Anda di halaman 1dari 130

PUSKESMAS TANJUNGSARI

RENCANA STRATEGI 2023

JL. RAYA DAYEUH – CIPAMINGKIS RT 001/004 DESA

TANJUNGSARI KECAMATAN JONGGOL – BOGOR 16830 TAHUN

2023
KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan disusun berdasarkan pemahaman

lingkungan strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Renstra merupakan dokumen

perencanaan taktis-strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk

memecahkan permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber

pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang wajib disusun

sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah.

Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 2004 Renstra Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) memuat memuat visi dan misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan

kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah

serta berpedoman kepada RPJM daerah dan bersifat indikatif.

Renstra Puskesmas Tanjungsari sebagai mengacu pada Renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Bogor digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun (2018-2023).

Terimakasih dan Penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada

semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari

2018-2023. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi

kita semua dalam melaksanakan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bogor dalam upaya

kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Jonggol, 31 Agustus 2019


Kepala Puskesmas Tanjungsari

dr. Yukhi Mustikawaty


NIP. 197712112011012001

i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1

1.2 LANDASAN HUKUM.......................................................................................................... 2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................... 4

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN............................................................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM ......................................................................................................... 6

2.1 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI......................................... 6

2.1.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Puskesmas ......................... 6

2.1.2 Tugas Unsur Organisasi ............................................................................................... 6

2.2 SUMBER DAYA PADA PUSKESMAS TANJUNGSARI ............................................... 10

2.3 PENYELENGGARAAN SPM DI PUSKESMAS TANJUNGSARI ............................... 13

2.4. KINERJA PELAYANAN DI PUSKESMAS TANJUNGSARI ........................................ 15

2.5 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PADA


PUSKESMAS TANJUNGSARI ....................................................................................... 34

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH .......... 37

3.1 PERMASALAHAN .............................................................................................................. 37

3.2 ISU STRATEGIS................................................................................................................. 37

3.2.1 ISU STRATEGIS GLOBAL (DUNIA) ................................................................... 37

3.2.2 ISU STRATEGIS NASIONAL ............................................................................... 39

3.2.3 ISU STRATEGIS PROPINSI ................................................................................ 40

3.2.4 ISU STRATEGIS KABUPATEN BOGOR ........................................................... 40

3.3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS TANJUNGSARI............ 42

3.3 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM...................................................................... 43

3.3.1 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH .............................................................................. 43

ii | P a g e
3.3.2 TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA
PROPINSI 45

3.3.3 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN


LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 46

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN................................................................................... 64

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.................................................................. 66

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN......................68

6.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN TAHUN 2019........................ 68

6.2 PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN TAHUN 2020 – 2023............68

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PUSKESMAS TANJUNGSARI.................122

7.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA.............................................................................122

7.2 INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TANJUNGSARI YANG MENGACU PADA


RENSTRA DINAS KESEHATAN........................................................................123

BAB VIII PENUTUP.......................................................................................................126

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor telah memasuki tahun ke empat
dari pembangunan jangka panjang daerah yaitu tahun 2018 – 2023, sejalan dengan
terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati maka akan disusun dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor. RPJMD yang
disusun akan disesuaikan dengan visi dan misi dari Bupati dan Wakil bupati terpilih
yang lebih dikenal dengan program PANCA KARSA, yaitu Bogor Cerdas, Bogor
Membangun, Bogor Sehat, Bogor Maju, dan Bogor Berkeadaban. Pemerintah
Kabupaten Bogor harus mengikuti sesuai dengan perkembangan dan tantangan
perekonomian secara umum yang menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor yang disinergikan dengan
perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah Daerah harus memperhatikan
kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah pusat dan struktur tata pemerintahan.
Oleh karena itu tujuan dan sasaran pembangunan daerah harus memperhatikan
permasalahan yang menjadi lingkup global, nasional maupun permasalahan yang
terjadi di kabupaten Bogor. RPJMD sebagi dokumen perencanaan pembangunan
daerah perlu kiranya menyesuaikan dengan perencanaan pembangunan nasional
melalui RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023.
Perencanan pembangunan Kabupaten Bogor telah memasuki tahun ke empat
dari pembangunan jangka panjang daerah yaitu tahun 2018 – 2023, sejalan dengan
terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati maka akan disusun dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor. RPJMD yang
disusun akan disesuaikan dengan visi dan misi dari Bupati dan Wakil bupati terpilih
yang lebih dikenal dengan program PANCA KARSA, yaitu Bogor Cerdas, Bogor
Membangun, Bogor Sehat, Bogor Maju, dan Bogor Berkeadaban. Pemerintah
Kabupaten Bogor harus mengikuti sesuai dengan perkembangan dan tantangan
perekonomian secara umum yang menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor yang disinergikan dengan
perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah Daerah harus memperhatikan
kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah pusat dan struktur tata pemerintahan.
Oleh karena itu tujuan dan sasaran pembangunan daerah harus memperhatikan
permasalahan yang menjadi lingkup global, nasional maupun permasalahan yang
terjadi di Kabupaten Bogor. RPJMD sebagai dokumen perencanaan pembangunan

1|Page
daerah perlu kiranya menyesuaikan dengan perencanaan pembangunan nasional
melalui RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018 – 2023.
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perubahan
RPJPD dan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila :
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak
sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan
daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.
b. Hasil pengenalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan
tidak sesuai dengan Peraturan menteri ini
c. Terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau
d. Merugikan kepentingan nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai bagian dari perencanaan lima
tahunan, Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 -
2023 perlu dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, terutama dalam keterkaitan antar
substansi di dalamnya dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
telah disusun dalam jangka waktu lima tahun.
Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah kabupaten Bogor yakni
mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju, Nyaman dan
Berkeadaban, penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari harus diarahkan pada
upaya untuk mewujudkan tercapainya visi tersebut.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Puskesmas Tanjungsari
perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas
Tanjungsari Tahun 2018 - 2023 sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2020. Renstra Puskesmas Tanjungsari ini
merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang dan
dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

1.2 LANDASAN HUKUM


Penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 – 2023 didasarkan pada:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional

2|Page
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan
Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19)
Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan , Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pengukuran
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah.
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50-3708 Tahun 2020 tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

3|Page
18. Peraturan Bupati Bogor Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.
19. Rancangan RPJMN, Renstra Kemenkes Tahun 2020-2024 dan Renja 2020.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Renstra Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 - 2023 dimaksudkan sebagai
dokumen perencanaan jangka menengah yang yang nantinya dapat dipergunakan
untuk menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2018 - 2023 yang akan disusun
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Puskesmas
Tanjungsari sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun
2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.
Tujuan Penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 - 2023 adalah
untuk (1) menyusun rencana strategis Puskesmas Tanjungsari sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku, (2) mengintegrasikan
perencanaan pembangunan lima tahun lingkup Puskesmas Tanjungsari dengan
perencanaan pembangunan lima tahunan Kabupaten Bogor, (3) merumuskan
rencana kegiatan lima tahunan sesuai dengan RPJMD.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Penyusunan Renstra Puskesmas Tanjungsari dilakukan oleh Tim Penyusun
Perubahan Renstra Puskesmas Tanjungsari. Dalam proses penyusunan Renstra juga
melibatkan seluruh bidang/bagian dalam rapat-rapat internal serta melibatkan
Stakeholders dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal
maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam
penyusun Renstra.
Sistematika penulisan Renstra Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 – 2023
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan penyusunan rencana strategis Puskesmas Tanjungsari 2018 – 2023.
BAB II GAMBARAN UMUM
Pada bab ini menjelaskan tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi.
Memberikan gambaran tentang sumber daya yang ada di Puskesmas Tanjungsari,
penyelenggaraan SPM Puskesmas Tanjungsari dan gambaran kinerja pelayanan
serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Puskesmas Tanjungsari.

4|Page
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Pada bab ini memberikan gambaran tentang permasalahan, isu strategis global, isu
strategis nasional, isu strategis propinsi, isu strategis Kabupaten Bogor, isu strategis
Puskesmas Tanjungsari. Serta gambaran telaahan visi, misi dan program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan renstra Kementrian/lembaga,
Renstra Propinsi juga telaahan Rencana Tata Ruang wilayah dan kajian lingkungan
hidup strategis.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang tujuan dan sasaran Rencana Strategis
Lima Tahunan.
BAB V STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang strategis dan arah kebijakan Rencana
Strategis Lima Tahunan.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bab ini memberikan gambaran tentang rencana program dan kegiatan serta
pendanaan tahun 2019 dan tahun 2020 – 2023.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
Pada bab ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan juga indikator
kinerja utama Puskesmas Tanjungsari yang mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan.
BAB VIII PENUTUP

5|Page
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


2.1.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Puskesmas
Kedudukan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas mempunyai fungsi:
a) Penyelenggaraan ketatausahaan Puskesmas
b) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
c) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
e) dan dapat menyelenggarakan fungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga
Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 52 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan; susunan
organisasi Puskesmas, terdiri atas :
1. Kepala Puskesmas;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Penanggung jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat;
4. Penanggung jawab UKM Pengembangan;
5. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
6. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; dan
7. Kelompok Jabatan Fungsional

2.1.2 Tugas Unsur Organisasi


a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
memimpin, merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengendalikan
penyelenggaraan Puskesmas.

6|Page
b. Sub Bagian Tata Usaha;
1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu dan
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas dalam melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan Puskesmas.
2) Untuk menyelenggarakan tugasnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a) Pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas;
b) Pengelolaan administrasi kepegawaian Puskesmas;
c) Pengelolaan rumah tangga Puskesmas; dan
d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Puskesmas sesuai
bidang tugasnya.
c. Penanggung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
1) Penanggung jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas dalam mengoordinasikan, melaksanakan
dan mengendalikan penyelenggaraan UKM Esensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung jawab UKM Esensial
dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS;
b) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Penyelenggaraan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;
d) Penyelenggaraan pelayanan gizi yang bersifat UKM;
e) Penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit; dan
f) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
1) Penanggung jawab UKM Pengembangan mempunyai tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan
penyelenggaraan UKM Pengembangan.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung Jawab UKM
Pengembangan, mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa;
b) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi masyarakat;

7|Page
c) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer;
d) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan olah raga;
e) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan indera;
f) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia;
g) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja; dan
h) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lainnya.
e. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium mempunyai
tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam mengoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan
penyelenggaraan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
2) Dalam melaksanakan tugasnya, penanggung jawab UKP, Kefarmasian
dan Laboratorium mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan umum;
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
c. Penyelenggaraan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP;
d. Penyelenggaraan pelayanan gawat darurat;
e. Penyelenggaraan pelayanan gizi yang bersifat UKP;
f. Penyelenggaraan pelayanan persalinan; dan
g. Penyelenggaraan pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang
menyediakan pelayanan rawat inap.
f. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
1) Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu dan
bertanggungjawabkepadaKepalaPuskesmasdalam
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan
penyelenggaraan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung jawab Jaringan
Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
mempunyai tugas :
a. Penyelenggaraan Puskesmas Pembantu;
b. Penyelenggaraan Puskesmas Keliling;
c. Penyelenggaraan Bidan Desa; dan
d. Penyelenggaraan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

8|Page
g. Kelompok Jabatan Fungsional
1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional tenaga
kesehatan dan fungsional lainnya.
2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas.

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas

KEPALA
PUSKESMAS

SUB BAGIAN
TATA USAHA

Penanggung
Penanggung Jawab Jawab Jaringan
Penanggung Penanggung
UKM Esensial dan Pelayanan
Jawab Jawab UKP, Puskesmas dan
Keperawatan
Kesehatan UKM Kefarmasian dan Jejaring Fasilitas
Pengembangan Laboratorium
Masyarakat Pelayanan
Kesehatan

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Keterangan :

: Garis Instruktif

Sumber: Peraturan Bupati Bogor Nomor 52 Tahun 2017

9|Page
2.2 SUMBER DAYA PADA PUSKESMAS TANJUNGSARI
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Puskesmas Tanjungsari berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor.

Puskesmas Tanjungsari merupakan Puskesmas yang memberikan pelayanan


rawat jalan di samping melaksanakan tugas fungsi pokok lainnya. Dengan
mengemban fungsi yang demikian maka pengelolaan Puskesmas Tanjungsari harus
betul-betul optimal untuk dapat meningkatkan pelayanan publik bidang Kesehatan
masyarakat sekaligus mensukseskan program-program pemerintah yang dibebankan
kepada Puskesmas Tanjungsari.
Puskesmas Tanjungsari berada diwilayah kerja Kecamatan Jonggol yang merupakan
Kecamatan yang di perkirakan sekitar 25 KM dari ibu kota kabupaten. Kecamatan
Jonggol terletak di wilayah Timur dari wilayah Kabupaten Bogor. Wilayah kerja
Puskesmas Tanjungsari memiliki luas 2634,35 Ha dan secara administratif terdiri dari
3 desa binaan. 3 desa binaan wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari adalah Desa
Tanjungsari, Desa Sukajaya dan Desa Cibodas. Dengan batas wilayah kerja sebagai
berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukasirna : Kecamatan Jonggol

Sebelah barat berbatasan dengan Desa Singasari : Kecamatan Jonggol

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukamakmur : Kecamatan


Sukamakmur

Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukaresmi : Kecamatan


Sukamakmur

10 | P a g e
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari

Luas lahan Puskesmas Tanjungsari adalah 310 m² dengan luas bangunan 150
m² yang dibangun pada tahun 1993, dilakukan renovasi terakhir pada tahun 2009 dan
bangunannya digunakan hingga saat ini. Kondisi Puskesmas Tanjungsari sudah tidak
sesuai dengan perkembangan puskesmas saat ini.
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya
manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada
jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga
(brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.

11 | P a g e
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Tanjungsari adalah merupakan
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKPP dan berkoordinasi dengan
Sub Bagian Umum Kepegawaian Dinas Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang
mempunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tentang pengelolaan SDM di Puskesmas Tanjungsari dilakukan dengan
cara Pengembangan Jumlah SDM dan pengembangan Kualitas SDM.
a. Program Perkembangan Jumlah SDM
Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah
satu kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor dan
sekitarnya. Jumlah SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja
yang ada sehingga operasional puskesmas dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Jumlah SDM di Puskesmas Tanjungsari pada tahun 2018,
disajikan pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 2.1 Jumlah Sumber Daya Manusia Puskesmas


Tanjungsari Tahun 2018
NO JENIS TENAGA JUMLAH KETERANGAN
1 Dokter Umum 1 PNS
2 Dokter Gigi 0
3 Perawat 4 2 PNS, 2 PTT
4 Bidan 5 2 PNS, 3 PTT
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 0
6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 0
7 Ahli teknologi laboratorium medik 0
8 Tenaga Gizi 1 PTT
9 Tenaga Kefarmasian 0
10 Tenaga Administrasi 1 PNS
11 pekarya 1 PNS
JUMLAH 13

12 | P a g e
b. Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut diatas, maka program
pengembangan sumber daya manusia Puskesmas Tanjungsari lima tahun
ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio
yang ideal, hal ini juga terkait dengan kelengkapan sarana medis, kecukupan
dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung dan lain-lain. Selain itu
pengembangan sumber daya manusia juga diarahkan agar memenuhi
kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku
agar pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Pemenuhan kebutuhan puskesmas disesuaikan dengan
kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan pegawai
dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

2.3 PENYELENGGARAAN SPM DI PUSKESMAS TANJUNGSARI


Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan, maka untuk menjamin terselenggaranya urusan wajib
daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga Negara perlu
ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Untuk menyamakan
pengaktualisasian urusan wajib bidang kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai dengan
PP No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
Dalam penerapannya SPM harus menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan dasar dari Pemerintah Daerah sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan
oleh pemerintah. Oleh karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib
diperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka,
terjangkau dan dapat diselenggarakan secara bertahap, efisien dan efektif. Hal ini
dimaksudkan agar kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah khususnya penanganan
bidang kesehatan tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam rangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Adapun indikator-indikator SPM yaitu :
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;

13 | P a g e
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis;
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Realisasi SPM Kesehatan Puskesmas Tanjungsari Thaun 2018 terdapat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 2.2 Realisasi SPM Puskesmas Tanjungsari Tahun 2018

No Indikator SPM Target Capaian

1 Pelayanan Kesehatan ibu hamil 100% 92,80%

2 pelayanan Kesehatan ibu bersalin 100% 77,25%

3 pelayanan Kesehatan bayi baru 100% 86,16%


lahir

4 pelayanan Kesehatan balita 100% 80,23%

5 Pelayanan Kesehatan pada usia 100% 87,56%


Pendidikan dasar

6 Pelayanan Kesehatan pada usia 100% 32,38%


produktif

7 Pada Kesehatan pada usia lanjut 100% 50%

8 Pelayanan Kesehatan penderita 100% 92%


hipertensi

9 Pelayanan Kesehatan penderita 100% 27%


diabetes mellitus

10 Pelayanan Kesehatan orang 100% 67%


dengan gangguan jiwa berat

11 Pelayanan Kesehatan orang 100% 52,60%


terduga tuberculosis
Pelayanan Kesehatan orang
dengan risiko terinfeksi virus yang
12 melemahkan daya tahan tubuh 100% 49%
manusia (Human
Immunodeficiency Virus)

14 | P a g e
2.4 KINERJA PELAYANAN DI PUSKESMAS TANJUNGSARI
Indikator Kinerja pelayanan Puskesmas Tanjungsari sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya mengemukakan ada/tidaknya kesenjangan/gap pelayanan
kesehatan, target yang telah tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan pelayanan ini, pada pelayanan mana saja target belum tercapai serta
faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi
ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan
Puskesmas Tanjungsari ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya.
Kinerja pelayanan menggambarkan pencapaian antara realisasi dan anggaran
dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal mana yang baik atau kurang baik,
dan selanjutnya mengemukakan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan pelayanan Perangkat daerah, misalnya prosedur/mekanisme,
jumlah dan kualitas personil (sumber daya manusia), progres pelaksanaan program, dan
sebagainya. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan
permasalahan pendanaan pelayanan Perangkat Daerah Puskesmas Tanjungsari.

15 | P a g e
Tabel 2.3 Penilaian Kinerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2018

CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

A UKM ESENSIAL

1 PELAYANAN KIA dan KB

a KESEHATAN IBU
Cakupan Kunjungan ibu Hamil K4 persen
1) 385 95,30 95 100,31
(%) 404
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga persen
2) 292 75,65 92,5 81,78
Kesehatan (%) 386
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani persen
3) 75 92,59 81,25 113,96
(%) 81
Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap persen
4) 292 75,65 92,5 81,78
(%) 386
Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas persen
5) 292 75,65 92,5 81,78
Kesehatan (%) 386
b KESEHATAN ANAK
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) persen
1) 347 93,78 100 93,78
(%) 370
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN persen
2) 347 93,78 92,5 101,39
Lengkap) (%) 370
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang persen
3) 37 66,07 81,25 81,32
ditangani (%) 56

16 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

Cakupan Kunjungan Bayi persen


4) 303 83,70 95 88,11
(%) 362
Cakupan Pelayanan Anak Balita persen
5) 937 64,31 92,5 69,52
(%) 1.457
c KELUARGA BERENCANA
Cakupan Peserta KB Aktif persen
1) 2.479 64,09 100 64,09
(%) 3.868
CAKUPAN VARIABEL A.1. PELAYANAN KIA
80,05 87,08
dan KB

2 PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

a Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Persen


Darah (TTD) minimal 90 tablet (%) 404 385 95,30 95 100,31
b Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Persen
Menyusu Dini (IMD) (%) 370 352 95,14 100 95,14
c Persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Persen
112 30,94 50 61,88
Eksklusif (%) 362
d Persentase Balita Ditimbang (D) Persen
1.310 71,04 100 71,04
(%) 1.844
e Persentase Balita Naik Timbangan (N) Persen
985 75,19 100 75,19
(%) 1.310
f Persentase Balita mempunyai KMS/ buku KIA Persen
1.628 88,29 100 88,29
(%) 1.844

17 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

g Persentase Balita 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Persen


1.686 91,43 85 107,57
Vitaim A Dosis Tinggi (%) 1.844
h Persentase Remaja putri di sekolah usia 12-18 Persen
470 100,00 100 100,00
tahun mendapatkan TTD (%) 470
i Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Persen
2 5,56 95 5,85
mendapat Makanan Tambahan (%) 36
j Persentase Balita Kurus mendapat Makanan Persen
50 100,00 90 111,11
Tambahan (%) 50
CAKUPAN VARIABEL A.2. PELAYANAN GIZI
75,29 81,64
MASYARAKAT

3 PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

a Penyuluhan PHBS pada: 73,02


1) Penyuluhan PHBS keluarga
Keluarga 513 100,00 24,04
2.134 24,04
2) Penyuluhan PHBS di sekolah
Sekolah 22 100,00 100,00
22 100,00
3) Penyuluhan PHBS Tempat-Tempat Umum
TTU 23 100,00 41,07
56 41,07
4) Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan Frekuens
i
1 100,00 100,00
Penyuluh 1 100,00
an

18 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

5) Frekuensi penyuluhan di Tatanan Kerja Frekuens


i
3 100,00 100,00
Penyuluh 3 100,00
an
b Komunikasi Interpersonal dan Konseling
orang 227 1,77 5,00 35,32
12.855
c Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di Kali/freku
dalam gedung Puskesmas ensi
penyuluh
57 59,38 100,00 59,38
an 96
kelompo
k
d Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan
(Puskesmas dan jaringanya : Puskesmas Gedung/
1 100,00 100,00 100,00
Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll). buah 1

e Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui Kunjung


Kunjungan rumah an 51 22,47 50,00 44,93
227
rumah
f Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga Rumah
Tangga
530 19,80 100,00 19,80
ber 2.677
PHBS

19 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

g Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Presenta


dilihat melalui presentase (%) Strata se
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Desa/Kel
urahan
Siaga
1 33,33 100,00 33,33
Aktif 3
Strata
Purnama
dan
Mandiri
h Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui Presenta
presentase (%) Posyandu strata Purnama dan se
Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di Posyand
wilayah kerja Puskesmas Strata Purnama dan u strata 20 100,00 100,00 100,00
20
Mandiri) Purnama
dan
Mandiri
i Advokasi Puskesmas kepada Kepala Kali/Frek
Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas Sektor uensi 12 12 100,00 100,00 100,00
j Penggalangan Kemitraan
Kegiatan 12 100,00 100,00 100,00
12
k Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi
Orang 100 100,00 100,00 100,00
Kader 100
l Penggunaan Media KIE menyebarluasan Jumlah
informasi) jenis 5 100,00 100,00 100,00
5
media

20 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

m Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD Jumlah


tentang Kesehatan endapat pendampinganDesa/Kel
kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD,urahan
MMD) ) yang
dilakuka
n
pendamp 3 100,00 100,00 100,00
3
ingan
SMD,
MMD
selama
satu
tahun.
CAKUPAN VARIABEL A.3. PELAYANAN PROMOSI
69,98 73,99
KESEHATAN

4 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

a Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi Persen


yang layak (jamban sehat) (%) 18.738 2.440 13,02 30 43,41
b Prosentase penduduk terhadap akses air minum
Persen
yang berkualitas (memenuhi syarat) 2.440 13,02 30 43,41
(%) 18.738
c Jumlah desa yang melaksanakan STBM Jumlah
1 33,33 100 33,33
desa 3

21 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

d Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan


Persen
terhadap sarana air bersih, pasar sehat , TFU dan 551 48,98 75 65,30
(%) 1.125
TPM

CAKUPAN VARIABEL A.4. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN 27,09 46,36

PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


5
PENYAKIT
a Penyakit Menular 85,45
1) Pelayanan kesehatan orang terduga TB Persen
72 36,00 85 42,35
(%) 200
2) Cakupan Pengobatan semua kasus TB Persen
34 55,74 80 69,67
(%) 61
3) Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Persen
32 94,12 80 117,65
Semua Kasus (%) 34
4) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko Persen
311 76,98 90 85,53
terinfeksi HIV (%) 404
5) Persentase cakupan penemuan penderita Persen
pneumonia balita (%) 88 7 7,95 4,62 172,18
6) Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus
Persen
semua umur (%) 517 422 81,62 100 81,62
7) Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) Persen
422 100,00 100 100,00
(%) 422

22 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

8) Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Persen


Ibu Hamil (%) 404 285 70,54 90 78,38
9) Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita Persen
15 75,00 100 75,00
kusta (%) 20
10) Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada Persen
penderta kusta 1 100,00 100 100,00
(%) 1
11) Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka
Persen
Bebas Jentik (ABJ) Cakupan Angka Bebas 459 8,94 100 8,94
(%) 5.134
Jentik
12) Cakupan tatalaksana kasus Filariasis Persen
- 0
(%)
13) Cakupan Pemberian Obar Pencegahan Masal Persen
(POPM) Cacingan (%) 13.901 13.078 94,08 100 94,08

b Penyakit Tidak Menular 45,74


1) Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Persen
Usia Produktif (%) 12.450 781 6,27 100 6,27
2) Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Persen
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM (%) 3 3 100,00 100 100,00
3) Cakupan Pelayanan Hipertensi Persen
365 8,60 100 8,60
(%) 4.245
4) Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Persen
21 87,50 100 87,50
Jiwa Berat (%) 24

23 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

5) Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ dan Persen


mendapatkan pelayanan kesehatan (%) - - - 0
6) Cakupan pelayanan kesehatan bagi penderita Persen
diabetes melitus 279 26,35 100 26,35
(%) 1.059
c Surveilans dan Imunisasi
1) Pelayanan Imunisasi Dasar 86,09
a) Cakupan HB 0-7 Hari Persen
337 93,09 100 93,09
(%) 362
b) Cakupan BCG Persen
353 97,51 100 97,51
(%) 362
c) Cakupan DPT HB H1b1 Persen
353 97,51 100 97,51
(%) 362
d) Cakupan DPT-HB-Hib3 Persen
334 92,27 100 92,27
(%) 362
e) Cakupan Polio 4 Persen
335 92,54 100 92,54
(%) 362
e) Cakupan Campak -Rubella (MR) Persen
332 91,71 100 91,71
(%) 362
g) Cakupan BIAS DT Persen
329 97,34 100 97,34
(%) 338
h) Cakupan BIAS Td Persen
668 97,95 100 97,95
(%) 682
i) Cakupan BIAS MR Persen
289 86,53 100 86,53
(%) 334

24 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

j) Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT1 Persen


126 31,19 100 31,19
(%) 404
k) Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+ Persen
217 53,71 100 53,71
(%) 404
l) Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Persen
Immunization (UCI) (%) 3 3 100,00 100 100,00
m) Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Persen
318 87,85 100 87,85
(%) 362
2) Pelayanan Surveilans 100,00
a) Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Persen
52 100,00 100 100,00
(SKDR) (%) 52
b) Cakupan surveilans terpadu penyakit Persen
12 100,00 100 100,00
(%) 12
c) Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) Persen
2 100,00 100 100,00
(%) 2

CAKUPAN VARIABEL A.5. PELAYANAN P2P 79,32

JUMLAH A. CAKUPAN PELAYANAN UKM


73,68
ESENSIAL

B PELAYANAN UKM PENGEMBANGAN

25 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

PELAYANAN UPAYA KESEHATAN


1
TRADISIONAL
a Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional Persen
15 48,39 100 48,39
(%) 31
b Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin T; 100%
penyehat
- - 100 0,00
tradision 31
al
c Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat dan T; 70%,
Keluarga (TOGA) puskesm - - - 100 0,00
as
d Cakupan Pelayanan Kesehatan Tradisional dalam Persen
Gedung (%) - - - 100 0,00

CAKUPAN VARIABEL B.1. PELAYANAN UPAYA KESEHATAN


12,10 16,13
TRADISIONAL

2 PELAYANAN UPAYA KESEHATAN OLAH


RAGA
a Prosentase Pebinaan kelompok Olahraga Persen
7 41,18 100 41,18
(%) 17
CAKUPAN VARIABEL B.2 PELAYANAN UPAYA KESEHATAN OLAH
41,18 41,18
RAGA

26 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
N N VARIABEL VARIA (%)
BEL

3 PELAYANAN UPAYA KESEHATAN KERJA

a Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang


terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas pos UKK 3 - - 100 0,00

CAKUPAN VARIABEL B.3 PELAYANAN KESEHATAN


0,00 0,00
KERJA

4 PELAYANAN UPAYA KESEHATAN LANSIA

a Cakupan lansia yang mendapatkan skrining Persen


kesehatan sesuai standar (%) 1.044 378 36,21 100 36,21
b Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang
mendapat pelayanan orang 592 378 63,85 100 63,85
c Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina / yang
mendapat pelayanan lansia 121 26,77 100 26,77
452
d Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang
lansia 3 100,00 100 100,00
aktif 3
CAKUPAN VARIABEL B.4 PELAYANAN KESEHATAN
56,71 56,71
LANSIA

5 PELAYANAN UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

27 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

a Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang Persen


melaksanakan penjaringan Kesehatan (kelas 1) (%) 10 10 100,00 100 100,00
b Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang Persen
melaksanakan penjaringan Kesehatan ( kelas 7) 8 100,00 100 100,00
(%) 8
CAKUPAN VARIABEL B.5 PELAYANAN UPAYA
100,00 100,00
KESEHATAN SEKOLAH
PELAYANANUPAYA KESEHATAN GIGI
6
MASYARAKAT
a Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyaakat Persen
1 3,85 100 3,85
(%) 26
b Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Persen
SD/ MI (%) 10 10 100,00 100 100,00
c Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Persen
Siswa SD (%) 365 271 74,25 100 74,25
d Cakupan Penanganan Siswa SD yang Persen
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi (%) 65 - - 100 0,00

CAKUPAN VARIABEL B.6 PELAYANAN UPAYA


44,52 44,52
KESEHATAN MASYARAKAT

7 PELAYANANUPAYA KESEHATAN INDERA

28 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

a Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi Persen


pada anak sekolah saat penjaringan sekolah (%) 630 569 90,32 100 90,32
b Cakupan Penanganan kasus kelaianan refraksi Persen
24 100,00 95 105,26
(%) 24
c Cakupan skrining katarak Persen
947 56,57 95 59,55
(%) 1.674
d Cakupan Penanganan Penyakit Katarak Persen
3 8,11 95 8,53
(%) 37
e Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada Persen
kasus Diabetes Militus ke RS 2 20,00 100 20,00
(%) 10
f Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Persen
Gangguan Pendengaran di SD/MI (%) 569 2 0,35 100 0,35
g Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI Persen
yang ditangani (%) 2 2 100,00 100 100,00

CAKUPAN VARIABEL B.6 PELAYANAN UPAYA


53,62 54,86
KESEHATAN MASYARAKAT

JUMLAH B. CAKUPAN UKM PENGEMBANGAN 44,02 43,09

C PELAYANAN UKP

29 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

1 RAWAT JALAN ( Puskesmas Non DTP)

a Kunjungan rawat jalan :


1) Cakupan Pasien Baru rawat jalan di Poli Persen
6.855 100,00 100 100,00
(%) 6.855
2) Cakupan Pasien Baru rawat jalan Gigi Persen
- - - 0
(%)
3) Cakupan pemeriksaan Laboratorium puskesmas Persen
1.158 45,04 100 45,04
(%) 2.571
4) Cakupan rujukan Laboratorium ke Labkesda/ Lab Persen
klinik lain (%) 61 - - 0
5) Cakupan rata-rata rawat jalan peserta JKN per Persen
531 19,31 100 19,31
bulan (%) 2.750
6) Cakupan kelengkapan isian Rekam Medis Persen
4.662 34,00 100 34,00
(%) 13.710
CAKUPAN VARIABEL C.1 PELAYANAN RAWAT JALAN 49,59

2 PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

a Dalam Gedung
1) Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Persen
Individu (%) - - - 0

30 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

b Luar Gedung
1) Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep Persen
keluarga (%) 128 48 37,50 100 37,50
2) Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua Persen
48 37,50 100 37,50
kasus (%) 128
3) Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai
Persen
(KM III dan IV) setelah minimal 4 kali 5 41,67 100 41,67
(%) 12
kunjungan rumah .
4) Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada
keluarga dengan Hipertensi yang mendapat Persen
25 19,53 100 19,53
askep keluarga . (%) 128

5) Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada


keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep
keluarga . 14 58,33 100 58,33
Persen (%) 24

6) Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Persen


- - - 0 0
Askep (%)
7) Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Persen
- - - 0 0
Komunitas (%)
8) Persentase kunjungan pasien ke Sentra
keperawatan aktif - 100 0,00
Persen (%)

31 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

CAKUPAN VARIABEL C.2 PELAYANAN


38,91
PERKESMAS

3 PELAYANAN KEFARMASIAN

a Persentase ketersediaan obat di Puskesmas Persen


16 80,00 100 80,00
(%) 20
b Persentase penggunaan obat yang rasional di Persen
320 42,78 100 42,78
puskesmas : (%) 748
1.ISPA nin pneumonia
2. Myalgia
3. Diare non spesifik

c Persentase kesesuaian obat dengan formularium Persen


- 100 0,00
nasional (%)

CAKUPAN VARIABEL C.3 PELAYANAN KEFARMASIAN 40,93

4 PELAYANAN LABORATORIUM

a Cakupan seluruh pemeriksaan laboratorium Persen


1.158 45,04 20 225,20
puskesmas (%) 2.571
CAKUPAN VARIABEL C.4 PELAYANAN LABOLATORIUM 45,04 225,20

32 | P a g e
CAKUPAN

TARGET
SUB TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA PENCAPAIA KINERJA
VARIABEL VARIA (%)
N N
BEL

JUMLAH C. CAKUPAN PELAYANAN UKP 11,26 88,66

JUMLAH I. (A+B+C) CAKUPAN PELAYANAN


68,47
PUSKESMAS

33 | P a g e
2.5 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA PUSKESMAS TANJUNGSARI
Puskesmas Tanjungsari dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
kesehatan tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik
internal maupun eksternal, antara lain berupa budaya, kondisi sosial ekonomi
masyarakat, Pendidikan masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi
tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan demi terwujudnya
masyarakat sehat, mandiri dan berkualitas pada Puskesmas Tanjungsari.
Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan kesehatan adalah
bahwa dinamika pembangunan kesehatan di wilayah harus bergerak cepat yang
diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor kehidupan
masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global
tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap
kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar
adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan
yang dilaksanakan.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal,


dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis. Dalam analisis SWOT
Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan ).
Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman
Threaths (ancaman).

Untuk Mengindentifikasi berbagai faktor secara sistimatis yang berguna bagi


perkembangan Puskesmas, diperlukan adanaya analisa yang dapat memetakan
posisi Tanjungsari saat ini yang akan mengembangkan produk–produk unggulan
dan menggali potensi sumber pendapatan Puskesmas Tanjungsari secara optimal.

Analisa yang umum digunakan adalah Analisa SWOT, dimana Analisa SWOT
membandingkan antara faktor Ekternal (Opertunities) dan Ancaman (Threats) dengan
faktor Internal kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakneasees). Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan Ancaman (tambahkan point
point kekuataan kelemahan peluang dan ancaman ) dari puskesmas Tanjungsari.

34 | P a g e
Tabel 2.4 Analisis SWOT Puskesmas Tanjungsari 2018 – 2023

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


(Strength) (Weakness) (Opportunity) (Threath)
1. Kewenangan 1. Regulasi 1. Adanya 1. Adanya Re-
untuk bidang komitmen yang Emerging dan
melakukan Kesehatan kuat dari New emerging
fasilitas yang masih pemerintah disease yang
bidang minim. pusat, propinsi, terus
kesehatan. daerah dalam berkembang.
2. Jumlah dan upaya
2. Anggaran jenis tenaga mendukung 2. Tingkat
yang cukup Kesehatan program- pengetahuan
dalam belum program dan Pendidikan
menunjang memenuhi Kesehatan. masyarakat
kegiatan standar serta yang masih
program. keterampilan 2. Mulai adanya rendah.
tenaga pelayanan
3. Adanya Kesehatan Kesehatan 3. Kualitas
standar yang belum swasta dalam lingkungan
pelayanan memadai. peningkatan bersih yang
minimal penyelenggaraan masih rendah.
bidang 3. Sarana dan Kesehatan.
Kesehatan prasarana 4. Karakteristik
(SPM). puskesmas 3. Semakin penduduk yang
dan rujukan banyaknya homogen di
4. Adanya baik UKBM sebagai wilayah kerja
standar pemerintah bentuk peran Puskesmas
operasional maupun serta Tanjungsari.
prosedur swasta belum masyarakat.
(SOP), juknis memadai. 5. Luasnya
kegiatan 4. Adanya wilayah dan
program. 4. Peran serta Kerjasama lintas geografis yang
dan kemitraan batas bidang sulit.
5. Tingkat yang belum Kesehatan.
Pendidikan terjalin 6. Lajunya migrasi
tenaga optimal. 5. Kemudahan serta tingginya
Kesehatan dalam mobilitas
sudah cukup 5. Sistem komunikasi (via penduduk.
memadai. pengawasan internet) untuk
dan penanggulangan 7. Masih
6. Adanya sistem Pengendalian masalah- lemahnya
informasi program yang masalah yang pemahaman
Kesehatan belum optimal harus segera masyarakat
yang ditangani dan tentang
berjenjang 6. Sosialisasi mempermudah pemanfaatan
dari informasi koordinasi JKN sehingga
Puskesmas ke program dan tidak memenuhi

35 | P a g e
Dinas hasil kegiatan dengan linsek kelengkapan
Kesehatan belum terkait. persyaratan
sampai ke maksimal . untuk
tingkat pusat 6. Dukungan sistem mendapatkan
yang berbasis 7. Pelayanan informasi rujukan pelayanan
website. Kesehatan dari Dinas Kesehatan.
yang Kesehatan dan
7. Adanya dilaksanakan Kementrian 8. Semakin
kebijakan belum Kesehatan. banyaknya
program seluruhnya pengobatan
tentang sesuai dengan 7. Adanya alternatif
Jaminan SOP. dukungan
Kesehatan anggaran dari
Masyarakat 8. Pemanfaatan Pemerintah
Miskin yang sistem Pusat dan
terintegrasi informasi Pemerintah
dengan BPJS. Kesehatan Daerah.
yang belum
8. Adanya sistem optimal 8. Dukungan Dinas
pembinaan Kesehatan
secara dalam
berjenjang peningkatan
sampai tingkat keterampilan
wilayah (Binwil tenaga
dan Korwil) kesehatan

36 | P a g e
BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 PERMASALAHAN
Permasalahan yang dialami oleh Dinas kesehatan Periode RPJMD 2013-2018
antara lain :

1) Jumlah kematian bayi dan jumlah kematian ibu masih tinggi


2) Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat belum mencapai target
3) Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk belum mencapai target;
4) Rumah tangga yang menerapkan PHBS belum mencapai target.
5) Keterbatasan daya tampung pasien, khususnya kelas III di RSUD
6) Keterbatasan jenis, kualitas dan kuantitas dari tenaga medis spesialis dan tenaga
paramedis.
7) Keterbatasan sarana gedung rawat inap & poliklinik untuk memfasilitasi dokter
sub spesialis serta kelengkapan alat kedokteran sebagai sarana untuk diagnosis
maupun pelayanan dokter spesialis dan dokter sub spesialis.

3.2 ISU STRATEGIS


3.2.1 ISU STRATEGIS GLOBAL (DUNIA)
Beberapa Isu Stategis Global yang telah dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia ( WHO) antara lain :

1. Ebola dan patogen berbahaya lain


Pada 2018, Republik Demokratik Kongo mengalami kasus Ebola yang
parah. Ini menunjukkan epidemi patogen berbahaya seperti Ebola masih bisa
terjadi. WHO mengidentifikasi berbagai penyakit dan patogen yang berpotensi
menyebabkan keadaan darurat kesehatan masyarakat, namun belum ada
perawatan dan vaksin yang efektif. Beberapa yang menjadi pantauan untuk
penelitian dan pengembangan prioritas mencakup Ebola, demam berdarah jenis
lain, Zika, Nipah, MERS-CoV, SARS, serta Penyakit X.

2. Lemahnya layanan kesehatan primer


Perawatan kesehatan primer biasanya menjadi titik kontak pertama orang
dengan sistem perawatan kesehatan mereka. Idealnya, harus menyediakan
perawatan yang komporehensif, terjangkau, dan berbasis masyarakat sepanjang
hidup. Namun banyak negara tidak memiliki fasilitas perawatan kesehatan primer

37 | P a g e
yang memadai. Kelalaian ini mungkin karena kurangnya sumber daya di negara
berpenghasilan rendah atau menengah.

3. Keraguan akan vaksin


Masih banyak masyarakat dunia yang meragukan efektivitas vaksin dalam
menanggulangi penyakit yang bisa dicegah. Saat ini, vaksinasi mencegah 2
sampai 3 juta kematian per tahun, dan bisa bertambah hingga 1,5 juta lagi jika
cakupan vaksinasi global meningkat. penolakan atau keengganan melakukan
vaksinasi sebagai tantangan kesehatan terbesar pada 2019. Menurut WHO,
masalah yang disebut sebagai vaccine hesitancy atau keragu-raguan vaksin ini
merupakan masalah kompleks yang dapat terjadi karena beberapa hal. Sebagai
contoh adalah ketidakpuasan terhadap perawatan kesehatan, ketidaknyamanan
dalam mengakases vaksin, serta kepercayaan yang rendah terhadap vaksin itu
sendiri. WHO pun harus berhadapan dengan kesulitan utama, yakni meyakinkan
orang akan fakta.
Meskipun terdapat banyak bukti ilmiah yang menyatakan vaksin itu aman
dan efektif, tetapi tingkat kepercayaan orang terhadap vaksinasi telah mencapai
titik terendah. Sejumlah orang pun terus memegang keyakinan bahwa vaksin
berbahaya dan hasil vaksin yang tak efektif. Selain itu, kasus MMR-autisme, juga
memperburuk kondisi tersebut menjadi alasan peningkatan keraguan vaksin ini
rumit. Dampak anti vaksinasi yang berkembang di seluruh dunia ini tentu
mengancam kemajuan dunia kesehatan. WHO menyatakan, kasus campak saat
ini mengalami peningkatan 30 persen secara global. WHO menyatakan ada
berbagai faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk tidak divaksinasi.
Beberapa di antaranya adalah rasa puas diri, ketidaknyamanan dalam
mengakses vaksin, serta kurangnya kepercayaan diri yang menyebabkan
keraguan. Karena itu, petugas kesehatan, khususnya yang ada di masyarakat,
menjadi penasehat dan pemberi pengaruh yang paling dipercaya dalam
keputusan vaksinasi. Mereka harus diduking untuk memberikan informasi
terpercaya dan kredibel tentang vaksin.

4. Dengue
Dengue atau demam berdarah membunuh 20 persen dari mereka yang
menderitanya. Penyakit yang ditularkan nyamuk ini telah menjadi ancaman yang
berkembang selama beberapa dekade. Dua negara yang disorot WHO adalah
Bangladesh dan India. Di tahun 2018, kematian di Bangladesh menjadi yang
tertinggi dalam hampir dua dekade. Penyakit ini menyebar ke negara-negara

38 | P a g e
bukan tropis seperti Nepal. WHO memperkirakan, 40 persen penduduk dunia
berisiko terkena demam berdarah. Paling tidak, ada 390 juta infeksi setiap
tahunnya

5. HIV
Kemajuan dalam pengobatan untuk HIV sangatlah besar. Misalnya dengan
pemberian ARV serta berbagai langkah pencegahan seperti pre-exposure
prophylaxis (PrEP, ketika seseorang yang berisiko mengalami HIV menggunakan
ARV untuk mencegah infeksi). Namun, penyakit ini tetap sulit dikendalikan. WHO
menyatakan hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya karena HIV/AIDS.
Sejak awal epidemi, lebih dari 70 juta orang terinfeksi dan sekitar 35 juta telah
meninggal.

Saat ini, sekitar 37 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV.
Menjangkau orang-orang seperti pekerja seks, orang-orang di penjara, pria yang
berhubungan seks dengan pria, atau orang transgender. Penderita HIV ini
seringkali disingkirkan dari layanan Kesehatan.

3.2.2 ISU STRATEGIS NASIONAL


Kementerian Kesehatan mengangkat lima isu strategis yang menjadi
prioritas dalam pembangunan kesehatan periode 2020—2024. Kelima isu
utama tersebut telah diidentifikasi dalam Rakerkesnas (Rapat Kerja Nasional)
2019 yakni :
1) Angka kematian ibu (AKI)/ Angka kematian neonatal (AKN) yang masih
tinggi,
2) Permasalahan stunting,
3) Masih tingginya penyakit Tuberculosis (TBC),
4) Penyakit tidak menular (PTM)
5) cakupan imunisasi dasar lengkap.
Riskesdas 2018 menyatakan adanya penurunan angka stunting dari 37,2
% (2013) menjadi 30,8%, angka tersebut masih lebih tinggi dari angka yang
direkomendasikan WHO yaitu 20%. Riskesdas juga mengungkap meningkatnya
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang memerlukan strategi penanganan dan
pengendalian khusus. Berdasarkan hasil BoD, beban penyakit yang ditunjukkan
dengan tahun hidup yang hilang akibat kematian dini dan disabilitas karena
sakit (DALY Lost), dalam periode 1990-2017 telah bergeser secara signifikan
dari PM (Penyakit Menular) ke PTM. Bahkan pada 2017, secara nasional beban
PTM mencapai proporsi 70%.

39 | P a g e
3.2.3 ISU STRATEGIS PROPINSI
Isu strategis kesehatan tingkat Propinsi Jawa Barat meliputi :
1) Penguatan Puskesmas dalam mendukung upaya promotif dan preventif
guna terimplementasinya pendekatan keluarga dalam pembangunan
kesehatan.
2) Penguatan peran lintas sektor secara terintegrasi untuk mendukung
gerakan masyarakat sehat.
3) Upaya pencapaian target akreditasi Puskesmas (1 Kecamatan minimal 1
Puskesmas) dan akreditasi rumah sakit untuk 1 Kabupaten/Kota minimal 1
rumah sakit terakreditasi.

4) Pemenuhan, pemerataan, retensi dan pendayagunaan SDM kesehatan


untuk mendukung primary health care dan pelayanan kesehatan rumah
sakit.

5) Sinkronisasi dan integrasi sumber daya kesehatan termasuk anggaran


pusat dan daerah dalam mendukung pencapaian target-target
pembangunan kesehatan.

6) Pengendalian dan peningkatan kewaspadaan penyakit serta


penanggulangan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB).

7) Kesiapan bidang kesehatan dalam penertiban tenaga kesehatan WNA


dalam pelayanan kesehatan.

8) Mendukung pelaksanaan JKN, dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan


yang bermutu.

Berkenaan dengan isu-isu strategis tersebut, program unggulan yang


disiapkan antara lain : promosi kesehatan, pengembangan lingkungan sehat,
program pelayanan kesehatan, program pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, program sumber daya kesehatan dan program manajemen
kesehatan.

3.2.4 ISU STRATEGIS KABUPATEN BOGOR


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

40 | P a g e
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, permasalahan
pembangunan didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja pembangunan
yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa
yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.
Adapun isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang.
Permasalahan yang dirumuskan terutama mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu :
1) aspek kesejahteraan masyarakat;
2) aspek daya saing daerah;
3) aspek pelayanan umum.

Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Berdasarkan aspek kesejahteraan umum, permasalahan-permasalahan
bidang kesehatan yang belum terselesaikan adalah :
1. Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum mencapai standar
global. Pada tahun 2017 capaian IPM Kabupaten Bogor sebesar 69,13. Hal
ini diakibatkan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, dimana rata-
rata lama sekolah belum mencapai standar batas tertinggi usia pendidikan
dasar (12 tahun), pada tahun 2017 angka RLS mencapai 7,84, sedangkan
harapan lama sekolah penduduk Kabupaten Bogor telah diprediksi dapat
melampaui jenjang pendidikan dasar, di tahun 2017 capaiannya 12,43. Di
sisi lain, belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakatm
sehingga menyebabkan capaian angka harapan hidup masih perlu
ditingkatkan, dimana capaian tahun 2017 sebesar 70,70.
2. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja penyelenggaraan
pemerintahan masih belum optimal, dibuktikan dengan capaian indeks
kepuasan masyarakat sebesar 76,11 di tahun 2017.

Aspek Pelayanan Umum


Permasalahan dalam aspek pelayanan umum dijabarkan berdasarkan
urusan dan bidang urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten
Bogor. Berdasarkan kewenangan daerah, permasalahan lingkup pelayanan
umum bidang urusan kesehatan dalam “Peningkatan pelayanan kesehatan”

41 | P a g e
yang belum terselesaikan adalah belum optimalnya pelayanan kesehatan,
terutama dalam hal :
a. Belum optimalnya penanganan terhadap kasus-kasus utama kesehatan
masyarakat, seperti gizi buruk, jumlah kematian ibu, bayi dan neotal,
penyakit menular dan tidak menular. Pada tahun 2017 Persentase balita
gizi buruk sebesar 0,0102%, jumlah kematian ibu sebanyak 59 kasus,
jumlah kematian bayi dan neonatal sebanyak 41 kasus.
b. Belum optimalnya pemenuhan pelayanan kesehatan barbasis
pemberdayaan masyarakat sebagai pintu gerbang pelayanan kesehatan
pertama sebelum mendapatkan pelayanan dari puskesmas, Hal ini
ditunjukan cakupan pembantu puskesmas tahun 2017 sebesar 28,05.
c. Belum optimalnya pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Berdasarkan data terkahir rasio tenaga medis per satuan penduduk
sebesar 1 : 3352 dan rasio dokter per satuan penduduk sebesar 1 : 3869.
d. Belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin/kurang
mampu. Hal ini ditunjukan dengan cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin sebesar 3,45%.
e. Belum optimalnya kinerja pelayanan sdm kesehatan. Hal ini ditunjukan
dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Leuwiliang sebesar
78,33, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Ciawi sebesar 77 dan
Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Kesehatan sebesar 80,08.
f. Belum seluruhnya masyarakat Kabupaten Bogor yang terlayani jaminan
kesehatan. Data tahun 2017 menunjukan bahwa cakupan pelayanan
kesehatan masyarakat sebesar 64,6%.

3.3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS TANJUNGSARI


Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan
internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan
kekuatan dan kelemahan pada Puskesmas Tanjungsari dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi serta meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
penyelenggaraan Kesehatan, maka isu-isu strategis akan menjadi acuan atau
dasar dalam menentukan program dan kegiatan perubahan yang
diprioritaskan ke depan. Dari hasil analisis terhadap lingkungan internal dan
eksternal diperoleh isu-isu strategis sebagai berikut:
 Kualitas tenaga Kesehatan yang belum memadai serta jumlah dan jenis
tenaga Kesehatan belum memenuhi standar pelayanan fasilitas
Kesehatan.

42 | P a g e
 Sarana dan prasarana Kesehatan dasar yang belum memadai.
 Tingkat pengetahuan dan Pendidikan masyarakat yang masih rendah.
 Intensitas beberapa penyakit menular semakin meningkat.
 Kualitas Kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar di masyarakat masih
rendah.
 Deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular masih kurang.
 Masih kurangnya kepemilikan dan pamanfaatan kartu JKN di masyarakat
sehingga masih belum optimalnya akses masyarakat terhadap fasiltas
kesehatan.

3.3 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM


3.3.1 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu


organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,
antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk
mendefinisikan kemana organisasi akan di bawa dan membantu mendefinisikan
bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Visi Kabupaten Bogor 2018 – 2023 adalah “TERWUJUDNYA


KABUPATEN BOGOR TERMAJU, NYAMAN DAN BERKEADABAN”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan
misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi
pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus
jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan
kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun Misi Kabupaten
Bogor adalah:
1. Mewujudkan masyarakat yang berkualitas.
2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan.

43 | P a g e
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan
berkelanjutan.
4. Mewujudkan kesalehan sosial
5. Mewujudkan tata Kelola pemerintahan daerah yang baik.
Mengacu pada visi dan misi Kabupaten Bogor, maka visi Puskesmas
Tanjungsari adalah:
A. Visi Puskesmas Tanjungsari
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jonggol Yang Mandiri Untuk Hidup
Sehat”
B. Misi Puskesmas Tanjungsari
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan Kesehatan (promotive, preventi,
kuratif dan rehabilitatif) yang berkualitas.
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam Jaminan Kesehatan
Nasional.
3. Meningkatkan daya dukung pelayanan Kesehatan.
C. Tujuan Puskesmas Tanjungsari
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat hidup sehat.
2. Meningkatkan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bagi
masyarakat.
3. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang laik.
D. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan
kualitas Kesehatan.
2. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya
manusia untuk Kesehatan yang merata dan bermutu.
3. Meningkatkan pengetahuan Kesehatan kepada masyarakat.
4. Menjalin Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
5. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan.
E. Motto
“Melayani Dengan SIGAP”
F. Tata Nilai
S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun.
I : Inovatif
Menciptakan sesuatu berdasarkan permasalahan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi.

44 | P a g e
G : Giat
Seluruh pegawai harus terlibat dalam setiap kegiatan puskesmas
Tanjungsari sesuai dengan tupoksi.
A : Akuntabel
Adanya pelaporan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
P : Profesional
Memiliki kompetensi (kemampuan dan ketrampilan) dalam memberikan
pelayanan Kesehatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.3.2 TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA


PROPINSI

Dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat diuraikan bahwa


dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar
globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan
jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang.
Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya
pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan berbagai issue
juga percepatan penyebaran wabah penyakit.

Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan harus


dihadapi bangsa dan negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran
dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementerian Kesehatan
yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan secara
berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk itu, Kementerian Kesehatan memiliki
Sasaran Strategis dalam pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada
tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, yang
ditunjukkan oleh indikator dampak yaitu:

1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005
menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005
menjadi 9,5% pada tahun 2025.

45 | P a g e
Pembangunan di Jawa Barat menuntut perhatian lebih, tidak hanya
negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of untuk menghadapi
permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi
perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Jawa Barat yang
strategis dan berdekatan dengan ibukota development (agen pembangunan)
bagi pertumbuhan nasional.

Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam


menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat antara lain kemiskinan,
penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, mitigasi bencana serta
kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan


kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian
dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas
dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur
strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing,
rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah
daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat.

Dalam pembagian wilayah kerja koordinasi Kabupaten Bogor masuk dalam


wilayah 4 yaitu : Wilayah Bogor, dengan lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur
dan Kota Depok. Dengan kategori permasalahan kesehatan yang dihadapi
sebagai berikut :
a. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, seperti infrastruktur
jalan dan jembatan, persampahan serta air bersih;
b. Perlunya peningkatan penanggulangan dan pemberantasan penyakit
menular;
c. Perlunya peningkatan sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan.

3.3.3 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN


LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2016 tentang Rencana Tata


Ruang Kabupaten Bogor, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah

46 | P a g e
untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang berkualitas, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan yang bertumpu pada kegiatan pariwisata, permukiman,
industry dan pertanian dalam rangka mendorong perkembangan wilayah yang
merata dan berdaya saing menuju Kabupaten Bogor termaju dan sejahtera.

Kebijakan penataan ruang daerah meliputi :

1) Perwujudan kawasan lindung dalam rangka optimalisasi fungsi


perlindungan regional;
2) Pengembangan wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan sesuai
dengan potensi alam dan budaya setempat yang memiliki daya tarik

wisatawan mancanegara dengan tetap memperhatikan kelestarian


lingkungan;

3) Penyediaan lingkungan pemukiman perkotaan yang berkualitas , aman,


nyaman dan terkoneksi dengan pusat kegiatan di wilayah Jabodetabek;

4) Pengembangan kawasan peruntukan industri yang bertumpu pada potensi


sumber daya lokal yang mampu menghasilkan produk bernilai jual
internasional dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan;

5) Perwujudan areal pertanian tanaman pangan dan penataan pusat


pemukiman pedesaan sebagai simpul distribusi hasil pertanian dalam
rangka mendukung upaya ketahanan pangan berkelanjutan;

6) Penataan sistem pusat kegiatan dan pelayanan sarana dan prasarana


wilayah secara berjenjang dan sinergis;

7) Perwujudan kawasan strategis kabupaten sesuai dengan kepentingan


wilayah dan berdaya saing.

Fungsi Tata Ruang Daerah penyelaras kebijakan penataan ruang


nasional, propinsi Jawa Barat dan Daerah dan merupakan pedoman bagi
pemerintah daerah dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan
program pembangunan.

Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah adalah :


1) Berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD);
2) Pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD);
3) Pedoman dalam pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayah
kabupaten;

47 | P a g e
4) Pedoman untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah
kabupaten;
5) Pedoman lokasi investasi dalam wilayah kabupaten yang dilakukan
pemerintah, masyarakat dan swasta;

6) Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten.

Selanjutnya dalam RT/RW untuk kawasan kesehatan , dilakukan melalui :

a. Peningkatan pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana


kesehatan dan peningkatan pelayanan rumah sakit, serta membangun
rumah sakit pada kawasan perkotaan dan industri;

b. Peningkatan dan optimalisasi peranan Pusat Kesehatan Masyarakat


(Puskesmas) dalam memberikan pelayanan kesehatan kepadaa
masyarakat di setiap wilayah kecamatan dan atau pada wilayah yang
berdasarkan kepadatan penduduknya membutuhkan pelayanan
kesehatan, dan;

c. Pengembangan Rumah sakit umum daerah (RSUD) pada PKWP ( Pusat


Kegiatan yang berada dalam wilayah propinsi), PKLP ( Pusat Kegiatan
yang ditetapkan oleh pemerintah propinsi ) atau PPK yang strategis.

Rencana Tata Ruang Wilayah ini diharapkan menjadi pedoman bagi


semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai
sektor/bidang, serta mengakomodasikan pembagian peran dengan
kabupaten/kota dan bersifat saling melengkapi serta selaras serta sebagai
matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta
rencana pembangunan lainnya.

Jika ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan rencana


struktur ruang antar wilayah baik dalam pengembangan sistem pusat
permukiman perdesaan; sistem pusat permukiman perkotaan; dan sistem
prasarana wilayah. Namun dalam implementasinya berbeda, sehingga masih
terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara sistematis dalam
kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih terjadi penyimpangan
pemanfaatan ruang di kabupaten Bogor. Hal ini ditunjukkan oleh adanya
ketimpangan pembangunan wilayah di Kabupaten Bogor antara Kabupaten
Bogor Bagian Barat dengan bagian Kabupaten Bogor lainnya. RTRW harus
dijadikan acuan utama oleh Dinas Kesehatan dalam menetapkan lokasi

48 | P a g e
pembangunan sarana – sarana kesehatan sehingga isu –isu ketimpangan
pembangunan wilayah yang terjadi dapat dikurangi secara bertahap.

Sebagai respon atas berbagai isu –isu yang berkembang maka Dinas
Kesehatan sebagai implikasinya maka perlu adanya peningkatan kompetensi
SDM tentang kesehatan lingkungan. Selanjutnya perumusan rencana
pembangunan kesehatan perlu melibatkan berbagai sektor, sehingga kuantitas
dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting lainnya dalam
perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan informasi
yang lengkap dan akurat tentang kondisi sistem data dan informasi.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dapat dilihat dari capaian
Suistanable Development Goals (SDGS) yang terdapat dalam tabel dibawah ini:

No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(a) Persentase 110.978 ( 107.003(
Kemiskina 2030, menjamin perempuan 91,40%) 87,73%)
n dalam bahwa semua pernah kawin
Segala laki-laki dan umur 15-49 tahun
Bentuk perempuan, yang proses
Dimanapu khususnya melahirkan
n masyarakat terakhirnya di
miskin dan fasilitas
rentan, memiliki kesehatan.
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(b) Persentase anak 86,0 % 91,95%
Kemiskina 2030, menjamin umur 12-23 bulan
n dalam bahwa semua yang menerima
Segala laki-laki dan imunisasi dasar
Bentuk perempuan, lengkap.
Dimanapu khususnya
n masyarakat
miskin dan
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta

49 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(c) Prevalensi 802.179 703,061
Kemiskina 2030, menjamin penggunaan (100%) (100%)
n dalam bahwa semua metode
Segala laki-laki dan kontrasepsi
Bentuk perempuan, (CPR) semua
Dimanapu khususnya cara pada
n masyarakat Pasangan Usia
miskin dan Subur (PUS) usia
rentan, memiliki 15-49 tahun yang
hak yang sama berstatus kawin.
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(d) Persentase 69,38 73,46
Kemiskina 2030, menjamin rumah tangga
n dalam bahwa semua yang memiliki
Segala laki-laki dan akses terhadap
Bentuk perempuan, layanan sumber
Dimanapu khususnya air minum layak
n masyarakat dan
miskin dan berkelanjutan.
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,

50 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri SOSIAL 1,4 Pada tahun 1.4.1.(e) Persentase 70,44 73,96
Kemiskina 2030, menjamin rumah tangga
n dalam bahwa semua yang memiliki
Segala laki-laki dan akses terhadap
Bentuk perempuan, layanan sanitasi
Dimanapu khususnya layak dan
n masyarakat berkelanjutan.
miskin dan
rentan, memiliki
hak yang sama
terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan
dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
2 Menghilan SOSIAL 2,1 Pada tahun 2.1.1.(a) Prevalensi 10.477(2, 12.448(2,
gkan 2030, kekurangan gizi 6%) 16%)
Kelaparan, menghilangkan (underweight)
Mencapai kelaparan dan pada anak balita.
Ketahanan menjamin akses
Pangan bagi semua
dan Gizi orang,
yang Baik, khususnya
serta orang miskin
Meningkat dan mereka
kan yang berada
Pertanian dalam kondisi
Berkelanjut rentan, termasuk
an bayi, terhadap
makanan yang
aman, bergizi,
dan cukup
sepanjang
tahun.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.1* Prevalensi 26,9% ( 32,90% (
gkan 2030, stunting (pendek hasil Hasil
Kelaparan, menghilangkan dan sangat Penilaian Riskesda
Mencapai segala bentuk pendek) pada status s 2018)
Ketahanan kekurangan gizi, anak di bawah Gizi/PSG
Pangan termasuk pada lima tahun/balita. )
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara

51 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.1.(a) Prevalensi N/A N/A
gkan 2030, stunting (pendek
Kelaparan, menghilangkan dan sangat
Mencapai segala bentuk pendek) pada
Ketahanan kekurangan gizi, anak di bawah
Pangan termasuk pada dua
dan Gizi tahun 2025 tahun/baduta.
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2* Prevalensi 5,56% 1,88%
gkan 2030, malnutrisi (berat
Kelaparan, menghilangkan badan/tinggi
Mencapai segala bentuk badan) anak
Ketahanan kekurangan gizi, pada usia kurang
Pangan termasuk pada dari 5 tahun,
dan Gizi tahun 2025 berdasarkan tipe.
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2.(a) Prevalensi 5,5% 6,7%
gkan 2030, anemia pada ibu
Kelaparan, menghilangkan hamil.
Mencapai segala bentuk
Ketahanan kekurangan gizi,
Pangan termasuk pada
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target

52 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Menghilan SOSIAL 2,2 Pada tahun 2.2.2.(b) Persentase bayi 22,8% 45,52%
gkan 2030, usia kurang dari 6
Kelaparan, menghilangkan bulan yang
Mencapai segala bentuk mendapatkan ASI
Ketahanan kekurangan gizi, eksklusif.
Pangan termasuk pada
dan Gizi tahun 2025
yang Baik, mencapai target
serta yang disepakati
Meningkat secara
kan internasional
Pertanian untuk anak
Berkelanjut pendek dan
an kurus di bawah
usia 5 tahun,
dan memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
3 Menjamin SOSIAL 3,1 Pada tahun 3.1.1* Angka Kematian 59 kasus 55 Kasus
Kehidupan 2030, Ibu (AKI).
yang mengurangi  Jumlah
Sehat dan rasio angka kematian ibu
Meningkat kematian ibu
kan hingga kurang
Kesejahter dari 70 per
aan 100.000
Seluruh kelahiran hidup.
Penduduk
Semua
Usia
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.1* Angka Kematian 0 1 kasus
Kehidupan 2030, Balita (AKBa) per
yang mengakhiri 1000 kelahiran
Sehat dan kematian bayi hidup.
Meningkat baru lahir dan *jumlah kematian
kan balita yang balita
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH

53 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2* Angka Kematian 97 kasus 94 kasus
Kehidupan 2030, Neonatal (AKN)
yang mengakhiri per 1000
Sehat dan kematian bayi kelahiran hidup.
Meningkat baru lahir dan *jumlah kematian
kan balita yang Neonatal
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2.(a) Angka Kematian 8 kasus 15 kasus
Kehidupan 2030, Bayi (AKB) per
yang mengakhiri 1000 kelahiran
Sehat dan kematian bayi hidup.
Meningkat baru lahir dan  Jumlah
kan balita yang kematian Bayi
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.
3 Menjamin SOSIAL 3,2 Pada tahun 3.2.2.(b) Persentase 86,0 91,95
Kehidupan 2030, kabupaten/kota
yang mengakhiri yang mencapai
Sehat dan kematian bayi 80% imunisasi
Meningkat baru lahir dan dasar lengkap
kan balita yang pada bayi.
Kesejahter dapat dicegah,
aan dengan seluruh
Seluruh negara
Penduduk berusaha
Semua menurunkan
Usia Angka Kematian
Neonatal
setidaknya
hingga 12 per
1000 KH
(Kelahiran

54 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
Hidup) dan
Angka Kematian
Balita 25 per
1000.

3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.1.(a) Prevalensi HIV 0.0089% 0,0097%
Kehidupan 2030, pada populasi
yang mengakhiri dewasa.
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.2.(a) Insiden 196 / 232/
Kehidupan 2030, Tuberkulosis 100.000 100.000
yang mengakhiri (ITB) per 100.000 pendudu pendudu
Sehat dan epidemi AIDS, penduduk. k k
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.3* Kejadian Malaria 5 orang 7 orang-
Kehidupan 2030, per 1000 orang.
yang mengakhiri
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.3.(a) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri yang mencapai
Sehat dan epidemi AIDS, eliminasi malaria.
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.

55 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.4.(a) Persentase Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri yang melakukan
Sehat dan epidemi AIDS, deteksi dini untuk
Meningkat tuberkulosis, infeksi Hepatitis
kan malaria, dan B.
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5* Jumlah orang Filariasis Filariasis
Kehidupan 2030, yang memerlukan : 20 : 145
yang mengakhiri intervensi orang orang
Sehat dan epidemi AIDS, terhadap Kusta : Kusta :
Meningkat tuberkulosis, penyakit tropis 354 385
kan malaria, dan yang terabaikan orang orang
Kesejahter penyakit tropis (Filariasis dan
aan yang terabaikan, Kusta).
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5.(a) Jumlah provinsi Data Data
Kehidupan 2030, dengan eliminasi Propinsi Propinsi
yang mengakhiri Kusta.
Sehat dan epidemi AIDS,
Meningkat tuberkulosis,
kan malaria, dan
Kesejahter penyakit tropis
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.
3 Menjamin SOSIAL 3,3 Pada tahun 3.3.5.(b) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengakhiri dengan eliminasi
Sehat dan epidemi AIDS, filariasis (berhasil
Meningkat tuberkulosis, lolos dalam
kan malaria, dan survei penilaian
Kesejahter penyakit tropis transmisi tahap I).
aan yang terabaikan,
Seluruh dan memerangi
Penduduk hepatitis,
Semua penyakit
Usia bersumber air,
serta penyakit
menular lainnya.

56 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.1.(b) Prevalensi 162.885 109.988
Kehidupan 2030, tekanan darah (19,08%) (12,10%)
yang mengurangi tinggi.
Sehat dan hingga sepertiga
Meningkat angka kematian
kan dini akibat
Kesejahter penyakit tidak
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.1.(c) Prevalensi 7.130 11.699
Kehidupan 2030, obesitas pada (1,15%) (1,83%)
yang mengurangi penduduk umur
Sehat dan hingga sepertiga ≥18 tahun.
Meningkat angka kematian
kan dini akibat
Kesejahter penyakit tidak
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,4 Pada tahun 3.4.2.(a) Jumlah Data Data
Kehidupan 2030, kabupaten/kota Propinsi Propinsi
yang mengurangi yang memiliki
Sehat dan hingga sepertiga puskesmas yang
Meningkat angka kematian menyelenggaraka
kan dini akibat n upaya
Kesejahter penyakit tidak kesehatan jiwa.
aan menular, melalui
Seluruh pencegahan dan
Penduduk pengobatan,
Semua serta
Usia meningkatkan
kesehatan
mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1* Proporsi 113.399 73.190
Kehidupan 2030, menjamin perempuan usia orang orang
yang akses universal reproduksi (15-49
Sehat dan terhadap tahun) atau
Meningkat layanan pasangannya
kan kesehatan yang memiliki
Kesejahter seksual dan kebutuhan
aan reproduksi, keluarga
Seluruh termasuk berencana dan
Penduduk keluarga menggunakan
Semua berencana, alat kontrasepsi
Usia informasi dan metode modern.
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.

57 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1.(a) Angka prevalensi 802.179 703,061
Kehidupan 2030, menjamin penggunaan (100%) (100%)
yang akses universal metode
Sehat dan terhadap kontrasepsi
Meningkat layanan (CPR) semua
kan kesehatan cara pada
Kesejahter seksual dan Pasangan Usia
aan reproduksi, Subur (PUS) usia
Seluruh termasuk 15-49 tahun yang
Penduduk keluarga berstatus kawin.
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.1.(b) Angka 113.399 73.190
Kehidupan 2030, menjamin penggunaan (14,14%) (10,4%)
yang akses universal metode
Sehat dan terhadap kontrasepsi
Meningkat layanan jangka panjang
kan kesehatan (MKJP) cara
Kesejahter seksual dan modern.
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.2* Angka kelahiran - -
Kehidupan 2030, menjamin pada perempuan
yang akses universal umur 15-19 tahun
Sehat dan terhadap (Age Specific
Meningkat layanan Fertility
kan kesehatan Rate/ASFR).
Kesejahter seksual dan
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,7 Pada tahun 3.7.2.(a) Total Fertility - 29.089
Kehidupan 2030, menjamin Rate (TFR). orang
yang akses universal (2,61%)
Sehat dan terhadap
Meningkat layanan
kan kesehatan
Kesejahter seksual dan

58 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
aan reproduksi,
Seluruh termasuk
Penduduk keluarga
Semua berencana,
Usia informasi dan
pendidikan, dan
integrasi
kesehatan
reproduksi ke
dalam strategi
dan program
nasional.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.1.(a) Unmet need - -
Kehidupan cakupan pelayanan
yang kesehatan kesehatan.
Sehat dan universal,
Meningkat termasuk
kan perlindungan
Kesejahter risiko keuangan,
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.2* Jumlah penduduk 3.653.79
Kehidupan cakupan yang dicakup 3,040,38 1
yang kesehatan asuransi 4 ( total
Sehat dan universal, kesehatan atau ( total peserta
Meningkat termasuk sistem kesehatan peserta JKN)
kan perlindungan masyarakat per JKN)
Kesejahter risiko keuangan, 1000 penduduk.
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Menjamin SOSIAL 3,8 Mencapai 3.8.2.(a) Cakupan 74.15% 80,70 %
Kehidupan cakupan Jaminan
yang kesehatan Kesehatan
Sehat dan universal, Nasional (JKN).
Meningkat termasuk
kan perlindungan
Kesejahter risiko keuangan,
aan akses terhadap
Seluruh pelayanan
Penduduk kesehatan dasar
Semua yang baik, dan
Usia akses terhadap
obat- obatan
dan vaksin

59 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.

3 Menjamin SOSIAL 3,9 Pada tahun 3.9.3.(a) Proporsi 0 0


Kehidupan 2030, secara kematian akibat
yang signifikan keracunan.
Sehat dan mengurangi
Meningkat jumlah kematian
kan dan kesakitan
Kesejahter akibat bahan
aan kimia
Seluruh berbahaya, serta
Penduduk polusi dan
Semua kontaminasi
Usia udara, air, dan
tanah.
3 Menjamin SOSIAL 3.b Mendukung 3.b.1.(a) Persentase 100 100
Kehidupan penelitian dan ketersediaan
yang pengembangan obat dan vaksin
Sehat dan vaksin dan obat di Puskesmas.
Meningkat penyakit
kan menular dan
Kesejahter tidak menular
aan yang terutama
Seluruh berpengaruh
Penduduk terhadap negara
Semua berkembang,
Usia menyediakan
akses terhadap
obat dan vaksin
dasar yang
terjangkau,
sesuai the Doha
Declaration
tentang the
TRIPS
Agreement and
Public Health,
yang
menegaskan
hak negara
berkembang
untuk
menggunakan
secara penuh
ketentuan dalam
Kesepakatan
atas Aspek-
Aspek
Perdagangan
dari Hak
Kekayaan
Intelektual
terkait
keleluasaan
untuk

60 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
melindungi
kesehatan
masyarakat, dan
khususnya,
menyediakan
akses obat bagi
semua.

3 Menjamin SOSIAL 3.c Meningkatkan 3.c.1* Kepadatan dan N/A N/A


Kehidupan secara signifikan distribusi tenaga
yang pembiayaan kesehatan.
Sehat dan kesehatan dan
Meningkat rekrutmen,
kan pengembangan,
Kesejahter pelatihan, dan
aan retensi tenaga
Seluruh kesehatan di
Penduduk negara
Semua berkembang,
Usia khususnya
negara kurang
berkembang,
dan negara
berkembang
pulau kecil.
6 Menjamin LINGKU 6,1 Pada tahun 6.1.1.(a) Persentase 70,44 73,96
Ketersedia NGAN 2030, mencapai rumah tangga
an serta akses universal yang memiliki
Pengelolaa dan merata akses terhadap
n Air terhadap air layanan sumber
Bersih dan minum yang air minum layak.
Sanitasi aman dan
yang terjangkau bagi
Berkelanjut semua.
an
6 Menjamin LINGKU 6,1 Pada tahun 6.1.1.(c) Proporsi populasi 69,38 73,46
Ketersedia NGAN 2030, mencapai yang memiliki
an serta akses universal akses layanan
Pengelolaa dan merata sumber air
n Air terhadap air minum aman dan
Bersih dan minum yang berkelanjutan.
Sanitasi aman dan
yang terjangkau bagi
Berkelanjut semua.
an
6 Menjamin LINGKU 6,2 Pada tahun 6.2.1.(a) Proporsi populasi 75 75
Ketersedia NGAN 2030, mencapai yang memiliki sekolah ( sekolah (
an serta akses terhadap fasilitas cuci 45 45
Pengelolaa sanitasi dan tangan dengan sekolah sekolah
n Air kebersihan yang sabun dan air. di desa di desa
Bersih dan memadai dan ODF, 30 ODF, 30
Sanitasi merata bagi sekolah sekolah
yang semua, dan di desa di desa
Berkelanjut menghentikan pamsima pamsima
an praktik buang air s) s)
besar di tempat
terbuka,
memberikan
perhatian
khusus pada
kebutuhan kaum

61 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.

6 Menjamin LINGKU 6,2 Pada tahun 6.2.1.(b) Persentase 70,44 73,96


Ketersedia NGAN 2030, mencapai rumah tangga
an serta akses terhadap yang memiliki
Pengelolaa sanitasi dan akses terhadap
n Air kebersihan yang layanan sanitasi
Bersih dan memadai dan layak.
Sanitasi merata bagi
yang semua, dan
Berkelanjut menghentikan
an praktik buang air
besar di tempat
terbuka,
memberikan
perhatian
khusus pada
kebutuhan kaum
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.
6 Menjamin LINGKU 6,2 Pada tahun 6.2.1.(c) Jumlah 8.53 22.61
Ketersedia NGAN 2030, mencapai desa/kelurahan
an serta akses terhadap yang
Pengelolaa sanitasi dan melaksanakan
n Air kebersihan yang Sanitasi Total
Bersih dan memadai dan Berbasis
Sanitasi merata bagi Masyarakat
yang semua, dan (STBM).
Berkelanjut menghentikan
an praktik buang air
besar di tempat
terbuka,
memberikan
perhatian
khusus pada
kebutuhan kaum
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.
6 Menjamin LINGKU 6,2 Pada tahun 6.2.1.(d) Jumlah 10,334 10,34
Ketersedia NGAN 2030, mencapai desa/kelurahan
an serta akses terhadap yang Open
Pengelolaa sanitasi dan Defecation Free
n Air kebersihan yang (ODF)/ Stop
Bersih dan memadai dan Buang Air Besar
Sanitasi merata bagi Sembarangan
yang semua, dan (SBS).
Berkelanjut menghentikan
an praktik buang air
besar di tempat
terbuka,

62 | P a g e
No Kondisi
Tujuan No. No. Capaian
TP Pilar Target Indikator Awal
TPB Target Indikator 2018
B (2017)
memberikan
perhatian
khusus pada
kebutuhan kaum
perempuan,
serta kelompok
masyarakat
rentan.

63 | P a g e
BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan strategis ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
lingkungan strategis, sehingga dapat mengarahkan perumusan strategis, kebijakan,
sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program dan kegiatan
dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan
ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal
yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh Lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah
satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu
bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai sejalan dengan tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Bogor 2018 -2023:

A. Misi : “Mewujudkan masyarakat yang berkualitas”


B. Tujuan RPJMD : “meningkatkan kualitas Kesehatan”
C. Indikator kinerja:
- Angka Harapan Hidup (AHH)
- Indeks Kesehatan
Dengan mengacu pada RPJMD tersebut maka dirumuskan Tujuan, Indikator
Tujuan, Sasaran dan Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator sasaran, Kegiatan
prioritas pada Renstra Dinas Kesehatan 2018 – 2023 adalah:
A. Tujuan : “terwujudnya masyarakat bogor sehat”
B. Indikator tujuan : indeks keluarga sehat dengan target sampai dengan tahun
2023 mencapai 0,8% (standar nasional > 0,8% dikatakan keluarga sehat).
C. Sasaran :
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan
2. Tata Kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif
D. Indikator sasaran
Indikator sasaran dari Renstra Dinas Kesehatan 2018 – 2023 adalah :
1. Cakupan persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan.

64 | P a g e
2. Prevalensi stunting.
3. Cakupan keluarga bebas rokok.
4. Indeks Kepuasan Masyarakat.
5. Cakupan Desa/Kelurahan UCI.
E. Kegiatan Prioritas Bogor Sehat :
Ada lima kegiatan prioritas Bogor Sehat dan pentahapannya yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2018 – 2023 :

Tabel 4.1 Kegiatan Prioritas Bogor Sehat 2018 – 2023

N Kegiatan Pentahapan Pencapaian Bogor Sehat

o Prioritas 2019 2020 2021 2022 2023

Pemberian Kartu
Sehat ( Jaminan
1 - 584.828 jiwa 624.824 jiwa 656.065 jiwa 688.968 jiwa
Kesehatan
Keluarga Miskin)

 Cakupan
Jaminan
Kesehatan 82.5% 86.9% 92.7% 98.5% 100%
Nasional
(JKN)
Pelayanan
2 Bogor Siaga ( Si 25 RS 25 RS 25 RS 25 RS 25 RS
TEGAR)
Gerakan Bogor
3 30.9% 28.9% 26.9% 24.9% 22.9%
Bebas Stunting
Gerakan Bogor
4 Bebas Asap 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan 7 kawasan
Rokok

 Cakupan
Keluarga 52.5% 55% 57.5% 60% 62.5%
Bebas Rokok
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Pembangunan Fisik dan Fisik dan Fisik dan
Penyelesaian DED RSUD
5 RSUD Bogor Pengadaan Pengadaan Pengadaan
Surat Tanah Bogor Utara
Utara Peralatan Peralatan Peralatan
/Alkes /Alkes /Alkes

65 | P a g e
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan (2018 – 2023) mengacu kepada arah
kebijakan tingkat pusat, adapun dalam rancangan RPJMN dan Renstra Kemenkes
Republik Indonesia:

a. Arah Kebijakan : “ Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju


cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar ( Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan
preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.”

b. Strategi :

1) Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi;

2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat;

3) Peningkatan pengendalian penyakit;

4) Penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas);

5) Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Merujuk Arah kebijakan dan Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor maka
rumusan strategi pada Puskesmas Tanjungsari adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja.
2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutu layanan serta pembiayaan dan jaminan
Kesehatan.
3. Peningkatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan
olah raga.
4. Peningkatan kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya
manusia Kesehatan
Sedangkan Arah Kebijakan Puskesmas Tanjungsari adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan dan kesehatan kerjaMendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

66 | P a g e
2. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan di pelayanan kesehatan
primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu
layanan serta pembiayaan dan jaminan.
3. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan olah raga.
4. Melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan kefarmasian, sarana dan
prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan
Strategi dan Arah kebijakan tersebut dirumuskan dalam kerangka mewujudkan
pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi RPJMD tingkat Kabupaten Bogor.

67 | P a g e
BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN TAHUN 2019


Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah.

Dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2018-2023, program


dan kegiatan dikategorikan kedalam program/kegiatan lokalitas perangkat daerah,
program/kegiatan lintas perangkat daerah dan program/kegiatan kewilayahan. Didalam
rencana strategis periode tahun 2018-2023 yang disesuaikan dengan tujuan
Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjadikan Kabupaten Bogor yang termaju,
nyaman dan berkeadaban di Indonesia maka akan dituangkan pula indikator Bogor
Sehat untuk menjadikan daya ungkit ditingkat kabupaten. Berikut disajikan Program
dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2018-2023. Program/ kegiatan
Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja suatu Perangkat Daerah.
Program Lintas Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja beberapa
Perangkat Derah. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan
rencana kerja terpadu antar Kementerian / Lembaga dan SKPD mengenai suatu atau
beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan. Adapun Rencana program, Kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2018 – 2019.

6.2 PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN TAHUN 2020 – 2023


pada era reformasi dan desentralisasi, keterbukaan publik terhadap pelayanan
Kesehatan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh Dinas Kesehatan
penyelenggara pelayanan Kesehatan. Dalam pelaksanaan pembangunan Kesehatan
di Kabupaten Bogor.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor harus berkontribusi secara langsung dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yang ditujukan dengan indikator kinerja Dinas Kesehatan
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

68 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
UKM ESENSIAL
Upaya kesehatan
1
keluarga
jumlah
kematian 1. Petugas Kunjungan
perempuan Rumah Ibu Hamil Resti 23.100.000
pada saat
hamil atau
kematian
dalam kurun
waktu 42 hari
sejak
terminasi
Meningkatnya kehamilan
Kesehatan Ibu dan tanpa
Upaya jumlah kematian 100 100 100 100 100
anak di wilayah kerja memandang
Kesehatan ibu ibu % % % % %
puskesmas lamanya 2. Petugas Kunjungan
Tanjungsari kehamilan, Rumah Ibu Nifas 23.100.000
yakni
kematian
yang
disebabkan
karena
kehamilan
atau
penanganann
ya, tetapi
bukan karena

69 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
sebab - sebab
lain seperti
kecelakaan
dan terjatuh

jumlah ibu 3. Pembinaan Kelas Ibu


hamil yang Hamil 166.100.000
mendapatkan 4. Kemitraan Bidan dan
pelayanan K4 Paraji 22.650.000
di fasilitas
pelayanan 5. Penguatan P4K
25.625.000
kesehatan
pelayanan
milik 100 100 100 100 1006. Penyuluhan 1000 HPK
kesehatan ibu 13.625.000
pemerintah % % % % %
hamil
dan swasta / 7. Pembinaan Kader
jumlah Pendamping Ibu hamil 5.775.000
semua ibu
hamil
diwilayah 8. Pendataan Sasaran
kerja Terpadu 22.500.000
puskesmas

70 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%
jumlah ibu
bersalin yang
mendapatkan
pelayanan
persalinan
sesuai
standar di
fasilitas
kesehatan
pelayanan milik 9. Pemeriksaan
100 100 100 100 100
kesehatan ibu pemerintah SDDIDTK Bayi dan
% % % % % 9.500.000
bersalin dan swasta / Balita
jumlah
semua ibu
hamil di
wilayah kerja
puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu 1
tahun x 100%

71 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah ibu
yang bersalin
di fasilitas
cakupan kesehatan /
persalinan di jumlah 10. Pemeriksaan
92,8 92,8 95,2 97,6 100
fasilitas sasaran ibu Kecacingan pada ibu
% % % % % 2.250.000
pelayanan bersalin di hamil/Sample tinja
kesehatan wilayah kerja
puskesmas
Tanjungsari x
100%
jumlah
komplikasi
kebidanan
yang
mendapat
penanganan
definitif di
cakupan wilayah kerja
komplikasi Puskesmas 11. Pengiriman Sample
80% 88% 91% 94% 95%
kebidanan yang Tanjungsari tinja ke Lab Kesda 12.500.000
ditangani dalammkurun
waktu
tertentu /
jumlah ibu
dengan
komplikasi
kebidanan di
wilayah kerja

72 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Puskesmas
Tanjungsari
pada kurun
waktu yang
sama x 100%

jumlah ibu
bersalin yang
ditolong oleh
tenaga
cakupan
kesehatan di
pertolongan
wilayah kerja
persalinan oleh
Puskesmas
tenaga 92,5 97,5 100 12. Pemantauan PMT
Tanjungsari 90% 95%
kesehatan yang % % % bagi Ibu hamil KEK 5.625.000
dalam kurun
memiliki
waktu
kompetensi
tertentu /
kebidanan
jumlah
seluruh
sasaran ibu
bersalin di

73 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu yang
sama x 100%

jumlah
kematian
meningkatnya
yang terjadi
Upaya kesehatan kesehatan neonatus
jumlah kematian pada bayi 100 100 100 100 100 1. Pembinaan Kader Kp
Neonatus dan dan balita di wilayah
bayi usia 0 - 11 % % % % % ASI 7.900.000
Balita kerja Puskesmas
bulan
Tanjungsari
(termasuk
neonatal)

74 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah bayi
baru lahir
usia 0 - 28
hari yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
bayi baru
lahir sesuai
pelayanan
dengan 100 100 100 100 100 2. Pelayanan pemeriksaan
kesehatan bayi
standar / % % % % % Bayi baru lahir 10.500.000
baru lahir
jumlah
semua bayi
baru lahir di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu 1
tahun x 100%

75 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah balita
0 - 59 bulan
yang
mendapat
pelayanan
kesehatan
balita sesuai
standar
dalam kurun
waktu satu
pelayanan 100 100 100 100 100 3. Sweeping BPB dan Vit
tahun /
kesehatan balita % % % % % A 103.500.000
jumlah balita
0 - 59 bulan
yang ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%
meningkatkan jumlah anak
UPAYA pelayanan
kemampuan hidup usia 1. Pemberian TTD
KESEHATAN kesehatan pada 100 100 100 100 100
sehat dan derajat pendidikan Remaja Putri dan
SEKOLAH usia pendidikan % % % % % 10.125.000
kesehatan peserta dasar kelas 1 penyuluhan kespro
(UKS) dasar
didik serta dan 7 yang

76 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
menciptakan mendapatkan
lingkungan sehat pelayanan
sehingga skrining 2. Penjaringan Sekolah
memungkinkan kesehatan 26.250.000
pertumbuhan dan disatuan
perkembangan anak pendidikan
yang harmonis dan dasar /
optimal dalam jumlah 3. Pembinaan Sekolah
rangka pembentukan semua anak Sehat 28.300.000
manusia Indonesia pendidikan
seutuhnya dasar kelas 1
dan 7 yang 4. Pelaksanaan Posyandu
ada di Remaja 13.500.000
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari 5. Pembinaan posyandu
dalam kurun remaja 6.125.000
waktu 1
tahun ajaran 6. Pembinaan Poskestren
x 100%
20.975.000

77 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah PUS
yang
menggunaka
n kontrasepsi
di wilayah
kerja
Puskesmas
Terkendalinya Tanjungsari
4. Kunjungan rumah
kelahiran dan dalam kurun
Keluarga cakupan peserta Pelacakan Kasus
mengendalikan waktu satu 70% 70% 70% 70% 70%
Berencana KB aktif Neonatus, bayi dan balita 23.100.000
pertambahan jumlah tahun /
resiko tinggi
penduduk seluruh PUS
di seluruh
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun x 100%
Mempersiapkan, jumlah balita
memelihara dan stunting
mempertahankan dalam 1
agar setiap orang tahun /
prevalensi 32,90 29,55 26,2 22,85 19,6 1. Pemantauan Anak
2 Gizi terutama kelompok jumlah
stunting % % % % % Balita dan Pra Sekolah 10.000.000
rawan seperti ibu sasaran balita
hamil, bayi, balita pada tahun
ibu menyusui yang sama x
mempunyai status 100%

78 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
gizi yang baik dapat jumlah balita
hidup sehat serta dengan kasus
produktif gizi
berdasarkan
indeks BB
menurut
panjang
badan
(BB/PB) atau
BB menurut
Tinggi badan
(BB/TB)
dengan Z
persentasi balita 2. Pemantauan Balita
score <-3 Sd 1,3% 1,2% 1,0% 0,8% 0,6%
gizi buruk Kurang Gizi 37.500.000
dan atau
terdapat
tanda - tanda
klinis gizi
buruk lainnya
/ jumlah
balita di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu yang
sama x 100%

79 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]

3. Pelacakan Gizi Buruk


22.500.000
jumlah bayi
umur 0 - 5 4. Distribusi MP ASI ke
presentasi bayi bulan yang Desa 9.000.000
hanya di beri
usia kurang dari 5. Pemantauan MP ASI
ASI saja
6 bulan yang 40% 43% 46% 49% 52% bagi bayi dan balita 5.625.000
selama 24
mendapat ASI 6. Pembelian bahan
jam terakhir /
eksklusif makanan PMT
jumlah bayi 50.000.000
Penyuluhan
umur 0 - 5
7. Pemantauan PMT
bulan x 100%
Penyuluhan 3.750.000
8. Pelaksanaan Posyandu
150.000.000
9. Pemeriksaan garam
beryodium 3.750.000
jumlah
memberikan
keluarga
informasi bagi
untuk
masyarakat terkait
indikator
segala hal yang cakupan
yang 52,5 57,5 62,5 1. Pertemuan Survey
3 PROMKES bertujuan pada keluarga bebas 55% 60%
bersangkutan % % % Mawas Diri (SMD) 85.300.000
peningkatan kualitas rokok
/ jumlah
kesehatan, baik itu
seluruh
kesehatan individu
keluarga
maupun masyarakat
memiliki

80 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
indikator
yang
bersangkutan
x 100%

jumlah 2. Pendampingan petugas


rumah tangga dalam membagikan
9.000.000
yang quisioner smd
dikelompokk 3. Pertemuan
persentase an berPHBS / Musyawarah Masyarakat
rumah tangga jumlah 83.175.000
62,5 67,5 Desa (MMD)
yang seluruh 60% % 65% % 70% 4. Pembinaan Desa Siaga
menerapkan rumah tangga Aktif 60.000.000
PHBS di wilayah
kerja
Puskesmas 5. Penyuluhan PHBS
Tanjungsari x rumah tangga 10.200.000
100%

81 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
penyuluhan
kelompok di
masyarakat
RW/posyand
cakupan u dalam
pemberdayaan kurun waktu
masyarakat 1 tahun /
melalui jumlah 100 100 100 100 100 6. Penyuluhan PHBS di
penyuluhan RW/Posyand % % % % % Sekolah 3.000.000
kelompok oleh u di wilayah
petugas di kerja
masyarakat Puskesmas
Tanjungsari x
12 kali dalam
kurun waktu
satu tahun x
100%
jumlah
penduduk
yang menjadi
peserta
peningkatan 7. Penyuluhan PHBS di
Jaminan
cakupan Tempat-tempat umum 3.000.000
Kesehatan 82% 84% 86% 95% 95%
kepesertaan
Nasional
JKN
(JKN) di
wilayah kerja
Puskesmas 8. Penyuluhan PHBS di
Tanjungsari Institusi kesehatan 17.250.000

82 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
pada kurun 9. Penyuluhan Luar
waktu Gedung/penyuluhan
69.000.000
tertentu / dalam kelompok
Jumlah 10. Pembinaan UKBM
seluruh (Posyandu & Posbindu) 12.500.000
penduduk di
wilayah kerja
Puskesmas
11. Orientasi komunikasi
Tanjungsari
perubahan perilaku 59.175.000
pada kurun
waktu yang
sama x 100%
Mewujudkan kualitas jumlah desa
lingkungan yang STBM di
sehat baik dari aspek wilayah kerja
fisik, kimia, biologi Puskesmas
maupun sosial guna Tanjungsari
mencegah penyakit pada periode
dan/atau gangguan cakupan desa tertentu /
kesehatan yang yang jumlah 1. Pengawasan rumah
4 KESLING 32% 42% 52% 62% 72%
diakibatkan oleh melaksanakan seluruh desa sehat 18.000.000
faktor risiko STBM di wilayah
lingkungan kerja
(PERMENKES RI Puskesmas
Nomor 13 Tahun Tanjungsari
2015 tentang dan pada
Penyelenggaraan periode yang
Pelayanan Kesehatan sama x 100%

83 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Lingkungan di jumlah desa
Puskesmas) ODF (stop
BABS) di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
pada periode
cakupan desa tertentu /
2. Inspeksi Kesehatan
ODF (open jumlah 10% 15% 20% 25% 30%
Lingkungan /IKL, TTU 31.000.000
defecation free) seluruh desa
di wilayah
kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dan pada
periode yang
sama x 100%
jumlah SAB
yang
diperiksa
yang ada di
wilayah kerja
cakupan sarana Puskesmas 76,78 80,08 83,38 86,68 90,00 3. Inspeksi Kesehatan
air bersih (SAB) Tanjungsari % % % % % Lingkungan /IKL, TPP 18.000.000
dalam kurun
waktu satu
tahun /
jumlah SAB
yang ada di

84 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
wilayah
Kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun x 100%

jumlah
penduduk
dengan akses
terhadap
fasilitas
sanitasi yang
layak
(jamban
sehat) di
cakupan sanitasi 77,16 80,36 83,56 86,76 90,00 4. Pengawasan depot air
wilayah kerja
layak % % % % % minum 18.000.000
Puskesmas
Tanjungsari
pada periode
tertentu /
jumlah
penduduk di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari

85 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
pada periode
yang sama x
100%

jumlah TPM
di periksa
yang ada di
wilayah kerja
puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
cakupan tempat
waktu satu
pengelolaan
tahun /
makanan (TPM) 60%65%70%75%80% 5. Inspeksi SAB
jumlah 18.000.000
yang memenuhi
tempat
syarat
pengelolaan
makanan
yang ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
salam kurun

86 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
waktu satu
tahun x 100%

jumlah TTU 6. Inspeksi pasar sehat


diperiksa 1.000.000
yang ada di 7. Pelatihan Hygiene
wilayah kerja sanitasi Dam 4.875.000
cakupan tempat
Puskesmas 8. Mengantarkan sampel
- tempat umum
Tanjungsari 60%65%70%75%80% air bersih puskesmas
yang memenuhi 3.000.000
dalam kurun Tanjungsari
syarat (TTU)
waktu satu 9. Pengiriman Sample Air
tahun / ke labkesda 1.500.000
jumlah TTU 10. Pemicuan STBM pilar
yang ada di 1 28.750.000

87 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
wilayah kerja 11. Monev pasca
Puskesmas Pemicuan STBM Pilar 1
Tanjungsari
di wilayah
kerja
Puskesmas 1.750.000
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun x 100%
jumlah
pengunjung
usia 15-59
tahun
mendapat
pelayanan
skrining
menurunkan angka kesehatan
Pencegahan dan
kesakitan, kematian, pelayanan sesuai
Pengendalian 100 100 100 100 100
5 dan kecacatan akibat kesehatan pada standar 1. Orientasi kader PTM
Penyakit tidak % % % % % 10.400.000
penyakit tidak usia produktif dalam kurun
menular
menular waktu satu
tahun /
jumlah
penduduk
usia 15 - 59
tahun yang
ada di
wilayah kerja

88 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%

89 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah 2. Penyuluhan tentang
penderita Penyakit Tidak Menular
hipertensi
yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai
standar
dalam kurun
waktu satu
pelayanan
tahun /
kesehatan 100 100 100 100 100
jumlah
penderita % % % % % 9.750.000
estimasi
hipertensi
penderita
hipertensi
berdasarkan
angka
prevalensi
kabupaten
dalam kurun
waktu satu
tahun pada
tahun yang
sama x 100%

90 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah 3. Pelaksanaan skrining
penyandang PTM
DM yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai
standar
dalam kurun
waktu satu
tahun /
jumlah
pelayanan
penyandang
kesehatan 100 100 100 100 100
DM
penderita % % % % % 27.000.000
berdasarkan
diabetes melitus
angka
prevalensi
DM nasional
di wilayah
kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun pada
tahun yang
sama x 100%

91 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah desa 4. Sosialisasi bias MR
UCI / seluruh
desa di 23.280.000
Cakupan desa
wilayah kerja 87% 88% 89% 91% 93% 5. Pelaksanaan BIAS MR
UCI
Puskesmas
Tanjungsari x 15.000.000
100%
jumlah bayi 6. Pelaksanaan BIAS DT
dengan dan Td 13.750.000
imunisasi
7. Sosialisasi bias DT TD
dasar lengkap 6.125.000
PENCEGAHAN
menurunkan angka di wilayah
DAN 8. Sweeping Imunisasi
kesakitan, kematian, kerja 27.500.000
PENGENDALI
dan kecacatan akibat Puskesmas
AN PENYAKIT
penyakit menular Tanjungsari
MENULAR
cakupan selama satu
imunisasi dasar periode / 87% 88% 89% 91% 93%
lengkap jumlah
seluruh bayi
9. Pertemuan dan evaluasi
yang ada di
wilayah kerja program Imunisasi 1.750.000
Puskesmas
Tanjungsari
dan pada
periode yang
sama x 100%

92 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah orang
yang
mendapat
pelayanan
TB sesuai
standar
dalam kurun
waktu satu
pelayanan
tahun /
kesehatan orang 100 100 100 100 100 10. Pelacakan Kasus TB
jumlah orang
terduga % % % % % Paru Mangkir 6.750.000
dengan TB
tuberkulosis
yang ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
pada kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%
jumlah orang
pelayanan
beresiko
kesehatan orang
terinfeksi
dengan resiko
HIV yang
terinfeksi virus
mendapatkan 100 100 100 100 100 11. Pelacakan Rumah
yang
pemeriksaan % % % % % Kontak Kasus TB Paru 6.750.000
melemahkan
HIV sesuai
daya tahan
standar di
tubuh manusia
fasyankes
(Human
dalam kurun

93 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Immunodeficien waktu satu
cy Virus) tahun /
jumlah orang
beresiko
terinfeksi
HIV yang
ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
pada kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%
jumlah
semua kasus
TB yang
sembuh dan
cakupan
pengobatan
keberhasilan 12. Kunjungan Rumah
lengkap / 90% 90% 90% 90% 90%
pengobatan penderita TB 6.750.000
jumlah kasus
penderita TBC
TB yang
diobati dan
dilaporkan x
100%
cakupan jumlah
13. Kunjungan Rumah
pengobatan semua kasus
70% 70% 70% 70% 70% Pemeriksaan Kontak
semua kasus TB TB yang 4.500.000
Kasus Kusta
(Case Detection diobati dan

94 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Rate/CDR) yang dilaporkan /
diobati perkiraan
jumlah
semua kasus
TB x 100%
jumlah orang
beresiko
terinfeksi
cakupan
HIV yang
screening HIV
dilakukan 12. Penyuluhan tentang
pada orang 50% 55% 60% 65% 70%
screening / HIV 12.500.000
dengan resiko
jumlah
HIV
seluruh orang
beresiko x
100%

jumlah
pasien kasus
cakupan
terjadinya <5%<5%<5%<5%<5% 13. Pelacakan kasus KLB
kasusKLB 15.000.000
kejadian luar
biasa x 100%

95 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah ibu
hamil yang
diperiksa
hepatitis di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari /
cakupan ibu
jumalh 100 Sosialisasi p2p tentang
hamil diperiksa 60% 70% 80% 90%
semua ibu % HIV dan Hepatitis 25.425.000
Hepatitis
hamil di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
wkatu yang
sama x 100%
jumlah
penderita
pneumonia
yang
cakupan balita ditangani
pneumonia dalam kurun 15. Kunjungan rumah
mendapatkan waktu 85% 85% 85% 85% 85% kasus pneumonia
6.750.000
tatalaksana tertentu / bayi/balita
sesuai standar jumlah
perkiraan
penderita
pneumonia di
wilayah kerja

96 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
dalam kurun
waktu
tertentu x
100%

16. Pemberian Obat


Cacing pada anak sekolah

60.000.000

17.Sosialisasi POPM
kecacingan ke guru
3.600.000
SD/MI dan PAUD
18. Pendataan sasaran
POPM kecacingan SD/MI
22.500.000
dan PAUD
angka 19. Penyelidikan
angka kesakitan kesakitan / Epidemiologi rentan KLB
< < < < <
/ Incidence Rate Incidence
50,0 49,5 49,0 48,0 48,0
(IR) penderita Rate (IR) 15.000.000
% % % % %
DBD penderita
DBD
jumlah STP
cakupan
yang 100 100 100 100 100 20. Pencatatn dan
surveilans
dilaporkan % % % % % pelaporan STP 750.000
terpadu penyakit
puskesmas

97 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tanjungsari
pada kurun
waktu 1
tahun / 12
bulan x 100%

1. pendataan pis pk/


melakukan
jumlah kk kunjungan kk baru 11.250.000
pendataan terhadap
cakupan jumlah baru yang
6 sasaran kk baru 85% 85% 85% 85% 85%
kk baru ada disetiap
untuk dimasukkan
desa 2. Kunjungan Rumah
kedalam prokesga
Keluarga Rawan
10.500.000
Kesehatan

melakukan jummlah kk
cakupan kk di 100 100 100 100 100
Upaya pendataan kk di yang ada di 3. pendataan pis pk
wilayah kerja % % % % % 38.000.000
perkesmas wilayah kerja wilayah kerja
mengedukasi
masyarakat dengan
mengintervensi
permasalahan jumlah kk
cakupan kk
kesehatan yang yang sudah 100 100 100 100 100
yang sudah 4. intervensi lanjut
sudah di data masuk % % % % % 18.000.000
masuk prokesga
sebelumnya untuk prokesga
melihat prilaku
dalam keluarga
tersebut

98 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]

UKM PENGEMBANGAN

meningkatkan
kemampuan hidup
sehat dan derajat 1. Pemeriksaan kesehatan
kesehatankerja serta petugas puskesmas 3.000.000
menciptakan jumlah berkala
lingkungankerja pelayanan pegawai di 100 100 100 100 100
1 Kesehatan kerja
yang sehat, yang kesehatan kerja wilayah kerja % % % % %
harmonis dan x 100%
optimal dalam
2. pemeriksaan kesehatan
rangka pembentukan
pekerja 2.250.000
manusia Indonesia
seutuhnya
1. Kunjungan Rumah
Mengingkatnya jumlaj ODGJ
pelayanan Kesehatan Jiwa 9.000.000
KESEHATAN kualitas hidup berat 100 100 100 100 100
2 kesehatan orang
JIWA ODGJ. Terwujudnya (psikotik) di % % % % % 2. Pendataan ulang pasien
dengan
masyarakat yang wilayah kerja penderita gangguan jiwa 2.250.000

99 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
berkontribusi secara gangguan jiwa Puskesmas 3. Pertemuan dan evaluasi
pro-aktif kepada berat Tanjungsari program Kesehatan Jiwa 1.250.000
berbagai usaha yang
kesehatan jiwa mendapat
berbasis masyarakat pelayanan
yang menyeluruh dan kesehatan
berbasis hak asasi jiwa promotif
preventif
sesuai
standar
dalam kurun
waktu 1
tahun /
jumlah
ODGJ berat
(psikotik)
yang ada di
wilayah kerja
dalam kurun
waktu satu
tahun yang
sama x 100%

100 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
penyehat
tradisional
yang dibina
petugas
puskesmas di
wilayah kerja
Puskesmas
Terdatanya dan
Tanjungsari
terkendalinya cakupan upaya
dalam kurun
KESEHATAN penyehat tradisional pembinaan 100 100 100 100 100 1. Pendataan Pengobat
3 waktu 1
TRADISIONAL di wilayah kerja kesehatan % % % % % tradisional 3.750.000
tahun /
puskesmas tradisional
jumlah
Tanjungsari.
penyehat
tradisional
seluruhnya di
wilayah kerja
puskesmas
dalam kurun
waktu 1
tahun x 100%

101 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
penyehat
tradisional
yang
terdaftar /
2. Pembinaan Pengobat
berizin
tradisional 15.000.000
diwilayah
kerja
Puskesmas
Tanjungsari
cakupan dalam kurun
penyehat waktu 1
tradisional tahun /
terdaftar / jumlah
berizin penyehat
tradisional
seluruhnya
3. Penanaman TOGA di
yang berada
wilayah kerja puskesmas
di wilayah 2.000.000
Tanjungsari
kerja
puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu 1
tahun x 100%

102 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
pengunjung
berusia 60 1. Posbindu Lansia 27.000.000
tahun keatas
yang
mendapat
skrining 2. kunjungan lansia
kesehatan 13.500.000
sesuai
standar
meningkatkan minimal 1
kesejahteraan lansia, kali dalam
baik fisik maupun kurun waktu
pelayanan
KESEHATAN psikologis, melalui 1 tahun / 100 100 100 100 100
4 kesehatan pada
LANSIA kegiatan jumlah % % % % %
lanjut usia
posyandu lanjut semua
usia yang mandiri penduduk
dalam masyarakat. berusia 60 3. pembinaan caregiver
tahun keatas untuk pendamping lansia
21.000.000
yang ada di resti
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun
perhitungan x
100%

103 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]

Sosialisasi/orientasi
sosialisasi cakupan kesehatan kerja dan
pentingnya aktifitas kesehatan olahraga ke industri
10.500.000
olahraga olahraga formal/informal dan
kelompok olahraga

kesehatan 100 100 100 100 100


5
olahraga % % % % %

Pembinaan dan
Pengukuran cakupan
pengukuran kebugaran
kebugaran pada anak kesehatan
jasmani bagi anak 4.500.000
sekolah olahraga
sekolah

104 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
pengunjung
berusia 15-
60 tahun skrining kesehatan indera
keatas yang ke seluruh sekolah 5.750.000
mendapat
skrining
kesehatan
sesuai
standar
minimal 1
kali dalam
kurun waktu
1 tahun /
pelayanan 100 100 100 100 100
6 kesehatan Indera jumlah
kesehatan indera % % % % %
semua
penduduk
Mendeteksi dini
berusia 15-
masalah kesehatan Skrinning katarak
60 tahun
indera pada anak keatas yang 3.000.000
sekolah ada di
wilayah kerja
Puskesmas
Tanjungsari
dalam kurun
waktu satu
tahun
perhitungan x
100%

105 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]

UKPP

Cakupan Rata-
Rata Rawat
Jalan Peserta
JKN Per 100 100 100 100 100 1. Pelayanan Pemeriksaan
BulanJasa % % % % % umum 1.131.882.470
Pelayanan
RAWAT
1 Kesehatan untuk
JALAN
tenaga ASN
CakupanJasa
Pelayanan 100 100 100 100 100 2. Pelayanan Pemeriksaan
Kesehatan untuk % % % % % umum 637.195.680
tenaga non ASN
sebagai pusat jumlah 20 1. Cetak Resep
penggerak item obat di
Tersedianya
pembangunan puskesmas
PELAYANAN plastik untuk
berwawasan Tanjungsari /
2 KEFARMASIA petunjuk cara 90% 90% 90% 90% 90%
kesehatan, pusat total item 7.500.000
N konsumsi dan
pemberdayaan obat esensial
dosis obat
masyarakat, dan di puskesmas
pusat pelayanan x 100%

106 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
kesehatan strata 2. Plastik klip obat
pertama yang ketersediaan
meliputi pelayanan Tersedianya 90% 90% 90% 90% 90%
kesehatan Kertas Resep 12.348.000
perorangan dan
pelayanan kesehatan
masyarakat
ketersediaan jumlah
perbekalan perbekalan
kesehatan dan kesehatan
indikator yang dibeli / 80% 80% 85% 90% 95% 3. Pengadaan obat
200.038.000
penilaian jumlah
pengelolaan perencanaan
obat di cek obat x 100%

melaksanakan Jumlah 1. Pengadaan BMHP Lab


pengukuran, pasien yang 100 100 100 100 100
penetapan, dan melakukan % % % % % 91.921.280
pengujian terhadap pemeriksaan
bahan yang berasal laboratorium
cakupan 2.Cetak Form Permintaan
PELAYANAN dari manusia untuk di puskesmas
pemeriksaan Pemerikasaan
LABORATORI penentuan jenis dalam kurun 100 100 100 100 100
3 laboratorium Laboratorium
UM penyakit, penyebaran waktu satu % % % % % 2.500.000
puskesmas
PUSKESMAS penyakit, kondisi tahun /
Tanjungsari
kesehatan, atau Jumlah 3.Cetak Form hasil
faktor yang dapat kunjungan Pemerikasaan
berpengaruh pada pasien yang 100 100 100 100 100
Laboratorium
kesehatan memerlukan % % % % % 2.500.000
perorangan dan pemeriksaan

107 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
masyarakat di laboratorium 4.Pengadaan Alat Tes lab
wilayah kerja di puskesmas
Puskesmas. dalam kurun
waktu satu
100 100 100 100 100
tahun X
% % % % % 50.000.000
100%

JARINGAN dan JEJARING

Jumlah
pasien yang
melakukan
Mendekatkan Akses pemeriksaan
Pelayanan Kesehatan cakupan pasien di puskesmas 100 100 100 100 100
1 Jaringan 1. puskesmas keliling
di Wilayah Kerja yang diperiksa keliling % % % % % 20.400.000
Puskesmas dalam kurun
waktu satu
tahun / X
100%

108 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Jumlah
cakupan
Terbinanya jaringan jaringan dan 1. Melakukan Pembinaan
jaringan dan
dan jejaring jejaring jaringan dan jejaring
jejaring 100 100 100 100 100
2 Jejaring puskesmas dilingkungan puskesmas
dilingkungan % % % % % 7.500.000
kerja
puskesmas
puskesmas
Tanjungsari
Tanjungsari

MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Rekrutmen Tenaga
Keuangan 150.000.000
Jumlah 2. Rekrutmen Tenaga
pemenuhan Memenuhi
kebutuhan kebutuhan sumber Cakupan pemenuhan Promosi Kesehatan 150.000.000
pemenuhan kebutuhan
sumber daya daya manusia 100 100 100 100 100 3. Rekrutmen Tenaga
1 sumber daya sumber daya
manusia kesehatan di manusia sesuai manusia % % % % % Kesehatan Masyarakat 150.000.000
kesehatan sesuai puskesmas standar sesuai 4. Rekrutmen Tenaga
standar Tanjungsari standar APOTEKER 150.000.000
5. Belanja iuran
BPJS/Asuransi 40.485.120
2 operasional
pelayanan jumlah 100 100 100 100 100
Pemenuhan ATK Pengadaan ATK pemenuhan Belanja ATK
puskesmas % % % % % 36.005.250
atk

109 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
Pengadaan 100 100 100 100 100
pemenuhan BMHP pemenuhan Belanja BMHP
BMHP % % % % % 121.325.280
BMHP

Belanja jasa Jumlah


100 100 100 100 100
Pemenuhan jasa tenaga pemenuhan Belanja Jasa
% % % % % 90.000.000
kebersihan jasa

Belanja jumlah
pemenuhan belanja 100 100 100 100 100 Belanja Pengolahan
pengolahan pemenuhan
sampah % % % % % sampah 43.500.000
sampah belanja jasa

Tersampaikan dan Belanja Jasa jumlah Biaya jasa pelayanan


terpenuhinya Jasa Pelayanan terpenuhinya 95.000.900
Pelayanan Kesehatan Kesehatan bagi Jasa 100 100 100 100 100
Bagi ASN ASN Pelayanan % % % % %
Kesehatan
Bagi ASN
Tersampaikan dan Belanja Jasa Jumlah Belanja jasa pelayanan
terpenuhinya Jasa Pelayanan terpenuhinya kesehatan retribusi tunai 46.920.000
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Jasa dan klaim non kapitasi
Retribusi Tunai dan Retribusi Tunai Pelayanan
100 100 100 100 100
klaim Non Kapitasi dan Klaim Non Kesehatan
% % % % %
Kapitasi Retribusi
Tunai dan
klaim Non
Kapitasi

110 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tersedia lingkungan Belanja Jasa jumlah Belanja jasa petugas
kerja yang bersih dan Tenaga Tersedia kebersihan 90.000.000
nyaman Kebersihan lingkungan 100 100 100 100 100
kerja yang % % % % %
bersih dan
nyaman
Tersedia lingkungan Belanja Jasa Belanja jasa petugas
kerja aman Tenaga Tersedia 100 100 100 100 100 keamanan 90.000.000
lingkungan
Keamanan % % % % %
kerja aman

Terkelolanya Belanja Jasa Belanja retribusi


kebersihan Pengolahan Terkelolanya 100 100 100 100 100 pengolahan sampah 12.000.000
kebersihan
puskesmas Sampah % % % % % rumah tangga
puskesmas

Terkelolanya limbah Limbah Medis Terkelolanya Belanja limbah medis


medis sesuai limbah medis 100 100 100 100 100 31.500.000
peraturan sesuai % % % % %
peraturan
Ketersediaan fasilitas Belanja jumlah Belanja tagihan listrik
/ jaringan elektrik Tagihan Listrik Ketersediaan 18.005.820
untuk kelancaran fasilitas /
kegiatan puskesmas jaringan
100 100 100 100 100
elektrik
% % % % %
untuk
kelancaran
kegiatan
puskesmas

111 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Terkelola Tertib Belanja Terkelola Belanja pembayaran
administrasi Pembayaran Tertib pajak kendaraan 3.750.000
perpajakan Pajak, Bea, dan administrasi ambulance
100 100 100 100 100
kendaraan sesuai Perizinan perpajakan
% % % % %
peraturan kendaraan
sesuai
peraturan
Tersedianya biaya Belanja JUmlah biaya Belanja perjalanan dinas
petugas untuk Perjalanan petugas petugas 40.800.000
kelancaran kegiatan Dinas Dalam untuk
100 100 100 100 100
Perjalanan Dinas Kota kelancaran
% % % % %
Luar kegiatan
Perjalanan
Dinas Luar
Paparan hasil
Jumlah biaya
kegiatan bulan
makan dan
sebelumnya
Untuk mengetahui minum staff
beserta analisis 100 100 100 100 100
hasil kegiatan bulan meeting staf staff meeting
dan RTL, serta % % % % % 48.000.000
yang lalu puskesmas
paparan rencana
selama
kerja bulan
setahun
berikutnya

112 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Analisa masalah
kesehatan di
untuk meningkatkan wilayah kerja,
kerjasama Tim, perumusan
Jumlah biaya
memantau cakupan rencana kerja,
makan dan
pelayanan puskesmas pembagian
minum Rapat
dan membina peran peran dan 100 100 100 100 100
linsek lokmin linsek triwulan
serta masyarakat tanggung jawab % % % % % 120.000.000
puskesmas
secara terpadu agar lintas sektor,
selama
dapat serta
setahun
meningkatkan fungsi kesepakatan
puskesmas dalam
melaksanakan
kegiatan
BANGUNAN, SARANA dan PRASARANA
Terlaksananya Perjalanan jumlah Konsultasi Keuangan
Konsultasi Keuangan Dinas untuk Konsultasi JKN 10.200.000
100 100 100 100 100
JKN Konsultasi Keuangan
% % % % %
Laporan JKN dalam
Keuangan JKN setahun x 5
Terlaksananya Perjalanan JUmlah Pertemuan Bendahara di
Pertemuan untuk Dinas Pertemuan Tingkat Kabupaten 10.200.000
persiapan, Pertemuan untuk
100 100 100 100 100
monitoring dan Bendahara persiapan,
% % % % %
evaluasi atau monitoring
kegiatan yang dan evaluasi
berkaitan dengan atau kegiatan

113 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
keuangan di yang
Puskesmas berkaitan
dengan
keuangan di
Puskesmas
Terselenggaranya Honorarium PP Jumlah Honorarium Tim
pengadaan pengadaan Pengadaan Barang/ Jasa 10.200.000
barang/jasa di barang/jasa
100 100 100 100 100
Puskesmas di Puskesmas
% % % % %
Tanjungsari Tanjungsari
dalam
setahun x 5
Terselenggaranya Sewa Gedung Jumlah Belanja sewa gedung dan
pertemuan dalam digunakan untuk pertemuan bangunan 41.100.000
rangka bimtek, pertemuan dalam rangka
peningkatan dalam rangka bimtek,
100 100 100 100 100
kapasitas ataupun bimtek, peningkatan
% % % % %
verval anggaran peningkatan kapasitas
kapasitas ataupun
ataupun verval verval
anggaran anggaran
Tersedianya Alat Pengadaan ATK jUMlah Pengadaan Alat Tulis
Tulis Kantor untuk berupa pemakaian Kantor 36.005.250
penunjang di ballpoint, kertas, Alat Tulis
Puskesmas map dll Kantor untuk 100 100 100 100 100
penunjang di % % % % %
Puskesmas
dalam
setahun x 5

114 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tersedianya Materai Materai Jumlah Pengadaan Materai
untuk kelengkapan digunakan untuk Materai 10.000.000
dokumen di Tingkat melengkapi untuk
Puskesmas SPTJ, MoU dan kelengkapan
100 100 100 100 100
jenis dokumen dokumen di
% % % % %
lain yang wajib Tingkat
menggunakan Puskesmas
materai dalm setahun
x5
Tersedianya kertas Pengadaan JUmlah Pengadaan Kertas
untuk kelengkapan kertas untuk kertas untuk 47.643.750
dokumentasi di pemenuhan kelengkapan
100 100 100 100 100
Puskesmas sarana dokumentasi
% % % % %
pencatatan dan di Puskesmas
pelaporan di dalam
Puskesmas setahun x5
Tersedianya tinta Pengadaan Jumlah tinta Pengadaan Tinta Printer
printer untuk kertas untuk printer untuk (C,M,Y) 36.387.000
kelengkapan pemenuhan kelengkapan
100 100 100 100 100
dokumentasi di sarana dokumentasi
% % % % %
Puskesmas pencatatan dan di Puskesmas
pelaporan di dalam
Puskesmas setahun x 5
Tersedianya tinta Pengadaan JUmlah tinta Pengadaan Tinta Printer
printer untuk kertas untuk printer untuk (K) 10.107.500
100 100 100 100 100
kelengkapan pemenuhan kelengkapan
% % % % %
dokumentasi di sarana dokumentasi
Puskesmas pencatatan dan di Puskesmas

115 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
pelaporan di dalam
Puskesmas setahun x 5

Tersedianya visum Pengadaan JUmlah Cetak Kertas Visum


harian untuk staff lembar visum visum harian harian 10.800.000
puskesmas untuk untuk staff
pemenuhan puskesmas 100 100 100 100 100
sarana dalam % % % % %
pencatatan dan setahun x 5
pelaporan di
Puskesmas
Tersedianya formulir Pengadaan JUmlah Cetak Form Pis-PK
untuk pendataan PIS- Formulir PIS- formulir 5.000.000
100 100 100 100 100
PK PK untuk KK untuk
% % % % %
baru pendataan
PIS-PK
Tersedianya buffer Pengadaan Jumlah Cetak Formulir
stok formulir formulir untuk buffer stok 100 100 100 100 100 (cadangan) ukuran F4 BB 10.800.000
buffer stock formulir x 5 % % % % %

Tersedianya buffer Pengadaan JUmlah Cetak Formulir


stok formulir formulir untuk buffer stok 100 100 100 100 100 (cadangan) ukuran F4 4.500.000
buffer stock formulir % % % % %

116 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Terpenuhinya Laptop Pengadaan Jumah Pengadaan Laptop
petugas Laptop dengan petugas yang 60.000.000
100 100 100 100 100
sistem belum
% % % % %
Pengadaan PL memiliki
laptop
Terpenuhinya sarana AC untuk Terpenuhinya Pengadaan Alat
prasarana di dipasang di sarana 100 100 100 100 100 Pendingin (AC) 30.087.750
Puskesmas Ruang prasarana di % % % % %
Laboratorium Puskesmas
Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Sarana dan Pemeliharaan Personal
Penunjang di untuk perbaikan Prasarana Computer 7.300.000
Puskesmas dalam / upgrade OS Penunjang di
keadaan baik dan Puskesmas 100 100 100 100 100
layak pakai dalam % % % % %
keadaan baik
dan layak
pakai
Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Sarana dan Pemeliharaan Alat
Penunjang di dilaksanakan Prasarana Pendingin 9.150.000
Puskesmas dalam sekali setiap Penunjang di
keadaan baik dan triwulan Puskesmas 100 100 100 100 100
layak pakai dalam % % % % %
keadaan baik
dan layak
pakai

117 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Alat Kesehatan di Kalibrasi Alat Alat Kalibrasi Alat Kesehatan
Puskesmas dalam Kesehatan untuk Kesehatan di 20.000.000
keadaan baik dan timbangan, tensi Puskesmas
100 100 100 100 100
layak pakai digital, dalam
% % % % %
nebulizer dll keadaan baik
dan layak
pakai
Tersedianya akses/ Pembayaran Jumlah Belanja Tagihan Internet
layanan internet di tagihan internet akses/ 120.000.000
Puskesmas bulanan layanan
100 100 100 100 100
Puskesmas internet di
% % % % %
Puskesmas
dalam
setahun x 5
Tersedianya Kantong Pembelanjaan JUmlah Kantong Plastik Limbah
khusus untuk limbah Plastik kuning Kantong B3 3.000.000
B3 untuk plastik B3 khusus untuk 100 100 100 100 100
limbah B3 % % % % %
dalam
setahun x 5
Tersedianya perabot Pembelanjaan Jumlah Pengadaan Perabot kantor
kantor untuk Perabot dan perabot 4.890.000
mendukung Perlengkapan kantor untuk
pelayanan di Kantor mendukung 100 100 100 100 100
Puskesmas dilaksanakan pelayanan di % % % % %
melalui Puskesmas
pengadaan dalam
langsung setahun x 5

118 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tersedianya batu Pengadaan batu Jumlah batu Pengadaan Batu Baterai
baterai untuk tensi baterai jenis A2 baterai untuk 10.050.000
meter, thermoghun dan A3 untuk tensi meter,
dan timbangan alkes yang thermoghun 100 100 100 100 100
menggunakan dan % % % % %
daya baterai timbangan
dalam
setahun x 5
Tersedianya Rekam Pengadaan Jumlah Cetak Formulir Rekam
Medis untuk dilaksanakan Rekam Medis 24.000.000
Pelayana UKP secara bertahap Medis untuk 100 100 100 100 100
menyesuaikan Pelayana % % % % %
ketersediaan UKP dalam
gudang setahun x 5
Tersedianya form Pengadaan Jumlah form Cetak Hak dan
hak dan kewajiban dilaksanakan hak dan Kewajiban Pasien 2.250.000
pasien secara bertahap kewajiban 100 100 100 100 100
menyesuaikan pasien dalam % % % % %
ketersediaan setahun x 5
gudang
Tersedianya family Pengadaan jumlah Cetak Map Family forlder
folder untuk Pasien dilaksanakan family folder 4.250.000
di Puskesmas secara bertahap untuk Pasien 100 100 100 100 100
menyesuaikan di Puskesmas % % % % %
ketersediaan dalam
gudang setahun

119 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
Tersedianya form Pengadaan JUmlah form Cetak Fornulir Asuhan
hak asuhan pasien dilaksanakan hak asuhan Terintegrasi 2.250.000
terintegrasi secara bertahap pasien 100 100 100 100 100
menyesuaikan terintegrasi % % % % %
ketersediaan dalam
gudang setahun
Tersedianya formulir Pengadaan JUmlah Cetak Formulir Skrining
skrining 3E dilaksanakan formulir 3E 1.710.000
secara bertahap skrining 3E 100 100 100 100 100
menyesuaikan dalam % % % % %
ketersediaan setahun
gudang
Tersedianya nasal Pengadaan Jumlah nasal Pengadaan Nasal canul
canul untuk pasien dilaksanakan canul untuk 265.000
anak dan dewasa bersamaan pasien anak 100 100 100 100 100
dengan dan dewasa % % % % %
pengadaan dalam
bahan lainnya setahun
Tersedianya kartu Pengadaan kartu Jumlah kartu Pengadaan kartu ibu
ibu untuk pelayanan ibu untuk ibu untuk 5.400.000
100 100 100 100 100
ANC pemenuhan pelayanan
% % % % %
SPM kesehatan ANC dalam
ibu hamil setahun x 5
PROGRAM MUTU
jumlah
tersedianya
kebutuhan 100 100 100 100 100 pengadaan kebutuhan
Program Mutu kebutuhan program
dalam % % % % % program mutu
mutu
1 setahun x 5 35.000.000

120 | P a g e
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

N Upaya Indikator Cara Target Kebutuhan


Tujuan Penghitunga Rincian Kegiatan
o Kesehatan Kinerja n 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran
[
1 [7] [8]
] [2] [3] [4] [5] [6]
jumlah
tersedianya pengadaan kebutuhan
Keselamatan kebutuhan 100 100 100 100 100
kebutuhan untuk program keselamatan
Pasien dalam % % % % %
keselamatan pasien pasien
2 setahun x 5 17.500.000
jumlah
tersedianya kebutuhan 100 100 100 100 100 pengadaan kebutuhan
PPI
kebutuhan untuk PPI dalam % % % % % program PPI
3 setahun x 5 25.000.000
jumlah
tersedianya
kebutuhan 100 100 100 100 100 pengadaan kebutuhan
K3 kebutuhan untuk
dalam % % % % % program K3
Program k3
4 setahun x 5 22.500.000
tersedianya jumlah
pengadaan kebutuhan
Manajemen kebutuhan kebutuhan 100 100 100 100 100
program Manajemen
Resiko untukProgram dalam % % % % %
resiko
5 manajemen resiko setahun x 5 15.000.000

TOTAL ANGGARAN 6.306.179.050

121 | P a g e
BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN PUSKESMAS TANJUNGSARI

7.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA


Indikator kinerja utama Puskesmas Tanjungsari yang mengacu pada indikator
kinerja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang ditetapkan untuk
pembangunan Kesehatan tahun 2018-2023 antara lain:

KONDISI
TARGET KINERJA SASARAN PADA
AWAL
INDIKATOR KINERJA TAHUN KE-
NO. TUJUAN SASARAN TUJUAN DAN SASARAN KINERJA

2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Terwujudnya
Masyarakat N/A 0,2% 0,36% 0,52% 0,68% 0,84%
1 Bogor Sehat Indeks Keluarga Sehat

Meningkatkan
akses dan Cakupan persalinan di
kualitas Fasilitas Pelayanan 87,73% 92,8% 92,8% 95,2% 97,6% 100%
pelayanan Kesehatan
kesehatan 1

Prevalensi stunting 28,4% 28,4% 26% 24% 22% 20%


2

Cakupan keluarga
50,08% 52,5% 55% 57,5% 60% 62,5%
3 bebas rokok

Indeks Kepuasan
78,22% 70% 78% 79% 80% 81.0%
4 Masyarakat

Cakupan
87.10% 87% 88% 89% 91% 93%
5 Desa/Kelurahan UCI

122 | P a g e
7.2 INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TANJUNGSARI YANG MENGACU PADA
RENSTRA DINAS KESEHATAN

Kondisi
Kinerja
Kondisi
pada awal TARGET CAPAIAN TAHUN Kinerja
No Indikator Satuan periode pada akhir
RPJMD periode
2018 2019 2020 2021 2022 2023
RPJMD

1 2 3 5 6 7 8 9 10

1 Jumlah Kematian Bayi kasus 109 kasus 95 kasus 85 kasus 75 kasus 65 kasus 55 kasus 55 kasus

2 Jumlah Kematian Ibu kasus 55 kasus 55 kasus 50 kasus 45 kasus 40 kasus 35 kasus 35 kasus
Pelayanan Kesehatan Ibu
3 Hamil Persen 99.88% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan Ibu


4 Bersalin Persen 87.31% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan Bayi


5 Baru Lahir Persen 99..51% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Pelayanan Kesehatan Balita Persen 84.43% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan Pada


7 Usia Pendidikan Dasar Persen 76% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan Komplikasi
8 Kebidanan yang ditangani Persen 77.64% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
9 Kesehatan yang memiliki Persen 89.29% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
kompetensi kebidanan

10 Persentase Balita Gizi Buruk Persen 0.0138 0.0132 0.0115 0.0098 0.0081 0.0064 0.0064

Persentase bayi usia kurang


11 dari 6 bulan yang Persen 33.36% 40% 43% 46% 49% 52% 52%
mendapatkan ASI eksklusif

Pelayanan Kesehatan pada


12 Usia Lanjut Persen 30.07% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Rumah Tangga


13 Yang Menerapkan PHBS Persen 55.43% 60% 62.5% 65% 67.5% 70% 70%

Cakupan pemberdayaan
masyarakat melalui
14 penyuluhan kelompok oleh Persen N/A 100% 100% 100% 100% 100% 100%
petugas di masyarakat

Cakupan Desa yang


15 melaksanakan STBM Persen 22.61% 32.0% 42% 52.0% 62% 72% 72%

Cakupan Desa ODF (Open


16 Defection Free) Persen 10.34% 10% 15% 20% 25% 30% 30%

123 | P a g e
Cakupan Sarana Air Bersih
17 (SAB) Persen 73,46% 20% 30% 40% 50% 60% 60%

18 Cakupan Sanitasi Layak Persen 73.96% 10% 15% 20% 25% 30% 30%
Cakupan Tempat Pengelolaan
19 Makanan (TPM) yang Persen 53.38% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Memenuhi Syarat

Cakupan Tempat Tempat


20 Umum (TTU) yang Memenuhi Persen 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Syarat 32.75%

21 Akreditasi FKTP Persen N/A 49.7% 69.8% 79.8% 89.9% 100.0% 100.0%
Peningkatan Status Akreditasi
22 Puskesmas Re- Akreditasi Persen N/A 8.9% 28.7% 50.4% 80.1% 100.0% 100.0%

23 Akreditasi puskesmas Persen 49.50% 80.19% 100% 100% 100% 100% 100%
Peningkatan Cakupan
24 kepesertaan JKN Persen 80,70% 82.50% 86.9% 92.7% 98.5% 100% 100%

Cakupan Imunisasi Dasar


25 Lengkap Persen 90% 87% 88% 89% 91% 93% 93%

Cakupan keberhasilan
26 pengobatan penderita TBC Persen 79,76% 90% 90% 90% 90% 90% 90%

Cakupan pengobatan semua


27 kasus TB (case detection Persen 70% 70% 70% 70% 70% 70%
rate/CDR) yang diobati N/A

Cakupan screening HIV pada


28 orang dengan risiko HIV Persen N/A 50% 55% 60% 65% 70% 70%

29
Cakupan kasus cacat kusta
Persen
<5% <5% <5% <5% <5% <5%
tingkat 2 N/A

Cakupan Ibu Hamil diperiksa


30 Hepatitis Persen N/A 60% 70% 80% 90% 100% 100%

Cakupan Balita Pneumonia


31 mendapatkan tatalaksana Persen 85% 85% 85% 85% 85% 85%
sesuai standar N/A

Cakupan keberhasilan POPM


32 Kecacingan Persen N/A 70% 70% 70% 70% 70% 70%

Angka Kesakitan/ Incidence


33 Rate (IR) Penderita DBD Persen N/A <50% <49,5% <49% <48,5% <48% <48%

Pelayanan penderita
Hipertensi mendapatkan
34 pelayanan sesuai dengan Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
standar 8.27%

Pelayanan penderita Diabetes


35 Melitus mendapatkan Persen 11.70% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan sesuai standar

Pelayanan Kesehatan Orang


36 dengan Gangguan Jiwa Berat Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan pada


37 Usia Produktif Persen 0.84% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

124 | P a g e
Persentase Ketersediaan Obat
38
dan Vaksin di Puskesmas
Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Ketersediaan Perbekalan
Kesehatan dan Indikator
39 Penilaian Pengelolaan Obat di Persen N/A 80% 80% 85% 90% 95% 95%
GFK

Cakupan Puskesmas yang


40 memenuhi sarana dan Persen N/A 64.36% 73.27% 82% 91.09% 100% 100%
prasarana sesuai standar

Cakupan Tenaga Kesehatan


41 yang ditingkatkan Persen N/A 20.50% 38.90% 42.78% 47.04% 51.72% 51.72%
kompetensinya

Rasio Rumah Sakit persatuan


42 Rasio 1:208.620 1: 205.833 1:203.225 1:200.781 1:200.781 1:200.781
penduduk 1 :208.603

43 Indeks Mutu Pelayanan Medik Persen N/A N/A 75% 76% 78% 80% 80%
Indeks Mutu Pelayanan
44 Keperawatan Persen N/A N/A 75% 76% 78% 80% 80%

45 Kepuasan Pasien Persen N/A N/A 70% 73% 78% 80% 80%
Indeks kepuasan layanan
46 kesekretariatan Persen N/A N/A 65% 70% 75% 80% 80%

Persentase pemenuhan saran


dan prasarana yang
47 berkualitas untuk seluruh Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
pegawai

Persentase perencanaan
48 sesuai target Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kinerja keuangan


49 perangkat daerah sesuai target Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase pelayanan
50 kepegawaian Persen N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%

125 | P a g e
BAB VIII

PENUTUP

Renstra Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun 2018 - 2023 mengacu


pada renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2018 - 2023, RPJMD Kabupaten
Bogor tahun 2018 – 2023 merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan
sebagai pelaksanaan tahap dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Bogor tahun 2—5 – 2025 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi puskesmas.

Renstra Puskesmas Tanjungsari tahun 2018 – 2023 menjadi pedoman dalam


penyusunan rencana kerja (Renja) yang menjadi dokumen perencanaan tahunan sebagai
penjabaran dari Renstra Puskesmas. Semoga Renstra ini bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai pedoman bagi perencanaan tahun – tahun berikutnya.

Jonggol, 31 Agustus 2019


Kepala Puskesmas Tanjungsari

dr. Yukhi Mustikawaty


NIP. 197712112011012001

126 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai