Anda di halaman 1dari 15

HASIL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DENGAN PENYAKIT


GASTRITIS PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI
PERAWATAN 1 RSUD SYECH YUSUF
KABUPATEN GOWA

Oleh :
SYAMSIA.M
10.2167
HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa


Mulai 30 Mei s/d tanggal 30 juni 2014, pada pasien gastritis yang di rawat
diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian dengan metode deskriptif, dengan jumlah
sampel sebanyak 24 responden. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan
gambaran dari variabel independen dan variabel dependen. Data yang diambil
adalah data primer (data yang diperoleh langsung dari pasien) dan data
sekunder (data yang dari medica record RSUD Syech yusuf Kabupaten Gowa
dan diperoleh dari keluarga pasien atau orang terdekat pasien).
ANALISIS UNIVARIAT
1.Pola Makan
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makan pasien
Yang dirawat di perawatan 1 RSUD Syech Yusuf
Kabupaten Gowa

Pola Makan Frekuensi (f) Persentase (%)

Teratur 10 41,7
Tidak Teratur 14 58,3

Jumlah (n) 24 100.0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.3


diperoleh data bahwa dari 24 responden dengan
pola makan pasien teratur sebanyak 10 (41,7%)
responden, dan yang pola makan pasien tidak
teratur sebanyak 14 (58,3%) responden.
2. ROKOK

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Rokok pasien
Yang dirawat di perawatan 1 RSUD Syech Yusuf
Kabupaten Gowa

Rokok Frekuensi (f) Persentase (%)

Tidak Beresiko 12 50,0

Beresiko 12 50,0

Jumlah (n) 24 100.0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.4


diperoleh data bahwa dari 24 responden
dengan pasien yang merokok tidak beresiko
sebanyak 12 (50,0%) responden, dan pasien
yang merokok beresiko sebanyak 12 (50,0%)
responden.
3. STRES

Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Stres pasien
Yang dirawat di perawatan 1 RSUD Syech
Yusuf Kabupaten Gowa

Stres Frekuensi (f) Persentase (%)

Tidak Beresiko 11 45,8

Beresiko 13 54,2

Jumlah (n) 24 100.0


Dari hasil penelitian pada tabel 4.5
diperoleh data bahwa dari 24 responden
dengan pasien tidak beresiko stres sebanyak
11 (45,8%) responden, dan pasien yang
beresiko stres sebanyak 13 (54,2%)
responden.
PEMBAHASAN

1.Gambaran Pola Makan Pasien Tentang Kejadian Gastritis


Yang Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa.

Gastritis sering diakibatkan oleh waktu makan yang tidak teratur,


sering terlambat makan, atau sering makan yang berlebihan, untuk
mendapatkan cukup energy maka manusia harus makan. Sebelum
menghasilkan energy, makanan harus menempuh perjalanan dalam tubuh
kita, waktu yang dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan adalah
enam jam tergantung dari banyaknya makanan (Wijayakusuma,2002; 20)
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pola Makan Pasien
Tentang Kejadian Gastritis Yang Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech
Yusuf Kabupaten Gowa bahwa dari 24 responden dengan pola makan
pasien teratur sebanyak 10 (41,7%) responden, dan yang pola makan
pasien tidak teratur sebanyak 14 (58,3%) responden.
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa pola makan yang
tidak teratur akan sangat beresiko terhadap terjadinya gastritis, sedangkan
menurut wijayakusuma, gastritis diakibatkan oleh waktu makan yang tidak
teratur, sering terlambat makan, atau makan yang berlebihan. Sebelum
menghasilkan energy, makanan harus menempuh perjalanan dalam tuh
kita. Waktu yang dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan adalah
enam jam tergantung dari banyaknya makanan.
Hal ini di dukung oleh sutrisna (2010) yang
mengatakan bahwa pola makan yang tidak teratur dapat
menyebabkan terjdinya gastritis, perih, mual, dan muntah.
Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam yang
disebut asam lambung yang berfungsi untuk mencerna
makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun
lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tidak ada
makanan yang harus dihancurkan. Karena itu jadwal
makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit
beradaptasi. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan
terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding
mukosa lambung, rasa perih dan mual pun muncul.
2.Gambaran Riwayat Merokok Pasien Tentang Kejadian
Gastritis Yang Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf
Kabupaten Gowa.

Menurut PP NO.19 tahun 2003, rokok adalah hasil olahan tembakau


termasuk serutu dan bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nikotin,
tabacun dan sepsis lainnya atau sintesis yang mengandung nikotin dengan
tar dengan tanpa tambahan. Rokok merupakan salah satu zat adaptif yang
bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Rokok Pasien
Tentang Kejadian Gastritis Yang Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech
Yusuf Kabupaten Gowa bahwa dari 24 responden dengan pasien yang
merokok tidak beresiko sebanyak 12 (50,0%) responden, dan pasien yang
merokok beresiko sebanyak 12 (50,0%) responden.
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa riwayat merokok
seseorang sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit gastritis paling
sedikit 9 dari keseluruhan gas yang ada dalam rokok merupakan gas yang
sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas karbon monoksida merupakan suatu
gas yang sangat berbahaya. Karena presentase yang tertinggi dalam aliran
darah seseorang perokok aktif mampu menyedot persediaan gas oksigen
yang sangat dibutuhkan setiap individu untuk bias bernafas.
Hal ini di dukung oleh Aiman Husani (2009) mengatakan
bahwa seorang perokok pasif yang berada disuatu ruang yang
penuh dengan asap rokok dan tidak memiliki sirkulasi udara yang
yang baik, ia menghirup asap yang ada selama satu jm lamanya,
maka posisinya bagaikan seorang perokok aktif yang
menghabiskan satu batang rokok. Banyak peneliti mencoba
mengungkapkan kadar nikotin yang terserap oleh para perokok
pasif yakni dengan cara mengukurnya melalui darah dengan air
seninya. Jadi kesimpulannya adalah bahwa kadar nikotin yang
ada pada perokok pasif masih pada ambang batas normal.
Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa kadar tersebut
mampu menyerapnya kedalam berbagai bahaya penyakit. Zat
yang lain yang banyak diserap oleh para perokok pasif adalah
carcinogenesis, namun demikian para peneliti belum mampu
menentukan kadarnya dalam tubuh perokok pasif ataupun
menyatakan bahwa zat ini bias menjadi pemicu berbagai penyakit
walaupun dengan kadar yang rendah. Menurut iin inayah
menyatakan bahwa salah satu penyebab gastritis adalah merokok.
3.Gambaran Stress Pasien Tentang Kejadian Gastritis Yang
Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf
Kabupaten gowa.
Stres adalah merupakan reaksi tubuh dan psikis terhadap
tuntutan-tuntutan lingkungan kepada seseorang. Reaksi tubuh terhadap
stres misalnya berkeringat dingin,peningkatan frekuensi napas,
peningkatan denyut jantung dan peningkatan aliran darah ke otak. Reaksi
psikis misalnya frustasi, tegang, marah, dan agresi. Dalam situasi stres
terdapat sejumlah perasaan seperti frustasi, ketegangan, marah, rasa
permusuhan, atau agresi. Dengan kata lain, keadaan tersebut berada
dalam tekanan (pressure). Dalam kualitas yang cukup berat, stres
membuat orang bisa sakit bahkan membunuh kita. (Zulham saam,
2013:19).
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Stres Pasien Tentang
Kejadian Gastritis Yang Dirawat Diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf
Kabupaten Gowa bahwa dari 24 responden dengan pasien tidak beresiko
stres sebanyak 11 (45,8%) responden, dan pasien yang beresiko stres
sebanyak 13 (54,2%) responden. Dalam hal ini bahwa satu lagi
penyebab maag adalah stress, system persarafan dari otak itu
berhubungan ke lambung. Jadi kalau kita stress tanpa disadari juga
memicu terproduksinya asam lambung secara berlebihan. Asam lambung
yang berlebihan ini yang bias mengakibatkan munculnya rasa nyeri pada
lambung.
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa stress psikologi
yang dialami oleh seseorang akan sangat beresiko terhadap gastritis,
demikian pula sebaliknya semakin kurang stress psikologi yang dialami
oleh seseorang maka tidak beresiko terhadap terjadinya gastritis
Hal ini di dukung oleh teori Aziz Alimul Hidayat (2012)
menyatakan bahwa stress yang di alami oleh seseorang dapat
menimbulkan reaksi yang ada pada tubuh baik secara
fisikologis mmaupun psikologis. Reaksi pada system
pencernaan dapat mengalami gangguan seperti lambung terasa
kembung, mual, pedih, karena peningkatan asam lambung
(gastritis).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran pengetahuan
dengan penyakit gastritis pada pasien yang dirawat diperawatan 1
RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa’’. maka dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.Gambaran pola makan dengan penyakit gastritis pada pasien
yang dirawat diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf Kabupaten
Gowa. Dari 24 responden dengan frekuensi responden yang
dikategorikan pola makan pasien tidak teratur sebanyak 14
(58,3%) responden.
2.Gambaran Rokok dengan penyakit gastritis pada pasien yang
dirawat diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa.
Dari 24 responden dengan frekuensi responden yang
dikategorikan pasien yang merokok beresiko sebanyak 12
(50,0%) responden. .
3.Gambaran Stres dengan penyakit gastritis pada pasien yang
dirawat diperawatan 1 RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa.
Dari 24 responden dengan frekuensi responden yang
dikategorikan pasien yang beresiko stres sebanyak 13 (54,2%)
responden
SARAN
1.Bagi pemerintah
Diharapkan bagi pemerintah agar selalu
memperlihatkan masyarakat dalam proses pencegahan penyakit gastritis
demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
2.Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat menjdi sumber informasi ilmiah
dalam rangka memperkaya ilmu terutama dalam bidang kesehatan.
3.Bagi petugas kesehatan
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar selalu
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit gastritis,
melalui upaya promosi, preventif, kuratif serta rehabilatif terhadap
penyakit gastritis.
3.Bagi tenaga keperawatan
Diharapkan agar selalu memberikan asuhan
keperawatan terhadap penyakit gastritis, dan selalu memberikan pelatihan
baik kader maupun masyarakat luas.
4.Bagi penderita gastritis
Diharapkan kepada penderita gastritis untuk dapat
mengatur pola makannya serta menghindari atau mengurangi
mengkomsumsi makanan yang terlalu pedas dan berbumbu.
Diharapkan kepada penderita gastritis untuk tidak
merokok atau mengurangi kebiasaan merokok sehingga jauh dari berbagai
penyakit salah satunya adalah gastritis.
Diharapkan kepada penderita gastritis hendaknya
mampu menanggapi setiap persoalan yang dihadapi dengan berfikir positif
sehingga tingkat stress dapat berkurang.
6. Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya
Memperkaya ilmu pengetahuan tentang penyakit
gastritis sangatlah penting untuk kita semua, karena ini
merupakan salah satu cara untuk mencegah kematian, oleh
karena itu marilah kita sama-sama membuka wawasan kita
melalui berbagai sumber informasi yang dapat kita terima.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai