Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
BAB I
PENDAHULUAN
selama di bangku kuliah. Untuk lebih mengetahui keadaan di lapangan, mahasiswa perlu
diberi kesempatan untuk mengamati dan mempelajari secara visual proses konstruksi di
lapangan.
Pembangunan Jalan Layang Non-Tol P. Antasari – Blok M adalah salah satu proyek
yang sedang berlangsung selama durasi mata kuliah kerja praktek ini berjalan. Pembangunan
ini dimiliki oleh DPU DKI Jakarta dan melibatkan lima kontraktor besar sebagai
pelaksananya. Peserta mata kuliah kerja praktek melihat proyek ini sangat menarik untuk
ditelusuri karena dalam pelaksanaannya, pembangunan jalan layang ini berbeda dengan
pembangunan jalan layang pada umumnya. Pier tidak berada di tengah lebar jalan melainkan
di sisi kiri dan kanannya, membentuk sistem portal bersama dengan pier head. Selain itu,
proyek menggunakan box girder yang diangkat dengan prinsip balance kantilever, berbeda
dengan kebanyakan jalan layang yang menggunakan I-girder. Sisi-sisi menarik inilah yang
membuat peserta kerja praktek memilih proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol
P.Antasari – Blok M ini sebagai tinjauan kerja praktek.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 1/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
c. Melakukan interaksi langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek seperti site
manager, quality control, office manager, drafter, surveyor, general superintendent, dan
beberapa pekerja untuk mengetahui gambaran pekerjaan proyek yang sedang
dilaksanakan dan menjadi modal utama sebelum melakukan observasi secara langsung.
d. Melakukan studi pustaka dengan bersumber dari buku-buku/literatur yang berhubungan
dengan parmasalahan yang dihadapi di lapangan.
e. Melaporkan hasil pengamatan dan ilmu yang telah didapat selama kerja praktek dalam
bentuk laporan disertai dengan analisa dari masalah-masalah yang ada selama proyek
berlangsung.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 2/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Adapun sistematika dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas tentang latar belakang dan tujuan kerja praktek yang diadakan oleh
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia. Selain itu juga berisi informasi
waktu pelaksanaan dan lokasi kerja praktek yaitu Proyek Pembangunan Jalan Layang
Non-Tol Blok M – Pangeran Antasari. Metodologi kerja praktek dan pengambilan
data selama kerja praktek juga akan dijelaskan pada bab ini. Ringkasan dari setiap
bab pada laporan kerja praktek ini akan dipaparkan pada subbab sistematika
penulisan laporan kerja praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM
Bab ini memaparkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek ini, antara lain
menjelaskan secara singkat tentang latar belakang proyek, tujuan proyek, data umum
proyek, dan lingkup pekerjaan proyek.
BAB III MANAJEMEN PROYEK
Pada bab ini akan membahas mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan proyek
secara umum. Mulai dari proses pernecanaan, pelelangan, kontrak, organisasi proyek,
sistem pembayaran, dan administrasi.
BAB IV SUMBER DAYA PROYEK
Menjelaskan kebutuhan sumber daya, baik manusia dan kebutuhan sumber daya lain
yang mempengaruhi keberlangsungan rangkaian pekerjaan di dalam proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pada bab ini akan membahas mengenai perencanaan pelaksanaan, proses pelaksanaan
proyek, metoda pelaksanaan yang dijelaskan pada bab ini adalah metode pekerjaan
yang dilihat selama kerja praktek. Selain itu akan dijelaskan juga mengenai
pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja. Segala penjelasan itu disertai juga
dengan dokumentasi proyek.
BAB VI TINJAUAN KASUS
Bab ini akan menjelaskan beberapa kasus dan solusinya yang mempengaruhi
terjadinya perubahan dari segi desain atau waktu pelaksanaan suatu pekerjaan.
BAB VII TRAFFIC MANAGEMENT
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 3/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Pada bab ini berisi tentang traffic management dalam menangani lalu lintas selama
konstruksi berlangsung
BAB VIII IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN DAN EVALUASI DAMPAK
LINGKUNGAN
Pada bab ini berisi tentang pengaruh konstruksi terhadap lingkungan dan dampak
yang ditimbulkan.
BAB IX PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan selama kami melakukan kerja praktek.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 4/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
direncanakan pemerintah melalui DPU Kota Jakarta antara lain JLNT P.Antasari – Blok M,
Kp.Melayu – Tanah Abang, dan Casablanca. Semua JLNT ini mempunyai tujuan yang
sama, mengurangi angka kemacetan sampai dengan 20%.
Proyek JLNT yang ditinjau dalam kerja praktek kali ini ialah JLNT P.Antasari –
Blok M, memiliki total panjang 5,32 km. Proyek ini dibagi menjadi lima paket dengan
kontraktor yang berbeda-beda, masing-masing paket I mulai STA 0+300 – STA 1+470
(kontraktor : PT. Pembangunan Perumahan), paket II mulai STA 1+470 – STA 2+273
(kontraktor : PT Yasa Patria Perkasa), paket III mulai STA 2+273 – STA 3+076
(kontraktor : PT. Hutama Karya – PT. Nindya Karya, KSO), paket IV mulai STA 3+076 –
STA 3+850 (kontraktor : PT. Modern Widya Technical – PT. Lampiri, KSO), dan paket V
mulai STA 3+850 – STA 5+520 (kontraktor : PT. Waskita Karya). Dalam kerja praktek kali
ini, peserta mengambil lokasi proyek di paket IV, bersama dengan kontraktor PT. Modern
Widya Technical dan konsultan PT. Cipta Multi Kreasi.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 5/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
(Pengadaan Beton)
- PT. Magdatama Multi Usaha
(Pengadaan Bearing Pad)
Nilai Proyek : Rp. 243.822.918.800,00
Cara Pembayaran : Monthly Certificate
Waktu Pelaksanaan : 630 hari kalender (mulai dari 22 November 2010)
Waktu Pemeliharaan : 180 hari kalender
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 6/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 7/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Dapat dilihat dari gambar di atas, lokasi proyek terjadi pada jalan Prapanca, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan mulai dari pertigaan Prapanca 1, sampai pada tepat di depan kantor
Walikota Jakarta Selatan (Jalan Prapanca Raya).
a. Pekerjaan Pendahuluan
i.Penentuan Lokasi Base Camp
Pada proyek pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – Blok M Paket
Prapanca yang dilakukan oleh PT. Modern Widya Technical, ada dua alternatif tempat
yang dipertimbangkan untuk dijadikan base camp. Pertama di Jalan Wijaya II,
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 8/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Kebayoran Baru, bekas lapangan golf. Yang kedua terletak di Jalan Raya Hankam,
Pondok Gede, Bekasi. Alternatif pertama yang diambil karena lokasinya yang sangat
berdekatan dengan proyek.
ii.Mobilisasi Alat Berat dan seluruh peralatan pendukung
Setelah base camp dipastikan, semua alat dan peralatan pendukung yang diperlukan
dimobilisasi ke base camp.
iii.Pengukuran ( setting out )
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan setting out berupa joint
survey bersama-sama antara Kontraktor, Engineer / Konsultan dan Dinas Pekerjaan
Umum DKI sebagai pemilik proyek. Hasil survey dipakai untuk keperluan shop
drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan
Selain hal-hal yang sudah disebutkan diatas, melalui data ukur yang ada dapat
diterjemahkan ke dalam gambar denah. Dengan demikian kendala yang
berhubungan dengan lebar jalan existing dan arus lalulintas yang berkenaan
dengan “ stage” kerja dapat disusun dengan baik, sehingga kendala yang timbul
diharapkan sudah terantisipasi. Khususnya kendala yang terkait dengan
keterbatasan lahan.
Alur pengukuran lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 9/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 10/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
vi.Test Pit
Test pit atau suntikan utilitas ini dilaksanakan di setiap pier, abutment, pile slab dan
retaining wall . Tujuan diadakannya suntikan utilitas ini adalah untuk mengetahui
keberadaan jaringan utilitas yang berada didalam tanah terutama mendeteksi instalasi
utilitas yang tertanam di dalamnya, agar pada saat pemancangan tidak terjadi gangguan
ataupun klaim dari instansi atau pengguna jaringan utilitas tesebut. Adapun ukuran
untuk suntikan utilitas adalah selebar ± 1.00 m dengan kedalaman 1 s/d 2 m. Suntikan
utilitas dilaksanakan pada setiap pile cap pier, pile cap abutment, pile slab dan
retaining wall dengan cara menggali arah melintang dan sejajar sumbu jalan sesuai
dengan ukuran dari titik konstruksi tersebut.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 11/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 12/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
.
Gambar 2.6 Penebangan pohon pada areal pelebaran jalan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 13/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
lintas yang ada, pengecoran akan dilaksanakan pada malam hari. Perawatan
beton (curing ) dilaksanakan dengan menggunakan karung goni yang dibasahi.
Untuk lebih jelas tentang pekerjaan concrete/rigid pavement, dapat dilihat pada
diagram alir berikut :
b. Pekerjaan Struktur
i.Bored Pile
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 14/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 15/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
casing dipasang tergantung pada ketebalan lapisan atas yang tidak stabil.
Casing juga membantu peralatan pengeboran dengan toleransi yang dapat
dipertahankan.
6. Pengeboran dilanjutkan menggunakan auger atau bucket tergantung pada
jenis tanah dan keadaan tanah yang ditemukan, sementara kedalaman serta
jenis tanah yang keluar dicatat secara teratur sampai mencapai kedalaman
yang ditentukan
7. Tanah hasil pengeboran selanjutnya langsung dibuang keluar lokasi dengan
menggunakan excavator yang memuat tanah galian kedalam dump truck ,
selanjutnya dump truck membuang tanah keluar lokasi proyek.
pipa tremie. Keranjang besi diangkut dari base camp ke lokasi bore pile
dengan menggunakan flatbed Truck. Panjang, jumlah, dan mutu besi dibuat
sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
10. Pipa tremie dipasang sepanjang lubang yang dibor dengan bagian ujung
tertumpu pada dasar lubang. Bila dalam lubang terdapat volume air yang
cukup banyak dan deras maka pengecoran dilakukan melalui pipa tremie
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 16/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
12. Casing lalu dicabut perlahan lahan dan pengukuran terakhir dilakukan
terhadap beton untuk memeriksa apakah ketinggian permukaan beton berada
diatas rencana dasar pile cap setinggi ± 1 meter untuk menjamin mutu beton
yang baik pada elevasi dasar pile cap.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 17/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
endapan lumpur, volume beton tiap mixer , jam pembongkaran beton, jam
selesainya pengecoran untuk setiap truck mixer , elevasi beton akhir,
pengukuran elevasi beton setiap selesai satu pengecoran dengan truck mixer .
14. Gangguan lingkungan berupa lumpur diantisipasi dengan membuat sistem
pengumpulan / pengendapan lumpur untuk kemudian air dibuang ke saluran
sekitar. Lumpur yang tercecer pada saat pembuangan keluar lokasi dengan
membuat sistem pembersihan ban truck menggunakan semprotan jet pump.
15. Setelah batas waktu pekerjaan pada pagi hari (jam 04.00) dilakukan
pembersihan disekitar area bore pile dan alat berat disingkirkan ke lokasi
yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada pagi harinya.
16. Areal lokasi pile cap ditutup pagar untuk pengamanan bagi para pemakai
jalan. Lubang hasil pengeboran yang tidak sempat di cor ditutup dengan
menggunakan plat baja untuk pengamanannya.
17. Ceceran tanah dan lumpur dilokasi jalan akibat dari pengeboran dibersihkan
dengan bantuan penyemprotan air yang dilakukan dengan menggunakan
water tank yang dilengkapi degan water jet pump. Untuk sementara, air
dialirkan ke saluran air yang ada.
ii.Pile Cap
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 18/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
iii.Pier
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pemasangan bekisting, panel bekisting, dan
pengecoran beton mutu K 600. Jenis pier pada proyek ini adalah Portal Pier (Main
Road ), bentuk dan dimensi pier pada struktur portal pier yang ada pada proyek
flyover ini semua sama, yang membedakan adalah ketinggian dari masing-masing pier
tersebut
Adapun pelaksanaan pekerjaan pier dilakukan dua tahap, yaitu :
1. Pekerjaan pier bawah (bottom pier ), berbentuk lingkaran berdiameter
1,750 meter dengan ketinggian bervariasi antara 6 meter sampai dengan
7,35 meter.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 19/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 20/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
i.Pier Head
Pekerjaan pier head mencakup pekerjaan pemasangan perancah, panel
bekisting, dan pengecoran beton mutu K600. Bentuk pier head secara keseluruhan
dalam proyek ini berbentuk balok yang ditumpu oleh dua buah pier (portal), dengan
dimensi, serta bentuk yang seragam, mengingat tata letak pier head ini menyilang
diatas eksisting dengan kondisi arus lalu-lintas yang sangat padat. Maka sistem
perancah yang digunakan menggunakan gabungan sistem roro shoring dan truss,
gambar berikut menggambarkan sistem perancah tersebut.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 21/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Shoring
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 22/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 23/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Alur pemroduksian precast segmental box girder dapat dilihat pada diagram alir
berikut ini :
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 24/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
c. Pekerjaan Post Tensioning
Pekerjaan post tensioning merupakan pekerjaan stressing pada pier head . Untaian
kawat ( strand ) untuk sistem prategang umumnya disesuaikan dengan spesifikasi ASTM
A – 416 untuk “ Uncoated Seven-Wire Stress-Relieved For Prestressed Concrete” dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Grade : 270 (ASTM A416)
Diameter : 0,6 inchi (15,24 mm)
Area : 140 mm²
Ultimate Tensile Strength (UTS) : 26,07 Ton
Breaking Stress : 26070 kg/cm²
Modulus of Elasticity : 1970000 kg/cm²
Ducts atau tendon merupakan selimut yang berbentuk spiral yang digunakan sebagai
pembungkus kabel strand yang berfungsi untuk mencegah korosi pada kabel strand . Luas
ducts harus lebih besar 2,25 kali luas kabel strand pada sistem post tensioning .
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 25/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Setiap unit pengangkuran terdiri dari sebuah kerucut yang dilalui oleh kabel-kabel dan
pada dindingnya kabel tersebut dipasak oleh sumbatan berbentuk kerucut yang diletakkan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 26/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
P68 move
P69 fixed
P70 fixed
P71 fixed
P72 fixed
P73 move
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 27/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 28/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Perkerasan jalan yang digunakan ialah tipe flexible pavement dengan mengunakan
lapisan aspal beton. Lapis perkerasan lentur, digunakan hanya sebagai lapis permukaan
saja yang dipakai adalah laston lapis aus (AC-WC) tebal = 5 cm type modified dengan
aditif anti stripping agent . Digunakan untuk lapis aus pada slab fly over, pile slab dan
untuk overlay jalan existing.
Dalam pekerjaan penghamparan Aspal Beton, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain :
• Sebelum campuran “ Hot mix” dihamparkan, terlebih dulu diberi prime coat atau tack
coat tergantung dari pada lapisan yang akan diberi perkerasan.
• Campuran aspal beton harus dihampar pada temperatur 125ºC - 140ºC
• Tidak boleh terjadi segregasi campuran.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 29/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 30/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
3. 1 Tinjauan Umum
Definisi proyek adalah sekumpulan aktivitas atau kegiatan yang saling terkait antara
satu dengan yang lainnya di mana ada fase awal, fase akhir, dan juga hasil tertentu yang
ingin dicapai. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan
bermacam keahlian ( skills) dari berbagai profesi dan organisasi.
Kontraktor yang mana sebagai pelaksana kegiatan konstruksi mempunyai tugas dan
tanggung jawab melaksanakan dan menyerahkan proyek itu sesuai dengan kesepakatan yang
dibuat pengguna jasa atau owner . Seluruh kegiatan yang mendukung pelaksanaan proyek
memerlukan suatu manajemen yang biasanya disebut Manajemen Proyek.
Manajemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengelola dan
mengorganisasi berbagai macam sumber daya yang ada di mana tujuan akhirnya adalah
terwujudnya hasil akhir yang meliputi kualitas, waktu, dan biaya sesuai dengan yang
disepakati bersama sesuai dengan kontrak yang dibuat.
Tiga elemen utama dalam Manajemen Proyek adalah sebagai berikut:
1. Manajer Proyek
2. Tim Proyek
3. Sistem Manajemen Proyek
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses manajemen, yaitu:
1. Perencanaan
Merupakan kegiatan memikirkan tujuan dari proyek atau kegiatan sebelum dieksekusi
atau dilaksanakan. Kegiatan ini harus dilakukan dengan sangat matang dari berbagai
aspek dan pertimbangan sehingga proyek itu memiliki tujuan yang jelas dan memang
benar – benar bermanfaat. Perencanaan mengenai sumber daya yang akan digunakan
harus diusahakan sehemat mungkin, misalnya menggunakan metode jalur kritis, teknik
pengkajian dan telaah proyek, dan lain-lain.
2. Organisasi
Merupakan kegiatan mengkoordinir sumber daya manusia, waktu, uang, dan bahan yang
dimiliki untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan dengan efektif.
3. Kepemimpinan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 31/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan,
aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan) dan aspek lingkungan. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah:
a) Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlukan.
b) Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomi dan finansial.
c) Memperkirakan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 32/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 33/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
2. Paket 2 Cipete Utara sepanjang 803 m dengan kontraktor PT. YASA PATRIA
PERKASA.
3. Paket 3 Taman Brawijaya sepanjang 926 m dengan kontraktor HK – NK
(HOTAMA KARYA – NINDYA KARYA).
4. Paket 4 Prapanca sepanjang 1.062 m dengan kontraktor PT. MODERN WIDYA
TECHNICAL – PT. LAMPIRI DJAYA ABADI, KSO.
5. Paket 5 Lapangan Mabak sepanjang 904 m dengan kontraktor WASKITA
KARYA.
Berikut adalah alur pengumuman pemenang tender dalam proyek ini:
Dalam proyek Pembangunan Jalan Layang Non – Tol Antasari – Blok M ini ada
2 kontraktor yang melakukan sistem JO ( Joint Operation) atau KSO (Kerja Sama
Operasi). Tipe kontrak konstruksi ini banyak ditemukan pada proyek – proyek milik
pemerintah sehingga dilakukanlah kontrak kerja sama dengan BUMN binaan
departemen dimana proyek tersebut terdapat. Prinsipnya adalah sistem bagi hasil
antara kedua belah pihak sebesar yang telah disepakati di awal.
3.2.1 Kontrak
Sebelum pelaksanaan proyek berlangsung terlebih dahulu diadakan perjanjian -
perjanjian antara pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Perjanjian - perjanjian
tersebut dimuat didalam sebuah kontrak konstruksi yang disepakati bersama. Hal yang
termasuk didalamnya adalah jenis kontrak, definisi lingkup kerja, spesifikasi material,
peralatan, sistem pembayaran, jaminan pelaksanaan dan waktu pelaksanaan.
Jenis kontrak yang disepakati adalah Fixed Unit Price. Sistem kontrak ini biasa
digunakan pada proyek – proyek dengan nilai kontrak yang cukup besar. Sistem
kontrak seperti ini masih maksudnya adalah harga satuannya tetap atau mengikat
namun bila ada perubahan volume pekerjaan maka nilai kontrak dapat berubah .
Tetapi perlu diketahui bahwa walaupun nilai kontrak atau harga penawaran dapat
berubah jika ada perubahan pekerjaan, yang dapat diubah hanya harga penawarannya
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 34/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
saja, sedangkan harga satuan tidak boleh diganti atau fix. Koreksi aritmatik hanya
boleh dilakukan pada perkalian antara volume dengan harga satuan.
Besarnya kontrak untuk paket Prapanca mencapai dua ratus dua puluh milyar
rupiah. Kontrak fixed – unit price yang berlaku pada proyek ini berdasarkan pada
gambar rencana, spesifikasi material, dan berita acara penjelasan yang dibuat selama
proses tender berlangsung.
Kontraktor dapat mengatur sendiri pelaksanaan kontruksi dengan menggunakan
sumber daya se-efisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan.
Isi kontrak pada proyek ini mencakup kesepakatan proses pelaksanaan dan
pemeliharaan, antara lain:
1) Luasan pekerjaan yang harus dilaksanakan dan memuat uraian pekerjaan serta
syarat pekerjaan.
2) Penentuan harga borongan.
3) Sanksi apabila terjadi permasalahan.
4) Penyelesaian apabila terjadi perselisihan.
5) Progress payment.
6) Hak melaksanakan quality control.
7) Hak mendapatkan laporan berkala.
8) Peraturan - peraturan mengenai addendum.
9) Penunjukan Subkontraktor.
10) Hak dan kewajiban pihak - pihak yang terkait.
11) Ketentuan - ketentuan resiko khusus yang bukan tanggung jawab kontraktor.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, kontraktor harus berdasarkan pada
ketentuan yang telah disepakati pada kontrak.
Bila suatu waktu terjadi perubahan desain dan spesifikasi material, maka
nilai kontrak dapat berubah. Perubahan kontrak ini disebut akan tercatat pada
addendum.
Ada sanksi - sanksi yang akan diberikan apabila terjadi ketidaksesuaian antara
kondisi eksisting dengan kontrak. misalnya keterlambatan penyelesaian proyek akan
diberikan denda satu per seribu dari nilai proyek per hari, dan apabila terjadi
ketidaksesuaian desain maka pilihan sanksinya adalah kontraktor membongkar untuk
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 35/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
mengerjakan ulang sesuai dengan yang ditentukan atau tidak dibayar atas pekerjaan
bagian tersebut.
kepada owner . Monthly Certificate (MC) berisi detail kemajuan pekerjaan dan biaya
semua pengerjaan di bulan dimana MC dibuat. MC ini dilaporkan kepada owner dan
akan diproses untuk mencairkan dananya.
Setelah konstruksi selesai, kontraktor masih harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan selama 180 hari kalender. Sebelum tahap pemeliharaan selesai, owner
akan menahan 5 % biaya pelunasan proyek.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 36/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
dapat mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi
perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan.
Berikut adalah pihak - pihak yang terkait dalam Proyek Jalan Layang Non –
Tol Antasari – Blok M :
1) Pemilik Proyek : Dinas Pekerjaan Umum DKI
2) Konsultan MK : PT. Perentjana Djaja
3) Subkontraktor
• PT. JHS
Jenis Pekerjaan : pengadaan Box Girder
• PT. Delta Syntech Indonesia (DSI)
Jenis Pekerjaan : stressing
• PT. Pionir Beton
Jenis Pekerjaan : pengadaan beton
• PT. Magdatama Multi Usaha
Jenis Pekerjaan : pengadaan Bearing Pad
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 37/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
1) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang berupa perorangan atau badan
usaha, yang berdasarkan suatu pemberian tugas mempergunakan
keahliannya dalam merencanakan suatu proyek yang meliputi perencanaan
struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya. Pada proyek ini
yang bertugas sebagai konsultan perencana adalah PT. Perentjana Djaja.
Konsultan perencana ini akan menerima tugas dari pemilik proyek dan
bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek. Adapun tugas dan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 38/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
2) Project Director
Tugas dan wewenang Project Director secara umum berada pada
lingkup manajemen konstruksi dan bertanggungjawab dalam pengendalian
tercapainya pekerjaan sesuai ketentuan di dalam kontrak. Umumnya
1) Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perusahaan yang
ditunjuk oleh owner untuk bertindak sebagai manajemen konstruksi dalam
mengkoordinir dan mengawasi para kontraktor yang melaksanakan
pembangunan. Pada proyek ini yang berperan sebagai konsultan pengawas
adalah PT. Cipta Multi Kreasi (CMK). Adapun tugas dan wewenang dari
konsultan pengawas adalah :
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 39/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
– Memeriksa hasil pengujian mutu terhadap bahan dan atau hasil suatu
pekerjaan kontraktor dan memberikan penolakan atau persetujuan atas
hasil pengujian mutu tersebut.
– Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu
pekerjaan.
– Menolak bahan yang cacat atau tidak memenuhi spesifikasi dan
memerintahkan penghentian dan atau menunda setiap pekerjaan yang
sedang dikerjakan secara tidak layak teknis.
– Memperhatikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan kontraktor
agar dapat dicapai jadwal yang direncanakan.
– Memeriksa kuantitas rencana dan hasil pekerjaan serta memberikan hasil
1) Kontraktor Utama
Kontraktor adalah seseorang atau suatu badan perusahaan dalam hal
ini adalah PT. MODERN - LAMPIRI yang telah mengadakan sebuah
kontrak dengan pemilik proyek, yaitu Dinas PU DKI untuk melaksanakan
pembangunan proyek dibawah persyaratan - persyaratan dan ketentuan
harga kontrak yang telah disepakati sebelumnya, dan dilaksanakan
berdasarkan bukti hukum yang kuat dengan adanya perjanjian tertulis antara
kedua belah pihak. Adapun tugas dan wewenang dari kontraktor utama
adalah:
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 40/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
pekerjaan proyek.
– Bertanggung jawab sepenuhnya jika ada kesalahan dari pekerjaan yang
tidak sesuai dengan desain / perencanaan.
1) Subkontraktor
Subkontraktor adalah perusahaan atau perseorangan yang ditunjuk
oleh kontraktor utama, untuk melakukan pekerjaan atau menyuplai material
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan bidangnya.
Dalam melaksanakan tugas subkontraktor bertanggung jawab penuh kepada
kontraktor utama. Adapun tugas dan wewenang dari kontraktor utama
adalah :
– Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perjanjian kontrak dan
waktu yang telah disepakati dengan kontraktor utama.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 41/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 42/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
1) General Superintendent (GSI)
Merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu proyek dan bertanggung
jawab penuh atas segala aktivitas yang ada dan terjadi di dalam proyek.
Tugas dan wewenangnya adalah :
– Mengelola proyek (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) beserta
penunjangnya untuk mencapai sasaran (biaya, mutu, waktu dan lain
sebagainya) yang ditetapkan.
– Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan terhadap gambar
rencana proyek
– Mengkoordinir penyiapan sumber daya yang diperlukan (personil, dana,
material, peralatan, subkontraktor/ supplier, metode kerja).
–
Menjalin hubungan baik dengan owner , konsultan perencana, konsultan
pengawas, pejabat setempat, masyarakat sekitar.
– Mengkoordinir pengurusan bermacam - macam perijinan.
– Menyetujui kontrak kerja staf proyek, mandor dan pekerja serta
penempatannya.
– Melakukan negosiasi dan menindaklanjuti pekerjaan tambah / kurang.
1) Site Manager
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 43/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 44/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
1) Quantity Surveyor (QS)
Bagian Quantity Surveyor melaksanakan tugasnya setelah mendapat
konfirmasi dari bagian Quality Control , bahwa pekerjaan memenuhi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 45/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
spesifikasi di dalam gambar kerja. Dalam proyek ini, tugas dan tanggung
jawab Quantity Surveyor adalah:
– Bertanggung jawab secara umum terhadap kesesuaian besaran volume
pelaksanaan di lapangan dengan besaran tercantum dalam Bill of
Quantities.
– Menghitung rencana besaran volume pekerjaan sebelum melaksanakan
serta melakukan verifikasi terhadap volume terpasang.
– Memeriksa setiap instruksi dari pemberi tugas dalam kaitannya dengan
biaya pelaksanaan/ konstruksi.
– Menyiapkan tagihan rutin kepada pemberi tugas termasuk perhitungan
penyimpangan (pekerjaan tambah dan kurang).
1) Logistik
Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan serta
kebutuhan material di proyek. Tugas bagian logistik adalah:
– Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan.
– Mencatat inventarisasi barang dan alat.
1) Pelaksana Lapangan
Mandor adalah orang yang mengatur dan mengawasi para pekerja agar
kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Tugas mandor antara lain:
– Mengatur pekerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar.
– Meminta keterangan kepada pelaksana lapangan tentang hal yang tidak
diketahui selama pelaksanaan.
– Mengepalai dan mengawasi aktifitas pekerja.
1) Surveyor
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 46/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
3) Finance Manager
Finance manager bertanggung jawab kepada pimpinan proyek dan
bertugas menjalankan seluruh pekerjaan administrasi, klaim asuransi, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Tugas dan wewenang
dari finance manager adalah:
– Melaksanakan tugas - tugas berkenaan dengan administrasi dan
keuangan.
– Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek.
1) Keamanan (Security)
Bagian keamanan bertugas menjaga lokasi proyek agar tidak terjadi
hal - hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian.
a. Tahap Perencanaan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 47/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Controlling
Clean,
Organizing
Planning
Project
Membuat
MembentukOrganize,
Mempelajari Start
Inspection
Struktur
StandardHealthy
fasilitas&sementara
Plan
Organisasi SafeHousekeeping
Tim & Qualitydan
Target
Safety
Housekeeping
Melakukan
MenetapkanInspeksi
Standard
2001 Prosedur Operasi
Mempelajari Standar Fasilitas Safety dan Target yang Harus Dicapai
Mendata potential problem
Perencanaan Site Installation
Menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan Housekeeping dan Safety
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 48/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Selain itu juga dilakukan kegiatan mencari nomor telepon, alamat, dan
contact person lembaga - lembaga/ instansi yang mengelola safety seperti
asuransi, rumah sakit, kepolisian, dan lain - lain.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 49/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
•
Kecelakaan berat :
– membawa korban ke rumah sakit terdekat
– melaporkan kecelakaan ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
– mengurus Jamsostek dan memberikan ganti kerugian yang dibutuhkan
• Meninggal dunia
– melapor ke polsek terdekat
– melapor ke keluarga korban
– membawa korban ke rumah sakit terdekat
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 50/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 51/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
3.2.10 Administrasi
Administrasi merupakan proses atau bagian yang tidak dapat dihindarkan
karena berfungsi sebagai dokumentasi dari rangkaian pekerjaan di dalam proyek.
Administrasi akan mempermudah pengaturan mutu, waktu, dan biaya dalam
penyelesaian pekerjaan dan apabila terjadi perselisihan bisa dijadikan bukti atau
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 52/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
perlu dilampirkan gambar, hasil tes bahan, dan hasil joint survey. Joint
survey merupakan hasil survey yang berisi data elevasi untuk
membangun dan merupakan persetujuan konsultan dan owner.
Pengajuan pekerjaan dibuat minimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai
dan maksimal 7 hari sudah disetujui oleh pimpinan proyek.
f. Request disetujui, maka diturunkan instruksi kerja yang sudah disetujui
oleh Project Director, Kepala Proyek, dan Kepala Bagian Teknik.
g. Pada saat pelaksanaan, konsultan pengawas di lapangan memegang
dokumen checklist sebagai kelanjutan proses instruksi kerja dari pihak
Konsultan Pengawas. Checklist ini berisi mengenai pemeriksaan kualitas
dan kuantitas segala hal yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 53/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 54/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 55/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 56/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Dari alur di atas, garis putus – putus antara kontraktor dengan owner
menunjukkan bahwa kontraktor tidak dapat berhubungan secara langsung
dengan owner , melainkan harus melalui konsultan pengawas.
BAB IV
SUMBER DAYA PROYEK
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 57/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
4.1 Material
Material merupakan komponen penting dalam suatu proyek konstruksi karena total
biaya proyek sebagian besar merupakan biaya untuk pengadaan material. Oleh karena itu, di
setiap proyek konstruksi diperlukan manajemen material yang baik. Manajemen material
didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk merencanakan dan
mengendalikan mutu material, jumlah material, dan penempatan peralatan yang tepat waktu,
harga yang baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Manajemen material juga dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem dari aktifitas terpadu, dimana prosesnya dimulai sejak
tahap pengadaan material sampai diolah menjadi suatu bahan yang siap pakai, dalam proyek
konstruksi, manajemen material umumnya meliputi tahap pengadaan, penyimpanan,
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 58/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 59/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 60/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Selain dilakukan tes slump, saat tiba di proyek juga dibuat silinder uji
beton untuk pengujian kuat tekan. Pengujian kuat tekan dilakukan pada
silinder yang dibuat menurut ”Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971”
atau dengan AASHTO T141 (ASTM C 172) dan AASHTO T23 (ASTM
C31). Prosedur pengujian kuat tekan silinder dilakukan sesuai dengan
ketentuan AASHTO T22 (ASTM C39).
Pengujian dilakukan di kantor proyek dan laboratorium netral yang
telah disepakati oleh PT yang memproduksi beton, konsultan, dan
kontraktor. Pengujian beton dapat menjadi referensi kekuatan yang telah
dicapai oleh beton pada umur sekian, sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk melanjutkan konstrusi selanjutnya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 61/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 62/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
kuat tarik dan kuat leleh. Pengujian ini dilakukan di laboratorium BPPT
dengan disaksikan oleh Kontraktor bagian Quality Control dan Konsultan
Pengawas.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 63/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
4.1.3.c Shoring
Konstruksi flyover menggunakan metode balance kantilever dimana
dudukan box girder diatas pierhead. Dalam pengerjaan konstruksi pierhead,
dilakukan dengan sistem shoring, dimana I beam dan main Beam, LVL, dan
flywood didudukan di atas shoring, shoring berfungsi untuk memikul dan
menyalurkan beban ke pondasi selama proses konstruksi pierhead baik yang
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 64/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
diakibatkan oleh beban pekerja, peralatan, berat sendiri beton, dll. Shoring
akan dilepaskan setelah umur beton memiliki kekuatan yang cukup untuk
menopan berat sendirinya.
Gambar 4.10 Shoring
4.1.3.e Scaffolding
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 65/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Gambar 4.12 Scaffolding
4.1 Peralatan
4.2.1 Meteran
Meteran merupakan alat ukur sederhana yang biasa digunakan oleh pekerja
ataupun pelaksana di lapangan. Meteran biasanya digunakan untuk melihat nilai
slump, mengecek pekerjaan penulangan, dan lain-lain. Di tempat pembesian, meteran
digunakan untuk menentukan ukuran baja yang akan dipotong dan dibengkokan.
4.2.2 Waterpass
Dalam proyek ini, waterpass digunakan untuk mengukur perbedaan ketinggian
elevasi. Waterpass juga dapat digunakan untuk mengecek kedataran suatu bangunan.
4.2.3 Theodolite
Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan elevasi
tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Dalam proyek ini, theodolite juga digunakan
untuk menentukan titik-titik dimana akan dilakukan konstruksi bored pile maupun
box girder .
4.2.4 Bar Bender
Bar bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan baja
tulangan untuk sengkang, bored pile, box, pilar, abutment dan berbagai struktur
lainnya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 66/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 67/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
4.2.7 Crane
Crane digunakan untuk memindahkan benda-benda yang sulit diangkat dengan
tenaga manusia, seperti casing , tremie, tulangan bored pile, dan material berat
lainnya. Dalam proyek ini digunakan crane jenis mobile atau yang disebut dengan
mobile crane. Mobile crane yang dipilih dengan kapasitas 20 ton. Pemakaian mobile
crane dikarenakan lokasi proyek di jalan dengan lalu lintas padat dan mudah dalam
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 68/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 69/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
pengangkutan truk ini terus berputar searah jarum jam dengan kecepatan 8 – 12
putaran per menit agar adukan beton tersebut terus homogen dan tidak mengeras.
Dalam pengangkutan perlu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu lama beton
akan mengeras dalam mixer , sehingga akan menimbulkan kesulitan dan menghambat
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 70/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak
berupa mesin diesel, sejumlah pipa besi berdiameter 15 cm serta beberapa alat
tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Alat ini masih berfungsi
dengan baik sampai elevasi 15 m dari concrete pump berdiri. Dan kemiringan vertikal
pengecoran maksimum yang diijinkan yaitu 75 0.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 71/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 72/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
4.3.1.a Peralatan
• Mesin bor
• Crane
• Excavator backhoe
• Generator
• Submersible pump
• Tremie pipe
• Accessories
• Dump truck
• Truck mixer
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 73/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
• Vibro hammer
• Crane
• Excavator backhoe
• Generator dan lampu penerangan
• Concrete Vibrator
• Dump truck
• Truck mixer
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 74/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Submersible pump
• Tremie pipe
• Dump truck
• Truck mixer
• Concrete pump truck
• Perancah shoring dan kelengkapannya
• Truss dan kelengkapannya
• Cross beam 400 x 300
• GT Girder dan kelengkapannya
• Concrete vibrator
• Air compressor
• Panel bekisting pier head dan kelengkapannya
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek
karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu
pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya
yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 75/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:
• Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja
• Recruitment dan pembagian tenaga kerja ke dalam kelompok kerja
• Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan
• Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung
• Perencanaan, penjadwalan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja
Adapun prosedur pengadaan tenaga kerja pada proyek ini antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Membuat rencana pengadaan tenaga kerja dengan berdasarkan Detail Schedule
(dilakukan oleh supervisor )
b. Memberi penjelasan seperlunya oleh Kepala Lapangan kepada subkontraktor mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang akan meliputi:
– Struktur organisasi proyek
– Pembagian pekerjaan
– Rencana kerja/time schedule
– Pengaturan site facilities
– Instruksi kerja
– Rencana penggunaan alat dan material
– Keselamatan kerja
– Koordinasi di lapangan
– Hal-hal lain yang dianggap perlu
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 76/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
BAB V
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Metode pelaksanaan konstruksi adalah cara - cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu kegiatan konstruksi dengan tujuan untuk mencapai target yang telah disepakati bersama.
Metode konstruksi menjadi acuan yang harus diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
proyek. Metode pengerjaan ini tercantum dalam Instruksi Kerja (IK). Tujuan yang akan dicapai
dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat adalah menjamin kualitas konstruksi, efisiensi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 77/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
biaya, waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, keamanan dan
keselamatan kerja, tidak terjadi pencemaran lingkungan sekitar proyek konstruksi, sumber daya
yang efektif, dan kemudahan pelaksanaan.
Dalam mendukung kegiatan konstruksi, penggunaan teknologi yang tepat akan sangat
berperan. Selain itu, metode kerja yang efisien dan efektif serta disesuaikan dengan kondisi
lapangan akan membantu penyelesaian proyek konstruksi.
Setelah ditentukan metode yang tepat, pelaksaan pekerjaan di lapangan mengacu pada
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)/ dokumen kontrak, Gambar Kerja ( shop drawing ), petunjuk
dari pengawas lapangan, jadwal kerja yang telah ditetapkan, dan peraturan - peraturan yang
terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Bab ini akan membahas metode pelaksanaan konstruksi yang diamati selama Kerja Praktek
berlangsung. Pekerjaan konstruksi yang diamati selama kerja praktek terdiri dari:
1. Pekerjaan pengecoran
a. Kolom pier 84
b. Pier head 67
c. Pier head 69
2. Pekerjaan man hole di lokasi pier 84
3. Pekerjaan rigid pavement di lokasi pier 84 (depan kantor walikota Jakarta Selatan)
5. 1 Pekerjaan pengecoran
5.1.1 Kolom pier 84
Sama seperti kolom pier yang lain, kolom pier 84 terdiri dari dua bagian, yaitu
lower column dan upper column. Desain upper column pada pier 84 sedikit berbeda
bila dibandingkan dengan upper column pier lain, yaitu bentuknya menyerupai
corong terbalik. Sedangkan untuk desain lower column berbentuk tabung. Metode
konstruksi untuk pekerjaan pengecoran kolom pier 84 adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan pembesian
Pada konstruksi kolom, pembesian dilakukan terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemasangan bekisting. Tulangan yang telah difabrikasi kemudian
dibawa ke lokasi konstruksi kolom untuk dirakit. Proses perakitannya secara
in-situ, yaitu dirakit langsung di lapangan. Tulangan yang digunakan adalah
baja ulir dengan diameter sebesar 32 mm.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 78/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
2. Pemasangan bekisting
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 79/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
3. Pekerjaan pengecoran
Setelah bekisting terpasang maka selanjutnya dilakukan pekerjaan inspeksi pra-
pengecoran dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan – kesalahan yang
mungkin terjadi pada waktu pemasangan bekisting ataupun penulangan. Beton
yang digunakan merupakan beton ready mix dengan mutu 600 MPa. Untuk
menuangkan beton tersebut ke dalam bekisting maka digunakan concrete pump
truck . Pekerjaan pengecoran dilakukan pada malam hari sekitar pukul
23.00 WIB untuk menghindari kemacetan karena dikhawatirkan beton
akan mengalami setting jika terjebak kemacetan. Pengecoran dilakukan dua
tahap, yaitu tahap pertama untuk lower column dan tahap kedua untuk upper
column.
4. Pekerjaan pelepasan bekisting dan curing
Bekisting dilepas setelah beton berumur 1 hari. Setelah pelepasan bekisting
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 80/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 81/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Shoring merupakan alat yang digunakan sebagai struktur penyangga dari main
beam yang nantinya akan digunakan untuk menahan pier head selama proses
pengecoran. Dalam satu pier , shoring yang digunakan sebanyak empat buah.
Shoring dibuat secara khusus berdasarkan pesanan dari PT Modern. Alat ini
dirakit di base camp lalu setelah itu dibawa per segmen ke lokasi proyek.
Shoring terbuat dari baja dan mempunyai sistem pengatur elevasi atau
ketinggian secara manual. Fungsi adalah untuk mengatur elevasi pier head
ketika akan dicor agar kemiringannya sesuai dengan perencanaan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 82/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
3. Pekerjaan pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan secara in-situ di lokasi proyek. Pertama – tama
besi tulangan tersebut dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar
rencana di base camp. Setelah semuanya selesai baru kemudian dibawa oleh truk
ke lokasi proyek. Sesampainya di lokasi proyek besi tulangan tersebut dinaikkan
ke atas (main beam) untuk dirakit. Pekerjaan pembesian ini juga diiringi dengan
pekerjaan pemasangan tendon untuk tempat strand (kawat pre-stress). Pekerjaan
pemasangan tendon ini dilakukan oleh DSI yang merupakan subkontraktor
spesialis pre-stress.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 83/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
4. Pemasangan bekisting
Berbeda dengan bekisting yang digunakan pada pier 84, bekisting untuk pier
head 67 dan 69 menggunakan bekisting dari besi yang dipesan khusus. Perakitan
dilakukan di workshop lalu setelah selesai baru kemudian dibawa ke site.
Bekisting ini terdiri dari 4 bagian, yaitu 2 side form dan 2 end form. Untuk
kedepannya, pihak Modern akan menggunakan bekisting dari kayu untuk
menghemat pengeluaran dan mempercepat progress agar pekerjaan pengecoran
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 84/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
5. Pekerjaan pengecoran
Setelah pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisiting selesai, maka
selanjutnya adalah pekerjaan pengecoran. Beton yang digunakan adalah beton
ready-mix yang sama dengan beton yang digunakan untuk mengecor di pier 84.
Pekerjaan pengecoran dilakukan malam hari sekitar pukul 23.00 WIB untuk
menghindari kemacetan. Pekerjaan pengecoran ini menggunakan concrete pump
untuk memompakan beton dari bawah ke atas.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 85/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
1. Pekerjaan penggalian
Sebenarnya penggalian telah dilakukan ketika dilakukan pengecoran pile cap tetapi
dimensinya hanya sebesar dimensi pile cap dan dibuatkan saluran sementara agar tidak
menggangu pekerjaan konstruksi pondasi. Setelah pekerjaan pile cap selesai maka
dimensi galiannya diperlebar sebagai tempat untuk pekerjaan pembuatan man hole yang
baru.
2. Pekerjaan pembesian
Setelah galian selesai, maka selanjutnya dilakukan pekerjaan pembesian yang dilakukan
di lokasi proyek. Pembesian dilakukan dua tahap, yaitu:
• Tahap pertama
Pekerjaan pembesian dilakukan pada dinding – dinding galian dan lantai saluran.
•
Tahap kedua
Pekerjaan pembesian dilakukan setelah pengecoran dinding galian dan lantai saluran,
yaitu pembesian untuk penutupan man hole.
1. Pekerjaan pemasangan bekisting
Bekisting yang digunakan menggunakan material papan kayu bekas kontruksi yang
tidak terpakai. Beksiting dipasang di daerah dinding (tahap pertama) dan bekisting
untuk pengecoran atap man hole (bekisting terbuat dari kayu juga).
2. Pekerjaan pengecoran
Pada pekerjaan pembuatan man hole, tidak semuanya menggunakan sistem cor in-situ,
melainkan ada sebagian pekerjaan yang menggunakan beton pre-cast , yaitu pada bagian
gorong – gorong yang alignment nya lurus. Oleh karena itu pengecoran hanya dilakukan
pada lantai man hole dan dinding man hole. Setelah beton mencapai umurnya, maka
pengecoran dilakukan lagi untuk penutupan man hole.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 86/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 87/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Pekerjaan pembesian dilakukan langsung dilokasi proyek. Besi tulangan dirakit dengan
desain yang telah direncanakan.
3. Pekerjaan pengecoran
Pengecoran dilakukan setelah pembesian selesai. Tidak seperti pengecoran pier column
dan pier head
, pengecoran untuk perkerasan ini dilakukan sore hari dengan
menggunakan beton ready – mix. Alasan dilakukan pengecoran sore hari adalah karena
mutu beton yang digunakan tidak sebesar untuk pier head dan pier column sehingga
waktu setting nya lebih lama. Pengecoran ini tidak menggunakan concrete pump karena
struktur yang akan dicor posisinya berada di bawah sehingga dapat langsung dituang
dari truk.
Suatu proyek tidak akan pernah lepas dari berbagai kendala yang menghambat jalannya
proses konstruksi. Berikut adalah beberapa permasalahan yang terjadi selama proyek
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 88/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasri – Blok M Paket Prapanca beserta solusinya.
Karena pengamatan dan pengumpulan informasi dalam kerja praktek ini sebagian besar
dilakukan pada kontraktor, permasalahan yang terjadi akan ditekankan kepada permasalahan
teknis yang dialami kontraktor. Permasalahan yang sempat teramati selama kerja praktek
berjalan adalah :
– Pada rapat koordinasi dengan JHS selaku pemroduksi precast box girder , diketahui
bahwa pihak JHS tidak menyanggupi memulai produksi precast box girder sesuai
dengan jadwal yang telah disiapkan. Hal ini terjadi karena keterlambatan sistem alat
tiba di lokasi produksi, Cikarang, Jawa Barat. Solusi : jadwal produksi kemudian
dimundurkan, ditentukan deadline baru untuk memulai produksi precast box girder .
Hal ini tidah terlalu bermasalah karena pekerjaan pier head dan stressing pier head pun
belum dilaksanakan sehingga mundurnya produksi box girder tidak memperlambat laju
proyek.
– Pekerjaan pier head P69 (pengangkatan main beam) sedikit terhambat lajunya karena
ada beberapa bagian pekerjaan yang belum disetujui oleh konsultan. Hal ini terjadi
karena ada pekerjaan yang menurut konsultan belum pantas dilaksanakan, ada metode
yang tidak diterima oleh konsultan. Solusi : diperbaiki metodenya terlebih dahulu oleh
– Bertepatan dengan HUT Ibukota Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011, pihak Walikota
Jakarta Selatan meminta agar dilakukannya open traffic pada jalan yang melintasi
depan kantor walikota. Padahal pekerjaan perkerasan jalan (bukan jalan layang non-tol)
belum selesai. Solusi : dilakukan rigid sementara, koordinasi antara PT. Modern
dengan PT. Waskita Karya karena kantor Walikota Jakarta Selatan terletak diantara
paket yang dilakukan oleh kedua kontraktor tersebut.
– Terjadi kekeliruan perhitungan dari konsultan perencana (as built drawing ) sehingga
jumlah tendon pada sebuah pier head yang dibutuhkan hanyalah tujuh tendon. Setelah
dihitung oleh kontraktor, ternyata tendon yang dibutuhkan berjumlah dua belas.
Solusi : struktur pier head dihitung kembali oleh para checker ( Engineer ) untuk
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 89/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
kemudian diketahui hasil yang lebih pasti. Ternyata benar bahwa jumlah tendon yang
dibutuhkan adalah dua belas bukan hanya tujuh.
– Terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan atas P67. Selimut beton yang
– Terjadi kesalahan pada pembuatan bekisting pier head . Kesalahan terletak pada lubang
tendon yang ada di bekisting jika dicor, tendon akan menabrak box girder . Solusi :
Gambar 6.1 Pekerja sedang membuat lubang baru pada bekisting side form pier head
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 90/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
– Concrete Pump yang dipesan untuk mengecor pier head P67 mengalami keterlambatan
kedatangan. Hal ini mengakibatkan jadwal pengecoran menjadi mundur. Solusi :
menghubungi pihak penyedia Concrete Pump agar kedatangan Concrete Pump bisa
dipercepat.
Gambar 6.2 Concrete Pump yang dipakai untuk mengecor pier head 67 mengalami
keterlambatan kedatangan
– PT. Modern Widya Technical sebagai kontraktor terkadang tidak mendapat bagian
beton dari Pionir Beton selaku pemroduksi beton. Hal ini disebabkan oleh karena
banyaknya pemesanan yang terjadi ke Pionir Beton. Solusi : memesan beton lebih
awal, mengatur waktu pemesanan lebih disesuaikan dengan waktu pengecoran.
BAB VII
TRAFFIC MANAGEMENT
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 91/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Selama proses konstruksi, pembatas jalur (median) yang terbuat dari kerb beton, dilepas
dan median jalan diperkeras dengan rigid pavement .
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 92/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 93/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
• Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dinas perhubungan dan polisi lalu lintas
Selama proses konstruksi pihak kontraktor berkoordinasi dengan dinas perhubungan
dan polisi lalu lintas, untuk membantu dalam pengaturan lalu lintas selama pekerjaan
berlangsung. Dinas Pekerjaan Umum sebagai pemilik melarang melakukan pekerjaan
yang mengambil badan jalan dilakukan pada jam padat kendaraan, sehingga polisi lalu
lintas dalam hal ini juga sebagai pengontrol dan mengawasi lokasi untuk memastikan
tidak ada pekerjaan pada jam padat. Jika harus dilakukan pekerjaan pada jam padat
maka harus mendapatkan izin dari Dinas Pekerjaan Umum sehingga arus kendaraan
dibagi (sebagian dialihkan) dan pengaturan lalu lintas dibantu oleh polisi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 94/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
konstruksi.
• Mobilisasi alat berat, pekerjaan menggunakan alat berat dilakukan pada malam hari dan
pada jam dimana lalu lintas tidak padat
Mobilisasi dan pekerjaan yang menggunakan alat berat dilakukan pada malam hari dan
pada jam dimana lalu lintas tidak padat merupakan kesepakatan yang telah dibuat
dengan Dinas Pekerjaan Umum.
• Perawatan kondisi jalan eksisting
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 95/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Selama pekerjaan dan mobilisasi alat berat merusak jalan eksisting yang telah ada
sehingga dilakukan perawatan dan perbaikan jalan eksisting seperti rekonstruksi
conblock setelah pekerjaan pondasi selesai, pengecoran median jalan sebagai pengganti
kerb beton.
• Pembuangan tanah galian dilakukan malam hari
Pembuangan tanah dilakukan pada malam hari dan dilengkapi terpal penutup
permukaan tanah agar tanah galian yang diangkut tidak terjatuh di sepanjang jalan.
pile cap, pengangkatan I dan main beam, dll, mengambil sebagian ruas jalan sehingga pada
pelaksanaanya akan dilakukan penutupan 1 jalur. Jalur yang dibuka digunakan untuk 2 arah
sehingga 2 lajur untuk 2 arah pada jalur yang dibukan. Dalam penutupan 1 jalur diperlukan
kelengkapan berupa rambu – rambu peringatan, petugas pengatur lalu lintas, dan lampu
penerangan (pada malam hari).
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 96/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
BAB VIII
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN DAN
EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN
Sesuai dengan Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001, tentang Jenis
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, kegiatan jalan merupakan kegiatan yang wajib Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) sebelum dilaksanakannya proyek.
Berdasarkan studi AMDAL, telah diprediksi dampak–dampak yang mungkin akan
muncul baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak ini akan dikelola dengan rencana
pengelolaan, yang perlu selalu dievaluasi sebagai upaya untuk menyempurnakan kerja
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 97/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Komponen lingkungan hidup yang ditelaah dan diperkirakan terkena dampak dari
pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M:
Dalam proses konstruksi, masalah drainase berupa genangan air dan banjir berupa
lumpur terjadi pada konstruksi bored pile. Untuk menangani ketidaknyamanan ini,
dilakukan pembersihan dengan penyemprotan dengan air bersih dan mengalirkannya ke
saluran setempat.
c. Tata ruang (penggunaan lahan, kepemilikan tanah, tata ruang)
Design konstruksi untuk pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M
tidak menggangu dan mengubah tata ruang yang telah ada, dikarenakan lebar dan luas
jalur jalan layang sama dengan jalan eksisting yang telah ada dan Pier diletakan di
trotoar, meskipun demikian tidak akan mengganggu pengguna trotoar. Perubahan tata
ruang hanya terjadi pada lokasi ramp dan underpass.
1. Komponen Kesehatan Masyarakat
Selama konstruksi sampai pierhead, keluhan masyarakat hanya terjadi pada
masalah kebersihan yang tentunya akan menimbulkan bibit penyakit terutama yang
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 98/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
dibawa oleh vektor pembawa nyamuk. Oleh karena itu pemerintah setempah mengatasi
dengan melakukan smoke dilingkungan sekitar proyek dan tentunya pihak pelaksana
proyek pun selalu menjaga kebersihan yang ada.
2. Komponen Sarana dan Prasarana
a. Timbulnya kemacetan lalu lintas
Kemacetan selama proses konstruksi Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M tidak
dapat dihindarkan terutama dalam jam pergi dan pulang kerja.
b. Meningkatnya kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi berupa kelalaian dan ketidaksengajaan selama
konstruksi, seperti jatuhnya kayu dari atas pier yang menimpa mobil dibawahnya, lecet
kendaraan akibat terkena serpihan las, dan kelalaian pengemudi yang menabrak
pembatas. Kontraktor telah meminimalkan kecelakaan dengan pengaturan lalu lintas yang
dibantu oleh petugas K3LL.
Aspek lingkungan yang sangat terganggu adalah lalu lintas. Lalu lintas yang terganggu
menyebabkan terjadinya kemacetan, kecelakaan, dan ketidaknyamanan pemakai jalan. Dalam
mengatasi ini, kontraktor telah melakukan traffic management yang baik, antara lain:
• Sosialisasi ke masyarakat (spanduk, selebaran, dll)
• Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dinas perhubungan dan polisi lalu lintas
• Penambahan rambu-rambu peringatan
• Selama pekerjaan dipasang rubber cone, rambu peringatan, rambu arah, rambu petunjuk,
pagar pengaman yang terpasangi lampu-lampu sehingga terlihat jelas pada malam hari.
• Setiap pelaksanaan pekerjaan ada petugas K3LL
• Mobilisasi alat berat dan pekerjaan yang menggunakan alat berat dilakukan pada jam-jam
sepi kendaraan dan malam hari
• Perbaikan dan perawatan jalan eksisting selama proses konstruksi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 99/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
BAB IX
PENUTUP
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan langsung selama melakukan Kerja
Praktek terhitung mulai dari tanggal 6 Juni 2011 hingga 26 Juli 2011 di
proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M, berikut
adalah poin- poin penting yang dapat disimpulkan:
1. Proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol P.Antasari –Blok M telah
mencapai tahap pengecoran pier head P69 saat kegiatan kerja
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 100/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
konstruksi diantaranya:
a. Keterlambatan produksi box girder yang dilakukan oleh pihak JHS
selaku produsen.
b. Tidak disetujuinya metode pengangkatan main beam oleh
konsultan sehingga menghambat terlaksananya pekerjaan ini.
c. Kesalahan perihal jumlah tendon yang dibutuhkan dalam
pembuatan as built drawing oleh konsultan perencana.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 101/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
LAMPIRAN
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 102/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Asumsi awal:
•
Jarak antar balok kayu horizontal : 12,5 cm
• Jarak antar balok kayu vertikal : 100 cm
• Jarak Tie Rod : 100 cm
• Dimensi balok kayu horizontal : 50/100 mm
• Dimensi balok kayu vertikal : 60/120 mm
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 103/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
Bending Stress
σe≤σa
σa = tegangan izin kayu meranti (kelas II) = 85 kg/cm 2
• Pengecekan terhadap momen
q=2400×0,125x1=300 kgm=3KNm
Faktor pembebanan 1,4DL = 4,2 KN/m
Bending Stress
σe≤σa
σa = tegangan izin kayu meranti (kelas II) = 85 kg/cm 2
• Pengecekan terhadap momen
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 104/105
Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 105/105