(RENSTRA)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BIMA
TAHUN 2016-2021
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim
Puji Syukur atas rahmat Allah SWT atas ridhoNya sehingga tersusunya dokumen
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tahun 2016-2021. Dokumen
Renstra dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dalam
lima tahun ke depan yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program
yang dilaksanakan langsung Dinas Kesehatan untuk mencapai indikator sasaran dengan
penekanan pada indikator sasaran dari target RPJMD Kabupaten Bima tahun 2016-2021 dan
SPM Bidang Kesehatan sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah .
Dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 ini berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri No. 54
tahun 2010. Sesuai dengan regulasi tersebut bahwa Renstra Dinas Kesehatan ini disusun dengan
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima
Tahun 2016-2021 yang memuat Visi Misi Kepala Daerah yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bima
Yang Ramah “Religius, Aman, Makmur, Amanah Dan Handal” serta mengacu pada Renstra
Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Berbagai permasalahan pembangunan kesehatan masih menjadi tantangan yang harus
dihadapi oleh Pemerintah Daerah khususnya di bidang kesehatan, untuk itu perlu komitmen dan
saling bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna tercapainya sasaran
pembangunan kesehatan guna mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima
“Mewujudkan Kabupaten Bima Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”
Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 tersusun atas kontribusi dari
berbagai pihak, baik itu dari dalam lingkup Dinas Kesehatan maupun pihak lain di luar Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan
yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Semoga Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak sebagai pedoman dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Bima khususnya di
Bidang Kesehatan. Aamiin.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima
| KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 1
1.2 LANDASAN HUKUM ...................................................................................................................... 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................................................. 3
1.4 HUBUNGAN RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIMA DENGAN DOKUMEN
PERENCANAAN LAINNYA .............................................................................................................. 3
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN.............................................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN ....................................... 5
2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................... 5
2.1.1 TUGAS POKOK ............................................................................................................................ 5
2.1.2 FUNGSI ....................................................................................................................................... 6
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................................................. 6
2.2 SUMBER DAYA .................................................................................................................................. 12
2.2.1 SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ..................................................................................... 12
2.2.3 SARANA DAN PRASARANA ....................................................................................................... 15
2.3 KINERJA PELAYANAN ........................................................................................................................ 19
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN SKPD ...................................................................... 27
2.4.1 PELUANG .................................................................................................................................. 27
2.4.2 TANTANGAN PENGEMBANGAN SKPD ...................................................................................... 28
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............... 29
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN ........................... 29
3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH .... 29
3.2.1 VISI .......................................................................................................................................... 29
3.2.1 MISI .......................................................................................................................................... 30
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI NTB ................................................................... 30
3.3.1 RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN ...................................................................................... 31
3.3.2 RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTB ............................................................................ 32
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ......................... 32
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS ...................................................................................................... 33
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .......................... 35
4.1 VISI MISI DINAS KESEHATAN ............................................................................................................ 35
4.1.1 VISI ........................................................................................................................................... 35
4.1.2 MISI ......................................................................................................................................... 36
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN ................................................... 36
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................................................................................................... 41
| DAFTAR ISI ii
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF........................................................................... 43
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD ............................................................................................................. 50
BAB VII PENUTUP ..................................................................................................................... 52
| BAB I 2
PENDAHULUAN
12. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
13. Peraturan Menteri Kesehatan RepubIik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 021/Menkes/SK/1/2011
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014;
15. Peraturan Daerah Kabuaten Bima Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016-2021;
Tujuan Penyusunan Rancangan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tahun 2016-
2021 untuk menyempurnakan target pencapaian kinerja dari yang sudah tercapai di tahun 2016
sampai dengan yang akan dicapai tahun 2021 sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bima tahun
2016-2021 yang akan disusun. Renstra ini yang nantinya dijadikan landasan/ pedoman dalam
penyusunan Renja Dinas Kesehatan, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas
kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima .
| BAB I 3
PENDAHULUAN
Dalam kaitan dengan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, penjabaran
RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Bima akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bima. Sedangkan bagi Dinas
Kesehatan, berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam bentuk DPA
Dinas Kesehatan.
| BAB I 4
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 85 Ayat (2),
Renstra SKPD disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD dan
bersifat indikatif. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi
program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5
(lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam
Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD. Visi SKPD merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada
akhir periode Renstra SKPD, sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan
visi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam RPJMD.
Gambaran pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Bima merupakan
gambaran hasil penyelenggaraan upaya kesehatan yang tidak terlepas dari amanat Pembukaan
UUD 1945 yang bertujuan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Oleh
karena itu untuk dapat menggambarkan penyelenggaraan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima dari tahun 2016 -2021 yang menjadi dasar dalam perencanaan strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima, dapat ditinjau dari keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan sebagai
suatu sistem.
| BAB II 5
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan
4) Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang kesehatan
5) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Dalam hal ini tugas pokok tersebut diterjemahkan sebagai urusan Pemerintahan
Kabupaten Bima dalam bidang Kesehatan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten
Bima Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah dibidang
Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati, dengan tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas
penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam Bidang Kesehatan berdasarkan
asas otonomi daerah.
2.1.2 FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:
1. Perumusan kebijakan tekhnis bidang kesehatan
2. Perencanaan program dan kegiatan bidang kesehatan
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan
4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang kesehatan
5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
| BAB II 6
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima
a. Kepala
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati Bima melalui Sekretaris Daerah dengan tugas dalam
Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Kesehatan berdasarkan asas
otonomi daerah dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi. Nomenklatur jabatan dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Bima terdiri
dari sekretaris, Kepala Bidang, Kasubag dan Kasi. Dengan Rincian Pejabat Eselon III meliputi:
Sekretaris, Kepala Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan, Kepala Bidang Pencegahan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kepala Bidang Promosi Kesehatan, dan Kepala Bidang
Kesehatan Keluarga.
b. Sekretaris
Sekretaris berada dibawah Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan
dibantu oleh Kepala Subag Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Program dan
Pelaporan; serta Kepala Sub Bagian Keuangan, dengan dibantu oleh beberapa staf dalam rangka
pelaksanaan tugas Sekretaris.
Sekretaris merupakan unsur Pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dan mempunyai tugas
sebagai berikut :
| BAB II 7
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
1. Melakukan penyusunan program rencana, menyiapkan, dan menganalisa konsep
penyusunan program kerja Dinas dengan mengumpulkan pada masing-masing unit
oranganisasi.
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Mengelola dan melaksanakan administrasi umum, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan/rumah tangga dan penyusunan program.
4. Mengumpulkan dan menyajikan data kepegawaian, keuangan, perlengkapan/rumah
tangga, dan penyusunan rencana/program.
5. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam penyusunan program kerja dinas.
6. Melakukan monitoring, evaluasi serta pengendalian terhadap pelaksanaan
administrasi umum kepegawaian, keuangan, rumah tangga/perlengkapan.
7. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepadap bawahan agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik.
8. Melakukan penilaian terhadap bawahan terhadap pelaksanaan tugas sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
9. Melakukan koordinasi dalam penyusunan konsep Peraturan daerah, Keputusan
Bupati dan Instruksi Bupati di bidang kesehatan.
10. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan.
| BAB II 8
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
6) Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan
program Bidang Pelayanan Kesehatan oleh puskesmas bersama-sama dengan
kepala seksi lingkup Bidang Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan-kegiatan
pertemuan maupun bimbingan tekhnis ke puskesmas.
7) Mengikuti kegiatan-kegiatan pertemuan, pelatihan maupun kegiatan lainnya yang
dilaksanakan di lingkup Bidang Pelayanan Kesehatan maupun kegiatan lain secara
lintas program atau lintas sektor.
8) Mengikuti kegiatan-kegiatan pertemuan/ pelatihan yang diselenggarkan di tingkat
Propinsi/ Nasional.
9) Melakukan kegiatan pertemuan rutin lingkup Bidang Pelayanan Kesehatan melalui
sosialisasi, analisis, masalah program Pelayanan Kesehatan maupun kegiatan lain
yang terkait dalam pembinaan staf.
10) Mengkoordinir, membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan laporan program
Pelayanan Kesehatan untuk seluruh kepala seksi lingkup bidang Pelayanan
Kesehatan.
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
12) Memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada bawahan agar dapat
melaksanakan tugas, terhindar dari kesalahan serta meningkatkan keterampilan dan
kualitas kerja.
13) Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan
petunjuk teknis, petunjuk operasional dan disposisi atasan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas sebagai pedoman kerja
14) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mengetahui pekerjaan yang telah dilaksanakan,
sedang dilaksanakan maupun yang belum dikasanakan serta permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan tugas agar target kerja yang telah ditetapkan tercapai.
15) Mengawasi Melakukan analisis dan evaluasi dengan menginventarisir
permasalahan-permasalahan berdasarkan monitoring, rapat, konsultasi dan laporan-
laporan dan merumuskan alternative pemecahan berdasarkan data, petunjuk sebagai
bahan pengambilan keputusan pemimpin.
16) Mengawasi Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan tentang pekerjaan yang
telah dilaksanakan, sedang dilaksanakan, yang akan dilaksanakan, permasalahan
yang dihadapi dan memberikan pertimbangan/saran sebagai bahan atasan dalam
pengambilan keputusan.
Kepala Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan berada dibawah kendali dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan
yang telah ditetapkan, Kepala Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan dibantu oleh
| BAB II 9
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
beberapa kepala seksi yang terdiri dari: Kepala Seksi Bina Rumah Sakit dan Perijinan Pelayanan
Kesehatan; Kepala Seksi Bina Pusat Kesehatan Masyarakat; dan Kepala Seksi Kesehatan Khusus
serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelancaran tugas dan fungsi Bidang Pembinaan
Pelayanan Kesehatan.
d. Kepala Bidang Promosi Kesehatan
Kepala Bidang Promosi Kesehatan merupakan unsur pelaksana Dinas Kesehatan mempunyai
tugas melaksanakan:
1) Mengkoordinir, membimbing dan mengarahkan Kepala Seksi dalam menerapkan
arah kebijakan Program Promosi Kesehatan sesuai dengan kajian/analisa
permasalahan yang ada
2) Mengkoordinir, membimbing dan mengarahkan Kepala Seksi lingkup Bidang
Promosi Kesehatan dalam menyusun rencana kegiatan tekhnis program pada
masing masing seksi.
3) Mengkoordinir, ,membimbing dan mengarahkan Kepala Seksi lingkup Bidang
Promosi Kesehatan dalam menyusun rencana kegiatan yang akan segera
dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan lingkup bidang kesehatan bersama Kepala Seksi lingkup
Bidang Promosi Kesehatan
5) Membimbing dan mengarahkan para Staf Lingkup Bidang Promosi Kesehatan
dalam pelaksanaan tugas sehari -hari sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
6) Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan penilaian pelaksaanan
Program Promosi Kesehatan oleh puskesmas bersama sama dengan kepala seksi
lingkup Bidang promosi Kesehatan melalui kegiatan kegiatan pertemuan maupun
bimbingan tekhnis ke puskesmas
7) Mengikuti kegiatan kegiatan pertemuan, pelatihan maupun kegiatan lainnya yang
dilaksanakan di lingkup Bidang Promosi Kesehatan maupun kegiatan lain secara
lintas program atau lintas sektor
8) Mengikuti kegiatan kegiatan pertemuan/pelatihan yang diselenggarakan di tingkat
Propinsi/Nasional
9) Melakukan kegiatan pertemuan rutin lingkup Bidang Promosi kesehatan melalui
sosialisasi, analisis, masalah program Promosi Kesehatan maupun kegiatan lain
yang terkait dalam pembinaan staf Mengkoordinir, membimbing dan mengarahkan
dalam pembuatan laporan program Promosi Kesehatan untuk seluruh Kepala Seksi
lingkup Bidang Promosi Kesehatan
10) Melaksanakan tugas- tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Bidang Promosi Kesehatan berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang
| BAB II 10
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
telah ditetapkan, Kepala Bidang Kepala Bidang Promosi Kesehatan dibantu oleh beberapa
kepala seksi yang terdiri dari: Kepala Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Kepala Seksi Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan
(SIK), dan Kepala Seksi Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan
Usaha Kesehatan institusi (JPKM dan UKI) serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka
kelancaran tugas dan fungsi Bidang Promosi Kesehatan.
| BAB II 11
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan dibantu oleh beberapa kepala seksi yang terdiri dari: Kepala Seksi
Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit, dan Kepala Seksi
Penyehatan Lingkungan, serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelancaran tugas dan
fungsi Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Dokter gigi 21 9 12 1
Perawat Gigi 21 8 13 1
Penyuluh 21 15 6 1
Kesehatan
Masyarakat
Epidemiologi 21 5 16 1
Kesehatan
Tehnis 21 2 19 1
Elektromedis
| BAB II 13
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Jumlah Standar
Jabatan Jumlah Kekura
yang ideal per Ket.
Fungsional Ideal ngan
ada PKM
Administrator 21 2 19 1
Kesehatan
| BAB II 14
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Bila kita memperhatikan data tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata kualifikasi
pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan adalah Diploma III sebanyak 279 orang disusul
Sarjana/D-IV sebanyak 211, Sekolah Menengah Atas 125 orang dan terakhir S-2 sebanyak 8
orang, Dengan demikian bahwa tingkat pendidikan sumber daya manusia kesehatan dalam
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Bima perlu ditingkatkan secara terus menerus pada jenjang
lebih tinggi misalnya dari SLTA ke D-III atau S-1 bahkan sampai tingkat S-2 (Pascasarjana) dan
S-3 (Doktor) yang pada akhirnya pelayanan kesehatan dapat diberikan secara optimal kepada
masyarakat.
Bila dilihat dari data di atas menunjukkan bahwa golongan PNS terbanyak yang ada pada
Dinas Kesehatan adalah golongan III/d (172 orang) disusul golongan III/b (82 orang), golongan
II/d (63 orang), golongan III/a (152 orang) sedangkan jumlah golongan terkecil adalah golongan
I/c (1 orang) disusull golongan IV/b (4 orang), golongan II/a (14 orang) dan golongan IV/a (49
orang).
| BAB II 15
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Tabel 2.2 Rincian Jumlah Puskesmas, Pustu, dan Poskesdes Dinas Kesehatan Kabupaten Bima
Jumlah
Penduduk
No Kecamatan Puskesmas Pustu Poskesdes
(BDA
2015)
1 PARADO 9.282 1 Parado 1 Kanca 1 Paradowane
(terpencil) 2 Lere 2 Kuta (DHS II 2010)
3 Lere (2011)
Kanca (Newmont
4 2011)
5 Woro-Wane (2012)
7 Ngali
(biasa) 1 Ncera 1 Lido
| BAB II 16
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Jumlah
Penduduk
No Kecamatan Puskesmas Pustu Poskesdes
(BDA
2015)
2 Soki (2009)
Langgudu
Timur
12 (2014) 9 Dumu
(terpencil)
| BAB II 17
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Jumlah
Penduduk
No Kecamatan Puskesmas Pustu Poskesdes
(BDA
2015)
13 Kowo
14 Buncu (2011)
15 Nae (PNPM-2011)
Lamere (DBHCHT
16 2012)
| BAB II 18
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Jumlah
Penduduk
No Kecamatan Puskesmas Pustu Poskesdes
(BDA
2015)
15 SOROMANDI 16.499 19 Soromandi 1 Sai 1 Punti
(terpencil) 2 Wadukopa 2 Kananta
3 Sampungu 3 Sampungu
4 Sai
5 Wadukopa (2010)
6 Ndando Ndere (2011)
468.682
18 Kecamatan 21 Puskesmas 89 Pustu 131 Poskesdes
jiwa
Tabel 2.3 : Distribusi dan Jumlah sarana Kesehatan di Kabupaten Bima, Tahun 2019
Tabel 2.4 Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2016-2020
berdasarkan SPM 741/Permenkes/2009.
| BAB II 19
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Capaian/Profil Target Nasional
Jenis Pelayanan
No. Dasar & Sub Indikator Gap Target
Kegiatan
2016 2017 2018 2019 2020 Nasional Tahun
Cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau
3 tenaga kesehatan yang 88,14 89,89 93,89 86,36 88,37 1,63 90 2019
memiliki kompetensi
kebidanan.
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 89,67 89,93 94,12 95,22 85,18 4,82 90 2019
2019
Cakupan neonatal dengan
5
komplikasi yang ditangani 96,93 99,46 42,18 53,76 37,51 42,49 80
2019
6 Cakupan kunjungan bayi. 98,28 93,51 99,27 95,23 94,15 -4,15 90
Cakupan Desa/Kelurahan 2019
7
Universal
95,24 97,02 83,25 60,21 91,62 8,83 100
ChildImmunization (UCI).
11
Cakupan penjaringan 2019
kesehatan siswa
85,65 83,34 86,99 82,37 98,92 1,08 100
SD dan setingkat
2019
12 Cakupan peserta KB Aktif 63,33 89,89 71,04 78,49 77,57 tercapai 80
Cakupan Penemuan dan
13 penanganan penderita
penyakit
A.
Acute Flacid Paralysis (AFP) 2019
rate per
100 100 100 100 100 tercapai 100
100.000penduduk<15 tahun
2019
Penemuan Penderita
B.
Pneumonia Balita 8,25 11,27 20,87 19,81 26,38 73,62 100
2019
Penemuan Pasien BaruTB
C.
BTA Positif 65,76 65,76 55,94 45,84 45,22 54,78 100
2019
D. Penderita DBD yang Ditangani 100 100 100 100 100 tercapai 100
2019
E. Penemuan Penderita Diare 69,41 97,68 100,44 157,11 64,52 35,48 100
Cakupan pelayanan 2019
14 kesehatan dasar masyarakat 54,39 64,07 50,91 56,27 100 tercapai 100
miskin
2019
PelayananKesehatan 15 Cakupan pelayanan kesehatan
II rujukan pasien masyarakat 2,03 0,97 1,12 1,45 2,32 97,68 100
miskin.
Rujukan
16
Cakupan pelayanan gawat 2019
darurat level
1 yg harus diberikan sarana
kesehatan 100 100 100 100 100 tercapai 100
(RS)diKab/Kota.
Dari Tabel profil capaian di atas terlihat bahwa dari 18 Indikator SPM Bidang
Kesehatan yang kemudian dijabarkan dalam 22 indikator (Indikator 13 ada 5 indikator), dapat
dijelaskan bahwa indikator yang sudah mencapai target sampai tahun 2019 ada 8 indikator dan
| BAB II 20
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
yang belum mencapai target nasional sebanyak 14 indikator. Keberhasilan capaian indikator
disebabkan oleh dukungan kebijakan anggaran yang berpihak pada besaran masalah Kesehatan
Prioritas, Kerjasama lintas program di dalam kegiatan serta keterlibatan lintas sektor dalam
menyelesaikan masalah kesehatan. Sedangkan ketidakberhasilan untuk mencapai indikator
disebabkan oleh penetapan target dan sasaran proyeksi lebih tinggi dari angka riil yang
ditemukan disamping itu belum optimalnya monitoring dan pendampingan sampai tingkat
Puskesmas, Pustu, Poskesdes serta Posyandu. Rata-rata capaian SPM Bidang Kesehatan selama 5
tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :
84
82
80
82,53 82,31
78
79,74 79,52
76 88,31
74
TAHUN
Disamping itu ada beberapa indikator yang memiliki makna ganda seperti indikator
Cakupan Pasien Baru TB BTA Positif dari tahun 2016 - 2020 menurun secara signifikan hal ini
bukan berarti tidak mampu menemukan pasien baru sesuai data sasaran tetapi ini bisa berarti
bahwa pasien baru TB BTA Positif di Kabupaten Bima jumlahnya semakin menurun karena
berhasilnya program pengobatan terhadap pasien TB. Indikator lainnya yang bermakna ganda
adalah cakupan pelayanan kesehatan dasar maskin. Semakin sedikitnya cakupan bisa
menunjukkan bahwa derajat kesehatan semakin meningkat (jumlah maskin yang sakit semakin
sedikit) dan rendahnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan ini bisa berarti bahwa pelayanan
difasilitas kesehatan tingkat pertama sudah cukup memadai, derajat kesehatan masyarakat
meningkat sehingga tidak perlu dirujuk ke palayanan kesehatan rujukan.
Adapun Penjelasan untuk indikator SPM belum mencapai target adalah sebagai berikut :
1. Cakupan K4
Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K4 Tahun 2019 (88,31%) belum mencapai
target (95%), ini disebabkan karena mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan pindah
domisili. Upaya yang sudah dilakukan antara lain melakukan sweeping bumil K4 dan
kunjungan rumah, penyuluhan tentang perawatan selama kehamilan, pelaksanaan kelas
| BAB II 21
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
ibu hamil, pemberian PMT Bumil KEK/Anemia dan peningkatan kualitas pelayanan
ANC.
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Tahun
2015 (88.37%) belum mencapai target (90%), ini disebabkan masih ada persalinan yang
ditolong oleh dukun/keluarga (%), masih (1,63%) dari Kunjungan ibu hamil K4 yang
belum bersalin. Untuk meningkatkan cakupan ini, upaya yang telah dilakukan antara lain
penempatan Bidan minimal 1 orang di masing-masing desa, OJT bagi Bidan yang belum
mampu melaksanakan APN di puskesmas, pemanfaatan kantong persalinan, peningkatan
kualitas pelaksanaan P4K, pengadaan sarpras (Bidan KIT), meningkatakan kemitraan
Bidan dengan dukun, rakorcam/rakordes kerjasama dengan lintas sektor/tokoh
agama/tokoh masyarakat.
3. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani,
Capaian cakupan pelayanan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 37,51% dari
target 80%. Ini disebabkan karena cakupan yang sudah tercapai tersebut diatas adalah
kasus-kasus yang berat baik di tangani di puskesmas maupun di rujuk sedangkan
penemuan dan penanganan kasus yang ringan tidak terlaporkan. Upaya yang dilakukan
antara lain pemanfaatan kantong neonatal, penyamaan persepsi tentang kasus neonatal
yang dilaporkan/ditangani di puskesmas, peningkatan kuantitas dan kualitas kunjungan
neonatal, OJT/pelatihan bagi bidan tentang penanganan kasus/teknis medis kebidanan.
4. Cakupan desa UCI
Capaian Cakupan desa UCI Tahun 2019 (91,62%) dari target 100%. Hal ini disebabkan
karena ada beberapa puskesmas yang data sasarannya atau proyeksi terlalu tinggi
dibandingkan data riil dan target UCI pada Tahun 2015 sebanyak 100% (target UCI
tahun sebelumnya : bila sasaran di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi lengkap
seperti BCG, Polio 1, DPT/HIB 1, Polio 2, DPT/HIB2, Polio 3, Polio 4 dan campak
sudah mencapai diatas 85% maka desa tersebut dikategorikan desa UCI.
5. Cakupan pelayanan anak balita,
Capaian cakupan pelayanan anak balita Tahun 2019 (83,82%) dari target (90%). Hal ini
disebabkan antara lain kunjungan balita ke posyandu belum mencapai 100% yang
dikarena kan kebiasaan masyarakat yang aktif berkunjung ke posyandu hanya sampai
pada usia anaknya 2 tahun. Upaya yang dilakukan antara lain peningkatan kunjungan
posyandu, melaksanakan kegiatan SDIDTK, sweeping sasaran posyandu yang tidak
datang, meningkatkan pelaksanaan kegiatan PMT.
6. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
| BAB II 22
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD Tahun 2019 (98,92%) dari target
(100%). Disebabkan karena kurangnya informasi dan pelacakan terhadap siswa serta
penyuluhan tentang manfaat penjaringan anak sekolah. Kurangnya alat dan sarana
prasarana untuk pemeriksaan kesehatan disekolah. Kurangnya keterlibatan dan kerjasama
pihak pendidikan dan kesehatan dalam pelaksanaan penjaringan anak sekolah.
7. Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
Capaian cakupan Pasien Baru TB BTA Positif 2019 (45,22%) dari target (100%).
Disebabkan oleh aktifasi penjaringan suspek (kontak serumah dilakukan oleh petugas
puskesmas masih rendah), sebagian besar masyarakat yang sudah menjadi suspek TB
mencari pengobatan diluar sarana kesehatan sehingga berpeluang mengkonsumsi jenis
obat-obat antibiotika dan dianggap mudah untuk mengakses obat – obat tersebut.
Disamping itu pasien memanfaatkan jasa penyuntik liar sehingga obat tersebut dapat
melemahkan kuman TB yang ada.
Indikator lain dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dapat lihat
dari capaian-capaian MDGs .
Keterangan Pencapaian MDG’s 2014:
97
98
96 94
94
92
90 89
88
86
84
| BAB II 24
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan dibidang
kesehatan, karena kualitas hidup wanita merupakan salah satu syarat pembangunan
Sumber Daya Manusia, yang salah satu indikatornya adalah ibu hamil dan ibu
melahirkan.
Untuk jumlah kematian Ibu Maternal dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014
dapat dilihat pada Grafik berikut ini :
15
Jml Mati
10
5 10 10 11
9 8
0 0 0
2016 2017 2018 2019 2020
| BAB II 26
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi polio pada tahun 2018 sebanyak 10.072
(95,7%) mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak
11.387 (105,9%).
Dampak yang timbul akibat bayi tidak diberikan vaksin polio dapat menyebabkan Accud
Flaccid Paralysis (AFP). Jumlah Kasus AFP yang ditemukan tahun 2018 sebanyak 5
kasus begitu juga tahun 2017 menunjukkan jumlah yang sama yaitu sebanyak 5 orang.
5. Memastikan kelestarian lingkungan hidup, dalam hal ini meliputi indikator ketersediaan
air bersih dan sanitasi yang layak bagi masyarakat. akses Air bersih sebanyak 78,22
persen dari target 79% dan sanitasi yang layak 78,08%.
2.4.1 PELUANG
Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan, bahwa Pemerintah Daerah Wajib mengalokasikan anggaran di sektor
kesehatan sebesar 10 % dari total APBD diluar gaji. Hal ini menjadi peluang bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima untuk melakukan advokasi terkait dengan penganggaran tersebut
dalam rangka meningkatan dukungan dana untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pemerintah juga telah menerbitkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN). Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa
seluruh masyarakat indonesia tanpa terkecuali masyarakat miskin mendapatkan jaminan dalam
memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Disamping Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tersebut, pemerintah juga telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Pemerintah Nomor 101
Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan, dan didukung pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional oleh Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013.
Implementasi dari regulasi yang terkait jaminan kesehatan nasional tersebut menjadi
peluang bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas menjadi ujung tombak dalam menyongsong pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) tersebut. Kualitas pelayanan yang baik akan mendorong masyarakat dalam
| BAB II 27
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
memanfaatkan fasilitas kesehatan sehingga akan berpengaruh pada derajad kesehatan
masyarakat.
Regulasi lain yang menjadi peluang bagi pemerintah daerah adalah Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Melalui undang-undang tersebut,
Pemerintah Daerah Kabupaten Bima memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pembangunan
kesehatan sesuai dengan permasalahan, potensi dan karakteristik wilayah Kabupaten Bima.
| BAB II 28
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS KESEHATAN
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
3.2.1 VISI
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
Visi pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima tahun 2016-2021 adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Bima Yang Ramah “Religius, Aman, Makmur, Amanah dan
Handal."
Sebagaimana dituangkan dalam pernyataan visi sebagai berikut :
1. Pembangunan Kabupaten Bima Yang Religius : Terwujudnya Pemerintah Dan
Masyarakat Kabupaten Bima Yang Beriman Dan Bertaqwa Kepada Allah SWT, Serta
Membangun Karakter Religius Dalam Bermasyarakat
| BAB III 29
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
2. Pembangunan Kabupaten Bima Yang Aman : Terwujudnya Pemerintah Dan
Masyarakat Yang Mampu Menegakkan Keamanan Dan Ketertiban Wilayah dan
Masyarakat, Mengamankan Proses dan Hasil Pembangunan, Serta Penegakkan Supremasi
Hukum
3. Pembangunan Kabupaten Bima Yang Makmur : Terbangunnya Ekonomi Yang
Tangguh, Kreatif Dan Kompetitif, Dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Potensi Lokal
Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera.
4. Pembangunan Kabupaten Bima Yang Amanah : Terwujudnya pemerintah dan
masyarakat yang jujur, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab dalam
mewujudkan ”good governance.”
5. Pembangunan Kabupaten Bima yang Handal : Terwujudnya pemerintah dan
masyarakat yang berwibawa, unggul, berdaya saing dan andal dalam era global”
3.2.1 MISI
Visi pembangunan Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 tersebut diwujudkan melalui 5 (lima)
Misi pembangunan, yakni:
1. Membangun pemerintah dan masyarakat yang mengedepankan nilai religius;
2. Membangun keamanan dan ketertiban wilayah dan masyarakat, mengamankan proses
dan hasil pembangunan serta penegakkan supremasi hukum;
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui
peningkatan sarana prasarana berbasis tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup,
menciptakan lapangan kerja serta peningkatan ekonomi kreatif;
4. Mewujudkan reformasi birokrasi yang jujur, transparan, akuntabel dan bertanggung
jawab dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
5. Membangun SDM yang handal dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan.
Dalam rangka mendukung misi pembangunan Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 tersebut
diatas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bima mempunyai peran pada misi ke 5 (lima) yaitu
Membangun SDM yang handal dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dalam mendukung misi ke 5 (lima) tersebut memiliki tujuan
antara lain :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan
pemberdayaan.
2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan nilai-nilai maja labo
dahu.
3. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan.
4. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
| BAB III 30
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
5. Mendorong terwujudnya pembangunan berwawasan lingkungan sehat.
| BAB III 31
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
2) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta
pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan
dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki
jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.
| BAB III 32
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Hasil identifikasi materi muatan Kebijakan, Rencana dan/atau Program yang berpotensi
menimbulkan pengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup meliputi:
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;
4. Tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan/atau
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
| BAB III 33
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3. Angka Kesakitan Penyakit Menular masih relatif tinggi
Angka Kesakitan Penyakit Menular yang masih relatif tinggi ini ditunjukkan dengan masih
tingginya kasus penderita penyakit kusta, TB Paru, Diare, dan Malaria
4. Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang masih rendah
Kesulitan akses pada pelayanan kesehatan di Kabupaten Bima disebabkan oleh variasi
kondisi geografis kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. lokasi puskesmas yang sulit
dijangkau oleh masyarakat menjadi penyebab rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Disamping faktor geografis, akses pada pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh status
sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Bima yang relatif rendah. Keterbaasan ekonomi
menjadi faktor rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Selain masalah akses pelayanan seperti tersebut diatas, unit pelayanan kesehatan baik yang
ada di lapangan baik Puskesmas maupun Puskesmas pembantu masih mengalami
keterbatasan dalam hal mutu pelayanan. Keterbatasan ini disebabkan karena performance
infrastruktur, standar peralatan medis, prosedur pelayanan yang belum dipantau secara
optimal serta tingkat kompetensi tenaga yang masih terbatas. Selain masalah akses pelayanan
seperti tersebut diatas, unit pelayanan kesehatan baik yang ada di lapangan baik Puskesmas
maupun Puskesmas pembantu masih mengalami keterbatasan dalam hal mutu pelayanan.
Keterbatasan ini disebabkan karena performance infrastruktur, standar peralatan medis,
prosedur pelayanan yang belum dipantau secara optimal serta tingkat kompetensi tenaga
yang masih terbatas. Kurangnya tenaga medis baik dokter, dokter spesialis maupun tenaga
keperawatan (perawat dan bidan) masih menjadi masalah serius di Kabupaten Bima hal ini
juga berpengaruh terhadap keterbatasan akses maupun mutu pelayanan. Pada tahun 2014
jumlah tenaga medis dan paramedis di Kabupaten Bima masih kurang.
5. Akses terhadap Air minum sudah relatif bagus tetapi kualitasnya masih relatif rendah
6. Akses terhadap sanitasi yang layak relatif rendah (masih kurang dari target nasional)
7. PHBS masih relatif rendah (28,6 dengan target nasional 65%)
8. STBM masih relatif rendah (ada 5 pilar, tetapi baru pilar 1 yang diprioritaskan).
| BAB III 34
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Kabupaten Bima tahun 2016-2021 sebagaimana
yang tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima perlu menetapkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan yang ditetapkan
dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan tahun 2016-2021. Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima dalam merumuskan visi dan misi yang tertuang dalam dokumen
Renstra ini berpedoman pada Misi Kabupaten Bima yang ke-lima yakni Membangun Masyarakat
yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Tujuan dari Misi tersebut adalah Meningkatnya Kualitas
Hidup Masyarakat dimana sasaran yang ingin dicapai yaitu Terwujudnya Akses dan Kualitas
Kesehatan dimana indikator yang diukur adalah Angka Usia Harapan Hidup (UHH), Persentase
Menurunya Balita Gizi Buruk, Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB).
| BAB IV 35
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.2 MISI
Untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, maka Misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima dalam lima tahun ke depan adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan . Misi ini mengandung
makna bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bima menyediakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan bermutu dan menjamin seluruh masyarakat dapat memperoleh atau
mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan terjangkau.
2. Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan masyarakat terhadap upaya kesehatan
masyarakat
4.2.1 Tujuan
Dalam upaya mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih
terarah yaitu berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan dan sasaran adalah
perumusan sasaran yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima tahun.
Tujuan yang akan di capai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut:
4.2.2 Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan menggambarkan hal hal yang ingin
dicapai diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional. Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan
sasaran adalah :
| BAB IV 36
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Meningkatnya Kualitas Kesehatan, dengan indikator sasaran sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Prevalensi Balita Buruk
4. Persentase fasilitas kesehatan (dasar dan rujukan) yang terakreditasi
5. Persentase fasilitas kesehatan yang memiliki ketenagaan minimal
6. Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang
memenuhi target.
B. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dengan indikator
sasaran sebagai berikut :
1. Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat
2. Rasio fasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk
C. Meningkatnya pemberdayaan dan penggerakan masyarakat terhadap upaya kesehatan
masyarakat
1. Cakupan posyandu aktif
2. Cakupan desa siaga aktif
| BAB IV 37
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
TARGET
KINERJA
FORMULA TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN AKHIR
INDIKATOR KINERJA
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN TAHUN
SASARAN
RENSTRA
Angka Kematian Bayi Jumlah kematian Per 1000 8.46 7.6 6.85 6.17 5.55 4.99 4.99
(AKB) Bayi, pada kelahiran
tahun tertentu, hidup (KH)
didaerah
tertentu
------------ x 1000
Banyaknya Bayi
yang lahir
hidup pada tahun
| BAB IV 38
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
tertentu, di
daerah tertentu
Prevalensi Balita Gizi Jumlah balita gizi 7 6.8 6.6 6.4 6.2 6.0 5.8
Buruk buruk
-------------------- x
100 %
Jumlah balita
Persentase fasilitas Jumlah puskesmas % 20 40 70 100 100 100 100
kesehatan (dasar dan yang terakreditasi
rujukan) yang -------------------- x
100 %
terakreditasi
Jumlah puskesmas
di
tahun tertentu
Jumlah fasilitas % 0 0 0 100 100 100 100
kesehatan rujukan
yang terakreditasi
-------------------- x
100 %
Jumlah fasilitas
rujukan di tahun
tertentu
Persentase fasilitas Jumlah puskesmas % 30 50 75 100 100 100 100
kesehatan yang yang memiliki
memiliki ketenagaan ketenagaan
minimal
minimal
----------------- x 100
%
Jumlah puskesmas
di
tahun tertentu
Persentase indikator Jumlah indikator % 30 50 85 100 100 100 100
Standar Pelayanan SPM Bidang
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang
memenuhi target l
Kesehatan yang
| BAB IV 39
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
memenuhi target ----------------- x 100
%
Jumlah indikator
SPM Bidang
Kesehatan
1.2 Meningkatnya Cakupan pelayanan Jumlah kunjungan % 60 65 70 75 80 85 85
aksesibilitas kesehatan masyarakat fasilitas kesehatan
masyarakat -------------------- x
terhadap 100%
pelayanan Jumlah penduduk
kesehatan di tahun tertentu
Rasio fasilitas Jumlah puskesmas Per 1.3 1.3 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4
kesehatan terhadap ----------------- 30.000
jumlah penduduk Jumlah penduudk penduduk
pada
tahun tertentu
2 Peningkatan Meningkatnya Cakupan posyandu Jumlah Posyandu % 60 70 85 90 100 100 100
Pemberdayaan pemberdayaan dan aktif Aktif
dan penggerakan ----------------- x 100
Penggerakan masyarakat %
Masyarakat terhadap upaya Jumlah Posyandu
terhadap Upaya kesehatan pada tahun
Kesehatan masyarakat tertentu
Masyarakat
Cakupan desa siaga Jumlah Desa Siaga % 97 99 100 100 100 100 100
aktif Aktif
----------------- x 100
%
Jumlah Desa Siaga
pada tahun
tertentu
| BAB IV 40
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tahun 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi 1: Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah diakses dan merata
Peningkatan Meningkatnya Kualitas Peningkatan kinerja Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan fasilitas kesehatan dasar koordinasi dan evaluasi
yang Berkualitas, dan rujukan, Penyediaan penyediaan sarana dan
Merata, dan sarana dan prasarana mutu pelayanan
Terjangkau. kesehatan serta alat kesehatan, Distribus
kesehatan yang berkualitas tenaga kesehatan
yang terstandarisasi dan berdasarkan kebutuhan,
terjangkau oleh masyarakat, Penguatan kapasitas
Standarisasi tenaga tenaga kesehatan,
kesehatan, Penyediaan
SDM kesehatan yang
merata di seluruh faskes,
Meningkatnya aksesibilitas Penyediaan puskesmas dan Revitasisai dan
masyarakat terhadap jaringannya di seluruh pemerataan fasilitas
pelayanan kesehatan wilayah kecamatan, kesehatan berdasarkan
Penguatan pelayanan tingkat kebutuhan
kesehatan dan mobilisasi pelayanan, Penguatan
pelayanan pada daerah kapasitas mobilisasi
terpencil dan sangat layanan kesehatan pada
terpencil, Pemberian daerah terpencil dan
jaminan pelayanan sangat terpencil,
kesehatan pada kelompok Penyediaan jaminan
masyarakat miskin pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin.
| BAB IV 41
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
berbasis masyarakat, Peningkatan koordinasi
Penyediaan anggaran terkait dengan
jaminan kesehatan pada pendataan kelompok
masyarakat miskin masyarakat miskin
penerima jaminan
kesehatan.
| BAB IV 42
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
| BAB V 43
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Sebagaimana yang tertuang dalam RPJDM Kabupaten Bima 2016-2021 bahwa misi
pembangunan Kabupaten Bima yang terkait dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima adalah
Misi ke-5 yaitu Membangun Masyarakat Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan sasaran terwujudnya akses dan
kualitas kesehatan. Tujuan dari misi yang tertuang dalam RPJMD tersebut yang terkait dengan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima adalah Meningkatkan aksesibilitas
masyarakat pada fasilitas kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan merata. Indikator Kinerja
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Bima sebagai berikut.
Tabel 7.1 Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Bima
KONDISI
INDIKATOR
KINERJA
KINERJA
KONDI TARGET CAPAIAN PADA TAHUN PADA
SESUAI TUGAS SATU
SI AKHIR
DAN FUNGSI AN
AWAL PERIODE
SKPD
RPJMD
(2021)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5
Angka Kematian /100.0 90,54 80,48 70,42 60,36 50,30 40,24 40,24
Ibu 00
Angka Kematian /1000 8,46 7,6 6,85 6,17 5,55 4,99 4,99
Bayi
Persentase Fasilitas
Kesehatan (dasar
dan rujukan) yang
Terakreditasi :
| BAB VI 50
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Persentase indikator % 30 50 85 100 100 100 100
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan
yang memenuhi
target
Cakupan Pelayanan 60 65 70 75 80 85 85
Kesehatan
Rasio Fasilitas /30.00 1.3 1.3 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4
Kesehatan terhadap 0 pdkk
jumlah penduduk
Cakupan Posyandu % 60 70 85 90 100 100 100
Aktif
| BAB VI 51
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII
PENUTUP
Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan dokumen perencanaan untuk lima tahun kedepan
untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima dalam lima tahun kedepan. Evaluasi kinerja akan dilakukan pada pertengahan
periode tahun perencanaan yaitu 2018 dan akhir periode lima tahun perencanaan yaitu tahun
2020.
Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bima ini akan dilakukan perubahan
apabila dikemudian hari dibutuhkan suatu perbaikan sebagai bentuk penyempurnaan dokumen
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bima ini melibatkan banyak
pihak terkait, untuk itu diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
| BAB VII 52
PENUTUP