Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI MORFOLOGI ORDO HYMENOPTERA

Laporan Praktikum

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Entomologi yang dibimbing oleh Sofia Ery Rahayu,
S.Pd., M.Si

Oleh:

Offering I-IL/Kelompok 3

Eka Rizky Kurniawati (200342616877)

Khusna Zakiyyah Khanin (200342616863)

Muhammad Miftahul Firdaus (200342616855)

Syilfia Ayu Kurnia Romadhon (200342616880)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN BIOLOGI

NOVEMBER 2022
A. Topik: Ordo Hymenoptera
B. Tujuan: Untuk mengetahui ciri morfologi serangga anggota ordo Hymenoptera
C. Dasar Teori:
Ordo hymenoptera merupakan salah satu Ordo dari kelas Insecta. Hymenoptera
terbagi menjadi dua subordo, yaitu subordo Symphyta dan subordo Apocrita (Nurhikmah,
2019). Menurut Jumar 2000 (Khotimah, 2018) mengatakan, Hymenoptera berasal dari
bahasa Yunani, Hymena=selaput dan ptera=sayap. Ordo ini memiliki ukuran tubuh kecil
hingga besar. Misalnya semut, lebah, dan tawon yang termasuk ke dalam ordo
Hymenoptera. Serangga tersebut merupakan serangga sosial yang memiliki dua pasang
sayap bermembran, kepala, dapat digerakan, tipe mulut mengunyah atau penghisap.
Ordo Hymenoptera memiliki sayap dua pasang, dengan sayap depan lebih besar
dari sayap belakang, tipe mulut menggigit dan ada pula yang menggigit menjilat.
Metamorfosis holometabola segmen terakhir dari abdomennya berubah menjadi alat
penyengat (Toharudin & Hizqiyah, 2013). Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik morfologi dari ordo Hymenoptera yaitu Lebah Klanceng (Trigona laeviceps)
dan Semut Merah (Solenopsis invicta).
D. Alat dan Bahan:
Alat: Bahan:
1) Mikroskop stereo 1) Lebah Klanceng (Trigona laeviceps)
2) Jarum pentul 2) Semut Merah (Solenopsis invicta)
3) Kaca Lup 3) Kloroform
4) Jaring serangga 4) Alkohol
5) Papan dan Kapas
6) Plastik bening dan Suntik
E. Prosedur:
F. Data Pengamatan dan Analisis
Tabel 1. Data Pengamatan Morfologi Ordo Hymenoptera

No. Nama Spesies Gambar Keterangan

1. Lebah Klanceng 1. Kepala


(Trigona a) Antena
laeviceps) b) Mata Majemuk
c) Mata Ocelli
d) Labrum
e) Mandible
f) Maxillae
g) Proboscis/Tongue
h) Glossa
2. Thorax
i) Wing Hooks
j) Fore Wing
Gambar Pengamatan Trigona laeviceps
k) Hind Wing
(Dokumentasi Pribadi, 2022)
2a) Pronotum
2b) Mesonotum
2c) Propodeum
3. Abdomen
l) Rambut
m) Spiracle
n) Sting
4. Tungkai
o) Tibia
p) Tarsus
q) Antenna Cleaner
r) Femur
s) Tibial Spine
t) Claw/Kuku
u) Corbicula
- Tipe Antena: Filiform
- Tipe Mulut: Penghisap
Hasil Gambar Pengamatan Morfologi - Thorax: 3 Segmen
Trigona laeviceps - Kaki: 3 Pasang
(Dokumentasi Pribadi, 2022) - Sayap: 2 Sayap
- Abdomen: 7 Segmen
Referensi Gambar Morfologi Trigona
laeviceps
(Ramachandra et al., 2012)

2. Semut Merah 1. Kepala


(Solenopsis a) Antena
invicta) b) Funiculus
c) Scappe
d) Clypeus
e) Mandible
f) Antennal Scrobe
g) Mata Majemuk
2. Mesosoma/Thorax
h) Pronotum
i) Mesonotum
j) Propodeum
Gambar Pengamatan Morfologi 3. Petiole
Solenopsis invicta k) Peduncle
(Dokumentasi Pribadi, 2022) l) Sub Petiole
m) Node Petiole
n) Coxa
4. Gaster
o) Pygidium
p) Sting
5. Tungkai
q) Trochanter
r) Femur
s) Tibia
t) Tarsus
u) Claw/Kuku
v) Tibial Spur
Hasil Gambar Pengamatan Morfologi - Tipe Antena: Genikulat
Solenopsis invicta - Tipe Mulut: Penghisap
(Dokumentasi Pribadi, 2022) - Thorax: 3 Segmen
- Kaki: 3 Pasang
- Sayap: -
- Abdomen: 7 Segmen

Referensi Gambar Morfologi


Solenopsis invicta
(Schreven et al., 2014)

Berdasarkan tabel 1. data pengamatan morfologi ordo Hymenoptera pada praktikum


ditemukan spesies Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) dan Semut Merah (Solenopsis
invicta). Morfologi Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) dan Semut Merah (Solenopsis
invicta) yang diamati terdiri dari kepala (antena, mata, dan mulut), dada atau thorax
berjumlah 3 segmen (terdiri dari pronotum, mesonotum, dan propodeum), dan abdomen
berjumlah 7 segmen. Kaki atau tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa, trochanter,
femur, tibia, tarsus, dan claws. Spesies Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) tipe antena
filiform dan tipe mulut penghisap. Pada Semut Merah (Solenopsis invicta) tipe antena
genikulat dan tipe mulut penghisap. Pada lebah terdapat 2 pasang sayap sedangkan pada
semut tidak terdapat sayap.
G. Pembahasan
1) Morfologi Umum Lebah Klanceng (Trigona laeviceps)
Lebah Madu Klanceng Trigona mempunyai fisik yang kecil bila dibandingkan
dengan lebah lain. Bahkan Lebah Madu Klanceng Trigona tidak mempunyai sengat.
Lebah Madu Klanceng Trigona pekerja berwarna hitam, berkepala besar dan berahang
tajam untuk menggigit musuh bila diganggu. Lebah ini memiliki sepasang mata
majemuk besar yang menutupi sebagian besar permukaan kepala. Antara dan di atas ini
adalah tiga mata ocelli yang memberikan informasi tentang lebah pada intensitas
cahaya. Thorax memiliki tiga segmen, masing-masing dengan sepasang kaki yang kuat,
dan sepasang sayap membran di belakang dua segmen. Kaki depan betis berbutiran
korbikulat sisir untuk membersihkan antena. Kaki atau tungkai terdiri dari coxa,
trochanter, femur, tibia, tarsus, dan claws. Abdomen berjumlah tujuh segmen.
2) Morfologi Umum Semut Merah (Solenopsis invicta)
Terdapat tiga bagian pada tubuh Solenopsis invicta, yaitu: kepala, dada, dan
perut. Pada kepala terdapat sepasang antena, sepasang mata, dan mulut. Antena semut
terdiri dari tiga bagian, yaitu: scape, pedicel, dan funiculus. Solenopsis invicta memiliki
antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut membentuk pinggang sempit (peduncle)
di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut
yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu
atau dua node. Pada kepala terdapat banyak organ sensor. Solenopsis invicta memiliki
mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan
bergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik.
Solenopsis invicta juga mempunyai tiga oselus di bagian puncak kepalanya
untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Dada terdiri dari tiga segmen.
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang melekat Bagian atas dada sebagai
tempat melekatnya sayap. Secara struktural perut semut terdiri dari tujuh ruas. Ruas
pertama dan kedua disebut propodeum dan petiole. Ruas ketiga sampai ketujuh disebut
gaster. Pada beberapa spesies semut hanya memiliki satu gundukan petiole sedangkan
yang lain memiliki dua gundukan. Pada Solenopsis invicta yang diamati terdapat satu
gundukan. Kaki atau tungkai terdiri dari coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, dan
claws (Azizah, 2021).
3) Tipe Mulut Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) dan Semut Merah (Solenopsis
invicta)
Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Mulut lebah diadaptasi untuk
mengunyah dan mengisap dengan sepasang mandibula dan belalai panjang untuk
menyedot nektar (Munggaran, 2022). Pada semut yang ditemukan, rahang semut
berbentuk segitiga sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan dan jenis makanannya.
Rahang semut berfungsi seperti tangan karena memanipulasi semua objek seperti
membangun sarang, memindahkan telur dan larva, mengumpulkan biji, makan, dan
mempertahankan diri.
4) Habitat Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) dan Semut Merah (Solenopsis invicta)
Lebah klanceng atau lanceng hidup di alam bebas hidup pada celah celah pohon
yang kering, lubang pada tembok, bambu, lubang di tanah, bebatuan dll. Wilayah
hidupnya banyak terdapat pada daerah tropis dan subtropis yang bersuhu rata-rata di
bawah 32 derajat celcius dengan suhu ideal berkisar 18–24 derajat celcius, dengan
kelembaban 60–70%. Semut Merah (Solenopsis invicta) memiliki wilayah asli di
hutan–hutan hujan tropis di Amerika Selatan, namun semut ini juga mampu menginvasi
wilayah Amerika Utara, Australia, Kepulauan Karibia, Hongkong, dan Cina bagian
Selatan (Ningsih, 2019).
5) Peranan Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) Semut Merah (Solenopsis invicta)
Serangga yang paling penting peranannya dalam penyerbukan tanaman
adalah lebah, terutama lebah sosial yang mengumpulkan nektar dan polen. Lebah
sosial dikenal sebagai agen penyerbuk potensial yang dapat meningkatkan produksi
pertanian (Thomas et al., 2009) dalam Wulandari, dkk (2017). Stingless bees (Apidae:
Meliponinae) merupakan lebah sosial yang tidak memiliki sengat. Lebah T. laeviceps
merupakan salah satu spesies dari stingless bees yang berperan penting dalam
penyerbukan tanaman di daerah tropik (Willms et al., 1996) dalam Wulandari, dkk
(2017).
Semut dapat dijadikan bioindikator kelembaban tanah lahan gambut. Semut
sangat suka tinggal pada lingkungan yang kering dan tidak terlalu lembab. Solenopsis
invicta merupakan hama yang merugikan, karena mampu merusak tanaman pertanian,
struktur sarangnya mampu merusak perakaran tanaman sehingga terjadi kematian pada
tanaman. Solenopsis invicta dapat berpotensi sebagai vektor penyakit bagi manusia dan
hewan ternak karena mengkontaminasi bakteri pada makanan. Selain itu, dapat
mengakibatkan kontaminasi pada peralatan laboratorium yang disterilkan dan adanya
reaksi hipersensitivitas serta alergi kepada beberapa orang dikarenakan sengatannya
yang menimbulkan rasa gatal dan terbakar api (Ningsih, 2019).
H. Bahan Diskusi
1. Ciri morfologi umum apa sajakah yang dimiliki oleh serangga yang termasuk dalam
Hymenoptera!
Jawab:
Menurut Borror, D. J. (1992 hlm. 824) Hymenoptera memiliki empat sayap yang tipis
dengan sayap belakang lebih kecil dibandingkan dengan sayap depannya dan mempunyai
sederet kait-kait kecil (hamuli) pada tepi anterior, dengan hamuli sayap belakang akan
menempel ke satu lipatan pada tepi posterior sayap depan. Sayap secara relatif
mengandung rangka-sayap. Bagian mulut mandibulata, tetapi sebagian besar labium dan
maksila termodifikasi membentuk struktur menyerupai lidah yang berfungsi untuk
mengambil makanan cairan. Serangga ordo ini memiliki hamuli yang berfungsi untuk
mengaitkan sayap belakang dan sayap depan sehingga gerakan sayap pada saat terbang
menjadi satu gerakan. Ovipositor yang terletak pada ujung abdomen memiliki fungsi
yang berbeda. Pada kelompok aculeate, ovipositor berfungsi sebagai penyengat.
Sedangkan pada Hymenoptera parasitoid, ovipositor berfungsi sebagai alat peletak telur
(La Salle dan Gauld, 1993).
2. Pada serangga anggota subordo Apocrita, bagian apa yang bersifat ciri parasitik? Apa
fungsinya?
Jawab :
Abdomen subordo Apocrita parasitoid berbentuk seperti jarum yang disebut ovipositor.
Ovipositor inilah sebagai alat untuk menyuntikkan telur parasitoid ke tubuh inangnya
(hama)
3. Adakah hubungan antara ada dan tidak adanya ciri-ciri parasitik dengan cara hidup
serangga ini? Jelaskan!
Jawab :
Ada. Serangga ini meletakkan telurnya ke dalam tubuh serangga hama dengan cara
menusuknya menggunakan ovipositor. Kemudian telur tersebut akan menetas dan
menjadi larva kecil yang akan menghisap cairan dan memakan tubuh serangga hama
tersebut hingga serangga hama tersebut mati. Pada stadia larva,tawon hidup sebagai
parasitoid sedangkan pada stadium dewasa tawon dapat hidup bebas dengan memakan
nektar, embun madu atau cairan lainnya. Sehingga Keberadaan tanaman berbunga di
sekitar tanaman pertanian sangatlah penting sebagai habitat dari tawon-tawon parasitoid
I. Kesimpulan
Morfologi Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) dan Semut Merah (Solenopsis
invicta) yang diamati terdiri dari kepala (antena, mata, dan mulut), dada atau thorax
berjumlah 3 segmen (terdiri dari pronotum, mesonotum, dan propodeum), dan abdomen
berjumlah 7 segmen. Kaki atau tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa, trochanter,
femur, tibia, tarsus, dan claws. Spesies Lebah Klanceng (Trigona laeviceps) tipe antena
filiform dan tipe mulut penghisap. Pada Semut Merah (Solenopsis invicta) tipe antena
genikulat dan tipe mulut penghisap. Pada lebah terdapat 2 pasang sayap sedangkan pada
semut tidak terdapat sayap. Terdapat tiga bagian pada tubuh Solenopsis invicta, yaitu:
kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang antena, sepasang mata, dan mulut.
Antena semut terdiri dari tiga bagian, yaitu: scape, pedicel, dan funiculus. Lebah Madu
Klanceng Trigona mempunyai fisik yang kecil bila dibandingkan dengan lebah lain.
Bahkan Lebah Madu Klanceng Trigona tidak mempunyai sengat. Lebah Madu Klanceng
Trigona pekerja berwarna hitam, berkepala besar dan berahang tajam untuk menggigit
musuh bila diganggu.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, N., Hamidah, S., Mufidah, R., Rahayu, K. P. S., & Nindhica, R. (2021). Observasi
Hewan Invertebrata di Pantai Bandengan Jepara. In Seminar Nasional Sains &
Entrepreneurship,1(1), 139-150.
Borror, D.J., Triplehorn, C.A. and Johnson, N.F. (1992). An Introduction to the Study of
Insects. 6th Edition. Victoria: Thomson Learning, Inc.
Khotimah, N.F (2018) Keanekaragaman Insecta di Hutan Jayagiri Lembang Kabupaten
Bandung Barat. Skripsi FKIP UNPAS Bandung. Tidak diterbitkan.
Munggaran, R. A. (2022). Potensi tanaman berbunga sebagai sumber pakan Lebah
Klanceng (Trigona sp.) di Pertanian Organik Beji Jawa Tengah (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Ningsih, R. M. (2019). Uji Anti Serangga Kapur Ekstrak Umbi Gadung (Dioscorea hispida
D.) dan Ekstrak Bunga Soka (Ixora paludosa L.) Terhadap Aktivitas Semut Api
Merah (Solenopsis invcita) dan Implementasinya Sebagai Media Edukasi
Masyarakat (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Nurhikmah, D, (2019) Keanekaragaman Ordo Hymenoptera di Taman Kehati Kiara Payung
Kabupaten Sumedang. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
Odum, Eugene. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Terjemahan: Tjahjono
Samingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ramachandra, T. V., Joshi, M. V., Chandran, M. D. S., Balachandran, C. (2012).
Beekeeping: Sustainable Livelihood Option in Uttara Kannada, Central Western
Ghats. India: Indian Institute of Sciences.
Schreven, S. J. J., Perlett, E., Jarrett B. J. M., Harsanto, F. A., Purwanto, A., Azis, A.,
Marchant, N. C., Harrison, M. E. (2014). A Guide to the Ants of Sabangau. Palangka
Raya, Indonesia: The Orangutan Tropical Peatland Project.
Toharudin, U., & Hizqiyah, I. Y. (2013). Modul Pembelajaran Zoologi Invertebrata.
Bandung: Universitas Pasundan.
Wulandari, A. P., Atmowidi, T., & Kahono, S. (2017). Peranan Lebah Trigona laeviceps
dalam Produksi Biji ailan (Brassica oleracea var. alboglabra). Jurnal Agronomi
Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 45(2), 196-203.
LAMPIRAN

- Dokumentasi Pengamatan Morfologi Lebah Klanceng (Trigona laeviceps)

Penampakan Lebah Klanceng (Trigona laeviceps)


- Dokumentasi Pengamatan Morfologi Semut Merah (Solenopsis invicta)

Penampakan Semut Merah (Solenopsis invicta)


- Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai