Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI MORFOLOGI ORDO COLEOPTERA

Laporan Praktikum

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Entomologi yang dibimbing oleh Sofia Ery Rahayu,
S.Pd., M.Si

Oleh:

Offering I-IL/Kelompok 3

Eka Rizky Kurniawati (200342616877)

Khusna Zakiyyah Khanin (200342616863)

Muhammad Miftahul Firdaus (200342616855)

Syilfia Ayu Kurnia Romadhon (200342616880)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN BIOLOGI

NOVEMBER 2022
A. Topik: Ordo Coleoptera
B. Tujuan: Untuk mengetahui ciri morfologi serangga anggota ordo Coleoptera
C. Dasar Teori:
Coleoptera merupakan hewan dalam filum Arthropoda, kelas insekta atau disebut juga
dengan kumbang. Menurut Suhara (2009, dalam Yulianti 2017) ordo Coleoptera diambil dari
kata utama yaitu “Coeleos” yang berarti seludang dan kata kedua “pteron” yang berarti sayap,
dapat disimpulkan ordo Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang di sayapnya.
Terdapat 40% seluruh spesies serangga merupakan jenis dari kumbang. Terdapat sekitar
350.000 spesies yang telah ditemukan, dan spesies baru yang belum teridentifikasi masih
sering ditemukan (Meilda, 2021). Ordo Coleoptera ini memiliki ukuran tubuh kecil hingga
besar (Borror. D. J, 1992).
Ordo Coleoptera merupakan ordo terbesar dari serangga-serangga yang dalam
hexapoda. Habitatnya pun sangat bervariasi dan terdapat hampir dimana-mana. Banyak jenis
dari ordo Coleoptera ini yang memiliki kepentingan ekonomi yang tinggi (Borror, 1992, hal.
456). Seperti insekta pada umumnya, tubuh kumbang terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen) (Pramono, 2016). Maka dari itu, praktikum
ini dilakukan untuk mengetahui morfologi dari ordo Coleoptera.
D. Alat dan Bahan:
Alat: Bahan:
1) Mikroskop stereo 1) Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca)
2) Jarum pentul 2) Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum)
3) Kaca Lup 3) Kloroform
4) Jaring serangga 4) Alkohol
5) Papan dan Kapas
6) Plastik bening dan Suntik
E. Prosedur:

Menangkap serangga ordo


Coleoptera dengan jaring.

Serangga ordo Coleoptera yang


sudah ditangkap dimasukkan ke
dalam kantong plastik dibius dengan
kloroform

Serangga ordo Coleoptera yang telah


mati direntangkan di papan perentang
serangga

Serangga ordo Coleoptera tersebut


diamati dengan mikroskop secara
umum bentuk morfologi dari masing
masing spesiesnya.
F. Data Pengamatan dan Analisis
Tabel 1. Data Pengamatan Morfologi Ordo Coleoptera

No. Nama Spesies Gambar Keterangan

1. Kumbang Daun 1. Kepala


Pisang (Exopholis a) Antenna
hypoleuca) b) Funicle
c) Club
2. Thorax
d) Pronotum
3. Abdomen
e) Scutellum
f) Suture
g) Striae
h) Elytra
4. Tungkai
a) Front leg
b) Middle leg
c) Hind leg

1. Kepala
a) Mulut
b) Antenna
c) Mata
2. Thorax
a) Prosternum
b) Mesosternum
c) Metasternum
3. Abdomen
4. Tungkai
a) Coxa
Hasil Gambar Pengamatan Morfologi b) Trochanter
Exopholis hypoleuca c) Femur
(Dokumentasi Pribadi, 2022) d) Tibia
e) Tarsus
f) Claws
Tipe Antenna: Arthomacra
Tipe Mulut: Pengunyah
Tipe Sungut: Phyllophaga
Tipe Kaki: Trichodes
Jumlah Thorax: 5 segmen
Jumlah Abdomen: 5 segmen
Referensi Gambar Morfologi
Exopholis hypoleuca
(Marvaldi dan Lanteri, 2005)

2. Kumbang Hitam 1. Kepala


(Strongylium a. Antenna
erythrocephalum) b. Palp
c. Mandibles
d. Mata
2. Thorax
3. Abdomen
a) Elytra
b) Abdominal
Tipe Antenna: Herpalus
Tipe Mulut: Pengunyah
Hasil Gambar Pengamatan Morfologi Tipe Sungut: Phyllophaga
Strongylium erythrocephalum Tipe Kaki: Psephurus
(Dokumentasi Pribadi, 2022) Jumlah Thorax: 3 segmen
Jumlah Abdomen: 5 segmen
Referensi Gambar Morfologi
Strongylium erythrocephalum
(Marvaldi dan Lanteri, 2005)

Berdasarkan tabel 1. data pengamatan morfologi ordo Coleoptera pada praktikum


ditemukan spesies Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca) dan Kumbang Hitam
(Strongylium erythrocephalum). Morfologi Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca)
dan Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum) yang diamati terdiri dari kepala (antena,
mata, dan mulut), dada atau thorax berjumlah 3 segmen (terdiri dari prosternum,
mesosternum, dan metasternum), dan abdomen berjumlah 5 segmen. Pada abdomen terdapat
Elytra. Kaki atau tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus,
dan claws. Spesies Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca) tipe antena Arthomacra,
tipe mulut pengunyah, tipe sungut phyllophaga, dan tipe kaki trichodes. Pada Kumbang
Hitam (Strongylium erythrocephalum) tipe antena herpalus, tipe mulut pengunyah, tipe
sungut phyllophaga, dan tipe kaki psephurus.
G. Pembahasan
1) Morfologi Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca)
Morfologi Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca) dan Kumbang Hitam
(Strongylium erythrocephalum) yang diamati terdiri dari kepala (antena, mata, dan mulut),
dada atau thorax berjumlah 3 segmen (terdiri dari prosternum, mesosternum, dan
metasternum), dan abdomen berjumlah 5 segmen. Pada abdomen terdapat Elytra. Pada
daerah sternum ruas-ruas tersebut tidak semua terlihat. Pada kumbang jantan, protoraks
dan mandibulanya membesar dan digunakan untuk berkelahi (Meilda, 2017). Kaki atau
tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, dan claws
(Mutiara, 2020). Spesies Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca) tipe antena
Arthomacra, tipe mulut pengunyah, tipe sungut phyllophaga, dan tipe kaki trichodes.
Kumbang ini memiliki sayap depan (elitra atau elitron) yang tebal dan keras. Sayap
depan ini merupakan penutup bagi sayap belakang dan penutup bagi tubuhnya.
Karakteristik sayap depan dari ordo Coleoptera ini keras, tebal, tidak ada urat-urat
sayapnya, menanduk, dan berfungsi sebagai pelindung. 13 Untuk sayap belakang
merupakan sayap selaput atau membrane yang akan melipat di bawah sayap depan pada
saat istirahat (Putra, 2022).
2) Morfologi Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum)
Morfologi Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum) yang diamati terdiri
dari kepala (antena, mata, dan mulut), dada atau thorax berjumlah 3 segmen (terdiri dari
prosternum, mesosternum, dan metasternum), dan abdomen berjumlah 5 segmen. Pada
abdomen terdapat Elytra. Kaki atau tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa,
trochanter, femur, tibia, tarsus, dan claws. Pada Kumbang Hitam (Strongylium
erythrocephalum) tipe antena herpalus, tipe mulut pengunyah, tipe sungut phyllophaga,
dan tipe kaki psephurus. Pada Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum) clypeus
meluas ke arah samping melampaui pangkal antenna. Kepala selebar atau lebih lebar
daripada pronotum, pronotum lebih sempit dibandingkan sayap depan. Kaki panjang dan
ramping, ukuran tubuh 6-40 mm, warna tubuh metalik kecoklat-coklatan/hitam.
Ditemukan di areal yang terbuka dan banyak terkena sinar matahari (Saraswati, 2015).
Kumbang ini memiliki kaki yang memanjang dengan kuku-kuku seperti sisir,
kumbang ini berwarna kehitaman dan berbentuk bulat memanjang (Borror, 1992). Salah
satu sifat-sifat yang jelas dari ordo Coleoptera ini adalah struktur sayap-sayapnya.
Kebanyakan kumbang mempunyai empat sayap, dengan sepasang sayap depan yang
menebal, seperti kulit, keras dan rapuh. Biasanya sayap tersebut akan bertemu dalam satu
garis lurus di bawah 14 punggung dan menutupi sayap-sayap belakangnya. Sayap-sayap
belakang berselaput tipis dan biasanya lebih panjang daripada sayap-sayap depan. Jika
dalam keadaan istirahat, sayap belakang akan terlipat di bawah sayap-sayap depan
(Borror, 1992, hal. 456).
3) Bentuk Mulut dan Makanannya
Kumbang bertipe mulut pengunyah. Pada tahap larva kumbang hidup dalam celah-
celah tegak di tanah dan berpasir. Pada kumbang dewasa menangkap mangsa dengan
mandibula yang berbentuk sabit. Menunggu mangsa di dinding liang, setelah berhasil
menangkap mangsa, mangsa dibawa ke dasar liang untuk kemudian dilahap. Sebagai
predator, memangsa berbagai jenis serangga kecil. Tetapi dengan adanya liang-liang yang
dibuat pada tanaman, dapat mengakibatkan kerusakan tanaman. Cicindela spp. Memangsa
berbagai serangga yang ditemukan di permukaan tanah (Saraswati, 2015).
4) Perbedaan Sayap Elytra dan Alae
Sayap-sayap depan kumbang disebut elytra (tunggal elytron). Elytra secara normal
hanya bertindak sebagai selubung-selubung pelindung (Mawar, 2016). Sayap-sayap
belakang umumnya satu-satunya yang dipakai sebagai penerbangan. Sayap-sayap depan
atau belakang sangat pada beberapa kumbang. Ketika terbang sayap depan kumbang yang
keras itu tidak berfungsi hanya sayap belakang yang tipislah yang digunakan untuk
terbang. Sayap belakang berupa selaput dan pada waktu istirahat dilipat dibawah elitra
(Meilda, 2017).
H. Bahan Diskusi
1) Ciri-ciri morfologi secara umum apa sajakah yang dimiliki serangga yang termasuk dalam
ordo Coleoptera?
Jawab:
Serangga ordo Coleoptera memiliki tipe mulut pengunyah. Kemudian serangga dari ordo
ini memiliki sayap depan (elitra atau elitron) yang tebal dan keras. Sayap depan ini
merupakan penutup bagi sayap belakang dan penutup bagi tubuhnya. Sayap belakang lebih
panjang daripada sayap depan dan berfungsi untuk terbang. Habitatnya berada di tanah,
tanaman, dan terdapat juga di air.
2) Sebutkan beberapa tipe kaki serangga anggota ordo Coleoptera dan ciri khusus yang
dimilikinya!
Jawab:
Ordo Coleoptera memiliki kaki yang berbeda-beda tergantung dengan cara hidupnya. Ordo
Coleoptera memiliki kaki untuk berlari, merayap, dan menggali. Contoh kumbang yang
menggali adalah kumbang kotoran (Scarabaeidae). Ada juga kaki berambut dan rata untuk
berenang pada kumbang akuatik (Dytiscidae), dan femur yang besar pada kumbang
pelompat (Chrysomelidae).
3) Amati beberapa contoh serangga hama yang termasuk anggota ordo Coleoptera, tumbuhan
apakah yang diserang, bagaimana caranya merusak jaringan tanaman tersebut?
Jawab:
Serangan hama dari ordo ini berupa kerusakan pada bagian organ tanaman. Penyerangan
bisa dilakukan dengan cara meletakkan telur ke tanaman. Larva akan memakan jaringan
akar. Sedangkan pada kumbang dewasa memakan daun dan bunga. Sehingga biasanya
daun tampak berlubang dan tersisa tulang daun saja. Misalkan penggerek buah kopi
(Hypothenemus hampei) yaitu hama yang menyerang tanaman kopi dengan bertelur dibiji
kopi. Hama kumbang tanduk Oryctes rhinoceros merupakan salah satu hama penting yang
banyak menyerang tanaman kelapa dan kelapa sawit. Hama ini menyerang pucuk tanaman
kelapa sawit hingga ke titik tumbuh (Widhastuty, 2020).
I. Kesimpulan
Ordo Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang di sayapnya. Pada pengamatan
yang telah dilakukan terhadap ordo Coleoptera spesies Kumbang Daun Pisang (Exopholis
hypoleuca) dan Kumbang Hitam (Strongylium erythrocephalum). Morfologi yang diamati
terdiri dari kepala (antena, mata, dan mulut), dada atau thorax berjumlah 3 segmen (terdiri
dari prosternum, mesosternum, dan metasternum), dan abdomen berjumlah 5 segmen. Kaki
atau tungkai pada kedua spesies terdiri dari coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, dan claws.
Spesies Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca) tipe antena Arthomacra, tipe mulut
pengunyah, tipe sungut phyllophaga, dan tipe kaki trichodes. Pada Kumbang Hitam
(Strongylium erythrocephalum) tipe antena herpalus, tipe mulut pengunyah, tipe sungut
phyllophaga, dan tipe kaki psephurus. Kumbang ini memiliki sayap depan (elitra atau elitron)
yang tebal dan keras. Sayap depan ini merupakan penutup bagi sayap belakang dan penutup
bagi tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Borror, D.J., Triplehorn, C.A. and Johnson, N.F. (1992). An Introduction to the Study of
Insects. 6th Edition. Victoria: Thomson Learning, Inc
Jimenez, L. H., Ranz, R. R., López, R. C., Elgueta, M., & Honorato, M. P. (2018).
Morphometric and molecular Differences Among Calvertius tuberosus (Coleoptera:
Curculionidae) Populations Associated with Andean and Coastal Populations of
Araucaria araucana in the La Araucanía Region, Chile. Revista Brasileira de
Entomologia, 62, 119-124..
Marvaldi, A. E., dan Lanteri, A. A. (2005). Key to Higher Taxa of South American weevils
Based on Adult Characters (Coleoptera, Curculionoidea). Revista Chilena de Historia
Natural, 78, 65-87.
Mawar, E. (2016). Identifikasi Serangga Ordo Coleoptera Pada Tanaman Mentimun
(Cucumis Sativus L) di Desa Tirta Mulya Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten
Banyuasin Ii dan Sumbangsihnya Pada Materi Keanekaragaman Hayati di Ma/Sma
Kelas X (Skripsi) (Doctoral Dissertation, Uin Raden Fatah Palembang).
Meilda, F. N. (2021). Kelimpahan Spesies Dari Ordo Coleoptera di Hutan Nyawang
Bandung, Jawa Barat (Doctoral Dissertation, Fkip Unpas).

Mutiara, D., & Putri, Y. P. (2020). Morfologi Serangga pada Tanaman Kelapa (Cocos nucifera
L.) Di Desa Tabala Jaya Kecamatam Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin.
Indobiosains, 2(2), 50-57.
Odum, Eugene. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Terjemahan: Tjahjono
Samingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putra, B. A. (2022). Tingkat Keanekaragaman dan Peran Fungsional Kumbang (Ordo:
Coleoptera) di Surakarta, Jawa Tengah.
Pramono, A. A., Palupi, E. R., Siregar, I. Z., & Kusmana, C. (2016). Bunga Surian ((A. Juss.)
M. Roem.): Morfologi, Fenologi, dan Toona sinensis serangga pengunjung. Jurnal
Perbenihan Tanaman Hutan, 4(2), 67-80.
Saraswati, E. (2015). Keanekaragaman Ordo Coleoptera di perkebunan kelapa sawit dan
hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit, PT. Agro indomas Terawan Estate kab.
Seruyan (Doctoral dissertation, IAIN Palangka Raya).
Suhara. (2009). Ordo Coleoptera Familia Carabidae dan Cincidelidae. Bandung: FMIPA
UPI.
Sunarko, H., Sibuea, P., Abad, J. I. M., Hutagaol, A., Kkadan, S. K., Sinulingga, N. G. H. B.,
... & Duran, A. (2020). New records of Exopholis hypoleuca (Coleoptera:
Scarabaeidae: Melolonthinae: Leucopholini) on Corymbia citriodora and Eucalyptus
(Myrtaceae) with notes on its biology and population dynamics in North Sumatra,
Indonesia.
Widihastuty, W., Susanti, R., & Fadhillah, W. (2020). Pemanfaatan Semut Predator
Myopopone Castanea (Hymenoptera: Formicidae) Untuk Mengendalikan Hama
Kumbang Tanduk Oryctes Rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae). Martabe: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 325-330.
Yulianti, Sindanita. (2017). Keanekaragaman Dan Kelimpahan Coleoptera Di Pantai
Sindangkerta Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi (S1) Thesis FKIP
Universitas Pasundan.
LAMPIRAN

- Dokumentasi Pengamatan Morfologi Kumbang hitam (Strongylium erythrocephalum)

Caput (Kepala) Antenna Abdomen Thorax

Penampakan Kumbang hitam (Strongylium erythrocephalum)


- Dokumentasi Pengamatan Morfologi Kumbang Daun Pisang (Exopholis hypoleuca)

Caput (Kepala) Thorax Abdomen

Mulut
- Dokumentasi Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai