Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem biasa disebut
dengan siklus materi. Materi tersebut berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa
kimia yang merupakan penyusun dasar makhluk hidup dan tak hidup. Meskipun
pada dasarnya ekosistem menerima masukan energi matahari yang tidak akan
habis, unsur kimia juga memegang peran penting dalam ekosistem. Bahkan ketika
suatu individu organisme masih hidup, banyak persediaan zat kimianya berputar
secara terus menerus (Indriyanto, 2010).
Makhluk hidup di dunia ini tergantung pada aliran energi dan siklus
materi. Aliran energi dan siklus materi mempengaruhi jumlah dari organismeorganisme, kompleksitas dari komunitas dan kecepatan proses metabolisme.
Energi dari materi mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi
organik, satu sama lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Namun aliran energi
adalah satu arah, sekali dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari
sistem. Sedangkan materi, dalam hal ini berupa materi, melakukan suatu siklus.
Atom dari kalsium atau karbon berkemampuan untuk mengalir melalui makhluk
hidup dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah dari suatu
ekosistem ke ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah ekosistem
berkemampuan untuk menjada fungsinya, dan merupakan karakteristika seluruh
biosfer. https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/
[1 Maret 2015]

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus materi ?
2. Apa fungsi dari siklus materi?
3. Apa saja siklus materi dalam ekosistem ?
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mendapat jawaban mengenai


Apa yang dimaksud siklus materi, apa fungsi dari siklus materi dan apa
saja siklus materi dalam ekosistem.
D. Manfaat
Berdasarkan masalah dan tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan
dari makalah ini adalah:
a.Dapat mengetahui siklus materi
b. Dapat mengetahui fungsi siklus materi
c. Dapat menegtahui jenis- jenis dari siklus materi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Siklus Materi


Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup (Indriyanto, 2010).
Peristiwa rantai makanan, sebenarnya telah terjadi pemindahan materi dari
satu organisme yang dimakan ke organisme yang memakan. Organisme pemakan
kemudian menumpuk materi dalam tubuhnya untuk pertumbuhan dirinya dan
mengatur proses mtebolisme. Jika organisme tersebut mati, atom atom yang
terdapat dalam molekul kompleks organisme tersebut dikembalikan sebagai
senyawa-senyawa yang lebih sederhana ke atmosfer, air atau tanah melalui
penguraian oleh bakteri dan fungi. Penguraian ini melengkapi kumpulan nutrient
anorganik yang digunakan oleh tumbuhan dan organisme autotroph lainnya untuk
membentuk suatu bahan organic baru, karena perputaran nutrient melibatkan
komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem, perputaran ini juga disebut siklus
materi

http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/04/makalah-aliran-energi-dan-

siklus.html [ 1 Maret 2015].


Pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer
yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut dengan siklus materi. Suatu
ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang, namun materi berupa
unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut
masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi
tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan sehingga disebut siklus materi
(Delvian, 2006).

2.2. Fungsi Siklus Materi


Fungsi siklus materi adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di
bumi dapat terjaga (Kilham, 1996).

2.3. Macam-macam Siklus Materi


Terdapat banyak macam materi dalam ekosistem yang mengalami perputaran
siklus, namun ada 5 macam siklus materi yang umum dikenal, yaitu:
1. Siklus Air

Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan
dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di
atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan
bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan
laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk
air permukaan tanah dan air tanah
https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/

[1

Maret

2015]
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh
tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap
air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup
90% penguapan pada ekosistem darat. Air tanah dan air permukaan sebagian
mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus
Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan
Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh
Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek (Killham,
1996).

2. Siklus Karbon dan Oksigen

Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur ulang dalam
ekosistem. Di atmosfer Karbon terikat dalam bentuk senyawa karbon dioksida
(CO2). Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer berpindah melalui tumbuhan
yang bertindak sebagai produsen, konsumen, dan organisme pengurai kemudian
kembali lagi ke atmosfer dalam bentuk karbondoksida (CO2) (Indriyanto, 2010).
Karbondioksida memiliki pengaruh radiasi panas dari bumi karena karbon
dioksida merupakan bagian esensial udara. Radiasi panas dapat membentuk
persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan
hijau (produsen) merupakan proses pengubahan karbon dioksida sebagai karbon
anorganik menjadi karbohidrat sebagai senyawa hidrokarbon yang dalam hal
pengubahan karbon disebut juga senyawa karbon organic dalam tubuh tumbuhan
disertai dengan penyimpanan energy yang bersumber dari radiasi matahari,
sehingga dalam tubuh tumbuhan tersimpan energy yang disebut energy biokimia
tersimpan bersama senyawa organic kompleks (Killham, 1996).
Sebagian karbon organic akan terurai dan CO2 dibebaskan lagi ke udara
melalui respirasi, sebagian karbon organic lainnya diubah menjadi senyawa
organic kompleks dalam tubuh tumbuhan selama pertumbuhannya. Senyawa
organic tersebut akan ditransfer ke dalam tubuh konsumen melalui proses
interaksi dalam rantai makanan maupun jaringan makanan, sehimgga sebagian

dari senyawa karbon organic akan tetap berada dalam tubuh konsumen sampai
mati. Setelah produsen dan konsumen mati, maka senyawa organic akan segera
terurai lagi melalui proses penguraian (dekomposisi) oleh organism pengurai dan
karbon akan dilepas sebagai CO2 dan masuk ke udara atau ke dalam air. Bahan
karbonat yang tidak mudah terurai dalam waktu yang lama akan berubah menjadi
batu kapur, arang dan minyak yang disebut bahan bakar fosil (Killham, 1996).
Jumlah karbon yang tersimpan dalam ekosistem berbeda-beda. Pada
ekosistem dengan komunitas tumbuhan sempurna dan keanekaragaman spesies
tumbuhannya tinggi, maka produksi karbon dioksida baik oleh aktivitas
organisme pengurai, proses respirasi, maupun penggunaan bahan bakar fosil akan
diimbangi oleh proses pengikatan atau fiksasi karbondoksida oleh tumbuhan.
Kenaikan kandungan karbondoksida akan mengakibatkan kenaikan suhu bumi
yang terjadi karena efek rumah kaca, panas yang dilepaskan dari bumi diserap
oleh karbondioksida diudara dan dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Oleh
karena itu perlu keseimbangan dengan adanya pengikatan karbondioksida oleh
tumbuhan (Killham, 1996).

3 . Siklus Nitrogen

Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik sepertiurea,


protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik sepertiammonia, nitrit,
dan nitrat
3. 1 Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen kedalam tanah
terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secarabiologis dapat
dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan,
bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu gangganghijau biru dalam air juga
memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/ [1 Maret
2015]
3. 2 Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen(tumbuhan)
diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhanatau hewan mati,
mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam
ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses inidisebut dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dansenyawa ammonium menjadi nitrat
oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalamtanah terbatas, nitrat dengan cepat
ditransformasikan menjadi gas nitrogenatau oksida nitrogen oleh proses yang
disebut denitrifikasi https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalahbiogeokimia/ [1 Maret 2015]

4. Siklus Fosfo

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik
(pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosilterkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah danlaut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus
(Bani, www.academia.edu).

5. Siklus Sulfur

Secara alami sulfur terdapat di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan
atmosfer. Dan beberapa berasal dari gunung api dan sisa pembakaran minyak
bumi dan batu bara. Selain itu juga terdapat sulfur yang berasal dari makhluk
hidup. Belerang juga dapat di dapat dengan cara buatan seperti dengan pemberian
pupuk pada tanaman yang akan memberikan kandungan sulfur pada tanah
(Bani,www.academia.edu).
Siklus sulfur berasal dari pembentukan sulfur pada kerak bumi dan
atmosfer. Pada kerak bumi bisanya berupa Sulfur Organik, SO4, Batubara dan
lain-lain yang tercipta di kerak bumi. Pada atmosfer sulfur biasanya berupa
Hidrogen Sulfida (H2S). Pada siklus sulfur hampir sama dengan siklus Posfor,
yaitu anion dari sulfat dapat diserap oleh tanah. Pada siklus sulfur terjadi Oksidasi
dan reduksi (Delvian, 2006).
Tanah sulfur akan digunakan tanaman dalam bentuk Sulfat sebagai hara.
Setelah itu tumbuhan akan dimakan oleh hewan herbivora yang selanjutnya akan
dimangsa oleh predator. Dari makhluk hidup itu akan mati dan diurai materi
organiknya termasuk sulfur di dalamnya oleh mikroorganisme. Contoh
mikroorganisme yang mengurainya adalah bakteri sulfat yang mengubah sulfat
menjadi sulfide dalam bentuk Hidrogen Sulfida. H2S akan digunakan oleh bakteri
fotoautotrof anaerob. Kemudian dilepaskan ke udara dalam bentuk yang
selanjutnya dioksidasi oleh bakteri kemolitotrof menjadi Sulfat kembali, dan
siklus pun berulang (Delvian, 2006).
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Siklus materi merupakan suatu siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Terdapat 5 macam siklus materi yang sudah umum dikenal, yaitu siklus air,
oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor.
Peranan siklus materi dalam ekosistem antara lain sebagai penjaga
kestabilan ekosistem dengan cara mengembalikan unsur kimia yang digunakan
oleh semua yang ada dibumi dalam bentuk organik maupun anorganik.

DAFTAR PUSTAKA

Bani, Tony. Siklus Biogeokimia. https://www.academia.edu/4314304/Siklus_


Biogeokimia.

Delvian. 2006. Siklus Hara Faktor Penting Bagi Pertumbuhan Pohon Dalam
Pengembangan Hutan Tanaman Industri.Medan : Universitas
Sumatra Utara.
Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Kilham, K. 1996. Soil Ecology. United kingdom : Cambridge University Press.
https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/ [ 1 Maret
2015]
http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/04/makalah-aliran-energi-dansiklus.html [ 1 Maret 2015].

Anda mungkin juga menyukai