Anda di halaman 1dari 27

1

SISTEM PENCERNAAN

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Manusia memerlukan energi untuk melakukan aktifitas seperti

belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya. Agar makanan dapat

diserap oleh tubuh maka diperlukan lah suatu sistem yang dapat

mencerna dan menghancurkan makanan tersebut yaitu Sistem

Pencernaan. Sistem pencernaan pada tubuh manusia adalah serangkaian

proses yang bekerja mengubah dan memecah molekul makanan dengan

bentuk yang masih kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana

dengan bantuan enzim dan menyerap sari makanan yang dibutuhkan oleh

tubuh si manusia itu sendiri.

Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ.

Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan

anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan

tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan

yang masuk ke tubuh.

Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua

macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis).

Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang

berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan,

proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari

bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Dan proses

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
2

SISTEM PENCERNAAN

pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang

kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan

enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi

mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Setiap enzim mempunyai

tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai

pengaruh terhadap jenis makanan lainnya.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan tentang system pencernaan

2. Sebutkan dan jelaskan apa saja proses yang terjadi dalam

system pencernaan

3. Jelaskan tentang proses pencernaan dari mulut sampai anus

serta fungsi dari semua organnya

4. Sebutkan dan jelaskan enzim yang berperan dalam system

pencernaan juga pH optimal beserta fungsinya

5. Jelaskan proses pencernaan kimiawi dan mekanik beserta

contoh dan tempat terjadinya

6. Apa yang dimaksud dengan organ aksesoris pada system

pencernaan dan apa fungsinya

C.TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan praktikum dari percobaan ini adalah untuk

mengetahui perbedaan system pencernaan pada manusia dan hewan

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
3

SISTEM PENCERNAAN

uji coba, untuk mengetahui organ-organ pada system percobaan serta

untuk mengetahu enzim-enzim yang ada di system pencernaan.

D.MAKSUD PRAKTIKUM

Adapun maksud praktikum ini adalah untuk mengetahui anatomi

dan fisiologi pada system pencernaan.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
4

SISTEM PENCERNAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Teori Umum

Sistem pencernaan berurutan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh. Makanan dalam arti

“Biologis” adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam

metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau

memperoleh tenaga (Energi) bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam

metabolism, maka makanan itu harus ke dalam sel (Irianto,2004).

Proses pencernaan makanan didalam tubuh ada dua macam yaitu :

a. Pencernaan mekanis

Pencernaan mekanis merupakan pemecahan atau penghancuran

makanan secara fisik dari zat makanan yang kasar menjadi zat makanan

yang lebih halus. Contohnya gigi memotong-motong dan mengunyah

makanan, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke

usus (gerak peristaltik) (Waluyo, 2016: 16).

Proses pencernaan secara mekanis menurut adalah pertama mengunyah,

memarut atau menggiling makanan oleh gigi oral, gigi pharynx atau

ventrikulus, kemudian selanjutnya kedua mencampurkan makanan oleh

gerakan-gerakan peristaltis, anti peristaltis dan segmentasi pada

ventrikulus dan intestinum (Suntoro, 1998: 74).

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
5

SISTEM PENCERNAAN

b. Pencernaan kimiawi

Pencernaan kimiawi merupakan proses pemecahan makanan dari

molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang sederhana dengan

bantuan getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar

pencernaan (Waluyo, 2016: 16).

Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di sistem pencernaan

makanan menurut yaitu melembabkan dan melunakkan dan melarutkan

makanan dengan bantuan cairan-cairan mulut, lambung dan intestinum.

Emulfikasi lemak oleh sekresi hepar. Pemecahan makanan secara kimiawi

di lakukan terutama di dalam ventrikulus dan intestinum oleh enzim-enzim

yang di hasilkan di dalam kedua organ tersebut dan di dalam pancreas

(Suntoro, 1998: 74).

Sistem pencernaan terdiri atas : saluran pencernaan, kelenjar-

kelenjar yang berhubungan. Fungsinya: ingesti dan digesti makanan,

absorbsi sari makanan, dan eliminasi sisa makanan. Di dalam sistem

pencernaan makanan di olah oleh tubuh dari makanan yang bermolekul

kompleks hingga menjadi molekul yang lebih sederhana dan di serap oleh

tubuh melalui pembuluh darah kemudian di edarkan ke seluruh tubuh

menggunakan sel darah merah. Proses pengolahan makanan tersebut

melalui organ-organ pencernaan seperti berikut :

a) Mulut

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
6

SISTEM PENCERNAAN

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air

pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan

bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut

merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari

mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ

perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana,

terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf

olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau

(Sloane, 2003 : 98).

Mulut atau oris adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri

atas 2 bagian yaitu 1) bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang

diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; 2) bagian rongga mulut bagian dalam,

yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum,

dan mandibularis, disebelah belakang bersambungan dengan faring. Di

dalam rongga mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Gigi ini terdiri

terdiri atas gigi sulung dan gigi tetap. Gigi sulung disebut juga gigi susu

(Pearce, 2011: 213).

b) Kerongkongan (Esophagus)

Esophagus atau kerongkongan merupakan penghubung antara

rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani

yaitu Pharynx. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu

kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan

pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
7

SISTEM PENCERNAAN

nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga

hidung, didepan ruas tulang belakang (Sloane, 2003 : 98).

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung. Didalam

lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak

mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap

infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan

makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan

ruas tulang belakang Kerongkongan adalah tabung berotot pada

vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke

dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan

menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus (dari

bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus -

"memakan") (Irianto, 2004: 169).

c) Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk

seperti kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot

berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam

keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke

dalam kerongkongan (Sloane, 2003 : 98).

Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan pilorus. Makanan

masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin

(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal,

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
8

SISTEM PENCERNAAN

sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam

kerongkongan (Irianto, 2004: 170).

d) Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan

yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan

pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui

vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan

air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang

dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang

mencerna protein, gula dan lemak. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu

usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus

penyerapan (ileum) (Sloane, 2003 : 98).

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di

antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah

yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding

usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu

melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga

melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot

melingkar (M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M. Longitidinal ) dan

lapisan serosa (Sebelah Luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu

usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus

penyerapan (ileum) (Irianto, 2004: 170).

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
9

SISTEM PENCERNAAN

e) Usus besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara

usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari

feses. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi

mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri

di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti

vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa

penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri

didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan

dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare (Sloane, 2003 : 98).

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara

usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari

feses. Usus besar terdiri dari : Kolon asendens (kanan), Kolon

transversum, Kolon desendens (kiri), Kolon sigmoid (berhubungan dengan

rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi

mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri

di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti

vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa

penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri

didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan

dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare (Irianto, 2004: 171).

f) Usus Buntu (sekum)

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
10

SISTEM PENCERNAAN

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah

anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan

serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada

mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora

memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki

sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai

cacing (Irianto, 2004: 172).

g) Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus

buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai

cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan

membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi

rongga abdomen). Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam

bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung

buntu tabung yang menyambung dengan caecum (Irianto, 2004: 172).

h) Rektum

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar

(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai

tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong

karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon

desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam

rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB) (Sloane, 2003

: 98).

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
11

SISTEM PENCERNAAN

i) Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan

limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh

(kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus

diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses

defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus

(Sloane, 2003 : 98).

Sistem pencernaan pada menusia ini sering terjadi gangguan dan

penyakit, sehingga kalau tidak ditangani dengan baik dapat

mengakibatkan kematian. Gangguan dan penyakit pada sistem

pencernaan tidak mengenal usia dan kelamin. Mulai dari bayi, balita,

remaja, dewasa dan orang tua, laki-laki atau perempuan. Gangguan

pencernaan (dispepsia atau sakit perut) merupakan suatu hal yang

menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan di perut bagian atas.

Gangguan pencernaan bukanlah penyakit, melainkan kumpulan gejala,

termasuk kembung, bersendawa dan mual. Meskipun gangguan

pencernaan umum dirasakan orang, namun setiap orang

mengalami gangguan pencernaan yang berbeda-beda (Darwis, 2012 : 1).

Pada orang yang tidak memiliki laktase (enzim yang mencerna

laktosa), konsumsi laktosa dapat mengakibatkan diare, kembung, gas

dalam perut yang berlebihan dan sakit perut. Gejala ini berkaitan dengan

laktosa yang belum dicerna tetapi telah sampai ke usus besar dan

difermentasi oleh mikroorganisme dalam kolon sehingga menghasilkan

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
12

SISTEM PENCERNAAN

gas dan produk yang menyebabkan perut akan terasa sakit, penyakit ini

disebut lactose intolerance. Bakteri probiotik dapat membantu pencernaan

laktosa sehingga penderita lactose intolerance tetap dapat menikmati

susu dalam bentuk susu yang telah difermentasi oleh bakteri probiotik

seperti yogurt (Widyaningsih, 2011 : 19).

Enzim pencernaan adalah substansi


di perut dan sistem pencernaan yang memecah makanan, misalnya
pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah
protein, lipaseuntuk memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di
samping itu juga terdapat getah lambung yang berupa asam klorida (HCl)
yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari hati dan
pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang
dikeluarkan hati untuk menetralkan racun. Macam-macam enzim
pencernaan antara lain :

1) Mulut : Enzim Ptialin - Mengubah amilum menjadi maltosa

2) Lambung :

 Enzim Pepsin - Mengubah protein menjadi pepton

 Enzim Renin - Mengubah kaseinogen menjadi kasein

(protein susu) & Mengendapkan Kasein Susu

 Enzim Lipase Gastrik - Mengubah trigliserida menjadi asam

lemak

 Asam Klorida (HCL) - Membunuh bakteri atau kuman dan

mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin

3) Pankreas :

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
13

SISTEM PENCERNAAN

 Enzim Amilase - Mengubah amilum menjadi maltosa &

glukosa

 Enzim Lipase Steapsin - Mengemulsi Lemak menjadi asam

lemak & gliserol

 Enzim Tripsin - Mengubah protein (pepton) menjadi

polipeptida (asam amino)

4) Kelenjar Usus :

 Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk

mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan

dalam saluran pankreas

 Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi

Glukosa

 Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi

Glukosa dan Galaktosa

 Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi

Glukosa dan Fruktosa

 Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida

menjadi asam amino

 Enzim Lipase Usus berfungsi untuk mengubah Lemak

menjadi asam lemak dan Gliserol

 Enzim Erepsin/dipeptidase berfungsi untuk mengubah

dipeptida atau pepton menjadi asam amino

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
14

SISTEM PENCERNAAN

 Enzim Disakarase berfungsi untuk mengubah disakarida

menjadi monosakarida. (Karnoto, 2012)

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
15

SISTEM PENCERNAAN

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

A.Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan untuk pecobaan sistem pencernaan

yaitu antara lain gelas kimia, gunting bedah, handscoon, jarum pentul ,

kaca arloji, lap kasar, lap halus, masker, papan bedah, penggaris,

pinset, pisau bedah, dan timbangan analitik .

Adapun bahan yang digunakan untuk percobaan sistem pencernaan

yaitu alkohol, eter, kapas, NaCl fisiologi, dan mencit jantan.

B.Prosedur kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dimasukkan hewan coba mencit jantan kedalam gelas kimia yang

didalamnya terdapat kapas yang telah dibahasahi eter untuk dibius

3. Diambil mencit dalam keadaan tidak sadar, diletakkan secara

telentang diatas papan bedan dengan cara keempat kakinya

ditusuk dengan jarum pentul

4. Dibedah mencit dari tubuh bagian bawah hingga keatas leher

sampai terlihat saluran sistem pencernaanya

5. Dilakukan pengamatan dengan seksama

6. Ditimbang satu persatu dan dihitung ukuran organnya

7. Dibandingkan sistem pencernaan pada manusia dan hewan coba

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
16

SISTEM PENCERNAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Pengamatan

TIMBANGAN
NO NAMA ORGAN BOBOT (g)
AWAL

1 Lambung 18,37 gram

2 Hati 19,66 gram

3 Pankreas 17,94 Gram 18,10 gram

4 Usus Halus 19,69 gram

5 Usus Besar 18,89 gram

6 Esofagus 17,94 gram

7 Rektum 18,09 gram

8 Ginjal 18,35 gram

B.Pembahasan

Pada praktikum kali ini telah di lakukan praktikum mengenai sistem

pencernaan. Dimana pada praktikum kali ini memiliki tujuan praktikan

mampu memahami struktur anatomi organ-organ pada sistem pencernaan

secara sederhana melalui pembedahan hewan uji coba.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
17

SISTEM PENCERNAAN

Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah melakukan

pembedahan pada hewan uji coba yaitu mencit jantan. Langkah kerja

yang di lakukan pada kegiatan pertama ini adalah membuat mencit

supaya tidak sadar dengan meletakkan mencit tersebut di dalam gelas

kimia yang didalamnya terdapat kapas yang mengandung eter. Kemudian

setelah mencit tersebut tidak sadar dimulailah pembedahan pada mencit

tersebut dimulai dari bagian bawah sampei ke atas (dibagian leher).

Setelah terbuka, amatati organ-organ pencernaan yang ada pada mencit

tersebut. Setelah itu diambil organ-organ pencernaanya kemudian

ditimbang.

Proses dari sistem pencernaan merupakan proses penguraian bahan

makanan dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih

sederhana agar dapat di serap oleh tubuh dan di gunakan oleh jaringan

tubuh melakukan kegiatan sehari-hari. Kemudian dalam kerjanya sistem

pencernaan ini di bantu oleh saluran pencernaan. Saluran pencernaan

sendiri adalah saluran yang kontinyu berbentuk tabung dan di kelilingi oleh

otot. Kemudian di saluran tersebut terjadi proses pemecahan, pencernaan

makanan dan nantinya akan di antar menuju pembuluh darah untuk di

edarkan ke seluruh tubuh.

Berdasarkan pengamatan yang di lakukan terdapat beberapa organ

yang berperan di dalam sistem pencernaan secara berurutan sebagai

berikut : mulut – kerongkongan (esofagus) – lambung (gaster) – hati –

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
18

SISTEM PENCERNAAN

kelenjar pankreas – usus halus (intestinum tenue) – usus besar (kolon) –

rectum – anus.

Sistem pencernaan sendiri secara umum saluran memiliki 4 bagian

utama yang masing-masing memiliki fungsi sebagai berikut ingesti

(pemasukan makanan ke dalam mulut), kemudian digesti (proses

penguraian makanan menjadi molekul yang sederhana sehingga mudah

di serap oleh saluran pencernaan), adsorbsi (penyerapan), dan defekasi

atau eliminasi (pengeluaran sisa). Dimana proses digesti (pencernaan)

terdiri dari beberapa yaitu pengambilan makanan (prehensi), penelanan

(deglutisi), pencernaan (digesti) dan pengeluaran sisa-sisa pencernaan

(egesti).

Mekanisme sistem pencernaan dimulai dari organ pertama tempat

masuknya makanan adalah mulut. Dimana di mulut ini terjadi proses

mekanik dan kimiawi,. Proses pencernaan secara mekanik di bantu oleh

gigi dan lidah. Kemudian proses pencernaan makanan secara kimiawi

yaitu penguraian makaanan dari makanan yang bermolekul kompleks

menjadi molekul yang lebih sederhana di bantu oleh enzim yang di

hasilkan oleh sistem kelenjar pencernaan, di mulut ini di bantu oleh

kelenjar ludah yang menghasilkan enzim ptialin dan enzim amilase yang

tercampur dengan kelenjar ludah. Fungsi dari kedua enzim ini adalah

untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Fungsi dari air ludah (saliva)

sendiri sebagai pelumasan, dimana penyusun utamanya adalah

mukopolisakarida yang disebut musin.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
19

SISTEM PENCERNAAN

Kemudian setelah makanan berbentuk berupa bolus-bolus yang

telah di bentuk oleh lidah, kemudian lidah mendorong makanan yang telah

berbentuk bolus-bolus tersebut ke arah saluran selanjutnya yaitu

kerongkongan atau esofagus. Setelah makanan sampai di esofagus,

terjadi gerak peristaltik di esofagus yang disebabkan oleh kontraksi otot-

otot lurik dan otot polos di sepanjang saluran esofagus ini mengakibatkan

makanan terdorong menuju ke organ selanjutnya yaitu lambung. Diantara

faring dan kerongkongan terdapat sebuah katub yang disebut epiglotis.

Epiglotis berfungsi mencegah makanan memasuki trakea dengan

menutupi glotis, pita-pita suara dan bukaan di antara pita-pita tersebut.

Dengan dipandu oleh pergerakan laring, bagian atas saluran pernapasan,

mekanisme penelanan ini mengarahkan setiap bolus ke dalam lubang

masuk esofagus. Jika refleks menelan gagal, makanan atau cairan dapat

mencapai tenggorokan dan menyebabkan tersedak, yaitu penyumbatan

trakea.

Kemudian makanan memasuki lambung atau gaster. Lambung

sendiri terdiri dari 4 bagian yaitu sfingter esofagus, cardia, fundus dan juga

sfingter pilorus. Melalui saluran yang di namakan sfingter esofagus yaitu

saluran masuknya makanan ke dalam lambung yang dapat membuka dan

menutup dan dalam keadaan normal, sfingter mencegah makanan

kembali lagi ke kerongkongan. Kemudian masuk ke bagian lambung

utama yaitu pada bagian fundus di fundus ini akan terjadi 2 pencernaan

yaitu pencernaan kimiawi dan pencernaan mekanik. Di dalam fundus di

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
20

SISTEM PENCERNAAN

hasilan getah lambung yaitu HCL, enzim renin, dan juga pepsin yang

berfungsi sebagai pencernaan kimiawi menggunakan getah lambung dan

juga enzim. HCl sendiri mengakibatkan lambung menjadi asam dengan

tujuan untuk membunuh bakteri yang terdapat di bolus-bolus makanan

dan juga untuk mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin aktif

dan mengubah protein menjadi peptone. Kemudian enzim renin berfungsi

mengendapkan kasein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam

lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur

usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus melalui

bagian yang membatasi antara lambung dan usus halus yaitu sfingter

pilorus. Katup ini akan membuka bila ada gerak peristaltik lambung yang

telah memuntahkan kimus yang bersifat asam ke dalam segmen

permulaan usus halus sehingga terjadi pencernaan mekanik terlebih

dahulu baru makanan dapat di lanjutkan ke organ selanjutnya yaitu usus

halus.

Kemudian makanan masuk ke usus halus. Usus halus sendiri

umunya melakukan pencernaan pada situasi yang basa. Usus halus

meneruskan pencernaan yang umumnya dalam lingkungan bersifat basa.

Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum),

usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada dinding

duodenum terdapat lubang yang menyambung langsung dengan saluran

pankreas dan saluran empedu. Organ pankreas akan menghasilkan

enzim tripsin, amilase dan lipase yang nantinya akan di salurkan langsung

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
21

SISTEM PENCERNAAN

ke duodenum. Enzim tripsin sendiri berfungsi mengubah pepton menjadi

asam amino. Kemudian enzim amilase berfungsi mengubah amilum

menjadi glukosa sederhana. Dan enzim lipase berfungsi mengubah lemak

menjadi asam lemak dan juga gliserol. Kemudian getah empedu

dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah

empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk

menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Kemudian pencernaan akan di lanjutkan ke bagian jejunum..

Makanan yang sampai di jejunum merupakan makanan yang dalam

bentuk siap di serap, dan pada bagian jejunum ini pencernaan terakhir

sebelum zat-zat makanan diserap Penyerapan zat-zat makanan terjadi di

ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral

setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah

dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang

larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh

pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.

Selanjutnya setelah dari usus halus, makanan yang sudah di serap

oleh usus halus akan masuk ke dalam organ selanjutnya yaitu usus besar

(Colon). Dimana usus besar sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu usus

buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang

mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon),

dan berakhir pada anus. Makanan yang telah sampai di usus besar

merupakan makanan sisa yang sudah tidak mengandung vitamin dll.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
22

SISTEM PENCERNAAN

Bahan-bahan makanan sisa ini merupakan bahan makanan yang tidak

dapat di cerna lagi oleh tubuh seperti contohny selulosa. Usus bear sendiri

memiliki fungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air

pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan

menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan

kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan

mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak

sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan

tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas

yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

Berdasarkan pengamatan yang di lakukan di dapatkan hasil bobot

dari setiap organ pencernaan dari mencit tersebut adalah lambung 318,5

mg; hati 1486,0 mg; pancreas 240,7 mg; usus besar 848,2 mg; usus halus

1208,7 mg.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
23

SISTEM PENCERNAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

System pencernaan adalah proses dimana memasukka makanan

didalam mulut kemudian dirombak dari molekul-molekul kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana untuk dijadikan energy dan nutrisi

dan sisanya dibuang melalui feses.

Dalam system pencernaan terdapat organ-organ yang berperan yaitu

dimulai dari mulut – faring – kerongkongan (esophagus) – lambung – usus

halus – usus besar (kolon) – rectum – anus. Adapun oragan aksesoris

lainnya yang berperan dalam proses pencernaan antara lain gigi, hati,

kandung empedu ,dan pancreas.

Dalam proses pencernaan terjadi proses memasukkan makanan

(ingesti), merombak molekul besar menjadi molekl yang lebih kecil

(digesti), menyerap nutrisi yang ada didalam makanan (absorbi), dan

mengeluarkan sisa makanan dalam bentuk feses (egesti)

Proses pencernaan makanan pada manusia berlangsung dengan dua

cara yakni secara mekanik dan secara kimiawi. Pencernaan secara

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
24

SISTEM PENCERNAAN

mekanis berarti proses pencernaan makanan yang terjadi secara fisik atau

tanpa dengan adanya bantuan enzim, sedang pencernaan kimiawi berarti

proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim.

Dalam saluran pencernaan juga terdapat enzim-enzim yang berperan

dalam proses pencernaan makanan misalnya enzim amylase,

pepsin,renin, tripsin, lipase, lactase, maltase, enterokinase, peptidase, dan

sukrase. Enzim tersebut bekerja sesuai fungsinya dalam proses

pencernaan.

B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum dan sebaiknya

asisten lebih memperhatikan praktikan saat melakukan praktikum agar tidak terjadi

kesalahan pada saat melakukan praktikum. Serta pada saat asisten menjelaskan

materi agar suaranya diperbesar sedikit dan tulisannya juga diperbesar agara kami

yang di bagian belakang bisa lebih mengerti dengan apa yang dijelaskan.

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
25

SISTEM PENCERNAAN

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, welly. 2012. Tanaman Obat yang Terdapat di Kota Bengkulu yang

Berpotensi Sebagai Obat Penyakit dan Gangguan pada Sistem

Pencernaan Manusia. Jurnal Konservasi Hayati. Vol 8 (1) : 1 -15

Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.

Yrama Widya: Bandung.

Karnoto, Bambang. 2012. Seri Pendalaman Materi Plus. Jakarta:Erlangga.

Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Umum.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC: Jakarta.

Suntoro, Susilo, Handari. 1990. Struktur Hewan. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada Press.

Waluyo, Joko. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.

Jember : Universitas Jember.

Widyaningsih, Endang Nur. 2011. Peran Probiotik Untuk Kesehatan.

Jurnal Kesehatan. Vol 4 (1) : 14-20

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
26

SISTEM PENCERNAAN

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

Disiapkan Alat dan Bahan serta


mencit

Mencit di Bius menggunakan eter dalam


wadah tertutup sehingga mencit
tersebut pingsan

Secara perlahan lahan Mencit di bedah


oleh praktikan menggunakan gunting
bedah serta pinset

Secara hati hati organ dalam mencit


di ambil

Timbang Organ organ mencit


dengan timbangan analitik

Dicatat Hasil Pengamatannya

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168
27

SISTEM PENCERNAAN

B. Gambar

WAODE YUMNA ULTAMIL KARNO ANDI MAULANA


150 2017 0168

Anda mungkin juga menyukai