2023
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan disusun berdasarkan pemahaman
lingkungan strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Renstra merupakan dokumen
Daerah (SKPD) memuat memuat visi dan misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari
2018-2023. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi
kita semua dalam melaksanakan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bogor dalam upaya
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH .......... 37
3.3.1 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH .............................................................................. 43
ii | P a g e
3.3.2 TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA
PROPINSI 45
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
daerah perlu kiranya menyesuaikan dengan perencanaan pembangunan nasional
melalui RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023.
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perubahan
RPJPD dan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila :
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak
sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan
daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.
b. Hasil pengenalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan
tidak sesuai dengan Peraturan menteri ini
c. Terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau
d. Merugikan kepentingan nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai bagian dari perencanaan lima
tahunan, Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 -
2023 perlu dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, terutama dalam keterkaitan antar
substansi di dalamnya dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
telah disusun dalam jangka waktu lima tahun.
Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah kabupaten Bogor yakni
mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju, Nyaman dan
Berkeadaban, penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari harus diarahkan pada
upaya untuk mewujudkan tercapainya visi tersebut.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Puskesmas Tanjungsari
perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas
Tanjungsari Tahun 2018 - 2023 sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2020. Renstra Puskesmas Tanjungsari ini
merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang dan
dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
2|Page
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan
Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19)
Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan , Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pengukuran
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah.
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50-3708 Tahun 2020 tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
3|Page
18. Peraturan Bupati Bogor Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.
19. Rancangan RPJMN, Renstra Kemenkes Tahun 2020-2024 dan Renja 2020.
4|Page
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Pada bab ini memberikan gambaran tentang permasalahan, isu strategis global, isu
strategis nasional, isu strategis propinsi, isu strategis Kabupaten Bogor, isu strategis
Puskesmas Tanjungsari. Serta gambaran telaahan visi, misi dan program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan renstra Kementrian/lembaga,
Renstra Propinsi juga telaahan Rencana Tata Ruang wilayah dan kajian lingkungan
hidup strategis.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang tujuan dan sasaran Rencana Strategis
Lima Tahunan.
BAB V STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang strategis dan arah kebijakan Rencana
Strategis Lima Tahunan.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang rencana program dan kegiatan serta
pendanaan tahun 2019 dan tahun 2020 – 2023.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
Pada bab ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan juga indikator
kinerja utama Puskesmas Tanjungsari yang mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan.
BAB VIII PENUTUP
5|Page
BAB II
GAMBARAN UMUM
6|Page
b. Sub Bagian Tata Usaha;
1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu dan
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas dalam melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan Puskesmas.
2) Untuk menyelenggarakan tugasnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a) Pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas;
b) Pengelolaan administrasi kepegawaian Puskesmas;
c) Pengelolaan rumah tangga Puskesmas; dan
d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Puskesmas sesuai
bidang tugasnya.
c. Penanggung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
1) Penanggung jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas dalam mengoordinasikan, melaksanakan
dan mengendalikan penyelenggaraan UKM Esensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung jawab UKM Esensial
dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS;
b) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Penyelenggaraan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;
d) Penyelenggaraan pelayanan gizi yang bersifat UKM;
e) Penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit; dan
f) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
1) Penanggung jawab UKM Pengembangan mempunyai tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan
penyelenggaraan UKM Pengembangan.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung Jawab UKM
Pengembangan, mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa;
b) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi masyarakat;
7|Page
c) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer;
d) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan olah raga;
e) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan indera;
f) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia;
g) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja; dan
h) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lainnya.
e. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium mempunyai
tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam mengoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan
penyelenggaraan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
2) Dalam melaksanakan tugasnya, penanggung jawab UKP, Kefarmasian
dan Laboratorium mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan umum;
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
c. Penyelenggaraan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP;
d. Penyelenggaraan pelayanan gawat darurat;
e. Penyelenggaraan pelayanan gizi yang bersifat UKP;
f. Penyelenggaraan pelayanan persalinan; dan
g. Penyelenggaraan pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang
menyediakan pelayanan rawat inap.
f. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
1) Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu dan
bertanggungjawabkepadaKepalaPuskesmasdalam
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan
penyelenggaraan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung jawab Jaringan
Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
mempunyai tugas :
a. Penyelenggaraan Puskesmas Pembantu;
b. Penyelenggaraan Puskesmas Keliling;
c. Penyelenggaraan Bidan Desa; dan
d. Penyelenggaraan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
8|Page
g. Kelompok Jabatan Fungsional
1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional tenaga
kesehatan dan fungsional lainnya.
2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas.
KEPALA
PUSKESMAS
SUB BAGIAN
TATA USAHA
Penanggung
Penanggung Jawab Jawab Jaringan
Penanggung Penanggung
UKM Esensial dan Pelayanan
Jawab Jawab UKP, Puskesmas dan
Keperawatan
Kesehatan UKM Kefarmasian dan Jejaring Fasilitas
Pengembangan Laboratorium
Masyarakat Pelayanan
Kesehatan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Keterangan :
: Garis Instruktif
9|Page
2.2 SUMBER DAYA PADA PUSKESMAS TANJUNGSARI
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Puskesmas Tanjungsari berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor.
10 | P a g e
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Luas lahan Puskesmas Tanjungsari adalah 310 m² dengan luas bangunan 150
m² yang dibangun pada tahun 1993, dilakukan renovasi terakhir pada tahun 2009 dan
bangunannya digunakan hingga saat ini. Kondisi Puskesmas Tanjungsari sudah tidak
sesuai dengan perkembangan puskesmas saat ini.
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya
manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada
jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga
(brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
11 | P a g e
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Tanjungsari adalah merupakan
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKPP dan berkoordinasi dengan
Sub Bagian Umum Kepegawaian Dinas Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang
mempunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tentang pengelolaan SDM di Puskesmas Tanjungsari dilakukan dengan
cara Pengembangan Jumlah SDM dan pengembangan Kualitas SDM.
a. Program Perkembangan Jumlah SDM
Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah
satu kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor dan
sekitarnya. Jumlah SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja
yang ada sehingga operasional puskesmas dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Jumlah SDM di Puskesmas Tanjungsari pada tahun 2018,
disajikan pada tabel 1 dibawah ini :
12 | P a g e
b. Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut diatas, maka program
pengembangan sumber daya manusia Puskesmas Tanjungsari lima tahun
ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio
yang ideal, hal ini juga terkait dengan kelengkapan sarana medis, kecukupan
dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung dan lain-lain. Selain itu
pengembangan sumber daya manusia juga diarahkan agar memenuhi
kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku
agar pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Pemenuhan kebutuhan puskesmas disesuaikan dengan
kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan pegawai
dari Pemerintah Kabupaten Bogor.
13 | P a g e
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis;
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
Realisasi SPM Kesehatan Puskesmas Tanjungsari Thaun 2018 terdapat pada tabel di
bawah ini:
14 | P a g e
2.4 KINERJA PELAYANAN DI PUSKESMAS TANJUNGSARI
Indikator Kinerja pelayanan Puskesmas Tanjungsari sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya mengemukakan ada/tidaknya kesenjangan/gap pelayanan
kesehatan, target yang telah tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan pelayanan ini, pada pelayanan mana saja target belum tercapai serta
faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi
ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan
Puskesmas Tanjungsari ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya.
Kinerja pelayanan menggambarkan pencapaian antara realisasi dan anggaran
dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal mana yang baik atau kurang baik,
dan selanjutnya mengemukakan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan pelayanan Perangkat daerah, misalnya prosedur/mekanisme,
jumlah dan kualitas personil (sumber daya manusia), progres pelaksanaan program, dan
sebagainya. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan
permasalahan pendanaan pelayanan Perangkat Daerah Puskesmas Tanjungsari.
15 | P a g e
Tabel 2.3 Penilaian Kinerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2018
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
A UKM ESENSIAL
a KESEHATAN IBU
Cakupan Kunjungan ibu Hamil K4 persen
1) 385 95,30 95 100,31
(%) 404
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga persen
2) 292 75,65 92,5 81,78
Kesehatan (%) 386
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani persen
3) 75 92,59 81,25 113,96
(%) 81
Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap persen
4) 292 75,65 92,5 81,78
(%) 386
Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas persen
5) 292 75,65 92,5 81,78
Kesehatan (%) 386
b KESEHATAN ANAK
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) persen
1) 347 93,78 100 93,78
(%) 370
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN persen
2) 347 93,78 92,5 101,39
Lengkap) (%) 370
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang persen
3) 37 66,07 81,25 81,32
ditangani (%) 56
16 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
17 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
18 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
19 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
20 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
21 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
22 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
23 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
24 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
25 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
26 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
N N VARIABEL VARIA (%)
BEL
27 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
28 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
C PELAYANAN UKP
29 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
a Dalam Gedung
1) Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Persen
Individu (%) - - - 0
30 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
b Luar Gedung
1) Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep Persen
keluarga (%) 128 48 37,50 100 37,50
2) Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua Persen
48 37,50 100 37,50
kasus (%) 128
3) Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai
Persen
(KM III dan IV) setelah minimal 4 kali 5 41,67 100 41,67
(%) 12
kunjungan rumah .
4) Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan Hipertensi yang mendapat Persen
25 19,53 100 19,53
askep keluarga . (%) 128
31 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
3 PELAYANAN KEFARMASIAN
4 PELAYANAN LABORATORIUM
32 | P a g e
CAKUPAN
TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL
33 | P a g e
2.5 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA PUSKESMAS TANJUNGSARI
Puskesmas Tanjungsari dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
kesehatan tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik
internal maupun eksternal, antara lain berupa budaya, kondisi sosial ekonomi
masyarakat, Pendidikan masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi
tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan demi terwujudnya
masyarakat sehat, mandiri dan berkualitas pada Puskesmas Tanjungsari.
Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan kesehatan adalah
bahwa dinamika pembangunan kesehatan di wilayah harus bergerak cepat yang
diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor kehidupan
masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global
tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap
kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar
adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan
yang dilaksanakan.
Analisa yang umum digunakan adalah Analisa SWOT, dimana Analisa SWOT
membandingkan antara faktor Ekternal (Opertunities) dan Ancaman (Threats) dengan
faktor Internal kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakneasees). Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan Ancaman (tambahkan point
point kekuataan kelemahan peluang dan ancaman ) dari puskesmas Tanjungsari.
34 | P a g e
Tabel 2.4 Analisis SWOT Puskesmas Tanjungsari 2018 – 2023
35 | P a g e
Dinas hasil kegiatan dengan linsek kelengkapan
Kesehatan belum terkait. persyaratan
sampai ke maksimal . untuk
tingkat pusat 6. Dukungan sistem mendapatkan
yang berbasis 7. Pelayanan informasi rujukan pelayanan
website. Kesehatan dari Dinas Kesehatan.
yang Kesehatan dan
7. Adanya dilaksanakan Kementrian 8. Semakin
kebijakan belum Kesehatan. banyaknya
program seluruhnya pengobatan
tentang sesuai dengan 7. Adanya alternatif
Jaminan SOP. dukungan
Kesehatan anggaran dari
Masyarakat 8. Pemanfaatan Pemerintah
Miskin yang sistem Pusat dan
terintegrasi informasi Pemerintah
dengan BPJS. Kesehatan Daerah.
yang belum
8. Adanya sistem optimal 8. Dukungan Dinas
pembinaan Kesehatan
secara dalam
berjenjang peningkatan
sampai tingkat keterampilan
wilayah (Binwil tenaga
dan Korwil) kesehatan
36 | P a g e
BAB III
3.1 PERMASALAHAN
Permasalahan yang dialami oleh Dinas kesehatan Periode RPJMD 2013-2018
antara lain :
37 | P a g e
yang memadai. Kelalaian ini mungkin karena kurangnya sumber daya di negara
berpenghasilan rendah atau menengah.
4. Dengue
Dengue atau demam berdarah membunuh 20 persen dari mereka yang
menderitanya. Penyakit yang ditularkan nyamuk ini telah menjadi ancaman yang
berkembang selama beberapa dekade. Dua negara yang disorot WHO adalah
Bangladesh dan India. Di tahun 2018, kematian di Bangladesh menjadi yang
tertinggi dalam hampir dua dekade. Penyakit ini menyebar ke negara-negara
38 | P a g e
bukan tropis seperti Nepal. WHO memperkirakan, 40 persen penduduk dunia
berisiko terkena demam berdarah. Paling tidak, ada 390 juta infeksi setiap
tahunnya
5. HIV
Kemajuan dalam pengobatan untuk HIV sangatlah besar. Misalnya dengan
pemberian ARV serta berbagai langkah pencegahan seperti pre-exposure
prophylaxis (PrEP, ketika seseorang yang berisiko mengalami HIV menggunakan
ARV untuk mencegah infeksi). Namun, penyakit ini tetap sulit dikendalikan. WHO
menyatakan hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya karena HIV/AIDS.
Sejak awal epidemi, lebih dari 70 juta orang terinfeksi dan sekitar 35 juta telah
meninggal.
Saat ini, sekitar 37 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV.
Menjangkau orang-orang seperti pekerja seks, orang-orang di penjara, pria yang
berhubungan seks dengan pria, atau orang transgender. Penderita HIV ini
seringkali disingkirkan dari layanan Kesehatan.
39 | P a g e
3.2.3 ISU STRATEGIS PROPINSI
Isu strategis kesehatan tingkat Propinsi Jawa Barat meliputi :
1) Penguatan Puskesmas dalam mendukung upaya promotif dan preventif
guna terimplementasinya pendekatan keluarga dalam pembangunan
kesehatan.
2) Penguatan peran lintas sektor secara terintegrasi untuk mendukung
gerakan masyarakat sehat.
3) Upaya pencapaian target akreditasi Puskesmas (1 Kecamatan minimal 1
Puskesmas) dan akreditasi rumah sakit untuk 1 Kabupaten/Kota minimal 1
rumah sakit terakreditasi.
40 | P a g e
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, permasalahan
pembangunan didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja pembangunan
yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa
yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.
Adapun isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang.
Permasalahan yang dirumuskan terutama mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu :
1) aspek kesejahteraan masyarakat;
2) aspek daya saing daerah;
3) aspek pelayanan umum.
41 | P a g e
yang belum terselesaikan adalah belum optimalnya pelayanan kesehatan,
terutama dalam hal :
a. Belum optimalnya penanganan terhadap kasus-kasus utama kesehatan
masyarakat, seperti gizi buruk, jumlah kematian ibu, bayi dan neotal,
penyakit menular dan tidak menular. Pada tahun 2017 Persentase balita
gizi buruk sebesar 0,0102%, jumlah kematian ibu sebanyak 59 kasus,
jumlah kematian bayi dan neonatal sebanyak 41 kasus.
b. Belum optimalnya pemenuhan pelayanan kesehatan barbasis
pemberdayaan masyarakat sebagai pintu gerbang pelayanan kesehatan
pertama sebelum mendapatkan pelayanan dari puskesmas, Hal ini
ditunjukan cakupan pembantu puskesmas tahun 2017 sebesar 28,05.
c. Belum optimalnya pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Berdasarkan data terkahir rasio tenaga medis per satuan penduduk
sebesar 1 : 3352 dan rasio dokter per satuan penduduk sebesar 1 : 3869.
d. Belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin/kurang
mampu. Hal ini ditunjukan dengan cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin sebesar 3,45%.
e. Belum optimalnya kinerja pelayanan sdm kesehatan. Hal ini ditunjukan
dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Leuwiliang sebesar
78,33, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Ciawi sebesar 77 dan
Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Kesehatan sebesar 80,08.
f. Belum seluruhnya masyarakat Kabupaten Bogor yang terlayani jaminan
kesehatan. Data tahun 2017 menunjukan bahwa cakupan pelayanan
kesehatan masyarakat sebesar 64,6%.
42 | P a g e
Sarana dan prasarana Kesehatan dasar yang belum memadai.
Tingkat pengetahuan dan Pendidikan masyarakat yang masih rendah.
Intensitas beberapa penyakit menular semakin meningkat.
Kualitas Kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar di masyarakat masih
rendah.
Deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular masih kurang.
Masih kurangnya kepemilikan dan pamanfaatan kartu JKN di masyarakat
sehingga masih belum optimalnya akses masyarakat terhadap fasiltas
kesehatan.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan
misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi
pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus
jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan
kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun Misi Kabupaten
Bogor adalah:
1. Mewujudkan masyarakat yang berkualitas.
2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan.
43 | P a g e
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan
berkelanjutan.
4. Mewujudkan kesalehan sosial
5. Mewujudkan tata Kelola pemerintahan daerah yang baik.
Mengacu pada visi dan misi Kabupaten Bogor, maka visi Puskesmas
Tanjungsari adalah:
A. Visi Puskesmas Tanjungsari
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jonggol Yang Mandiri Untuk Hidup
Sehat”
B. Misi Puskesmas Tanjungsari
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan Kesehatan (promotive, preventi,
kuratif dan rehabilitatif) yang berkualitas.
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam Jaminan Kesehatan
Nasional.
3. Meningkatkan daya dukung pelayanan Kesehatan.
C. Tujuan Puskesmas Tanjungsari
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat hidup sehat.
2. Meningkatkan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bagi
masyarakat.
3. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang laik.
D. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan
kualitas Kesehatan.
2. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya
manusia untuk Kesehatan yang merata dan bermutu.
3. Meningkatkan pengetahuan Kesehatan kepada masyarakat.
4. Menjalin Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
5. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan.
E. Motto
“Melayani Dengan SIGAP”
F. Tata Nilai
S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun.
I : Inovatif
Menciptakan sesuatu berdasarkan permasalahan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi.
44 | P a g e
G : Giat
Seluruh pegawai harus terlibat dalam setiap kegiatan puskesmas
Tanjungsari sesuai dengan tupoksi.
A : Akuntabel
Adanya pelaporan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
P : Profesional
Memiliki kompetensi (kemampuan dan ketrampilan) dalam memberikan
pelayanan Kesehatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005
menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005
menjadi 9,5% pada tahun 2025.
45 | P a g e
Pembangunan di Jawa Barat menuntut perhatian lebih, tidak hanya
negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of untuk menghadapi
permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi
perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Jawa Barat yang
strategis dan berdekatan dengan ibukota development (agen pembangunan)
bagi pertumbuhan nasional.
46 | P a g e
untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang berkualitas, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan yang bertumpu pada kegiatan pariwisata, permukiman,
industry dan pertanian dalam rangka mendorong perkembangan wilayah yang
merata dan berdaya saing menuju Kabupaten Bogor termaju dan sejahtera.
47 | P a g e
4) Pedoman untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah
kabupaten;
5) Pedoman lokasi investasi dalam wilayah kabupaten yang dilakukan
pemerintah, masyarakat dan swasta;
48 | P a g e
pembangunan sarana – sarana kesehatan sehingga isu –isu ketimpangan
pembangunan wilayah yang terjadi dapat dikurangi secara bertahap.
Sebagai respon atas berbagai isu –isu yang berkembang maka Dinas
Kesehatan sebagai implikasinya maka perlu adanya peningkatan kompetensi
SDM tentang kesehatan lingkungan. Selanjutnya perumusan rencana
pembangunan kesehatan perlu melibatkan berbagai sektor, sehingga kuantitas
dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting lainnya dalam
perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan informasi
yang lengkap dan akurat tentang kondisi sistem data dan informasi.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dapat dilihat dari capaian
Suistanable Development Goals (SDGS) yang terdapat dalam tabel dibawah ini:
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(a) Persentase 110.978 ( 107.003(
Kemiskina 2030, menjamin perempuan 91,40%) 87,73%)
n dalam bahwa semua pernah kawin
Segala laki-laki dan umur 15-49 tahun
Bentuk perempuan, yang proses
Dimanapu khususnya melahirkan
n masyarakat terakhirnya di
miskin dan fasilitas
rentan, memiliki kesehatan.
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(b) Persentase anak 86,0 % 91,95%
Kemiskina 2030, menjamin umur 12-23 bulan
n dalam bahwa semua yang menerima
Segala laki-laki dan imunisasi dasar
Bentuk perempuan, lengkap.
Dimanapu khususnya
n masyarakat
miskin dan
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
49 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(c) Prevalensi 802.179 703,061
Kemiskina 2030, menjamin penggunaan (100%) (100%)
n dalam bahwa semua metode
Segala laki-laki dan kontrasepsi
Bentuk perempuan, (CPR) semua
Dimanapu khususnya cara pada
n masyarakat Pasangan Usia
miskin dan Subur (PUS) usia
rentan, memiliki 15-49 tahun yang
hak yang sama berstatus kawin.
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(d) Persentase 69,38 73,46
Kemiskina 2030, menjamin rumah tangga
n dalam bahwa semua yang memiliki
Segala laki-laki dan akses terhadap
Bentuk perempuan, layanan sumber
Dimanapu khususnya air minum layak
n masyarakat dan
miskin dan berkelanjutan.
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
50 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(e) Persentase 70,44 73,96
Kemiskina 2030, menjamin rumah tangga
n dalam bahwa semua yang memiliki
Segala laki-laki dan akses terhadap
Bentuk perempuan, layanan sanitasi
Dimanapu khususnya layak dan
n masyarakat berkelanjutan.
miskin dan
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
2 Menghilan SOSIAL 2,1 Pada tahun 2.1.1.(a) Prevalensi 10.477(2, 12.448(2,
gkan 2030, kekurangan gizi 6%) 16%)
Kelaparan, menghilangkan (underweight)
Mencapai kelaparan dan pada anak balita.
Ketahanan menjamin akses
Pangan bagi semua
dan Gizi orang,
yang Baik, khususnya
serta orang miskin
Meningkat dan mereka
kan yang berada
Pertanian dalam kondisi
Berkelanjut rentan, termasuk
an bayi, terhadap
makanan yang
aman, bergizi,
dan cukup
sepanjang
tahun.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.1* Prevalensi 26,9% ( 32,90% (
gkan 2030, stunting (pendek hasil Hasil
Kelaparan, menghilangkan dan sangat Penilaian Riskesda
Mencapai segala bentuk pendek) pada status s 2018)
Ketahanan kekurangan gizi, anak di bawah Gizi/PSG
Pangan termasuk pada lima tahun/balita. )
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
51 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.1.(a) Prevalensi N/A N/A
gkan 2030, stunting (pendek
Kelaparan, menghilangkan dan sangat
Mencapai segala bentuk pendek) pada
Ketahanan kekurangan gizi, anak di bawah
Pangan termasuk pada dua
dan Gizi tahun 2025 tahun/baduta.
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2* Prevalensi 5,56% 1,88%
gkan 2030, malnutrisi (berat
Kelaparan, menghilangkan badan/tinggi
Mencapai segala bentuk badan) anak
Ketahanan kekurangan gizi, pada usia kurang
Pangan termasuk pada dari 5 tahun,
dan Gizi tahun 2025 berdasarkan tipe.
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2.(a) Prevalensi 5,5% 6,7%
gkan 2030, anemia pada ibu
Kelaparan, menghilangkan hamil.
Mencapai segala bentuk
Ketahanan kekurangan gizi,
Pangan termasuk pada
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target
52 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2.(b) Persentase bayi 22,8% 45,52%
gkan 2030, usia kurang dari 6
Kelaparan, menghilangkan bulan yang
Mencapai segala bentuk mendapatkan ASI
Ketahanan kekurangan gizi, eksklusif.
Pangan termasuk pada
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
3 Menjamin SOSIAL 3,1 Pada tahun 3.1.1* Angka Kematian 59 kasus 55 Kasus
Kehidupan 2030, Ibu (AKI).
yang mengurangi Jumlah
Sehat dan rasio angka kematian ibu
Meningkat kematian ibu
kan hingga kurang
Kesejahter dari 70 per
aan 100.000
Seluruh kelahiran hidup.
Penduduk
Semua
Usia
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.1* Angka Kematian 0 1 kasus
Kehidupan 2030, Balita (AKBa) per
yang mengakhiri 1000 kelahiran
Sehat dan kematian bayi hidup.
Meningkat baru lahir dan *jumlah kematian
kan balita yang balita
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
53 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2* Angka Kematian 97 kasus 94 kasus
Kehidupan 2030, Neonatal (AKN)
yang mengakhiri per 1000
Sehat dan kematian bayi kelahiran hidup.
Meningkat baru lahir dan *jumlah kematian
kan balita yang Neonatal
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2.(a) Angka Kematian 8 kasus 15 kasus
Kehidupan 2030, Bayi (AKB) per
yang mengakhiri 1000 kelahiran
Sehat dan kematian bayi hidup.
Meningkat baru lahir dan Jumlah
kan balita yang kematian Bayi
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2.(b) Persentase 86,0 91,95
Kehidupan 2030, kabupaten/kota
yang mengakhiri yang mencapai
Sehat dan kematian bayi 80% imunisasi
Meningkat baru lahir dan dasar lengkap
kan balita yang pada bayi.
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran
54 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.1.(a) Prevalensi HIV 0.0089% 0,0097%
Kehidupan 2030, pada populasi
yang mengakhiri dewasa.
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.2.(a) Insiden 196 / 232/
Kehidupan 2030, Tuberkulosis 100.000 100.000
yang mengakhiri (ITB) per 100.000 pendudu pendudu
Sehat dan epidemi AIDS, penduduk. k k
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.3* Kejadian Malaria 5 orang 7 orang-
Kehidupan 2030, per 1000 orang.
yang mengakhiri
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.3.(a) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri yang mencapai
Sehat dan epidemi AIDS, eliminasi malaria.
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
55 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.4.(a) Persentase Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri yang melakukan
Sehat dan epidemi AIDS, deteksi dini untuk
Meningkat tuberkulosis, infeksi Hepatitis
kan malaria, dan B.
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5* Jumlah orang Filariasis Filariasis
Kehidupan 2030, yang memerlukan : 20 : 145
yang mengakhiri intervensi orang orang
Sehat dan epidemi AIDS, terhadap Kusta : Kusta :
Meningkat tuberkulosis, penyakit tropis 354 385
kan malaria, dan yang terabaikan orang orang
Kesejahter penyakit tropis (Filariasis dan
aan yang terabaikan, Kusta).
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5.(a) Jumlah provinsi Data Data
Kehidupan 2030, dengan eliminasi Propinsi Propinsi
yang mengakhiri Kusta.
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5.(b) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri dengan eliminasi
Sehat dan epidemi AIDS, filariasis (berhasil
Meningkat tuberkulosis, lolos dalam
kan malaria, dan survei penilaian
Kesejahter penyakit tropis transmisi tahap I).
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
56 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.1.(b) Prevalensi 162.885 109.988
Kehidupan 2030, tekanan darah (19,08%) (12,10%)
yang mengurangi tinggi.
Sehat dan hingga sepertiga
Meningkat angka kematian
kan dini akibat
Kesejahter penyakit tidak
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.1.(c) Prevalensi 7.130 11.699
Kehidupan 2030, obesitas pada (1,15%) (1,83%)
yang mengurangi penduduk umur
Sehat dan hingga sepertiga ≥18 tahun.
Meningkat angka kematian
kan dini akibat
Kesejahter penyakit tidak
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.2.(a) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengurangi yang memiliki
Sehat dan hingga sepertiga puskesmas yang
Meningkat angka kematian menyelenggaraka
kan dini akibat n upaya
Kesejahter penyakit tidak kesehatan jiwa.
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1* Proporsi 113.399 73.190
Kehidupan 2030, menjamin perempuan usia orang orang
yang akses universal reproduksi (15-49
Sehat dan terhadap tahun) atau
Meningkat layanan pasangannya
kan kesehatan yang memiliki
Kesejahter seksual dan kebutuhan
aan reproduksi, keluarga
Seluruh termasuk berencana dan
Penduduk keluarga menggunakan
Semua berencana, alat kontrasepsi
Usia informasi dan metode modern.
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
57 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1.(a) Angka prevalensi 802.179 703,061
Kehidupan 2030, menjamin penggunaan (100%) (100%)
yang akses universal metode
Sehat dan terhadap kontrasepsi
Meningkat layanan (CPR) semua
kan kesehatan cara pada
Kesejahter seksual dan Pasangan Usia
aan reproduksi, Subur (PUS) usia
Seluruh termasuk 15-49 tahun yang
Penduduk keluarga berstatus kawin.
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1.(b) Angka 113.399 73.190
Kehidupan 2030, menjamin penggunaan (14,14%) (10,4%)
yang akses universal metode
Sehat dan terhadap kontrasepsi
Meningkat layanan jangka panjang
kan kesehatan (MKJP) cara
Kesejahter seksual dan modern.
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.2* Angka kelahiran - -
Kehidupan 2030, menjamin pada perempuan
yang akses universal umur 15-19 tahun
Sehat dan terhadap (Age Specific
Meningkat layanan Fertility
kan kesehatan Rate/ASFR).
Kesejahter seksual dan
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.2.(a) Total Fertility - 29.089
Kehidupan 2030, menjamin Rate (TFR). orang
yang akses universal (2,61%)
Sehat dan terhadap
Meningkat layanan
kan kesehatan
Kesejahter seksual dan
58 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.1.(a) Unmet need - -
Kehidupan cakupan pelayanan
yang kesehatan kesehatan.
Sehat dan universal,
Meningkat termasuk
kan perlindungan
Kesejahter risiko keuangan,
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.2* Jumlah penduduk 3.653.79
Kehidupan cakupan yang dicakup 3,040,38 1
yang kesehatan asuransi 4 ( total
Sehat dan universal, kesehatan atau ( total peserta
Meningkat termasuk sistem kesehatan peserta JKN)
kan perlindungan masyarakat per JKN)
Kesejahter risiko keuangan, 1000 penduduk.
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.2.(a) Cakupan 74.15% 80,70 %
Kehidupan cakupan Jaminan
yang kesehatan Kesehatan
Sehat dan universal, Nasional (JKN).
Meningkat termasuk
kan perlindungan
Kesejahter risiko keuangan,
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin
59 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
60 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
melindungi
kesehatan
masyarakat, dan
khususnya,
menyediakan
akses obat bagi
semua.
61 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.
62 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
memberikan
perhatian
khusus pada
kebutuhan kaum
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.
63 | P a g e
BAB IV
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan strategis ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
lingkungan strategis, sehingga dapat mengarahkan perumusan strategis, kebijakan,
sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program dan kegiatan
dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan
ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal
yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh Lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah
satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu
bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai sejalan dengan tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Bogor 2018 -2023:
64 | P a g e
2. Prevalensi stunting.
3. Cakupan keluarga bebas rokok.
4. Indeks Kepuasan Masyarakat.
5. Cakupan Desa/Kelurahan UCI.
E. Kegiatan Prioritas Bogor Sehat :
Ada lima kegiatan prioritas Bogor Sehat dan pentahapannya yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2018 – 2023 :
Pemberian Kartu
Sehat ( Jaminan
1 - 584.828 jiwa 624.824 jiwa 656.065 jiwa 688.968 jiwa
Kesehatan
Keluarga Miskin)
Cakupan
Jaminan
Kesehatan 82.5% 86.9% 92.7% 98.5% 100%
Nasional
(JKN)
Pelayanan
2 Bogor Siaga ( Si 25 RS 25 RS 25 RS 25 RS 25 RS
TEGAR)
Gerakan Bogor
3 30.9% 28.9% 26.9% 24.9% 22.9%
Bebas Stunting
Gerakan Bogor
4 Bebas Asap 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan
Rokok
Cakupan
Keluarga 52.5% 55% 57.5% 60% 62.5%
Bebas Rokok
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Pembangunan Fisik dan Fisik dan Fisik dan
Penyelesaian DED RSUD
5 RSUD Bogor Pengadaan Pengadaan Pengadaan
Surat Tanah Bogor Utara
Utara Peralatan Peralatan Peralatan
/Alkes /Alkes /Alkes
65 | P a g e
BAB V
Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan (2018 – 2023) mengacu kepada arah
kebijakan tingkat pusat, adapun dalam rancangan RPJMN dan Renstra Kemenkes
Republik Indonesia:
b. Strategi :
Merujuk Arah kebijakan dan Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor maka
rumusan strategi pada Puskesmas Tanjungsari adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja.
2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutu layanan serta pembiayaan dan jaminan
Kesehatan.
3. Peningkatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan
olah raga.
4. Peningkatan kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya
manusia Kesehatan
Sedangkan Arah Kebijakan Puskesmas Tanjungsari adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan dan kesehatan kerjaMendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
66 | P a g e
2. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di pelayanan kesehatan
primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu
layanan serta pembiayaan dan jaminan.
3. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan olah raga.
4. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan kefarmasian, sarana dan
prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan
Strategi dan Arah kebijakan tersebut dirumuskan dalam kerangka mewujudkan
pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi RPJMD tingkat Kabupaten Bogor.
67 | P a g e
BAB VI
68 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
69 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
70 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
71 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
72 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
jumlah ibu
bersalin yang
ditolong oleh
tenaga
cakupan
kesehatan di
pertolongan
wilayah kerja
persalinan oleh
Puskesmas
tenaga 92,5 97,5 100 12. Pemantauan PMT
Tanjungsari 90% 95%
kesehatan yang % % % bagi Ibu hamil KEK 5.625.000
dalam kurun
memiliki
waktu
kompetensi
tertentu /
kebidanan
jumlah
seluruh
sasaran ibu
bersalin di
73 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
jumlah
kematian
meningkatnya
yang terjadi
Upaya kesehatan kesehatan neonatus
jumlah kematian pada bayi 100 100 100 100 100 1. Pembinaan Kader Kp
Neonatus dan dan balita di wilayah
bayi usia 0 - 11 % % % % % ASI 7.900.000
Balita kerja Puskesmas
bulan
Tanjungsari
(termasuk
neonatal)
74 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
75 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
76 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
77 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
78 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
79 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
80 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
81 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
82 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
83 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
84 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
jumlah
penduduk
dengan akses
terhadap
fasilitas
sanitasi yang
layak
(jamban
sehat) di
cakupan sanitasi 77,16 80,36 83,56 86,76 90,00 4. Pengawasan depot air
wilayah kerja
layak % % % % % minum 18.000.000
Puskesmas
Tanjungsari
pada periode
tertentu /
jumlah
penduduk di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
85 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
jumlah TPM
di periksa
yang ada di
wilayah kerja
puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
cakupan tempat
waktu satu
pengelolaan
tahun /
makanan (TPM) 60%65%70%75%80% 5. Inspeksi SAB
jumlah 18.000.000
yang memenuhi
tempat
syarat
pengelolaan
makanan
yang ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
salam kurun
86 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
87 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
88 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
89 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
90 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
91 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
92 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
93 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
94 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
jumlah
pasien kasus
cakupan
terjadinya <5%<5%<5%<5%<5% 13. Pelacakan kasus KLB
kasusKLB 15.000.000
kejadian luar
biasa x 100%
95 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
96 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
60.000.000
17.Sosialisasi POPM
kecacingan ke guru
3.600.000
SD/MI dan PAUD
18. Pendataan sasaran
POPM kecacingan SD/MI
22.500.000
dan PAUD
angka 19. Penyelidikan
angka kesakitan kesakitan / Epidemiologi rentan KLB
< < < < <
/ Incidence Rate Incidence
50,0 49,5 49,0 48,0 48,0
(IR) penderita Rate (IR) 15.000.000
% % % % %
DBD penderita
DBD
jumlah STP
cakupan
yang 100 100 100 100 100 20. Pencatatn dan
surveilans
dilaporkan % % % % % pelaporan STP 750.000
terpadu penyakit
puskesmas
97 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
melakukan jummlah kk
cakupan kk di 100 100 100 100 100
Upaya pendataan kk di yang ada di 3. pendataan pis pk
wilayah kerja % % % % % 38.000.000
perkesmas wilayah kerja wilayah kerja
mengedukasi
masyarakat dengan
mengintervensi
permasalahan jumlah kk
cakupan kk
kesehatan yang yang sudah 100 100 100 100 100
yang sudah 4. intervensi lanjut
sudah di data masuk % % % % % 18.000.000
masuk prokesga
sebelumnya untuk prokesga
melihat prilaku
dalam keluarga
tersebut
98 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
UKM PENGEMBANGAN
meningkatkan
kemampuan hidup
sehat dan derajat 1. Pemeriksaan kesehatan
kesehatankerja serta petugas puskesmas 3.000.000
menciptakan jumlah berkala
lingkungankerja pelayanan pegawai di 100 100 100 100 100
1 Kesehatan kerja
yang sehat, yang kesehatan kerja wilayah kerja % % % % %
harmonis dan x 100%
optimal dalam
2. pemeriksaan kesehatan
rangka pembentukan
pekerja 2.250.000
manusia Indonesia
seutuhnya
1. Kunjungan Rumah
Mengingkatnya jumlaj ODGJ
pelayanan Kesehatan Jiwa 9.000.000
KESEHATAN kualitas hidup berat 100 100 100 100 100
2 kesehatan orang
JIWA ODGJ. Terwujudnya (psikotik) di % % % % % 2. Pendataan ulang pasien
dengan
masyarakat yang wilayah kerja penderita gangguan jiwa 2.250.000
99 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
100 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
101 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
102 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
103 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
Sosialisasi/orientasi
sosialisasi cakupan kesehatan kerja dan
pentingnya aktifitas kesehatan olahraga ke industri
10.500.000
olahraga olahraga formal/informal dan
kelompok olahraga
Pembinaan dan
Pengukuran cakupan
pengukuran kebugaran
kebugaran pada anak kesehatan
jasmani bagi anak 4.500.000
sekolah olahraga
sekolah
104 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
105 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
UKPP
Cakupan Rata-
Rata Rawat
Jalan Peserta
JKN Per 100 100 100 100 100 1. Pelayanan Pemeriksaan
BulanJasa % % % % % umum 1.131.882.470
Pelayanan
RAWAT
1 Kesehatan untuk
JALAN
tenaga ASN
CakupanJasa
Pelayanan 100 100 100 100 100 2. Pelayanan Pemeriksaan
Kesehatan untuk % % % % % umum 637.195.680
tenaga non ASN
sebagai pusat jumlah 20 1. Cetak Resep
penggerak item obat di
Tersedianya
pembangunan puskesmas
PELAYANAN plastik untuk
berwawasan Tanjungsari /
2 KEFARMASIA petunjuk cara 90% 90% 90% 90% 90%
kesehatan, pusat total item 7.500.000
N konsumsi dan
pemberdayaan obat esensial
dosis obat
masyarakat, dan di puskesmas
pusat pelayanan x 100%
106 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
107 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
Jumlah
pasien yang
melakukan
Mendekatkan Akses pemeriksaan
Pelayanan Kesehatan cakupan pasien di puskesmas 100 100 100 100 100
1 Jaringan 1. puskesmas keliling
di Wilayah Kerja yang diperiksa keliling % % % % % 20.400.000
Puskesmas dalam kurun
waktu satu
tahun / X
100%
108 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Rekrutmen Tenaga
Keuangan 150.000.000
Jumlah 2. Rekrutmen Tenaga
pemenuhan Memenuhi
kebutuhan kebutuhan sumber Cakupan pemenuhan Promosi Kesehatan 150.000.000
pemenuhan kebutuhan
sumber daya daya manusia 100 100 100 100 100 3. Rekrutmen Tenaga
1 sumber daya sumber daya
manusia kesehatan di manusia sesuai manusia % % % % % Kesehatan Masyarakat 150.000.000
kesehatan sesuai puskesmas standar sesuai 4. Rekrutmen Tenaga
standar Tanjungsari standar APOTEKER 150.000.000
5. Belanja iuran
BPJS/Asuransi 40.485.120
2 operasional
pelayanan jumlah 100 100 100 100 100
Pemenuhan ATK Pengadaan ATK pemenuhan Belanja ATK
puskesmas % % % % % 36.005.250
atk
109 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
Belanja jumlah
pemenuhan belanja 100 100 100 100 100 Belanja Pengolahan
pengolahan pemenuhan
sampah % % % % % sampah 43.500.000
sampah belanja jasa
110 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
111 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
112 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
113 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
114 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
115 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
116 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
117 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
118 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
119 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
120 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
121 | P a g e
BAB VII
KONDISI
TARGET KINERJA SASARAN PADA
AWAL
INDIKATOR KINERJA TAHUN KE-
NO. TUJUAN SASARAN TUJUAN DAN SASARAN KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terwujudnya
Masyarakat N/A 0,2% 0,36% 0,52% 0,68% 0,84%
1 Bogor Sehat Indeks Keluarga Sehat
Meningkatkan
akses dan Cakupan persalinan di
kualitas Fasilitas Pelayanan 87,73% 92,8% 92,8% 95,2% 97,6% 100%
pelayanan Kesehatan
kesehatan 1
Cakupan keluarga
50,08% 52,5% 55% 57,5% 60% 62,5%
3 bebas rokok
Indeks Kepuasan
78,22% 70% 78% 79% 80% 81.0%
4 Masyarakat
Cakupan
87.10% 87% 88% 89% 91% 93%
5 Desa/Kelurahan UCI
122 | P a g e
7.2 INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TANJUNGSARI YANG MENGACU PADA
RENSTRA DINAS KESEHATAN
Kondisi
Kinerja
Kondisi
pada awal TARGET CAPAIAN TAHUN Kinerja
No Indikator Satuan periode pada akhir
RPJMD periode
2018 2019 2020 2021 2022 2023
RPJMD
1 2 3 5 6 7 8 9 10
1 Jumlah Kematian Bayi kasus 109 kasus 95 kasus 85 kasus 75 kasus 65 kasus 55 kasus 55 kasus
2 Jumlah Kematian Ibu kasus 55 kasus 55 kasus 50 kasus 45 kasus 40 kasus 35 kasus 35 kasus
Pelayanan Kesehatan Ibu
3 Hamil Persen 99.88% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pelayanan Kesehatan Balita Persen 84.43% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan Komplikasi
8 Kebidanan yang ditangani Persen 77.64% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
9 Kesehatan yang memiliki Persen 89.29% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
kompetensi kebidanan
10 Persentase Balita Gizi Buruk Persen 0.0138 0.0132 0.0115 0.0098 0.0081 0.0064 0.0064
Cakupan pemberdayaan
masyarakat melalui
14 penyuluhan kelompok oleh Persen N/A 100% 100% 100% 100% 100% 100%
petugas di masyarakat
123 | P a g e
Cakupan Sarana Air Bersih
17 (SAB) Persen 73,46% 20% 30% 40% 50% 60% 60%
18 Cakupan Sanitasi Layak Persen 73.96% 10% 15% 20% 25% 30% 30%
Cakupan Tempat Pengelolaan
19 Makanan (TPM) yang Persen 53.38% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Memenuhi Syarat
21 Akreditasi FKTP Persen N/A 49.7% 69.8% 79.8% 89.9% 100.0% 100.0%
Peningkatan Status Akreditasi
22 Puskesmas Re- Akreditasi Persen N/A 8.9% 28.7% 50.4% 80.1% 100.0% 100.0%
23 Akreditasi puskesmas Persen 49.50% 80.19% 100% 100% 100% 100% 100%
Peningkatan Cakupan
24 kepesertaan JKN Persen 80,70% 82.50% 86.9% 92.7% 98.5% 100% 100%
Cakupan keberhasilan
26 pengobatan penderita TBC Persen 79,76% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
29
Cakupan kasus cacat kusta
Persen
<5% <5% <5% <5% <5% <5%
tingkat 2 N/A
Pelayanan penderita
Hipertensi mendapatkan
34 pelayanan sesuai dengan Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
standar 8.27%
124 | P a g e
Persentase Ketersediaan Obat
38
dan Vaksin di Puskesmas
Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Ketersediaan Perbekalan
Kesehatan dan Indikator
39 Penilaian Pengelolaan Obat di Persen N/A 80% 80% 85% 90% 95% 95%
GFK
43 Indeks Mutu Pelayanan Medik Persen N/A N/A 75% 76% 78% 80% 80%
Indeks Mutu Pelayanan
44 Keperawatan Persen N/A N/A 75% 76% 78% 80% 80%
45 Kepuasan Pasien Persen N/A N/A 70% 73% 78% 80% 80%
Indeks kepuasan layanan
46 kesekretariatan Persen N/A N/A 65% 70% 75% 80% 80%
Persentase perencanaan
48 sesuai target Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase pelayanan
50 kepegawaian Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
125 | P a g e
BAB VIII
PENUTUP
126 | P a g e