Anda di halaman 1dari 34

DOKUMEN

RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
(RKL RPL)
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN
SPORT CENTER PROVINSI BANTEN
Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN


PROVINSI BANTEN

2020
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten akan melakukan
kegiatan Pembangunan Sport Center berserta Fasilitasnya yang berlokasi di Kelurahan
Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang dan Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Rencana kegiatan tersebut diperkirakan akan
berdampak penting terhadap lingkungan hidup.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Paragraf 5
Pasal 22 sampai 33 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan, dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No:
P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
yang Wajib Memiliki Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup, bahwa setiap rencana
usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Untuk memenuhi kebijakan tersebut maka Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten selaku pemrakarsa melaksanakan penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Rencana Kegiatan Pembangunan
Kawasan Sport Center berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Sebagai
tindak lanjut dari Kerangka Acuan, maka disusunlah dokumen ANDAL RKL RPL.

Kami mengucapkan terima kasih atas saran dan arahan dari Komisi Penilai AMDAL
Provinsi Banten, sehingga penyusunan RKL RPL ini dapat memenuhi persyaratan dan
ketentuan perundangan serta sesuai dengan harapan kita bersama.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga
tersususunnya dokumen RKL RPL ini.

Serang, Maret 2020


Kepala Bidang Infrastruktur Permukiman
Selaku PPK

Rinto Yuwono, ST.,MM.


NIP. 19691017 199703 1 004

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup .............................................................. I-1
1.2 Kebijakan Lingkungan ............................................................................ I-2

BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ................................... II-1

BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


3.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) .................................... III-1

BAB IV JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN ....................... IV-1

BAB V PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL RPL ............... V-1

DAFTAR PUSTAKA

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten ii
DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1. Dampak Penting Hipotetik I-3
Tabel 1.2. Dampak Lainnya Yang Dikelola I-3
Tabel 2.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) II-1
Tabel 3.1. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL) III-1

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten iii
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup II-9
Tahap Pra Konstruksi
Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi II-10
Gambar 2.3. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Operasi II-11
Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup III-9
Tahap Pra Konstruksi
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi III-10
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Operasi III-11

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten iv
PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
1.1.1. Maksud
Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini dimaksudkan untuk
menyediakan pedoman bagi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dari rencana kegiatan
Pembangunan Sport Center di Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang Provinsi
Banten. Hal-hal yang dikelola adalah bagian yang terkena atau yang diperkirakan akan terkena
dampak positif atau negatif dari kegiatan.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha terpadu dalam pemanfaatan, penataan,


pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga
pelestarian potensi sumberdaya alam dapat dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup dapat dicegah atau dikurangi.

Laporan ini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana pengelolaan lingkungan hidup kegiatan
Pembangunan Sport Center dengan tujuan antara lain untuk :
a. Merumuskan usaha-usaha untuk mempertahankan kualitas dan daya dukung lingkungan
hidup dengan memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya alam secara optimal.
b. Merumuskan langkah-langkah untuk menangani dampak negatif yang timbul akibat kegiatan
proyek dan mengembangkan dampak positif sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
c. Menentukan instansi-instansi yang terkait dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, serta
mekanisme kerja pengelolaan lingkungan hidup.

1.1.2. Tujuan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) untuk kegiatan Pembangunan Sport
Center bertujuan untuk :
a. Menetapkan suatu arahan tentang kegiatan pengelolaan lingkungan yang tepat sebagai
kegiatan Sport Center dalam waktu dan ruang tertentu oleh berbagai pihak yang terkait.

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten I-1
PENDAHULUAN

b. Mengelola dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan dalam upaya pencegahan,


penanggulangan, dan pengendalian dampak negatif serta pengembangan dampak positif.

1.2. Kebijakan Lingkungan


Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia mengacu kepada Undang-undang No. 32
Tahun 2009 yang penjabarannya dijelaskan pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang
bertujuan sebagai berikut:
a. Melindungi lingkungan agar tidak rusak oleh kegiatan pembangunan sehingga terwujudnya
kelestarian lingkungan hidup dalam keseimbangan dan keserasian yang dinamis dalam
perkembangan penduduk agar dapat menjamin pembangunan yang berkelanjutan.
b. Melaksanakan pengelolaan lingkungan berdasarkan pada prakiraan dampak lingkungan yang
akan terjadi akibat pelaksanaan suatu kegiatan.
c. Memperbaiki keadaan lingkungan yang mengalami kerusakan terutama karena tindakan
manusia.

Pada dokumen RKL ini dituangkan langkah-langkah dan upaya untuk pencegahan, pengendalian
dan penanggulangan dampak lingkungan yang bersifat negatif dan pengembangan dampak
lingkungan yang bersifat positif sebagai akibat dari proses Pembangunan Sport Center.
Berlandaskan dari pemahaman tersebut, dalam proses pengelolaan lingkungan tercakup beberapa
tujuan kegiatan sebagai berikut :
a. Menghindari dan mencegah dampak negatif lingkungan, dengan memperhatikan tata batas
lokasi (tata ruang mikro) dan rancang bangun proyek.
b. Meminimalisasikan, mengendalikan serta menanggulangi dampak negatif yang terjadi sejak
awal sampai akhir proses kegiatan Pembangunan Sport Center.
c. Mengembangkan dan meningkatkan dampak positif sehingga dapat memberikan manfaat
yang lebih besar kepada masyarakat dan pemerintah.
d. Memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi
atas sumber daya alam yang tidak dapat pulih. Hilang atau rusak (baik dalam arti sosial
ekonomi dan ekologis) sebagai akibat proses Pembangunan Sport Center.

Berdasarkan hasil kegiatan studi RKL dan RPL yang telah dilakukan, beberapa parameter
komponen lingkungan fisik-kimia, biologi, sosial, dan kesehatan masyarakat setempat
diprakirakan terkena dampak yang bersifat negatif maupun bersifat positif.
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten I-2
PENDAHULUAN
Tabel 1.1. Dampak Penting Hipotetik
Deskripsi Rencana Kegiatan yang Berpotensi
No Dampak Penting Hipotetik
Menimbulkan Dampak Lingkungan
A Tahap Pra Konstruksi
1 Perubahan Persepsi Masyarakat Pengadaan Lahan
B Tahap Konstruksi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi Peningkatan Kesempatan Kerja & Berusaha
2 Mobilisasi Alat Berat dan Material Gangguan Lalu Lintas
Penurunan Kualitas Udara
Peningkatan Kebisingan
3 Penyiapan Lahan Dasar Peningkatan Air Larian
4 Pekerjaan Struktur Bangunan Penurunan Kualitas Udara
B Tahap Operasi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Operasi Peningkatan Kesempatan Kerja & Berusaha
Perubahan Persepsi Masyarakat
2 Operasional Kawasan Sport Center Provinsi Penurunan Kualitas Air Permukaan
Banten
Peningkatan Air Larian
Timbulan Sampah Domestik
Timbulan Limbah B3
Gangguan Kesehatan Masyarakat
3 Aktivitas Lalu Lintas Gangguan Lalu Lintas
Penurunan Kualitas Udara

Tabel 1.2. Dampak Lainnya Yang Dikelola


Deskripsi Rencana Kegiatan yang Berpotensi Dampak Tidak Penting Hipotetik Namun
No
Menimbulkan Dampak Lingkungan Tetap Dikelola dan Dipantau
A Tahap Konstruksi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi Perubahan Persepsi Masyarakat
2 Pembuatan dan Pengoperasian Sarana dan Penurunan Kualitas Air Permukaan
Prasarana Konstruksi
Timbulan Sampah
Timbulan Limbah B3
3 Pekerjaan Pondasi Peningkatan Kebisingan
4 Pekerjaan Struktur Bangunan Peningkatan Kebisingan
Timbulan Sampah
5 Pekerjaan Arsitektur dan Finishing Timbulan Sampah
6 Pekerjaan Sarana dan Utilitas Gedung (M/E) Timbulan Sampah
Timbulan Limbah B3
B Tahap Operasi
1 Operasional Kawasan Sport Center Provinsi Penurunan Kualitas Udara
Banten
Peningkatan Kebisingan
2 Aktivitas Lalu Lintas Peningkatan Kebisingan

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten I-3
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Tabel 2.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting Hipotetik
Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Pengadaan Lahan Pendapat masyarakat beserta ▪ Melakukan sistem ganti tumbuh terhadap lahan Pemukiman Penduduk Selama tahap pra Pelaksana:
Masyarakat harapan dan kekhawatiran garapan masyarakat yang terkena dampak Kelurahan Kemanisan konstruksi sampai Dinas Perumahan Rakyat
masyarakat terkait kegiatan ▪ Inventarisasi tanam tumbuh, yang dan Desa Sindangsari dimulainya tahap dan Kawasan Permukiman
pengadaan lahan Kegiatan mengikutsertakan aparat pemerintah desa dan konstruksi Provinsi Banten
Sport Center pemilik tanam tumbuh tersebut
▪ Melakukan musyarawah denga pemilik tanam Pengawas:
tumbuh yang dituangkan dalam kesepakatan ganti ▪DLHK Provinsi Banten
rugi tanam tumbuh ganti rugi tanam tumbuh ▪DLH Kota Serang
sebaiknya dilakukan melalui rekening bank ▪DLH Kabupaten Serang
pemilik tanam tumbuh dan dituangkan dalam ▪Kelurahan Kemanisan
perjanjian yang diketahui oleh aparat pemerintah ▪Desa Sindangsari
terkait.
▪ Menyediakan fasilitas pelayanan pengaduan Pelaporan setiap 3 bulan
untuk menerima masukan dan keluhan dari sekali ke :
masyarakat sekitar. ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Berkoordinasi/melakukan pendekatan terhadap ▪ DLH Kota Serang
instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait ▪ DLH Kabupaten Serang
dalam pelaksanaan pengurusan perizinan dan
kegiatan pengadaan lahan kegiatan Sport Center
sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Kualitas ▪ Mobilisasi Alat Berat dan Parameter kualitas udara (SO2, ▪ Menyediakan truk tangki air dan melakukan ▪ Jalan Raya Serang- Selama tahap Pelaksana:
Udara Material CO, NO2, dan TSP) masih penyiraman pada jalan-jalan yang dilalui Pandeglang konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
▪ Pekerjaan Struktur Bangunan memenuhi batas baku mutu kendaraan kegiatan konstruksi untuk melakukan ▪ Tapak Proyek berlangsung dan Kawasan Permukiman
menurut Peraturan Pemerintah penyiraman jalan proyek secara periodik, Provinsi Banten
RI No. 41 Tahun 1999 tentang terutama pada musim kemarau.
Pengendalian Pencemaran ▪ Menggunakan peralatan konstruksi yang laik Pengawas:
Udara operasi ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Pemeriksaan kelayakan terhadap seluruh ▪ DLH Kota Serang
kendaraan dan alat berat sebelum digunakan pada ▪ DLH Kabupaten Serang
kegiatan konstruksi
▪ Perawatan secara berkala terhadap kendaraan dan Pelaporan setiap 3 bulan
alat berat yang digunakan pada proyek sekali ke :
konstruksi. ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Membuka lahan sesuai dengan kebutuhan proyek ▪ DLH Kota Serang
dan menyisakan tanaman pelindung sekitar areal ▪ DLH Kabupaten Serang
proyek konstruksi.
▪ Memperlengkapi pekerja di lapangan dan
operator alat berat saat bekerja dengan masker
dan APD (Alat Pelindung Diri).
▪ Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut
tanah/material yaitu 25-40 km/jam.
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-1
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
▪ Pembuatan pagar pembatas setinggi sekitar 3 m
di sekeliling tapak proyek
▪ Pengangkutan sisa tanah, puing bangunan
ataupun material lain yang berpotensi
menimbulkan cemaran udara sesegera mungkin
ke lokasi yang telah ditentukan, menggunakan
truk dengan terpal tertutup dan pengangkutan
sesuai kapasitas yang diizinkan, dilakukan pada
malam hari (22.00 – 05.00).
▪ Melakukan koordinasi atau memberikan
informasi kepada masyarakat sekitar dan penguna
jalan
2. Peningkatan Mobilisasi Alat Berat dan Material Parameter kebisingan masih ▪ Membatasi kecepatan kendaraan 20-40 km/jam ▪ Jalan Raya Serang- Selama tahap Pelaksana:
Kebisingan memenuhi batas baku mutu agar kendaraan tidak menimbulkan kebisingan Pandeglang konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
menurut KepMen LH Nomor ▪ Pengaturan letak loading-unloading jauh dari ▪ Tapak Proyek berlangsung dan Kawasan Permukiman
Kep-48/MENLH/11/1996 pemukiman warga terdekat. Provinsi Banten
Tahun 1996 tentang Baku ▪ Memastikan kendaraan dan peralatan yang
Tingkat Kebisingan digunakan harus laik operasi Pengawas:
▪ Pekerjaan konstruksi dilakukan dari pukul 08.00 ▪ DLHK Provinsi Banten
WIB sampai dengan 17.00 WIB. ▪ DLH Kota Serang
▪ Jika ada pekerjaan lembur maka akan ▪ DLH Kabupaten Serang
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan
aparat/instansi terkait setempat sebelum Pelaporan setiap 3 bulan
pekerjaan dimulai sekali ke :
▪ Pekerjaan dihentikan pada jam-jam sholat ▪ DLHK Provinsi Banten
(khususnya pada jam sholat jum’at). ▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
3. Peningkatan Air Larian Penyiapan lahan dasar Peningkatan debit badan air ▪ Membuat saluran drainase sementara di lokasi ▪ Saluran Drainase di Selama tahap Pelaksana:
penerima sebelum dan sesudah kegiatan untuk mengalirkan aliran air permukaan lokasi kegiatan konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
kegiatan kontruksi Kawasan menuju badan air penerima terdekat (Sungai ▪ Sungai di sekitar berlangsung dan Kawasan Permukiman
Sport Center serta tidak adanya Ciwaka) lokasi lokasi Provinsi Banten
genangan di lokasi kontruksi ▪ Memelihara saluran drainase dari sampah, kegiatan (Sungai
akibat air larian yang tidak material dan kotoran akibat kegiatan konstruksi Ciwaka) Pengawas:
dapat menyerap ke dalam sarana dan utilitas yang dapat menyumbat aliran ▪ DLHK Provinsi Banten
tanah air hujan. ▪ DLH Kota Serang
▪ Membuat lubang biopori untuk menampung ▪ DLH Kabupaten Serang
sampah dan air larian
Pelaporan setiap 3 bulan
sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
4. Gangguan Lalu Lintas Mobilisasi Alat Berat dan Material ▪ Jumlah dan intensitas ▪ Pembuatan rambu rambu lalu lintas/dan marka ▪ Jalan Raya Serang- Selama tahap Pelaksana:
kemacetan jalan Pandeglang konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
▪ Frekuensi banyaknya ▪ Mengatur jadwal keluar masuk kendaraan ▪ Pintu Keluar Masuk berlangsung dan Kawasan Permukiman
kecelakaan lalu lintas pengangkut material, sisa-sisa tanah, dan alat-alat Tapak Proyek Provinsi Banten
▪ Kerusakan Jalan berat tidak pada jam-jam sibuk atau padat
kendaraan sehingga tidak mengganggu lalu lintas Pengawas:
yang ada. ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Mobilitas pengangkutan peralatan dan kendaraan ▪ Dinas Perhubungan
dilaksanakan pada malam hari. Provinsi Banten
▪ Member sinyal lampu kuning berkedip pada saat ▪ DLH Kota Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-2
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
kendaraan proyek keluar masuk ▪ DLH Kabupaten Serang
▪ Menempatkan petugas lalu lintas dalam mengatur
lalu lintas. Pelaporan setiap 3 bulan
▪ Melarang semua kendaraan proyek melakukan sekali ke :
parkir on the street ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Muatan material harus disesuaikan dengan kelas ▪ DLH Kota Serang
jalan/tonase jalan dengan barang yang diangkut ▪ DLH Kabupaten Serang
serta akses akan melalui jalan umum/jalan
provinsi
▪ Melakukan koordinasi atau memberikan
informasi kepada masyarakat sekitar dan
penguna jalan
▪ Melakukan analisis dampak lalu lintas dengan
membuat kajian rekayasa manajemen lalu lintas
5. Peningkatan Penerimaan Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja lokal yang ▪ Menginformasikan kepada masyarakat tentang Pemukiman Penduduk Selama tahap Pelaksana:
Kesempatan Kerja dan Konstruksi dapat terserap pada tahap adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi Kelurahan Kemanisan konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
Berusaha konstruksi, serta timbulnya tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang dan Desa Sindangsari berlangsung dan Kawasan Permukiman
kegiatan berusaha di sekitar lembar informasi pada papan pengumuman milik Provinsi Banten
lokasi kegiatan Desa/Kecamatan setempat dan lokasi kegiatan.
▪ Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar Pengawas:
(lokal) yang memenuhi kualifikasi untuk dapat ▪ DLHK Provinsi Banten
bekerja pada tahap konstruksi Kawasan Sport ▪ Dinas Tenaga Kerja dan
Center. Transmigrasi Provinsi
▪ Memberi upah sesuai UMP, tingkat pendidikan Banten
dan keterampilan pekerja. ▪ DLH Kota Serang
▪ Memfasilitasi peluang usaha masyarakat sekitar ▪ DLH Kabupaten Serang
lokasi kegiatan agar dapat membuka usaha yaitu ▪ Kelurahan Kemanisan
dengan pengaturan terkait tempat untuk ▪ Desa Sindangsari
masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan
usaha, sehingga tidak terjadi pemakaian badan Pelaporan setiap 3 bulan
jalan untuk kegiatan jual-beli sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Aktivitas lalu lintas Parameter kualitas udara (SO2, ▪ Pengaturan sirkulasi perparkiran dan lalu lintas di ▪ Area Parkir Kawasan Selama tahap Pelaksana:
Udara CO, NO2, dan TSP) masih dalam kawasan Sport Center Banten agar tidak Sport Center operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
memenuhi batas baku mutu terjadi kepadatan dan menekan emisi yang ▪ Ruang Terbuka dan Kawasan Permukiman
menurut Peraturan Pemerintah dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Hijau Provinsi Banten
RI No. 41 Tahun 1999 tentang ▪ Pemeliharaan jalan sebagai akses utama ke lokasi
Pengendalian Pencemaran kegiatan secara berkala. Pengawas:
Udara ▪ Melakukan pembuatan RTH serta melakukan ▪ DLHK Provinsi Banten
perawatan RTH dengan baik. ▪ DLH Kota Serang
▪ Melarang pemanasan kendaraan pada area parkir ▪ DLH Kabupaten Serang
dalam Kawasan Sport Center.
▪ Melakukan penanaman tanaman/pohon yang Pelaporan setiap 6 bulan
mempunyai daya serap polutan udara. sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
2. Peningkatan Air Larian Operasional Kawasan Sport Center Peningkatan debit badan air ▪ Merawat dan mengelola saluran drainase di ▪ Saluran Drainase di Selama tahap Pelaksana:
penerima setelah kegiatan lokasi kegiatan untuk mengalirkan aliran air lokasi kegiatan operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-3
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
operasional Kawasan Sport permukaan menuju badan air penerima terdekat ▪ Sungai di sekitar dan Kawasan Permukiman
Center serta tidak adanya (Sungai Ciwaka) lokasi lokasi Provinsi Banten
genangan di lokasi kegiatan ▪ Menyediakan dan memelihara saluran drainase kegiatan (Sungai
akibat air larian tidak dapat dari sampah, material dan kotoran akibat kegiatan Ciwaka) Pengawas:
menyerap ke dalam tanah konstruksi sarana dan utilitas yang dapat ▪ DLHK Provinsi Banten
menyumbat aliran air hujan. ▪ DLH Kota Serang
▪ Membuat Sumur Resapan dan Lubang Resapan ▪ DLH Kabupaten Serang
Biopori sebagai area konservasi air.
▪ Memelihara Sumur Resapan dan lubang biopori Pelaporan setiap 6 bulan
untuk menampung sampah dan air larian. sekali ke :
▪ Membuat Ruang Terbuka Hijau Seluas 341.910 ▪ DLHK Provinsi Banten
m2. ▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
3. Penurunan Kualitas Air Operasional Kawasan Sport Center Parameter kualitas air ▪ Mengurus Izin Pembuangan Limbah Cair ke ▪ IPAL Komunal Selama tahap Pelaksana:
Permukaan Banten permukaan sesuai baku mutu DPMPTSP Provinsi Banten. ▪ Sungai di sekitar operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
dari PP RI No. 82 Tahun 2001 ▪ Menyediakan IPAL Komunal dalam Kawasan lokasi kegiatan dan Kawasan Permukiman
Tentang Pengelolaan Kualitas Sport Center Banten. (Sungai Ciwaka) Provinsi Banten
Air dan Pengendalian ▪ Melakukan pengelolaan dan perawatan IPAL
Pencemaran Air Komunal secara berkala. Pengawas:
▪ Melakukan pemeliharaan kolam pengumpul air ▪ DLHK Provinsi Banten
hujan dan air larian ▪ DLH Kota Serang
▪ Melakukan penghijauan di area batas pagar Sport ▪ DLH Kabupaten Serang
Center yang berbatasan langsung dengan aktifitas
warga sekitar Pelaporan setiap 6 bulan
▪ Menjaga kebersihan dari timbulan limbah sampah sekali ke :
agar tidak masuk ke badan air penerima dengan ▪ DLHK Provinsi Banten
cara menjaga kebersihan saluran drainase sekitar ▪ DLH Kota Serang
secara rutin ▪ DLH Kabupaten Serang
4. Gangguan Lalu Lintas Aktivitas lalu lintas ▪ Jumlah dan intensitas ▪ Menyediakan petugas parkir dan memasang ▪ Pintu keluar masuk Selama tahap Pelaksana:
kemacetan rambu-rambu untuk mengatur lalu-lintas. lokasi kawasan Sport operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
▪ Frekuensi kecelakaan dan ▪ Menyediakan lahan perparkiran di setiap areal Center dan Kawasan Permukiman
kepadatan lalu lintas venue dan sarana dan prasarana penunjang ▪ Area parkir Sport Provinsi Banten
▪ Jumlah dan besarnya Kawasan Sport Center. Center
kerusakan jalan ▪ Melakukan pembenahan atau perbaikan jalan Pengawas:
yang menjadi rencana jalur transportasi kegiatan ▪ DLHK Provinsi Banten
Sport Center, serta jalan yang menjadi pusat ▪ Dinas Perhubungan
penghubung antar provinsi yang dilalui dari Provinsi Banten
kegiatan Sport Center. ▪ DLH Kota Serang
▪ Menyediakan rambu-rambu tanda keluar dan ▪ DLH Kabupaten Serang
tanda masuk ke lokasi parkir.
▪ Uji emisi secara rutin untuk kendaraan Pelaporan setiap 6 bulan
operasional pengelola. sekali ke :
▪ Melakukan analisis dampak lalu lintas ▪ DLHK Provinsi Banten
(ANDALALIN) dengan membuat kajian ▪ DLH Kota Serang
rekayasa manajemen lalu lintas. ▪ DLH Kabupaten Serang
5. Timbulan Sampah Operasional Sport Center Sampah yang berasal dari ▪ Pengangkutan sampah yang berpotensi TPS Sampah Selama tahap Pelaksana:
Domestik kegiatan operasional yang menimbulkan ceceran di dalam kawasan Sport operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
tidak tertangani dengan baik Center dilakukan dengan menggunakan truk, dan Kawasan Permukiman
akan mengakibatkan terjadinya sesuai dengan tonase dan harus dilengkapi Provinsi Banten
timbulan ceceran limbah padat dengan terpal tertutup.
di sekitar lokasi kegiatan ▪ Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan Pengawas:
sampah, dengan melakukan pengaturan ▪ DLHK Provinsi Banten
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-4
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
pengumpulan dan pengangkutan sampah agar ▪ DLH Kota Serang
tidak terjadi tumpukan dan ceceran sampah ▪ DLH Kabupaten Serang
disekitar lokasi kegiatan.
▪ Pembuatan TPS di dalam lokasi kegiatan sebagai Pelaporan setiap 6 bulan
tempat pengumpulan sampah. sekali ke :
▪ Melaksanakan konsep 3R, yaitu reduce, reuse ▪ DLHK Provinsi Banten
dan recycling ▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
6. Timbulan Limbah B3 Operasional Sport Center Limbah B3 berasal dari ▪ Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan TPS Limbah B3 Selama tahap Pelaksana:
kegiatan operasional yang limbah b3 agar tidak terjadi ceceran limbah B3 operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
tidak tertangani dengan baik disekitar lokasi kegiatan. dan Kawasan Permukiman
akan mengakibatkan terjadinya ▪ Pembuatan TPS LB3 di dalam lokasi kegiatan Provinsi Banten
timbulan ceceran limbah padat sebagai tempat pengumpulan LB3.
di sekitar lokasi kegiatan ▪ Melakukan pengurusan izin terhadap TPS Pengawas:
Limbah B3 ke DPMPTSP Provinsi Banten. ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Pemrakarsa akan bekerjasama dengan pihak ▪ DLH Kota Serang
ketiga yang mempunyai izin dari KLH RI dalam ▪ DLH Kabupaten Serang
pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 dari
kegiatan operasional Sport Center Pelaporan setiap 6 bulan
sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
7. Gangguan Kesehatan Operasional Kawasan Sport Center Perkembangan jumlah kasus ▪ Himbauan masyarakat untuk melakukan cara Pemukiman Penduduk Selama tahap Pelaksana:
Masyarakat Banten keluhan penyakit, gangguan hidup sehat. Kelurahan Kemanisan operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
kesehatan pada masyarakat ▪ Melakukan control terhadap sumur masyarakat dan Desa Sindangsari dan Kawasan Permukiman
sekitar areal operasional apakah masih layak digunakan atau tidak. Provinsi Banten
Kawasan Sport Center ▪ Melakukan kegiatan pengecekan secara berkala
terhadap kondisi kesehatan masyarakat sekitar Pengawas:
akibat kegiatan Kawasan Sport Center berupa ▪ DLHK Provinsi Banten
kegiatan CSR ▪ Dinas Kesehatan Provinsi
▪ Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap Banten
instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait ▪ DLH Kota Serang
dengan pelaksanaan kegiatan operasional yang ▪ DLH Kabupaten Serang
akan dilakukan
Pelaporan setiap 6 bulan
sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
8. Peningkatan Penerimaan Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja lokal yang ▪ Menginformasikan kepada masyarakat tentang Pemukiman Penduduk Selama tahap Pelaksana:
Kesempatan Kerja dan Operasi dapat terserap pada tahap adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi Kelurahan Kemanisan operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
Berusaha operasi, serta timbulnya tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang dan Desa Sindangsari dan Kawasan Permukiman
kegiatan berusaha di sekitar lembar informasi pada papan pengumuman milik Provinsi Banten
lokasi kegiatan Kelurahan/Kecamatan setempat dan lokasi
kegiatan. Pengawas:
▪ Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar ▪ DLHK Provinsi Banten
yang memenuhi kualifikasi untuk dapat bekerja ▪ Dinas Tenaga Kerja dan
pada operasi Sport Center. Transmigrasi Provinsi
▪ Memberi upah sesuai UMP, tingkat pendidikan Banten
dan keterampilan pekerja. ▪ DLH Kota Serang
▪ Memfasilitasi peluang usaha masyarakat sekitar ▪ DLH Kabupaten Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-5
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
lokasi kegiatan agar dapat membuka usaha. Pelaporan setiap 6 bulan
▪ Bila memungkinkan memberi prioritas utama sekali ke :
kepada pengusaha setempat untuk menjadi ▪ DLHK Provinsi Banten
pemasok kebutuhan operasional kegiatan Sport ▪ BLH Kota Serang
Center. ▪ DLH Kabupaten Serang
9. Perubahan Persepsi Penerimaan Tenaga Kerja Pendapat masyarakat beserta ▪ Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap Pemukiman Penduduk Selama tahap Pelaksana:
Masyarakat Tahap Operasi harapan masyarakat terkait instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait Kelurahan Kemanisan operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
penerimaan tenaga kerja dengan pelaksanaan kegiatan operasional Sport dan Desa Sindangsari dan Kawasan Permukiman
operasional Center yang akan dilakukan Provinsi Banten
▪ Menginformasikan kepada masyarakat tentang
adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi Pengawas:
tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang ▪ DLHK Provinsi Banten
lembar informasi pada papan pengumuman milik ▪ Dinas Tenaga Kerja dan
Kelurahan/Kecamatan setempat dan lokasi Transmigrasi Provinsi
kegiatan. Banten
▪ Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar ▪ DLH Kota Serang
yang memenuhi kualifikasi untuk dapat bekerja ▪ DLH Kabupaten Serang
pada operasi Sport Center.
▪ Memberi upah sesuai UMP, tingkat pendidikan Pelaporan setiap 6 bulan
dan keterampilan pekerja. sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ BLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
Dampak Lingkungan Lainnya Yang Dikelola
Tahap Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Penerimaan Tenaga Kerja Pendapat masyarakat beserta ▪ Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap Pemukiman Penduduk Selama tahap Pelaksana:
Masyarakat Konstruksi harapan masyarakat terkait instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait Kelurahan Kemanisan konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
penerimaan tenaga kerja tahap dengan pelaksanaan kegiatan konstruksi Sport dan Desa Sindangsari berlangsung dan Kawasan Permukiman
kontruksi Center yang akan dilakukan Provinsi Banten
▪ Menginformasikan kepada masyarakat tentang
adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi Pengawas:
tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang ▪ DLHK Provinsi Banten
lembar informasi pada papan pengumuman milik ▪ Dinas Tenaga Kerja dan
Kelurahan/Kecamatan setempat dan lokasi Transmigrasi Provinsi
kegiatan. Banten
▪ Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar ▪ DLH Kota Serang
yang memenuhi kualifikasi untuk dapat bekerja ▪ DLH Kabupaten Serang
pada tahap konstruksi Sport Center.
▪ Memberi upah sesuai UMP, tingkat pendidikan Pelaporan setiap 6 bulan
dan keterampilan pekerja. sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ BLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
2. Penurunan Kualitas Air Pembuatan dan Pengoperasian Parameter kualitas air ▪ Menggunakan MCK Portable sebanyak 6 unit ▪ MCK Portable Selama tahap Pelaksana:
Permukaan Sarana dan Prasarana Konstruksi permukaan sesuai baku mutu berkapasitas 6 m3 sebagai unit penampungan air ▪ Saluran drainase konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
dari PP RI No. 82 Tahun 2001 limbah dari aktivitas tenaga kerja konstruksi mikro berlangsung dan Kawasan Permukiman
Tentang Pengelolaan Kualitas (black water dan grey water) ▪ Saluran drainase Provinsi Banten
Air dan Pengendalian ▪ Melakukan penyedotan dengan mobil tinja bila makro/kota
Pencemaran Air sudah penuh bekerjasama dengan pihak ketiga Pengawas:
(perusahaan sedot tinja) yang telah memiliki izin ▪ DLHK Provinsi Banten
dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten. ▪ DLH Kota Serang
▪ Mengalirkan air limbah kegiatan konstruksi (car ▪ DLH Kabupaten Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-6
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
wash dan siram jalan) dan limpasan air hujan ke Pelaporan setiap 6 bulan
saluran drainase mikro untuk kemudian ke sekali ke :
drainase makro/kota depan lokasi proyek ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ BLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
3. Timbulan Sampah ▪ Pembuatan dan Pengoperasian Terpeliharanya kebersihan di ▪ Pengangkutan material yang berpotensi TPS Sampah Selama tahap Pelaksana:
Sarana dan Prasarana Konstruksi lingkungan proyek dengan menimbulkan ceceran di jalan dilakukan dengan Konstruksi konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
▪ Pekerjaan Struktur Bangunan tidak adanya ceceran sampah menggunakan truk, sesuai dengan tonase dan berlangsung dan Kawasan Permukiman
▪ Pekerjaan Arsitektur dan terutama pada lokasi TPS harus dilengkapi dengan terpal tertutup. Provinsi Banten
Finishing Sampah ▪ Menyediakan lokasi penampungan sampah dan
▪ Pekerjaan Sarana Dan Utilitas diangkut oleh petugas pengelola ke TPA. Pengawas:
Gedung (M/E) ▪ Periode pengangkutan dilakukan setiap 1 hari ▪ DLHK Provinsi Banten
sekali keluar lokasi. ▪ DLH Kota Serang
▪ Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan ▪ DLH Kabupaten Serang
sampah, di dalam pengaturan pengumpulan dan
pengangkutan sampah. Pelaporan setiap 6 bulan
▪ Menjaga kebersihan tapak proyek dan areal sekali ke :
sekitar proyek selama tahap konstruksi ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Pembuatan TPS di dalam lokasi proyek sebagai ▪ BLH Kota Serang
tempat pengumpulan sampah dari hasil ▪ DLH Kabupaten Serang
konstruksi
4. Timbulan Limbah B3 ▪ Pembuatan dan Pengoperasian Parameter timbulan limbah B3 ▪ Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan TPS Limbah B3 Selama tahap Pelaksana:
Sarana dan Prasarana Konstruksi yaitu tidak adanya ceceran Limbah B3, di dalam pengaturan pengumpulan Konstruksi konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
▪ Pekerjaan Sarana Dan Utilitas Limbah B3 disekitar lokasi dan pengangkutan LB3. berlangsung dan Kawasan Permukiman
Gedung (M/E) kegiatan ▪ Pembuatan TPS LB3 di dalam lokasi proyek Provinsi Banten
sebagai tempat pengumpulan limbah B3 dari
hasil konstruksi. Pengawas:
▪ Melakukan pengurusan izin TPS Limbah B3 ke ▪ DLHK Provinsi Banten
DPMPTSP Provinsi Banten. ▪ DLH Kota Serang
▪ Pengelolaan limbah B3 yang berasal dari ▪ DLH Kabupaten Serang
konstruksi akan dikumpulkan/ ditampung terlebih
dahulu di tempat yang terpisah di ruangan Pelaporan setiap 6 bulan
tertutup, kedap air, serta berventilasi cukup. sekali ke :
▪ Pemrakarsa dan kontraktor akan bekerjasama ▪ DLHK Provinsi Banten
dengan pihak ketiga yang mempunyai izin dari ▪ BLH Kota Serang
KLH RI dalam pengangkutan dan pengelolaan ▪ DLH Kabupaten Serang
limbah B3
5 Peningkatan ▪ Pekerjaan Pondasi Parameter kebisingan masih ▪ Membatasi kecepatan kendaraan 20-40 km/jam Tapak proyek Selama tahap Pelaksana:
Kebisingan ▪ Pekerjaan Struktur Bangunan memenuhi batas baku mutu agar kendaraan tidak menimbulkan kebisingan konstruksi Dinas Perumahan Rakyat
menurut KepMen LH Nomor ▪ Pengaturan letak loading-unloading jauh dari berlangsung dan Kawasan Permukiman
Kep-48/MENLH/11/1996 pemukiman warga terdekat. Provinsi Banten
Tahun 1996 tentang Baku ▪ Memastikan kendaraan dan peralatan yang
Tingkat Kebisingan digunakan harus laik operasi. Pengawas:
▪ Pekerjaan konstruksi dilakukan dari pukul 08.00 ▪ DLHK Provinsi Banten
WIB sampai dengan 17.00 WIB. ▪ DLH Kota Serang
▪ Jika ada pekerjaan lembur maka akan ▪ DLH Kabupaten Serang
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan
aparat/instansi terkait setempat sebelum Pelaporan setiap 6 bulan
pekerjaan dimulai. sekali ke :
▪ Pekerjaan dihentikan pada jam-jam sholat ▪ DLHK Provinsi Banten
(khususnya pada jam sholat jum’at). ▪ BLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-7
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Periode
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Operasional Kawasan Sport Center Parameter kualitas udara (SO2, ▪ Pengaturan sirkulasi perparkiran dan lalu lintas di ▪ Kawasan Sport Selama tahap Pelaksana:
Udara CO, NO2, dan TSP) masih dalam setiap areal publik agar tidak terjadi Center Banten operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
memenuhi batas baku mutu kepadatan dan menekan emisi yang dikeluarkan ▪ Ruang Terbuka dan Kawasan Permukiman
menurut Peraturan Pemerintah oleh kendaraan bermotor. Hijau Provinsi Banten
RI No. 41 Tahun 1999 tentang ▪ Pemeliharaan jalan sebagai akses utama ke lokasi
Pengendalian Pencemaran kegiatan secara berkala. Pengawas:
Udara ▪ Menyediakan sarana dan instalasi untuk ▪ DLHK Provinsi Banten
mengurangi pencemaran udara seperti exhaust ▪ DLH Kota Serang
fan, untuk dalam gedung ▪ DLH Kabupaten Serang
▪ Melakukan pembuatan RTH serta melakukan
perawatan RTH dengan baik. Pelaporan setiap 6 bulan
▪ Melarang pemanasan kendaraan pada lokasi sekali ke :
parkir. ▪ DLHK Provinsi Banten
▪ Melakukan penanaman tanaman/pohon yang ▪ BLH Kota Serang
mempunyai daya serap polutan udara ▪ DLH Kabupaten Serang
2. Peningkatan ▪ Operasional Kawasan Sport Parameter kebisingan masih ▪ Membuat Green Belt sebagai peredam kebisingan ▪ Kawasan Sport Selama tahap Pelaksana:
Kebisingan Center memenuhi baku mutu menurut dan penetralisis polutan. Center Banten operasi berlangsung Dinas Perumahan Rakyat
▪ Aktivitas lalu lintas KepMen LH Nomor Kep- ▪ Penempatan petugas pengatur sirkulasi lalu lintas. ▪ Ruang Genset dan Kawasan Permukiman
48/MENLH/11/1996 Tahun ▪ Penyediaan lahan parkir yang memadai. ▪ Ruang Terbuka Provinsi Banten
1996 tentang Baku Tingkat ▪ Penggunaan sumber energi listrik genset Hijau
Kebisingan diletakkan pada ruang khusus genset yang jauh Pengawas:
dari pemukiman dan dilengkapi dengan peredam ▪ DLHK Provinsi Banten
suara. ▪ DLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang

Pelaporan setiap 6 bulan


sekali ke :
▪ DLHK Provinsi Banten
▪ BLH Kota Serang
▪ DLH Kabupaten Serang

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-8
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Sosekbud

Gambar 2. 1. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Pra Konstruksi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-9
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Kualitas Udara & Kebisingan

: Kualitas Air Permukaan & Biota Air

: Lalu Lintas

: Air Larian

: Sosekbud

Gambar 2. 2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-10
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Kualitas Udara & Kebisingan

: Kualitas Air Permukaan & Biota Air

: Lalu Lintas

: Air Larian

: Sosekbud

Gambar 2. 3. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Operasi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten II-11
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 3. 1. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
Dampak Penting Hipotetik
Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Pengadaan Lahan Pendapat masyarakat beserta ▪ Wawancara Pemukiman Penduduk Selama tahap pra Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Masyarakat harapan dan kekhawatiran ▪ Melakukan pengamatan terhadap Kelurahan Kemanisan konstruksi sampai Perumahan Banten Provinsi
masyarakat terkait kegiatan jumlah angkatan kerja dari dan Desa Sindangsari dimulainya tahap Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
pengadaan lahan Kegiatan Kecamatan Curug dan Kecamatan konstruksi Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Sport Center Pabuaran yang terserap dalam Permukiman ▪ DLH Serang
kegiatan Konstruksi Pembangunan Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Sport Center dan jumlah unit Serang Kabupaten
pedagang/PKL di sekitar lokasi ▪ Kelurahan Serang
kegiatan. Kemanisan
▪ Analisis deskriptif-kualitatif ▪ Desa
▪ Tabulasi silang & presentase Sindangsari
▪ Analisis pola partisipasi angkatan
kerja lokal
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Kualitas ▪ Mobilisasi Alat Parameter kualitas udara ▪ Pengumpulan data kualitas udara ▪ Jalan Raya Serang- Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Udara Berat dan (SO2, CO, NO2, dan TSP) ambient dilakukan secara langsung di Pandeglang selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Material masih memenuhi batas baku lapangan sebagai data primer. ▪ Tapak Proyek konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
▪ Pekerjaan Struktur mutu menurut Peraturan ▪ Data yang diambil langsung dari Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Bangunan Pemerintah RI No. 41 lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
Tahun 1999 tentang laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Pengendalian Pencemaran untuk mengetahui konsentrasi Serang Kabupaten
Udara masing-masing parameter kualitas Serang
udara ambien yang yang akan diukur.
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku mutu kualitas udara
yang mengacu kepada PP RI No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
2. Peningkatan Mobilisasi Alat Parameter kebisingan masih ▪ Pengumpulan data kebisingan ▪ Jalan Raya Serang- Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Kebisingan Berat dan Material memenuhi batas baku mutu dilakukan secara langsung di Pandeglang selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
menurut KepMen LH lapangan sebagai data primer. ▪ Tapak Proyek konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Nomor Kep- ▪ Data yang diambil langsung dari Kawasan Serang ▪ DLH Kota
48/MENLH/11/1996 Tahun lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
1996 tentang Baku Tingkat laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-1
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
Kebisingan untuk mengetahui nilai tingkat Serang Kabupaten
kebisingan yang yang akan diukur. Serang
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku tingkat kebisingan yang
mengacu kepada KepMen LH
Nomor Kep-48/MENLH/11/1996
Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
3. Peningkatan Air Penyiapan lahan Peningkatan debit badan air ▪ Penelitian aspek air larian ditekankan ▪ Saluran Drainase di Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Larian dasar penerima sebelum dan kepada parameter debit saluran lokasi kegiatan selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
sesudah kegiatan kontruksi drainase, luas tutupan lahan dan ▪ Sungai di sekitar konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Kawasan Sport Center serta pola-fluktuasi banjir. Pengukuran lokasi lokasi kegiatan Kawasan Serang ▪ DLH Kota
tidak adanya genangan di debit dilakukan dengan cara (Sungai Ciwaka) Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
lokasi kontruksi akibat air mengukur penampang saluran setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
larian yang tidak dapat drainase dan kecepatan air yang Serang Kabupaten
menyerap ke dalam tanah mengalir. Serang
▪ Analisis data dilakukan tabulasi &
dibandingkan dengan peningkatan
debit badan air sebelum/ sesudah
kegiatan
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
4. Gangguan Lalu Lintas Mobilisasi Alat ▪ Jumlah dan intensitas ▪ Untuk mendapatkan gambaran ▪ Jalan Raya Serang- Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Berat dan Material kemacetan mengenai kondisi lalu lintas eksisting Pandeglang selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
▪ Frekuensi banyaknya dan keperluan tahap identifikasi ▪ Pintu Keluar Masuk konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Banten
kecelakaan lalu lintas masalah dan analisis, maka Tapak Proyek Kawasan Perhubungan ▪ DLH Kota
▪ Kerusakan Jalan pengumpulan data primer akan Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Provinsi Banten Serang
dilakukan secara langsung pada studi setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten ▪ DLH Kota ▪ DLH
dengan tujuan memperoleh informasi Serang Kabupaten
penting berkaitan dengan pola ▪ DLH Serang
perjalanan pada daerah studi. Kabupaten
▪ Survei yang akan dilakukan meliputi Serang
survei inventarisasi jalan dan survei
pencacahan volume lalu lintas pada
ruas lalu lintas.
5. Peningkatan Penerimaan Tenaga Jumlah tenaga kerja lokal ▪ Wawancara Pemukiman Penduduk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Kesempatan Kerja dan Kerja Konstruksi yang dapat terserap pada ▪ Melakukan pengamatan terhadap Kelurahan Kemanisan selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Berusaha tahap konstruksi, serta jumlah angkatan kerja dari dan Desa Sindangsari konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Tenaga Banten
timbulnya kegiatan berusaha Kecamatan Kemanisan dan Kawasan Kerja dan ▪ DLH Kota
di sekitar lokasi kegiatan Kecamatan Sindangsari yang terserap Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Transmigrasi Serang
dalam kegiatan Konstruksi setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Provinsi Banten ▪ DLH
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-2
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
Pembangunan Sport Center dan ▪ DLH Kota Kabupaten
jumlah unit pedagang/PKL di sekitar Serang Serang
lokasi kegiatan. ▪ DLH
▪ Analisis deskriptif-kualitatif Kabupaten
▪ Tabulasi silang & presentase Serang
▪ Analisis pola partisipasi angkatan ▪ Kelurahan
kerja lokal Kemanisan
▪ Desa
Sindangsari
Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Aktivitas lalu lintas Parameter kualitas udara ▪ Pengumpulan data kualitas udara ▪ Area Parkir Kawasan Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Udara (SO2, CO, NO2, dan TSP) ambient dilakukan secara langsung di Sport Center selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
masih memenuhi batas baku lapangan sebagai data primer. ▪ Ruang Terbuka Hijau berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
mutu menurut Peraturan ▪ Data yang diambil langsung dari Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Pemerintah RI No. 41 lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
Tahun 1999 tentang laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Pengendalian Pencemaran untuk mengetahui konsentrasi Serang Kabupaten
Udara masing-masing parameter kualitas Serang
udara ambien yang yang akan diukur.
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku mutu kualitas udara
yang mengacu kepada PP RI No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
2. Peningkatan Air Operasional Peningkatan debit badan air ▪ Penelitian aspek air larian ditekankan ▪ Saluran Drainase di Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Larian Kawasan Sport penerima setelah kegiatan kepada parameter debit saluran lokasi kegiatan selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
Center operasional Kawasan Sport drainase, luas tutupan lahan dan ▪ Sungai di sekitar berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Center serta tidak adanya pola-fluktuasi banjir. Pengukuran lokasi lokasi kegiatan Kawasan Serang ▪ DLH Kota
genangan di lokasi kegiatan debit dilakukan dengan cara (Sungai Ciwaka) Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
akibat air larian tidak dapat mengukur penampang saluran setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
menyerap ke dalam tanah drainase dan kecepatan air yang Serang Kabupaten
mengalir. Serang
▪ Analisis data dilakukan tabulasi &
dibandingkan dengan peningkatan
debit badan air sebelum/ sesudah
kegiatan
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
3. Penurunan Kualitas Operasional Parameter kualitas air ▪ Pengumpulan data dilakukan dengan ▪ IPAL Komunal ▪ Pemantauan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Air Permukaan Kawasan Sport permukaan sesuai baku mutu cara mengukur kualitas air saluran ▪ Sungai di sekitar dilakukan setiap hari Perumahan Banten Provinsi
Center Banten dari PP RI No. 82 Tahun drainase & badan air penerima yang lokasi kegiatan dilokasi IPAL Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-3
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
2001 Tentang Pengelolaan melintasi daerah rencana (Sungai Ciwaka) terutama pada Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Kualitas Air dan pembangunan Sport Center dengan parameter pH dan Permukiman ▪ DLH Serang
Pengendalian Pencemaran parameter sesuai Peraturan debit dan parameter Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Air Pemerintah RI Nomor 82 Tahun lainnya selama 1 Serang Kabupaten
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas bulan sekali selama Serang
Air dan Pengendalian Pencemaran kegiatan operasi
Air. berlangsung
▪ Analisis data dilakukan tabulasi hasil ▪ Pemantauan terhadap
analisis laboratorium yang kondisi sungai
terakreditasi KAN & dibandingkan dilakukan setiap 6
dengan: baku mutu Peraturan bulan sekali
Pemerintah RI Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
4. Gangguan Lalu Lintas Aktivitas lalu lintas ▪ Jumlah dan intensitas ▪ Untuk mendapatkan gambaran ▪ Pintu keluar masuk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
kemacetan mengenai kondisi lalu lintas eksisting lokasi kawasan Sport selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
▪ Frekuensi kecelakaan dan dan keperluan tahap identifikasi Center berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Banten
kepadatan lalu lintas masalah dan analisis, maka ▪ Area parkir Sport Kawasan Perhubungan ▪ DLH Kota
▪ Jumlah dan besarnya pengumpulan data primer akan Center Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Provinsi Banten Serang
kerusakan jalan dilakukan secara langsung pada studi setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten ▪ DLH Kota ▪ DLH
dengan tujuan memperoleh informasi Serang Kabupaten
penting berkaitan dengan pola ▪ DLH Serang
perjalanan pada daerah studi. Kabupaten
▪ Survei yang akan dilakukan meliputi Serang
survei inventarisasi jalan dan survei
pencacahan volume lalu lintas pada
ruas lalu lintas.
5. Timbulan Sampah Operasional Sport Sampah yang berasal dari Melakukan pencatatan setiap bulannya TPS Sampah Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Domestik Center kegiatan operasional yang terhadap volume sampah (m3) organik, selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
tidak tertangani dengan baik Anorganik dan total untuk : berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
akan mengakibatkan 1) Timbulan sampah, Kawasan Serang ▪ DLH Kota
terjadinya timbulan ceceran 2) Pengolahan sampah Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
limbah padat di sekitar 3) Sampah diangkut setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
lokasi kegiatan Serang Kabupaten
Serang
6. Timbulan Limbah B3 Operasional Sport Limbah B3 berasal dari Dilakukan pemantauan volume dan TPS Limbah B3 Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Center kegiatan operasional yang jenis timbunan, membuat neraca selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
tidak tertangani dengan baik bulanan untuk Limbah B3, serta berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
akan mengakibatkan melakukan pencatatan logbook Limbah Kawasan Serang ▪ DLH Kota
terjadinya timbulan ceceran B3 harian. Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
limbah padat di sekitar setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
lokasi kegiatan Serang Kabupaten
Serang
7. Gangguan Kesehatan Operasional Perkembangan jumlah kasus ▪ Melakukan pendataan jumlah Pemukiman Penduduk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Masyarakat Kawasan Sport keluhan penyakit, gangguan penderita penyakit di masyarakat dan Kelurahan Kemanisan selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-4
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
Center Banten kesehatan pada masyarakat karyawan pada poliklinik atau dan Desa Sindangsari berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Banten
sekitar areal operasional puskesmas sekitar tapak proyek. Kawasan Kesehatan ▪ DLH Kota
Kawasan Sport Center ▪ Melakukan pendataan terhadap jenis Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Provinsi Banten Serang
penyakit yang timbul pada setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten ▪ DLH Kota ▪ DLH
pemeriksaan kesehatan masyarakat. Serang Kabupaten
▪ Menyimpulkan penyebab penyakit ▪ DLH Serang
yang timbul. Kabupaten
▪ Melakukan pendataan jumlah Serang
kecelakaan pada karyawan dan
masyarakat serta kejadian kondisi
darurat yang terjadi
8. Peningkatan Penerimaan Tenaga Jumlah tenaga kerja lokal ▪ Wawancara Pemukiman Penduduk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Kesempatan Kerja dan Kerja yang dapat terserap pada ▪ Melakukan pengamatan terhadap Kelurahan Kemanisan selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
Berusaha Operasi tahap operasi, serta jumlah angkatan kerja dari dan Desa Sindangsari berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Tenaga Banten
timbulnya kegiatan berusaha Kecamatan Curug dan Kecamatan Kawasan Kerja dan ▪ DLH Kota
di sekitar lokasi kegiatan Pabuaran yang terserap dalam Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Transmigrasi Serang
kegiatan operasional Kawasan Sport setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Provinsi Banten ▪ DLH
Center dan jumlah unit ▪ DLH Kota Kabupaten
pedagang/PKL di sekitar lokasi Serang Serang
kegiatan. ▪ DLH
▪ Analisis deskriptif-kualitatif Kabupaten
▪ Tabulasi silang & presentase Serang
▪ Analisis pola partisipasi angkatan ▪ Kelurahan
kerja lokal Kemanisan
▪ Desa
Sindangsari
9. Perubahan Persepsi Penerimaan Tenaga Pendapat masyarakat beserta ▪ Pengumpulan data dengan Pemukiman Penduduk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Masyarakat Kerja harapan masyarakat terkait wawancara, dengar pendapat dengan Kelurahan Kemanisan selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
Tahap Operasi penerimaan tenaga kerja masyarakat dan tokoh masyarakat, dan Desa Sindangsari berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Tenaga Banten
operasional menyediakan fasilitas tempat Kawasan Kerja dan ▪ DLH Kota
penyampaian keluhan / membuat Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Transmigrasi Serang
sistem komunikasi langsung ke setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Provinsi Banten ▪ DLH
Dinas Perumahan Rakyat dan ▪ DLH Kota Kabupaten
Kawasan Permukiman Provinsi Serang Serang
Banten ▪ DLH
▪ Analisis data dengan cara tabulasi & Kabupaten
perhitungan matematis jumlah Serang
persepsi masyarakat yang timbul ▪ Kelurahan
beserta uraian deskripsinya Kemanisan
▪ Desa
Sindangsari
Dampak Lingkungan Lainnya Yang Pantau
Tahap Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Penerimaan Tenaga Pendapat masyarakat beserta ▪ Metode pengumpulan data dilakukan Pemukiman Penduduk Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Masyarakat Kerja Konstruksi harapan masyarakat terkait dengan mengumpulkan catatan saran Kelurahan Kemanisan selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
penerimaan tenaga kerja dan tanggapan di pos pengaduan dan Desa Sindangsari konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ Dinas Tenaga Banten
tahap kontruksi yang telah disediakan Kawasan Kerja dan ▪ DLH Kota
▪ Selanjutnya, data-data tersebut Dan Pelaporan dilaukan Permukiman Transmigrasi Serang
dievaluasi dampak apa yang paling setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Provinsi Banten ▪ DLH
dirasakan oleh masyarakat sekitar ▪ DLH Kota Kabupaten
dan akan dilakukan perbaikan Serang Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-5
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
pengelolaan dengan melibatkan ▪ DLH
masyarakat Kabupaten
Serang
▪ Kelurahan
Kemanisan
▪ Desa
Sindangsari
2. Penurunan Kualitas Pembuatan dan Parameter kualitas air ▪ Metode pengumpulan data: ▪ MCK Portable Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Air Permukaan Pengoperasian permukaan sesuai baku Pengambilan contoh kualitas air ▪ Saluran drainase selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Sarana dan mutu dari PP RI No. 82 permukaan dilakukan di badan air mikro konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Prasarana Tahun 2001 Tentang permukaan yang menjadi badan air ▪ Saluran drainase Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Konstruksi Pengelolaan Kualitas Air penerima dan saluran drainase yang makro/kota Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
dan Pengendalian berada di depan lokasi kegiatan. setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Pencemaran Air ▪ Analisis Data : Serang Kabupaten
Selanjutnya data-data primer tersebut Serang
dianalisis menggunakan tabel, grafik,
dan membandingkan dengan baku
mutu kualitas air permukaan yang
mengacu pada PP RI No. 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
3. Timbulan Sampah ▪ Pembuatan dan Terpeliharanya kebersihan ▪ Melakukan pencatatan setiap TPS Sampah Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Pengoperasian di lingkungan proyek bulannya terhadap volume sampah Konstruksi selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Sarana dan dengan tidak adanya ceceran (m3) organik, Anorganik dan total konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Prasarana sampah terutama pada untuk : Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Konstruksi lokasi TPS Sampah 1. Timbulan sampah, Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
▪ Pekerjaan Struktur 2. Pengolahan sampah setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Bangunan 3. Sampah diangkut Serang Kabupaten
▪ Pekerjaan Serang
Arsitektur dan
Finishing
▪ Pekerjaan Sarana
Dan Utilitas
Gedung (M/E)
4. Timbulan Limbah B3 ▪ Pembuatan dan Parameter timbulan limbah Dilakukan pemantauan volume dan TPS Limbah B3 Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Pengoperasian B3 yaitu tidak adanya jenis timbunan, membuat neraca Konstruksi selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Sarana dan ceceran Limbah B3 disekitar bulanan untuk Limbah B3, serta konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Prasarana lokasi kegiatan melakukan pencatatan log book Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Konstruksi Limbah B3 harian. Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
▪ Pekerjaan Sarana setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Dan Utilitas Serang Kabupaten
Gedung (M/E) Serang
5. Peningkatan ▪ Pekerjaan Pondasi Parameter kebisingan masih ▪ Pengumpulan data kebisingan Tapak Proyek Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Kebisingan ▪ Pekerjaan Struktur memenuhi batas baku mutu dilakukan secara langsung di selama kegiatan Perumahan Banten Provinsi
Bangunan menurut KepMen LH lapangan sebagai data primer. konstruksi berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
Nomor Kep- ▪ Data yang diambil langsung dari Kawasan Serang ▪ DLH Kota
48/MENLH/11/1996 Tahun lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
1996 tentang Baku Tingkat laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 3 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Kebisingan untuk mengetahui nilai tingkat Serang Kabupaten
kebisingan yang yang akan diukur. Serang
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-6
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku tingkat kebisingan yang
mengacu kepada KepMen LH
Nomor Kep-48/MENLH/11/1996
Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Operasional Parameter kualitas udara ▪ Pengumpulan data kualitas udara ▪ Kawasan Sport Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Udara Kawasan Sport (SO2, CO, NO2, dan TSP) ambient dilakukan secara langsung di Center Banten selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
Center masih memenuhi batas baku lapangan sebagai data primer. ▪ Ruang Terbuka Hijau berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
mutu menurut Peraturan ▪ Data yang diambil langsung dari Kawasan Serang ▪ DLH Kota
Pemerintah RI No. 41 lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
Tahun 1999 tentang laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Pengendalian Pencemaran untuk mengetahui konsentrasi Serang Kabupaten
Udara masing-masing parameter kualitas Serang
udara ambien yang yang akan diukur.
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku mutu kualitas udara
yang mengacu kepada PP RI No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
2. Peningkatan ▪ Operasional Parameter kebisingan masih ▪ Pengumpulan data kebisingan ▪ Kawasan Sport Pemantauan dilakukan Dinas ▪ DLHK Provinsi ▪ DLHK
Kebisingan Kawasan Sport memenuhi baku mutu dilakukan secara langsung di Center Banten selama kegiatan operasi Perumahan Banten Provinsi
Center menurut KepMen LH lapangan sebagai data primer. ▪ Ruang Genset berlangsung Rakyat dan ▪ DLH Kota Banten
▪ Aktivitas lalu Nomor Kep- ▪ Data yang diambil langsung dari ▪ Ruang Terbuka Hijau Kawasan Serang ▪ DLH Kota
lintas 48/MENLH/11/1996 Tahun lapangan akan dianalisis di Dan Pelaporan dilaukan Permukiman ▪ DLH Serang
1996 tentang Baku Tingkat laboratorium yang terakreditasi KAN setiap 6 bulan sekali Provinsi Banten Kabupaten ▪ DLH
Kebisingan untuk mengetahui nilai tingkat Serang Kabupaten
kebisingan yang yang akan diukur. Serang
Selanjutnya, data-data primer
tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan
dengan baku tingkat kebisingan yang
mengacu kepada KepMen LH
Nomor Kep-48/MENLH/11/1996
Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-7
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


No Lingkungan Yang Sumber Dampak Indikator/Parameter
Metode Pengumpulan Data dan Lokasi Pemantauan Waktu dan Frekuensi Penerima
Dipantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Lingkungan Pemantauan Laporan
▪ Hasil pemantauan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan
perubahan kualitas lingkungan dan
tingkat kritis

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-8
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Sosekbud

Gambar 3. 1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Pra Konstruksi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-9
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Kualitas Udara & Kebisingan

: Kualitas Air Permukaan & Biota Air

: Lalu Lintas

: Air Larian

: Sosekbud

Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-10
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN HUDIP (AMDAL)

SPORT CENTER
DI KELURAHAN KEMANISAN,
KECAMATAN CURUG, PROVINSI
BANTEN

Keterangan :

: Kualitas Udara & Kebisingan

: Kualitas Air Permukaan & Biota Air

: Lalu Lintas

: Air Larian

: Sosekbud

Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Operasi

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten III-11
JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN

BAB IV
JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN

Mengacu pada UURI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH) dan PPRI No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, maka setiap kegiatan yang
wajib AMDAL harus memperoleh izin lingkungan. Adapun pada studi AMDAL Pembangunan
Kawasan Sport Center Banten, telah diidentifikasi beberapa jenis izin lingkungan yang
dibutuhkan sesuai dengan PPLH, antara lain yaitu:
1. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
2. Izin Gangguan /HO dari Gubernur Provinsi Banten atas rekomendasi dari Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
3. Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 dari DPMPTSP Provinsi Banten.
4. Izin Pembuangan Air Limbah dari DPMPTSP Provinsi Banten.
5. Izin Pemakaian Operasional Laik Genset dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Banten.

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten IV-1
PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL RPL

BAB V
PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN
RKL-RPL
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Rinto Yuwono, SR., MM
Jabatan : Kepala Bidang Infrastruktur Permukiman Dinas PRKP Provinsi
Banten
Alamat Kantor : Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten Jl. Syech
Nawawi Al – Bantani, Palima – Kota Serang
Telepon/Fax : 0254 - 267005

Selaku Penanggung Jawab atas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dari:


Nama Kegiatan : Pembangunan Kawasan Sport Center Banten
Alamat Kegiatan : Jalan Raya Serang – Pandeglang, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan
Curug, Kota Serang dan Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten

Dengan ini menyatakan bahwa:


Melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
ANDAL, RKL, dan RPL kegiatan Pembangunan Kawasan Sport Center Banten yang saat ini
dalam proses penyusunan untuk mendapat persetujuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten.

Bertanggung jawab dan bersedia diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila
kami terbukti lalai / tidak melaksanakan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sebagaimana
yang tercantum dalam Dokumen ANDAL, RKL, dan RPL tersebut. Bersedia dipantau atau
dilaksanakan pengawasan oleh instansi terkait terhadap implementasi pelaksanaan RKL dan RPL
sesuai dengan izin lingkungan yang berlaku. Bersedia menyampaikan laporan implementasi
pelaksanaan RKL dan RPL kepada Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan
institusi lainnya yang terkait.
Serang, Maret 2020
Kepala Bidang Infrastruktur Permukiman
Dinas PRKP
Provinsi Banten

Rinto Yuwono, SR., MM

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten V-1
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H.S. 1980. Dasar-dasar Pembinaan Margasatwa. Fakultas Kehutanan IPB.


Bogor.

Alikodra, H.s. 1990. Pengelolaon Sumber daya Satwa Liar. IPB, Bogor.

Anonim. 1980. Deskripsi Burung di lndonesia Jilid I dan II. Direktorat Perlindungan dan
Pengawetan Alam. Direktorat Jenderal Kehutanan Departemen Pertanian. Bogor.

Anonim. 1983. Pedoman Teknik lnventarisasi Burung (Dasar-dasar umum). Direktorat


Jenderal Perlindungan dan Pengawetan Alam, Direktorat Jenderal Perlindungan dan
Pengawasan Alam. Direktorat Jenderal Kehutanan Departemen Pertanian. Bogor.

Anonim. 1989. Kamus Kehutanan (Edisi pertama). Departemen Kehutanan Republik


lndonesia. Jakarta.

Anonim. 1992. Buku Saku Pengenalan Jenis Satwa Liar (Aves). Ditjen PHPA. Departemen
Kehutanan. Bogor.

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. lPB Press. Bogor.

Djajadiningrat, S.T. dan H. Harsono Amir. 1990. Penilaian Secara Cepat Sumber-sumber
Pencemaran Air, Tanah, dan Udara (Terjemahan dan Saduran). Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Edmoson, W.T. 1963. Freshwater Biologi. 2nd. John Wiley and Sons, nc. New York. 1248
p.

Fandel, c. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemaparannya
Dalam Pembangunan. PT. Liberty. Yogyakarta.

FAO. 1976. A Framework of land Evalution. FAO Soil Bull. No. 32ll/ILRI Publ. No. 22.
Rome. ltaly. 30 h.

Hardjowigeno, S. 1987. Soil Science. Edisi Terjemahan."Mediyatarna perkasa. Jakarta.

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Penerbit Institut Pertanian Bogor

LlPl, 1982. Beberapa Jenis Mamalia. Lembaga Biologi Nasional Lipi. Bogor.

Ludwig, J.A. and J.F. Reynolds. 1999. Statistical Ecology : A Primer on Methods and
Computing. John witey and sons, lncl- New york.

Odum, P. E. 1971. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Ir. Thahjono Samingan, M.Sc. Cet.
2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah
Bogor. Tanah di lndonesia untuk Daerah Transmigrasi. PPT

Pusat Pengembangan Tenaga Penambangan, 1994. Prosedur Keselamatan Kerja.


Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Pertambangan Umum.

Pustitbang Teknologi Mineral. 1995. Teknologi Pertambangan lndonesia. Departemen


Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Pusat Penelitian
dan Pengembangan Teknologi Mineral.

Sajogyo dan P. Sajogyo, 1983. Sosiologi Pedesaan Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.

Schwab, G.o, R.K. Frevert. T.w, Edminster., K.K. Barnes. I991. Soil and Water
Conservation Engineering. Jhon wiley & sons, lnc. New york.

Salim, E., 1991, Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta.

Slamet Suprapto, l93, Pengkaitan Unsur Runutan Beracun Endapan Batubara, PT. Kaltim
Prima Coal, Pusat Pengembangan Teknologi Bandung.

Soemarwoto, O. 1991. lndonesia Dalam Kancah lsu Lingkungan Global. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Soerianegara dan lndrawan, 1985. Ekologi Hutan lndonesia. Fakultas Kehutanan lnstitut
Pertanian Bogor. Bogor.

Sumanroto, O. 1999. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gajah Mada University


Press. Jogyakarta, lndonesia.

Suprapto, S.A. 1988. Analisis Dampak Sosial; Memperkirakan dan Mencegah Dampak
Pembangunan Terhadap Lingkungan Sosial. HlPllS. Jakarta.

Suratmo, F. G. 1991. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University


Press. Yogyakarta

Suseno, T. 1990, lndikator Ekonomi. Karnisius. Yogyakarta.

Sutamiharja, R.T.M. 1978. Kualitas dan Pencemaran Llngkungan SPS. Jurusan


Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan lPB. Bogor.

RKL RPL
Pembangunan Kawasan Sport Center Banten

Anda mungkin juga menyukai