Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

“PENGARUH DAN RESPON HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN”

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


AHMAD RIZAL (203020209031)

ARLINDA AMELIA YUSIANA (203030209049)

AULIA KRISTINA (203030209050)

AYATINA MAIDAH (203030209045)

KRISTINA (193030209054)

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. AGUS HARYONO, M.Si


Drs. BEJO BASUKI, M.Si
RIRIN FAHRINA, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah singkat ini adalah
“Pengaruh dan Respon terhadap Lingkungan”. Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis ,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2
A. Latar belakang ............................................................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
A. Respon Dasar Hewan .................................................................................................................. 3
1) Respon Reversibel ................................................................................................................... 3
2) Respon Tak-reversibel ............................................................................................................. 3
B. Pengaruh pada hewan terhadap lingkungan .............................................................................. 4
1. Suhu ........................................................................................................................................ 4
2. Air dan kelembaban ................................................................................................................ 4
3) Cahaya matahari ..................................................................................................................... 5
4) Gas-gas atmosfer .................................................................................................................... 5
5) Arus dan tekanan .................................................................................................................... 5
6) Garam dan salinitas................................................................................................................. 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................................. 7
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perubahan kondisi lingkungan berpengaruh terhadap hewan. Hewan mengadakan


respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya tersebut. Respon hewan terhadap kondisi
dan perubahan lingkungannya denyatakan sebagai respon hewan terhadap lingkungannya.
Respon tersebut berupa perubahan fisik, fisiologis, dan tingkah laku.
Kepekaan terhadap stimulus merupakan salah satu ciri utama kehidupan. Tujuan akhir
dari respon adalah untuk mempertahankan hidupnya. Apabila kondisi lingkungan menjadi
sangat tidak baik, maka yang terjadi adalah pertama : hewan meninggalkan tempat itu dan
mencari tempat dengan kondisi yang lebih baik. Kedua : hewan memberikan respon tertentu
yang mampu mengatasi efek negative perubahan tersebut. Ketiga : hewan itu akan mati.
Adaptasi umumnya diartikan sebagai penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Respon dan Adaptasi Perilaku hewan merupakan aktivitas terarah berupa
respon terhadap kondisi dan sumber daya lingkungan. Terjadinya suatu perilaku melibatkan
peranan reseptor dan efektor serta koordinasi saraf dan hormon.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja respon pada hewan terhadap lingkungan?


2. Apa saja pengaruh pada hewan terhadap lingkungan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui respon pada hewan terhadap lingkungan.


2. Untuk mengetahui pengaruh pada hewan terhadap lingkungan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Respon Dasar Hewan

Selama periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu
respon pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan. Mekanisme ketiga
respon itu berdasarkan sistem umpan balik negatif. Agar mekanisme itu berhasil maka
respon yang dihasilkan harus sesuai besarnya, waktu tepat dan berlangsung cukup
cepat.

1) Respon Reversibel

Tipe respon dasar hewan yang reversible dan paling sederhana adalah
respon pengaturan (regulatori). Rspon fisiologi terjadi sangat cepat (refleks).
Contoh: perubaham pupil mata terhadap intensitas cahaya. Tipe respon lain yang
bersifat reversible adalah respon penyesuaian (aklimatori), berlangsung lebih lama
dari respon regulatori karena proses yang fisiologi yang melandasinya melibatkan
perubahan struktur dan morfologi hewan, Contoh: di lingkuan bertekanan parsial
oksigen rendah, terjadi proliferasi dan pengingkatkan jumlah eritrosit, tubuh
terdedah pada kondisi kemarau terik, kulit mengalami peningkatan pigmentasi.
Respon aklimatori umum terdapat pada hewan berumur panjang, yang menghadapi
perubahan kondisi musiman, Reversibilitas respon penting sekali karena tiap tahun
kondisi khas musimana selalu berulang.

2) Respon Tak-reversibel

Tipe respon tak-reversibel selama ontogeny adalah respon perkembangan.


Respon berlangsung lama karena melibatkan banya proses yang menghasilkan
perkembangan beraneka ragam macam struktur tubuh. Hasilnya bersifat permanen
dan tak reversible. Contoh perubahan jumlah mata facet pada Drosophila yang
dipelihara pada suhu tinggi, atau terbentuknya keturunan cacat akibat respon
perkembangan embrio terhadap senyawa teratogenik dalam lingkungannya.
Respon pertama kali organisme terhadap perubahan lingkungan ialah
ekofisiologi dan bisa sangat berbeda pada setiap jenis organisme. Pada hewan
berdarah dingin (poikiloterm), penurunan atau peningkatan suhu udara akan diikuti
dengan penurunan atau peningkatan laju metabolisme tubuhnya. Sebaliknya pada
hewan berdarah panas (homeoterm), penurunan suhu udara justru akan
meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh.
Kendeigh (1969) menglasifikasikan respon menjadi 5 macam, yaitu: semu

3
(masking), letal (lethal), berarah (directive), pengontrolan (controlling), dan
defisien (deficient).
• Semu (masking): modifikasi pengaruh suatu faktor oleh faktor lainnya.
Sebagai contoh RH (relatif humidity atau kelembaban relatif) yang rendah
meningkatkan laju evaporasi permukaan tubuh, sehingga hewan berdarah
panas mampu bertahan pada iklim yang sangat hangat.
• Letal (lethal): faktor lingkungan menyebabkan kematian, seperti misalnya
suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.
• Berarah (directive): faktor lingkungan menyebabkan orientasi tertentu,
misalnya burung-burung di kutub utara bermigrasi ke arah selatan pada
saat musim dingin dan kembali ke utara pada saat musim semi atau panas
untuk berbiak.
• Pengontrolan (controlling): faktor tertentu dapat mempengaruhi laju suatu
proses fisiologi tanpa masuk ke reaksi. Sebagai contoh, suhu lingkungan
dapat berpengaruh besar terhadap metabolisme, sekresi, dan lokomosi
hewan.
• Defisien (deficient): defisiensi suatu faktor lingkungan pada habitat
tertentu dapat mempengaruhi aktivitas atau metabolisme hewan. Sebagai
contohnya jika oksigen ada atau tidak ada pada tekanan rendah akan
membatasi aktivitas hewan.

B. Pengaruh pada hewan terhadap lingkungan

Beberapa faktor terhadap lingkungan pada hewan yaitu sebagai berikut :


1. Suhu

Suhu merupakan factor lingkungan sangat penting bagi hamper semua


mahluk hidup. Suhu merupakan factor yang sangat menentukan aktivitas enzim di
dalam tubuh organisme. Peningkatan suhu tubuh pada rentang kisaran toleransi
hewan akan menyebabkan kenaikan aktivitas enzim dalam membantu reaksi
metabolisme. Suhu yang ekstrim tinggi menyebabkan protein. sebagai komponen
utama penyusun enzim, akan rusak atau denaturasi dan menyebabkan enzim tidak
mampu lagi melakukan fungsinya sebagai biokatalisator.

2. Air dan kelembaban

Air bagi mahluk hidup bias menjadi sumberdaya dan juga menjadi kondisi
Dilingkungan daratan. air seringkali dapat beroperasi sebagai factor pembatas vagi

4
kelimpahan dan penyebaran heawan-hewan terrestrial Demikian pula bagi hewan
hewan yang biasa hidup di tempat tempat yang lembab, kandungan air yang rendah
atau kekeringan juga merupakan faktor pembatas yang menentukan keberhasilan
hidupnya.

3) Cahaya matahari

Pada umumnya kehidupan tumbuhan sangat tergantung pada adanya cahaya


matahari, karena energi cahaya atau foton sangat mutlak untuk fotosintesis. Tidak
demikian halnya dengan hewan. yang seolah-olah tidak selalu membutuhkan
cahaya secara langsung Namun sebenarnya cahaya matahari mempunyai peranan
penting khususnya bagi hewan hewan diumal, yang mencari makan dan melakukan
interaksi biotik lainnya secara visual atau mempergunakan rangsang cahaya untuk
melihat benda. Untuk mengetahui efek ekologis dan dan cahaya matahan, yang
perlu diperhatikan ialah aspek intensitasny, laualitasnya serta lamanya penyinaran

4) Gas-gas atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan permukaan planet bumi yang berisi campuran


berbagai gas.Atmosfer di samping sebagai medium hidup berbagai jenis hewan,
atmosfer sangat penting peranannya bagi kehidupan di bumi karena dapat menapis
energi panas yangtinggi atau berbagai sinar dengan gelombang yang
membahayakan tubuh makhluk hidup, seperti sinar ultra violet.

5) Arus dan tekanan

Arus udara (angin)berperan secara langsung ataupun melalui pengaruhnya


terhadap penguapan, dalam hal transfer panas. Selain itu angin pun mempunyai
pengaruh membatasi terhadap berbagai jenis hewan terbang, seperti serangga dan
burung, misalnya dalam hal aktivitas pergerakan setrta penyebarannya. Dalam
lingkungan akuatik, arus berperan secara langsung sebagai faktor pembatas bagi
jenis jenis hewan akuatik yang tidak teradaptasi khusus untuk menghadapi faktor
arus. Selain itu, pengaruh arus air dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui
kelarutan gas-gas atmosfer dan garam daram. Dalam lingkungan daratan, tekanan
barometrik belum diketahui benar pengaruhnya terhadap hewan, kecuali peranan
yang tidak langsung melalui terjadinya perubahan perubahan kondisi cuaca dan
iklim. Dalam lingkungan akuatik, sperti halnya di danau danau dan laut laut dalam,
tekanan hidrostatik akan makin bertambah dengan makin bertambahnya
kedalaman, yaitu sekitar latm per 10m Jenis-jenis hewan yang kisaran toleransinya

5
lebar terhadap tekanan hidrostatik mempunyai jangkauan ruang gerak dan
penyebaran vertikel yang luas dalam lingkungan tempat hidupnya itu.

6) Garam dan salinitas

Pengaruh garam yang terdapat di lingkungan tempat hidup terhadap hewan,


pada umumnya bersifat fisiologis melalui berbagai fungsinya sebagai zat hara
(nutrient) yang terkandung dalam makanan yang dimakan hewan itu. Untuk
hewan-hewan perairan. garam terlarut berpengaruh secara langsung sebagai faktor
salinitas, karena itu bagi hewan hewan yang bersifat stenohalin tingkat salinitas
lingkungan dapat beroperasi sebagai faktor pembatas, baik pada konsentrasi tinggi
atau rendah. Sebagai bagian dan makanan, garam garam tertentu diperlukan dalam
jumlah besar (makronutrien), misalnya untuk membangun cangkang rangka Kulit
telur dan sebagainya.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Selama periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu
respon pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan. Mekanisme
ketiga respon itu berdasarkan sistem umpan balik negatif. Agar mekanisme itu
berhasil maka respon yang dihasilkan harus sesuai besarnya, waktu tepat dan
berlangsung cukup cepat.
Beberapa faktor terhadap lingkungan pada hewan yaitu suhu, air dan
kelembapan, cahaya matahari, gas-gas atmosfer, arus dan tekanan, serta garam dan
salinitas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Heddy S dan Kurniati M. 1996. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi. Suatu bahasan tentang Kaidah Ekologi

dan Penerepannya. Jakarta : Raja Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai