Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN

ANTAR SEL
KELOMPOK 5
 WANDA SEPTINA (203020209034)
 DITTA LIANTIE (203030209042)
 JANUARDI BANA (203030209043)
 AYATINA MAIDAH (203030209045)
 AULIA KRISTINA (203030209050)
HUBUNGAN ANTAR SEL (CELL
JUNCTIONS)
Cell junctions merupakan situs hubungan
yang menghubungkan banyak sel dalam
jaringan dengan sel lainnya dan dengan
matriks ekstraseluler. Cell junctions
merupakan suatu struktur dalam jaringan
organisme multiseluler.
KLASIFIKASI
Cell junctions dapat diklasifikasikan ke dalam 3
grup fungsional yaitu:
1. Occluding junctions
Fungsi occluding junctions adalah
menghubungkan sel epitel yang satu dengan sel
epitel yang lain, membagi sel atas 2 domain
yaitu domain apikal dan basolateral, mencegah
protein membran di domain apikal bergerak ke
domain basolateral, dan menyegel ruang antar 2
sel serta mencegah lalu lintas molekul di ruang
antar sel.
KLASIFIKASI
Occluding junctions dibagi menjadi 2:
 Tight junctions (vertebrata) merupakan occluding
junctions yang penting dalam mempertahankan
perbedaan konsentrasi molekul-molekul hidrofilik
kecil diseberang lembaran-lembaran sel epitel.
 Septate junctions merupakan occluding junctions yang
utama pada invertebrata. Morfologinya berbeda
dengan tight junctions. Protein yang disebut Discs-
large, yang dibutuhkan untuk pembentukan septate
junctions pada Drosophila, secara struktur
berhubungan dengan protein ZO yang ditemukan
dalam tight junctions vertebrata.
KLASIFIKASI
2. Anchoring junctions
Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel tetangganya atau
ke matriks ekstraseluler. Anchoring junctions tersebar luas dalam jaringan-jaringan hewan dan
paling melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi anchoring junctions adalah
menghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel yang berdampingan,
menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel dengan matriks.
Anchoring junctions terdapat dalam 4 bentuk yang berbeda secara fungsional yaitu adherens
junctions dan desmosom (memegang sel bersama-sama dan dibentuk oleh transmembrane
adhesion proteins yang termasuk dalam famili cadherin), focal adhesions dan hemidesmosom
(mengikat sel-sel pada matriks ekstraseluler dan dibentuk oleh transmembrane adhesion proteins
pada famili integrin).
KLASIFIKASI
3. Communicating junctions/Gap junctions
Gap junctions merupakan celah sempit diantara
membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4 nm)
yang dihubungkan oleh channel protein. Gap
junctions disusun oleh connexon (12 satuan
protein), connexon tersusun atas 6 subunit
connexin transmembran. Fungsi gap junctions
adalah membolehkan jalan lintasan ion-ion dan
molekul-molekul kecil yang dapat larut dalam
air.
DESMOSOM &
PLASMODESMATA
 Desmosom

Desmosom menghubungkan intermediate filaments dari sel ke sel. Desmosom biasanya ada
di epitel (misalnya kulit). Desmosom juga ditemukan dalam jaringan otot dimana mereka
mengikat sel-sel otot ke sel yang lainnya.
 Plasmodesmata

Plasmodesmata merupakan hanya junction interseluler dalam tumbuhan. Suatu sel


tumbuhan mungkin memiliki antara 103 dan 105 plasmodesmata yang menghubungkannya
dengan sel-sel yang berdekatan. Di tumbuhan, plasmodesmata melakukan banyak fungsi
yang sama seperti gap junctions. Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel yang satu
dengan sel lainnya melalui retikulum endoplasma dengan celah yang disebut desmotubul;
memberikan suatu rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil
seperti gula dan asam amino, dan makromolekul seperti RNA antar sel.
DESMOSOM
PLASMODESMATA
HUBUNGAN ANTAR SEL DAN
MATRISK EKSTRASELULER
Matriks ekstraseluler merupakan komponen paling besar pada kulit normal dan memberikan
sifat yang unik pada kulit dari elastisitas, daya rentang dan pemadatannya. Matriks ekstraseluler
merupakan komponen paling besar pada lapisan kulit dermis. Matriks ekstraseluler dapat
mempengaruhi bentuk sel, kelangsungan hidup sel, perkembangbiakan sel, polaritas dan
kelakuan sel. Sebagian besar sel perlu melekat ke matriks ekstraseluler untuk tumbuh dan
berkembangbiak.
2 kelas utama makromolekul yang menyusun matriks ekstraseluler: Rantai-rantai polisakarida
pada kelas yang disebut glikosaminoglikans (GAGs), yang biasanya ditemukan terhubung
secara kovalen dengan protein dalam bentuk proteoglikan dan Fibrous proteins, yang meliputi
kolagen, elastin, fibronektin, dan laminin, yang memiliki fungsi struktural dan adhesif.

Anda mungkin juga menyukai