Anda di halaman 1dari 1

Dasar Teori

Salah satu komponen vital untuk menunjang kehidupan adalah sistem pencernaan. Pada sistem
pencernaan semua organ yang memiliki fungsi mengunyah, menelan, mencerna, dan mengabsorpsi
makanan serta mengeliminasi makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh berperan dalam sistem ini
(Watson, 2002).
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut, farinf (tekak), esophagus (kerongkongan), lambung (ventriculus), usus halus
(intestinum minor), usus besar (intestinum mayor), rectum, dan anus. Sejak makanan berada di dalam
mulut, makanan sudah mengalami proses pencernaan hingga proses pengeluaran sisa makanan hasil
pencernaan (Irianto, 2004).
Selama proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana sehingga dapat
diserap oleh tubuh kemudian dapat digunakan oleh sel jaringan tubuh (Evelyn, 2008). Perubahan
makanan menjadi zat makanan sehingga dapat diserap dibantu oleh kelenjar pencernaan yang
menghasilkan sekret (Tenzer, 2001). Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja
atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lain (Evelyn, 2008).
Manfaat utama dari sistem pencernaan ialah menyediakan zat nutrisi yang telah dicerna secara
kontinu untuk didistribusikan ke dalam sel melalui sirkulasi bersama unsur-unsur air, elektrolit, dan zat
gizi. Oleh karena itu, makanan harus dicerna terlebih dahulu sepanjang saluan pencernaan sebelum zat
pada makanan diserap oleh tubuh (Syarifuddin, 2009).

Barnes, R.M. 1973. Motion Study and Time Study. New York: Van Nostrand Reinhold Co.
Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga
Evelyn, 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Media Pustaka Utama
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung: Yramawidjaya.
Syarifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Press
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai