Anda di halaman 1dari 41

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN


PENATAAN RUANG

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS


RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
POSO TAHUN 2020-2040

TAHUN 2020
Halaman

Daftar Isi ....................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ............................................................................................... I-1


1.1. Latar Belakang ................................................................................ I-1
1.2. Maksud,Tujuan dan Sasaran............................................................ I-2
1.3. Metodologi Penyusunan .................................................................. I-3

Bab II Identifikasi Tujuan, Kebijakan, Strategi Rencana Dan Program


RTRW Poso Tahun 2020-2040..................................................................... II - 1
2.1. Tujuan Penataan Ruang ................................................................. II - 1
2.2. Kebijakan Penataan Ruang ............................................................ II - 1
2.3. Strategi Penataan Ruang ................................................................ II - 2
2.4. Rencana Program RTRW Kab Poso Tahun 2020-2040 ................. II - 7

Bab III Kajian Pengaruh Kebijakan, Rencana, Dan/Atau Program


RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 ............................................. III - 1
3.1. Identifikasi Dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan......... III - 1
3.1.1. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan....................... III - 1

Halaman > i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Poso pada tahun 2012 telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Poso 2012-2032.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten ini telah berlaku sejak ditetapkan menjadi
perda tahun 2012. Berdasar Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang pada pasal 26 ayat 5, disebutkan bahwa Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun atau
dilakukan lebih dari 1 kali dalam 5 tahun apabila terjadi perubahan lingkungan
strategis seperti Perubahan batas teritorial negara/batas wilayah daerah dan
atau bencana alam skala besar.

Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Poso 2012-2032


telah dilaksanakan pada tahun 2017, yakni berpedoman pada Peraturan Menteri
Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah.

Hasil peninjauan kembali RTRW Kabupaten Poso Tahun 2012-2032


sebagaimana dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 diperoleh rata-rata skor
51,2, apabila dibandingkan dengan kriteria rekomendasi revisi dan tidak revisi
berdasarkan metode kuantitatif maka nilai ini < 85 artinya RTRW Kabupaten
Poso Tahun 2012-2032 perlu direvisi.

Perhitungan lanjut perubahan materi revisi RTRW kabupaten Poso yang telah
ada dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:
 Hasil perhitungan < 20% : kesimpulannya adalah perubahan Perda
RTRW Kabupaten Poso Tahun 2012-2032
 Hasil perhitungan ≥ 20% : kesimpulannya adalah pencabutan Perda
RTRW Kabupaten Poso Tahun 2012-2032

Hasil perhitungan lanjut terhadap perubahan materi revisi RTRW Kabupaten


Poso sebagaimana telah dilakukan tahun sebelumnya diketahui nilainya ≥ 20%
yang berarti Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Poso 2012-2032 perlu dicabut.

Guna penyusunan perda sebagai pengganti perda RTRW kabupaten Poso yang
akan dicabut maka diperlukan penyusunan materi teknis RTRW kabupaten Poso
yang baru sebagai dasar penyusunan perda nantinya

Penyusunan materi RTRW yang baru tentunya dapat berakibat pada perubahan
kebijakan, rencana, dan program (KRP) tata ruang. Sebagaimana yang
diamanahkan dalam Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup, bahwa setiap dokumen yang

SUMARI KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 I-1


mengandung unsur kebijakan, rencana, dan program wajib didasarkan pada
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Dalam penataan ruang, KLHS ini akan mempunyai manfaat:

1. Merupakan instrumen pencegahan kerusakan lingkungan hidup;


2. Merupakan sarana pendukung pengambilan keputusan pelaksanan program
pemanfaatan ruang;
3. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang‐peluang baru melalui
pengkajian secara sistematis dan cermat atas pilihan-pilihan pemanfataan
ruang yang tersedia;
4. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil
keputusan akan adanya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan
sejak tahap awal proses pengambilan keputusan;
5. Melindungi aset‐aset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna
menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan;
6. Memfasilitasi kerjasama lintas sektor dan/atau batas untuk mencegah
konflik, berbagi pemanfaatan sumber daya alam dan menangani masalah
kumulatif dampak lingkungan.

Mempertimbangkan amanah UU 32/2009 dan dalam rangka mewujudkan Revisi


RTRW yang berbasis pada prinsip pembangunan berkelanjutan, maka
Pemerintah Kabupaten Poso melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang pada tahun anggaran 2019 menyusun KLHS Revisi RTRW Kabupaten
Poso.

1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Maksud dari penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Poso adalah dihasilkannya
Laporan KLHS yang mendokumentasikan proses dan hasil KLHS dapat
diintegrasikan dengan Rancangan Akhir Revisi Perda RTRW Kabupaten Poso
sebelum disahkan menjadi Perda RTRW Kabupaten Poso.
Tujuan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Poso adalah sebagai berikut :
1. Untuk melakukan kajian guna memastikan bahwa Kebijakan, Rencana
dan/atau Program (KRP) di dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Poso mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.
2. Untuk memastikan bahwa Kebijakan, Rencana dan Program (KRP)
memenuhi prinsip saling ketergantungan (interdependency), prinsip
keseimbangan (equilibrium), dan prinsip keadilan (justice)
Sedangkan sasaran penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Poso adalah :

SUMARI KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 I-2


1. Tersusunnya kajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP)
revisi RTRW Kabupaten Poso berdasarkan isu strategis pembangunan
berkelanjutan.
2. Tersusunnya perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan,
Rencana, dan Program (KRP) revisi RTRW Kabupaten Poso.
3. Tersusunnya rekomendasi pengarusutamaan prinsip pembangunan
berkelanjutan ke dalam penyusunan Kebijakan, Rencana dan/atau
Program (KRP) RTRW Kabupaten Poso;
4. Terintegrasinya hasil rekomendasi KLHS untuk Kebijakan, Rencana,
dan Program (KRP) revisi RTRW Kabupaten Poso.
5. Terlaksanakannya proses penjaminan kualitas KLHS guna memastikan
kualitas dan proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS dilakukan
sesuai ketentuan;
6. Tersusunnya dokumentasi KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso yang
dapat diakses publik.

1.3. Metodologi Penyusunan

Proses penyusunan KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040


dilakukan melalui beberapa tahapan dan pendekatan meliputi :
1. Pengkajian Pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program terhadap
Kondisi Lingkungan Hidup di suatu wilayah
2. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB)
strategis bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu pembangunan
berkelanjutan strategis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan
lingkungan wilayah Kabupaten Poso. Tahapan identifikasi dan menetapkan
isu pembangunan berkelanjutan strategis di Kabupaten Poso yaitu (1)
Analisis stakeholder, (2) Focussed Group Discussion (FGD), (3)
Pengelompokkan isu pembangunan berkelanjutan strategis secara kualitatif.
3. Identifikasi materi muatan kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP) yang
berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup
Bertujuan untuk menemukan dan menentukan muatan Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program yang potensial menurunkan kualitas lingkungan hidup.
Metode dalam identifikasi KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Identifikasi KRP berdampak dengan ditinjau dari tujuh muatan yang
digunakan untuk menilai potensi dampak dan/atau risiko lingkungan hidup
sesuai pasal 3 ayat 2 huruf a dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 46
Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS yaitu :
1) Perubahan Iklim
2) Kerusakan, kemorosatn dan/atau kepunahan keanegaragaman
hayati
3) Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah, bencana banjir,
longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan
4) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
5) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan

SUMARI KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 I-3


6) Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat
7) Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia
b. Identifikasi KRP berdampak terhadap isu pembangunan berkelanjutan
(PB) strategis di Kabupaten Poso. Proses penilaian dilakukan
menggunakan matriks, bagian baris merupakan KRP revisi RTRW
Kabupaten Poso dan bagian kolom merupakan 9 isu pembangunan
berkelanjutan (PB) strategis yang telah disepakati pada tahapan
sebelumnya.
Penilaian keterkaitan dalam tiga kategori berikut:
- Positif (+) jika KRP diperkirakan memiliki keterkaitan yang
saling menguntungkan atau dampak positif terhadap isu PB.
- Nol (nol) jika KRP diperkirakan tidak memiliki keterkaitan
langsung terhadap isu PB.
- Negatif (-) jika KRP diperkirakan memiliki keterkaitan yang
saling merugikan atau berdampak negatif terhadap isu PB.

4. Analisis pengaruh/dampak KRP RTRW terhadap isu pembangunan


berkelanjutan dan lingkungan hidup

Analisis mendalam dilakukan untuk mendeskripsikan dampak negatif dari


enam aspek muatan klhs yaitu :
- kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan
- perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup
- kinerja layanan/jasa ekosistem
- efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
- tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
- tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

5. Perumusan alternatif penyempurnaan rancangan KRP

Alternatif penyempurnaan KRP dapat berupa :


- perubahan tujuan atau target;
- perubahan strategi pencapaian target;
- perubahan atau penyesuaian ukuran, skala, dan lokasi yang lebih
memenuhi pertimbangan Pembangunan Bekelanjutan;
- perubahan atau penyesuaian proses, metode, dan adaptasi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih memenuhi
pertimbangan Pembangunan Bekelanjutan;
- penundaan, perbaikan urutan, atau perubahan prioritas pelaksanaan;
- pemberian arahan atau rambu-rambu untuk mempertahankan atau
meningkatkan fungsi ekosistem;
- pemberian arahan atau rambu-rambu mitigasi dampak dan risiko
Lingkungan Hidup.
6. Penyusunan rekomendasi perbaikan dan integrasi ke dalam KRP

SUMARI KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 I-4


Rekomendasi yang ditujukan dalam dokumen legal RTRW disesuaikan pada
bagian batang tubuh dan penjelasan peraturan daerah atau pada bagian
lampiran yang berisi peta dan indikasi program.

SUMARI KLHS Revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 I-5


BAB 2
IDENTIFIKASI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI RENCANA DAN
PROGRAM RTRW POSO TAHUN 2020-2040

2.1. Tujuan Penataan Ruang

Penataan ruang wilayah Kabupaten Poso bertujuan untuk mewujudkan “Ruang W ilayah
Kabupaten Poso Yang Aman, Damai, Sejahtera, Maju, Dan Berdaya Saing" guna :
a. Mewujudkan poso yang aman, damai dan sejahtera berdasarkan semangat sintuwu
maroso;
b. Mewujudkan ketersediaan ruang bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
infrastruktur
c. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana untuk masyarakat dan untuk
peningkatan mutu produk yang berdaya saing
d. Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui pemanfaatan
sumberdaya alam secara lestari dengan memperhatikan sumber daya manusia.
e. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik serta penegakkan

2.2. Kebijakan Penataan Ruang

Kebijakan penataan ruang berdasarkan semangat mewujudkan "Kabupaten Poso Yang


Aman, Damai, Sejahtera, Maju, Dan Berdaya Saing" terdiri atas :
a. pengembangan pusat-pusat kegiatan wilayah guna mendorong pertumbuhan
wilayah demi terciptanya ketahanan ekonomi dan sosial budaya yang memberikan
rasa aman, damai dan sejahtera bagi masyarakat.
b. pemantapan struktur ruang yang ditetapkan guna menciptakan integrasi antar
wilayah;
c. revitalisasi, pengembangan dan integrasi pusat-pusat permukiman;
d. penyediaan sarana dan prasarana wilayah untuk lebih mendorong investasi
produktif dan peningkatan mutu produk yang berdaya saing
e. penetapan, pemantapan kawasan lindung dan pemanfaatan jasa–jasa lingkungan
kawasan lindung sesuai dengan fungsi utamanya guna mendukung kelestarian
lingkungan melalui kegiatan Pengembangan Wana/ekowisata dan arkeowisata;
f. optimalisasi fungsi kawasan budidaya guna mendorong pertumbuhan ekonomi;
g. pengembangan kawasan strategis kabupaten guna kemudahan investasi produktif
dan peningkatan mutu produk yang berdaya saing untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah;
h. pemantapan sinergi antara KSN, KSP dan KSK;
i. pengembangan kawasan strategis guna menciptakan kelestarian lingkungan hidup;
dan
j. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -1


2.3. Strategi Penataan Ruang

Strategi Pengembangan pusat-pusat kegiatan wilayah guna mendorong pertumbuhan


wilayah demi terciptanya ketahanan ekonomi dan sosial budaya meliputi:
a. mengembangkan sarana pelayanan kegiatan sosial ekonomi guna
meningkatkan peran perkotaan sebagai pusat kegiatan wilayah sesuai
hierarki PKW , PKL, PPK dan PPL;
b. meningkatkan peran PKW Poso sebagai pusat orientasi koleksi dan
distribusi untuk memfasilitasi pengembangan kegiatan perekonomian;
c. meningkatkan peran PKL Tentena sebagai pusat pengembangan
Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sebagai penghubung pergerakan barang
dan orang dari PPL disekitarnya menuju PKW Poso dan pusat-pusat yang
berada diatasnya;
d. meningkatkan peran PPK W uasa sebagai pusat penghubung pergerakan
barang dan orang dari dari PPK dan PPL yang ada disekitarnya menuju
PKW Poso dan pusat-pusat yang berada diatasnya;
e. meningkatkan peran PPK W atutau sebagai Kawasan Perkotaan Baru
(KPB) pusat penghubung pergerakan barang dan orang dari dari PPK dan
PPL yang ada disekitarnya menuju PKW Poso dan pusat-pusat yang
berada diatasnya;

Strategi Pemantapan struktur ruang yang ditetapkan guna menciptakan integrasi


antara wilayah meliputi:
a. mengintegrasikan pusat pengembangan baru dan lama sebagai satu sistem
perkotaan;
b. membangun, mengembangkan dan mengintegrasikan jalur kawasan tujuan
pariwisata Danau Poso - Lembah Bada - Lembah Besoa dan Lembah Napu
secara optimal dan sinergi dengan perkembangan wilayah;
c. meningkatkan interaksi ekonomi dan sosial antara pusat-pusat kegiatan melalui
pengembangan sistem jaringan prasarana; dan
d. pengembangan sistem jaringan transportasi darat (jalan kolektor dan jalan lokal)
u n tu k mempererat keterkaitan antar pusat pelayanan dan antara pusat
pelayanan dengan wilayah pedalaman (hinterland) guna mendorong percepatan
pertumbuhan wilayah perdesaan terpencil.

Strategi Mewujudkan ketersediaan ruang bagi pertumbuhan ekonomi dan


pembangunan infrastruktur meliputi:
a. Menyusun rencana rinci tata ruang pusat-pusat pelayanan/kegiatan pada
masing-masing zona pengembangan sebagai pedoman izin investasi
b. membangun, mengembangkan dan mengintegrasikan jalur kawasan tujuan
pariwisata Danau Poso - Lembah Bada - Lembah Behoa dan Lembah Napu
sebagai taman bumi (geopark);
c. meningkatkan interaksi ekonomi dan sosial antara pusat-pusat kegiatan melalui
pengembangan sistem jaringan prasarana; dan
d. pengembangan sistem jaringan transportasi darat (jalan kolektor dan jalan lokal)
u n tu k mempererat keterkaitan antar pusat pelayanan dan antara pusat
pelayanan dengan wilayah pedalaman (hinterland) guna mendorong percepatan
pertumbuhan wilayah perdesaan.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -2


5-2
Strategi Revitalisasi, pengembangan dan integrasi pusat-pusat permukiman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c meliputi:
a. melakukan rehabilitasi dan revitalisasi permukiman guna mengembalikan
kemudahan kontak sosial masyarakat; dan
b. melakukan pengembangan pusat-pusat permukiman baru yang terintegrasi guna
memudahkan kontak sosial masyarakat.

Strategi Penyediaan sarana-prasarana wilayah untuk lebih mendorong investasi


produktif dan peningkatan mutu produk yang berdaya saing meliputi :
a. mengembangkan sarana dan prasarana pendukung fungsi kawasan sebagai:
1) rencana kawasan pariwisata geopark Danau Poso, Lembah Bada, Lemba
Behoa, Taman Nasional Lore Lindu, dan kawasan wisata bahari Madale -
Labuan;
2) kawasan peruntukan agroindustri Lembah Napu, kawasan pusat pelayanan
agropolitan W uasa, kawasan minapolitan Poso Kota Utara, kawasan minapolitan
Kecamatan Poso Pesisir dan Kawasan minapolitan Kecamatan Pamona
Puselemba; dan
3) kawasan industri menengah Kecamatan Poso Pesisir dan kawasan industri Kecil
Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
4) Perdesaan prioritas Lemba Mesale
5) Desa Pugar dan Desa Tempatan RKT Pamona dan Tampolore
b. mendukung pengembangan sistem jaringan transportasi darat jalan arteri Trans
Sulawesi, serta mengembangkan jalan kolektor dan jalan lokal;
c. mendukung realisasi jaringan jalur bebas hambatan lintas Pulau Sulawesi dan jalur
kereta api lintas Pulau Sulawesi yang melintasi wilayah Kabupaten Poso untuk
transportasi massal wilayah;
d. mengembangkan Bandar Udara Kasinguncu sebagai bandar udara umum pusat
penyebaran;
e. mengembangkan Bandar Udara Sulewana sebagai bandar udara khusus guna
mendukung kegiatan pariwisata;
f. mengembangkan Pelabuhan Poso sebagai pelabuhan nasional utama tersier;
g. pengembangan pelabuhan Tentena, Dulumai, Tindoli, Pendolo, Bancea dan
Salukaia sebagai pelabuhan penyeberangan lintas di Kawasan Danau Poso guna
mendukung kegiatan pariwisata dan pergerakan angkutan penumpang dan barang;
h. mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi dengan penyediaan tower Base
Transceiver Station (BTS) di kawasan-kawasan yang terisolir;
i. mengembangkan Base Transceiver Station bersama yang dapat menjangkau ke
seluruh pelosok wilayah secara proporsional dan terkendali diantaranya melalui
informasi berbasis teknologi internet, modem serta jaringan telepon seluler lainnya;
j. mengembangkan secara bijaksana sumber daya air yang ada dengan
mengoptimalisasi fungsi dan pelayanan prasarana, sarana, serta sumber air yang
ada, secara terkendali, proporsional dan berkelanjutan sesuai dengan kapasitas,
fungsi dan prioritas pemanfaatan;
k. meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana air bersih untuk menunjang
kegiatan perkotaan;
l. mengendalikan secara ketat upaya pengendalian pada daerah-daerah tangkapan
air dan resapan air;

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -3


5-3
m. mengembangkan kapasitas dan merealisasikan interkoneksi sistem jaringan energi
dari sumber energi listrik berkapsitas besar PLTA Sulewana;
n. penyediaan prasarana/jaringan utama listrik/energi dari sumber energi listrik ramah
lingkungan seperti PLTMH pada kawasan yang belum mendapat layanan
listrik/energi dari sistem interkoneksi PLTA Sulewana;
o. mengembangkan sistem persampahan untuk skala lokal dengan reduksi sumber
timbunan sampah sejak awal guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat;
p. peningkatan kualitas lingkungan melalui pengolahan limbah secara setempat bagi
penghasil limbah; dan
q. melakukan upaya reduce, reuse dan recycle terhadap timbulan sampah dan limbah
secara terpadu.

Strategi penetapan, pemantapan kawasan lindung dan pemanfaatan jasa–jasa


lingkungan kawasan lindung sesuai dengan fungsi utamanya guna mendukung
pengembangan kegiatan pariwisata dan kelestarian lingkungan:
a. memantapkan kawasan hutan lindung yang telah ada;
b. menetapkan dan mengembangkan kawasan perlindungan setempat dengan
pembatasan kegiatan yang tidak berkaitan dengan fungsi kawasan;
c. mengembangkan kawasan cagar alam dan pelestarian alam bagi kegiatan yang
berkaitan dengan pelestarian kawasan;
d. mengembangkan kawasan taman nasional dengan memanfaatkan sebagai
kawasan pariwisata, penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan;
e. mengembangkan kawasan situs cagar budaya dan ilmu pengetahuan dengan
pengamanan kawasan dan/atau benda cagar budaya dan sejarah dan
pariwisata;
f. menetapkan kawasan rawan bencana alam dan menghindari pengembangan
kawasan budidaya pada kawasan yang rawan terhadap bencana alam;
g. mengembangkan kawasan lindung lainnya sebagai kawasan perlindungan flora
dan fauna darat dan laut guna menjaga keberlanjutan kehidupan flora dan fauna
endemik serta untuk kepentingan pariwisata;
h. pengembalian fungsi secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah
fungsi melalui rehabilitasi dan mengkonservasi kawasan lindung yang telah
mengalami kerusakan;
i. menerapkan aturan dan pengendalian yang ketat bagi pengembangan kawasan
di daerah kawasan lindung;
j. mengembangkan kerjasama antar wilayah dalam menjaga kawasan
lindung/konservasi;
k. pembatasan pengembangan prasarana wilayah di sekitar dan di dalam kawasan
lindung untuk menghindari tumbuhnya kegiatan budidaya ikutan yang
mendorong alih fungsi lahan lindung; dan
l. pengembangan secara terbatas sarana akomodasi wisata sebagai tempat
beristirahat (rest area) pada kawasan yang memiliki rona alam yang menarik
disepanjang koridor jalur wisata pada kawasan lindung.

Strategi optimalisasi fungsi kawasan budidaya guna mendorong pertumbuhan ekonomi


melalui pengembangan sektor pariwisata, pertanian, usaha kecil dan menengah terdiri
a ta s :

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -4


5-4
a. revitalisasi kawasan hutan produksi sesuai fungsinya guna mendukung
kebutuhan bahan baku sektor industri menengah dan kecil;
b. penetapan dan pengaturan pengelolaan kawasan hutan rakyat berbasis
masyarakat melalui Peraturan Bupati (PERBUP) guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan kelestarian lingkungan;
c. mengembangkan kawasan hutan kota di kawasan perkotaan Kota Mapane dan
Kota Tentena untuk perbaikan iklim mikro kota dan pariwisata;
d. menetapkan dan mengembangkan kawasan lahan pertanian pangan
berkelanjutan sebesar kurang lebih 25 % dari luas alokasi lahan pertanian
secara keseluruhan;
e. mengembangkan kawasan pariwisata Danau Poso, Lembah Bada, Lemba
Besoa, Taman Nasional Lore Lindu, Poso Pesisir dan Madale melalui
optimalisasi pariwisata alam, budaya dan buatan melalui penciptaan identitas
(icon) wisata khas Kabupaten Poso yang didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai disertai pengembangan yang berkesinambungan, terpadu, dan
berkelanjutan;
f. mengembangkan kawasan pertanian spesialisasi komoditas pada setiap wilayah
dalam bentuk Kampung Komoditi Unggulan sesuai dengan karakteristik
kesesuaian lahan yang dimiliki;
g. mengembangkan kawasan perkebunan rakyat melalui intensifikasi, revitalisasi
dan rehabilitasi kawasan perkebunan;
h. mengembangkan kawasan peruntukan agroindustri Lembah Napu;
i. mengembangkan kawasan pusat pelayanan agropolitan Kecamatan Lore Peore;
j. mengembangkan kawasan minapolitan Poso Kota Utara sebagai cluster sentra
perikanan tangkap dan budidaya;
k. mengembangkan kawasan minapolitan Kecamatan Pamona Puselemba
sebagai cluster sentra perikanan darat;
l. mengoptimalkan kawasan perikanan tangkap Teluk Tomini, dan Kawasan
Lalanga;
m. pengembangan kawasan budidaya perikanan laut dan perikanan darat;
n. mengembangkan kawasan peternakan melalui pengembangan cluster sentra
produksi peternakan;
o. mengembangkan kawasan pertambangan mineral dan batubara melalui
eksplorasi dan eksploitasi yang berwawasan lingkungan;
p. mengembangkan kawasan industri menengah Kecamatan Lage, Poso Pesisir
dan kawasan industri kecil Kecamatan Poso Pesisir Selatan, serta kegiatan
industri yang non polutan bisa didistribusikan ke semua kecamatan;
q. mengembangkan daya tarik wisata, pelestarian kawasan potensi pariwisata dan
perlindungan budaya penunjang pariwisata, serta penetapan jalur wisata khusus
Poso-Tentena-Gintu-Lengkeka-Doda-W atutau-W uasa-Alitupu-Mapane-Poso;
r. mengembangkan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan beserta
ketersediaan sarana-prasarana yang layak dan memadai serta memenuhi
standar hidup; dan
s. mengembangkan kawasan perdagangan dengan pengembangan fasilitas jasa
dan perdagangan untuk melayani kawasan permukiman perkotaan dan
perdesaan secara berhirarkhi dan bersinergi dengan sektor informal sebagai
suatu aktivitas yang saling melengkapi.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -5


5-5
Strategi pengembangan kawasan strategis kabupaten guna kemudahan investasi
produktif dan peningkatan mutu produk yang berdaya saing untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah terdiri atas :
a. mengembangkan spesialisasi kegiatan ekonomi pada masing-masing kawasan
strategis untuk kepentingan percepatan pertumbuhan ekonomi, sebagai berikut:
1) penyediaan infrastruktur dan kerja sama pemerintah, masyarakat dan
swasta dalam penyediaan tanah untuk pengembangan kegiatan agroindustri
skala besar di Kawasan Strategis Lembah Napu; dan
2) mengembangkan pertanian spesifik dan cluster industri kecil non polusi
pendukung kegiatan pariwisata sebagai inti (core) kegiatan ekonomi pada :
a) kawasan Strategis Koridor Poso-Tentena-Taripa-Pendolo;
b) kawasan perbatasan Tidantana di Kecamatan Pamona Selatan;
c) kawasan Strategis Sulewana di Kecamatan Pamona Utara;
d) kawasan Danau Poso dan sekitarnya;
e) kawasan strategis Kota Poso; dan
f) optimalisasi perikanan tangkap dan budidaya Teluk Tomini dengan pola cluster
minapolitan dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan pengembangan
kawasan.
b. mengembangkan budaya lokal sebagai keunggulan daya tarik sektor pariwisata
budaya;
c. penyediaan lahan dan sarana serta prasarana penunjang kegiatan industri
menengah; dan
d. promosi intensif kawasan strategis.
Strategi membentuk sinergi antara KSN, KSP dan KSK yaitu:
a. pembentukan Kelompok Kerjasama Pengembangan Kawasan Strategis; dan
b. sinkronisasi program pengembangan kawasan strategis ekonomi melalui
Kelompok Kerjasama Pengembangan Kawasan Strategis.

Strategi pengembangan kawasan strategis guna menciptakan kelestarian lingkungan


hidup, yaitu:
a. mengembangkan kawasan penyelamatan lingkungan hidup melalui penetapan,
pemantapan, rehabilitasi kawasan guna penyelamatan lingkungan hidup dan
perlindungan keanekaragaman hayati;
b. pemberantasan penyakit endemik Schistosomiasis di W ilayah Tampo Lore;
c. mengembangkan kawasan strategis kepentingan pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi dengan pengembangan kawasan pengendalian
ketat (high control zone) untuk penetapan kawasan dan pengembangan
pengawasan kawasan secara khusus dan dibatasi pemanfaatannya untuk
mempertahankan daya dukung, mencegah dampak negatif, menjamin proses
pembangunan yang berkelanjutan; dan
d. melestarikan Danau Poso sebagai sumber air untuk pembangkit listrik tenaga air
dan sumber airbersih bagi masyarakat.
Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
terdiri atas :
a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun
disekitar kawasan khusus pertahanan dan kemanan;

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -6


5-6
c. mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan sekitar kawasan khusus
pertahanan dan keamanan; dan
d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan
negara.

2.1. Rencana Program RTRW Kab Poso Tahun 2020-2040


Pelaksanaan pembangunan dalam rangka perwujudan RTRW Kab Poso Tahun 2020-2040
dilakukan selama kurun waktu 20 tahun, yang dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu :
 Sosialisasi dan Tahap I : 2018 - 2023
 Tahap II : 2023 - 2028
 Tahap III : 2028 - 2033
 Tahap IV : 2033 - 2038

Pada Tabel 2.01 disajikan Program Perwujudan Pemanfaatan Ruang RTRW


Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 Diperinci Tiap Lima Tahun.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -7


5-7
Tabel 2.1.
Program Perwujudan Pemanfaatan Ruang RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040
Diperinci Tiap Lima Tahun

KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-


KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
A Rencana Struktur Ruang
A.1 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan
A.1.1 Pemantapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Poso
Poso
A.1.2 Pemantapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kota Tentena
Tentena
A.1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); Tambarana, Pendolo, Gintu, Wuasa,
Tambarana, Pendolo, Gintu, Wuasa, Maholo, Watutau
Maholo, Watutau
A.1.4 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL); Kilo, Kilo, Tangkura, Tagolu, Taripa, Kamba,
Tangkura, Tagolu, Taripa, Kamba, Korobono, Pandajaya, Meko, Lengkeka,
Korobono, Pandajaya, Meko, Lengkeka, Doda
Doda
A.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Wilayah
A.2.1 Sistem Jarigan Transportasi
A.2.1.1 Jalan Arteri (nasional) Ruas Tumora (Bts. Kab. Parimo) –
Tambarana, ruas Tambarana - Bts. Kota
Poso, Jln. Pulau Sabang (Poso), Jln.
Pulau Sumatra (Poso), Jln. Pulau
Kalimantan (Poso), Jln.Poso – Tagolu,
Jln. Tanjung Bulu (Poso), Jln.
Diponegoro (Poso), Jln. Tabatoki
(Poso), ruas Tagolu – Malei, Jln.
Pattimura (Poso), Jln. Letjen. Suprapto
(Poso), Jln. Umanasoli (Poso), Jln.
Lawanga - Tondoyondo (Poso), ruas
Tagolu – Tentena, ruas Tentena –
Taripa, ruas Taripa – Pape, ruas Pape -
Tidantana (Bts. Prov. Sulsel)
A.2.1.2 Jalan Kolektor (provinsi) Ruas Dongidongi (Bts.Kab.Sigi) –
Watumaeta, Ruas Watumaeta –
Sangginora, Ruas Sangginora –
Kasiguncu, Ruas Tuare (Bts. Kab Sigi) -

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -8


KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Sp. Gintu, Ruas Tentena – Tonusu, ruas
Tonusu - Gintu, Ruas Pape - Barati
(Bts. Kab. Morowali Utara), Jln. Yos
Sudarso (Poso), Jln. Pattimura (Poso),
Jln. Letjen. Suprapto (Poso), Jln. Uma
Nasoli (Poso), Jln. Lawanga - Toyado
(Poso), Ruas Tonusu – Pendolo.
A.2.1.3 Jalan Lokal (Kabupaten) Jln. Kabose, ruas Doda-Lelio, rencana
jln Bollevard Tentena, jalan perkotaan
dan jalan perdesaan
A.2.1.4 Terminal
A.2.1.4.1 terminal penumpang tipe A di Kota Poso Kota Poso
A.2.1.4.2 terminal penumpang tipe B di Tentena Kota Tentena
A.2.1.4.3 terminal penumpang tipe C Kota Pendolo
A.2.1.5 Trayek Angkutan  Trayek Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) untuk mengubungkan PKW
Poso dengan PKN Makasar, PKN
Palu, PKW Gorontalo, PKN Manado
dan PKW Kendari.
 Trayek Antar Kota Dalam Provinsi
(AKDP untuk menghubungkan
PKW Poso dengan PKL Ampana,
PKW Kolonadale, PKL Bungku,
PKN Palu, PKW Luwuk
 Trayek Perdesaan yaitu trayek yang
seluruhnya berada dalam satu
wilayah Kabupaten:
- PKW Poso dengan; PPK Wuasa,
PPK Pendolo, PPL Pandajaya
PPK Gintu, PPL Kilo, PPK
Tambarana, PPL Tangkura.
- PKL Tentena dengan; PPK
Gintu, PPL Taripa, PPL Kamba,
PPL Korobono, PPK Pendolo,
PPL Meko.
- PPK Wuasa dengan; PPK
Moholo, PPK Watutau, PPL Doda,
PPL Lengkeka dan PPL Gintu.
 Trayek angkutan perkotaan
- Dalam Kota Poso, trayek dari dan
ke pusat-pusat pelayanan dalam
PKW Poso
- Dalam Kota Tentena, trayek dari
dan ke pusat-pusat pelayanan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -9


5-9
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
dalam PKL Tentena

A.2.1.6 Pelabuhan Angkutan Sungai dan Danau PKL Tentena, PPK Pendolo, PPL Meko
A.2.1.7 Halte Angkutan Sungai dan Danau Peura, Dulumai, Tolambo, Tindoli,
Tokilo, Boe, Korongkasa, Bancea,
Taman Anggrek Bancea, Taipa,
Salukaia, Toinasa, Kawasan Wisata
Siuri, Leboni
A.2.1.8 Pelabuhan Laut Kota Poso
A.2.1.9 Bandara Udara Kasiguncu
A.2.1.9.1 Bandara Udara Kasiguncu Sulewana
A.2.1.9.2 Bandara Udara Khusus Sulewana
A.2.1.10 Kereta Api
A.2.1.10.1 Lintasan rel KA Kecamamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota
Selatan, Kecamatan Lage, Kecamatan
Pamona Utara, Kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona
Tenggara dan Kecamatan Pamona
Selatan
A.2.1.10.2 Stasiun KA Kota Poso, Kota Tentena, Kota Pendolo
A.2.2 Sistem Jaringan Air Bersih
A.2.2.1 Sistem Jaringan Perpipaan terpusat PPK melayani permukiman di Melayani
Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara
A.2.2.2 Sistem jaringan perpipaan terpusat PPL Kilo melayani permukiman di Kilo dan
dan sekitarnya sekitarnya
A.2.2.3 Sistem jaringan perpipaan terpusat PKW melayani permukiman di Kecamatan
Poso Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan,
Poso Kota, Poso Kota Utara, Poso Kota
Selatan dan Lage
A.2.2.4 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PKL Tentena Pamona Utara dan Pamona Puselemba,

A.2.2.5 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPK Meko Pamona Barat,

A.2.2.6 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPK Pendolo Pamona Selatan dan Pamona
Tenggara,

A.2.2.7 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPL Taripa Pamona Timur

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -10


5 - 10
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
A.2.2.8 Sistem jaringan air bersih perpipaan PPL melayani permukiman di Kamba
Kamba sekitarnya,
A.2.2.9 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPK Wuasa Lore Utara, Lore Timur, dan Lore Peore,

A.2.2.10 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPK Doda Lore Tengah,

A.2.2.11 Sistem jaringan air bersih perpipaan terpusat melayani permukiman di Kecamatan
PPK Gintu Lore Selatan dan Lore Barat,

A.2.2.12 Sistem jaringan perpipaan terpisah bagi desa-desa yang terletak jauh dari pusat-
desa-desa yang terletak jauh dari pusat- pusat pelayanan.
pusat pelayanan.

A.2.3 Drainase
A.2.3.1 Sistem jaringan drainase permukiman PPK permukiman PPK Tambarana dan
Tambarana dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Poso Pesisir Utara. Poso Pesisir Utara.

A.2.3.2 Sistem jaringan drainase permukiman PPL drainase permukiman PPL Kilo dan
Kilo dan permukiman perdesaan permukiman perdesaan disekitarnya.
disekitarnya.

A.2.3.3 Sistem jaringan drainase permukiman permukiman perkotaan PKW Poso


perkotaan PKW Poso

A.2.3.4 Sistem jaringan drainase PPL Tangkura dan Permukiman PPL Tangkura dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Poso permukiman perdesaan di Kecamatan
Pesisir Selatan Poso Pesisir Selatan
A.2.3.5 Sistem jaringan drainase PKL Tentena Permukiman perkotaan PKL Tentena

A.2.3.6 Sistem jaringan drainase PPK Meko dan Permukiman PPK Meko dan
permukiman perdesaan di Kecamatan permukiman perdesaan di Kecamatan
Pamona Barat, Pamona Barat,

A.2.3.7 Sistem jaringan drainase PPK Pendolo, PPL Permukiman PPK Pendolo, PPL
Korobono dan permukiman perdesaan di Korobono dan permukiman perdesaan
Kecamatan Pamona Selatan dan Pamona di Kecamatan Pamona Selatan dan
Tenggara Pamona Tenggara

A.2.3.8 Sistem jaringan drainase PPL Taripa dan Permukiman PPL Taripa dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore permukiman perdesaan di Kecamatan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -11


5 - 11
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Timur, Lore Timur,

A.2.3.9 Sistem jaringan drainase PPL Kamba dan permukiman PPL Kamba dan
sekitarnya sekitarnya
A.2.3.10 Sistem jaringan drainase PPK Wuasa, PPK Permukiman PPK Wuasa, PPK
Moholo, PPK Watutau dan permukiman Moholo, PPK Watutau dan permukiman
perdesaan di Kecamatan Lore Utara, Lore perdesaan di Kecamatan Lore Utara,
Timur, dan Lore Peore, Lore Timur, dan Lore Peore,

A.2.3.11 Sistem jaringan drainase PPK Doda dan Permukiman PPK Doda dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore permukiman perdesaan di Kecamatan
Tengah, Lore Tengah,

A.2.3.12 Sistem jaringan drainase PPK Gintu dan Permukiman PPK Gintu dan PPL
PPL Lengkeka dan permukiman perdesaan Lengkeka dan permukiman perdesaan
di Kecamatan Lore Selatan dan Lore Barat, di Kecamatan Lore Selatan dan Lore
Barat,

A.2.4 Air Limbah


A.2.4.1 Sistem jaringan air limbah permukiman PPK permukiman PPK Tambarana dan
Tambarana dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Poso Pesisir Utara. Poso Pesisir Utara.

A.2.4.2 Sistem jaringan air limbah permukiman PPL drainase permukiman PPL Kilo dan
Kilo dan permukiman perdesaan permukiman perdesaan disekitarnya.
disekitarnya.

A.2.4.3 Sistem jaringan air limbah permukiman permukiman perkotaan PKW Poso
perkotaan PKW Poso

A.2.4.4 Sistem jaringan air limbah PPL Tangkura Permukiman PPL Tangkura dan
dan permukiman perdesaan di Kecamatan permukiman perdesaan di Kecamatan
Poso Pesisir Selatan Poso Pesisir Selatan
A.2.4.5 Sistem jaringan air limbah PKL Tentena Permukiman perkotaan PKL Tentena

A.2.4.6 Sistem jaringan air limbah PPK Meko dan Permukiman PPK Meko dan
permukiman perdesaan di Kecamatan permukiman perdesaan di Kecamatan
Pamona Barat, Pamona Barat,

A.2.4.7 Sistem jaringan air limbah PPK Pendolo, Permukiman PPK Pendolo, PPL
PPL Korobono dan permukiman perdesaan Korobono dan permukiman perdesaan
di Kecamatan Pamona Selatan dan Pamona di Kecamatan Pamona Selatan dan
Tenggara Pamona Tenggara

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -12


5 - 12
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
A.2.4.8 Sistem jaringan air limbah PPL Taripa dan Permukiman PPL Taripa dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore permukiman perdesaan di Kecamatan
Timur, Lore Timur,

A.2.4.9 Sistem jaringan air limbah PPL Kamba dan permukiman PPL Kamba dan
sekitarnya sekitarnya
A.2.4.10 Sistem jaringan air limbah PPK Wuasa, Permukiman PPK Wuasa, PPK
PPK Moholo, PPK Watutau dan permukiman Moholo, PPK Watutau dan permukiman
perdesaan di Kecamatan Lore Utara, Lore perdesaan di Kecamatan Lore Utara,
Timur, dan Lore Peore, Lore Timur, dan Lore Peore,

A.2.4.11 Sistem jaringan air limbah PPK Doda dan Permukiman PPK Doda dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore permukiman perdesaan di Kecamatan
Tengah, Lore Tengah,

A.2.4.12 Sistem jaringan air limbah PPK Gintu dan Permukiman PPK Gintu dan PPL
PPL Lengkeka dan permukiman perdesaan Lengkeka dan permukiman perdesaan
di Kecamatan Lore Selatan dan Lore Barat, di Kecamatan Lore Selatan dan Lore
Barat,

A.2.5 Persampahan
A.2.5.1 Pengumpulan Sampah
A.2.5.1.1 Pengumpulan Sampah permukiman PPK permukiman PPK Tambarana dan
Tambarana dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Poso Pesisir Utara. Poso Pesisir Utara.

A.2.5.1.2 Pengumpulan Sampah permukiman PPL permukiman PPL Kilo dan permukiman
Kilo dan permukiman perdesaan perdesaan disekitarnya.
disekitarnya.

A.2.5.1.3 Pengumpulan Sampah permukiman permukiman perkotaan PKW Poso


perkotaan PKW Poso

A.2.5.1.4 Pengumpulan Sampah permukiman PPL Permukiman PPL Tangkura dan


Tangkura dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Poso Pesisir Selatan Poso Pesisir Selatan
A.2.5.1.5 Pengumpulan Sampah permukiman PKL Permukiman perkotaan PKL Tentena
Tentena

A.2.5.1.6 Pengumpulan Sampah permukiman PPK Permukiman PPK Meko dan


Meko dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Pamona Barat, Pamona Barat,

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -13


5 - 13
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
A.2.5.1.7 Pengumpulan Sampah permukiman PPK Permukiman PPK Pendolo, PPL
Pendolo, PPL Korobono dan permukiman Korobono dan permukiman perdesaan
perdesaan di Kecamatan Pamona Selatan di Kecamatan Pamona Selatan dan
dan Pamona Tenggara Pamona Tenggara

A.2.5.1.8 Pengumpulan Sampah permukiman PPL Permukiman PPL Taripa dan


Taripa dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Lore Timur, Lore Timur,

A.2.5.1.9 Pengumpulan Sampah permukiman PPL permukiman PPL Kamba dan


Kamba dan sekitarnya sekitarnya
A.2.5.1.10 Pengumpulan Sampah permukiman PPK Permukiman PPK Wuasa, PPK
Wuasa, PPK Moholo, PPK Watutau dan Moholo, PPK Watutau dan permukiman
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore perdesaan di Kecamatan Lore Utara,
Utara, Lore Timur, dan Lore Peore, Lore Timur, dan Lore Peore,

A.2.5.1.11 Pengumpulan Sampah permukiman PPK Permukiman PPK Doda dan


Doda dan permukiman perdesaan di permukiman perdesaan di Kecamatan
Kecamatan Lore Tengah, Lore Tengah,
A.2.5.1.12 Pengumpulan Sampah permukiman PPK Permukiman PPK Gintu dan PPL
Gintu dan PPL Lengkeka dan permukiman Lengkeka dan permukiman perdesaan
perdesaan di Kecamatan Lore Selatan dan di Kecamatan Lore Selatan dan Lore
Lore Barat, Barat,
A.2.5.2 Pembangunan TPA dan TPS
A.2.5.2.1 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Tambarana dan permukiman perdesaan di
Kecamatan Poso Pesisir Utara.
A.2.5.2.2 Pembangunan TPS permukiman PPL Kilo PPL Kilo atau permukiman perdesaan
dan permukiman perdesaan disekitarnya. disekitarnya.

A.2.5.2.3 Pembangunan TPA permukiman perkotaan PKW Poso


PKW Poso
A.2.5.2.4 Pembangunan TPS permukiman PPL Kecamatan Poso Pesisir Selatan
Tangkura dan permukiman perdesaan di
Kecamatan Poso Pesisir Selatan
A.2.5.2.5 Pembangunan TPA permukiman PKL PKL Tentena
Tentena
A.2.5.2.6 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Pamona Barat,
Meko dan permukiman perdesaan di
Kecamatan Pamona Barat,
A.2.5.2.7 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Pamona Tenggara
Pendolo, PPL Korobono dan permukiman
perdesaan di Kecamatan Pamona Selatan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -14


5 - 14
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
dan Pamona Tenggara
A.2.5.2.8 Pembangunan TPS permukiman PPL Kecamatan Lore Timur,
Taripa dan permukiman perdesaan di
Kecamatan Lore Timur,
A.2.5.2.9 Pembangunan TPS permukiman PPL PPL Kamba atau desa sekitarnya
Kamba dan sekitarnya
A.2.5.2.10 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Lore Peore,
Wuasa, PPK Moholo, PPK Watutau dan
permukiman perdesaan di Kecamatan Lore
Utara, Lore Timur, dan Lore Peore,
A.2.5.2.11 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Lore Tengah
Doda dan permukiman perdesaan di
Kecamatan Lore Tengah,
A.2.5.2.12 Pembangunan TPS permukiman PPK Kecamatan Lore Selatan
Gintu dan PPL Lengkeka dan permukiman
perdesaan di Kecamatan Lore Selatan dan
Lore Barat,
A.2.6 Jaringan Listrik
A.2.6.1 PLTA Sulewana 1,2,3,4 Pamona Utara
A.2.6.2 PLTA Lariang Lore Barat
A.2.6.3 PLTA Tomasa Pamona Utara
A.2.6.4 PLTM Wimbi 1,2 Pamona Utara
A.2.7 Telekomunikasi
A.2.7.1 Jaringan serat optik regional Sulawesi PPK Tambarana, PPL Kilo, PPL
Tangkura, PKW Poso, PKL Tentena,
PPL Taripa, PPL Korobono, PPK
Pendolo, PPL Pandajaya.
A.2.8 Sumberdaya Air
A.2.8.1 Irigasi
A.2.8.1.1 Jaringan Irigasi Kodina Kecamatan Pamona Selatan
A.2.8.2 Air Baku
A.2.8.2.1 Jaringan Air Bersih perkotaan dan pusat Seluruh Kecamatan
pelayanan
A.2.8.3 Pengendalian Bajir dan Abrasi
A.2.8.3.1 Normalisasi Sungai Seluruh Kecamatan
A.2.8.3.2 Tanggul pengaman Danau Poso, Sungai Puna

B Rencana Pola Ruang


B.1 Kawasan Lindung
B.1.1 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan
Kawasan Bawahannya
B.1.1.1 Hutan Lindung Kecamatan Poso Kota, Kecamatan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -15


5 - 15
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso
Pesisir utara, Kecamatan Poso Pesisir
Selatan, Kecamatan Poso Pesisir,
Kecamatan Lage, Kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona
Selatan, Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore
Peore, Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan
Lore Barat, Kecamatan Lore Selatan.
B.1.2 Kawasan Perlindungan Setempat
B.1.2.1 Sempadan Sungai Seluruh kecamatan
B.1.2.2 Sempadan Pantai Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Utara
dan Kecamatan Lage.

B.1.2.3 Sempadan Danau/waduk Kecamatan Pamona Puselemba,


Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan
Pamona Timur, Kecamatan Lore Peore,
Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore
Timur, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
B.1.2.4 Sempadan Mata Air Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Poso Kota Utara,
Kecamatan Poso Pesisir.
B.1.2.5 RTH Perkotaan PKW Poso, PKL Tentena, PPK
Tambarana, PPK Pendolo, PPK Gintu,
PPK Wuasa, PPK Maholo, PPK
Watutau, PPL Kilo, PPL Tangkura, PPL
Tagolu, PPL Taripa, PPL Kamba, PPL
Korobono, PPL Pandajaya, PPL Meko,
PPL Lengkeka, PPL Doda.
B.1.3 Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya
B.1.3.1 Cagar Alam
B.1.3.1.1 Cagar Alam Pamona Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Pamona Barat
B.1.3.2 Cagar Budaya  Bangunan GerejaTua Kasiguncu
 Gereja Tua Desa Malitu

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -16


5 - 16
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
 Rumah Saoraja dan Masjid Tua
Mapane
 Makam Dr. N. Adriani Lawanga
 Penguburan dalam gua dan ceruk
(rockshelter)
- Gua Pamona Kel. Pamona
- Ceruk Latea I Dan Gua Latea Ii
Kel. Tentena
- Ceruk Tangkaboba Kel Sangele
 Menhir/ Batu Perpisahan (Watu
Mpoga’a) Kel. Pamona
 Bekas Rumah Tinggal Dr. Albertus
Cornelious Kruyt Kel. Pamona
 Arca Langke Bulawa Ds Bomba
 ArcaLoga desa Pada, Kecamatan
Lore Selatan
 Tempayan kubur Bukit Mungku Ilu di
Bukit Tolelembonga ds Pada
 Arca Ari Impohi Ds Gintu
 Arca Pekadoi,Desa Gintu,
 Lesung Batu Dan Lumpang Batu
(Watu Iso) Ds Gintu
 Rumah Tradisional Tambi Dan Buho
Tuana mahile Pole ds Gintu
 Arca Tanta Duo ds Badangkaia
 Lumpang Batu Pebohoa Ds Bulili
 Megalitik Panto (Tarairoi Dan Oboka)
ds Bulili
 Arca Tinoe Dan Lumpang Batu
Bakekau
 Megalitik Padang Hamboa Ds
Lengkeka
 Arca Palindo Desa Kolori
 Megalitik Kolori
 Megalitik Lelio
 Padang Taipa (Patung Tokallaea)
kec. Lore Tengah
 Situs Tunduwanua kec. Lore Tengah
 Padang Hadoa kec. Lore Tengah
 Situs Pokekea kec. Lore Tengah
 Situs Tadulako kec. Lore Tengah
 Situs Masora kec. Lore Tengah
 Tambi kec. Lore Tengah

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -17


5 - 17
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
 Situs megalitik dan arca kec. Lore
Peore
 Penguburan dalam gua dan ceruk
(rockshelter) di kec. Pamona Utara
 Penguburan dalam gua dan ceruk
(rockshelter) di kec. Pamona Timur
 Penguburan dalam gua dan ceruk
(rockshelter) di kec. Pamona
Tenggara
 Penguburan dalam gua dan ceruk
(rockshelter) di kec. Pamona
Selatan
 Situs bekas kampung tua di kec.
Poso Pesisir
 Situs bekas kampung tua di kec.
Poso Lage
 Situs bekas kampung tua di kec.
Pamona Utara
 Situs bekas kampung tua di kec.
Pamona Puselemba
 Situs bekas kampung tua di kec.
Pamona Timur
 Situs bekas kampung tua di kec.
Pamona Tenggara
 Situs bekas kampung tua di kec.
Pamona Selatan
 Situs rumah raja Talasa di Kel.
Kasintuwu
 Situs makam Raja Talasa di kel
Sayo
 Situs makam Papa Wunte dan Ine
Maseka di Ds Kasiguncu
 Situs rumah zending Bomba
 Situs kantor sinode Limbue Tentena
 Situs geologi Watumpangasa Angga
di Kel. Sangele
 Situs geologi Watunggongi Kel.
Sangele
 Situs geologi Watu Baula di ds.
peura
 Situs geologi Watuyano di ds,
Dulumai
B.1.3.3 Pantai Berhutan Bakau Kecamatan Poso Pesisir Utara,

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -18


5 - 18
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Utara
dan Kecamatan Lage
B.1.3.4 Taman Nasional
B.1.3.4.1 Taman Nasional Lore Lindu Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore
Peore, Kecamatan Lore Tengah dan
Kecamatan Lore Barat
B.1.3.5 Taman Wisata Alam
B.1.3.5.1 Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Barat dan
Kecamatan Pamona Selatan.
B.1.3.6 Taman Buru
B.1.3.6.1 Taman Buru Landusa Kecamatan Pamona Timur
B.1.4 Kawasan Rawan Bencana Alam
B.1.4.1 rawan tanah longsor Kecamatan Lage, Kecamatan Pamona
Utara, Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona
Selatan, Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan
Lore Barat, Kecamatan Lore Tengah,
Kecamatan Lore Peore, Kecamatan
Lore Utara, Kecamatan Lore Timur dan
Kecamatan Poso Kota Selatan.
B.1.4.2 rawan banjir Kecamatan Lage, Kecamatan Pamona
Utara, Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona
Selatan, Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan
Lore Barat, Kecamatan Lore Utara,
Kecamatan Poso Kota Selatan dan
Kecamatan Poso Kota
B.1.4.3 Rawan banir bandang Kecamatan Lage, Kecamatan Pamona
Timur, Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan
Lore Barat,
B.1.4.4 rawan angin puting beliung Kecamatan Pamona Selatan
B.1.4.5 rawan Kebakaran Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan
Pamona Timur, Kecamatan Pamona
Tenggara, Kecamatan Lore Peore,
Kecamatan Lore Timur.
B.1.4.6 rawan gelombang pasang atau badai Kecamatan Poso Pesisir Utara Utara,
Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -19


5 - 19
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota
Utara, Kecamatan Lage
B.1.4.7 rawan banjir ROB Kecamatan Kecamatan Poso Kota,
Kecamatan Poso Kota Utara,
Kecamatan Poso Kota Selatan
B.1.4.8 Rawan Gempa bumi Seluruh kecamatan
B.1.2 Kawasan Lindung Lainnya
B.1.2.1 taman ekowisata hutan bakau Labuan Kecamatan Lage
B.1.2.2 Kawasan perlindungan plasma nutfah Desa Lembomawo, Desa Tambaro,
Desa Watuawu dan Desa Pandiri
Kecamatan Lage
B.1.2.3 Koridor Ruaya Sidat Sungai Poso Kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Lage, Kecamatan Poso Kota
Selatan dan Kecamatan Poso Kota
B.1.2.4 Kawasan Pengungsian Satwa, Terumbuh
Karang dan Reservasi Ikan Endemik
B.1.2.4.1 kawasan pengungsian satwa a. kawasan pengungsian burung
pada daerah rawa banjiran Danau
Poso di Dongi Kelurahan Tentena
Kecamatan Pamona Puselemba
dan di Desa Tokorondo
Kecamatan Poso Pesisir; dan
b. kawasan pengungsian kelelawar di
rawa Pantai Masani Kecamatan
Poso Pesisir dan di Desa
Matialemba Kecamatan Pamona
Timu
B.1.2.4.2 Perlindungan terumbuh karang a. Terumbu karang di Daerah
Perlindungan Laut (DPL) Desa
Labuan dan
b. DPL Tanjung Karawasa di
Kelurahan Madale Kecamatan
Poso Kota Utara.

B.1.2.4.3 Kawasan estuari: a. kawasan estuari Sungai Tongko di


desa Tongko Kecamatan Lage;
b. kawasan estuari Sungai Puna di
desa Bega Kecamatan Poso
Pesisir; dan
c. kawasan estuari Sungai
Tambarana di Desa Tambarana
pantai Kecamatan Poso pesisir
Utara.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -20


5 - 20
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
B.1.2.4.4 Kawasan suaka perikanan ikan Danau Poso: a. suaka perikanan ikan endemik
Watumpangasa Angga di
Kelurahan Sangele, suaka
perikanan Tombea dan kawasan
rawa banjirannya di Kelurahan
Pamona dan Desa Buyumpondoli,
dan suaka perikanan watu dua di
desa Leboni Kecamatan Pamona
Puselemba;
b. suaka perikanan Omboa dan
kawasan rawa banjirannya di Desa
Meko dan Desa Taipa Kecamatan
Pamona Barat;
c. suaka perikanan Babangkodina
beserta rawa banjiran di Desa
Tokilo dan Desa Pasir Putih
Kecamatan Pamona Tenggara;
dan
d. suaka perikanan Tando Tolambo-
Dulumai di Desa Tolambo
Kecamatan Pamona Tenggara.

B.1.2.5 Hutan Kota a. rencana kawasan hutan Kota Poso


Buyumboyo di Kecamatan Poso
Kota Utara dan Kecamatan Poso
Kota Selatan; dan
b. rencana Kawasan hutan kota
Tentena di hutan pinus
Buyuntaripa Kelurahan
Tendeadongi dan Desa Saojo,
hutan pinus Tandompealo
Kelurahan Tentena, hutan pinus
Atalambu Kelurahan Sangele, dan
hutan pinus Bolowa-Lemo
Kelurahan Pamona dan Desa
Buyumpondoli.

B.2 Kawasan Budidaya


B.2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
B.2.1.1 Hutan Produksi Terbatas (HPT) Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso Pesisir Selatan,
Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan
Lage, Kecamatan Pamona Utara,

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -21


5 - 21
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Lore Utara, Kecamatan Lore Peore,
Kecamatan Lore Timur dan Kecamatan
Lore Tengah.

B.2.1.2 Hutan Produksi Tetap (HP) Kecamatan Poso Kota, Kecamatan


Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso
Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir
Selatan, Kecamatan Lage, kecamatan
Pamona Utara, Kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan
Lore Utara, Kecamatan Lore Barat dan
Kecamatan Lore Selatan.
B.2.1.3 hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Lore Peore, Kecamatan Lore Tengah
dan Kecamatan Lore Selatan.

B.2.2 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat Kecamatan Poso Kota, Kecamatan


Poso Kota Utara, Kecamatan Poso Kota
Selatan, Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso Pesisir Selatan,
Kecamatan Lage, Kecamatan Pamona
Utara, Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan
Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona
Selatan, Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore
Peore, Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan
Lore Barat dan Kecamatan Lore
Selatan.

B.2.3 Kawasan Peruntukan Pertanian


B.2.3.1 Kawasan peruntukan tanaman pangan Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso Pesisir Selatan,
Kecamatan Poso pesisir, Kecamatan
Lage, Kecamatan Pamona Puselemba,
Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -22


5 - 22
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
Pamona Timur, Kecamatan Pamona
Tenggara, Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan
Lore Utara, Kecamatan Lore Peore,
Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore
Tengah, Kecamatan Lore Barat dan
Kecamatan Lore Selatan.
B.2.3.2 Kawasan peruntukan hortikultura Kecamatan Lore Utara dan Kecamatan
Lore Timur.

B.2.3.3 Kawasan peruntukan perkebunan a. kawasan peruntukan perkebunan


kelapa rakyat, di Kecamatan Poso
Pesisir Utara, Kecamatan Poso
Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir
Selatan, Kecamatan Poso Kota
utara dan Kecamatan Lage;
b. kawasan peruntukan perkebunan
Kakao, di Kecamatan Poso Pesisir
Utara, Kecamatan Poso Pesisir,
Kecamatan Poso Pesisir Selatan,
Kecamatan Lage, Kecamatan
Pamona Utara, Kecamatan
Pamona Barat, Kecamatan
Pamona Selatan, Kecamatan
Pamona Tenggara, Kecamatan
Pamona Timur, Kecamatan Lore
Selatan, Kecamatan Lore Barat,
Kecamatan Lore Tengah,
Kecamatan Lore peore,
Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Utara dan
Kecamatan Pamona Puselemba;
c. kawasan peruntukan perkebunan
cengkeh, di kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona
Utara, Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara dan
Kecamatan Pamona Selatan;
d. kawasan peruntukan perkebunan
teh dan ketela pohon terdapat di
Kecamatan Lore Timur;
e. kawasan peruntukan perkebunan
kelapa sawit, di Kecamatan
Pamona Timur;

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -23


5 - 23
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
f. kawasan peruntukan perkebunan
swasta Penanaman Modal Asing
(PMA) dengan komoditi penghasil
bahan baku industri, pakan ternak
dan biotanol di Kecamatan Lore
Peore dan Kecamatan Lore Timur.

B.2.3.4 Kawasan peruntukan peternakan Kecamatan Pamona Puselemba,


Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan
Pamona Timur, Kecamatan Pamona
Barat, Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan
Lore Barat, Kecamatan Lore Tengah,
Kecamatan Lore Peore, Kecamatan
Lore Timur, Poso Pesisir, Poso Pesisir
Utara, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir
Selatan, Lage, Poso Kota, Poso Kota
Utara dan Poso Kota Selatan.

B.2.3.5 Kawasan pertanian tanaman pangan Kecamatan Pamona Selatan,


berkelanjutan Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan
Pamona Utara, Kecamatan Pamona
Puselemba, Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore
Selatan, Kecamatan Lore Utara,
Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan
Lore Timur, Kecamatan Pamona
Tenggara, Kecamatan Lage, Kecamatan
Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir
Utara dan Kecamatan Poso Pesisir
Selatan.
B.2.3.6 Kawasan Perikanan
B.2.3.6.1 Kawasan peruntukan perikanan tangkap Kecamatan Poso Pesisir Utara,
Kecamatan Poso pesisir, Kecamatan
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Utara
dan Kecamatan Lage
B.2.3.6.2 Kawasan peruntukan budidaya perikanan Kecamatan Pamona Puselemba,
Perairan Umum dan Darat (PUD) Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan
Pamona Timur, Kecamatan Pamona
Tenggara, Kecamatan Pamona Selatan,
Kecamatan Lore Peore, Kecamatan
Lore Timur dan Kecamatan Lage.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -24


5 - 24
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
B.2.3.6.3 Kawasan peruntukan budidaya perikanan Kecamatan Poso Pesisir Utara,
laut Kecamatan Poso Pesisir dan
Kecamatan Lage dan Kecamatan Poso
Kota Utara.

B.2.3.6.4 Sarana dan prasarana perikanan berupa Kecamatan Poso Kota, rencana di
pangkalan pendaratan ikan Kecamatan Poso Kota Utara,
Kecamatan Poso Pesisir dan
Kecamatan lage.

B.2.3.7 Kawasan Pertambangan


B.2.3.7.1 Kawasan peruntukan Pertambangan mineral Kecamatan Pamona Selatan;
dan batubara Kecamatan Pamona Tenggara;
Kecamatan Pamona Timur; Kecamatan
Pamona Utara; Kecamatan Pamona
Puselemba;
Kecamatan Lage; Kecamatan Poso
Pesisir Utara; Kecamatan Poso Pesisir;
Kecamatan Poso Pesisir Selatan;
Kecamatan Lore Selatan; Kecamatan
Lore Peore; dan Kecamatan Lore Timur.

B.2.3.7.2 Kawasan peruntukan pertambangan minyak Teluk Tomini


dan gas bumi
B.2.3.7.3 kawasan pertambangan Air Tanah Semua Kecamatan
Panas Bumi Kecamatan Poso Pesisir; Kecamatan
Poso Pesisir Utara;
Kecamatan Lore Utara;
Kecamatan Lore Barat; dan Kecamatan
Pamona Selatan.

B.2.3.8 Kawasan Industri


B.2.3.8.1 Kawasan peruntukan industri besar koridor Kasiguncu - Tangkura di luar
KKOP di Kecamatan Poso Pesisir dan
Kecamatan Poso Pesisir Selatan,
Kecamatan Pamona Timur

B.2.3.8.2 Kawasan peruntukan industri Menengah koridor Poso - Mapane di Kecamatan


Poso Kota dan Kecamatan Poso Pesisir
Kecamatan Poso Kota Selatan,
Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan
Lore Peore dan Lore Timur.

B.2.3.8.3 Kawasan peruntukan industri Kecil Semua Kecamatan.

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -25


5 - 25
KODE RENCANA PROGRAM RTRW LOKASI 2020- 2025- 2030- 2035-
KABUPATEN POSO TAHUN 2024 2030 2035 2040
2020-2040
1 2 3 4 5 6 7
B.2.3.9 Rencana Kawasan Permukiman
B.2.3.9.1 Kawasan Permukiman Perkotaan Perkotaan PKW Poso,
perkotaan PKL Tentena (Tentena
sebagai KPB RKT Pamona)
perkotaan Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK); Tambarana, Pendolo, Gintu,
Wuasa, Maholo, Watutau
perkotaan Pusat Pelayanan Lingkungan
(PPL); Kilo, Tangkura, Tagolu, Taripa,
Kamba, Korobono, Pandajaya, Meko,
Lengkeka, Doda (Doda sebagai KPB
RKT Tampolore)
B.2.3.9.2 Kawasan permukiman Perdesaan Desa-desa Kawasan Lemba Mesale
Desa pugar dan desa tempatan RKT
Pamona dan RKT Tampolore
Desa-desa lain pada setiap kecamatan
C Rencana Kawasan
Strategis
C.1 Kawasan Strategis Ekonomi 1. Kawasan Strategis Dataran
Tinggi Napu
2. Kawasan Strategis Koridor Poso-
Tentena-Taripa-Pendolo-Tindatana
3. Kawasan Strategis Poso Kota
(Kawasan Strategis Nasional)
4. Kawasan Strategis Sulewana

C.2 Kawasan Strategis Sosial Budaya 1. Kawasan Strategis Dataran


Tinggi Besoa-Bada
2. Kawasan Strategis Tentena dan
sekitarnya

C.3 Strategis Lingkungan 1. Kawasan Strategis Cagar Alam


Pamona
2. Kawasan Strategis DAS Kodina
3. Kawasan Strategis Taman
Nasional Lore Lindu
4. Kawasan Strategis Danau Poso
(Kawasan Strategis Nasional)
5. Kawasan Strategis Pesisir Pantai
Kabupaten Poso

SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -26


5 - 26
SUMARI KLHS revisi RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 II -27
5 - 27
3 - 28
BAB 3
KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM RTRW
KABUPATEN POSO TAHUN 2020-2040

Pengkajian pengaruh KRP dalam RTRW Kabupaten Poso terhadap kondisi


lingkungan hidup menurut PP No. 46 Tahun 2016 dan Permen LHK
No.P.69/MENLHK/STJEN/KUM.1/12/2017 terdiri dari tiga langkah
utama,yaitu:
a. Identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan
b. Identifikasi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan; dan
c. Analisis pengaruh hasil identifikasi muatan KRP terhadap isu
pembangunan berkelanjutan prioritas.

Mengingat KLHS PK RTRW Kabupaten Poso dilaksanakan menggunakan


pendekatan berpikir strategis, yang memproyeksikan kebutuhan KRP untuk
mencapai kondisi keberlanjutan yang diinginkan dimasa depan, maka
langkah utama pengkajian pengaruh berupa:

a. identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan (Critical


Decision Factor) sehingga menemukan akar masalah
b. analisis pengaruh hasil identifikasi arahan perumusan KRP terhadap isu
pembangunan berkelanjutan (Critical Decision Factor)

3.1. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan

3.1.1. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan


teknik pohon masalah. Hasil identifikasi dan perumusan isu pembangunan
berkelanjutan dari para pemangku kepentingan didokumentasikan dan
disajikan pada Tabel 3.01. Tim Konsultan mengolah daftar isu hasil
konsultasi publik dan memperoleh daftar isu-isu Pembangunan
Berkelanjutan yang merupakan prioritas untuk ditangani dalam perencanaan
tata ruang Kabupaten Poso sebagai berikut:

a. Bencana Gempa Bumi


1) Kerusakan bangunan
2) Kerusakan jaringan infrastruktur
3) Longsor dan banjir
4) Keresahan sosial

b. Kenaikan Suhu/Perubahan Iklim


1) Kebakaran lahan dan hutan menghasilkan CO2
2) Alih fungsi lahan yang berakibat berkurangnya/hilangnya tutupan
vegetasi lahan sebagai pengurai gas CO2

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -1


3) Degradasi lahan dan hutan karena pembalakan liar mengurangi
vegetasi pohon yang memegang peranan penting dalam siklus CO2
dan O2.
4) Pembakaran sampah yang menghasilkan gas CO2 dan gas beracun
lainnya
5) Pembakaran jerami dilahan sawah mengasilkan gas CO2
6) Pembakaran dalam penyiapan ladang dan kebun mengasilkan gas
CO2
7) Penggunaan bahan bakar fosil (bensin, solar, dll) untuk kendaraan
dan mesin lainnya.
8) Pemakaian Pendingin Udara ( AC) di perkantoran dan rumah
penduduk.

c. Penurunan Kualitas Air Permukaan


1) Pembalakan liar yang yang berakibat berkurangnya/hilangnya
tutupan vegetasi lahan sebagai penutup tanah, sehinga tanah mudah
tererosi, material tererosi terbawah air hujan ke badan air sungai dan
danau.
2) Limbah domestik dari permukiman dan fasilitas lain terbuang ke
badan air (sungai dan danau)
3) Penambangan pasir di sungai dan Danau
4) Pembuangan sampah di badan air (sungai, Danau, Laut)
5) Perilaku hidup sehat sebagian masyarakat masih rendah
(membuang tinjah langsung di badan air; sungai, Danau, Laut)

d. Degradasi lahan & hutan


1) Fragmentasi kawasan hutan
2) Lahan kritis
3) Karhutla
4) Alih fungsi lahan

e. Kemerosotan Keanekaraganan Hayati


1) Pembangunan PLTA, menyebabkan putusnya siklus reproduksi ikan
sidat
2) Perburuan liar, penangkapan ikan dengan strom dan racun,
penangkapan ikan berlebih (overfishing), penggunaan alat tangkap
tidak berkelanjutan
3) Berkurangnya hutan (pembalakan liar dengan chaishaw, alih fungsi
lahan, pembukaan hutan, perambahan hutan, dll.)
4) Kebakaran hutan dan lahan
5) Penggunaan pestisida berlebih & pencemaran air
6) kawasan budidaya pertanian yang ada belum berwawasan lingungan
terutama uang berkitan dengan penggunaan pupuk dan pestisida

f. Penghidupan Masyarakat
1) Harga komoditas pertanian dan perkebunan fluktuatif
2) Belum tertatanya sistem niaga hasil pertanian
3) Penurunan kualitas lingkungan (air, udara, tanah)

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -2


4) Pola perilaku hidup tidak sehat
5) Ancaman penyakit sistosomiasis pembukaan lahan baru pertanian di
Dataran Tinggi Napu

g. Konflik Sosial
1) Tumpang-tindih kepemilikan lahan antara masyarakat dengan HGU
perkebunan
2) Terbatasinya lahan usaha pertanian masyarakat disekitar Taman
Nasional Lore Lindu

h. Tata Kelola
1) Masih lemahnya pengawasan dan penegakan hukum pada
pelanggaran tata ruang.
2) Rencana rinci tata ruang masih terbatas pada kawasan perkotaan
Poso dan Tentena
3) Terancamnya habitat/lahan untuk kehidupan flora dan fauna
termasuk flora dan fauna endemik.
4) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menta’ati
rencana tata ruang

i. Alih Fungsi Lahan


1) Alih fungsi lahan rawah ke perkebunan sawit
2) Alih fungsi lahan pertanian ke kebun sawit dan kakao
3) Alih fungsi lahan sawah ke permukiman
4) Alih fungsi lahan hutan ke permukiman

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -3


Tabel 3.01
Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
Di Kabupaten Poso

No. Isu Pembangunan Perumusan Isu Pembangunan Lokasi


Berkelanjutan Berkelanjutan
Di Kabupaten Poso

1 2 3 4
A Bencana Gempa Bumi Kerusakan bangunan perumahan dan Seluruh kecamatan
bangunan sosial
Kerusakan insfrastruktur seperti jaringan Seluruh kecamatan
jalan, jaringan telekomunkasi, jaringan listrik
Longsor dan banjir Seluruh kecamatan
Keresahan sosial berakibat pada menurunya Seluruh kecamatan
kesehatan, gairah kerja dan ketakutan
B Kenaikan Suhu/Perubahan
Iklim
Alih fungsi lahan yang berakibat Seluruh kecamatan
berkurangnya/hilangnya tutupan vegetasi
lahan sebagai pengurai gas CO2
Degradasi lahan dan hutan karena Seluruh kecamatan
pembalakan liar mengurangi vegetasi pohon
yang memegang peranan penting dalam
siklus CO2 dan O2.
Pembakaran sampah yang menghasilkan Seluruh kecamatan
gas CO2 dan gas beracun lainnya
Pembakaran jerami dilahan sawah Kawasan sawah di seluruh
mengasilkan gas CO2 kecamatan
Pembakaran dalam penyiapan ladang dan Kawasan perladangan dan kebun
kebun mengasilkan gas CO2 diseluruh kecamatan
Penggunaan bahan bakar fosil (bensin, solar, Seluruh kecamatan
dll) untuk kendaraan dan mesin lainnya.
Pemakaian Pendingin Udara ( AC) di Perkotaan Poso
perkantoran dan rumah penduduk.
C Penurunan Kualitas Air
Permukaan
Pembalakan liar yang yang berakibat Seluruh kecamatan diluar Kota
berkurangnya/hilangnya tutupan vegetasi Poso
lahan sebagai penutup tanah, sehinga tanah
mudah tererosi, material tererosi terbawah air
hujan ke badan air sungai dan danau.

Limbah domestik dari permukiman dan Permukiman perkotaan dan


fasilitas lain terbuang ke badan air (sungai perdesaan di seluruh kecamatan
dan danau)
Penambangan pasir di sungai dan Danau Danau Poso, sungai Poso, sungai
Puna, sungai Tambarana, dll
Pembuangan sampah di badan air (sungai, Seluruh permukiman perkotaan
Danau, Laut) dan perdesaan di setiap
kecamatan
Perilaku hidup sehat sebagian masyarakat Seluruh permukiman perkotaan
masih rendah (membuang tinjah langsung di dan perdesaan di setiap
badan air; sungai, Danau, Laut) kecamatan

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -4


Degradasi lahan & hutan
Fragmentasi kawasan hutan
Lahan kritis Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Peore
Karhutla Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Peore
Alih fungsi lahan Seluruh kecamatan
D Kemerosotan
Keanekaraganan Hayati
Putusnya siklus reproduksi ikan sidat Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Lore Barat
Perburuan liar, penangkapan ikan dengan Seluruh kecamatan
strom dan racun, penangkapan ikan berlebih
(overfishing), penggunaan alat tangkap tidak
berkelanjutan
Berkurangnya hutan (pembalakan liar Seluruh kecamatan
dengan chaishaw, alih fungsi lahan,
pembukaan hutan, perambahan hutan, dll.)
Kebakaran hutan dan lahan Kecamatan Pamona Utara,
Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara,
Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Peore
Penggunaan pestisida berlebih & Seluruh kecamatan
pencemaran air dan sedimentasi
Kawasan budidaya pertanian yang ada Seluruh kecamatan
belum berwawasan lingungan terutama yang
berkitan dengan penggunaan pupuk dan
pestisida
Reklamasi dan sedimentasi
E Penghidupan Masyarakat
Harga komoditas pertanian dan perkebunan Seluruh kecamatan
fluktuatif

Belum tertatanya sistem niaga hasil Seluruh kecamatan


pertanian
Penurunan kualitas lingkungan (air, udara, Seluruh kecamatan
tanah)
Pola perilaku hidup tidak sehat Seluruh kecamatan
Ancaman penyakit sistosomiasis pembukaan Dataran Tinggi Napu
lahan baru pertanian di Dataran Tinggi Napu
Keselamatan dan keamanan msyarakat
Polusi bau dan asap
F Konflik Sosial
Tumpang-tindih kepemilikan lahan antara Kecamatan Pamona Timur,
masyarakat dengan HGU perkebunan Kecamatan Lore Peore,
Kecamatan Lore Timur,
Kecamatan Lore Utara

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -5


Terbatasinya lahan usaha pertanian Kecamatan Lore Peore,
masyarakat disekitar Taman Nasional Lore Kecamatan Lore Barat
Lindu Kecamatan Lore Utara
Kecamatan Lore Tengah
G Tata Kelola

Masih lemahnya pengawasan dan Seluruh kecamatan


penegakan hukum pada pelanggaran tata
ruang.
Rencana rinci tata ruang masih terbatas Perkotaan Poso dan Perkotaan
pada kawasan perkotaan Poso dan Tentena Tentena
Terancamnya habitat/lahan untuk kehidupan Danau Poso, Teluk Poso
flora dan fauna termasuk flora dan fauna
endemik.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Seluruh kecamatan
pentingnya menta’ati rencana tata ruang
H Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan rawah ke perkebunan sawit Kecamatan Pamona Timur,
Kecamatan Pamona Tenggara
Alih fungsi lahan pertanian ke kebun sawit Kecamatan Poso Pesisir Utara,
dan kakao Kecamatan Pamona Barat,
Kecamatan Pamona Selatan
Alih fungsi lahan sawah ke permukiman Perkotaan Tentena
Alih fungsi lahan hutan ke permukiman Kecamatan Lore Peore
Dst.......

KLHS RTRW Kabupaten Poso Tahun 2020-2040 III -6

Anda mungkin juga menyukai