup banyak sub-bidang studi seperti perkembangan manusia,
olahraga, kesehatan, klinis, perilaku sosial dan proses kognitif. Ilmu psikologi mulai
dikenal sejak 400-500 tahun sebelum masehi pada masa Yunani Kuno. Beberapa
tokoh yang turut mempengaruhi perkembangan psikologi adalah Socrates (470 SM -
399 SM), Plato (428/427 SM - 348/347 SM), dan Aristoteles (384 SM - 322 SM).

2.2 Aliran-aliran psikologi

Psikologi memiliki sejarah perkembangan yag mengungkapkan pendapat para


ilmuwan dan ahli tentang ilmu kejiwaan. Keilmuan terus berkembangan dan
diperbaharui. Seiring berkembangannya keilmuan tentang kejiwaan, maka
bermunculan juga aliran aliran psikologi yang menyertai dan merupakan
perkembangan ilmu jiwa ke arah modern. Beberapa aliran muncul dan memperoleh
tanggapan pro dan kontra di masanya. Bentuk aliran aliran psikologi antara lain:
strukturalisme, behaviorisme, gestalt psikologi, psikologi humanistik, dan psikologi
psikoanalitik. Berikut penjelasan mengenai aliran aliran psikologi tersebut:

A. Strukturalisme

Aliran strukturalisme ini dikemuukakan pertama kali oleh Wilhelm Wundt melalui
penelitiannya. Wundt dan rekan rekannya bekerja dan menyelidiki struktur kesadaran
dan kemudian mengembangkan hukum hukum pembentuknya. Wundt dan rekannya
berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu memiliki struktur yang
terdiri dari keadaan mental yang sederhana. Strukturalisme dari Wundt ini memiliki
ciri terhadap penekanan analisis atau proses kesadaran dipandang dari elemen elemen
dasar dan hukum antar elemen kesadaran. Karena pandangannya ini aliran
strukturalisme disebut juga dengan psikologi elementalisme. Selain elemen dasar,
kesadaran juga dipandang sebagai elemen utama kejiwaan atau kehidupan mental.
Segala sesuatu dalam diri manusia berasal dari kesadaran. Metode yang dipakai
dalam aliran strukturalisme ini yaitu metode intropektif. Metode introspeksi ini yaitu
dengan meminta seseorang untuk menceritakan kembali pengalaman masa lalunya
atau perasaannya setelah dia melakukan sesuatu. Sensasi digambarkan seperti manis,
pahit, dimana dapat diidentifikasi menggunakan introspeksi.

Menurut Jean Piaget, aliran strukturalisme ini mencakup banyak ragam dan sulit
menampilkan sifat umum karena strukturnya cenderung berbeda beda. Piaget juga
menjelaskan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah struktur, yaitu totalitas,
pengaturan diri dan transformasi. Struktur unsur unsur tersebut saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dalam sebuah kesatuan. Menurut hierarkinya, sebuah struktur
memiliki sub struktur dan terikat dengan struktur yang membawahinya. Adapun
tokoh aliran strukturalisme lainnya yaitu Edward bradford Titcherner. Edward
mewakili pandangan pandangan serupa yang juga merupakan murid dari Wundt.
Edward ingin kembali ke Oxford namun ditolak karena tidak sejalan dengan
pandangan dari Wundt. Kemudian dirinya berpindah ke Amerika Serikat dan
mengembangkan strukturalisme di Universitas Cornell. Wandt dan mahasiswanya
memusatkan upaya menemukan unsur daras atau disebut struktur dalam proses proses
mental.

. Strukturalisme merupakan aliran yang menyelisiki tentang struktur tersebut dalam


kejiwaan. Sistematika psikologi oleh Wundt mengalami perkembangan dari masa ke
masa antara lain:

1. Prasistematik: persepsi dan perbedaan antara perasaan dan sensasi


penginderaan didasarkan pada doktrin (unconscious inference)
2. Elementisme, Sensasionisme, Assosiasionisme. Merupakan permulaan
meninggalkan konsel doktrin (unconscious inference). Jiwa terdiri dari
elemen penginderaan, perasaan danyang berhubungan dengan asosiasi.
3. Fase Empirisme: memunculkan teori 3 dimensi dari perasaan yaitu: Lust-
Unlust (senang- tak senang); Spannus- losuns (tegang- tak tegang); Erreguns-
beruhigung (semangat- tenang)
4. Pada tahun 1902- 1903 (Vilker Psycology): konsep merupakan hal yang
penting. Setiap rangsangan yang didapat mannusia dipersepsikan namun
hanya secara aktif. Dalam bukunya, Volker Psycologie yaitu The Higher
Mental Processes menyatakan bahwa proses proses mental itu lebih tinggi
dari penginderaan, perasaan, persepsi, ataupun apersepsi.
B. Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang bersifat dominan pada


masanya dan merupakan hal utama yang perlu dipelajari mengenai perkembangan
keilmuan psikologi. Aliran fungsional ini berbeda dengan aliran strukturalisme.
Aliran fungsional terlahir dari pragmatism sebuah filsafat. Beberapa tokoh aliran
fungsionalisme antara lain Willian james, J. R. Anggell, James Mc. Keen Cattell dan
John Dewey. Pengertian fungsionalisme sendiri yaitu orientasi psikologi yan
gmenekankan pada proses kejiwaan yang sedang dihadapi dan menghargai manfaat
psikologi. Selain itu juga mempelajari fungsi kesadaran sebagai jembatan
penghubung antara manusia dengan lingkungannya. Aliran fungsonalisme
memandang masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Fungsional juga menghubungkan antara
pikiran dan perilaku manusia dan mengaitkannya dengan hubungan antara manusia
dengan lingkungannya.

Aliran fungsional memandang bahwa pikiran, proses kejiwaan, persepsi, dan emosi
merupakan hasil adaptasi manusia secara biologis. Aliran fungsionalisme
menekankan pada fungsi dan bukan fakta dari suatu fenomena kejiwaan, atau
menghubungkan atau mengartikan fenomena kejiwaan dengan peranan dalam
kehidupan bermasyarakat. Fungsional juga tidak cukup menjelaskan tentang mengapa
sesuatu bisa terjadi, namun juga mengapa dan untuk apa hal tersebut terjadi.
Fungsionalisme berfungsi untuk menyesuaikan diri secara psikis dan sosial untuk
kelangsungan kehidupan. Drevere 1988, menyatakan bahwa fungsionalisme
merupakan jenis psikologi yang membawahi fungsi fungsi dan bukan fakta fenomena
mental. Aliran fungsionalisme ini juga mendoktrin bahwa proses kesadaran
merupakan kehendak dan keinginan bebas, berfikir, emosi, persepsi, dan hubungan
fisik dengan lingkungan. Berikut pernyataan tokoh tokoh dari aliran fungsional:

 William James

James mengemukakan pendapatnya bahwa psikologi tidak dapat membuktikan


seberapa bebasnya kemauan. James kemudian menekankan pada psikologi fungsional
pada kesadaran bahwa metode untuk beradaptasi dengan lingkungan dibutuhkan data
yang berasal dari hasil observasi perilaku aktual.

 James Rowlad Angell

James menjelaskan aliran fungsional memiliki tiga macam pandangan yaitu:

1. Fungsionalisme merupakan psikologi yang berlawanan dengan elemen elemen


mental atau strukturalisme.
2. Fungsional menggunakan kesadaran sebagai perantara antara kebutuhan
dengan interaksi lingkungan.
3. Fungsionalisme merupakan keseluruhan organisasi yang terdiri dari jiwa dan
badan. Hal ini pula menyangkut kesadaran dan tingkah laku yang disertai
kesadaran.

 John Dewey

Pandangan dewey banyak dipengaruhi oleh ahli filsafat dimana dia merupakan
penulis pertama dari buku psikologi dengan pandangan filsafat yang berjudul
“manusia yang berfikir tentang perubahan”. Dewey menentang anggapan tentang
manusia bahwa manusia itu pasif dan hanya mengikuti pola dari lingkungannya. Baik
fungsionalisme maupun strukturalisme masing masing berperan dalam perkembangan
psikologi awal. Pandangan dalam aliran fungsionalisme yaitu antara lain:

1. Fungsionalisme merupakan psikologi tentang ‘ mental operation’ atau


aktivitas bekerjanya jiwa sebagai lawan dari psikologi mengenai elemen
elemen.
2. Fungsionalisme merupakan kegunaan dasar dari kesadaran dimana jiwa
sebagai perantara antara lingkungan dan kebutuhan manusia atau organisme
lain. Pada kondisi emergency yang berlaku adalah kebiasaan.
3. Fungsionalisme merupakan psikofisik yaitu psikologi mengenai keseluruhan
organisme termasuk didalamnya badan dan jiwa. Kesadaran juga dipelajarinya
dan juga hal diluar kesadaran seperti kebiasaan atau kondisi setengah sadar.

C. Behaviorisme

Behaviorisme merupakan lanjutan dari strukturalisme oleh Wundt. Behaviorisme


menolak unsur yang dinyatakan dalam fungsional yaitu kesadaran. Behaviorisme
menyatakan diri mempelajari tentang perilaku yang nyata. Aliran ini berdasarkan
Ivan Pavlov dan William mc Dougall yang teorinya dikenal dengan sebutan insting.
Menurut mereka, insting merupakan kecenderungan tingkah atau perilaku dalam
situasi tertentu sebagai bawaan lahir yang belum ada dipelajari sebelumnya. Aliran
behaviorisme ini merupakan asumsi kejiwaan dan bukannya materi atau objek,
sehingga tidak dapat diteliti langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah laku
dengan asumsi bahwa tingkah laku adlah wujud dari mental atau kejiwaan manusia.

Aliran behaviorisme memiliki 6 pandangan mengenai perilaku, sebagai berikut:

1. Tingkah laku manusia merupakan bentuk realitas yang abstrak dan data
diukur dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
2. Psikologi merupakan ilmu yang mengkaji suatu objek yang realistis. Maka
dari itu tingkah laku yang tanpa bentuk tidak dapat diteliti seperti kesadaran
yang bentuknya abstrak. Hanya kesadaran secara bentuk fisik saja yang dapat
dianalisis.
3. Perilaku merupakan objek satu satunya yang dapat diteliti dalam psikologi.
4. Faktor eksternal dalam behaviorisme merupakan bentuk rangsangan namun
bukan merupakan bentuk tingkah laku itu sendiri.
5. Semua bentuk tingkah laku merupakan hasil dari rangsangan yang berasal dari
pengaruh eksternal dan juga kesadaran dan merupakan sifat bawaan.
6. Berbagai respon perilaku muncul dan dipelajari dalam psikologi. Sedangkan
bentuk modifikasi untuk mempertahankan perilaku tersebut bukan lagi bagian
dari kajian psikologi karena merupakan pengaruh eksternal.

Berikut adalah tokoh dari behaviorisme, antara lain:

1. John b. Watson 1878- 1958. Watson merupakan seorang ahli matematika dan
filsafat yang memiliki teori tentang stimulus –respon. Stimulus merupakan
semua objek dari eksternal atau lingkungan individu. Respon merupakan
reaksi atau jawaban dari stimulus yang diterima.
2. F. Skinner 1904- 1990 yang mengeluarkan pandangan penting mengenai
aliran behaviorisme sebagai asumsi tentang perilaku. Perilaku diperkuat
dengan penguatan positif yang merupakan respon dari stimulus yang
diterima. Pandangan Skinner mengenai aliran behaviorisme diterbitkan dalam
The Behavior of Organism dan dijelaskan kembali secara detail ke dalam
Science and Human Behavior. Pandangan behaviorisme ini merupakan asumsi
mengenai perilaku.

D. Psikologi Psikoanalisis

Aliran psikoanalisis merupakan pandangan yang mengaitkan kemajuan di bidang


kedokteran. Aliran psikoanalisis ini diungkapkan oleh Sigmun Freud yang merupakan
seorang ahli saraf. Sigmun mengungkapkan teori dasarnya tentang alam sadar dan
alam bawah sadar. Alam sadar merupakan apa yang orang sadari sepenuhnya dan
merupakan alam nyata, sedangkan alam bawah sadar merupakan kesadaran semu.

Hal yang terdapat di alam sadar adalah alam pra sadar yaitu disebut juga kenangan
yang ada atau available memory yang mudah dipanggil kembali ke alam sadar.
Ingatan ngatan masa lalu yang tidak teringat kembali dengan mudah dapat dipanggil
kembali. Menurut freud keduanya dinamakan bagian terkecil dari fikiran manusia.

Pada alam bawah sadar, merupakan kondisi dimana sulit untuk dibawa ke alam sadar.
Pada alam dibawah sadar terdapat nafsu dan insting. Menurut Freud, kondisi alam
bawah sadar merupakan bagian dari dorongan dan munculnya semangat dari dalam
diri kita.

Freud juga mengungkapkan beberapa konsep lainnya lagi seperti struktur


kepribadian. Struktur kepribadian ada tiga yaitu ID, Ego, dan superego. Id merupakan
unsur kepribadian dasar yang berupa nafsu atau keinginan. Ego merupakan pikiran
yang juga mengontrol kesadaran dalam berperilaku. Superego merupakan kesadaran
tertinggi manusia yang berasal dari bentukan nilai nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat dan berkembang berdasarkan prinsip moral.

Tokoh behaviorisme lainnya yaitu Alfres Adler seorang lulusan dokter mata yang
kemudian tertarik untuk menekuni bidang psikiatri. Teori teori yang diungkapkannya
yaitu: (1) teori tentang inferioritas unniversa yaitu setiap manusia melakukan usaha
untuk menyesuaikan diri dari kelemahan yang dimilikinya sebagai bentuk cara
mengatasi kelemahannya. (2) teori tentang striving for superiority yaitu motivasi
bawaan yang menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan meningkatkan diri.

Selain Adler, tokoh lainnya adalah Carl Gustav Jung. Jung adalah seorang psikiater
yang keluar dari sekolah psikoanalisis Freud. Jung mengklasifikasikan karakteristik
kepribadian menjadi dua yaitu introvert dan ekstrovert. Kepribadian introvert
merupakan kepribadian dengan kecenderungan mengutamakan diri sendiri dan hidup
di dunianya sendiri. Aspek yang terlihat dari seorang introvert adalah pemalu, tidak
suka menjalankan fungsi sosial, dan menyukai privasi. Sedangkan kepribadian
ekstravert merujuk padan dunia di luar dirinya dan sangat senang menjalankan fungsi
sosialnya. Orang dengan karakter ekstravert memiliki kecenderungan suka bergaul,
menikmati aktivitas sosial, tidak nyaman ketika sendirian, dan mudah berteman.

E. Aliran Humanistik

Aliran humanistik muncul sebagai kritik dari aliran sebelumnya yaitu behaviorisme
dan psikoanalisa. Aliran humanistik disebut juga the third force setelah kedua aliran
sebelumnya. Aliran humanistik memiliki prinsip prinsip utamaa yaitu:

1. Memahami manusia sebagai totalitas, sehingga sangat tidak setuju dengan


mengurangi komponen manusia dalam behaviorisme mapupun dalam proses
fisiologis. Aliran ini menjelaskan bahwa manusia harus berkembang dan tidak
hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja, misalnya dalah hal perilaku.
2. Metode yang dipakai dalah aliran ini adalah life history atau riwayat hidup,
dimana berusaha memahami mannusia dari riwayat perjalanan hidupnya yang
memiliki keunikan masing masing individu.
3. Aliran ini juga mengakui pentingnya kebebasan personal dan tanggungjawab
dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan hidupnya. Manusia
hidup untuk berkembang dan berusaha memenuhi aktualisasi diri dan
mengembangkan potensi diri.
4. Pikiran manusia bersifat aktif dan dinamis. Manusia memiliki kemampuan
yaitu kreativitas dan melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri
dan mengembangkan potensi dirinya.
5. Pandangan humanistik ini banyak diterapkan dalam psikoterapid an proses
konseling karena memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.

Tokoh dari aliran humanistik ini antara lain:

 Carl Rogers

Rogers merupakan seorang psikoterapis yang mengembangkan aliran humanistik.


Rogers juga menemukan teknik terapi yang dikenal dengan Client Centered Therapy
atau teknik terapi yang berfokus pada pasien. Teknik ini mengasumsikan posisi yang
sama antara terapis dan pasien. Hubungan antara terapis dengan klien harus dijaga
rasa saling percayanya, kehangatan hubungan, dan juga memberi kebebasan
pengambilan keputusan dan bertanggungjawab atas keputusan tersebut.

Terapis bertugas untuk menggali dan mengetahui masalah dari klien dan juga
membantu menemukan solusi yang baik bagi dirinya. Rogers mendasarkan teori
dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi individu, sama halnya dengan ahli
humanistik lainnya. Aktualisasi diri merupakan proses pengembangan diri dari
dorongan dalam diri atas potensi yang dimiliki dan merupakan sifat bawaan dan ciri
dari manusia. Aktualisasi diri menghasilkan kreativitas, inovasi dan lainnya dari
manusia.

 Abraham Maslow

Maslow mengemukakan teori motivasi dimana perkembangan psikologis manusia


didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan keamanan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan harga diri, dan
aktualisasi diri.

F. Aliran Gestalt

Gestalt bukanlah nama seseorang namun berasal dari bahasa Jerman yang diartikan
sebagai bentuk, konfigurasi, atau keseluruhan, totalitas, hakikat. Aliran ini
memandang keutamaan dari psikologi adalah mengenai keseluruhan. Mekanisme
kerja aliran ini yaitu dengan menganalisis unsur unsur kejiwaan. Kejiwaan
merupakan hal yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan
ke dalam elemen elemen.
Weitheimer memberikan penjelasan yang lebih jelas untuk memahami konsep aliran
Gestalt ini. Dia menjelaskan bahwa seseorang merupakan efek dari keseluruhan
fenomena . seseorang  melihat aliran cahaya, meskipun dia hanya melihat satu cahaya
dalam satu waktu. Keseluruhan peristiwa saling berhubungan membentuk untaian
dari masing masing lampu. Prinsip Gestalt adalah hukum pragnanz. Pradnanz
diartikan dlam bahasa jerman sebagai preagnant dalam bahasa inggris atau hamil.kata
‘bagus’ dalam aliran ini bisa diartikan banyak makna seperti ketertiban,
kesederhanaan, simetri, dan lain sebagainya yang kemudian merujuk pada prinsip
yang lebih spesifik.

Psikologi aliran Gestalt memandang totalitas batin yang mengatur atau


mengorganisasikan totalitas sebagai suatu hal yang utama. Sedangkan elemen
kejiwaan lainnya merupakan faktor sekunder. Gejala gejala psikis tertentu yang
bersifat khusus menurut Gestalt merupakan totalitas yang menentukan tenaga batiniah
dalam jiwa manusia.

Menurutnya, fenomena yang terjadi merupakan kondisi dari proses fisiologis dan
psikologis yang merupakan natural science. Metode utama dalam psikologi juga
dibedakan menjadi tiga yaitu:

Instropeksi: yaitu metode yang penting dan utama dalam psikologi. James
mengungkapkan intropeksi merupakan bagian yang bersifat alamiah pada
manusia dan kemampuan menyadari apa yang telah dan sedang terjadi.
Eksperimentasi: yaitu metode yang penting namun tidak bisa melakukannya
sendiri. James mengungkapkan metode ini perlu dieksplor lebih jauh lagi.

1. Metode komparatif: yaitu metode psikologi yang digunakan pada anak anak,
binatang, orang primitif, atau penderita gangguan kejiwaan.

Munculnya aliran aliran psikologis diatas, yaitu secara bertahan dan muncul seiring
perkembangan waktu dan modernisasi. Aliran selanjutnya muncul sebagai suatu
bentuk kritisi dari aliran sebelumnya yang memiliki kekurangan dan berusaha
menyempurnakan kembali sebagai salah satu bentuk pemahaman mengenai kejiwaan
manusia. Manusia merupakan makhluk kompleks yang memiliki banyak unsur dan
psikologis juga merupakan hal yang berkaitan dengan lingkungan tempat manusia
tersebut berada. Banyak hal yang mempengaruhi setiap perkembangan manusia, ada
yang berasal dari dalam dirinya seperti keinginan untuk berkembang dan potensi yang
dimiliki, lingkungan sebagai elemen pendukung, yang kemudian menghasilkan suatu
sifat atau perilaku. Banyak hal yang terus berubah dari reaksi dan aksi manusia untuk
terus berkembang dan berkembang sebagai individu untuk memperbaiki diri.
Dari sejarah perkembangan psikologi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
keilmuan psikologi diawali dengan anggapan bahwa kejiwaan atau mental disusun
dengan struktur atau berupa elmen elemen yang saling berhubungan. kemudian aliran
terbaru menyatakan kritiknya dan berpendapat bahwa kesadaran melandasi kejiwaan
dan merupakan komponen utama didalamnya. Selanjutnya aliran behavioristik
menambahkan adanya unsur kebiasaan yang juga muncul dam mempengaruhi mental
dari manusia atau organisme yang berasal dari lingkungan. Kemudian perkembangan
aliran psikologis diakhiri dengan menggabungkan batin sebagai bentuk totalitas dan
juga manusia yang terus berkembang dengan melibatkan potensi dalam diri untuk
aktualisasi diri lebih baik sebagai manusia yang berkualitas. Dengan begitu
mempelajari aliran psikologi memiliki aspek yang luas mengenai keseluruhan diri
manusia secara fisik dan juga interaksinya dalam menunjang

BAB III

KESIMPULAN

 Psikologi masih menjadi bagian dari ilmu filsafat di masa sekarang


 Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak
zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa
 Ilmu ini tidak jarang dipadankan dengan ilmu dukun
 psikologi adalah studi ilmiah yang mempelajari tentang pikiran dan
perilaku.
 Beberapa tokoh yang turut mempengaruhi perkembangan psikologi
adalah Socrates (470 SM - 399 SM), Plato (428/427 SM - 348/347
SM), dan Aristoteles (384 SM - 322 SM).
 Bentuk aliran aliran psikologi antara lain: strukturalisme, behaviorisme,
gestalt psikologi, psikologi humanistik, dan psikologi psikoanalitik.
DAFTAR PUSTAKA

Pembahasan 2.1 paragraf 2 Tags: di dunia, Ilmu Pengetahuan, psikologi, sejarah

2.2 Home » Ilmu Psikologi » Aliran-Aliran Psikologi Lengkap dengan Penjelasan

written by Ina

Anda mungkin juga menyukai