Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI KADAL

(Eutropis multifasciata)

Oleh :
Nama : Anjar Sari
NIM : B1A016123
Rombongan :V
Kelompok :5
Asisten : Anastasia Sintanora Elizabeth

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki lebih dari 600 jenis reptil. Reptil tersebar luas di Asia
Tenggara, meliputi padang rumput, air tawar, paya gambut, hutan pirmer, hutan
sekunder, hutan pegunungan, pantai, laut, batu karang, dan lainnya. Reptil hidupnya
ada yang fosorial, arboreal, terestrial, dan akuatik. Umumnya reptil aktif di malam hari
(nokturnal), namun ada juga yang aktif pada siang hari (Radiopoetro, 1977).
Kadal (Eutropis multifasciata) merupakan salah satu hewan Vertebrata yang
berkulit kering, menanduk, dan biasanya tertutup oleh sisik-sisik atau papan-papan
epidermal yang tersusun seperti susunan genting sehingga memudahkan hidup pada
lingkungan yang kasar. Kulit yang tidak dapat ditembus air membantu memperkecil
kehilangan air karena menguap dari permukaan kulit. Tulang rusuk pada kadal dapat
bergantian merenggang kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang
rusuk yang yang berlawanan. Habitat kadal pada umumnya berada di tempat-tempat
yang lembap seperti persawahan, kubangan air, sekitar kolam, pinggir sungai, dan
disekitar rawa-rawa (Kimball, 1991).
Kadal merupakan hewan berdarah dingin dan mempunyai sisik-sisik yang
beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk. Terdiri tak kurang dari 40 suku,
kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian jenis
mempunyai sisik-sisik yang halus dan berkilau. Kulit kadal terkesan licin atau seperti
berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak
memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak (Kurniati, 2003).
Praktikum kali ini mengunakan preparat kadal (Eutropis multifasciata) karena
kadal sangat mudah di dapat pada habitat aslinya. Kadal juga sebagai wakil dari kelas
Reptil yang tidak berbahaya. Selain itu anatomi tubuh kadal juga sederhana dan tidak
terlalu rumit untuk dipelajari.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengamati dan
mempelajari morfologi dan anatomi Kadal (Eutropis multifasciata).
II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, gunting bedah, dan kain lap.
Bahan yang digunakan adalah kadal (Eutropis multifasciata) dan kloroform.

B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Kadal dibius dengan kloroform.
2. Sebelum kadal dibedah, rongga mulut kadal dibuka selebar-lebarnya lalu bagian-
bagian pada rongga mulut kadal diamati.
3. Kadal yang sudah mati lemas dibedah dengan menggunakan gunting dari bagian
depan cloaca kesisi kanan tubuh membentuk garis oval kearah depan melewati
kaki depan dan kembali menuju tempat awal pengguntingan.
4. Kulit dikelupas secara hati-hati agar organ-organ dalam tidak rusak dan bergeser
posisi.
5. Organ-organ dalam diamati, baik sistem pencernaan maupun sistem
urogenitalianya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Morfologi Kadal (Eutropis multifasciata)

Keterangan :

1. Caput
2. Truncus
3. Cauda
4. Extremitas anterior
5. Extremitas posterior
6. Nares externa
7. Cavum oris
8. Organon visus
9. Lubang telinga
10. Digiti
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Eutropis multifasciata)

Keterangan :

1. Tuba eustachius
2. Os vomer
3. Nasofaring
4. Palatum molae
5. Glottis
6. Lingua
7. Palatum durum
Gambar 3. Anatomi Viscera In-situ Kadal (Eutropis multifasciata)

Keterangan :

1. Oesophagus
2. Cor
3. Pulmo
4. Hepar
5. Gastrum
6. Intestine
7. Rectum
8. Cloaca
Gambar 4. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal (Eutropis multifasciata) Jantan

Keterangan :

1. Testis
2. Epididymis
3. Vas defferens
4. Ren
5. Ureter
6. Vesica urinaria
7. Cloaca
8. Hemipenis
Gambar 5. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal (Eutropis multifasciata) Betina

Keterangan :

1. Osteum tuba
2. Ovarium
3. Oviduct
4. Ren
5. Vesica urinaria
6. Ureter
7. Uterus
8. Cloaca
Gambar 6. Anatomi Sistem Pencernaan Kadal (Eutropis multifasciata)

Keterangan :

1. Oesophagus
2. Gastrum
3. Hepar
4. Vesica felea
5. Pancreas
6. Ductus hepaticus
7. Limfa
8. Ductus choleodocus
9. Intestine
10. Rectum
11. Cloaca
B. Pembahasan

Menurut Radiopoetro (1977), kadal (Eutropis multifasciata) dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Famili : Scincidae
Genus : Eutropis
Spesies : Eutropis multifasciata
Kadal (Eutropis multifasciata) tergolong ordo squamata yang mencakup
6.000 spesies yang masih hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo lacertilian
mencakup kira-kira 180 spesies dan sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh
Eropa, Asia, dan Afrika. Kebanyakan kadal merupakan penghuni permukaan
tanah, meskipun sebagian memiliki kebiasaan memanjat pada pepohonan maupun
bebatuan (Djuhanda, 1980).
Kadal dari genus Eutropis banyak macamnya. Kadal ini tersebar di banyak
lokasi di dunia dan Indonesia. Spesies Kadal yang umum ditemukan
adalah Eutropis multifasciata. Kadal merupakan hewan berkaki empat,
kebanyakan hidup di atas tanah berumput, diantara bebatuan, pepohonan, ada juga
yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan
sampai coklat. Kulit hewan ini bersisik sehingga mudah beradaptasi di udara
kering (Miralles et al., 2009).
Eutropis multifasciata dikenal sebagai Many-lined Sun Skink merupakan
jenis kadal (E. multifasciata) yang paling sering ditemukan dan jumlahnya masih
banyak. Kadal banyak ditemukan pada lantai hutan dan ditemukan di beberapa
tempat. Kadal jenis ini sering ditemukan di daerah terbuka dari sinar matahari dan
habitatnya juga meluas sampai pemukiman manusia (Ibrahim et al., 2012).
Morfologi tubuh kadal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput (kepala),
truncus (badan), cauda (ekor), dan mempunyai kaki depan (extremitas anterior)
serta kaki belakang (extremitas posterior). Mata, rongga mulut, lubang hidung,
telinga terdapat pada kepala, mata pada kadal mempunyai kelopak mata serta
mempunyai selaput nictitans (selaput tidur). Badan kadal bentuknya bulat
memanjang, pada daerah perut berwarna putih kekuning-kuningan dan daerah
punggung berwarna coklat. Warna ini tergantung dari umur, jenis kelamin,
keadaan lingkungan dan keadaan fisiologis tubuhnya. Ekor kadal bentuknya bulat
panjang meruncing ke ujungnya dan mudah putus (Radiopoetro, 1977).
Sistem pencernaan kadal dibangun oleh kelenjar racun dari kelenjar saliva.
Modifikasi racun saliva terdapat 2 perbedaan racun, tergantung pada jenis kadal
(Moment, 1967). Sistem pencernaan kadal meliputi cavum oris, pharynx,
oesophagus, gastrum, intestine, dan cloaca. Cavum oris dilanjutkan ke pharynx,
oesophagus, dan lambung (gastrum). Lambung kemudian dilanjutkan menuju usus
(intestine), rectum, dan cloaca. Cloaca merupakan muara tiga saluran yaitu tempat
mengeluarkan sisa pencernaan, sekret, dan untuk reproduksi (Brotowidjoyo,
1995).
Paru-paru kadal sudah berkembang baik dan ukurannya cukup besar.
Bagian sirkulasi kadal berupa jantung yang dibungkus membran transparan
(pericardium) dan dibatasi oleh endocardium. Sistem respirasi terdiri dari struktur
yang terletak diantara nostril dan paru-paru yaitu glottis dan laring (Storer &
Usinger, 1957).
Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa, kemudian
masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring.
Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara.
Udara kemudian menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang
kemudian masing-masing menuju paru-paru (Jasin, 1989).
Sistem urogenitalia kadal terdiri dari sepasang ginjal, dari ginjal keluar
ureter yang bermuara di cloaca. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ
urogenitalia jantan terdiri atas sepasang testis, epididymis, vas defferens, dan
sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukkan
sperma dalam tubuh kadal betina, sehingga kadal jantan mengadakan fertilisasi
internal (Jasin, 1989).
Warna sisik pada tubuhnya tergantung dari umur, jenis kelamin, dan
keadaan fisiologis tubuhnya. Kadal jantan memiliki kepala yang besar dari kepala
betina. Ekornya secara khas mirip cambuk dan bentuknya bulat dan panjang
meruncing ke ujungnya dan mudah putus. Perbedaan antara kadal betina dan kadal
jantan adalah pada kadal jantan terdapat sepasang testis, sedangkan pada kadal
betina memiliki ovarium. Testis kadal jantan yang sebelah kiri lebih tinggi
daripada testis yang sebelah kanan, sepasang ginjal, dan hemipenis (Brotowidjoyo,
1995).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:


1. Tubuh kadal (Eutropis multifasciata) terbagi menjadi empat yaitu caput (kepala),
truncus (badan), extremitas (anggota badan), dan cauda (ekor). Kadal
memiliki ciri khusus yaitu terdapat zat tanduk diseluruh permukaan tubuhnya,
mempunyai ekor, dan dua pasang anggota badan bersifat pentadektil yaitu
extremitas anterior dan extremitas posterior.
2. Sistem pencernaan kadal meliputi cavum oris, pharynx, oesophagus, ventriculus,
intestinum crasum, dan cloaca. Sistem pernapasan kadal diawali dari rima glottis,
larynx, trachea, annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang
rawan), broncus, branchiolus, bifurcatio trachea (percabangan trachea), dan
sepasang pulmo. Kadal jantan memiliki hemipenis, sepasang testis (testis sebelah
kiri lebih tinggi daripada sebelah kanan), sedangkan kadal betina memiliki ovum.
Sistem ekskresi kadal terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria, dan bermuara pada
cloaca.

B. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya para asisten dapat lebih mengatur
jalannya demo ketika dilakukan pembedahan agar semua praktikan dapat
memperhatikan secara seksama.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. D. 1995. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga.


Djuhanda, T. 1980. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Bandung:
Armico.
Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., & Rayan, M. 2012.
An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawi Island, Malaysia.
Malayan Nature Journal, 57(4), pp. 368-381.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas.
Jakarta: Sinar Wijaya.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Kurniati, H. 2003. Amphibians and Reptiles of Gunung Halimun Nation Park West
Java Indonesia (Frogs, Lizards and Snakes). Bogor: Research Center For
Biology-LIPI.
Miralles, A., Chaparro, J., & Harvey, M. 2009. Aurilien Three Rare Enigmatic South
American Skins. Zootaxa, 20(12), pp. 47-68.
Moment, B. G. 1967. General Zoology. Boston: Houghton Mifflin Company.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Jakarta: Erlangga.
Storer & Usinger. 1957. General Zoology. New York: Hill Book Company.

Anda mungkin juga menyukai