Anda di halaman 1dari 15

Jaringan Ikat

Jaringan Ikat Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi
artikel mengenai Jaringan Ikat. Jaringan Ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari
mesoderm yakni lapisan tengah pada embrio. Jaringan pengikat berfungsi mengikat sel-sel yang
menyusun jaringan atu mengikat jaringan yang satu dengan jaringan yang lain dalam organ.

Penyusun Jaringan Ikat

Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel jaringan ikat berikut ini adalah penjelasan
detailnya:

Matriks

Matriks merupakan serabut ekstraseluler dan bahan dasar pada jaringan pengikat.Matriks terbagi
atas serabut ekstraselular dan bahan dasar.

Serabut ekstraselular

serabut ekstraselular pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni serabut kolagen,
serabut elastik dan serabut retikular.

Serabut Kolagen: merupakan serabut berwarna putih yang mempunyai elastisitas rendah.

Serabut elastik: Serabut elastik merupakan serabut yang memiliki daya elastik tinggi.
Serabut elastik tersusun atas protein dan mukopolisakarida. Serabut elastik antara lain
terdapat pada pembuluh darah dan ligamen.

Serabut Retikular: memiliki sifat seperti serabut kolagen, yakni memilki elaksitas rendah.
Serabut ini berperan menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lainnya.

Read more: http://www.pustakasekolah.com/jaringan-ikat.html#ixzz2v7Dheo7K

Bahan Dasar
Bahan dasar yang menyusun matriks jaringan ikat adalah suatu larutan stengah cair yang
homogen. Larutan tersebut terdiri atas mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Sifat
matriks akan lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya
tinggi.

Sel-Sel Jaringan Ikat

Pada matriks, terdapat berbagai jenis sel yang tertanam di dalamnya dan memiliki berbagai
fungsi khusus. Jenis sel-sel jaringan ikat antara lain:

Fibroblas: merupakan sel jaringan ikat berbentuk serat yang berfungsi menyekresikan
protein.

Makrofag: merupakan sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah atau tidak
beraturan. Makrofag terdapat didekat pembuluh darah. Makrofag berfungsi dalam
pinositosis dan fagositosis.

Sel Tiang: merupakan sel jaringan ikat yang berfungsi menghasilkan substansi heparin
dan histamin. Heparin berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamin
berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.

Sel lemak: Pada jaringan ikat terdapat sel lemak yang berfungsi menyimpan lemak. Ada
jaringan ikat yang memiliki banyak sel lemak dan ada pula yang sedikit memiliki sel
lemak. Jaringak ikat yang memiliki banyak sel lemak dinamakan jaringan adiposa. jenis-
jenis sel jaringan ikat seperti fibroblas, makrofag, dan sel tiang masuk kedalam jaringan
ikat longgar.

Read more: http://www.pustakasekolah.com/jaringan-ikat.html#ixzz2v7E23ExA

Jaringan ikat merupakan jaringan pada hewan dan manusia yang menghubungkan antara jaringan
yang satu dengan jaringan yang lain. Jaringan ikat terdiri atas serabut sebagai substansi dasar,
sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).

Fungsi jaringan ikat antara lain;

1. Mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ


menjadi sistem organ.

2. Menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh.

3. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.

4. Membungkus organ.
5. Mengisi rongga di antar organ.

6. Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.

7. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran.

8. Menghasilkan kekebalan.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi :


a.Jaringan_ikat_longgar
memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut
kolagen elastic. Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ, pembungkus
pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag
dan berbagai sel darah putih.

Gambar Jaringan Ikat


b.Jaringan_ikat_padat
Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang
berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastik. Fungsi jaringan ini
adalah menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan
tulang. Terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan
tendon. Fasia adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan sebagai
penghubung_antar_tulang.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus,
jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.

1.Jaringan_ikat_biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas
otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan
di antara organ-organ.

2.Jaringan_ikat_khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam
bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus
adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.

3.Jaringan_ikat_penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati.
Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).

4.Jaringan_ikat_penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas
plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi
mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan
limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi
untuk mengangkut lemak.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pengikat Longgar pada Hewan

Struktur dan Fungsi Jaringan Pengikat Longgar pada Hewan - Susunan jaringan
pengikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 1. Jaringan ini mempunyai ciri-ciri utama yaitu
susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada
matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut
kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada
matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan pengikat longgar
mempunyai beberapa fungsi berikut.

1. Membentuk membran yang


membatasi jantung dan rongga
perut.

2. Mengikatkan kulit
pada jaringan di
bawahnya.

Gambar 1. Jaringan pengikat longgar


3. Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.

4. Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.

5. Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.

6. Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.

Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ
tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar
2) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.

Gambar 2. Jaringan lemak

Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-pengikat-
longgar-hewan.html#ixzz2v7Iiad8G

Jenis-Jenis Jaringan Ikat dan Fungsinya - Jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat,
penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak
terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah,
kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang
dan menyebar di dalam matriks.

Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam bahan
dasar berupa cairan, gel, atau solid. Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung
pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu
serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler. Serabut kolagen memiliki daya regang
sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen.
Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan
semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan
serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar,
jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, dan jaringan ikat
darah (Campbell, et al, 2006: 417).
Jenis-jenis jaringan ikat yang ada dalam
tubuh manusia.

JENIS-JENIS JARINGAN IKAT:


a. Jaringan Ikat Longgar.
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh
hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan
menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat
penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.

b. Jaringan Lemak.
Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet).
Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai
makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.

c. Jaringan Ikat Padat.


Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat
jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat
dikelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan
ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang
dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.

d. Jaringan Tulang Rawan.


Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan
tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit)
terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan
tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur
dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat
digolongkan sebagai berikut.

1) Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya,
ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
2) Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun,
anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga,
laring, dan epiglotis.
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak
beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).

e. Jaringan Tulang.
Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang (osteosit). Matriks intraseluler
dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral
tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi
suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut saluran Havers. Keseluruhan lamela dan
saluran Havers membentuk sistem Havers. Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan
fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital
tubuh.

f. Jaringan Darah.
Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas
tiga komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping
darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan hidup
manusia. Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu
peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan
granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak dan protein dari satu jaringan ke jaringan
yang lain.

jaringan Hewan

JARINGAN HEWAN

1. Jaringan epitelium.
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler,
baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang
melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi
organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan. Jaringan epitel terdiri dari 3
macam:

1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh

2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh

3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh

A. Fungsi jaringan epitelium yakni:


a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan

b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma

c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat

d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh

e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya

f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar

g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan

h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan

i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika
tubuh kepanasan

B. Macam Jaringan Epitel

1. Epitelium pipih selapis

Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam
pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal,
selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi

2. Epitelium pipih berlapis banyak

Lokasi:Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.

3. Epitelium kubus selapis

Lokasi:Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitel
berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: Sekresi dan absorpsi

4. Epitelium kubus berlapis banyak

Lokasi:Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di


ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.

5. Epitelium silindris selapis

Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).


Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi
Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.

6. Epitelium silindris berlapis banyak semu

Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernafasan,
tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya tidak bersilia .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat

7. Epitelium transisional

Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.


Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume organ.

8. Epithelium kelenjar : Merupakan jaringan epitelium yang khusus berperan untuk sekresi
zat untuk membantu proses fisiologis.

a. kelenjar eksokrin : kelenjar yang hasil sekresinya dialirkan melalui saluran. Misal
kelenjar keringat dan kelenjar minyak, berada di jaringan kulit atau bawah kulit. Untuk
membantu metabolisme dan komunikasi.
b. kelenjar endokrin : kelenjar yang hasil sekresinya tidak dialirkan melalui saluran
tetapi langsung ke dalam darah. Misal kelenjar hipofisis, adrenal dan hormone, terlaetak di dalam
tubuh dan sering disebut sebgai kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran bagi sekretya
sehingga sekretnya langsung dilepas ke darah. Fungsi untuk metabolisme.
C. Berdasarkan struktur :

a. Epithelium pipih (squamous)

b. Epithelium batang (columnar/silindris)

c. Epithelium kubus (cuboidal)

2. Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh
jaringan ini adalah jaringan darah.
A. Sel-sel jaringan ikat:
Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk
matriks (Matriks adalah bahan dasar untuk melekat.)
Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
- Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
B. Macam Jaringan ikat:
a. Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan
dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ. Jaringan ikat tersusun atas matriks
dan sel-sel penyusun jaringan ikat.
b. Jaringan lemak (serabut longgar)
Bentuk longgar, tersusun dari sel lemak, berbentuk poligonal/bulat, dinding sel tipis, sel kaya
rongga sel yang berisi tetes minyak. Terdapat di bawah lapisan bawah kulit, sekitar ginjal,
bantalan/lapisan sendi, sumsum tulang panjang. Fungsi untuk menyimpan lemak, cadangan
makanan, bantalan, proteksi dan isolasi terhadap panas untuk cadangan energi,penjaga kestabilan
tubuh danproteksi mekanis.. Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari
sel-sel mesenkim.
c. Jaringan pengikat longgar (gembur)
Susunan sel panjang, matriks mengandung serabut kolagen dan elastis. Fungsi membungkus
organ-organ, pembuluh darah dan syaraf.
d. Jaringan pengikat serabut padat (liat)
Disebut jaringan ikat serabut putih karena terbuat dari kolagen yang berwarna putih, bersifat
fleksibel tapi tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan
padat sehingga cairannya berkurang. Terdapat pada fasia, ligamen, selaput urat dan tendon.
Fungsi menghubungkan berbagai organ tubuh, misal tulang dengan tulang, otot pada tulang
(tendon), katub jantung, kapsul persendian, fasia, dan ligamen.
e. Jaringan tulang
Jaringan tulang sejati (osteon)
Terdiri atas sel tulang (osteosit) yang tersimpan dalam matriks yang terdiri atas zat perekat
kolagen dan endapan kalsium karbonat (CaCo3) dan kalsium fosphat (Ca3(PO4)2). Proses
meningkatnya kadar kapur sehingga tulang menjadi keras disebut kalsifikasi/ osifikasi. Sel
pembentuk jaringan tulang disebut osteoblast. Setiap satuan sel tulang mengelilingi pembuluh
darah, limpha dan syaraf membentuk sistem havers.
Berdasarkan susunan matriks jaringan tulang dibedakan :

jaringan tulang spon (karang), bila matriknya berongga

jaringan tulang keras (kompak), bila matriksnya rapat atau keras

Fungsi tulang :

penyusun rangka

tempat melekatnya otot

melindungi bagian tubuh yang lemah


sebagai alat gerak pasif

tempat pembentukan sel darah merah

Jaringan tulang rawan (kartilago)


Terdiri atas sel tulang rawan dan matriks mengandung zat kondrin, bersifat elastis. Pada anak-
anak kartilago berasal dari jaringan embrional (mesenkim), sedang pada orang dewasa berasal
dari dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung konfroblast (pembentuk
sel tulang rawan). Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada
embrio maupun pada saat dewasa.
Ada 3 macam kartilago :

Tulang rawan hialin (cartilago hialin), matriksnya bening atau transparan, jernih,
mengkilap, kebiruan, dengan konsentrasi serat elastis yang tinggi.Berperan
sebagai rangka pada saat embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi permukaan
sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang
melekat pada tulang dada.. Terdapat di permukaan sendi, trakea, bronkia.

Tulang rawan fibrosa (berserabut) atau cartilago fibrosa, matriksnya berwarna


gelap dan keruh, dengan serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk
satu berkas sehingga bersifat keras.Terdapat pada cakram antar ruas tulang
belakang, perlekatan ligamen tertentu pada tulang dan persendian tulang
pinggang.

Tulang rawan elastis (cartilago elastin), matriksnya berwarna keruh kekuningan


dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala.. Terdapat pada daun telinga,
epiglotis, pembuluih eustachius, laring.

f. Jaringan darah
Darah beredar dari jantung dalam pembuluh darah nadi, vena dan kapiler ke seluruh tubuh lalu
kembali ke jantung. Darah tersusun atas plasma darah (cairan darah) yang mengandung senyawa
organik, senyawa anorganik, serum, air dan sel-sel darah yang terdiri atas :
a. Eritrosit : Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.
b. Leukosit : Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua, yaitu leukosit
agranuler dan leukosit granuler.
c. Trombosit : Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang
kasar. Dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.
Fungsi darah :
- mengangkut sari makanan, hormon, gas per-nafasan dan sisa metabolisme
- mencegah infeksi kuman penyakit
- menutup luka
- menjaga stabilitas suhu tubuh
- pengangkutan CO2 dan O2,
g. Jaringan limphe (getah bening)
Adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Limphe merupakan cairan yang
terbentuk dari air, glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limphosit dan
granulosit. Fungsi mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat lain dari
jaringan ke sistem pembuluh darah.

3. Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk
memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh

Jaringan otot.

Jaringan otot Merupakan jaringan yang tersusun atas sel otot yang bertugas menggerakan
berbagai bagian tubuh, karena memiliki kemampuan berkonteraksi. Kemampuan kontraksi
disebabkan adanya protein otot yang disebut aktomiosin pada setiap miofibril. Jaringan otot
terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh
bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat
ditemukan di jantung.

A. Macam-macam Sel Otot

a. Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih
dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang
memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar, sel berserabut dan
bergaris-garis, bentuk sel silindris, kerja tidak teratur, cepat dan tidak tahan lama, berfungsi
menggerakan rangka.
b. Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang,
inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ
viseral, sel polos tidak bergarin-garis, bentuk sel seperti kumparan, kerja teratur, lambat dan
tahan lama, berfungsi menggerakan alat-alat dalam.
c. Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang,
inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki sel berserabut, bercabang
dan bergaris-garis, bentuk sel silindris bercabang-cabang, kerja teratur dan tahan lama, berfungsi
kontraksi otot jantung.

B. Berdasar syaraf yang mempengaruhinya:

a. otot lurik termasuk otot sadar sehingga disebut otot volunter


b. otot polos dan otot jantung termasuk otot tak sadar sehingga disebut otot involunter
c. otot jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium.

4. Jaringan saraf.
Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf
sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. Berfungsi
untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan, mengatur
dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh. Jaringan ini dibentuk oleh sel-sel syaraf yang disebut
neuron. Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat hubungannya
disebut sinapsis.

A. Neuron dibedakan atas :

a. dendrit : penjuluran keluar dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan
sel.
b. badan sel : bagian sel syaraf yang mengandung inti dengan nukleolus di tangahnya. Badan
sel syaraf terletak di pusat syaraf dan ganglion (kumpulan badan sel syaraf). Ganglion terletak di
tempat-tempat tertentu seperti di kiri kanan sumsum tulang belakang.
c. neurit (akson) : penjuluran panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan
dari badan sel ke neuron lain. Neurit memiliki selubung, yaitu :

selubung mielin : selubung terdalam yang langsung membungkus neurit dan


terdiri atas fosfolipid. Selubung ini berfungsi sebagai isolator dan juga berperan
sebagai nutritif terhadap neurit.

selubung neurilema (schwan) : terdiri dari sel schwan yang menghasilkan mielin.
Neurilema berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.

B. Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:

a. Saraf sensorik/aferent
b. Saraf motorik/eferent
c. Saraf intermediet

Anda mungkin juga menyukai