Anda di halaman 1dari 105

 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek 


Kebutuhan untuk membentuk mahasiswa yang utuh dan siap pakai berujung pada
dilakukannya suatu pengamatan terhadap dunia kerja nyata dalam bidang yang sesuai dengan
disiplin ilmu yang dibutuhkan mahasiswa. Dalam bangku perkuliahan, mahasiswa hanya
dibekali teori-teori ilmu teknik sipil dan melihat gambaran umum saja tanpa melihat
aplikasinya di lapangan. Pada dunia kerja nyata inilah ternyata banyak permasalahan-
permasalahan yang muncul dan sudah tentu merupakan suatu ilmu baru yang tidak didapat

selama di bangku kuliah. Untuk lebih mengetahui keadaan di lapangan, mahasiswa perlu
diberi kesempatan untuk mengamati dan mempelajari secara visual proses konstruksi di
lapangan.
Pembangunan Jalan Layang Non-Tol P. Antasari – Blok M adalah salah satu proyek 
yang sedang berlangsung selama durasi mata kuliah kerja praktek ini berjalan. Pembangunan
ini dimiliki oleh DPU DKI Jakarta dan melibatkan lima kontraktor besar sebagai
 pelaksananya. Peserta mata kuliah kerja praktek melihat proyek ini sangat menarik untuk 
ditelusuri karena dalam pelaksanaannya, pembangunan jalan layang ini berbeda dengan

 pembangunan jalan layang pada umumnya. Pier tidak berada di tengah lebar jalan melainkan
di sisi kiri dan kanannya, membentuk sistem portal bersama dengan pier head. Selain itu,
 proyek menggunakan box girder yang diangkat dengan prinsip balance kantilever, berbeda
dengan kebanyakan jalan layang yang menggunakan I-girder. Sisi-sisi menarik inilah yang
membuat peserta kerja praktek memilih proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol
P.Antasari – Blok M ini sebagai tinjauan kerja praktek.

1.2 Tujuan Kerja Praktek 


• Memperoleh pengalaman secara langsung dalam mengamati proses konstruksi yang
sedang berjalan.
• Memperoleh informasi, data, dan segala komponen dari proses kontruksi yang sedang
dijalankan.
• Mendapatkan gambaran tentang dunia konstruksi yang sesungguhnya.

1 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 1/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

• Mengetahui koordinasi, hierarki, dan prosedur pekerjaan dalam suatu proyek.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek 


1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kerja praktek dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 s/d 26
Juli 2011. Pekerjaan yang diamati selama pengamatan dilakukan yakni mulai
 pengecoran upper column P84 yang terletak di depan Kantor Walikota Jakarta Selatan
sampai pada stressing pier head P67.
1.3.2 Lokasi Proyek 
Proyek yang dijadikan lokasi studi adalah Pembangunan Jalan Layang Non-tol
Antasari – Blok M, paket Prapanca mulai dari STA3 + 076 s/d 3 + 850 dengan total

 panjang 774 meter.

1.4 Metodologi Kerja Praktek 


Adapun metodologi yang dilakukan dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut.
a. Melakukan observasi di lapangan secara langsung agar dapat melihat secara lebih baik 
dan memahami permasalahan apa saja yang mungkin ditemui dalam suatu proyek.
 b. Mengikutsertakan diri dalam rapat-rapat koordinasi yang digelar baik antara kontraktor -
kontraktor, kontraktor - sub-kontraktor, dan lain-lain.

c. Melakukan interaksi langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek seperti site
manager, quality control, office manager, drafter, surveyor, general superintendent, dan
  beberapa pekerja untuk mengetahui gambaran pekerjaan proyek yang sedang
dilaksanakan dan menjadi modal utama sebelum melakukan observasi secara langsung.
d. Melakukan studi pustaka dengan bersumber dari buku-buku/literatur yang berhubungan
dengan parmasalahan yang dihadapi di lapangan.
e. Melaporkan hasil pengamatan dan ilmu yang telah didapat selama kerja praktek dalam
  bentuk laporan disertai dengan analisa dari masalah-masalah yang ada selama proyek 
 berlangsung.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek 

2 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 2/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Adapun sistematika dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
 berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas tentang latar belakang dan tujuan kerja praktek yang diadakan oleh
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia. Selain itu juga berisi informasi
waktu pelaksanaan dan lokasi kerja praktek yaitu Proyek Pembangunan Jalan Layang
 Non-Tol Blok M – Pangeran Antasari. Metodologi kerja praktek dan pengambilan
data selama kerja praktek juga akan dijelaskan pada bab ini. Ringkasan dari setiap
  bab pada laporan kerja praktek ini akan dipaparkan pada subbab sistematika
 penulisan laporan kerja praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM

Bab ini memaparkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek ini, antara lain
menjelaskan secara singkat tentang latar belakang proyek, tujuan proyek, data umum
 proyek, dan lingkup pekerjaan proyek.
BAB III MANAJEMEN PROYEK 
Pada bab ini akan membahas mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan proyek 
secara umum. Mulai dari proses pernecanaan, pelelangan, kontrak, organisasi proyek,
sistem pembayaran, dan administrasi.
BAB IV SUMBER DAYA PROYEK 

Menjelaskan kebutuhan sumber daya, baik manusia dan kebutuhan sumber daya lain
yang mempengaruhi keberlangsungan rangkaian pekerjaan di dalam proyek 
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pada bab ini akan membahas mengenai perencanaan pelaksanaan, proses pelaksanaan
 proyek, metoda pelaksanaan yang dijelaskan pada bab ini adalah metode pekerjaan
yang dilihat selama kerja praktek. Selain itu akan dijelaskan juga mengenai
  pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja. Segala penjelasan itu disertai juga
dengan dokumentasi proyek.
BAB VI TINJAUAN KASUS
Bab ini akan menjelaskan beberapa kasus dan solusinya yang mempengaruhi
terjadinya perubahan dari segi desain atau waktu pelaksanaan suatu pekerjaan.
BAB VII TRAFFIC MANAGEMENT

3 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 3/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Pada bab ini berisi tentang traffic management  dalam menangani lalu lintas selama
konstruksi berlangsung
BAB VIII IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN DAN EVALUASI DAMPAK 
LINGKUNGAN
Pada bab ini berisi tentang pengaruh konstruksi terhadap lingkungan dan dampak 
yang ditimbulkan.
BAB IX PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan selama kami melakukan kerja praktek.

BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK 

4 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 4/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

2.1 Latar Belakang Proyek 


Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di kota Jakarta
sangatlah pesat bahkan mencapai 8,1% per tahun. Hal ini tidak sebanding dengan laju
  pertambahan jalan di kota Jakarta yang hanyalah mencapai angka ±0,01% per tahun.
Keadaan ini jelas mengakibatkan bertambahnya titik-titik kemacetan di ibukota dan
mewajibkan pemerintah mencari solusi atas kemacetan yang semakin lama semakin
 bertambah ini.
Proyek Jalan Layang Non-Tol (JLNT) adalah salah satu upaya pemerintah untuk 
mengurangi kemacetan. Proyek ini berkonsep pada pembuatan jalan layang tepat diatas
 jalan eksisting untuk bisa mengalihkan volume lalu-lintas yang ada di jalan eksisting
dan mengurangi kemacetan disana. Mulai tahun 2010, tercatat ada tiga JLNT yang

direncanakan pemerintah melalui DPU Kota Jakarta antara lain JLNT P.Antasari – Blok M,
Kp.Melayu – Tanah Abang, dan Casablanca. Semua JLNT ini mempunyai tujuan yang
sama, mengurangi angka kemacetan sampai dengan 20%.
Proyek JLNT yang ditinjau dalam kerja praktek kali ini ialah JLNT P.Antasari – 
Blok M, memiliki total panjang 5,32 km. Proyek ini dibagi menjadi lima paket dengan
kontraktor yang berbeda-beda, masing-masing paket I mulai STA 0+300 – STA 1+470
(kontraktor : PT. Pembangunan Perumahan), paket II mulai STA 1+470 – STA 2+273
(kontraktor : PT Yasa Patria Perkasa), paket III mulai STA 2+273 – STA 3+076

(kontraktor : PT. Hutama Karya – PT. Nindya Karya, KSO), paket IV mulai STA 3+076 – 
STA 3+850 (kontraktor : PT. Modern Widya Technical – PT. Lampiri, KSO), dan paket V
mulai STA 3+850 – STA 5+520 (kontraktor : PT. Waskita Karya). Dalam kerja praktek kali
ini, peserta mengambil lokasi proyek di paket IV, bersama dengan kontraktor PT. Modern
Widya Technical dan konsultan PT. Cipta Multi Kreasi.

2.2 Data Umum Proyek 


 Nama Proyek : Pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – Blok M
Paket Prapanca (Paket IV)
Sumber Dana : APBD

5 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 5/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Lokasi Kegiatan : Kotamadya Jakarta Selatan


Jenis Kontrak : Fixed Unit Price
Pemilik Proyek : Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Konsultan Perencana : PT. Perencana Jaya
Konsultan Konstruksi : PT. Cipta Multi Kreasi
Kontraktor : PT. Modern Widya Technical – PT. Lampiri (KSO)
Subkontraktor : - PT. JHS
(Pengadaan Box Girder )
- PT. Delta Syntech Indonesia
(Pekerjaan Stressing )
- PT. Pionir Beton

(Pengadaan Beton)
- PT. Magdatama Multi Usaha
(Pengadaan Bearing Pad)
 Nilai Proyek : Rp. 243.822.918.800,00
Cara Pembayaran : Monthly Certificate
Waktu Pelaksanaan : 630 hari kalender (mulai dari 22 November 2010)
Waktu Pemeliharaan : 180 hari kalender 

2.3 Lokasi Proyek 


Secara administratif, lokasi Proyek Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – Blok-M,
 paket Prapanca terletak di daerah Kebayoran Baru. Lokasi proyek lebih rinci dapat dilihat
 pada gambar berikut.

6 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 6/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.1 peta daerah DKI Jakarta

Gambar 2.2 lokasi proyek paket prapanca secara spesifik 

7 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 7/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Dapat dilihat dari gambar di atas, lokasi proyek terjadi pada jalan Prapanca, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan mulai dari pertigaan Prapanca 1, sampai pada tepat di depan kantor 
Walikota Jakarta Selatan (Jalan Prapanca Raya).

2.4 Komponen Proyek 


Komponen proyek secara umum dapat dilihat pada tabel 2.1 Dimensi Proyek 
Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M

Tabel 2.1 Dimensi Proyek Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M

Komponen Detail / Dimensi Proyek  


Panjang Jembatan 774 m
Lebar Jembatan 2 x 8,75 m (4 lajur, 2 jalur)
Umur Rencana Jalan 20 tahun
Kecepatan Rencana Rata-Rata 80 km/jam
Pondasi Jembatan  Bored Pile diameter 1,5 m
Jenis Gelagar Jembatan Precast Segmental Box Girder  
Jenis Perkerasan Jalan Flexible, AC-WC, tebal 5 cm
Lebar Median 110 cm
 Barrier Gate 4 sisi

2.5 Lingkup Umum Pekerjaan


Secara umum, pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – 
Blok M paket Prapanca terdiri dari pekerjaan pendahuluan, pekerjaan pelebaran jalan,
  pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head ), pekerjaan produksi precast
segmental box girder , pekerjaan  post tensioning , pekerjaan erection segmental box girder 
dengan metode balance cantilever , pekerjaan perkerasan jalan, dan pekerjaan bangunan
 pelengkap jalan. Gambaran pekerjaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pekerjaan Pendahuluan
i.Penentuan Lokasi Base Camp
Pada proyek pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – Blok M Paket
Prapanca yang dilakukan oleh PT. Modern Widya Technical, ada dua alternatif tempat
yang dipertimbangkan untuk dijadikan base camp. Pertama di Jalan Wijaya II,

8 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 8/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Kebayoran Baru, bekas lapangan golf. Yang kedua terletak di Jalan Raya Hankam,
Pondok Gede, Bekasi. Alternatif pertama yang diambil karena lokasinya yang sangat
 berdekatan dengan proyek.
ii.Mobilisasi Alat Berat dan seluruh peralatan pendukung
Setelah base camp dipastikan, semua alat dan peralatan pendukung yang diperlukan
dimobilisasi ke base camp.
iii.Pengukuran ( setting out )
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan setting out berupa joint
survey bersama-sama antara Kontraktor, Engineer / Konsultan dan Dinas Pekerjaan
Umum DKI sebagai pemilik proyek. Hasil survey dipakai untuk keperluan  shop
drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan

Selain hal-hal yang sudah disebutkan diatas, melalui data ukur yang ada dapat
diterjemahkan ke dalam gambar denah. Dengan demikian kendala yang
berhubungan dengan lebar jalan existing dan arus lalulintas yang berkenaan
dengan “ stage” kerja dapat disusun dengan baik, sehingga kendala yang timbul
diharapkan sudah terantisipasi. Khususnya kendala yang terkait dengan
keterbatasan lahan. 
Alur pengukuran lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :

9 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 9/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.3 alur pekerjaan pengukuran (setting out)

iv.Pembuatan Shop Drawing 


Pembuatan shop drawing sebagai hasil dari pengukuran dan pengamatan yang telah
dilakukan.
v.Penyelidikan Tanah
Sebelum melakukan pekerjaan pondasi bore pile, terlebih dahulu dilaksanakan
 pekerjan sondir. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa kedalaman bore pile yang
dipergunakan di lokasi tersebut dengan mendeteksi kondisi kepadatan masing-masing
lapisan tanah dan lensa-lensa tipis di dalamnya. Sondir dilakukan pada beberapa lokasi
 pile cap, yang dianggap dapat mewakili seluruh titik  pile cap.

10 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 10/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  Gambar 2.4 Pekerjaan Sondir

vi.Test Pit 
Test pit atau suntikan utilitas ini dilaksanakan di setiap pier, abutment, pile slab dan
retaining wall . Tujuan diadakannya suntikan utilitas ini adalah untuk mengetahui
keberadaan jaringan utilitas yang berada didalam tanah terutama mendeteksi instalasi
utilitas yang tertanam di dalamnya, agar pada saat pemancangan tidak terjadi gangguan

ataupun klaim dari instansi atau pengguna jaringan utilitas tesebut. Adapun ukuran
untuk suntikan utilitas adalah selebar ± 1.00 m dengan kedalaman 1 s/d 2 m. Suntikan
utilitas dilaksanakan pada setiap  pile cap pier, pile cap abutment, pile slab dan
retaining wall  dengan cara menggali arah melintang dan sejajar sumbu jalan sesuai
dengan ukuran dari titik konstruksi tersebut.

11 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 11/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.5 Pengecekan utilitas

vii.Pengadaan Rambu Lalu Lintas dan Rubber Cone


Bersamaan dengan mobilisasi alat dan peralatan pendukung, rambu lalu lintas dan
rubber cone juga mulai dicari dengan mengontak instansi terkait. Dalam proyek ini,
 pengadaan rambu lalu lintas dan rubber cone dilakukan oleh divisi K3.
viii.Koordinasi Instansi Terkait
Proses penyelesaian kondisi lalu lintas, keterbatasan lahan, dan adanya jaringan
utilitas dapat saling mempengaruhi kelancaran dan “ stage” pelaksanaan masing-masing
 pekerjaan.
Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan instasi terkait, antara lain :
 – Kepolisian, berkaitan dengan lalu lintas di sekitaran lokasi proyek.
 – DLLAJR, berkaitan juga dengan pola pengaturan lalulintas yang dipakai sesuai
dengan tahapan pekerjaan.

 – PLN, terkait dengan jaringan utilitas milik PLN di areal proyek.


 – PDAM, terkait dengan jaringan utilitas milik PDAM di areal proyek.
 – Telkom, terkait dengan jaringan utilitas milik Telkom di areal proyek.
 – PN Gas, terkait dengan jaringan utilitas milik PN Gas di areal proyek.
 – Dinas PJU, terkait dengan lampu penerangan jalan yang dibongkar 
 – Dinas Pertamanan, terkait dengan penebangan pohon yang terkena pekerjaan

12 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 12/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

a. Pekerjaan Pelebaran Jalan


i.Pekerjaan Pembersihan / Penebangan Pohon
Pekerjaan pembersihan disini adalah pekerjaan penebangan pohon beserta akarnya
yang berada di lokasi untuk pembuatan pelebaran jalan di areal proyek. Pelaksanaan
 pekerjaan dikoordinasikan dengan Dinas Pertamanan Kota DKI Jakarta

.
Gambar 2.6 Penebangan pohon pada areal pelebaran jalan

ii.Pekerjaan Pengecoran Median


Pekerjaan pengecoran median dilaksanakan dengan menggunakan concrete pump
terhadap bagian median jalan yang tadinya dihancurkan. Median awal jalan dihancurkan
kemudian di cor untuk memperluas jalan yang ada.

Gambar 2.7 Pekerjaan pengecoran median

iii.Pekerjaan Cor Perkerasan Jalan untuk Pelebaran

13 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 13/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Setelah pekerjaan galian tanah untuk pelebaran jalan selesai dilaksanakan,


dilanjutkan dengan pekerjaan pemadatan tanah menggunakan   stamper/vibro roller 
sambil dilakukan tes kepadatan tanah. Setelah kondisi tanah yang ada memenuhi
  persyaratan, dilakukan pekerjaan lean concrete (lantai kerja) dengan mutu beton B0,
yang dilanjutkan dengan pekerjaan penulangan dowel mutu baja U-24. Setelah diadakan
 pengecekan bersama dan disetujui oleh pihak direksi lapangan, barulah dilaksanakan
 pekerjaan pengecoran badan jalan. Mutu beton yang dipakai adalah K400 atau FS 45
Kg/Cm², tebal perkerasan jalan setebal 25 cm. Pengecoran dilaksanakan langsung
dari truck mixer  yang dilengkapi dengan talang cor. Pemadatan beton
menggunakan concrete vibrator.
Agar pekerjaan pengecoran dapat meminimalkan gangguan terhadap arus lalu

lintas yang ada, pengecoran akan dilaksanakan pada malam hari. Perawatan
beton (curing ) dilaksanakan dengan menggunakan karung goni yang dibasahi.
Untuk lebih jelas tentang pekerjaan concrete/rigid pavement, dapat dilihat pada
diagram alir berikut :

Gambar 2.8 Diagram alir pengecoran concrete pavement 

b. Pekerjaan Struktur
i.Bored Pile

14 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 14/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Urutan pekerjaan Bored Pile yakni :


1. Titik pusat dari  pile disurvey dan ditandai dengan angkur baja. Penentuan
titik lubang bor dilakukan oleh surveyor dan setiap saat harus dilakukan
  pengecekan berulang kali karena kondisi lahan yang rusak akibat
 pengeboran.
2. Sudah dilakukan test pit pada daerah yang merupakan titik bore pile untuk 
mengetahui adanya jaringan utilitas. Apabila pada daerah tersebut
ditemukan adanya jaringan utilitas maka segera diadakan koordinasi dengan
instansi pemilik jaringan utilitas yang ditemui untuk pelaksanaan relokasi
ataupun pengaman jaringan tersebut. Apabila tidak ditemui jaringan maka
 pekerjaan berikutnya bisa dilaksanakan.

3. Alat bor kemudian ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan,


kemudian dilakukan pengecekan posisi vertikal dan horizontal apakah sudah
memenuhi persyaratan.

Gambar 2.9 Pengecoran bore pile

4. Penempatan temporary casing berupa pipa baja diameter 1500 mm dengan


 panjang 4 meter sampai dengan 6 meter.
5. Casing / selubung baja digetarkan atau diputar kedalam lapisan dengan
frekuensi secara vertikal sesuai casing dan batang pengeboran. Kedalaman

15 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 15/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

casing dipasang tergantung pada ketebalan lapisan atas yang tidak stabil.
Casing  juga membantu peralatan pengeboran dengan toleransi yang dapat
dipertahankan.
6. Pengeboran dilanjutkan menggunakan auger atau bucket  tergantung pada
 jenis tanah dan keadaan tanah yang ditemukan, sementara kedalaman serta
 jenis tanah yang keluar dicatat secara teratur sampai mencapai kedalaman
yang ditentukan
7. Tanah hasil pengeboran selanjutnya langsung dibuang keluar lokasi dengan
menggunakan excavator  yang memuat tanah galian kedalam dump truck ,
selanjutnya dump truck membuang tanah keluar lokasi proyek.

Gambar 2.10 Tanah hasil pengeboran diletakkan di dump truck 

8. Setelah kedalaman yang diinginkan tercapai maka proses pembersihan dasar 


lubang dimulai dengan menggunakan cleaning bucket . Bahan yang
dikeluarkan dan tebalnya harus dicatat. Proses ini dilakukan berulang
 beberapa kali sampai dasar lubang dalam keadaan relatif bersih.
9. Begitu pembersihan dasar lubang bor selesai dilaksanakan, selanjutnya
dilakukan pemasangan keranjang besi beton disusul dengan pemasangan

  pipa tremie. Keranjang besi diangkut dari base camp ke lokasi bore pile
dengan menggunakan flatbed Truck. Panjang, jumlah, dan mutu besi dibuat
sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
10. Pipa tremie dipasang sepanjang lubang yang dibor dengan bagian ujung
tertumpu pada dasar lubang. Bila dalam lubang terdapat volume air yang
cukup banyak dan deras maka pengecoran dilakukan melalui pipa tremie

16 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 16/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

yang ditutup pada ujung bawahnya, mengggunakan plat baja yang


dinamakan end plate atau dengan menggunakan   plastic foam sebagai
 pemisah antara beton dengan air.
11. Beton ready mix yang sesuai dengan spesifikasi yang diminta diangkut
dengan menggunakan truck mixer  dan dituangkan kedalam tremie hingga
 pipa tersebut terisi penuh, kemudian pipa ditarik hingga beton dalam pipa
mengalir. Hal tersebut dilakukan berulang kali hingga beton mencapai
ketinggian yang diinginkan. Selama pengecoran berlangsung ujung bawah
 pipa tremie harus terbenam di dalam beton. Bila pipa tremie terlalu panjang
maka pipa tremie dengan masing-masing potongan antara 1 – 6 meter harus
diangkat dan dipotong.

12. Casing  lalu dicabut perlahan lahan dan pengukuran terakhir dilakukan
terhadap beton untuk memeriksa apakah ketinggian permukaan beton berada
diatas rencana dasar pile cap setinggi ± 1 meter untuk menjamin mutu beton
yang baik pada elevasi dasar pile cap.

Gambar 2.11 Pengangkatan casing 

13. Setiap pelaksanaan pengecoran diambil 1 set (2  speciment ) untuk setiap


truck mixer . Setiap sample diberi tanggal pengecoran, nomor pile, dan
nomor pengecoran. Laporan pembuatan bore pile dibuat dengan
menyatakan: nomor dan diameter tiang, dalamnya lubang, dalamnya
casing, panjang, diameter, dan jumlah tulangan, panjang pipa tremie, tebal

17 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 17/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

endapan lumpur, volume beton tiap mixer , jam pembongkaran beton, jam
selesainya pengecoran untuk setiap truck mixer , elevasi beton akhir,
 pengukuran elevasi beton setiap selesai satu pengecoran dengan truck mixer .
14. Gangguan lingkungan berupa lumpur diantisipasi dengan membuat sistem
 pengumpulan / pengendapan lumpur untuk kemudian air dibuang ke saluran
sekitar. Lumpur yang tercecer pada saat pembuangan keluar lokasi dengan
membuat sistem pembersihan ban truck menggunakan semprotan jet pump.
15. Setelah batas waktu pekerjaan pada pagi hari (jam 04.00) dilakukan
  pembersihan disekitar area bore pile dan alat berat disingkirkan ke lokasi
yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada pagi harinya.
16. Areal lokasi   pile cap ditutup pagar untuk pengamanan bagi para pemakai

 jalan. Lubang hasil pengeboran yang tidak sempat di cor ditutup dengan
menggunakan plat baja untuk pengamanannya.
17. Ceceran tanah dan lumpur dilokasi jalan akibat dari pengeboran dibersihkan
dengan bantuan penyemprotan air yang dilakukan dengan menggunakan
water tank yang dilengkapi degan water jet pump. Untuk sementara, air 
dialirkan ke saluran air yang ada.

ii.Pile Cap

Pekerjaan pile cap terdiri dari beberapa pekerjaan antara lain :


1. Pemancangan sheet pile baja.
2. Penggalian tanah untuk  pile cap (termasuk pembuangan).
3. Perapihan dan pemadatan tanah galian.
4. Pemotongan tiang bore pile.
5. Pekerjaan lantai kerja pile cap.
6. Pembesian pile cap dan pier .
7. Bekisting pile cap.
8. Pengecoran pile cap.

18 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 18/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.12 Pengecoran pile cap

9. Pembongkaran bekisting pile cap.


10. Urugan kembali galian pile cap.

iii.Pier 
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pemasangan bekisting, panel bekisting, dan
pengecoran beton mutu K 600. Jenis pier pada proyek ini adalah Portal  Pier (Main
 Road ), bentuk dan dimensi  pier  pada struktur portal  pier  yang ada pada proyek 
 flyover ini semua sama, yang membedakan adalah ketinggian dari masing-masing pier 
tersebut
Adapun pelaksanaan pekerjaan pier dilakukan dua tahap, yaitu :
1. Pekerjaan  pier  bawah (bottom pier ), berbentuk lingkaran berdiameter 
1,750 meter dengan ketinggian bervariasi antara 6 meter sampai dengan
7,35 meter.

19 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 19/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.13 Pemasangan bekisting lower pier 

2. Pekerjaan  pier  atas (upper pier ), bagian bawah berbentuk lingkaran

 berdiameter 1,75 meter makin ke atas berangsur-angsur berbentuk ellips


dengan lebar 2,3 meter dan panjang 2,5 m dengan ketinggian tetap sebesar 
4,25 m.

20 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 20/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.14 Pemasangan bekisting upper pier 

i.Pier Head 
Pekerjaan pier head mencakup pekerjaan pemasangan perancah, panel
bekisting, dan pengecoran beton mutu K600. Bentuk  pier head secara keseluruhan
dalam proyek ini berbentuk balok yang ditumpu oleh dua buah  pier  (portal), dengan
dimensi, serta bentuk yang seragam, mengingat tata letak   pier head ini menyilang
diatas eksisting dengan kondisi arus lalu-lintas yang sangat padat. Maka sistem
  perancah yang digunakan menggunakan gabungan sistem roro shoring dan truss,
gambar berikut menggambarkan sistem perancah tersebut.

  Gambar 2.15 Struktur penahan pier head 

21 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 21/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Shoring

Gambar 2.16 Struktur penahan pier head di lapangan

 b. Pekerjaan Produksi precast segmental box girder 


Struktur atas Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari - Blok M Ruas
Pasar Cipete – Wijaya 1 (Tahap 1) pada paket Prapanca ini termasuk dalam jenis
continous span yang menggunakan   Precast Segmental Box Girder  dengan panjang
 bentang bervariasi untuk masing-masing bentangnya dalam satu paket.
Satu balok  box girder  terdiri dari beberapa segmen, pembagian segmen ini dilakukan
mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk memindahkan balok  box girder 
tersebut secara utuh, sesuai panjang bentang, dari lokasi pembuatan di pabrik ke lokasi
 pemasangan.

22 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 22/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.17 Dimensi precast segmental box girder 

Gambar 2.18 Pekerja sedang menyempurnakan salah satu segmen box girder 

Gambar 2.19 Tendon atas pada box girder 

23 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 23/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Alur pemroduksian  precast segmental box girder dapat dilihat pada diagram alir 
 berikut ini :

Gambar 2.20 Alur pekerjaan produksi box girder 

24 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 24/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.21 Box girder siap diangkut ke lokasi proyek 

c. Pekerjaan Post Tensioning 
Pekerjaan   post tensioning  merupakan pekerjaan  stressing  pada   pier head . Untaian
kawat ( strand ) untuk sistem prategang umumnya disesuaikan dengan spesifikasi ASTM
A – 416 untuk “ Uncoated Seven-Wire Stress-Relieved For Prestressed Concrete” dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Grade : 270 (ASTM A416)
Diameter : 0,6 inchi (15,24 mm)
Area : 140 mm²
Ultimate Tensile Strength (UTS) : 26,07 Ton
 Breaking Stress : 26070 kg/cm²
Modulus of Elasticity : 1970000 kg/cm²
 Ducts atau tendon merupakan selimut yang berbentuk spiral yang digunakan sebagai
 pembungkus kabel strand yang berfungsi untuk mencegah korosi pada kabel  strand . Luas
ducts harus lebih besar 2,25 kali luas kabel strand pada sistem post tensioning .

25 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 25/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.22 Ducts / tendon

Setiap unit pengangkuran terdiri dari sebuah kerucut yang dilalui oleh kabel-kabel dan
 pada dindingnya kabel tersebut dipasak oleh sumbatan berbentuk kerucut yang diletakkan

memanjang dengan lekukan untuk menempatkannya.

Gambar 2.23  Detail pengangkuran

d. Pekerjaan erection segmental box girder dengan metode balance cantilever 

Pelaksanaan pekerjaan erection segmental box girder dilakukan menggunakan metode


balance cantilever yang memakai lifting frame. Mengingat struktur balok balok pada ruas
ini menggunakan Continuous Span Type maka pada beberapa  pier  diasumsikan sebagai
 joint fixed  dan pada ujung-ujung balok diasumsikan sebagai   joint move (perletakan),
seperti dalam gambar berikut :

26 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 26/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

P68  move
P69  fixed 
P70  fixed 
P71  fixed 
P72  fixed 
P73  move

Gambar 2.24  konfigurasi portal P68 – P73

Tahapan-tahapan erection dengan menggunakan lifting frame yakni


1. Dengan bantuan mobile crane, lifting frame balance cantilever  dan
kelengkapan perangkatnya di instalasi diatas  pier head (pier ke N) seperti
 pada gambar di bawah ini

27 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 27/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 2.25 Instalasi lifting frame pada pier head 

Gambar 2.26 Pekerjaan erection di lapangan

2. Setelah lifting frame terpasang, dilakukan erection segmental  ke dua arah


yang dimulai dari pier ke N berangsur-angsur menuju ke pier N-1 dan N+1.
Segmental Box girder  yang diangkut dari casting yard  ke lokasi erection
dengan menggunakan truck trailer  berangsur-angsur diangkat ke atas
dengan menggunakan lifting spreading beam pada lifting frame dan
dilekatkan pada  segmental box girder yang sudah tersambung sebelumnya.
Hal demikian dilakukan pula pada sisi yang satunya.

e. Pekerjaan Perkerasan Jalan

28 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 28/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Perkerasan jalan yang digunakan ialah tipe  flexible pavement  dengan mengunakan
lapisan aspal beton. Lapis perkerasan lentur, digunakan hanya sebagai lapis permukaan
saja yang dipakai adalah laston lapis aus (AC-WC) tebal = 5 cm type modified  dengan
aditif anti  stripping agent . Digunakan untuk lapis aus pada  slab fly over, pile slab dan
untuk overlay jalan existing.
Dalam pekerjaan penghamparan Aspal Beton, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain :
• Sebelum campuran “ Hot mix” dihamparkan, terlebih dulu diberi  prime coat   atau tack 
coat tergantung dari pada lapisan yang akan diberi perkerasan.
• Campuran aspal beton harus dihampar pada temperatur 125ºC - 140ºC
• Tidak boleh terjadi segregasi campuran.

• Diharuskan menggunakan alat penghampar khusus (Asphalt finisher).


• Penghamparan harus disesuaikan dengan permukaan yang dibuat dan kemampuan
lebar penghamparan alat.
• Penghamparan ini perlu ditekan pada ketebalan lapisan permukaan dibuat dan
mengikuti superelevasi jalan pada bagian jalan lurus maupun pada tikungan. Pada saat
  pekerjaan pemadatan dimulai harus diperhatikan panjang dan temperatur 
 penghamparan.
Proses pemadatan teridiri dari tiga tahap yaitu :

1.  Break down rolling    Pemadatan awal dilakukan pada temperatur 135ºC


(±10ºC) dengan menggunakan Tandem Roller  atau Three Wheel Roller .
Yang bekerja dibelakang alat penghampar penggilasan dimulai dari bagian
rendah, over lap penggilasaan 15 cm disebelah luar yang telah digilas. Agar 
campuran tidak terbawa maka roda perlu dibasahi air.
2. Secondary rolling    Dilaksanakan segera setelah break down rolling pada
temperatur 130ºC (± 10ºC) dengan menggunakan Pneumatic Tire Roller .
3.   Finishing rolling    Proses pemadatan akhir dikerjakan pada temperatur 
120ºC (± 10ºC) dengan menggunakan Tandem Roller . Pemadatan dilakukan
hendaknya dimulai dari tepi berangsur-angsur ketengah, dengan arah sejajar 
as jalan dan jejak roda harus saling menutup pada lebar yang cukup.

b. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan

29 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 29/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Bangunan pelengkap dalam proyek ini meliputi :


1. Pekerjaan drainase yang terdiri dari pekerjaan pemasangan saluran beton
 precast 80 x 100 x 120 cm, tutup saluran type U  Heavy Duty U 800 HD dan
saluran PVC drain diameter 8” lengkap dengan aksesorisnya.
2. Marka jalan lajur lalu lintas dengan bahan cat thermo plastik dan reflektif 
( glass beads) dengan ketebalan 3 mm.
3. Pasang bingkai beton ukuran 15 x 30 x 40 K.400  precast readymix, tanpa
tulangan (Kerb).
4. Mulut air ukuran 18/22 x 25-60 K400, tulangan, arteri. Precasting .
5.  Interblock 4.6 klasik untuk trotoar.
6. Jaring BRC Polos type BKP M5 termasuk tiang untuk tanaman merambat.

2.6 Kondisi Eksisting


Kondisi eksisting Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasari – Blok M
ketika Kerja Praktek dimulai dapat dirinci sebagai berikut :
 – Pekerjaan pondasi, pile cap, dan pier sudah selesai dilaksanakan. Hanya ada satu buah
 pier yang belum di cor yakni P84.
 –   Pier pertama proyek paket IV (P67), awal proyek, sedang dalam proses pemasangan
tulangan   pier head . Shoring, main beam, crossed beam, LVL, dan segala kesatuan
 penahan   pier head  di P67 sudah siap. Sedangkan beberapa main beam sudah

diletakkan di sekitar lokasi proyek untuk diangkat ke P69.


 – Kondisi P84 upper belum di cor, bekisting pun belum dipasang.
 – Produksi box girder belum dimulai.

BAB III
MANAJEMEN PROYEK 

30 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 30/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

3. 1 Tinjauan Umum
Definisi proyek adalah sekumpulan aktivitas atau kegiatan yang saling terkait antara
satu dengan yang lainnya di mana ada fase awal, fase akhir, dan juga hasil tertentu yang
ingin dicapai. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan
 bermacam keahlian ( skills) dari berbagai profesi dan organisasi.
Kontraktor yang mana sebagai pelaksana kegiatan konstruksi mempunyai tugas dan
tanggung jawab melaksanakan dan menyerahkan proyek itu sesuai dengan kesepakatan yang
dibuat pengguna jasa atau owner . Seluruh kegiatan yang mendukung pelaksanaan proyek 
memerlukan suatu manajemen yang biasanya disebut Manajemen Proyek.
Manajemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengelola dan

mengorganisasi berbagai macam sumber daya yang ada di mana tujuan akhirnya adalah
terwujudnya hasil akhir yang meliputi kualitas, waktu, dan biaya sesuai dengan yang
disepakati bersama sesuai dengan kontrak yang dibuat.
Tiga elemen utama dalam Manajemen Proyek adalah sebagai berikut:
1. Manajer Proyek 
2. Tim Proyek 
3. Sistem Manajemen Proyek 
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses manajemen, yaitu:

1. Perencanaan
Merupakan kegiatan memikirkan tujuan dari proyek atau kegiatan sebelum dieksekusi
atau dilaksanakan. Kegiatan ini harus dilakukan dengan sangat matang dari berbagai
aspek dan pertimbangan sehingga proyek itu memiliki tujuan yang jelas dan memang
 benar – benar bermanfaat. Perencanaan mengenai sumber daya yang akan digunakan
harus diusahakan sehemat mungkin, misalnya menggunakan metode jalur kritis, teknik 
 pengkajian dan telaah proyek, dan lain-lain.
2. Organisasi
Merupakan kegiatan mengkoordinir sumber daya manusia, waktu, uang, dan bahan yang
dimiliki untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan dengan efektif.
3. Kepemimpinan

31 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 31/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Merupakan kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan


suatu tugas tertentu dengan menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja hingga maksimal.
4. Pengendalian (controlling )
Merupakan kegiatan menjaga organisasi tetap berada dalam arah tujuan yang telah
ditentukan. Untuk itu, penyimpangan yang terjadi perlu diketahui sedini mungkin dan
diarahkan kembali pada tujuan awalnya.

3. 1 Tahapan Kegiatan Proyek 


3.2.1 Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek 

konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan,
aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan) dan aspek lingkungan. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah:
a) Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlukan.
 b) Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomi dan finansial.
c) Memperkirakan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan.

3.2.1 Penjelasan ( Brieffing )


Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang
diijinkan, sehingga konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan
 pemilik proyek dan membuat taksiran biaya yang diperlukan. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap penjelasan yaitu:
a) Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
  b) Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi, merencanakan
rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
c) Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, dan rencana pelaksanaan.
d) Mempersiapkan sketsa dengan skala, yang menggambarkan denah dan batas -
 batas proyek.

32 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 32/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

3.2.1 Perancangan ( Design)


Tahap ini bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata
letak, metode konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari
  pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat, selain itu juga untuk 
mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan
spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender . Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap ini meliputi:
a) Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penjelasan akhir dan memeriksa masalah
teknis.
 b) Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari pemilik proyek.
c) Mempersiapkan gambar kerja, spesifikasi, daftar kuantitas, jadwal pelaksanaan dan

taksiran biaya akhir.

3.2.1 Pelelangan (Tender )


Tender pelaksanaan suatu bangunan dalam bidang pemborongan jasa konstruksi
atau sering juga disebut pelelangan, adalah salah satu sistem pengadaan bahan dan
 jasa. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana dari
 proyek.
Dalam bidang jasa konstruksi, tender pelaksanaan dilakukan oleh pemberi tugas/

 pemilik proyek, dengan mengundang beberapa perusahaan kontraktor untuk mendapat


satu pemenang yang mampu melaksanakan pekejaan sesuai persyaratan yang
ditentukan dengan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi
mutu maupun waktu pelaksanaannya.
Owner mengeluarkan standar ketentuan umum proyek (biasanya dibuat bersama
konsultan perencana), dan standar ini wajib dijadikan acuan para kontraktor yang
mengikuti tender .
Pada proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol Antasari – Blok M dilakukan
tender bebas pasca kualifikasi. Pada tahap pertama tender , penawaran dilakukan oleh
 beberapa kontraktor yang memenuhi kualifikasi untuk ikut tender . Ada 5 kontraktor 
 pelaksana yang lolos kualifikasi, yaitu:
1. Paket 1 Pasar Cipete sepanjang 1.170 m dengan kontraktor PT. Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk.

33 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 33/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

2. Paket 2 Cipete Utara sepanjang 803 m dengan kontraktor PT. YASA PATRIA
PERKASA.
3. Paket 3 Taman Brawijaya sepanjang 926 m dengan kontraktor HK – NK 
(HOTAMA KARYA – NINDYA KARYA).
4. Paket 4 Prapanca sepanjang 1.062 m dengan kontraktor PT. MODERN WIDYA
TECHNICAL – PT. LAMPIRI DJAYA ABADI, KSO.
5. Paket 5 Lapangan Mabak sepanjang 904 m dengan kontraktor WASKITA
KARYA.
Berikut adalah alur pengumuman pemenang tender dalam proyek ini:

Gambar 3. 1 Alur pengumuman pemenang tender 

Dalam proyek Pembangunan Jalan Layang Non – Tol Antasari – Blok M ini ada
2 kontraktor yang melakukan sistem JO ( Joint Operation) atau KSO (Kerja Sama
Operasi). Tipe kontrak konstruksi ini banyak ditemukan pada proyek – proyek milik 
  pemerintah sehingga dilakukanlah kontrak kerja sama dengan BUMN binaan
departemen dimana proyek tersebut terdapat. Prinsipnya adalah sistem bagi hasil
antara kedua belah pihak sebesar yang telah disepakati di awal.

3.2.1 Kontrak 
Sebelum pelaksanaan proyek berlangsung terlebih dahulu diadakan perjanjian -
  perjanjian antara pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Perjanjian - perjanjian
tersebut dimuat didalam sebuah kontrak konstruksi yang disepakati bersama. Hal yang
termasuk didalamnya adalah jenis kontrak, definisi lingkup kerja, spesifikasi material,
 peralatan, sistem pembayaran, jaminan pelaksanaan dan waktu pelaksanaan.
Jenis kontrak yang disepakati adalah  Fixed Unit Price. Sistem kontrak ini biasa
digunakan pada proyek – proyek dengan nilai kontrak yang cukup besar. Sistem
kontrak seperti ini masih maksudnya adalah harga satuannya tetap atau mengikat
namun bila ada perubahan volume pekerjaan maka nilai kontrak dapat berubah .
Tetapi perlu diketahui bahwa walaupun nilai kontrak atau harga penawaran dapat
 berubah jika ada perubahan pekerjaan, yang dapat diubah hanya harga penawarannya

34 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 34/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

saja, sedangkan harga satuan tidak boleh diganti atau  fix. Koreksi aritmatik hanya
 boleh dilakukan pada perkalian antara volume dengan harga satuan.
Besarnya kontrak untuk paket Prapanca mencapai dua ratus dua puluh milyar 
rupiah.  Kontrak   fixed – unit price yang berlaku pada proyek ini berdasarkan pada
gambar rencana, spesifikasi material, dan berita acara penjelasan yang dibuat selama
 proses tender  berlangsung.
Kontraktor dapat mengatur sendiri pelaksanaan kontruksi dengan menggunakan
sumber daya se-efisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan.
Isi kontrak pada proyek ini mencakup kesepakatan proses pelaksanaan dan
 pemeliharaan, antara lain:
1) Luasan pekerjaan yang harus dilaksanakan dan memuat uraian pekerjaan serta

syarat pekerjaan.
2) Penentuan harga borongan.
3) Sanksi apabila terjadi permasalahan.
4) Penyelesaian apabila terjadi perselisihan.
5)  Progress payment.
6) Hak melaksanakan quality control.
7) Hak mendapatkan laporan berkala.
8) Peraturan - peraturan mengenai addendum.

9) Penunjukan Subkontraktor.
10) Hak dan kewajiban pihak - pihak yang terkait.
11) Ketentuan - ketentuan resiko khusus yang bukan tanggung jawab kontraktor.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, kontraktor harus berdasarkan pada
ketentuan yang telah disepakati pada kontrak.
Bila suatu waktu terjadi perubahan desain dan spesifikasi material, maka
nilai kontrak dapat berubah. Perubahan kontrak ini disebut akan tercatat pada
addendum.
Ada sanksi - sanksi yang akan diberikan apabila terjadi ketidaksesuaian antara
kondisi eksisting dengan kontrak. misalnya keterlambatan penyelesaian proyek akan
diberikan denda satu per seribu dari nilai proyek per hari, dan apabila terjadi
ketidaksesuaian desain maka pilihan sanksinya adalah kontraktor membongkar untuk 

35 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 35/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

mengerjakan ulang sesuai dengan yang ditentukan atau tidak dibayar atas pekerjaan
 bagian tersebut.

3.2.1 Sistem Pembayaran


Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non – Tol Antasari – Blok M,
kontraktor menjaminkan uang di bank sebesar 20% dari total nilai kontrak yang
tertulis, yaitu ±Rp. 44.000.000.000,00. Setelah itu maka pihak bank mengeluarkan
 bank garansi yang fungsinya sebagai jaminan bagi owner  bila dalam pelaksanaannya
  pihak kontraktor kabur atau tidak bertanggung jawab. Bank garansi tersebut dapat
diuangkan oleh owner dan sepenuhnya menjadi miliknya.
Pelaporan progress bulanan (Monthly Certificate) dilakukan dari kontraktor 

kepada owner . Monthly Certificate (MC) berisi detail kemajuan pekerjaan dan biaya
semua pengerjaan di bulan dimana MC dibuat. MC ini dilaporkan kepada owner dan
akan diproses untuk mencairkan dananya.
Setelah konstruksi selesai, kontraktor masih harus bertanggung jawab atas
 pemeliharaan selama 180 hari kalender. Sebelum tahap pemeliharaan selesai, owner 
akan menahan 5 % biaya pelunasan proyek.

3.2.2 Jangka Waktu Pelaksanaan

Proses konstruksi dilaksanakan mulai tanggal 22 November 2010 sampai 12


Agustus 2012 selama 630 hari kalender. Sedangkan untuk masa pemeliharaan
dilakukan selama 180 hari kalender 

3.2.3 Organisasi Proyek 


Pengertian organisasi pada umumnya adalah sekelompok orang yang melakukan
kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam
kaitannya dengan pelaksanaan proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi proyek 
merupakan sekumpulan orang dari berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dan
terkoordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas dengan cara tertentu
untuk mencapai tujuan bersama. Tugas yang dimaksud di sini adalah mengelola
  pelaksanaan proyek dengan harapan pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan

36 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 36/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

dapat mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi
 perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan.

3.2.8.a Struktur Organisasi Proyek 

Berikut adalah pihak - pihak yang terkait dalam Proyek Jalan Layang Non – 
Tol Antasari – Blok M :
1) Pemilik Proyek : Dinas Pekerjaan Umum DKI
2) Konsultan MK : PT. Perentjana Djaja
3) Subkontraktor 
• PT. JHS
Jenis Pekerjaan : pengadaan Box Girder 
• PT. Delta Syntech Indonesia (DSI)
Jenis Pekerjaan : stressing 
• PT. Pionir Beton
Jenis Pekerjaan : pengadaan beton
• PT. Magdatama Multi Usaha
Jenis Pekerjaan : pengadaan Bearing Pad 

Gambar 3. 2 Struktur organisasi proyek 

Deskripsi tugas dan wewenang tiap - tiap komponen proyek adalah :


1) Owner 
Pemilik Proyek (owner ) adalah  Dinas Pekerjaan Umum DKI yang
memberikan dana untuk pelaksanaan proyek, dan yang menentukan kepada
  pihak mana proyek akan diserahkan untuk direncanakan dan dibangun
sesuai dengan keinginannya. Meskipun kedudukan owner  sebagai penentu
namun tetap harus berkonsultasi dengan konsultan perencana tentang

kemungkinan pelaksanaannya. Adapun tugas dan wewenang owner adalah:


 – Menyediakan dana atau biaya proyek.
 – Menetapkan jenis tender dan peserta tender .
  – Mengambil keputusan untuk menunjuk konsultan pelaksana arsitektur 
maupun pelaksana sipil.

37 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 37/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 – Menyetujui isi dokumen kontrak yang diajukan oleh pelaksana arsitektur 


maupun pelaksana sipil, dan mengesahkan semua surat perjanjian.
 – Menolak pekerjaan yang tidak sesuai gambar kerja.
 – Menetapkan denda jika terjadi keterlambatan proyek.
 – Membentuk tim pengawas lapangan sebagai wakil dari owner .
 – Menyetujui prosedur pembayaran kepada kontraktor.
  – Memutuskan persetujuan pekerjaan tambah atau kurang yang
 berhubungan dengan proyek.
  – Mengambil keputusan akhir yang mengikat mengenai pelaksanaan
 proyek dan pembayaran sesuai dengan kesepakatan bersama.

1) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang berupa perorangan atau badan
usaha, yang berdasarkan suatu pemberian tugas mempergunakan
keahliannya dalam merencanakan suatu proyek yang meliputi perencanaan
struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya. Pada proyek ini
yang bertugas sebagai konsultan perencana adalah PT. Perentjana Djaja.
Konsultan perencana ini akan menerima tugas dari pemilik proyek dan
  bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek. Adapun tugas dan

wewenang dari konsultan perencana adalah :


  – Menyusun perencanaan struktur, arsitektur, mekanikal dan kelistrikan
yang sesuai dengan permintaan atau keinginan pemilik proyek dan
membantu pemilik proyek dalam mencapai hal yang diinginkannya
dengan memberikan saran dan anjuran.
 – Membuat gambar - gambar detail, rencana - rencana kerja beserta syarat -
syaratnya (RKS)/ dokumen kontrak, dan perhitungan baik volume
  pekerjaan untuk perencanaan proyek tersebut, maupun anggaran
  biaya dari rencana tersebut, sekaligus menentukan volume dan
anggaran biaya untuk pekerjaan tambahan atau kekurangan.
  – Membuat penyesuaian bagian rencana bila ada perubahan dari
  perencanaan yang sudah dibuat atas permintaan pihak pemilik 
  proyek, serta membuat laporan akhir rencana.

38 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 38/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  – Membuat perencanaan dan gambar - gambar ulang atau revisi bila


terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
  – Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu pada
rancangannya.
 – Memberikan penjelasan kepada kontraktor tentang isi dokumen kontrak 
apabila diperlukan.

2)  Project Director 
Tugas dan wewenang  Project Director  secara umum berada pada
lingkup manajemen konstruksi dan bertanggungjawab dalam pengendalian
tercapainya pekerjaan sesuai ketentuan di dalam kontrak. Umumnya

digunakan istilah   Project Manager  dibanding   Project Director . Secara


lebih rinci tugas dan hak  Project Director , adalah:
  – Menangguhkan pekerjaan secara keseluruhan atau sebagian akibat
kegagalan kontraktor atau ketidak-amanan terhadap perkerja atau
masyarakat atau akibat cuaca yang tidak layak 
  – Memberikan rekomendasi kepada pemberi tugas atas penagihan
  pembayaran dari kontraktor melalui sertifikat termin, sertifikat
 penyelesaian sementara dan sertifikat penyelesaian akhir.

 – Memberikan persetujuan dan rekomendasi kepada pemberi tugas untuk 


dapat dilaksanakannya serah terima sementara dan serah terima akhir.
 – Memberi dan mengeluarkan perintah perubahan terhadap kontrak kepada
kontraktor sebagai akibat tuntutan dan atau keadaan lapangan.

1) Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perusahaan yang
ditunjuk oleh owner  untuk bertindak sebagai manajemen konstruksi dalam
mengkoordinir dan mengawasi para kontraktor yang melaksanakan
 pembangunan. Pada proyek ini yang berperan sebagai konsultan pengawas
adalah PT. Cipta Multi Kreasi (CMK). Adapun tugas dan wewenang dari
konsultan pengawas adalah :

39 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 39/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 – Memeriksa hasil pengujian mutu terhadap bahan dan atau hasil suatu
  pekerjaan kontraktor dan memberikan penolakan atau persetujuan atas
hasil pengujian mutu tersebut.
  – Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu
 pekerjaan.
  – Menolak bahan yang cacat atau tidak memenuhi spesifikasi dan
memerintahkan penghentian dan atau menunda setiap pekerjaan yang
sedang dikerjakan secara tidak layak teknis.
 – Memperhatikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan kontraktor 
agar dapat dicapai jadwal yang direncanakan.
 – Memeriksa kuantitas rencana dan hasil pekerjaan serta memberikan hasil

  pemeriksaannya kepada  Project Engineer  dan atau kontraktor untuk 


selanjutnya dapat diproses untuk pengajuan sertifikat atau laporan
kemajuan.
  – Melakukan perubahan - perubahan minor gambar rencana atas dasar 
keadaan lapangan sejauh tidak mengubah substansi desain itu sendiri.
  – Mengusulkan perubahan desain kepada pemberi tugas melalui  Project 
 Director.
  – Memberikan rekomendasi, diminta ataupun tidak diminta, kepada

 Project Director atas usulan suatu perubahan pekerjaan di lapangan.


 – Mengendalikan administrasi teknis lapangan dan penyelesaian pekerjaan
yang memuaskan.

1) Kontraktor Utama
Kontraktor adalah seseorang atau suatu badan perusahaan dalam hal
ini adalah PT. MODERN - LAMPIRI yang telah mengadakan sebuah
kontrak dengan pemilik proyek, yaitu Dinas PU DKI untuk melaksanakan
  pembangunan proyek dibawah persyaratan - persyaratan dan ketentuan
harga kontrak yang telah disepakati sebelumnya, dan dilaksanakan
 berdasarkan bukti hukum yang kuat dengan adanya perjanjian tertulis antara
kedua belah pihak. Adapun tugas dan wewenang dari kontraktor utama
adalah:

40 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 40/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  – Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perjanjian kontrak dan


waktu yang telah disepakati berdasarkan kontrak yang ada.
  – Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan metode pelaksanaan
kontruksi untuk kemudian diajukan kepada pemilik untuk 
mendapatkan persetujuan.
 – Menyediakan segala material, peralatan, dan tenaga kerja, serta segala
sesuatu yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan proyek 
sesuai dengan kontrak kerja.
  – Membuat laporan harian, mingguan, bulanan serta daftar pemasukan
material dan daftar pengerahan tenaga kerja selama berlangsungnya
 pembangunan.

  – Melaksanakan perbaikan yang terjadi selama berjalannya proyek atau


selama masa pemeliharaan dan bila ada perubahan yang terjadi terlebih
dahulu melaporkan kepada tim konsultan manajemen konstruksi yang
telah ditunjuk.
 – Berhak mendapatkan pembayaran tambahan untuk pekerjaan tambahan
atau jika terjadi ekskalasi harga (berdasarkan dengan ada tidaknya
 perjanjian yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya).
 – Memilih atau menunjuk subkontraktor yang akan membantu pelaksanaan

 pekerjaan proyek.
 – Bertanggung jawab sepenuhnya jika ada kesalahan dari pekerjaan yang
tidak sesuai dengan desain / perencanaan.

1) Subkontraktor 
Subkontraktor adalah perusahaan atau perseorangan yang ditunjuk 
oleh kontraktor utama, untuk melakukan pekerjaan atau menyuplai material
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan bidangnya.
Dalam melaksanakan tugas subkontraktor bertanggung jawab penuh kepada
kontraktor utama. Adapun tugas dan wewenang dari kontraktor utama
adalah :
  – Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perjanjian kontrak dan
waktu yang telah disepakati dengan kontraktor utama.

41 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 41/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 – Menyediakan segala material, peralatan, dan tenaga kerja, serta segala


sesuatu yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan proyek 
sesuai dengan ketentuan kontrak.
  – Melaksanakan perbaikan yang terjadi selama berjalannya proyek atau
selama masa pemeliharaan.

3.2.8.b Struktur Organisasi Kontraktor


Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. MODERN -
LAMPIRI sebagai kontraktor utama dalam proyek Pembangunan Jalan Layang
 Non – Tol Antasari – Blok M beserta deskripsi tugas masing-masing adalah
sebagai berikut :

Gambar 3. 3 Struktur organisasi kontraktor

42 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 42/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

1) General Superintendent (GSI)
Merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu proyek dan bertanggung
 jawab penuh atas segala aktivitas yang ada dan terjadi di dalam proyek.
Tugas dan wewenangnya adalah :
 –  Mengelola proyek (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) beserta
  penunjangnya untuk mencapai sasaran (biaya, mutu, waktu dan lain
sebagainya) yang ditetapkan.
 – Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan terhadap gambar 
rencana proyek 
 –  Mengkoordinir penyiapan sumber daya yang diperlukan (personil, dana,
material, peralatan, subkontraktor/ supplier, metode kerja).
 – 
Menjalin hubungan baik dengan owner , konsultan perencana, konsultan
 pengawas, pejabat setempat, masyarakat sekitar.
 –  Mengkoordinir pengurusan bermacam - macam perijinan.
  – Menyetujui kontrak kerja staf proyek, mandor dan pekerja serta
 penempatannya.
 – Melakukan negosiasi dan menindaklanjuti pekerjaan tambah / kurang.

1) Site Manager 

Site Manager  atau kepala lapangan adalah adalah orang bertugas


mengatur, mengawasi pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi
yang telah ditetapkan. Tugas dan tanggung jawab Kepala Lapangan adalah:
 – Bertanggung jawab secara umum terhadap proses transformasi gambar 
kerja ke hasil akhir pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan dan
spesifikasi mutu produk yang ditetapkan.
  – Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan
 pekerjaan.
 – Berdasarkan jadwal mingguan membuat detail perencanaan material, alat
dan lokasi tenaga kerja.
  – Memastikan kesiapan lapangan, ketersediaan material serta alat kerja
untuk pelaksanaan pekerjaan.

43 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 43/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  – Memastikan kesiapan tenaga kerja (mandor atau subkontraktor) dalam


 jumlah yang cukup.
  – Melakukan pemeriksaan lapangan untuk memastikan setiap proses
konstruksi di lapangan sesuai dengan metode pelaksanaan yang
tercantum dalam  project quality plan dan sesuai dengan gambar kerja
revisi baru.
  – Membuat laporan harian dan mingguan untuk diserahkan kepada
General Superintendent.
 – Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan kelancaran
 proyek di lapangan.

1) Kepala Bagian Teknik (Technical Manager )


Tugas dan tanggung jawab technical manager adalah:
  – Bertanggung jawab secara umum terhadap gambar kerja untuk 
 pencapaian mutu produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
 – Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan pekerjaan
yang telah disetujui pemberi tugas (termasuk pengajuan gambar kerja
subkontraktor).
  – Membagikan tugas drafting  dan koreksi terhadap hasil kerja CAD

(termasuk gambar dari subkontraktor).


  – Konsultasi antar  Site Engineer  dalam penentuan area kerja yang
membutuhkan gambar koordinasi inter - dicipline.
 – Memberikan advis technical matters kepada subkontraktor.
  – Memastikan tersedianya persetujuan material dari pemberi tugas
(termasuk material dari subkontraktor).
  – Pemeriksaan berkala lapangan untuk memastikan gambar kerja yang
 berlaku adalah revisi/keluaran terbaru.
 – Pemeriksaan berkala lapangan untuk memastikan proses pekerjaan sesuai
metode pelaksanaan.
 – Menyiapkan input monthly dari disiplin pekerjaan di bawah
koordinasinya untuk diserahkan kepada atasan langsung.

44 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 44/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  – Menyiapkan dokumen as built drawing  untuk dimintakan persetujuan


atasan langsung (PM).
1) Quality Control (QC)
Bagian Quality Control memberikan laporan kepada bagian Quantity
Surveyor  mengenai pekerjaan yang telah sesuai spesifikasi untuk dihitung
  jumlahnya sehingga diketahui jumlah biaya yang harus dibayarkan.
Pemeriksaan kualitas suatu pekerjaan, misalnya beton, dilakukan dengan
  slump test dan untuk uji tekan dilaksanakan oleh pihak independen. Tugas
dan tanggung jawab Quality Control adalah:
  – Memastikan persyaratan sistem mutu dipahami dan diterapkan sesuai
standar ISO 9001 di proyek.

 – Menerapkan sistem Manajemen Mutu dalam unit kerja.


 – Memastikan bahwa implementasi sistem mutu di proyek efektif dan terus
mengalami peningkatan.
  – Mengkoordinir pelatihan - pelatihan/ briefing system manajemen mutu
ISO 9001 / procedure yang dibutuhkan tim proyek.
  – Memastikan bahwa proyek yang ditanganinya menerima versi terbaru
dari setiap dokumen sistem mutu yang telah disahkan dan versi
sebelumnya ditarik dan dimusnahkan.

 – Meninjau pelaksanaan sistem mutu ISO 9001 di proyek secara berkala.


 – Mengelola pemasangan quality policy, quality objectives, pengumuman/
slogan menangani masalah mutu di proyek.
 – Membantu GSI mendampingi Auditor saat diadakan internal/ eksternal
audit pada proyeknya.
 – Melakukan pengukuran pencapaian quality objectives di proyeknya, dan
membuat laporan.
 – Melaksanakan material test  beton, besi beton, dll.

1) Quantity Surveyor (QS)
Bagian Quantity Surveyor  melaksanakan tugasnya setelah mendapat
konfirmasi dari bagian Quality Control , bahwa pekerjaan memenuhi

45 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 45/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

spesifikasi di dalam gambar kerja. Dalam proyek ini, tugas dan tanggung
 jawab Quantity Surveyor adalah:
  – Bertanggung jawab secara umum terhadap kesesuaian besaran volume
  pelaksanaan di lapangan dengan besaran tercantum dalam   Bill of 
Quantities.
 – Menghitung rencana besaran volume pekerjaan sebelum melaksanakan
serta melakukan verifikasi terhadap volume terpasang.
 – Memeriksa setiap instruksi dari pemberi tugas dalam kaitannya dengan
 biaya pelaksanaan/ konstruksi.
 – Menyiapkan tagihan rutin kepada pemberi tugas termasuk perhitungan
 penyimpangan (pekerjaan tambah dan kurang).

  – Memastikan item dan volume yang tercantum dalam   Delivery Order 


 Form/ DO sesuai dengan sub - RAP material.

1) Logistik 
Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan serta
kebutuhan material di proyek. Tugas bagian logistik adalah:
 – Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan.
 – Mencatat inventarisasi barang dan alat.

 – Mengecek dan mencatat material yang masuk sesuai pesanan.


 – Membuat laporan logistik untuk dilaporkan kepada pelaksana lapangan.

1) Pelaksana Lapangan
Mandor adalah orang yang mengatur dan mengawasi para pekerja agar 
kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Tugas mandor antara lain:
 – Mengatur pekerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar.
 – Meminta keterangan kepada pelaksana lapangan tentang hal yang tidak 
diketahui selama pelaksanaan.
 – Mengepalai dan mengawasi aktifitas pekerja.

1) Surveyor 

46 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 46/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap proses pengukuran


(bench mark , elevasi, titik as, dan lain-lain).

2) Mekanik dan Elektrik 


Mekanik dan elektrik bertanggung jawab terhadap penggunaan dan
 perbaikan peralatan termasuk alat listrik yang digunakan.

3) Finance Manager 
 Finance manager  bertanggung jawab kepada pimpinan proyek dan
 bertugas menjalankan seluruh pekerjaan administrasi, klaim asuransi, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Tugas dan wewenang

dari finance manager adalah:
  – Melaksanakan tugas - tugas berkenaan dengan administrasi dan
keuangan.
 – Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek.

1) Keamanan (Security)
Bagian keamanan bertugas menjaga lokasi proyek agar tidak terjadi
hal - hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian.

3.2.9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


3.2.9.a Uraian Umum

Kesehatan dan Keselamatan Kerja menjadi salah satu  point yang sangat


  penting dalam suatu proyek konstruksi pada saat ini. Penerapan K3 dengan
  baik dan sesuai dengan prosedur akan menjadi nilai lebih bagi kontraktor 
tersebut. Apabila kontrkator mendapatkan pengakuan ISO 14001, maka

 bonusnya adalah peningkatan kualifikasi profil perusahaan.

3.2.9.b Program Kerja Keselamatan


Pada proyek Pembangunan Jembatan Layang Non – Tol Antasari - Blok M
 persiapan kontraktor meliputi :

a. Tahap Perencanaan

47 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 47/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Perencanaan dibagi menjadi :


 – Proses proposal
 – Persiapan strategi
 – Diskusi dengan Kepala Proyek atau GSI dan Kepala Lapangan
 – Presentasi ke manajer proyek 
 – Pembentukan tim safety dan housekeeping 
 – Konsep desain
 – Mempersiapkan desain alternatif 
 – Proses konsep desain
 – Pengembangan ke schedule dan budget 
 –  Training dan uji coba program kerja

 –   Review dan perbaikan


 – Perhitungan perkiraan biaya safety dan housekeeping 
a. Tahap Aplikasi
1) Safety
2)  Housekeeping 

Controlling
Clean,
Organizing
Planning
Project
Membuat
MembentukOrganize,
Mempelajari Start
Inspection
Struktur
StandardHealthy
fasilitas&sementara
Plan
Organisasi SafeHousekeeping
Tim & Qualitydan
Target
Safety
Housekeeping
Melakukan
MenetapkanInspeksi
Standard
2001 Prosedur Operasi
Mempelajari Standar Fasilitas Safety dan Target yang Harus Dicapai
Mendata potential problem
Perencanaan Site Installation
Menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan Housekeeping dan Safety

48 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 48/105

Gambar 3. 4 Perencanaan program K3L


 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Selain itu juga dilakukan kegiatan mencari nomor telepon, alamat, dan
contact person lembaga - lembaga/ instansi yang mengelola  safety seperti
asuransi, rumah sakit, kepolisian, dan lain - lain.

Gambar 3. 5 Kegiatan sosialisasi Amdal

3.2.9.c Penanganan Kecelakaan


Apabila terjadi kecelakaan kerja maka langkah-langkah penyelamatan
yang harus dilakukan adalah mengikuti alur berikut :
• Kecelakaan ringan : cukup melakukan pertolongan pertama

49 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 49/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 3. 5 Alur penanganan kecelakaan ringan


Kecelakaan berat :
 – membawa korban ke rumah sakit terdekat
 – melaporkan kecelakaan ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
 – mengurus Jamsostek dan memberikan ganti kerugian yang dibutuhkan

Gambar 3. 6 Alur penanganan kecelakaan berat

• Meninggal dunia
 – melapor ke polsek terdekat
 – melapor ke keluarga korban
 – membawa korban ke rumah sakit terdekat

  – melapor ke rumah sakit pemerintah untuk mendapatkan visum


kecelakaan
 – melapor ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
 – mengurus jamsostek dan mengganti kerugian

50 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 50/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 3. 7 Alur penanganan meninggal dunia

3.2.9.d Pemberian Asuransi


Asuransi tenaga kerja (Astek) harus diberikan oleh pemberi pekerjaan
kepada para pekerjanya, dan ketentuan pemberiannya sudah diatur oleh
 pemerintah. Pada pelaksanaan proyek ini, pemberian Astek juga dilakukan bila
terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa kasus yang harus diberikan asuransi
akibat terjadinya kecelakaan menurut Hukum dan Peraturan Perburuhan
adalah:
 – kehilangan anggota tubuh
 – tidak berfungsinya anggota tubuh
 – cacat sebagian
 – cacat tetap

Pemberian asuransi ini dimaksudkan untuk mengganti kerugian akibat


kecelakaan yang terjadi, karena biasanya pekerja yang mengalami kecelakaan,
apalagi jika sampai cacat, akan sulit untuk bekerja sediakala sehingga akan
mengurangi produktivitas kerjanya dan pada akhirnya akan mengurangi
 pendapatannya.

51 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 51/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

3.2.9.e Penanganan Lingkungan


Penanganan lingkugan adalah pengendalian dampak pelaksanaan proyek 
agar sesuai dengan dokumen AMDAL proyek. Divisi K3LM untuk bagian ini
melakukan pengukuran kebisingan, partikulat, pemantuan kebersihan pekerjaan
dan penentuan lokasi pembuangan limbah.

3.2.10 Administrasi
Administrasi merupakan proses atau bagian yang tidak dapat dihindarkan
karena berfungsi sebagai dokumentasi dari rangkaian pekerjaan di dalam proyek.
Administrasi akan mempermudah pengaturan mutu, waktu, dan biaya dalam
  penyelesaian pekerjaan dan apabila terjadi perselisihan bisa dijadikan bukti atau

acuan dasar investigasi penyelesaian masalah. Berikut merupakan penjelasan singkat


mengenai administrasi teknik dan administrasi pembayaran.

3.2.10.a Administrasi Teknik 


Administrasi teknik mendokumentasikan pelaksanaan pekerjaan
secara tertulis mulai dari instruksi kerja hingga pelaporan hasil pekerjaan.
Tahap-tahap administrasi teknik secara singkat dapat dijelaskan sebagai
 berikut.
a. Gambar Rencana wajib disetujui dan ditanda tangan oleh  Project 
 Director , kemudian diserahkan kepada kontraktor.
 b. Dari gambar rencana kontraktor membuat metode konstruksi sehingga
gambar berubah status menjadi shop drawing dengan persetujuan Project 
 Director, apabila tidak disetujui maka wajib direvisi kesalahannya sesuai
instruksi Project Director.
c. Shop drawing  dibagikan pada pelaksana lapangan, surveyor dan
konsultan pengawas lapangan.

d. Pelaksana lapangan dan Kepala Lapangan mengadakan rapat rencana


mingguan.
e. Pelaksana lapangan mengajukan request pekerjaan.
 Request  kerja dibuat oleh Kepala Teknik dan diketahui oleh  Project 
 Director .  Request  ini kemudian disetujui oleh owner dengan berbagai
catatan terkait request  tersebut. Dalam pengajuan pekerjaan (request )

52 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 52/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 perlu dilampirkan gambar, hasil tes bahan, dan hasil   joint survey.  Joint 
 survey merupakan hasil  survey yang berisi data elevasi untuk 
membangun dan merupakan persetujuan konsultan dan owner.
Pengajuan pekerjaan dibuat minimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai
dan maksimal 7 hari sudah disetujui oleh pimpinan proyek.
f. Request disetujui, maka diturunkan instruksi kerja yang sudah disetujui
oleh Project Director, Kepala Proyek, dan Kepala Bagian Teknik.
g. Pada saat pelaksanaan, konsultan pengawas di lapangan memegang
dokumen checklist  sebagai kelanjutan proses instruksi kerja dari pihak 
Konsultan Pengawas. Checklist ini berisi mengenai pemeriksaan kualitas
dan kuantitas segala hal yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan.

Apabila tidak sesuai Konsultan Pengawas berwewenang menolak.


h. Dokumentasi kondisi lapangan dan pekerjaan berupa foto wajib
dilaporkan.
i. Setelah pekerjaan selesai, konsultan pengawas melakukan perhitungan
kuantitas pekerjaan dengan acuan   shop drawing 
, bila tidak sesuai
mendapat sanksi.
  j. Pihak kontraktor juga melakukan pengukuran sehingga apabila terjadi
ketidaksesuaian bisa didiskusikan, dan apabila sesuai akan dijadikan

acuan untuk membuat as built drawing .


k. Salinan As built drawing  diserahkan pada  Project Engineer  dan
Konsultan Pengawas.
l. Pelaksana lapangan wajib membuat laporan harian, mingguan dan
  bulanan mengenai kemajuan pekerjaan kepada Kepala Lapangan dan
akan dilaporkan kepada Kepala Bagian Teknik.

Gambar 3. 8 Alur pengajuan request, laporan harian, dan opname lapangan

Material yang digunakan juga perlu disetujui penggunaannya.


Persetujuan untuk beton memakan waktu 28 hari karena kekuatan beton
100% tercapai ketika umur beton 28 hari. Sedangkan untuk material lain

53 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 53/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

seperti baja, waktu persetujuan material umumnya 7 hari. Berikut adalah


alur persetujuan material.
Jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka harus dilakukan
inspeksi pasca pekerjaan untuk memeriksa kesesuainnya terhadap
spesifikasi. Jika pada pengujian terakhir yaitu hammer test , pekerjaan masih
  belum memenuhi spesifikasi, maka pekerjaan akan dibongkar untuk 
kemudian dikerjakan ulang. Instruksi pembongkaran berada pada konsultan
 pengawas. Berikut adalah alur pekerjaan untuk mengontrol kualitas.

54 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 54/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 3. 10 Alur Kontrol Kualitas

3.2.10.b Administrasi Pembayaran


Owner  melakukan pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan
 bulanan yang dilaporkan oleh kontraktor, yang dokumennya telah disetujui
dan disyahkan oleh  Project Director. Di bawah ini adalah penjelasan
singkat urutan proses pembayaran
Kontraktor mengajukan dokumen progress pekerjaan setiap bulan,
disebut Monthly Certificate (MC), kepada  Project Director.   Project 
 Director  melakukan pengecekan menggunakan data-data yang diperoleh
dari Konsultan Pengawas
a. Apabila sesuai, MC akan disetujui dan disyahkan oleh Project Director.
 b. MC diserahkan kepada owner.
c. Owner membayarkan uang sesuai progress pekerjaan di MC.

55 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 55/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 3. 11 Alur Administrasi Pembayaran

3.2.10.c.Diagram Alur Komunikasi


Dalam kegiatan konstruksi, dibutuhkan suatu sistem yang mengatur 
hubungan antara kontraktor, konsultan, dan owner  dalam masalah
komunikasi bila terjadi masalah dalam kegiatan konstruksi. Bila terjadi
masalah di lapangan, misalnya ada ketidak sesuaian antara gambar rencana
dengan yang akan dilaksanakan di lapangan, maka kepala pelaksana
lapangan memberikan informasi kepada bagian engineering  untuk 
menganalisa ulang dan bila diperlukan dilakukan perhitungan ulang. Setelah
selesai, maka diserahkan kepada konsultan pengawas untuk diperiksa dan

56 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 56/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

setelah itu diberikan ke owner  untuk  approval  baru kemudian bila owner 


menyetujui maka kontraktor dapat melakukan perubahan itu sesuai dengan
kesepakatan.

Gambar 3. 12 Alur Komunikasi Kontraktor – Konsultan Pengawas – Owner 

Dari alur di atas, garis putus – putus antara kontraktor dengan owner 
menunjukkan bahwa kontraktor tidak dapat berhubungan secara langsung
dengan owner , melainkan harus melalui konsultan pengawas.

BAB IV
SUMBER DAYA PROYEK 

57 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 57/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

4.1 Material
Material merupakan komponen penting dalam suatu proyek konstruksi karena total
 biaya proyek sebagian besar merupakan biaya untuk pengadaan material. Oleh karena itu, di
setiap proyek konstruksi diperlukan manajemen material yang baik. Manajemen material
didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk merencanakan dan
mengendalikan mutu material, jumlah material, dan penempatan peralatan yang tepat waktu,
harga yang baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Manajemen material juga dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem dari aktifitas terpadu, dimana prosesnya dimulai sejak 
tahap pengadaan material sampai diolah menjadi suatu bahan yang siap pakai, dalam proyek 
konstruksi, manajemen material umumnya meliputi tahap pengadaan, penyimpanan,

 penanganan, dan pemakaian material.


Material yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi standar dan ketentuan
yang tertulis dalam Spesifikasi Teknis yang merupakan bagian dari dokumen kontrak.
 Namun, dalam pemilihan merk dagang tidak ada ketentuan yang mengikat dari Konsultan
Perencana maupun Konsultan Pengawas karena pemilihan material seluruhnya merupakan
wewenang Kontraktor. Pemilihan merk dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan harga
yang bersaing serta harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Manajemen material juga pada
umumnya mendahulukan material yang lebih dahulu datang untuk lebih dahulu digunakan

untuk menghindari terlalu lamanya masa penyimpanan material.


Selain dalam hal pemilihan kualitas, beberapa material membutuhkan perhatian
khusus dalam penyimpanan agar kualitasnya tetap terjaga. Seperti kayu LVL untuk alas
 bekisting pierhead sebelum pengecoran, dilapisi cat kayu dengan tujuan dapat tahan terhadap
cuaca dan binatang sehingga dapat digunakan sebagai dudukan beberapa pierhead sebelum
layak pakainya habis.

4.1.1 Material Beton


4.2.1.a Perekat Beton (Grouting)
Dalam konstruksi tahap erection, jarak antar box girder yang relatif 
kecil ditutup dengan grouting dan lubang tendon pada  pier  maupun box
 girder diisi dengan material grouting. Pengujian material grouting dilakukan
oleh pihak Subkontraktor, yang disaksikan oleh perwakilan DPU DKI

58 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 58/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Jakarta, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas. Material grouting berupa


 pasta semen dengan campuran type I , water, dan interplast .

Gambar 4.1 Pengujian perekat beton ( grouting )

4.2.1.b Kelas Beton


Beton yang digunakan dalam proyek ini terdiri dari 2 mutu beton,
yaitu: K350, K600, dan fs 45. Perbedaan mutu tersebut didasari atas beban
struktur yang akan dipikul dan konstruksi yang digunakan. Beton mutu
K350 digunakan untuk bored pile dab pile cap. Beton mutu K600 digunakan
untuk konstruksi pier, pierhed, dan box girder . Beton mutu fs 45 digunakan
untuk rigid pavement dan B0 untuk lean concrete.
4.2.1.c Beton Ready Mix
Dalam proyek ini, seluruh beton yang digunakan merupakan beton
ready mix yang berasal dari PT. Adhimix dan PT. Pionir Beton, sedangkan
untuk  box girder , JHS sebagai subkontraktor, mendirikan batching plant 
khusus untuk memenuhi produksi box girder .

59 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 59/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.2 Pengecoran median jalan

Gambar 4.3 Bathcing Plant memproduksi box girder 

4.2.1.d Uji Kualitas Beton


Untuk mengetahui kualitas beton ready mix dilakukan dua macam tes
yaitu tes slump dan tes tekan beton. Tes  slump dilakukan pada saat beton
ready mix berangkat ke proyek dan saat tiba di proyek. Tes  slump dilakukan
untuk melihat apakah beton sesuai dengan mutu yang dipesan. Untuk 
  pengecoran kedalam bekisting biasanya ditambahkan additive untuk 
meningkatkan workability.

60 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 60/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Selain dilakukan tes slump, saat tiba di proyek juga dibuat silinder uji
 beton untuk pengujian kuat tekan. Pengujian kuat tekan dilakukan pada
silinder yang dibuat menurut ”Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971”
atau dengan AASHTO T141 (ASTM C 172) dan AASHTO T23 (ASTM
C31). Prosedur pengujian kuat tekan silinder dilakukan sesuai dengan
ketentuan AASHTO T22 (ASTM C39).
Pengujian dilakukan di kantor proyek dan laboratorium netral yang
telah disepakati oleh PT yang memproduksi beton, konsultan, dan
kontraktor. Pengujian beton dapat menjadi referensi kekuatan yang telah
dicapai oleh beton pada umur sekian, sehingga dapat menjadi bahan
 pertimbangan untuk melanjutkan konstrusi selanjutnya.

Gambar 4.4 Slump test dan silinder uji beton

Gambar 4.5 Pengujian kuat tekan silinder beton

61 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 61/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

4.2.1.e Perawatan Beton


Perawatan terhadap beton harus segera dilakukan setelah beton
mengeras dan bekisting dilepas. Dalam proyek terdapat 2 jenis perawatan
 beton yang dilakukan. Pertama, untuk pier dengan penyemprotan bahan
additive untuk mencegah terjadinya retak (Curing Compound ), setelah itu
 beton ditutup dengan Geotextile Non Woven. Kedua, untuk  pierhead dengan
metode air dan karung goni. Setelah bekisting dilepas, karung goni
ditempatkan di pier head dan disemprot dengan air secara berkala setiap
harinya.

Gambar 4.6 Curing compound dan penutupan kolom dengan plastik 

4.2.1.f Baja Tulangan


Baja tulangan adalah baja berbentuk polos atau ulir yang berfungsi
untuk Manahan gaya tarik pada komponen struktur.
Baja yang digunakan dalam proyek ini antara lain adalah baja D10,
D13, D16, D19, D22, D25, dan D32. Baja yang digunakan berasal dari

Master Steel yang didistribusikan oleh PT. Inti Sumber.


Persyaratan baja yang digunakan dalam proyek ini adalah antara lain
sebagai berikut:
– Baja tulangan tidak boleh disimpan diletakkan di atas tanah dan harus
disimpan dalam bangunan atau tertutup dengan baik.

62 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 62/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

– Baja tidak boleh dibengkokan dan diluruskan kembali atau dibengkokan


dua kali pada titik yang sama pada baja tulangan.
– Sebelum dipasang, baja tulangan harus dibersihkan dari karat, kotoran,
lumpur, serpihan yang mudah lepas, dari cat minyak, atau bahan asing
lainnya yang dapat merusak ikatan.
– Setelah dipasang, baja tulangan harus diperiksa oleh Konsultan
Pengawas.
– Bila baja tulangan telah terlalu lama terpasang, harus dibersihkan dan
diperiksa lagi oleh Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pengecoran
 beton.
Pengujian kualitas yang dilakukan untuk baja tulangan adalah pengujian

kuat tarik dan kuat leleh. Pengujian ini dilakukan di laboratorium BPPT
dengan disaksikan oleh Kontraktor bagian Quality Control dan Konsultan
Pengawas.

Gambar 4.7 Baja tulangan

4.1.1 Material Bekisting


4.1.3.a Bekisting Baja
Bekisting baja dibuat khusus untuk pengecoran pier dan pierhead.
Untuk pier bekisting dibagi menjadi dua, lower dan upper. Sedangkan,
untuk pierhead bekisting dibagi menjadi sideform dan endform.

63 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 63/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Bekisting pierhead bagian sideform terbagi menjadi sisi kiri dan


kanan, dimana disatukan dengan joint dibagian atas yang berfungsi sebagai
  pengatur superelavasi dalam alinyemen horizontal, sedangkan untuk 
endform dapat dilakukan perubahan/pabrikasi untuk setiap pierhead
dikarenakan jumlah tendon yang berbeda-beda untuk setiap pierhead.

Gambar 4.8 Bekisting baja

4.1.3.b Pabrikasi Bekisting Kayu


Pabrikasi bekisting digunakan untuk konstruksi diluar  pier  dan  pier 
head fix. Bekisting di pabrikasi di kantor proyek dan diangkut ke lapangan.
Bekisting dibuat dengan flywood atau multipleks.

Gambar 4.9 Pabrikasi bekisting

4.1.3.c Shoring
Konstruksi  flyover  menggunakan metode balance kantilever  dimana
dudukan box girder diatas pierhead. Dalam pengerjaan konstruksi pierhead,
dilakukan dengan sistem shoring, dimana I beam dan main Beam, LVL, dan
flywood didudukan di atas shoring, shoring berfungsi untuk memikul dan
menyalurkan beban ke pondasi selama proses konstruksi pierhead baik yang

64 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 64/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

diakibatkan oleh beban pekerja, peralatan, berat sendiri beton, dll. Shoring
akan dilepaskan setelah umur beton memiliki kekuatan yang cukup untuk 
menopan berat sendirinya.

Gambar 4.10 Shoring 

4.1.3.d  I dan Main Beam


 I  dan Main Beam berfungsi sebagai dudukan sementara pierhead.  I 
dan Main Beam yang digunakan menggunakan double flange dikarenakan
untuk mencegah terjadinya bukling.

Gambar 4.11 I dan Main Beam

4.1.3.e Scaffolding

65 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 65/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Dalam proyek   scaffolding  sebagai sarana bagi pekerja untuk 


melakukan tugas pada ketinggian tertentu agar memenuhi standar 
keselamatan dan kesehatan kerja.
Scaffolding terdiri dari beberapa bagian antara lain : main frame,
ladder frame, cross frame, joint pin, dan jack base.

Gambar 4.12 Scaffolding 

4.1 Peralatan
4.2.1 Meteran
Meteran merupakan alat ukur sederhana yang biasa digunakan oleh pekerja
ataupun pelaksana di lapangan. Meteran biasanya digunakan untuk melihat nilai
 slump, mengecek pekerjaan penulangan, dan lain-lain. Di tempat pembesian, meteran
digunakan untuk menentukan ukuran baja yang akan dipotong dan dibengkokan.
4.2.2 Waterpass
Dalam proyek ini, waterpass digunakan untuk mengukur perbedaan ketinggian
elevasi. Waterpass juga dapat digunakan untuk mengecek kedataran suatu bangunan.
4.2.3 Theodolite
Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan elevasi
tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Dalam proyek ini, theodolite juga digunakan

untuk menentukan titik-titik dimana akan dilakukan konstruksi bored pile maupun
box girder .
4.2.4 Bar Bender
  Bar bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan baja
tulangan untuk sengkang, bored pile, box, pilar, abutment  dan berbagai struktur 
lainnya.

66 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 66/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.13 Bar bender 

4.2.5 Bar Cutter


 Bar cutter  adalah alat pemotong baja yang digunakan untuk memotong baja
tulangan dengan ukuran standar menjadi tulangan yang pendek sesuai ketentuan.
4.2.6 Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk mengebor lokasi bored pile sampai kedalaman
yang ditentukan. Alat ini dapat melakukan pengeboran mulai dari diameter 30 cm
sampai dengan 150 cm. Kedalaman pengeboran dapat mencapai 30 meter atau lebih,
sesuai dengan kondisi tanah dan kedalaman tanah keras di daerah tersebut. Alat
 pengeboran ini dapat dioperasikan dengan dengan sistem wash boring  maupun dry
drilling . Di lokasi proyek ini, pengeboran dilakukan dengan proses dry drilling , yaitu
tanah dibor dengan mata bor spiral dan diangkat setiap interval kedalaman 0,5 m. Hal
ini dilakukan berulang-ulang hingga kedalaman yang ditentukan.

67 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 67/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.14 Mesin bor

4.2.7 Crane
Crane digunakan untuk memindahkan benda-benda yang sulit diangkat dengan
tenaga manusia, seperti casing , tremie, tulangan bored pile, dan material berat
lainnya. Dalam proyek ini digunakan crane jenis mobile atau yang disebut dengan
mobile crane. Mobile crane yang dipilih dengan kapasitas 20 ton. Pemakaian mobile
crane dikarenakan lokasi proyek di jalan dengan lalu lintas padat dan mudah dalam

 bermanuver serta berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Gambar 4.15 Mobile crane

4.2.8 Excavator Backhoe

68 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 68/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 Excavator  adalah peralatan yang dapat digunakan untuk memindahkan,


memuat dan menggali serta memotong tanah. Tugas utama dari excavator  adalah
untuk menggali (excavation) dan loading muatan berupa tanah, pasir, dan sebagianya
ke atas dump truck . Excavator juga dapat digunakan untuk menghancurkan bangunan
seperti rumah warga yang telah dibebaskan untuk menjadi lahan proyek. Dalam
  proyek ini, excavator  terutama digunakan untuk pekerjaan galian, timbunan, dan
 pengecoran saluran air.

Gambar 4.16 Excavator backhoe

4.2.9 Dump Truck 


Penggunaan dump truck pada proyek ini ditujukan untuk mengangkut material-
material ke tempat dimana proyek sedang dilaksanakan pekerjaannya.  Dump  truck 
 juga sering digunakan untuk membawa tanah galian ke lokasi timbunan maupun
lokasi pembuangan.

69 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 69/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.17 Dump truck 

4.2.10 Tremie Pipe


Pipa tremie sebagai penghantar adukan beton terbuat dari pipa galvanis
  berdiameter 6”. Panjang setiap pipa adalah 2 meter yang disambung dengan sistem
drat. Dalam proyek ini, pipa tremie digunakan antara lain saat pengecoran bored pile.
Pipa tremie disambung hingga memenuhi kebutuhan untuk lubang bored pile hingga
25 m. Selain itu, pipa tremie juga digunakan ketika pengecoran box maupun
abutment dan struktur lainnya. Pipa tremie ini berfungsi untuk menghantarkan adukan
  beton dari concrete pump ke titik pengecoran. Tremie untuk fungsi ini biasanya
  berbahan lebih lunak sehingga lebih mudah diarahkan dengan bantuan tangan
manusia saat pengecoran.
4.2.11 Mixer Truck 
Mixer truck merupakan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer 
dengan kapasitas 6-7 m3. Truk ini mengangkut beton siap pakai (ready mix) dari
tempat pencampuran beton (batching plant ) sampai ke lokasi pengecoran. Selama

  pengangkutan truk ini terus berputar searah jarum jam dengan kecepatan 8 – 12
  putaran per menit agar adukan beton tersebut terus homogen dan tidak mengeras.
Dalam pengangkutan perlu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu lama beton
akan mengeras dalam mixer , sehingga akan menimbulkan kesulitan dan menghambat
kelancaran pelaksanaan pengecoran.

70 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 70/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.18 Mixer truck 

4.2.12 Concrete Pump


Concrete pump truck  merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari
mixer truck  ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump  truck  ini untuk 
meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran, selain itu lokasi yang sulit
dijangkau juga dapat dengan mudah dijangkau. Alat ini terdiri atas beberapa bagian,

yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak 
  berupa mesin diesel, sejumlah pipa besi berdiameter 15 cm serta beberapa alat
tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Alat ini masih berfungsi
dengan baik sampai elevasi 15 m dari concrete pump berdiri. Dan kemiringan vertikal
 pengecoran maksimum yang diijinkan yaitu 75 0.

71 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 71/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 4.19 Concrete pump

4.2.13 Concrete Vibrator


Adanya rongga udara dalam suatu adukan beton, secara tidak langsung akan
mengurangi mutu dan kekuatan beton. Untuk menghindari hal itu, maka dalam suatu
  pengecoran harus diusahakan rongga udara yang seminimal
mungkin. Vibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk 
menggetarkan adukan beton yang belum mengeras dengan harapan dapat
menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton yang
  padat dan bermutu tinggi. Cara operasionalnya adalah dengan memasukan selang
 penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting.

Gambar 4.20 Concrete vibrator 

72 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 72/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

4.2.14 Air Compressor


  Air compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan
untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan
tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan
serbuk-serbuk kayu.

4.1 Material dan Peralatan Setiap Jenis Pekerjaan


4.3.1 Pekerjaan Bore Pile
4.3.1.a Material
• Beton mutu K-350, Slump 16 ± 2 cm
• Baja tulangan U-39

4.3.1.a Peralatan
• Mesin bor 
• Crane
• Excavator backhoe
• Generator 
• Submersible pump
• Tremie pipe
• Accessories
• Dump truck 
• Truck mixer 

4.3.1 Pekerjaan Pile Cap


4.3.2.a Material
• Beton mutu K-350, Slump 12 ± 2 cm
• Pasir urug
• Sheet pile baja FSP II
• Panel bekisting pile cab dan perlengkapannya
• Baja tulangan
• Kawat bendrat
• Beton decking
4.3.2.a Peralatan

73 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 73/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

• Vibro hammer 
• Crane
• Excavator backhoe
• Generator dan lampu penerangan
• Concrete Vibrator 
• Dump truck 
• Truck mixer 

4.3.1 Pekerjaan Pier


4.3.3.a Material
• Beton mutu K-600, Slump 12 ± 2 cm

Bounding agent (pelapisan bidang kontak beton lama dengan beton


 baru)
• Karung Goni
• Baja tulangan U-39
• Kawat bendrat
• Beton decking
4.3.3.a Peralatan
• Crane
• Generator dan lampu penerangan
• Submersible pump
• Tremie pipe
• Dump truck 
• Truck mixer 
• Concrete vibrator 
• Air compressor 
• Panel bekisting bottom pier dan kelengkapannya
• Panel bekisting upper pier dan kelengkapannya
4.3.1 Pekerjaan Pier Head
4.3.4.a Material
• Beton mutu K-600, Slump 12 ± 2 cm

74 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 74/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

• Bounding agent (pelapisan bidang kontak beton lama dengan beton


 baru)
• Karung Goni
• Baja tulangan U-39
• Kawat bendrat
• Beton decking
• Jaring Pengaman
• Multiplek 
4.3.4.a Peralatan
• Crane
• Generator dan lampu penerangan

Submersible pump
• Tremie pipe
• Dump truck 
• Truck mixer 
• Concrete pump truck 
• Perancah shoring dan kelengkapannya
• Truss dan kelengkapannya
• Cross beam 400 x 300
• GT Girder dan kelengkapannya
• Concrete vibrator 
• Air compressor 
• Panel bekisting pier head dan kelengkapannya

4.1 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek 
karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu
 pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya
yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih

75 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 75/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses
 pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:
• Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja
•  Recruitment dan pembagian tenaga kerja ke dalam kelompok kerja
• Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan
• Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung
• Perencanaan, penjadwalan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja
Adapun prosedur pengadaan tenaga kerja pada proyek ini antara lain adalah sebagai
 berikut:
a. Membuat rencana pengadaan tenaga kerja dengan berdasarkan  Detail   Schedule
(dilakukan oleh supervisor )

 b. Memberi penjelasan seperlunya oleh Kepala Lapangan kepada subkontraktor mengenai
 pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang akan meliputi:
 – Struktur organisasi proyek 
 – Pembagian pekerjaan
 – Rencana kerja/time schedule
 – Pengaturan site facilities
 – Instruksi kerja
 – Rencana penggunaan alat dan material

 – Keselamatan kerja
 – Koordinasi di lapangan
 – Hal-hal lain yang dianggap perlu

Pada pelaksanaannya, untuk pengadaan tenaga kerja di proyek ini tergantung


pada bagaimana setiap mandor membutuhkan jumlah tenaga kerja berdasarkan
penjelasan dari pengawas tentang volume pekerjaan yang harus dikerjakan. Rapat
koordinasi antara pihak pengawas dengan pelaksana juga diadakan secara rutin setiap
 paginya untuk mengontrol dan mengkoordinasikan proses pekerjaan.
Pada proyek ini, sebagian besar tenaga kerja direkrut dan menjadi tanggung
 jawab pihak kontraktor. Namun, jika suatu bagian pekerjaan proyek diserahkan kepada
subkontraktor, maka tenaga kerja yang terlibat menjadi tanggung jawab subkontraktor 

76 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 76/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

tersebut sehingga mengenai upah dan perekrutan menjadi permasalahan subkontraktor 


tersebut.

BAB V
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Metode pelaksanaan konstruksi adalah cara - cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu kegiatan konstruksi dengan tujuan untuk mencapai target yang telah disepakati bersama.
Metode konstruksi menjadi acuan yang harus diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
 proyek. Metode pengerjaan ini tercantum dalam Instruksi Kerja (IK). Tujuan yang akan dicapai
dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat adalah menjamin kualitas konstruksi, efisiensi

77 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 77/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  biaya, waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, keamanan dan
keselamatan kerja, tidak terjadi pencemaran lingkungan sekitar proyek konstruksi, sumber daya
yang efektif, dan kemudahan pelaksanaan.
Dalam mendukung kegiatan konstruksi, penggunaan teknologi yang tepat akan sangat
  berperan. Selain itu, metode kerja yang efisien dan efektif serta disesuaikan dengan kondisi
lapangan akan membantu penyelesaian proyek konstruksi.
Setelah ditentukan metode yang tepat, pelaksaan pekerjaan di lapangan mengacu pada
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)/ dokumen kontrak, Gambar Kerja ( shop drawing ), petunjuk 
dari pengawas lapangan, jadwal kerja yang telah ditetapkan, dan peraturan - peraturan yang
terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Bab ini akan membahas metode pelaksanaan konstruksi yang diamati selama Kerja Praktek 

 berlangsung. Pekerjaan konstruksi yang diamati selama kerja praktek terdiri dari:
1. Pekerjaan pengecoran
a. Kolom pier 84
 b.  Pier head 67
c.  Pier head 69
2. Pekerjaan man hole di lokasi pier 84
3. Pekerjaan rigid pavement di lokasi pier 84 (depan kantor walikota Jakarta Selatan)
5. 1 Pekerjaan pengecoran

5.1.1 Kolom pier 84
Sama seperti kolom  pier  yang lain, kolom  pier  84 terdiri dari dua bagian, yaitu
lower column dan upper column. Desain upper column pada pier 84 sedikit berbeda
  bila dibandingkan dengan upper column  pier  lain, yaitu bentuknya menyerupai
corong terbalik. Sedangkan untuk desain lower column   berbentuk tabung. Metode
konstruksi untuk pekerjaan pengecoran kolom pier 84 adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan pembesian
Pada konstruksi kolom, pembesian dilakukan terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemasangan bekisting. Tulangan yang telah difabrikasi kemudian
dibawa ke lokasi konstruksi kolom untuk dirakit. Proses perakitannya secara
in-situ, yaitu dirakit langsung di lapangan. Tulangan yang digunakan adalah
 baja ulir dengan diameter sebesar 32 mm.

78 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 78/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 5.1 Pembesian lower column

Gambar 5.2 Pembesian upper column

2. Pemasangan bekisting

Pekerjaan pemasangan bekisting  dilakukan setelah pembesian selesai.


Bekisting  yang digunakan adalah bekisting  yang terbuat dari kayu dan papan
tripleks yang dibentuk melingkar untuk  lower column dan bekisting fabrikasi
untuk  upper column. Pekerjaan pembuatan bekisting  kayu dilakukan di base
camp   proyek lalu setelah selesai baru kemudian dibawa ke lokasi proyek 

79 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 79/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

menggunakan truk. Setelah sampai di lokasi proyek selanjutnya bekisting


dipasang dengan bantuan truck crane.

Gambar 5.3 Pemasangan bekisting upper column

3. Pekerjaan pengecoran
Setelah bekisting terpasang maka selanjutnya dilakukan pekerjaan inspeksi pra-
 pengecoran dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan – kesalahan yang
mungkin terjadi pada waktu pemasangan bekisting ataupun penulangan. Beton
yang digunakan merupakan beton ready mix dengan mutu 600 MPa. Untuk 
menuangkan beton tersebut ke dalam bekisting maka digunakan concrete pump
truck . Pekerjaan pengecoran dilakukan pada malam hari sekitar pukul
23.00 WIB untuk menghindari kemacetan karena dikhawatirkan beton
akan mengalami setting   jika terjebak kemacetan. Pengecoran dilakukan dua
tahap, yaitu tahap pertama untuk  lower column dan tahap kedua untuk  upper 
column.
4. Pekerjaan pelepasan bekisting dan curing 
Bekisting  dilepas setelah beton berumur 1 hari. Setelah pelepasan bekisting

maka selanjutnya dilakukan perawatan pada beton tersebut (curing ).

80 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 80/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 5.4 Pelepasan bekisting lower column

Gambar 5.5 Perawatan beton untuk upper column

5.1.1  Pier head 67 dan 69


  Pier head  merupakan bagian dari konstruksi yang berfungsi sebagai tempat
menempelnya box girder  yang kemudian akan dilakukan pekerjaan  stressing 
terhadap box girder tersebut. Metode konstruksi untuk   pier head 67 dan 69 adalah
sama, oleh karena itu pembahasannya digabung menjadi satu. Adapun metode
konstruksinya sebagai berikut:
1. Pemasangan shoring 

81 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 81/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Shoring  merupakan alat yang digunakan sebagai struktur penyangga dari main
beam yang nantinya akan digunakan untuk menahan  pier head selama proses
 pengecoran. Dalam satu pier ,  shoring  yang digunakan sebanyak empat buah.
Shoring  dibuat secara khusus berdasarkan pesanan dari PT Modern. Alat ini
dirakit di base camp lalu setelah itu dibawa per segmen ke lokasi proyek.
Shoring  terbuat dari baja dan mempunyai sistem pengatur elevasi atau
ketinggian secara manual. Fungsi adalah untuk mengatur elevasi   pier head 
ketika akan dicor agar kemiringannya sesuai dengan perencanaan.

Gambar 5.6 Struktur shoring 

2. Pekerjaan pemasangan dan pengangkatan main beam


Main beam digunakan untuk menahan konstruksi   pier head   pada saat
 pengecoran sampai umur beton memenuhi syarat untuk dapat menahan beratnya
sendiri. Sama seperti  shoring , main beam terbuat dari struktur baja dengan
desain khusus. Perakitan main beam dilakukan langsung di lokasi proyek. Dalam
satu pier , main beam yang digunakan sebanyak dua buah yang masing – masing
ditahan oleh dua  shoring . Setelah main beam selesai dirakit, maka selanjutnya
main beam itu dinaikkan ke atas  shoring. Pekerjaan ini dilakukan pada malam
hari sekitar pukul 20.00 WIB dengan sistem buka – tutup lalu lintas. Alat yang
digunakan untuk menaikkan main beam adalah truck crane. Setelah main beam
 bertumpu di  shoring, selanjutnya dilakukan penyesuaian elevasi menggunakan

82 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 82/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

teodolit . Setelah kedua main beam naik, maka selanjutnya dilakukan


 pemasangan cross beam sebagai balok melintang.

Gambar 5.7 Pengangkatan main beam

3. Pekerjaan pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan secara in-situ di lokasi proyek. Pertama – tama
  besi tulangan tersebut dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar 
rencana di base camp. Setelah semuanya selesai baru kemudian dibawa oleh truk 
ke lokasi proyek. Sesampainya di lokasi proyek besi tulangan tersebut dinaikkan
ke atas (main beam) untuk dirakit. Pekerjaan pembesian ini juga diiringi dengan
 pekerjaan pemasangan tendon untuk tempat strand (kawat pre-stress). Pekerjaan
 pemasangan tendon ini dilakukan oleh DSI yang merupakan subkontraktor 
spesialis pre-stress.

83 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 83/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 5.8 Pekerjaan pembesian P-67

4. Pemasangan bekisting
Berbeda dengan bekisting  yang digunakan pada  pier  84, bekisting untuk  pier 
head 67 dan 69 menggunakan bekisting dari besi yang dipesan khusus. Perakitan
dilakukan di workshop lalu setelah selesai baru kemudian dibawa ke  site.
 Bekisting  ini terdiri dari 4 bagian, yaitu 2   side form dan 2 end form. Untuk 
kedepannya, pihak Modern akan menggunakan bekisting  dari kayu untuk 
menghemat pengeluaran dan mempercepat  progress agar pekerjaan pengecoran

 pier head dapat cepat selesai.

Gambar 5.9 Pekerjaan pemasangan bekisting P-67

84 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 84/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

5. Pekerjaan pengecoran
Setelah pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisiting  selesai, maka
selanjutnya adalah pekerjaan pengecoran. Beton yang digunakan adalah beton
ready-mix yang sama dengan beton yang digunakan untuk mengecor di pier 84.
Pekerjaan pengecoran dilakukan malam hari sekitar pukul 23.00 WIB untuk 
menghindari kemacetan. Pekerjaan pengecoran ini menggunakan concrete pump
untuk memompakan beton dari bawah ke atas.

Gambar 5.10 Pengecoran P-67

6. Pekerjaan pelepasan bekisting dan perawatan beton


 Bekisting dilepas setelah beton berumur 1 hari. Setelah pelepasan bekisting maka
selanjutnya dilakukan perawatan pada beton tersebut (curing ) untuk mengurangi
 panas hidrasi.

5. 1 Pekerjaan man hole di lokasi pier 84


Pada saat dilakukan pengeboran untuk pembuatan pondasi untuk   pier  84, rupanya
ditemukan man hole di titik tersebut. Karena posisi pier tidak dapat dipindah maka satu – 
satunya pilihan adalah memindahkan jalur  man hole yang ada disitu. Pekerjaan
 pemindahan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai (sampai  pile cap).  Pile cap
yang dibuat itu memotong jalur  man hole sehingga posisinya harus diubah mengikuti
 bentuk  pile cap secara menyamping lalu bertemu lagi di ujung dan dihubungkan dengan
saluran man hole eksisting. Urutan metode konstruksinya adalah sebagai berikut:

85 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 85/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

1. Pekerjaan penggalian
Sebenarnya penggalian telah dilakukan ketika dilakukan pengecoran  pile cap tetapi
dimensinya hanya sebesar dimensi pile cap dan dibuatkan saluran sementara agar tidak 
menggangu pekerjaan konstruksi pondasi. Setelah pekerjaan   pile cap selesai maka
dimensi galiannya diperlebar sebagai tempat untuk pekerjaan pembuatan man hole yang
 baru.
2. Pekerjaan pembesian
Setelah galian selesai, maka selanjutnya dilakukan pekerjaan pembesian yang dilakukan
di lokasi proyek. Pembesian dilakukan dua tahap, yaitu:
• Tahap pertama
Pekerjaan pembesian dilakukan pada dinding – dinding galian dan lantai saluran.

Tahap kedua
Pekerjaan pembesian dilakukan setelah pengecoran dinding galian dan lantai saluran,
yaitu pembesian untuk penutupan man hole.
1. Pekerjaan pemasangan bekisting
Bekisting  yang digunakan menggunakan material papan kayu bekas kontruksi yang
tidak terpakai. Beksiting  dipasang di daerah dinding (tahap pertama) dan bekisting
untuk pengecoran atap man hole (bekisting terbuat dari kayu juga).
2. Pekerjaan pengecoran

Pada pekerjaan pembuatan man hole, tidak semuanya menggunakan sistem cor in-situ,
melainkan ada sebagian pekerjaan yang menggunakan beton pre-cast , yaitu pada bagian
gorong – gorong yang alignment nya lurus. Oleh karena itu pengecoran hanya dilakukan
 pada lantai man hole dan dinding man hole. Setelah beton mencapai umurnya, maka
 pengecoran dilakukan lagi untuk penutupan man hole.

86 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 86/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 5.11 Pengecoran man hole

5. 1 Pekerjaan rigid pavement 


Pekerjaan rigid pavement ini dilakukan di lokasi sekitar  pier 84. Sebelumnya, kondisi jalan
di daerah itu cukup berantakan, perkerasan awalnya rusak oleh karena dilalui oleh
kendaraan – kendaraan proyek dan juga alat – alat berat seperti backhoe, truck crane,
dump truck , dan lain – lain. Pekerjaan perkerasan dilakukan atas permintaan dari walokota
Jakarta Selatan untuk persiapan memperingati HUT Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011.
Oleh karena pada tanggal tersebut jalan di depan kantor walikota harus telah dapat dibuka
kembali untuk umum, maka perkerjaan perkerasan harus segera dilaksanakan. Kegiatan ini
didiskusikan dengan PT Waskita yang sebagian lokasi proyeknya juga berada di depan
kantor walikota. Perkerasan yang dipilih adalah rigid pavement  karena pekerjaannya
membutuhkan waktu yang lebih cepat dan hanya bersifat sementara sebab pada akhirnya
seluruh bagian jalan akan dilakukan perkerasan ulang. Adapun metode kerjanya sebagai
 berikut:
1. Pekerjaan persiapan lahan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan lokasi dan pengupasan lapisan


 permukaan. Pekerjaan ini dilakukan pertama kali sebelum pekerjaan perkerasan. Lokasi
daerah pier 84 dibersihkan dari sampah – sampah sisa pekerjaan konstruksi lalu setelah
itu dilakukan pengupasan lapisan permukaan sedalam ± 20 cm.
2. Pekerjaan pembesian

87 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 87/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Pekerjaan pembesian dilakukan langsung dilokasi proyek. Besi tulangan dirakit dengan
desain yang telah direncanakan.
3. Pekerjaan pengecoran
Pengecoran dilakukan setelah pembesian selesai. Tidak seperti pengecoran  pier column
dan   pier head 
, pengecoran untuk perkerasan ini dilakukan sore hari dengan
menggunakan beton ready – mix. Alasan dilakukan pengecoran sore hari adalah karena
mutu beton yang digunakan tidak sebesar untuk  pier head dan  pier column sehingga
waktu setting nya lebih lama. Pengecoran ini tidak menggunakan concrete pump karena
struktur yang akan dicor posisinya berada di bawah sehingga dapat langsung dituang
dari truk.

Gambar 5.12 Pekerjaan pengecoran rigid pavement 

4. Pekerjaan perawatan beton


Setelah pengecoran selesai selanjutnya beton segar itu ditutup dengan menggunakan
  papan agar tidak terinjak. Setelah beton mengeras selanjutnya dilakukan perawatan

 berupa untuk mencegah penguapan yang berlebihan dari beton tersebut.


BAB VI
TINJAUAN KASUS

Suatu proyek tidak akan pernah lepas dari berbagai kendala yang menghambat jalannya
  proses konstruksi. Berikut adalah beberapa permasalahan yang terjadi selama proyek 

88 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 88/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

  pembangunan Jalan Layang Non-Tol P.Antasri – Blok M Paket Prapanca beserta solusinya.
Karena pengamatan dan pengumpulan informasi dalam kerja praktek ini sebagian besar 
dilakukan pada kontraktor, permasalahan yang terjadi akan ditekankan kepada permasalahan
teknis yang dialami kontraktor. Permasalahan yang sempat teramati selama kerja praktek 
 berjalan adalah :

 – Pada rapat koordinasi dengan JHS selaku pemroduksi   precast box girder , diketahui
  bahwa pihak JHS tidak menyanggupi memulai produksi  precast box girder  sesuai
dengan jadwal yang telah disiapkan. Hal ini terjadi karena keterlambatan sistem alat
tiba di lokasi produksi, Cikarang, Jawa Barat. Solusi : jadwal produksi kemudian
dimundurkan, ditentukan deadline  baru untuk memulai produksi  precast box girder .

Hal ini tidah terlalu bermasalah karena pekerjaan pier head dan stressing pier head pun
 belum dilaksanakan sehingga mundurnya produksi box girder tidak memperlambat laju
 proyek.

 – Pekerjaan pier head P69 (pengangkatan main beam) sedikit terhambat lajunya karena
ada beberapa bagian pekerjaan yang belum disetujui oleh konsultan. Hal ini terjadi
karena ada pekerjaan yang menurut konsultan belum pantas dilaksanakan, ada metode
yang tidak diterima oleh konsultan. Solusi : diperbaiki metodenya terlebih dahulu oleh

kontraktor, kemudian didiskusikan kembali dengan konsultan.

 – Bertepatan dengan HUT Ibukota Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011, pihak Walikota
Jakarta Selatan meminta agar dilakukannya open traffic pada jalan yang melintasi
depan kantor walikota. Padahal pekerjaan perkerasan jalan (bukan jalan layang non-tol)
  belum selesai. Solusi : dilakukan rigid  sementara, koordinasi antara PT. Modern
dengan PT. Waskita Karya karena kantor Walikota Jakarta Selatan terletak diantara
 paket yang dilakukan oleh kedua kontraktor tersebut.

 – Terjadi kekeliruan perhitungan dari konsultan perencana (as built drawing ) sehingga
 jumlah tendon pada sebuah pier head yang dibutuhkan hanyalah tujuh tendon. Setelah
dihitung oleh kontraktor, ternyata tendon yang dibutuhkan berjumlah dua belas.
Solusi : struktur   pier head  dihitung kembali oleh para checker  ( Engineer ) untuk 

89 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 89/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

kemudian diketahui hasil yang lebih pasti. Ternyata benar bahwa jumlah tendon yang
dibutuhkan adalah dua belas bukan hanya tujuh.

 – Tambahan lima tendon ternyata menabrak tulangan lebihan kolom/ pier . Solusi :


  pemotongan tulangan lebihan kolom, namun menurut office manager  yang
  bersangkutan, pemotongan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Akhirnya
gambar rencana dihitung ulang oleh Construction Engineer , lalu di cek ke checker Dr.
Awal dari ITB mengenai bisa tidaknya tulangan lebihan kolom dipotong. Pada
akhirnya, tulangan lebihannya dipotong.

 – Terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan atas P67. Selimut beton yang

seharusnya memiliki tebal minimum 40 mm ternyata hanya cukup 26 mm. Solusi :


tulangan atas dibongkar dan dipasang lagi dari awal. Tulangan atas dibongkar,
dinaikkan, lalu dipasang kembali. Caranya : satu tulangan siku dilepas, dinaikkan agar 
  jarak antara tulangan dengan as tendonnya mencapai 5 cm. Lalu pekerjaan diulang
untuk masing-masing tulangan siku.

 – Terjadi kesalahan pada pembuatan bekisting pier head . Kesalahan terletak pada lubang
tendon yang ada di bekisting jika dicor, tendon akan menabrak  box girder . Solusi :

reparasi bekisting, komponen-komponen yang ada di bekisting dicabut kembali.


Lubang tendon digeser.

Gambar 6.1  Pekerja sedang membuat lubang baru pada bekisting side form pier head

90 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 90/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

 –  Concrete Pump yang dipesan untuk mengecor pier head P67 mengalami keterlambatan
kedatangan. Hal ini mengakibatkan jadwal pengecoran menjadi mundur. Solusi :
menghubungi pihak penyedia Concrete Pump agar kedatangan Concrete Pump bisa
dipercepat.

Gambar 6.2  Concrete Pump yang dipakai untuk mengecor pier head 67 mengalami
keterlambatan kedatangan

 – PT. Modern Widya Technical sebagai kontraktor terkadang tidak mendapat bagian
 beton dari Pionir Beton selaku pemroduksi beton. Hal ini disebabkan oleh karena
  banyaknya pemesanan yang terjadi ke Pionir Beton. Solusi : memesan beton lebih
awal, mengatur waktu pemesanan lebih disesuaikan dengan waktu pengecoran.

BAB VII
TRAFFIC MANAGEMENT

7.1 Kondisi Lalu Lintas Eksisting


Lalu lintas ruas Prapanca STA. 3+076 – 3+850 padat dilalui kendaraan baik pada
 pergi dan pulang kerja sehingga menimbulkan kemacetan pada jam tersebut. Sekitar ruas
Prapanca STA. 3+076 – 3+850 banyak terdapat simpang sebidang, sehingga pada titik 
tersebut juga menimbulkan kemacetan tidak hanya pada jam pergi dan pulang kerja.

91 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 91/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 7.1 Kondisi eksisting  jalan prapanca STA 3+076 – 3+850

Kondisi jalan eksisting terdiri dari:


• Jumlah jalur : 2 Jalur  
• Jumlah lajur dalam 1 jalur : 2 Lajur 
• Lebar jalur : Variasi, rata – rata 6.5 meter  
• Lebar trotoar : Variasi
• Pembatas jalur (median) : Kerb beton

Selama proses konstruksi, pembatas jalur (median) yang terbuat dari kerb beton, dilepas
dan median jalan diperkeras dengan rigid pavement .

Gambar 7.2 Pengecoran median jalan

7.1 Langkah Pengendalian dan Pengaturan Lalu Lintas

92 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 92/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Proses konstruksi mengambil sebagian ruas jalan sehingga berdampak terhadap


kondisi lalu lintas. Lalu lintas diusahakan tidak mengalami kemacetan panjang sehingga
dampak pada kenyamanan dan aspek lainnya dapat di minimalisasi.
Kontraktor, konsultan dan pihak terkait lainnya melakukan beberapa tindakan dan
upaya untuk pengendalian dan pengaturan lalu lintas selama proses konstruksi.
• Sosialisasi ke masyarakat
Sosialisasi dengan brosur dan pemasangan spanduk di spot-spot tertentu yang menuju
ke arah Prapanca. Sosialisasi ini bertujuan membuat masyarakat mengetahui sedang
  berlangsungnya proses konstruksi dan dapat menghindari jalan tersebut dengan
menggunakan jalan alternative lain, membuat masyarakat berhati-hati dalam
mengemudi jika melewati ruas jalan konstruksi, dan membuat masyarakat memaklumi

 jika perjalanannya terganggu akibat proses konstruksi.

Gambar 7.3 Spot pemasangan spanduk (sebelum memasuki kawasan Prapanca)

93 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 93/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 7.4 Spanduk sosialisasi

Gambar 7.5 Brosur sosialisasi

• Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dinas perhubungan dan polisi lalu lintas
Selama proses konstruksi pihak kontraktor berkoordinasi dengan dinas perhubungan
dan polisi lalu lintas, untuk membantu dalam pengaturan lalu lintas selama pekerjaan
 berlangsung. Dinas Pekerjaan Umum sebagai pemilik melarang melakukan pekerjaan
yang mengambil badan jalan dilakukan pada jam padat kendaraan, sehingga polisi lalu
lintas dalam hal ini juga sebagai pengontrol dan mengawasi lokasi untuk memastikan
tidak ada pekerjaan pada jam padat. Jika harus dilakukan pekerjaan pada jam padat
maka harus mendapatkan izin dari Dinas Pekerjaan Umum sehingga arus kendaraan
dibagi (sebagian dialihkan) dan pengaturan lalu lintas dibantu oleh polisi

94 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 94/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

• Arus lalu lintas selama proses konstruksi tidak berubah


Pada prinsipnya arus lalu lintas yang melewati kondisi eksisting tidak akan berubah
selama pkerjaan, arus lalu lintas tetap terdiri dari 2 jalur 2 arah. Kondisi eksisting
 berubah jika dilakukan pekerjaan dengan alat berat sehingga harus dilakukan penutupan
1 jalur, tetapi jalan tetap difungsikan 2 arah dengan masing-masing arah pada tiap lajur.
• Pemasangan dan penambahan rambu – rambu peringatan dan lampu penerangan untuk 
malam hari
Pentupan 1 jalur pada jalan eksisting untuk pekerjaan tertentu dan peringatan terdapat
area konstruksi maka diperlukan penambahan rambu – rambu peringatan dan lampu
 penerangan untuk malam hari. Penambahan rambu dan pemasangan lampu penerangan
 bertujuan membuat pengguna jalan lebih berhati-hati karena sedang berlangsungnya

konstruksi.

Gambar 7.6 Komponen dan rambu Traffic Management 

• Penempatan petugas pengatur lalu lintas


Petugas pengatur lalu lintas ditempatkan untuk mengatur lalu lintas pada saat pekerjaan
konstruksi, terutama pekerjaan yang menggunakan alat berat dan penutupan 1 jalur.

• Mobilisasi alat berat, pekerjaan menggunakan alat berat dilakukan pada malam hari dan
 pada jam dimana lalu lintas tidak padat
Mobilisasi dan pekerjaan yang menggunakan alat berat dilakukan pada malam hari dan
  pada jam dimana lalu lintas tidak padat merupakan kesepakatan yang telah dibuat
dengan Dinas Pekerjaan Umum.
• Perawatan kondisi jalan eksisting

95 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 95/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Selama pekerjaan dan mobilisasi alat berat merusak jalan eksisting yang telah ada
sehingga dilakukan perawatan dan perbaikan jalan eksisting seperti rekonstruksi
conblock setelah pekerjaan pondasi selesai, pengecoran median jalan sebagai pengganti
kerb beton.
• Pembuangan tanah galian dilakukan malam hari
Pembuangan tanah dilakukan pada malam hari dan dilengkapi terpal penutup
 permukaan tanah agar tanah galian yang diangkut tidak terjatuh di sepanjang jalan.

7.1 Kondisi Jalan Eksisting Pada Penutupan 1 Jalur


Pekerjaan yang menggunakan alat berat seperti bore pile, pemancangan sheet pile, galian

 pile cap, pengangkatan I dan main beam, dll, mengambil sebagian ruas jalan sehingga pada
 pelaksanaanya akan dilakukan penutupan 1 jalur. Jalur yang dibuka digunakan untuk 2 arah
sehingga 2 lajur untuk 2 arah pada jalur yang dibukan. Dalam penutupan 1 jalur diperlukan
kelengkapan berupa rambu – rambu peringatan, petugas pengatur lalu lintas, dan lampu
 penerangan (pada malam hari).

Gambar 7.7 Kondisi eksisting penutupan 1 jalur

96 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 96/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

BAB VIII
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN DAN
EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN

Sesuai dengan Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001, tentang Jenis
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, kegiatan jalan merupakan kegiatan yang wajib Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) sebelum dilaksanakannya proyek.
Berdasarkan studi AMDAL, telah diprediksi dampak–dampak yang mungkin akan
muncul baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak ini akan dikelola dengan rencana
  pengelolaan, yang perlu selalu dievaluasi sebagai upaya untuk menyempurnakan kerja

 pengelolaan yang dilakukan, dan dipantau pelaksanaan pengelolaan tersebut.


Komponen lingkungan yang ditelaah adalah komponen lingkungan yang diperkirakan
mempunyai potensi terkena dampak penting saja, dan yang dapat mempengaruhi proyek baik 
  pada tahap prakonstruksi maupun tahap konstruksi. Komponen–komponen lingkungan yang
mempunyai potensi terkena dampak penting mempengaruhi kualitas udara (debu), kebisingan,
kualitas air, gangguan aliran permukaan, rusak/terganggunya utilitas umum, berubahnya
kepemilikan tanah, kecemburuan sosial, kemacetan lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas,
menurunnya kesehatan dan kenyamanan serta estetika lingkungan.

97 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 97/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 8.1 Diagram alir kebijakan K3

Komponen lingkungan hidup yang ditelaah dan diperkirakan terkena dampak dari
 pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M:

1. Komponen Fisik – Kimia


a. Kualitas udara dan kebisingan
Penurunan kualitas udara diakibatkan dari gas buangan dan debu dari
  pengoperasian alat berat yang dihasilkan selama proses konstruksi. Kebisingan pun
terjadi akibat dari pengoperasian alat berat. Selama proses konstruksi baik  owner ,
konsultan dan kontraktor meminimalisasi kebisingan dengan mengontrol penggunaan dan
 pengetesan kebisingan.
 b. Hidrologi (drainase, potensi banjir/genangan, kualitas air)

Dalam proses konstruksi, masalah drainase berupa genangan air dan banjir berupa
lumpur terjadi pada konstruksi bored pile. Untuk menangani ketidaknyamanan ini,
dilakukan pembersihan dengan penyemprotan dengan air bersih dan mengalirkannya ke
saluran setempat.
c. Tata ruang (penggunaan lahan, kepemilikan tanah, tata ruang)
Design konstruksi untuk pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M
tidak menggangu dan mengubah tata ruang yang telah ada, dikarenakan lebar dan luas
  jalur jalan layang sama dengan jalan eksisting yang telah ada dan  Pier  diletakan di
trotoar, meskipun demikian tidak akan mengganggu pengguna trotoar. Perubahan tata
ruang hanya terjadi pada lokasi ramp dan underpass.
1. Komponen Kesehatan Masyarakat
Selama konstruksi sampai pierhead, keluhan masyarakat hanya terjadi pada
masalah kebersihan yang tentunya akan menimbulkan bibit penyakit terutama yang

98 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 98/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

dibawa oleh vektor pembawa nyamuk. Oleh karena itu pemerintah setempah mengatasi
dengan melakukan smoke dilingkungan sekitar proyek dan tentunya pihak pelaksana
 proyek pun selalu menjaga kebersihan yang ada.
2. Komponen Sarana dan Prasarana
a. Timbulnya kemacetan lalu lintas
Kemacetan selama proses konstruksi Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M tidak 
dapat dihindarkan terutama dalam jam pergi dan pulang kerja.
 b. Meningkatnya kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi berupa kelalaian dan ketidaksengajaan selama
konstruksi, seperti jatuhnya kayu dari atas pier yang menimpa mobil dibawahnya, lecet
kendaraan akibat terkena serpihan las, dan kelalaian pengemudi yang menabrak 

 pembatas. Kontraktor telah meminimalkan kecelakaan dengan pengaturan lalu lintas yang
dibantu oleh petugas K3LL.
Aspek lingkungan yang sangat terganggu adalah lalu lintas. Lalu lintas yang terganggu
menyebabkan terjadinya kemacetan, kecelakaan, dan ketidaknyamanan pemakai jalan. Dalam
mengatasi ini, kontraktor telah melakukan traffic management yang baik, antara lain:
• Sosialisasi ke masyarakat (spanduk, selebaran, dll)
• Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dinas perhubungan dan polisi lalu lintas
• Penambahan rambu-rambu peringatan
• Selama pekerjaan dipasang rubber cone, rambu peringatan, rambu arah, rambu petunjuk,
 pagar pengaman yang terpasangi lampu-lampu sehingga terlihat jelas pada malam hari.
• Setiap pelaksanaan pekerjaan ada petugas K3LL
• Mobilisasi alat berat dan pekerjaan yang menggunakan alat berat dilakukan pada jam-jam
sepi kendaraan dan malam hari
• Perbaikan dan perawatan jalan eksisting selama proses konstruksi

99 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 99/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Gambar 8.2 Komponen dan Peralatan Traffic Management 

BAB IX
PENUTUP

9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan langsung selama melakukan Kerja
Praktek terhitung mulai dari tanggal 6 Juni 2011 hingga 26 Juli 2011 di
proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M, berikut
adalah poin- poin penting yang dapat disimpulkan:
1. Proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol P.Antasari –Blok M telah
mencapai tahap pengecoran   pier head  P69 saat kegiatan kerja

praktek selesai. Selain itu, tercatat PT. Modern Widya Technical


mengalami selisih positif dalam pencapaian bobot.
2. Dalam bidang manajemen proyek, telah terjadi koordinasi yang baik.
Semua pihak bekerja sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing.
Pengajuan request  kerja, instruksi kerja untuk pekerjaan lapangan,

100 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 100/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

dan inspeksi pasca pengerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur


yang telah ditetapkan.
3. Dari segi sumber daya proyek, alat-alat yang digunakan dalam proyek
berfungsi dengan baik. Namun ada beberapa kerusakan alat yang
terjadi antara lain mobile crane yang digunakan. Solusinya ialah
menyewa mobile crane yang baru.
Sumber daya proyek lain seperti sumber daya manusia, dalam hal ini
pekerja lapangan sudah cukup efektif penempatannya. Perhitungan
komposisi tenaga kerja telah dilakukan untuk setiap jenis pekerjaan
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dan target waktu
penyelesaian suatu pekerjaan. Namun tetap saja ada beberapa
kekurangan pada pekerja antara lain pelaksana struktur yang kurang
peka terhadap kesalahan yang terjadi pada saat pembuatan bekisting
side form sehingga bekisting yang ada harus direparasi.
4. Dari segi kualitas telah dilakukan quality control dengan baik. Material
yang diguakan diuji pada beberapa laboratorium antara lain
laboratorium Universitas Tarumanagara.
5. Berdasarkan hasil pengamatan, hal-hal yang menghambat proses

konstruksi diantaranya:
a. Keterlambatan produksi box girder yang dilakukan oleh pihak JHS
selaku produsen.
 b.   Tidak disetujuinya metode pengangkatan main beam oleh
konsultan sehingga menghambat terlaksananya pekerjaan ini.
c. Kesalahan perihal jumlah tendon yang dibutuhkan dalam
pembuatan as built drawing oleh konsultan perencana.

1. Keterlambatan kedatangan concrete pump.


2. Kontraktor terkadang tidak mendapat bagia beton dari produsen
beton (PT. Pionir Beton)

101 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 101/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

LAMPIRAN

Tugas Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari – Blok M

Design Conventional Formwork 

102 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 102/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Asumsi awal:

Jarak antar balok kayu horizontal : 12,5 cm
• Jarak antar balok kayu vertikal : 100 cm
• Jarak Tie Rod : 100 cm
• Dimensi balok kayu horizontal : 50/100 mm
• Dimensi balok kayu vertikal : 60/120 mm

γ beton = 2400 kg/m3

Balok Kayu Vertikal


Pembebanan q=γbeton×jarak kayu V ×jarak tie rod2
q=2400×1×12=1200 kgm=12KNm
q Faktor pembebanan 1,4 DL = 16,8 KN/m

103 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 103/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Bending Stress
σe≤σa
σa = tegangan izin kayu meranti (kelas II) = 85 kg/cm 2
• Pengecekan terhadap momen

Momen ultimate = 18ql2=18×16,8×12=2,1 KNm


Karena kayu double maka Mu yang akan diterima masing2 kayu sebesar 1,05
KNm = 1050000 Nmm
Sx=16bh2=16×60×120=144000 mm3
• σe=MuSx=1050000144000=7,3Nmm2=73kgcm2
• σe≤σa  73 kg/cm2 ≤ 85 kg/cm2  ok…

Pengecekan Terhadap SNI Kayu

Kayu meranti (KELAS II)  Ew = 10.000 MPa


Berdasarkan SNI Kayu

METODE SNI KAYU


Fb : 20 MPa
Cm : 0.85 Balok Kayu
Ct : 1 T ≤ 380C
Sx : 144000 mm3  
Fb' : 17 MPa

M' : 2448000 Nmm


λ : 0.6 Faktor waktu 1,4D
Øb : 0.85 Faktor tahanan lentur  
M'*λ*Øb : 1248480 Nmm M'*λ*Øb ≥ Mu (OK!!!)
Balok Kayu Horizontal
Pembebanan

q=2400×0,125x1=300 kgm=3KNm
Faktor pembebanan 1,4DL = 4,2 KN/m
Bending Stress
σe≤σa
σa = tegangan izin kayu meranti (kelas II) = 85 kg/cm 2
• Pengecekan terhadap momen

104 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 104/105
 

5/13/2018 La pora n KP Pa ling Fix Se dunia Pa r t 2 - slide pdf.c om

Laporan Kerja Praktek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Paket Prapanca

Momen ultimate = 18ql2=18×4,2×12=0,525 KNm=525000 Nmm


Sx=16bh2=16×50×100=83333,333 mm3
• σe=MuSx=52500083333,333=6,3Nmm2=63kgcm2
• σe≤σa  63 kg/cm2 ≤ 85 kg/cm2  ok…

Pengecekan Terhadap SNI Kayu


Kayu meranti (KELAS II)  Ew = 10.000 MPa
Berdasarkan SNI Kayu

METODE SNI KAYU


Fb
: 20 MPa
Cm
: 0.85 Balok Kayu
Ct
: 1 T ≤ 380C
Sx
: 83333.333 mm3  
Fb'
: 17 MPa
M'
: 1416666.7 Nmm
λ 
: 0.6 Faktor waktu 1,4D
Øb
: 0.85 Faktor tahanan lentur  
M'*λ*Øb
: 722500 Nmm M'*λ*Øb ≥ Mu (OK!!!)

105 Melky Suryawijaya-Wisnu Pratama Putra-Yushak Moningka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-kp-pa ling-fix-se dunia -pa r t-2 105/105

Anda mungkin juga menyukai