Anda di halaman 1dari 14

B. Apa yang dimaksud dengan jaringan ikat?

Jaringan ikat (jaringan penyambung) adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat
atau menyokong jaringan lain. Jaringan ikat berkembang dari jaringan mesenkim, yaitu
salah satu jaringan embrional yang terbentuk sejak awal pembentukan embrio, dan berasal
dari lapisan embrional mesoderm.

 Fungsi jaringan ikat


Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pengikat dan penyambung antar jaringan yang ada dalam tubuh manusia, seperti
pada tendon yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot.
2. Penyokong dan pembentuk struktur tubuh, terutama pada jaringan ikat tulang.
3. Pelindung suatu organ dengan cara membungkus organ-organ tubuh, seperti jaringan
ikat pleura yang membungkus paru-paru.
4. Penyimpan energi, seperti pada jaringan ikat lemak.
5. Pengangkutan zat-zat dalam tubuh, seperti pada jaringan ikat darah dan jaringan ikat
limfa.
6. Pertahanan tubuh terhadap serangan suatu penyakit. Misalnya, dalam jaringan ikat
darah mengandung sel-sel darah putih sebagai penghasil antibodi.

 Komponen jaringan ikat


Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks) dan
kumpulan beberapa sel.

 Matriks jaringan ikat


Matriks jaringan ikat tersusun dari substansi dasar dan kumpulan serat-serat.

a. Substansi dasar (substansi intersel amorf)


Substansi dasar penyusun matriks jaringan ikat merupakan cairan homogen yang
berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan sol dan gel berguna untuk mempermudah
terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara kapiler dengan
sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku membantu dalam menyokong
jaringan. Substansi dasar matriks pun tersusun dari
senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.

b. Serat-serat (fibrosa)
Fibrosa dalam komponen jaringan ikat memiliki fungsi yang dapat
membantu menyokong tubuh manusia. Adapun fibrosa dalam jaringan ikat dapat
dibedakan menjadi serat kolagen, serat elastin, dan serat retikular.
1. Serat kolagen
Serat kolagen tersusun dari protein kolagen berwarna putih. Umumnya,
bentuk serat kolagen, yaitu lurus memanjang atau sedikit bergelombang. Serat
kolagen sendiri memiliki daya regang yang tinggi, tapi dengan elastisitas yang
rendah, sehingga bersifat lunak, ulet, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen
pun biasanya terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang),
ligamen, tulang, dan kulit.

2. Serat elastin
Serat yang berwarna kuning dan berbentuk seperti pita pipih atau benang
silindris panjang ini, memiliki bentuk yang lebih tipis daripada serat kolagen,
sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, maka
semakin menurun sifat elastisitas dari serat elastin yang ada dalam tubuhnya.
Serat elastin umumnya tersusun dari protein albuminoid dan terdapat pada
pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antar ruas tulang belakang.

3. Serat retikular
Serat retikular memiliki bentuk yang mirip dengan serat kolagen, tapi
lebih halus. Serat ini tersusun seperti jala, dan memiliki elastisitas yang rendah
sama halnya dengan serat kolagen. Serat retikular juga berperan penting sebagai
penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain yang ada dalam
tubuh manusia, khususnya untuk menghubungkan membran antara jaringan
epitelium dan jaringan ikat.

c. Sel-sel penyusun jaringan ikat


Kumpulan sel penyusun jaringan ikat, antara lain fibroblas, makrofag
(histiosit), sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel
mesenkim.

1. Fibroblas
Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan
ikat, bersama dengan sel makrofag. Fibroblas mempunyai fungsi untuk
menyekresikan protein, khususnya pada fibroblas yang berupa serat. Sel
fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain:
1) Bentuk sel yang besar, pipih, dan bercabang-cabang, sehingga dari
samping terlihat seperti gelendong.
2) Inti sel fibroblas memiliki bentuk yang memanjang dan terdiri dari satu
atau dua anak inti.

2. Sel lemak
Sel ini merupakan sel jaringan ikat yang dikhususkan untuk menyimpan
lemak. Suatu jaringan ikat yang banyak mengandung sel lemak disebut sebagai
jaringan adiposa. Dalam setiap sel lemak mengandung satu tetes minyak yang
besar, dan sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih di salah satu sudutnya.

3. Sel plasma
Sel plasma merupakan salah satu sel penyusun jaringan ikat yang mampu
menghasilkan antibodi. Sebab, sel ini mirip dengan limfosit yang mengandung
banyak sitoplasma. Umumnya, sel plasma sering ditemukan pada membran
serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang basah di
saluran pencernaan dan pernapasan.

4. Makrofag (histiosit)
Sel jaringan ikat terbanyak ke-2 dalam tubuh manusia adalah makrofag
(histiosit). Sel makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi
enzim-enzim, seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.
Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain.
1) Bentuk selnya tidak beraturan,
2) Terletak di dekat pembuluh darah,
3) Bisa melakukan gerak amuboid ke tempat terjadinya peradangan pada
jaringan,
4) Bersifat fagositosis, yaitu memakan zat-zat buangan, benda asing yang
masuk ke dalam tubuh manusia, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar
dari pembuluh darah.
5. Sel tiang (mast cell)
Sel tiang berfungsi dalam menghasilkan heparin dan histamin pada
jaringan ikat. Heparin merupakan zat yang mampu membantu proses pembekuan
darah, sedangkan histamin adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas
kapiler darah. Sel ini umumnya berbentuk lonjong, tidak teratur, dan kadang-
kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, serta memiliki inti kecil
yang tertutup oleh granula.

6. Sel pigmen
Sesuai namanya, sel ini merupakan sel jaringan ikat yang mengandung
pigmen (kromatofor). Sel pigmen biasanya ada di jaringan ikat padat kulit,
lapisan koroid mata, dan piameter pada otak.

7. Sel darah putih (leukosit)


Sel jaringan ikat ini berfungsi melawan patogen, seperti bakteri, virus,
atau protozoa. Ada beberapa jenis sel darah putih dalam tubuh manusia,
yaitu limfosit, monosit, netrofil, eosinofil, dan basofil.
Leukosit biasanya diangkut oleh sirkulasi darah, tapi baru melakukan
fungsinya di luar pembuluh darah. Oleh sebab itu, leukosit bisa ditemukan pada
jaringan ikat.
8. Sel mesenkim
Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih bisa ditemukan pada
orang dewasa. Sel ini memiliki ukuran yang lebih kecil, jika dibandingkan
dengan fibroblas, dan berbentuk seperti bintang.
Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi sel otot polos pada pembuluh
darah yang cedera, atau menjadi salah satu jenis sel penyusun jaringan ikat
longgar. Sel mesenkim umumnya banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah
kapiler.

d. Struktur jaringan ikat


Berikut ini adalah gambar struktur jaringan ikat yang terdiri dari komponen-
komponen jaringan ikat.

e. Macam-macam jaringan ikat


Dalam tubuh manusia, jaringan ikat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu
jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong. Masing-masing
jenis jaringan ikat itu pun terdiri dari macam-macam jaringan ikat lainnya lagi.

1. Jaringan ikat sejati


Jaringan ikat sejati dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat
longgar dan jaringan ikat padat.
1. Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat longgar dapat dicirikan dengan susunan serat-seratnya
yang longgar dan mempunyai banyak substansi dasar. Serat-serat
penyusunnya, yaitu terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ini
umumnya bisa ditemukan di sekitar organ tubuh atau sebagai pembungkus
pembuluh darah dan saraf.
Jaringan ikat longgar pun dibedakan menjadi beberapa macam
jaringan lagi, yaitu jaringan areolar (mengandung fibroblas, makrofag, serat
kolagen, dan sedikit serat elastin), jaringan lemak (adiposa), jaringan
retikular, dan jaringan mukosa (terdiri dari susunan sel-sel fibroblas
berukuran besar, makrofag, kolagen halus, limfosit, serta substansi dasar
yang lunak mirip seperti gel berlendir (musin)).
Adapun fungsi dari jaringan ikat longgar, yaitu:
1) Memberi bentuk pada organ dalam, seperti pada kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
2) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan komponen-komponen
dari seluruh jaringan lain. Contohnya, jaringan ikat longgar akan
menyelubungi serat otot, lalu melekatkan jaringan di bawah kulit,
membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, serta
membentuk membran mesenteris yang mampu menempatkan organ
pada posisi yang tepat.

2. Jaringan ikat padat


Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan secara
padat dengan sedikit sel dan juga substansi dasar. Serat yang dominan dalam
jaringan ini adalah serat kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut
juga dengan jaringan kolagen, dan bersifat tidak elastis.
Jaringan ikat padat memiliki fungsi untuk menghubungkan organ-
organ yang ada dalam tubuh, dan dibedakan menjadi dua macam jaringan
lagi, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.

3. Jaringan Lemak
Jaringan lemak adalah salah satu organ terbesar yang terdapat dalam tubuh.
Jaringan lemak atau biasanya disebut dengan jaringan adiposa merupakan tempat
penyimpanan tenaga atau energi dalam bentuk trigeliserida, yang sebagian besar
energi yang dihasilkan oleh tubuh diperoleh oleh jaringan ini.
Berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan berupa lemak yang dapat
menggantikan karbohidrat dan juga mengisolasi tubuh dengan cara menjaga suhu
tubuh tetap hangat.

4. Jaringan ikat penyokong


Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berfungsi sebagai
penyokong struktur tubuh. Ada dua macam jaringan lagi yang termasuk
jaringan ikat penyokong, yaitu jaringan tulang rawan (kartilago) dan
jaringan tulang keras (osteon).

Gambar jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras.

5. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)


Jaringan tulang rawan tersusun dari sel-sel kondrosit, yaitu sel
khusus yang ditemukan pada rongga matriks tulang rawan (lakuna), dan
matriks dari bahan kondroitin sulfat. Jaringan tulang rawan sendiri tidak
mempunyai saraf, pembuluh darah, dan juga pembuluh limfa.
Pada anak-anak, jaringan tulang rawan berasal dari jaringan
mesenkim yang terbentuk sejak masa embrio dan lebih banyak mengandung
kondrosit. Sementara pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari
membran perikondrium dan banyak mengandung matriks. Berdasarkan
perbedaan senyawa pada matriks penyusunnya, jaringan tulang rawan
dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan
fibrosa, dan tulang rawan elastik.
a. Tulang Rawan Hialin
Hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak Anda temukan
pada tubuh. Jenis ini bisa Anda temukan pada laring, hidung, iga, dan trakea.
Jaringan penghubung ini memiliki tekstur yang lentur dan elastis.
Berfungsi untuk melapisi tulang pada persedian (tulang rawan
artikular) dan sebagai pembentuk kerangka embrionik. Jenis tulang ini juga
terdapat di dalam tulang, fungsinya sebagai pusat pertumbuhan tulang.

b. Tulang Rawan Elastik


Ciri-ciri Tulang Rawan Elastis Yaitu Kaya akan serat elastis,
Berwarna kekuningan, Tidak memiliki pembuluh darah dan sel saraf,
Terbuat dari sel kondrosit, dan Dapat menahan gaya tekan.
Tulang rawan ini berfungsi untuk memberikan kekuatan dan elastisitas
pada organ dan struktur tubuh

c. Tulang Rawan Fibrosa


Jaringan tulang rawan fibrosa memiliki ciri-ciri yaitu serabut kolagen
padat dan kasar, matriks berwarna gelap dan keruh, serta terletak di ruas-ruas
tulang belakang, simfibis pubis, dan persendian.
Berfungsi sebagai bantalan pada sendi, dan mengurangi gesekan
antartulang yang bisa menimbulkan nyeri.

6. Jaringan Tulang Keras (Osteon)


Sama halnya dengan macam-macam jaringan ikat lainnya, jaringan
tulang keras juga terdiri dari matriks dan kumpulan sel-sel penyusun
jaringan ikat. Namun, pada matriks tulang umumnya sangat padat dan kaku,
serta mengandung glikosaminoglikans, serat osteokolagen, garam anorganik
kalsium fosfat, kalsium karbonat, sedikit kalsium fluorida, dan magnesium
fluorida.
Sementara itu, sel-sel penyusunnya terdiri dari 4 macam sel,
yaitu osteosit (sel tulang), osteoprogenitor, osteoblas, dan osteoklas. Fungsi
dari jaringan tulang keras, antara lain sebagai penyokong tubuh, alat gerak,
dan melindungi organ-organ dalam.
7. Jaringan ikat cair
Jaringan ikat cair merupakan jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel berupa
larutan atau berbentuk cairan yang terdapat di dalam suatu matriks. Jaringan
ikat cair terdiri atas 2 macam jaringan, yaitu jaringan darah dan jaringan
limfa (getah bening).

d. Jaringan Darah
Jaringan darah terdiri dari 3 sel, yaitu plasma darah, trombosit, dan sel-
sel darah.
 Plasma darah merupakan cairan sel yang mengandung berbagai
macam protein, vitamin, mineral, asam amino, peptida, enzim, dan
hormon.
 Trombosit merupakan sel berbentuk lempengan dan tidak berinti,
memiliki peran dalam proses pembekuan darah.
 Sel-sel darah yang berisi eritrosit (sel darah merah)
dan leukosit (sel darah putih).
e. Jaringan Limfa (Getah Bening)
Jaringan limfa adalah cairan dari kumpulan berbagai jaringan yang
dikembalikan ke dalam aliran darah. Ketika limfa bekerja melewati
nodus limfa, maka akan terjadi penambahan antibodi (immunoglobulin)
dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa sendiri
ada di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan.
JARINGAN EPITEL

Anda mungkin juga menyukai