Anda di halaman 1dari 3

MODUL 4: GERAK HARMONIS SEDERHANA

A. LATAR BELAKANG

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik sederhana melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.Dalam
gerak harmonik sederhana banyak dikenal istilah frekuensi,vibrasi,periode dan besaran besaran
yang berkaitan dengan gravitasi bumi.Sebagai contoh sehari hari dari gerak harmonik sederhana
adalah skok sepeda motor/mobil dan senar gitar.Dalam contoh tersebut skok dalam keadaan
normal (Y0) akan mengalami perubahan panjang jika diberi beban(m) dan akan kembali ke titik
semula jika beban tersebut dilepas,sedangkan dalam gitar,senar yang kita petik merupakan contoh
dari gerak harmonik sederhana yaitu setiap petikan dalam gitar akan menghasilkan sebuah gataran
dari gerakan atas ke bawah senar atau biasa disebut osilasi.Dalam praktikum ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami konsep gerak harmonik sederahana melalui pegas dan bandul
sederhana.Dalam percobaan bandul sederhana,media yang digunakan adalah papan angin yang
memiliki lubang disetiap sisinya agar membantu bandul dalam mencapai perperiode setiap 10
detik percobaan dengan mengabaikan gesekan.Oleh karenanya perhitungan percepatan gravitasi
bumi tidak harus memposisikan bidang ayunan vertikal seperti percobaan pada umumnya.

B. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan :

1. Mahasiswa memperoleh kemantapan pemahaman pengetahuan tentang hukum


elastisitas Hooke pada pegas spiral
2. Mahasiswa memperoleh kemantapan pemahaman tentang gerak harmonia sederhana
pada translasi pegas spiral
3. Mahasiswa memperoleh pengalaman dalam menentukan nilai konstanta pegas k yang
digunkan pada percobaan pegas spiral
4. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang gerak bandul sederhana sebagai ilustrasi
gerak harmonis sederhana
5. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan menentukan nilai pertepatan gravitasi bumi
lokal g dengan percobaan bandul sederhana
6. Mahasiswa trampil menggunakan set yang digunakan pada percobaan
7. Mahasiswa mampu menggunakan metode grafik untuk menentukan hasil ukur k dan g.
C. DASAR TEORI

1.PEGAS

Pegas adalah alat elastis yang dibuat untuk menyimpan energi


mekanis.Dalam materi pegas ini sangat berkaitan erat dengan Hukum Hook dan
Hukum Kesetimbangan dalam fisika. Jika pegas diregangkan dalam keadaan ideal
dengan gaya yang diberikan maka panjang pegas akan bertambah sesuai gaya yang
ditambahkan (tidak terjadi deformasi permanen).Arah gaya berlawanan yang terjadi
saat pegas kembali pada posisi semula adalah gaya pemulih.Gaya pemulih pada pegas
dirumuskan dengan (F = -kx).Pada percobaan pemberian beban sebesar (P) pada pegas
maka pada benda terdapat gaya yang dikerjakan oleh pegas yaitu gaya F yang arahnya
berlawanan. Jika gaya P dihilangkan,benda akan mengalami gaya keatas dan kebawah
atau biasa disebut osilasi,dapat disimpulkan bahwa dari osilasi tersebut didapat 2
hukum dalam fisika yaitu hukum kedua newton dan hukum hooke.Berdasarkan hukum
kedua newton didapat bahwa pada benda berlaku (F = ma) maka dapat diketahui
hubungan antara hukum kedua newton dan hukum hooke ini adalah (ma = -kx) dan
selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
𝑑2𝑥 𝑘 𝑑2𝑥 𝑘
m𝑑𝑥2 + 𝑚 x = -kx atau 𝑑𝑥2 + 𝑚 x = 0

persamaan ini dikenal dengan diferensial linear orde dua.


yang solusi persamaannya merupakan x sebagai fungsi t, yaitu:
x = A cos (𝜔𝑡 + 𝜙𝑜)

𝑘
dengan 𝜔 = √𝑚

Arti fisis 𝜔 dapat kita kaji sebagai berikut:

x = A cos (𝜔(t + T) + 𝜙𝑜)

2𝜋
dengan T adalah periode osilasi yang besarnya adalah T = , sehingga dalam satu
𝜔

periode diperoleh hubungan:


x = A cos (𝜔t + 2𝜋 + 𝜙𝑜)

x = A cos (𝜔t + 𝜙𝑜)

2𝜋
Tampak bahwa fungsi tersebut berulang kembali setelah waktu merupakan waktu
𝜔

satu periode T.
𝑘
Karena 𝜔 = √𝑚, maka diperoleh bahwa:
𝑚
T = 2𝜋 √ 𝑘 ..........................................................................(2)

dengan m adalah massa benda yang berosilasi.

Anda mungkin juga menyukai