Anda di halaman 1dari 24

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH


KABUPATEN BEKASI

2.1 Profil Geografis, Administrasi dan Kondisi Fisik Wilayah


2.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui
oleh jalur regional yang menjadi perlintasan antara ibu kota
propinsi dan ibu kota. Secara geografis Kabupaten Bekasi terletak
antara 60 10’ 53” – 60 30’ 6” Lintang Selatan dan 1060 48’ 28” –
1070 27’ 29” Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten
Bekasi berada di sebelah barat wilayah Propinsi Jawa Barat yang
memanjang dari utara ke selatan.

2.1.2 Wilayah Administratif


Wilayah Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha, meliputi
23 Kecamatan. Secara administratif Kabupaten Bekasi mempunyai
batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Laut Jawa
Selatan : Kabupaten Bogor
Barat : DKI Jakarta dan Kota Bekasi
Timur : Kabupaten Karawang

Secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh seorang


Bupati. Jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi sebanyak
23 kecamatan yang terdiri dari 182 desa dan 5 kelurahan. Jumlah
desa/kelurahan di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13.
Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu
kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan Muaragembong,
sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak
adalah Kecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas adalah
Muaragembong (14.009 Ha) atau 11,00 % dari luas kabupaten.

1
2.1.3 Kondisi Fisik Wilayah
A. Klimatologi
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 28 0-
320C. Curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada
bulan Januari

B. Kondisi Air Tanah


Sekitar 15,5 % wilayah Kabupaten Bekasi memiliki air tanah yang
terintrusi air laut terutama di Kecamatan Muaragembong dan
Tarumajaya, 20,1 % memiliki air tanah dalam dan 64,4 % memiliki
air tanah dangkal.
Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian
besar merupakan air tanah dangkal yang berada pada kedalaman
5 – 25 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam
pada umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200 meter.

Kondisi air tanah di 5 kecamatan yaitu Cikarang Pusat, Cikarang


Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur
memiliki debit sumur umumnya 5 lt/dtk. Kedalaman akuifer
dangkal dapat mencapai lebih dari 25 m. Kedalamannya
bervariasi antara 5-8 m di daerah pegunungan dan 2-4 m di
daerah dataran di bawah permukaan tanah setempat. Lapisan
akuifer dalam berada pada kedalaman 40 – 140 m di bawah muka
tanah setempat. Untuk Kecamatan Setu, Serang Baru, Cikarang
Selatan, Karang Bahagia, dan Pebayuran mempunyai potensi air
tanah sedang. Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu umumnya
potensi air tanahnya kecil, setempat dan langka.

C. Kondisi Air Permukaan


Kabupaten Bekasi merupakan SWS Citarum sepanjang 2.068 km2.
Sungai yang berada di Kabupaten Bekasi adalah Kali Cikarang,
Kali Ciherang, Kali Blencong, Kali Jambe, Kali Sadang, Kali

2
Cikedokan, Kali Ulu, Kali Cilemahabang, Kali Cibeet, Kali
Cipamingkis, Kali Siluman, kali Srengseng, kali Sepak, Kali Jaeran,
dan Kali Bekasi.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 68


Tahun 1997 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air, sungai-
sungai di Kabupaten Bekasi yang dimanfaatkan untuk keperluan
air baku air minum dan kegiatan pertanian adalah Sungai Citarum,
Sungai Cibeet, Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang.

Kondisi kualitas sungai berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air


sungai yang dilaksanakan oleh BPLH Kabupaten Bekasi tahun
2011 adalah sebagai berikut :
1. Sungai Jambe, kondisi air dibawah baku mutu dan untuk
beberapa parameter melebihi ambang batas yaitu Do, Zn,
COD, BOD
2. Sungai Menir, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang
melebihi ambang batas adalah Zn
3. Sungai Jaeran, kondisi di bawah baku mutu dan parameter
yang melebihi ambang batas Zn
4. Sungai Cikedokan, kondisi di bawah baku mutu dan parameter
yang melebihi ambang batas adalah Nitrit dan MBAS
(konsentrasi deterjen)
5. Sungai Sadang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter
yang melebihi ambang batas adalah MBAS (konsentrasi
deterjen)
6. Kali Ulu, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yeng
melebihi ambang batas Nitrit
7. Sungai Cilemahabang, kondisi di bawah baku mutu dan
parameter yang melebihi ambang batas Zn
8. Sungai CBL, kondisi di bawah baku mutu
9. Sungai Cikarang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter
yang melebihi ambang batas MBAS (konsentrasi deterjen)

3
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Bekasi

No DAS Luas Debit (m3/dtk)


1 CBL 842,5 m3/dtk
2 Ciherang 216 m3/dtk
3 Citarum 2342,5 m3/dtk
4 Bekasi 410 m3/dtk
Sumber : Kegiatan Survei dan Pendataan DAS di Kabupaten Bekasi,
Bappeda, 2011

Luas wilayah Kabupaten Bekasi adalah 127.388 Ha, luas masing-masing


kecamatan dan jumlah desa di Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada
table 2.2

Tabel 2.2
Luas Wilayah dan Jumlah Desa

4
Sumber : Bekasi Dalam Angka, Tahun 2011

D. Wilayah Yang Dipengaruhi Oleh Pasang Surut


Wilayah pantai utara Kabupaten Bekasi terdiri dari Kecamatan
Muaragembong, Tarumajaya, dan Babelan. Wilayah ini sering
mengalami banjir pasang surut (rob). Kecamatan Babelan
termasuk salah satu kecamatan yang cukup berkembang hl ini
dikarenakan letaknya yang berbatasan dengan DKI Jakarta,
sedangkan Kecamatan Muaragembong lebih didominasi
penggunaan lahannya untuk tambak dan mangrove.

Tabel 2.3
Wilayah Pantai Utara Kabupaten Bekasi

5
Jumlah Desa / Desa/Kelurahan Luas Wilayah Jumlah penduduk
Kecamatan
Keluarahan Ha jiwa
Babelan 9 Bahagia 6,360 209,564
Kebalen
Babelankota
Kedungpengawas
Kedungjaya `
Bunibakti
Muarabakti
Pantaihurip
Huripjaya

Tarumajaya 8 Pusakarakyat 5,463 109,296


Setiaasih
Pahlawansetia
Setiamulya
Segaramakmur
Pantaimakmur
Segarajaya
Samudrajaya

Muaragembong 6 Pantaiharapanjaya 14,009 35,503


Pantaimekar
Pantaisederhana
Pantaibakti
Pantaibahagia
J ayasakti

Jumlah 23 25,832 354,363


Sumber : BDA Tahun 2011

6
Peta 2.2
Peta

Peta 2.1 Wilayah Administrasi


Wilayah Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi

7
2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah Penduduk dan Struktur Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Struktur Umur

Jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi pada tahun 20110 menurut


data BPS Kabupaten Bekasi Tahun 2011 sebanyak 2.630.401 jiwa.
Jumlah penduduk terbanyak ada di Kecamatan Tambun Selatan
sebanyak 417.008 jiwa dan jumlah penduduk yang paling rendah
ada di kecamatan Tambelang sebanyak 35.376 jiwa.
Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah
Kecamatan Tambun Selatan dengan angka kepadatan 9.675
jiwa/km2, sedangkan yang paling rendah kepadatan penduduknya
adalah Kecamatan Muaragembong dengan angka kepadatan 253
jiwa/km2.

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi,


terlihat bahwa penduduk paling banyak terkonsentrasi di wilayah
perkotaan dan sepanjang koridor timur barat yaitu Cikarang
Selatan, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Selatan. Selain itu juga
kecamatan yang berdekatan dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta
seperti Kecamatan Tambun Utara, Tarumajaya, Babelan.

Penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk usia


produktif (15 - 64 tahun) mencapai 1.790.897 orang atau 68,08 %.
Sedangkan penduduk yang belum produktif (<10 tahun) 542.689
orang atau 20,63 % dan yang tidak produktif lagi (65 tahun ke
atas) 68.811 orang atau 2,62 % . Sehingga beban
ketergantungan sebesar 46,88.

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi setiap tahunnya selalu
bertambah dilihat dari data jumlah penduduk. Laju pertumbuhan

8
rata-rata penduduk berdasarkan data BPS Kabupaten Bekasi
adalah rata-rata 4,7 %.

2.2.3 Proyeksi penduduk


Untuk proyeksi penduduk, BPS Kabupaten Bekasi menggunakan
rumus metode geometric, yaitu menggunakan asumsi bahwa
jumlah penduduk akan bertambah secara geometric
menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk. Laju
pertumbuhan dianggap sama setiap tahunnya. Proyeksi jumlah
Penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2015 adalah sebanyak
3.309.034 jiwa

Rumus pertumbuhan penduduk


Pt = Po (1 + r)n
Pt = penduduk tahun n
Po = penduduk tahun eksisting
r = laju pertumbuhan penduduk
n = tahun

Tabel 2.3

Jumlah dan kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksi 5 Tahun ke depan

Luas Angka Jumlah penduduk Jumlah KK Kepadatan Penduduk


Wilayah Pertumbuhan Tahun Tahun jiwa/HA
Kecamatan Ha 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016* 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016* 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016*
Setu 6,216 0.052 111,670 117,478 123,588 130,015 136,775 143,888 151,370 29,191 30,655 32,249 33,926 35,691 37,546 39,499 18 19 20 21 22 23 24
Serang Baru 6,380 0.0906 103,587 112,976 123,212 134,375 146,549 159,826 174,307 28,888 31,021 33,832 36,897 40,239 43,885 47,861 16 18 19 21 23 25 27
Cikarang Pusat 4,760 0.0678 56,756 60,605 64,714 69,102 73,787 78,789 84,131 15,955 17,101 18,260 19,499 20,821 22,232 23,739 12 13 14 15 16 17 18
Cikarang Selatan 5,174 0.0896 143,030 155,845 169,809 185,024 201,602 219,665 239,347 45,949 50,000 54,480 59,361 64,680 70,476 76,790 28 30 33 36 39 42 46
Cibarusah 5,039 0.042 74,587 77,722 80,986 84,388 87,932 91,625 95,473 19,183 19,991 20,831 21,706 22,617 23,567 24,557 15 15 16 17 17 18 19
Bojongmangu 6,006 0.0039 25,033 25,131 25,229 25,327 25,426 25,525 25,625 7,740 7,801 7,831 7,862 7,893 7,923 7,954 4 4 4 4 4 4 4
Cikarang Timur 5,131 0.0339 91,326 94,423 97,624 100,933 104,355 107,893 111,550 24,433 25,274 26,131 27,017 27,932 28,879 29,858 18 18 19 20 20 21 22
Kedungwaringin 3,153 0.0137 55,654 56,415 57,188 57,971 58,766 59,571 60,387 13,692 13,936 14,127 14,320 14,517 14,716 14,917 18 18 18 18 19 19 19
Cikarang Utara 4,330 0.0453 230,563 240,997 251,914 263,326 275,255 287,724 300,757 69,505 72,590 75,878 79,316 82,909 86,664 90,590 53 56 58 61 64 66 69
Karangbahagia 4,610 0.0205 90,654 92,512 94,408 96,344 98,319 100,334 102,391 22,042 22,574 23,037 23,509 23,991 24,483 24,985 20 20 20 21 21 22 22
Cibitung 4,530 0.0633 195,566 207,945 221,108 235,104 249,986 265,810 282,636 52,146 55,204 58,698 62,414 66,365 70,566 75,033 43 46 49 52 55 59 62
Cikarang Barat 5,369 0.0501 211,578 222,181 233,312 245,001 257,276 270,165 283,701 63,564 66,713 70,055 73,565 77,251 81,121 85,185 39 41 43 46 48 50 53
Tambun Selatan 4,310 0.0421 417,008 434,567 452,862 471,928 491,796 512,501 534,077 108,787 113,385 118,159 123,133 128,317 133,719 139,349 97 101 105 109 114 119 124
Tambun Utara 3,442 0.0802 137,099 148,101 159,979 172,809 186,668 201,639 217,811 33,491 35,766 38,634 41,733 45,080 48,695 52,601 40 43 46 50 54 59 63
Babelan 6,360 0.0598 209,564 222,099 235,381 249,456 264,374 280,183 296,938 50,669 53,644 56,852 60,252 63,855 67,673 71,720 33 35 37 39 42 44 47
Tarumajaya 5,463 0.0545 109,296 115,257 121,539 128,162 135,147 142,513 150,280 26,556 28,111 29,643 31,259 32,962 34,759 36,653 20 21 22 23 25 26 28
Tambelang 3,791 0.0003 35,376 35,386 35,397 35,407 35,418 35,428 35,439 8,265 8,293 8,295 8,298 8,300 8,303 8,305 9 9 9 9 9 9 9
Sukawangi 6,719 0.0099 43,119 43,544 43,975 44,410 44,850 45,294 45,743 10,428 10,577 10,682 10,787 10,894 11,002 11,111 6 6 7 7 7 7 7
Sukatani 3,752 0.018 70,299 71,566 72,854 74,166 75,501 76,860 78,243 16,969 17,344 17,656 17,974 18,298 18,627 18,962 19 19 19 20 20 20 21
Sukakarya 4,240 0.0024 42,468 42,569 42,671 42,774 42,876 42,979 43,082 10,619 10,691 10,717 10,742 10,768 10,794 10,820 10 10 10 10 10 10 10
Pebayuran 9,634 0.0059 92,821 93,370 93,921 94,475 95,032 95,593 96,157 22,807 23,028 23,164 23,301 23,438 23,576 23,715 10 10 10 10 10 10 10
Cabangbungin 4,970 0.0051 47,844 47,672 47,913 48,155 48,399 48,644 48,890 11,600 11,607 11,666 11,725 11,784 11,844 11,904 10 10 10 10 10 10 10
Muaragembong 14,009 0.0027 35,503 35,600 35,696 35,792 35,889 35,986 36,083 8,337 8,337 8,360 8,382 8,405 8,427 8,450 3 3 3 3 3 3 3

9
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


Jumlah pendapatan daerah di Kabupaten Bekasi di peroleh dari
PAD, dana perimbangan dan pendapatan plain-lain yang sah. Jika
dilihat dari tabel terlihat bahwa pendapatan setiap tahunnya
menurun.

Tabel 2.4
Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
Sumber : Bekasi Dalam Angka 2007 - 2012

NO ANGGARAN n-4 n-3 n-2 n-1 n


a b c d e f g
A Pendapatan
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 599,592,227,049 258,773,032,129 289,909,507,395 249,063,806,936 196,320,104,849
2 Dana Pertimbangan (Transfer) 1,157,037,049,474 1,146,305,165,039 1,065,741,336,390 977,738,732,256 798,411,987,466
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 607,143,373,205 329,581,235,577 239,850,492,643 171,467,817,513 171,437,493,435
Jumlah Pendapatan 2,363,772,649,728 1,735,259,432,745 1,595,501,336,428 1,398,270,356,705 1,166,169,585,750
B Belanja
1 Belanja Tidak Langsung 1,141,072,260,718 953,507,338,323 914,512,468,230 636,850,639,835 457,098,791,224
2 Belanja Langsung 1,175,307,602,670 747,417,901,877 996,213,054,467 403,301,422,938 683,777,651,130
Jumlah Belanja 2,316,379,863,388 1,700,925,240,200 1,910,725,522,697 1,040,152,062,773 1,140,876,442,354
Surplus / Defisit Anggaran 47,392,786,340 34,334,192,545 315,224,186,269 358,118,293,932 25,293,143,396

Tabel 2.5
Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi Per
Penduduk 5 Tahun Terakhir
Sumber : Realisasi APBD 2007 – 2011, Bappeda
No Sektor 2007 2008 2009 2010 2011
A. Air Limbah
1 Dinas Kebersihan, Pertamanan 137,492,800 43,872,000 237,648,200 222,365,600 90,013,500
dan Damkar
2 Dinas Tata Ruang dan 771,427,750 503,231,300 1,792,968,750 217,348,000 2,749,155,800
Permukiman

B. Persampahan 10,953,875,530 9,151,368,225 7,136,814,150 9,997,666,300 9,453,386,900


C. Drainase
Dinas tata ruang 922,945,805 73,461,945 572,474,700
Dinas Bina Marga dan SDA 885,866,200 197,785,000 1,131,410,000 6,636,459,150
D. Aspek PHBS (pelatihan, 347,489,800 507,384,300 1,369,674,500 1,587,452,400 356,770,200
sosialisasi, komunikasi,
pendampingan)
E. Total belanja Modal Sanitasi 13,133,231,685 11,165,183,970 11,307,365,300 13,156,242,300 19,285,785,550
F. Total belanja Modal Sanitasi 13,133,231,685 11,165,183,970 11,307,365,300 13,156,242,300 19,285,785,550
dari APBD Murni
G. Total belanja APBD 1,398,270,356,705 1,623,653,309,514 1,735,259,432,745 2,363,250,553,528
H. #DIV/0! 0.80 0.70 0.76 0.82
Proporsi Belanja Modal Sanitasi
Terhadap Belanja Total
I. Jumlah penduduk 2,193,776 2,274,842 2,630,401 2,753,961.00
J. Belanja Modal Sanitasi per 5,089.48 4,970.62 5,001.61 7,002.93
Penduduk 10
Indeks Fiskal ruang menggambarkan potensi besaran APBD yang
dapat dialokasikan untuk belanja infrastruktur di Kabupaten Bekasi.
Data tersebut dapat dilihat pada table 2.6

Tabel 2.6
Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Bekasi 5 Tahun
Terakhir

Indeks Kemampuan
Tahun Fiskal (IFRD)
Kabupaten Bekasi

2008 0.5608
2009 0.292
2010 0.292
2011 0.269
2012 0.23
Sumber : PMK Tahun 2008 - 2012

PDRB Kabupaten Bekasi setiap tahunnya selalu meningkat sejalan


dengan pertumbuhan yang meningkat.
Tabel 2.7
Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terakhir

NO D E SK R I P SI 2008 2009 2010 2011* 2012**

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(Rp.) 49,302,484.58 51,789,754.54 54,989,407.44 58,433,009.29 62,481,291.50
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)
3 Upah MinimumRegional (Rp) 900,000 980,000 1,084,140 1,168,974 1,491,000
4 Inflasi (%) 11.1 2.58 7.59 4.79
5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6.07 5.04 6.18 6.26 6.31
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi
Ket : * angka sementara
** angka estimasi

11
2.4 Tata Ruang Wilayah
Penataan ruang Kabupaten Bekasi bertujuan mewujudkan tata
ruang yang dinamis bagi pengembangan kawasan
industry,permukiman dan pertanian yang harmonis didukung
infrastruktur yang handal dan iklim investasi yang kondusif.

A. Kebijakan Penataan Ruang


Kebijakan penataan ruang meliputi :
a. percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat
perkotaan;
b. pembangunan prasarana utama untuk peningkatan
aksesibilitas, produksi, produktifitas, koleksi dan distribusi
serta mewujudkan keterpaduan antarwilayah di Kabupaten
Bekasi dan antara wilayah Kabupaten Bekasi dengan
wilayah lain;
c. pembangunan dan peningkatan prasarana lainnya meliputi
prasarana sumberdaya, energi dan kelistrikan,
telekomunikasi, dan sumber daya air;
d. pembangunan dan peningkatan prasarana lingkungan
meliputi persampahan, limbah, sistem drainase dan
evakuasi bencana;
e. peningkatan pelestarian fungsi kawasan lindung meliputi
kawasan hutan lindung, kawasan resapan air, kawasan
sempadan sungai, sempadan pantai dan sempadan
danau/waduk/situ, kawasan pantai berhutan bakau, taman
wisata alam, kawasan rawan banjir dan kawasan
perlindungan plasma nutfah;
f. pengoptimalan dayaguna kawasan budidaya secara sinergi
didasarka pada daya dukung dan daya tampung lingkungan
dalam konteks pembangunan berkelanjutan; dan
g. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan
keamanan negara.

12
B. Strategi Pengembangan
Strategi percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat
perkotaan yang telah ditetapkan secara bertahap sesuai dengan
skala prioritas meliputi :
a. mempercepat penataan fungsi dan peran Kecamatan Setu dan
Kecamatan Tambun Selatan sebagai pusat perkotaan bagian
dari sistem perkotaan PKN Jabodetabek yang mengemban
fungsi pengembangan industri skala nasional;
b. mempercepat perwujudan pengembangan PKL Kecamatan
Cikarang Pusat, Kecamatan Tarumajaya, Kecamatan Cibitung,
Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Cibarusah untuk
mengemban fungsi yang telah ditetapkan;
c. mempercepat perwujudan pengembangan perkotaan
Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat dan
Cikarang Timur sebagai PKL promosi;
d. mempercepat perwujudan pengembangan Kecamatan
Cikarang Selatan, Kecamatan Cikarang Utara, Kecamatan
Cikarang Barat, Kecamatan Cikarang Timur, Kecamatan
Babelan dan KecamatanCibitung sebagai PPK;
e. mempercepat perwujudan Nagasari, Hegarmukti,
Sukabungah, Cibarusahkota, Serang Sukaragam,
Cibening, Tamansari, Tanjungbaru, Karang Satria,
Bahagia, Pusaka Rakyat, Pantai Bahagia, Sindang Jaya,
Sukamantri, Karanghaur, Karang Mukti, Karan Mekar,
Sukatenang, Sukamulya untuk mengemban fungsi sebagai
PPL; dan
f. mempercepat perwujudan pengembangan Kecamatan
Tambelang untuk mengemban sebagai rencana ibu kota /
pusat pemerintahan daerah

Strategi pembangunan dan peningkatan prasarana lainnya


meliputi :
a. mengembangkan prasarana energi dan kelistrikan untuk

13
kebutuhan non domestik dan domestik, serta pelayanan lokal
dan regional.
b. mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan
prasarana sumberdaya air untuk meningkatkan dan
mempertahankan jaringan irigasi yang ada dalam rangka
ketahanan pangan; suplai air baku untuk air minum;
pengendalian banjir dan kekeringan dengan penerapan
rekayasa teknologi, serta konservasi sumber daya air melalui
kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air,
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
dengan mengacu pada pola pengelolaan sumberdaya air yang
ditetapkan pada setiap wilayah sungai
c. mengembangkan prasarana telekomunikasi informatika dan
penyiaran;
d. mengarahkan pembangunan jaringan telekomunikasi kearah
pemanfaatan bersama menara telekomunikasi
e. meningkatkan kapasitas daya terpasang dan jaringan
distribusi pelayanan energi listrik untuk kebutuhan non
domestik dan domestik;
f. mengoptimalkan pendayagunaan, pengelolaan dan
pengembangan prasarana sumberdaya air meningkatkan dan
mempertahankan jaringan irigasi dalam rangka ketahanan
pangan, suplai air baku untuk keperluan air minum,
pengendalian banjir dan kekeringan

Strategi pembangunan dan peningkatan prasarana lingkungan


sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, meliputi :
a. meningkatkan penyediaan dan kualitas pelayanan air minum
system perpipaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di kawasan
perkotaan.
b. mengembangkan sistem pengelolaan persampahan dengan
teknik dan metoda yang berwawasan lingkungan;
c. meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana
14
persampahan, serta pengelolaan berbasis masyarakat melalui
integrasi 3R dengan prinsip berkelanjutan, mandiri dan tuntas
ditempat secara mandiri dan berkesinambungan;
d. mengembangkan sarana dan prasarana pengolahan limbah;
e. mengembangkan prasarana drainase;
f. meningkatkan upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi
bencana di Kabupaten

Rencana Prasarana Pengelolaan persampahan terdiri dari :


a. peningkatan dan pengembangan TPPAS di Desa Burangkeng
Kecamatan Setu seluas kurang lebih 11 (sebelas) hektar;
b. peningkatan dan pembangunan Tempat Penampungan
Sementara (TPS) dengan pengelolaannya secara merata di
setiap kecamatan;
c. penerapan 3R (Recycle, Reuse, Reduce) dalam pengelolaan
sampah mulai dari sumber sampah (domestik, niaga,industri
dan lain-lain); dan

Rencan prasarana pengelolaan limbah terdiri dari :


a. peningkatan prasarana pengolahan limbah di kawasan
industri;
b. peningkatan prasarana pengolahan limbah di permukiman
perkotaan; dan
c. pembangunan Pusat Pengolahan Limbah Industri Bahan
Berbahaya dan Beracun (B-3) dengan alternatif di Desa
Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu.

Rencana pengembangan drainase


a. Pengembangan drainase mikro meliputi:
1. pembangunan prasarana drainase permukiman
perkotaan dan permukiman perdesaan;
2. penataan sistem prasarana drainase secara terpadu,
meliputi sistem primer, sekunder, dan tersier;

15
b. Pengembangan prasarana drainase makro melalui
normalisasi dan rehabilitasi sungai.

C. Rencana Pola Ruang


Kawasan Permukiman
Pengembangan kawasan permukiman tersebar di seluruh
kecamatan. Pengembangan kawasan permukiman di perkotaan
meliputi wilayah :
Kecamatan Cibitung, Karang Bahagia, Tambun Utara, Sukatani
Sukawangi, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Tambun Selatan,
Serang Baru, Setu, Cikarang Selatan, Cikarang Barat.

Pengembangan kawasan permukiman perdesaan meliputi


wilayah :
Kecamatan Babelan, Muaragembong, Cabangbungin,
Cibarusah, Bojongmangu, Serang Baru.

Pengembangan kawasan permukiman perkotaan diarahkan


untuk
a. pengembangan hunian vertikal berupa rusunami dan
rusunawa diperkotaan dan kawasan industri;
b. pengembangan kawasan permukiman mandiri; dan
c. peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman.

Pengembangan permukiman kawasan perdesaan diarahkan


untuk :
a. pengembangan hunian horizontal; dan
b. peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman

Kawasan rawan bencana meliputi :


1. Kawan rawan bencana gelombang pasang di Kecamatan
muaragembong
2. Kawasan rawan bencana banjir :

16
- Tambun Utara, Tambun Selatan, Tarumajaya, Cibitung,
Cikarang Timur Cikarang Utara, Cabangbungin,
Kedungwaringin, Pebayuran, Sukakarya, Sukatani,
Sukawangi, Tambelang, Babelan.
3. Daerah rawan bencana longsor di Kecamatan Bojongmangu

D. Arahan pemanfaatan Ruang


Prasarana Sumber daya air :
a. peningkatan pelayanan jaringan air bersih;
b. penyediaan air baku dengan peningkatan pengelolaan situ;
dan
c. pembangunan prasarana sumberdaya air dan pengendali
banjir

Prasarana permukiman :
a. pembangunan TPPAS, meliputi :
1. penyempurnaan kondisi TPPAS eksisting di Desa
Burangkeng Kecamatan Setu;
2. studi kelayakan lokasi Bahan Pusat Pengelolahan
Limbah Industri – Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLI-
B3) di DesaBojongmangu dan Desa Karangmulya;
3. pendistribusian TPS merata di seluruh kecamatan;
4. pengelolaan limbah B3 dengan mengembangkan PPLI-
B3; dan
5. penerapan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle)
b. pengembangan hunian vertikal di kawasan perkotaan dan di
kawasan industri;
c. pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap
bangun;
d. peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan dan
pengembangan Instalasi Pengolahan Air ( IPA) atau Water
Treatment Plant (WTP);
e. pengembangan pengolahan air limbah memperhatikan baku

17
mutu limbah cair dan sistem terpisah dari pengelolaan air
limbah industry secara terpusat terutama pada kawasan
perumahan padat, pusat bisnis dan sentra industri; dan
f. penataan jaringan drainase perkotaan.

2.5 Sosial dan Budaya


Sekolah Dasar terdiri atas sekolah negeri inpres dan swasta.
Seluruhnya berjumlah 808 sekolah dengan menampung 290.974
murid. Sekolah Menengah Pertama sebanyak 229 buah, terdiri
dari 105 Negeri dan 124 Swasta, dengan 3.743 Guru.

SMU di Kabupaten Bekasi berjumlah 90 sekolah dengan


menampung 32.251 murid. MI negeri dan swasta seluruhnya
berjumlah 170 MI dengan menampung 30.757 murid dan dididik
oleh 1.414 guru. MTs berjumlah 125 sekolah dengan menampung
murid 25.875 orang dan tenaga pengajar 3.396 orang. Tahun
2010 murid MA berjumlah 5.103 murid ditampung di 34 madrasah
dengan tenaga pengajar 689 orang

Tabel 2.8

18
Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bekasi

Ibtidaiyah SMP Tsanawiyah SMU Aliyah SMK Jumlah


Kecamatan SDNegeri SDSwasta
Setu 33 4 7 15 7 2 2 6 76
Serang Baru 23 7 4 8 4 3 1 1 51
Cikarang Pusat 19 2 1 5 - 2 - 2 31
Cikarang Selatan 24 8 1 10 2 8 1 4 58
Cibarusah 27 4 5 12 3 5 1 6 63
Bojongmangu 15 - 4 3 2 2 - - 26
Cikarang Timur 31 1 3 6 5 2 1 2 51
Kedungwaringin 26 - 3 7 3 2 - 3 44
Cikarang Utara 56 12 7 13 10 8 3 11 120
Karangbahagia 28 - 4 6 7 3 1 6 55
Cibitung 38 4 6 9 5 2 2 1 67
Cikarang Barat 43 12 8 13 6 4 2 8 96
Tambun Selatan 64 25 10 39 8 17 1 18 182
Tambun Utara 28 6 6 12 2 4 - 8 66
Babelan 44 7 23 20 11 7 5 8 125
Tarumajaya 26 4 19 10 10 2 2 4 77
Tambelang 16 - 6 3 5 2 2 1 35
Sukawangi 17 - 7 2 7 4 2 3 42
Sukatani 25 5 12 8 8 3 3 1 65
Sukakarya 21 - 6 7 5 1 1 - 41
Pebayuran 50 3 6 7 7 3 1 1 78
Cabangbungin 26 2 9 9 5 2 2 5 60
Muaragembong 21 1 13 5 3 2 1 - 46
JUMLAH 701 107 170 229 125 90 34 99 1555

Sumber : BDA TAhun 2011

Jumlah fasilitas yang paling banyak berada di Kecamatan Tambun


Selatan yaitu 182 sekolah dari SD sampai dengan SMU. Jumlah
tersebut tentunya juga sebanding dengan besarnya jumlah
penduduk di Kecamatan Tambun Selatan yang merupakan
kecamatan paling banyak penduduknya di Kabupaten Bekasi.

Keberadaan kawasan kumuh di perkotaan menjadi satu bagian


permasalahan tersendisi di perkotaan. Di Kabupaten Bekasi periode
2009 – 2009 telah mencoba untuk mengidentifikasi lokasi dan
luasannya. Luas kawasan kumuh yang teridentifikasi adalah 164 Ha
di 12 kecamatan.

Jumlah penduduk miskin dihitung berdasarkan jumlah penduduk


keluarga pra sejahtera dan jumlah penduduk yang termasuk dalam
keluarga sejahtera I dalam Laporan Hasil Pendataan Keluarga

19
(R/I/KS/2011) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bekasi Tahun 2011.

Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

KELUARGA SEJAHTERA I
NO NAMA KECAMATAN KELUARGA PRA SEJAHTERA TOTAL
ALEK BUKAN ALEK ALEK BUKAN ALEK
1 TARUMAJAYA 8,007 2,885 4,859 2,132 17,883
2 BABELAN 10,347 2,810 5,338 2,507 21,002
3 SUKAWANGI 6,505 2,462 1,623 1,083 11,673
4 TAMBELANG 5,244 1,756 1,550 1,132 9,682
5 TAMBUN UTARA 7,911 993 3,595 1,103 13,602
6 TAMBUN SELATAN 7,422 8,306 12,146 17,064 44,938
7 CIBITUNG 7,898 2,526 10,709 3,650 24,783
8 CIKARANG BARAT 6,299 4,226 7,491 8,615 26,631
9 CIKARANG UTARA 10,877 1,141 6,924 1,032 19,974
10 KARANG BAHAGIA 14,858 110 5,920 147 21,035
11 CIKARANG TIMUR 10,783 3,607 4,990 2,911 22,291
12 KEDUNG WARINGIN 7,617 609 3,777 530 12,533
13 PEBAYURAN 11,518 4,735 6,854 3,714 26,821
14 SUKAKARYA 9,266 25 3,060 360 12,711
15 SUKATANI 9,950 683 2,436 371 13,440
16 CABANG BUNGIN 7,107 1,788 1,744 1,745 12,384
17 MUARA GEMBONG 5,839 333 2,209 391 8,772
18 SETU 5,540 2,719 4,628 2,153 15,040
19 CIKARANG SELATAN 5,428 1,877 2,102 3,635 13,042
20 CIKARANG PUSAT 4,587 169 1,208 612 6,576
21 SERANG BARU 4,922 720 3,803 702 10,147
22 CIBARUSAH 5,758 1,350 4,792 1,098 12,998
23 BOJONG MANGU 5,481 991 817 969 8,258
TOTAL KABUPATEN 179,164 46,821 102,575 57,656 386,216
Sumber : Hasil Pendataan Keluarga (R/I/KS/2011) Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Bekasi

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah


Susunan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Bekasi mengacu
pada Peraturan Daerah no 7 tahun 2009 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi.

Ada beberapa dinas/instansi yang terkait dengan sanitasi adalah


sebagai berikut :
20
- Bappeda dalam rangka perencanaannya
- Badan pengelolaan Lingkungan Hidup
- Badan pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(BPMPD)
- Dinas kesehatan
- Dinas kebersihan, pertamanan dan pemadam kebakaran
- Dinas tata ruang dan permukiman
- Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Gambar 2.2
Dinas Yang Memiliki Keterkaitan Fungsi langsung ataupun
Tidak Langsung Dalam Pembangunan Sanitasi Di Kabupaten
Bekasi

Bupati

Dinas
Dinas tata
Kebersihan, Dinas Bina
Dinas Ruang dan
Bappeda BPLH BPMPD Pertamana Marga dan
Kesehatan Permukima
n dan PSDA
n
Damkar

21
LAMPIRAN

22
Kecamatan Desa Luas Wilayah
Kumuh (ha)
Cibarusah Cibarusah Kota5,56
Cibitung Wanasari 6,805
Muktiwari 3,054
Cikarang Selatan Pasir sari 6,27
Serang 6,24
Cibatu 10,51
Sukaresmi 11,25
Cikarang Utara Karang asih 7,829
Cikarangkota 4,362
Karangbaru 4,719
Harjamekar 9,631
Simpangan 8,007
Tanjungsari 5,407
Karang raharja5,117
Babelan Huripjaya 6,24
Pantai Hurip 6,12
Buni Bhakti 2,1
Tarumajaya Segarajaya 6,08
Samudra Jaya 9,39
Pantai Makmur 2,2
Segara 2
Makmur 4,6
Setiamulya 2,4
Pahlawan Setia7,4
Pusaka Rakyat 4,4
Setia Asih
Tambun Utara Srijaya 6,2
Srimahi 8,2
Srimukti 5,8
Karang Bahagia Karang Anyar Na
Karang Setia Na
Sukatani Sukamulya Na
Sukamanah Na
Sukakarya Sukakarya Na
Sukarasa Na
Setu Cijengkol Na
Lubangbuaya Na
Serang Baru Sirnajaya Na
Sukaragam Na
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Bekasi

23
24

Anda mungkin juga menyukai