Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN PELANGGARAN

PEMILIHAN SERENTAK
TAHUN 2020
Disampaikan oleh: Sutarno
Pada Kegiatan Rakernis Penyelesaian Sengketa Antar Peserta
dan Penanganan Pelanggaran Bagi Panwaslu Kecamatan se Kabupaten Sukabumi
Sukabumi, 20 – 21 Oktober 2020
fiat justitia ruat caelum.
Hendaklah
keadilan ditegakkan,
walau langit akan runtuh
Lucius Calpurnius Piso Caesoninus
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, dan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bancana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
3. Peraturan Bersama Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Dan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020; Nomor 1 Tahun 2020; Nomor 14 Tahun 2020 Tentang
Sentra Penegakan Hukum Terpadu Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Walikota
Dan Wakil Walikota;
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penanganan Pelanggaran Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota;
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2019 tentang Mekanisme Penanganan Pelanggaran Kode Etik
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, dan Pengawas Tempat
Pemungutan Suara;
PENYAMPAIAN LAPORAN
Pelapor menyampaikan laporan KANTOR
dengan datang langsung ke
kantor Pengawas Pemilihan
PENGAWAS
PEMILIHAN TANDA BUKTI
PENYAMPAIAN LAPORAN
PELAPOR (FORM MODEL A.3)

• Petugas penerima laporan menginput


laporan yang disamapaikan Pelapor ke dalam
• Petugas penerima laporan merinci
Form Model A.1;
dokumen yang diserahkan oleh Pelapor
• Dalam hal Pelapor telah mengisi system
1. WNI yang punya hak kedalam formulor model A.3.;
pelaporan, petugas melakukan verifikasi
pilih pada pemilihan MENGISI SISTEM terhadap isian (lembaran Form Model A.1) • Petugas menerbitkan tanda bukti
setempat PELAPORAN • Petugas memastikan semua kolom kolom penyampaian laporan sebanyak 2 (dua)
2. Pemantau Pemilihan Form Model A.1 telah diisi (kecuali kolom rangkap dengan memberikan nomor
yang terakreditasi di Pelapor dapat juga menyampaikan laporan nomor laporan yang dikosongkan dan kolom penyampaian laporan pada formulir model
KPU Prov/Kab/Kota dengan mengisi system pelaporan terlebih saksi yang tidak wajib diisi); A.3;
3. Peserta Pemilihan dahulu yang outputnya adalah lembar • Petugas memastikam Pelapor menyerahkan • Format penomoran tanda bukti
Form Model A.1 Waktu pengisian sitem fotokopi KTP dan bukti-bukti; penyampaian laporan dapat dilihat dalam
laporan dinyatakan sebagai waktu • Pelapor tidak dapat diwakili oleh pihak lain, fom model A.8.;
penyampaian laporan. tapi hanya bisa didampingi; • Petugas dan Pelapor menandatangani
Setelah mengisi system pelaporan, pelapor • Pengawas pemilihan dapat didampingi oleh
Formulir Model A.3.
polisi dan jaksa Gakkumdu.
tetap diharuskan datang ke kantor
pengawas pemilihan untuk menyerahkan
dokumen-dokumen persyaratan laporan.
KAJIAN AWAL

Penilaian terhadap persyaratan ini menentukan


KAJIAN AWAL SYARAT FORMAL DAN MATERIEL apakah laporan dapat diterima (diregister) atau
tidak

Penilaian terhadap jenis dugaan pelanggaran


JENIS DUGAAN PELANGGARAN menentukan apakah menjadi wewenang
• Kajian Awal dilakukan hanya untuk laporan, pengawas pemilihan atau tidak, serta prosedur
sementara temuan tidak pelu dilakukan kajian penyelesaian apa yang sesuai
awal;
• Kajian Awal dilakukan oleh pengawas pemilihan
paling lama 2 Hari sejak diterbitkan tanda bukti PELIMPAHAN PENANGANAN Pelimpahan berpedoman pada prinsip
penyampaian laporan; penanganan dilakukan di tempat terjadinya
• Kajian Awal disusun dengan menggunakan dugaan pelanggaran
Formulir Model A.4;
• Hasil Kajian Awal diplenokan oleh pengawas
pemilihan. PENANGANAN DIHENTIKAN APABILA Dihentikan apabila peristiwa, terlapor, dan bukti
• Nomor Kajian Awal sama dengan Penomoran LAPORAN TELAH SELESAI DITANGANI OLEH yang dilaporkan sama dengan yang telah selesai
Tanda Bukti Penyampaian Laporan JAJARAN PENGAWAS PEMILIHAN ditangani oleh jajaran pengawas pemilihan
SYARAT FORMAL DAN MATERIEL LAPORAN

1. Identitas Pelapor -> Tertuang dalam Form Model A.1


FORMAL
2. Identitas Terlapor -> Nama dan Alamat/Domisili tertuang dalam Form
Model A.1
3. Penyampaian Laporan tidak melebihi batas waktu -> Mengisi hari dan
tanggal diketahui dalam Form Model A.1
4. Kesesuaian tandatangan Pelapor -> tandatangan Pelapor dalam Form
Model A.1 dengan fotokopi KTP/Identitas dari Dinas Kependudukan

MATERIEL 1. Uraian Kejadian -> Tertuang dalam Form Model A.1. Uraian peristiwa yang
mengandung dugaan pelanggaran pemilihan
2. Waktu dan Tempat Kejadian -> Tertuang dalam Form Model A.1 waktu dan
tempat terjadinya dugaan pelanggaran pemilihan
3. Bukti -> dapat berupa surat, rekaman suara, video dll yang menunjukkan
atau membuktikan adanya dugaan pelanggaran pemilihan
REGISTRASI & Mekanisme p e r b a i k a n
LAPORAN

DIREGISTER
Diberi Nomor Laporan pada
Syarat Formal & Materiel
KAJIAN AWAL Terpenuhi
Form Model A.1 dan Format penomoran registrasi
Dicatatkan dalam buku dapat dilihat dalam
Registrasi Form Model A.18

Syarat Formal & Materiel


Belum Terpenuhi Paling lama 2 hari setelah
Pemberitahuan

Pelapor datang ke kantor Diterbitkan Form Model A.3.1 Tanda


dan melengkapi laporan Terima Perbaikan

Pemberitahuan kepada Pelapor datang menyerahkan Diterbitkan Form Model A.3.1


Pelapor untuk melengkapi dokumen baru tapi tidak dapat Tanda Terima Perbaikan
melengkapi syarat
Paling lama 1 hari setelah
Kajian Awal selesai TiIDAK DIREGISTER
Pelapor tidak datang ke
Diterbitkan Form Model A.17
kantor untuk melengkapi
HASIL KAJIAN AWAL
Diregistrasi dan ditangani oleh pengawas
Terpenuhi Syarat Formal & Materiel dan Termasuk pemilihan yang menerima laporan
Jenis Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilihan,
Etika Penyelenggaran Pemilihan, atau Tindak Pidana Dilimpahkan dan diregistrasi serta ditangani oleh
Pemilihan pengawas pemilihan yang menerima pelimpahan

Termasuk Jenis Dugaan Pelanggaran Peraturan Tidak diregistrasi dan diteruskan kepada instansi yang
Perundang-undangan lainnya dan sama sekali tidak berwenang dengan menggunakan surat keluar dilampiri
terdapat dugaan pelanggaran pemilihan dokumen laporan dan kajian awal. Diterbitkan Status
Laporan (Form Model A.17)

Terpenuhi Syarat Formal dan Materiel tetapi telah Tidak diregistrasi dan diterbitkan status
selesai ditangani oleh jajaran pengawas pemilihan laporan (Form Model A.17)

Tidak diregistrasi dan diterbitkan status laporan (Form Model A.17),


Termasuk Sengketa Pemilihan atau Dugaan serta disampaikan kepada Pelapor untuk menggunakan mekanisme
Pelanggaran Administrasi Pemilihan TSM sebagaimana diatur dalam berdasarkan Perbawaslu 2/2020 atau
Perbawaslu 9/2020
TEMUAN

LAPORAN HASIL
PENGAWASAN PENGAWASAN
PLENO TEMUAN

Pengawasan yang Hasil pengawasan Apabila berdasarkan hasil Apabila berdasarkan


dilakukan sesuai dituangkan dalam Form pengawasan terdapat pleno hasil pengawasan
dengan wilayah kerja Model A dan diberikan dugaan pelanggaran ditetapkan menjadi
masing-masing tanggal sesuai dengan pemilihan, maka paling Temuan, selanjutnya
waktu pengawasan lama 7 hari sejak LHP Temuan dituangkan dalam
dilakukan (Form Model A) dibuat, Form Model A.2
dilakukan pleno untuk
menetapkan bisa atau
tidaknya hasil
pengawasan dijadikan
temuan
INFORMASI
AWAL
INFORMASI LISAN ATAU TULISAN DUGAAN DITINDAKLANJUTI PENELUSURAN
PELANGGARAN YANG DISAMPAIKAN KE KANTOR Dilakukan paling lama 7 hari sejak pleno
PENGAWAS PEMILIHAN dilakukan

INFORMASI DUGAAN PELANGGARAN MELALUI MEDIA Dituangkan dalam Form Hasil penelusuran dituangkan dalam
ELEKTRONIK/SOSIAL RESMI PENGAWAS PEMILIHAN Model A.6 dan diplenokan LAPORAN HASIL PENGAWASAN
oleh Pengawas Pemilihan (LHP)
untuk diputuskan
ditindaklanjuti atau tidak
LAPORAN KEPADA PENGAWAS PEMILIHAN YANG ditindaklanjuti
BERDASARKAN KAJIAN AWAL TIDAK MEMENUHI SYARAT
Apabila terdapat kebenaran dugaan
FORMAL TETAPI MEMENUHI SYARAT MATERIEL
pelanggaran pemiihan, hasil
pengawasan ditetapkan menjadi
TEMUAN dalam pleno, paling lama
INFORMASI YANG DIKETAHUI OLEH PENGAWAS
TIDAK 7 hari sejak LHP dibuat
PEMILIHAN SAAT MELAKUKAN PENANGANAN
PELANGGARAN DITINDAKLANJUTI
PENGKAJIAN/penanganan pelanggaran
3 + 2 Hari

REGISTRASI PENGKAJIAN PLENO

• Dapat meminta keterangan dari pihak


pelapor, saksi, ahli atau terlapor
(Klarifikasi/Form Model A.10);
• Menyusun Kajian (Form Model A.11)

PEMBAHASAN PERTAMA PEMBAHASAN KEDUA


GAKKUMDU GAKKUMDU

Apabila terdapat dugaan tindak pidana Dalam rentang waktu hari 3+2, dilakukan
pemilihan, paling lama 1x24 jam sejak pembahasan kedua berdasarkan kajian yang
temuan/laporan diregister dilakukan telah disusun oleh pengawas pemilihan dan
pembahasan pertama untuk menemukan Laporan Hasil Penyelidikan polisi. Untuk
peristiwa pidana Pemilihan, mencari dan menentukan ada-tidaknya dugaan pidana
mengumpulkan bukti-bukti serta selanjutnya pemilihan berdasarkan dua alat bukti. Selain itu
menentukan pasal yang akan disangkakan menentukan dapat atau tidaknya diteruskan ke
terhadap peristiwa yang dilaporkan/ditemukan tingkat penyidikan
KLARIFIKAS • Undangan Klarifikasi menggunakan Form Model A.7;

I • Pihak yang diperiksa menandatangani atau tidak


menandatangani BA Sumpah (Form Model A.8 atau A.9);
• Klarifikasi dituangkan dalam BA (Form Model A.10) dibuat
hanya dalam satu rangkap;
TATAP MUKA • Salinan BA Klarifikasi dapat diberikan setelah seluruh
proses penanganan selesai;

• Undangan Klarifikasi (Form Model A.7) mencantumkan metode


PEMBENTUKAN jarak jauh (daring) dan direkam secara audio visual;
JARAK JAUH • Pihak yang diperiksa bersedia proses klarifikasi direkam. Jika tidak
TIM KLARIFIKASI
KLARIFIKASI (DARING) bersedia, maka klarifikasi jarak jauh (daring) tidak bisa dilakukan;
• Pihak yang diperiksa menyatakan bersedia atau tidak bersedia
disumpah. Apabila bersedia pemeriksa membacakan lafal sumpah
dan diikuti oleh pihak yang diperiksa. Jika tidak bersedia, klarifikasi
dilakukan tanpa sumpah;
• Keterangan pihak yang diperiksa selain direkam juga
dituangkan dalam BA Klarifikasi;
• BA Klarifikasi hanya ditandatangani oleh
Klarifkator/Pemeriksa;
• Salinan BA Klarifikasi dapat diberikan setela seluruh
penanganan selesai;
• Rekaman tidak diberikan kepada pihak yang diperiksa.
H a s i l pengkajian
Menggunakan Form Model A.13; Direkomendasikan ke DKPP (Jika Pelakunya Penyelenggara
PELANGGARAN KODE ETIK Permanen); Direkomendasikan ke KPU Kab/Kota (Jika pelaku PPK, PPS, dan KPPS); dan
Ditindaklanjuti Bawaslu Kab/Kota (Jika pelaku Panwascam, PKD, PTPS). Rekomendasi disertai
formulir, kajian, dan bukti

Direkomendasikan ke Jajaran KPU Sesuai tingkatan dengan


PELANGGARAN ADMINISTRASI menggunakan Form Model A.14 disertai formulir, kajian, dan bukti.

TINDAK PIDANA PEMILIHAN Direkomendasikan ke penyidik dengan menggunakan Form Model A.15

BUKAN PELANGGARAN PEMILIHAN Dihentikan

DUGAAN PELANGGARAN Diteruskan ke Instansi yang berwenang dengan menggunakan Form


PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA Model A.16 disertai formulir, kajian, dan bukti
STATUS PENANGANAN PELANGGARAN

Diumumkan Pada Papan


Pengumuman Di Sekretariat
Pengawas Pemilihan
STATUS PENANGANAN
PELANGGARAN DITUANGKAN
DALAM FORMULIR MODEL
A.17

Disampaikan kepada Pelapor melalui surat


secara langsung maupun sarana teknologi
informasi
Penanganan pelanggaran t e r k a i t
dengan p r o t o k o l kese hatan
covid-19
Tindakan penghentian kegiatan dilakukan setelah peringatan
PENGHENTIAN/ tertulis diabaikan. Dilakukan Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kab/Kota dengan berkoordinasi dalam Pokja. (Pasal 88C dan
PEMBUBARAN KEGIATAN
Pasal 88D PKPU 13/2020)
Penyampaian pelanggaran protokol kesehatan covid-19 kepada
kepolisian untuk ditindak sebagai tindak pidana umum (UU Wabah
PENYAMPAIAN Penyakit Menular, UU Kekarantinaan Kesehatan, atau KUHP).
PELANGGARAN KE (Pasal 88A PKPU 13/2020)
KEPOLISIAN
PERINGATAN Memerintahkan kepada peserta kampanye yang merupakan ibu
TERTULIS hamil, menyusui dan lansia, atau membawa anak-anak untuk
tidak mengikuti kampanye. (Pasal 88E PKPU 13/2020)
PERINTAH UNTUK TIDAK
MENGIKUTI KAMPANYE

Pasal 88A, Pasal 88B, Pasal 88C, Rekomendasi disampaikan oleh Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Pasal 88D dan Pasal 88E REKOMENDASI SANKSI LARANGAN Kab/Kota setelah dilakukan penanganan sesuai Perbawaslu
PKPU 13/2020 MELAKUKAN METODE KAMPANYE
YANG DILANGGAR
8/2020. (Pasal 88B dan Pasal 88D huruf c PKPU 13/2020)
PENGHITUNGAN HARI
Terdapat beberapa norma yang menggunakan kata “sejak” atau “setelah”. Dalam konteks hari kalender (1x24 jam) cara
penghitungan waktunya tidak berbeda. Misalnya norma kajian awal yang harus dilakukan paling lama 2 hari “sejak”
laporan disampaikan. Seandainya laporan disampaikan pada tanggal 7 Oktober 2020 jam 14.00 WIB (waktu tercatat
dalam Form Model A.1 dan A.3), maka simulasinya demikian:

7 Okt, Jam 14.00 WIB 8 Okt, Jam 14.00 WIB 9 Okt, Jam 14.00 WIB

Hari 1 Hari 2

Dari simulasi di atas, maka Kajian awal dilakukan paling lambat sampai tanggal 9 Oktober 2020, jam 14.00 WIB. Cara
penghitungan demikian akan sama meskipun norma “sejak” diganti dengan “setelah”. Hal ini dikarenakan penghitungan
menggunakan hari kalender (1x24 jam) sebagaimana diatur dalam ketentuan umum Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2020.
Penggunaan kata yang berbeda sudah terjadi pada Pasal 134 ayat (4) dan ayat (5) UU Pemilihan, sehingga dalam
Perbawaslu tidak dapat mengunakan pilihan satu kata saja, meskipun dalam aplikasinya kata “sejak” dan “setelah” tidak
memiliki perbedaan.
“Dalam Keadaan Pandemi,
Maka
Penanganan Pelanggaran Pemilihan
Wajib Mengikuti
Standar Protokol Kesehatan”
Makan Durian Ditemani Sang Kekasih
Cukup Sekian Diucapkan Terima Kasih

Bila Ada Sumur Di Ladang, Bolehlah


Kita Menumpang Mandi
Bila Umur Kita Panjang, Semoga Kita
Berjumpa Lagi

Anda mungkin juga menyukai