Kelompok 4
Anggota:
- Decyana Wahyudin 1401721
- Nadya Dwi Astanti 1400790
- Mutmaina B. 1404471
- Pinka A. 1404352
6.1 SISTEM LYMPHATIC
Sistem lymphatic terdiri dari pembuluh lymph, lymph node, cairan lymph, thymus, tonsil,
dan limpa. Lymph node, thymus, tonsil, dan limpa mengandung jaringan lymphatic yang
tersusun dari serat reticuler dengan sel sel fibroblast, makrophag, dan sejumlah besar limfosit
yang terdapat diantara serat serat retikuler.
Jaringan lymphatic dibagi menjadi:
1. Tidak dilapisi kapsul; yang dibagi lagi menjadi:
a. Jaringan lymphatic diffus yaitu mempunyai limfosit yang menyebar secara diffus.
b. Jaringan lymphatic bernodul, yaitu mempunyai limfosit yang lebih terkumpul.
2. Dilapisi kapsul; yang akan membentuk lymph node, thymus, dan limpa.
1. Pembuluh Lymph (Pembuluh Getah Bening)
Pembuluh lymphatic berasal dari sekumpulan pembuluh pembuluh kapiler lymphyang
buntu. Berlainan dengan kapiler darah, kapiler lymph memiliki banyak lubang (pore), lubang
lubang ini berdiameter cukup besar dan permeabel terhadap protein. Pembuluh lymph tersebar di
seluruh tubuh kecuali sumsum tulang, otak, medulla spinalis, pulpa dan kuku. Di dalam
pembuluh lymph mengalir cairan lymph.
Kapiler kapiler lymph bersatu menjadi pembuluh pembuluh lymph. Pada jarak jarak
tertentu dari pembuluh lymph terdapat kelenjar lymph. Pembuluh pembuluh lymph bersatu
membentuk pembuluh lymph yang besar di ductus thoraxicus dan ductus lymphaticus dextra.
2. Kelenjar Lymph (Lymph node, kelenjar getah bening)
Berbentuk seperti kacang dengan suatu lekukan disebut hilus. Di bagian terluardari
kelenjar lymph terdapat capsula, bagian bagian capsula yang masuk ke dalam kelenjar disebut
trabecula. Diantara trabecula terdapat kumpulan kumpulan lymphosit. Kelenjar limphosit dan
antibodi yang keluar dari pembuluh lymph efferent, dan masuk ke dalam peredaran darah.
Llimphosit dibagi menjadi T Limphosit dan B Limphosit. Kelenjar lymph tersebar di seluruh
tubuh.
3. Cairan Lymph
Suatu cairan yang transparan, berwarna kekuningan, memiliki berat jenis1,015 1,023
dan terdapat di dalam pembuluh lymph. Cairan lymph terdiri dari air, glukosa, dan garam.
Mengandung sejumlah lymphosit dan antibodi, dan sedikit granulosit dan tidak mengandung
trombosit.
Fungsi Sistem Lymphatic
1. Walaupun kapiler darah memiliki lubang lubang yang sangat kecil, namun sejumlah
molekul protein dapat menembus kapiler, dan masuk ke cairan interstitial pada ujung
anterior. Protein protein dan air dikembalikan lagi ke dalam sirkulasi darah.
2. Sistem lymphatic pada usus mengabsorpsi lemak, dan ditransportasikan dalam darah
melalui ductus thoraxicus.
3. Memproduksi limphosit dan antibodi.
4. Organ organ Lymphatic
1. Tonsil yaitu jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan kumpulan limphosit dan
fungsinya memproduksi limphosit dan antibodi yang kemudian masuk ke dalam cairan
lymph.
Jumlah tonsil ada 3, masing masing terletak pada :
1. Dinding dalam nasopharynx (tonsila pharyngea)
2. Fosa tonsilaris di samping belakang lidah (tonsil palatina)
3. Di bawah lidah (tonsila lingualis)
2. Limpa (Spleen) yaitu jaringan lymphatic terbesar terletak diantara lambung dan
diafragma. Limpa mengandung capsula, trabecula, dan hilus.
Bagian dalam limpa mengandung:
1. Pulpa merah
2. Pulpa putih
3. Serat serat reticular
3. Thymus yaitu suatu jaringan lymphatic yang terletak sepanjang trachea di rongga dada
bagian atas. Funginya memproses limphosit muda menjadi T Limphosit. T Limphosit
yang terbentuk kemudian bermigrasi menuju jaringan jaringan lymphatic lainnya.
4. Sumsum Tulang yaitu jaringan lymphatic yang memproduksi limphosit muda yang akan
di proses pada thymus untuk menjadi T limphosit atau B limphosit.
6.2 DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI
Kemampuan tubuh untuk melawat bibit penyakit agar terhindar dari penyakit disebut
daya tahan tubuh.
Ada 2 jenis daya tahan tubuh :
a. Daya tahan tubuh non spesifik yaitu daya tahan terhadap berbagai bibit penyakit yang
tidak selektif, artinya tubuh tidak harus mengenal dahulu jenis bibit penyakitnya dan
tidak harus memilih hanya 1 bibit penyakit tertentu saja untuk dihancurkannya.
b. Daya tahan tubuh spesifik atau Immunitas yaitu daya tahan tubuh yang khusus untuk
jenis bibit penyakit tertentu saja. Mencakup pengenalan dahulu terhadap bibit penyakit,
kemudian memproduksi antibodi atau T limphosit khusus.
A. DAYA TAHAN TUBUH NON SPESIFIK
Ada 8 jenis daya tahan tubuh non spesifik
1. Rintangan mekanis
- Kulit yang utuh tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme karena epidermis. Bila
kulit tergores atau lembab, maka infeksi oleh bakteri atau jamur akan lebih mudah
terjadi. Selaput lendir juga sulit untuk ditembus oleh mikroorganisme.
- Keringat, air mata dan lendir dapat mengencerkan atau membersihkan zat zat
asing, sedangkan minyak dari kelenjar pada kulit melindungi kulit dari kekeringan.
Rambut hidung menyaring partikel partikel kasar.
- Refleks batuk, bersin, dan muntah dapat mengeluarkan zat zat asing dari saluran
pernapasan dan saluran pencernaan bagian atas.
2. Rintangan Kimiawi
- Lysozyme: suatu enzim bakterizid, terdapat pada air ludah, air mata, dan keringat
yang akan mengurangi infeksi.
- Suasana asam di kulit akan mengurangi pertumbuhan mikroorganisme.
- Flora mikroorganisme yang normal pada kulit dan selaput lendir dapat menekan
pertumbuhan bakteri pathogen.
- Asam lambung dapat membunuh segala macam mikroorganisme dan melumpuhkan
berbagai racun.
3. Sistem Komplemen
Suatu seri protein plasma yang normal berada dalam keadaan non aktif. Sistem
komplemen yang telah aktif berupa suatu seri reaksi kimia akibat:
1. Menghasilkan opsonin
2. Menyebabkan pelepasan histamin
3. Menghasilkan chemotaxin
4. Menghasilkan kinin
5. Menimbulkan suatu reaksi pada membran sel mikroorganisme yang menyebabkan
timbulnya lubang lubang pada membran.
4. Interferon
Sekumpulan protein yang diproduksi dan diekskresikan sejumlah sel yang terkena
infeksi berbagai virus.
5. Phagositosit
Sewaktu tubuh terkena infeksi, terbentuk chemotoxin, dan terikat pada reseptor
membran plasma dari phagosit, kemudian akan mempengaruhi kadar C++ Sitosol
sehingga terjadi pergerakan amoeboid dari phagosit ke daerah infeksi dan terjadi
peristiwa diapedesis.
Phagosit terbagi menjadi:
1. Makrophag yang berasal dari monosit yang berhasil masuk ke dalam jaringan
jaringan. Terdapat makrophag berkelana dan makrophag menetap.
2. Mikrophag yaitu suatu granulosit yang masuk ke dalam jaringan melalui proses
diapedesis.
6. Demam (Fever)
Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi normal. Demam
merupakan salah satu manifestasi sistemik tubuh terhadap radang.
7 Radang (inflamasi)
Infeksi adalah masuk dan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tubuh
Karena racun-racun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme. Radang ialah respon atau
reaksi tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan baik oleh infeksi dsb.
Gejala dari radang adalah sakit, panas, bengkak merah dan gangguan fungsi pada daerah
yang terkena radang. Berikut ini adalah tahapan reaksi radang dengan contoh kulit
tertusuk duri kotor danterinfeksi oleh bakteri :
1 Bakteri memasuki luka
2 Sejumlah komplemen akan memasuki daerah luka sewaktu pembuluh darah
terluka. Terbentuknya kinin dan prostaglandin, histamin keluar dari mastosit.
Sakit di daerah radang disebabkan Karena :
Luka langsung terhadap serabut syarat sensoris
Teanan dari oedema
Racun bakteri yang merangsang serabut syaraf sensoris
Kinin yang merangsang ujung syaraf sensoris
Prostaglandin yang menambah rasa sakit
3 Pergerakan phagosit
Dalam waktu sampai 1 jam seteah peristiwa radang, mula mula neutrophil,
kemudian diikuti oleh monosit keluar dari kapiler darah (diapedesis) menuju ruang
interestial. Gerakan ini dipengaruhi oleh chemotaxin. Sedangkan sumsum tulang
terus mmemproduksi dan melepaskan neutrophil atas pengaruh suatu zat yang
dihasilkan di daerah luka yaitu leukocytosis promoting factor.
Kesimpulan :
Reaksi radang adalah suatu upaya untuk mempertahankan homeostatis di dalam
jaringan rusak terkena infeksi atau sebab lainnya. Reaksi radang akan menghalau
mikroorganisme dan zat-zat asing, jaringan-jaringan mati, mempersiapkan dan
melaksanakan penyembuhan pada jaringan yang rusak tadi.
8 Immunological surveillance
Natural Killer Limphosit (NK cell, sel NK) adalah sejenis limfosit dalam darah
yang bukan termasuk sel-T ataupun sebl-B. sel NK mencangkup 5-10% limfosit dalam
darah. Sel NK dapat enhancurkan sel-sel asing tanpa bantuan antibody dan dapat
mengsekresikan sejenis protein yaitu perforin. Perforin ini akan menimmbulkan kematian
pada sel yang di tempelinya. Usaha monitoring dan penghancuran sel abnormal dalam
tubuh ini disebut immunological surveillance. Tetapi ada juga sel yang bisa lolos dari
immunological surveillance, peristiwa ini disebut immunological escape.
EICOSANOID
Eicosanoid terdiri dari prostaglandin (PG) , prostacyclinPGI, thromboxane (TX) dan
leukotrin(LT). semua zat ini berfunsgi sebagai local horon . eicosanoid dibentuk dengan
mengoksidasi asam lemak essential berkarbon 20 yaitu EPA (ericosa pentanoic acid).
Eicosaoid dapat dihasilkan oleh semua sel tubuh dan jaringan atas rangsangan-rangsangan
tertentu. Membrane sel memproduksi phospholipase yang akan menghidrolisa phospholipid
membrane sel kemudian akan menghasilkan salah satunya arachidonic acid. Kemudia di
sintesa melalui 2 jalur yaitu :
I jalur hipoxigenase, menghasilkan leukotrin
II jalur cyclooxygenase, meghhasilkan prostaglandin, prostacyclin dan tromboxan.
Prostaglandin adalah asam lemak tak jenuh yang terdiri dari 20 rantai atomcarbon
dengan 1 cincin siklopentan. Pada berbagai organ, fungsi prostaglandin antara lain :
1 mengurangi sekseri HCL lambung
2 menimbulkan kontraksi dan ischemia pada Rahim
3 merangsang produksi steroid dan enzim
4 broncholidatasi kadang-kadang bronchokontriksi
5 menimbulkan reaksi radang, meningkatkan efek rasa sakit dari kinin
6 menimbulkan demma, lesu dan sakit kepala.
- Tromboxan diproduksi oleh trombosit. Fungsinya sebagai agregasi (pengumpulan)
trombosit dan vesokontriksi yang berfungsi mempercepat pembentukan darah.
- Prostacyclin diproduksi oleh sel-sel pembuluh darah. Fungsinya berlawanan dengan
tromboxan.
- Leukotrin dilepaskan bila terjadi reaksi radang dan reaksi alergi .
- Obat-obat corticosteroid menghambat enzim phospholipase, sehingga jalur sintesa
leukotri, prostaglandin, thromboxane dan prostacyclin semuanya di hambat.
- Obat-obat anti inflamasi nonsteroid menghambat enzim cyclooxygenase,
pembentukan prostaglandin, thromboxan maupun prostacyclin dihambat, tetapi jalur
pembentukaan leukotrin tetap utuh. Obat jenis ini tidak menghambat seluruh gejala
radang dan alergi, tetapi dapat mengurangi rasa sakit, bengkak pada radang dan
menurunkan panas tubuh.
5 Autoimmune
Sistem imunitas tubuh dapat mengenal tetapi akan mengabaikan terhadap antigen antigen
sendiri bila terjadi gangguan pada hal di atas, maka terjadilah yang di sebut autoimmuneyaitu
siste immunitas tubuh menyerang sel-sel tubuh sendirisehingga menimbulkan kerusakan.
Pertanyaan :
1 Bagaimana cara jika suatu organ sudah di transplasi dan ternyata di dalam tubuh orang yang
mau menerimah transplasi tersebut tidak bisa menerimah organ tersebut ? jelaskan dan
berikan contoh
2 Bagaimana jika tubuh kelebihan eicosanoid ? jelaskan mekanismenya !
3 Bagaimana mekanisme kerja fungsi sistem lymphatic pada saat memproduksi limphatic dan
antibodi?
4 Bagaimana proses pembentukan antibodi murni atau antibodi monoclonal yang diproduksi
oleh B-limfosit?