Anda di halaman 1dari 11

Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115. DOI: http://dx.doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.8v5i2.

257
p-ISSN: 0215-9318/ e-ISSN: 1858-3768 Accreditation Number: 588/AU3/P2MI-LIPI/03/2015

Review
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian dan kesehatan

The utilization of bioinformatics in the field of agriculture and health

Arli Aditya PARIKESIT1)*), Dito ANUROGO2) & Riza Arief PUTRANTO3)


1)
Department of Bioinformatics, School of Life Sciences, Indonesia International Institute for Life Sciences, Jl.
Pulomas Barat Kav.88, Jakarta, 13210, Indonesia
2)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta,55281, Indonesia
3)
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Jl. Taman Kencana No 1, Bogor 16128, Indonesia
Diterima tgl 5 Januari 2017 / disetujui tgl 4 Agsutus 2017

Abstract Abstrak
Bioinformatics can be used to manage the data Bioinformatika dapat digunakan dalam
storage resulted from in silico molecular biology manajemen informasi di bidang penyimpanan data
experiments. Off-network (offline) applications in silico dari eksperimen biologi molekuler.
require large computing resources, in which Aplikasi luar jaringan (luring) memerlukan sumber
researchers in the bioinformatics field of daya komputasi yang besar, yang belum tentu
agriculture and health sectors do not necessarily dimiliki oleh para peneliti dalam bidang
possess. This review paper addressed examples of bioinformatika kesehatan dan pertanian. Kajian
affordable and applicable in silico analytical cases ilmiah ini membahas contoh kasus analisis in silico
in both mentioned sectors. Genome sequence yang terjangkau dan aplikatif dalam bidang
analysis and in silico drug design using (1) a kesehatan dan pertanian. Contoh kasus tersebut
computational method, pharmacokinetic parameter adalah analisis sekuen genom dan desain obat in
prediction, (2) Computer Aided Design and silico, menggunakan pendekatan metode
Drafting (CADD) technology, (3) potential protein komputasional, prediksi parameter farmakokinetik,
action prediction, (4) OMICs application in stem teknologi Computer Aided Design and Drafting
cell biology, and (5) lncRNAs based database (CADD), prediksi potensial aksi protein, aplikasi
computing internet sites is one of examples. In OMICs pada biologi sel punca, hingga komputasi
agriculture, bioinformatics-based research has basis data lncRNAs berbasis situs internet. Pada
been used in (1) the development of molecular bidang pertanian, penelitian berbasis bioinformatika
markers; (2) the design of primer for differential telah digunakan dalam (1) pengembangan penanda
gene expression analysis; (3) the development of molekuler; (2) desain primer untuk analisis ekspresi
genetic maps; and (4) gene expression analysis. gen diferensial; (3) pengembangan peta genetik; dan
Further application of bioinformatics also targets (4) analisis ekspresi gen. Pemanfaatan bio-
the design of applicative products for pest control informatika dalam ilmu terapan dibidang pertanian
and the protection of plant varieties in the farm. juga menyasar desain produk aplikatif untuk
Through this example, novice researchers in the pengendalian hama dan perlindungan varietas
bioinformatics field of agriculture and health tanaman. Melalui contoh tersebut, peneliti pemula
sectors can conduct sophisticated research using dibidang bioinformatika kesehatan dan pertanian
standard computer tools, internet networks, and dapat melakukan penelitian canggih hanya dengan
sufficient knowledge about bioinformatics. On the alat komputer standar, jaringan internet, dan
other hand, multidisciplinary collaboration between pengetahuan mencukupi tentang bioinformatika.
these scientists can be carried out through social Disisi lain, sinergi dan kolaborasi antar peneliti
networking. The synergy can be directed to improve multi-displiner dapat dilakukan melalui penggunaan
computing capabilities and data analysis via jejaring sosial. Sinergi tersebut dapat diarahkan
procurement of computing resources and use of untuk meningkatkan kemampuan komputasi dan
public information clusters. analisis data melalui pengadaan sumber daya
komputasi dan penggunaan klaster informatika
[Key words: genome sequences, in silico drug
publik.
design, online, bioinformatics, health,
agriculture.] [Kata kunci: sekuen genom, desain obat in silico,
daring, bioinformatika, kesehatan,
*)
Penulis korespondensi: arli.parikesit@i3l.ac.id pertanian.]
105
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian......................................(Parikesit et al.,)

Pendahuluan sudah dapat diakses secara daring pada situs


internet: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/genome/.
Dalam eksperimen biologi molekuler, data yang
Konsorsium internasional dari basis data genom
dihasilkan perlu diolah dengan pendekatan khusus
juga telah membuat National Center for
untuk menjadi informasi yang berguna.
Biotechnology Information (NCBI) terhubung
Bioinformatika, ilmu berbasis multidisipliner yang
dengan European Nucleotide Archive (ENA) dan
menggabungkan pendekatan biologi molekuler dan
DNA Data Bank of Japan (DDBJ) sehingga
teknik informatika, dapat digunakan dalam
memudahkan akses sekuen genom (NCBI, 2013).
manajemen informasi tersebut (Saeys et al., 2007;
Aplikasi daring seperti The Basic Local Alignment
Whitfield et al., 2006; Eisenhaber et al., 2009;
Search Tool (BLAST), konstruksi pohon
Parikesit, 2009; Searls, 2012; Goodman &
filogenetik, dan Map Viewer telah tersedia untuk
Dekhtyar, 2014). Untuk keperluan tersebut,
melakukan analisis pada genom-genom tersebut
penelitian bioinformatika membutuhkan sumber
(Tambunan & Parikesit, 2010). Dalam analisis lebih
daya komputasi dalam jumlah tertentu. Sumber
lanjut, aplikasi teknis seperti prediksi gen, anotasi
daya komputasi yang besar didefinisikan sebagai
domain protein, dan modifikasi pasca-translasi
minimal sebuah komputer desktop kelas
dapat digunakan untuk memberi makna biologis
workstation dan maksimal sebuah komputer super
pada data sekuen (Parikesit et al., 2014; Tambunan
dengan jumlah lebih dari 10.000 prosesor. Di
et al., 2007).
negara maju seperti Amerika Serikat yang berbasis
Dalam bidang pertanian, aplikasi BLAST2GO
sumber daya komputasi, pemanfaatan ilmu
sangat umum digunakan dalam anotasi sekuen
bioinformatika dalam manajemen data masif sudah
genomik dan proteomik dalam jumlah besar.
menjadi bisnis besar (Bourne et al., 2015).
Metode anotasi menggunakan aplikasi tersebut
Aplikasi luar jaringan (luring) atau dalam
sering disebut sebagai anotasi otomatis (Conesa et
bahasa Inggris disebut offline memerlukan sumber
al., 2005). Secara umum, analisis tersebut kemudian
daya komputasi yang besar. Di Indonesia, tidak
dilanjutkan dengan anotasi manual menggunakan
banyak peneliti dalam bidang bioinformatika
aplikasi Geneious® sebagai piranti lunak front end
pertanian dan kesehatan memiliki sumber daya
(Kearse et al., 2012). Penelitian terkait sekuensing
komputasi yang diperlukan sehingga berpotensi
genom tanaman telah dilakukan pada padi dan
membatasi penelitian biologi berbasis komputasi.
jagung sejak 19 tahun yang lalu (COE 1998; Goff et
Keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan
al., 2002). Beberapa contoh lain genom lengkap
penggunaan aplikasi bioinformatika secara daring
dari spesies tanaman yang sudah disekuens dalam
(dalam jaringan) atau dalam bahasa Inggris disebut
kurun waktu 10 tahun terakhir adalah tanaman
online. Di sisi lain, keberadaan basis data secara
kentang, tomat, kacang kedelai, rumput, kelapa
daring belum banyak dikenal peneliti untuk
sawit, karet, kopi dan tebu (Haas et al., 2009;
dimanfaatkan dalam mempercepat penelitian dalam
Schmutz et al., 2010; Vogel et al., 2010; Xu et al.,
bidang pertanian dan kesehatan.
2011; Sato et al., 2012; Singh et al., 2013; Denoeud
Dalam kajian ilmiah ini, pembahasan dilakukan
et al., 2014; de Setta et al., 2014; Lau et al., 2016;
secara umum pada pemanfaatan sekuen genom dan
Tang et al., 2016). Sebagian basis data terkait
aplikasi bioinformatika dalam bidang pertanian dan
genom tanaman tersebut bersifat publik atau disebut
kesehatan. Pembahasan lebih spesifik dilakukan
open access sehingga dapat digunakan dalam
dengan studi kasus terkait desain obat secara in
penelitian lanjutan oleh para peneliti di seluruh
silico. Materi pembahasan dalam desain obat secara
dunia.
in silico meliputi langkah-langkah analisis seperti:
Disisi lain, dalam bidang kesehatan, informasi
(1) metode komputasional pada polifarmakologi, (2)
genom banyak digunakan untuk interaksi protein-
prediksi parameter farmakokinetik, (3) teknologi
protein dalam rangka mempelajari basis molekuler
CADD pada desain obat secara in silico, (4)
dari sebuah penyakit (Parikesit, 2010). Salah satu
prediksi potensial aksi, (5) aplikasi OMICs di
contoh dalam kasus tersebut adalah identifikasi sifat
biologi sel punca, dan (6) komputasi basis data
patogenesis dari protein huntingtin (htt) penyebab
lncRNAs berbasis situs internet. Kajian ilmiah ini
Huntington’s disease, sebuah penyakit degeneratif
diharapkan dapat memperkenalkan kembali aplikasi
autosomal yang menyebabkan ketidakseimbangan
daring bioinformatika yang dapat digunakan untuk
kognitif dan disfungsi syaraf motorik pada
analisis komputasi yang terjangkau dalam penelitian
penderitanya. Studi interaksi protein htt dan
pertanian dan kesehatan.
targetnya telah mengidentifikasi 104 protein terkait
1. Pemanfaatan sekuen genom secara daring dengan penyakit tersebut. Metode terapi kemudian
dapat dirancang oleh dokter disesuaikan dari hasil
Saat ini, basis data genom berbagai organisme
penelitian tersebut.

106
Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115.

2. Bioinformatika dalam bidang pertanian basis data TAIR (Liu et al., 2016). Runtutan analisis
lengkap dengan BLAST, penjajaran multi-sekuen
Bioinformatika telah sejak lama digunakan
hingga desain primer digunakan untuk
untuk mendukung eksperimen laboratorium pada
mengkonfirmasi identifikasi gen tersebut.
bidang pertanian. Baru-baru ini, hadirnya teknologi
Pemanfaatan bioinformatika dalam ilmu terapan
Next Generation Sequencing (NGS) telah
dibidang pertanian juga menyasar desain produk
mengubah paradigma dalam penelitian berbasis
aplikatif untuk mengatasi infeksi virus mosaik
bioinformatika. Penelitian berbasis bioinformatika
tembakau, pengendalian hama terhadap nyamuk
telah digunakan dalam (1) pengembangan penanda
Aedes aegepty, hama laba-laba, serangga
molekuler (Priyono & Putranto, 2014); (2) desain
phytophagous, serta perlindungan tanaman
primer untuk analisis ekspresi gen diferensial
transgenik (Lawrence & Koundal, 2002; Gatehouse,
(Budiani et al., 2016); (3) pengembangan peta
2011; Santamaría et al., 2012; Prabahar et al., 2015;
genetik (Priyono & Putranto, 2016); dan (4) analisis
Reegan et al., 2016).
ekspresi gen (Putranto et al., 2015). Kombinasi
antara bioinformatika dalam anotasi gen serta 3. Bioinformatika dalam bidang kesehatan dan
desain primer dan analisis ekspresi gen desain obat secara in silico
menggunakan Real-Time PCR telah berhasil
Selaras dengan bidang pertanian, penelitian
memetakan ekspresi 35 gen Ethylene Response
bioinformatika pada bidang kesehatan senantiasa
Factors (ERFs) pada tanaman karet (Hevea
terkait dengan usaha untuk mengatasi penyakit pada
brasiliensis). Tiga gen kemudian dipilih untuk
manusia. Salah satu contohnya adalah keberadaan
analisis fungsional melalui transgenesis (Putranto et
basis data FIND Tuberculosis Strain Bank yang
al., 2015). Di sisi lain, pemetaan genetik pada
membantu peneliti dalam melakukan uji
tanaman kopi (Coffea canephora) juga telah
patogenisitas dan desain obat untuk mengatasi
memanfaatkan bioinformatika. Sekuen genom
penyakit tuberculosis (TBC) (Tessema et al., 2017).
tanaman kopi dari the International Coffee
Disisi lain, penelitian terkait penyakit tersebut juga
Genomics Network (ICGN) digunakan sebagai
maju pesat dikarenakan keberadaan basis data NGS
referensi untuk mencocokkan marka RFLP, SSR,
yang membantu dalam anotasi genom patogen
dan SNP pada peta genetik sepanjang 1.471 cM
penyebab penyakitnya yaitu Mycobacterium
dengan kepadatan marka 0,5 per cM (Priyono &
tuberculosis (Skvortsov et al., 2013; Han et al.,
Putranto, 2016).
2015; Mokrousov et al., 2016). Keberadaan basis
Pada skala yang lebih besar, alur kerja
data tersebut sebagian besar digunakan untuk desain
(workflow) dan skema (pipeline) bioinformatika
obat secara in silico dengan memanfaatkan
juga telah membantu berbagai analisis
kemudahan sistem daring. Publikasi terkait alur
transkriptomik dan genomik pada tanaman
langkah dalam melakukan desain obat secara in
perkebunan seperti identifikasi famili gen penting
silico telah banyak ditemukan.
(Liu et al., 2016, Zou et al., 2015, Dou et al., 2014,
Penggunaan aplikasi in-house secara luring
Duan et al., 2013), studi asosiasi gen (Teh et al.,
seperti MOE, GROMACS dan AUTODOCK untuk
2016; Liu et al., 2016; Zou et al., 2015; Dou et al.,
penambatan dan dinamika molekul merupakan
2014; Duan et al., 2013; Ting et al., 2013),
metode yang umum (Parikesit & Tambunan, 2013;
identifikasi SNP (Zhou et al., 2016), dan
Parikesit et al., 2016). Namun, jika sumber daya
identifikasi QTL (Ting et al., 2013). Skema kerja
komputasi untuk melakukan aplikasi tersebut tidak
dari CIRAD, Prancis yang disebut basis data ESTtik
tersedia, langkah lain dengan menggunakan tool
(http://esttik.cirad.fr/) telah berhasil digunakan
berbasis internet dapat juga dilakukan. Beberapa
untuk mengidentifikasi superfamili APETALA2
tool yang tersedia secara daring adalah DOCK
/ETHYLENE RESPONSE FACTORS (AP2/ERF)
BLASTER untuk prediksi penambatan molekul-
pada tanaman karet dari hasil sekuensing dengan
molekul (Irwin et al., 2009), MDWEB dan
teknologi Whole Genome Sequencing Roche 454
MDMOBY untuk analisis dinamika molekul
(Duan et al., 2013). Dari pustaka sekuen (global
(Hospital et al., 2012), ADMET dan DRUGBANK
library), sebanyak 173 contig AP2/ERF telah
untuk pengembangan basis data obat (van de
diidentifikasi dengan serangkaian analisis in silico
Waterbeemd & Gifford, 2003; Knox et al., 2011),
berdasarkan sekuen asam amino dari domain AP2.
serta PreADME untuk ADMET tools (Lee et al.,
Sementara, tim dari CATAS, Tiongkok melakukan
2003). Sebuah program daring bernama FAFdrug3
identifikasi famili metacaspase dari tanaman karet
(http://fafdrugs3.mti.univ-paris-diderot.fr/index.
menggunakan alur kerja analisis genom komparatif.
html) juga dapat digunakan untuk menyaring
Perbandingan genom dilakukan menggunakan data
pustaka terkait senyawa obat dalam jumlah besar.
genom publik tanaman karet yang tersedia di NCBI
disejajarkan dengan genom Arabidopsis thaliana di

107
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian......................................(Parikesit et al.,)

Pustaka tersebut kemudian dapat menjadi acuan polifarmakologi transformasi menjadi kandidat obat
untuk eksperimen skrining obat secara in silico atau (Anighoro et al., 2014).
studi pemodelan terkait (Lagorce et al., 2008).
3.2. Prediksi parameter farmakokinetik
Penggunaan piranti-piranti lunak daring tersebut
banyak diarahkan untuk pengembangan obat Parameter farmakokinetika adalah besaran yang
dengue, avian influenza, dan kanker serviks (Wei et diturunkan secara matematis dari model yang
al., 2006; Lim et al., 2013; Bakri et al., 2014). berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh atau
Secara lebih detail, beberapa aspek penting dalam metabolitnya dalam darah, urin atau cairan hayati
desain obat in silico meliputi: (1) metode lainya. Parameter farmakokinetik suatu obat dapat
komputasional pada polifarmakologi, (2) prediksi digunakan untuk memperoleh gambaran dan
parameter farmakokinetik, (3) teknologi CADD mempelajari suatu kinetika absorpsi, distribusi dan
pada desain obat secara in silico, (4) prediksi eliminasi di dalam tubuh (Darvas et al., 2000).
potensial aksi, (5) aplikasi OMICs di biologi sel Pendekatan in silico untuk memprediksi parameter
punca, (6) komputasi basis data lncRNAs berbasis farmakokinetik (absorption, distribution,
internet dibahas di dalam kajian ilmiah ini. metabolism, excretion atau yang sering disingkat
menjadi ADME) dipelopori oleh Lipinski dan tim
3.1. Metode komputasional pada polifarmakologi
(Lipinski et al., 1997). Dalam melakukan prediksi
Saat ini, metode komputasional digunakan bioavailabilitas oral (absorpsi interal) dari sebuah
secara teknis sebagai tool untuk identifikasi senyawa untuk uji klinis tahap 2, karakteristik
kandidat untuk reposisi obat (drug repurposing). fisikokimiawi lebih dari 2000 obat-obatan dari
Reposisi obat merupakan usaha penerapan obat dan World Drug Index, London diwajibkan memenuhi
senyawa yang sudah dikenal untuk mengobati “The Rule of Five”.
penyakit baru (Anighoro et al., 2014). Reposisi obat Senyawa dikatakan bioavailable atau dapat
memerlukan penentuan kecepatan dan skala analisis dikonsumsi jika donor yang berikatan hidrogen
yang memiliki dampak terhadap hasil akhir reposisi kurang dari 5, akseptor hidrogen kurang dari 10,
pada target-target penyakit baru serta analisis berat molekul kurang dari 500, serta sifat
teknoekonomi (biaya penerapan obat). Dengan lifofilisitas (logP) kurang dari 5 (Terstappen &
mempertimbangkan keuntungan finansial dari Reggiani, 2001). Saat ini, basis data SwissADME
teknik reposisi obat, metode komputasional mampu (http://www. swissadme.ch/) yang dapat diakses
digunakan untuk mendapatkan hasil reposisi terbaik secara publik untuk membantu relatif lebih mudah
dengan cara memilah target yang dituju. Sebagai pemilihan senyawa yang memili “The Rule of Five”
contoh, bioinformatika digunakan dalam analisis (Daina et al., 2017). Disisi lain, prediksi parameter
ekspresi gen secara diferensial dalam menentukan farmakokinetik juga dapat dilakukan pada bidang
gen-gen yang terinduksi akibat penyakit Alzheimer veteriner sebagai tahap awal untuk uji pra-klinis
(Siavelis et al., 2016). Dari hasil penelitian tersebut, bagi obat-obatan (Mahmood, 2007).
metode komputasi dapat menghemat langkah
3.3. Teknologi CADD pada desain obat secara in
penentuan strategi reposisi dengan berfokus pada
silico
sekelompok gen penting yang dianggap berperan
dalam fenotip akibat Alzheimer. Secara umum, peralatan Computer Aided Design
Beberapa basis data baru untuk reposisi obat and Drafting (CADD) digunakan untuk merancang
juga telah bermunculan seperti Pubmed, Online bagian demi bagian hingga menjadi produk secara
Mendelian Inheritance, in Man (OMIM), Gene keseluruhan. CADD merupakan tool yang sangat
Expression Omnibus, Mouse Genome, Informatics berguna diindustri pertanian, kesehatan hingga
(MGI), Kyoto Encyclopedia of Genes and Genomes robotika (Kapetanovic, 2008). Pada bidang
(KEGG), BioCarta, IUPHAR Database, ChEMBL, kesehatan, CADD pada awalnya dikembangkan
and PubChem (Loging et al., 2011). Sebagai untuk optimisasi obat (melalui quantitative
tambahan, pendekatan eksperimental non structure–activity relationship yang disingkat
komputasional seperti skrining fenotip juga QSAR), yang kemudian meluas menuju ke
digunakan sebagai salah satu usaha reposisi obat. Di penemuan obat baru (seperti melalui skrining
masa yang akan datang, integrasi dari pendekatan virtual). Sekarang peralatan CADD digunakan baik
komputasi dan eksperimental akan menjadi teknik ke arah penelitian hulu maupun hilir dalam
yang baik untuk reposisi obat (Anighoro et al., penemuan obat.
2014). Reposisi obat tesebut kemudian dapat Di arah hulu, bioinformatika dan metode reverse
digunakan dalam polifarmakologi. Pendekatan docking biasanya digunakan untuk mengidentifikasi
polifarmakologi bertujuan mendesain obat-obat target dari senyawa obat. Setelah target
multitarget melalui desain ligan dengan teridentifikasi, metode in silico juga dikembangkan
untuk memprediksi struktur 3D sebelum masuk ke

108
Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115.

tahapan eksperimental. Berbagai metode molekuler berkapasitas besar (Bian & Cahan, 2016).
komputasional CADD dapat digunakan untuk Aplikasi OMICs pada biologi sel punca hampir
memprediksi “target druggability” sebelum selalu diikuti dengan deskripsi awal teknologi baru.
melakukan eksperimen di laboratorium. Target yang Definisi dari OMICs mengacu pada bidang studi
“druggable” merupakan protein, peptide atau asam biologi yang berakhiran –omics, seperti genomika,
nukleat dengan aktivitas yang dapat dimodulasi oleh proteomika, dan metabolomika. Perkembangan
senyawa obat. Biasanya dapat terdiri dari senyawa OMICs menghasilkan data komprehensif secara
kimia molekul kecil (SMOL) atau biologis (BIOL) bioinformatika dari masing-masing kajian
seperti antibodi atau protein rekombinan (Gashaw et molekuler tertentu. Sebagai contoh, proteomika
al., 2011). Konsep dari analisis bioinformatika mempelajari dan mengukur proteom, genomika
tersebut berbasis pada “hits” seperti yang biasa fungsional mempelajari dan mengkuantifikasi
dilakukan dalam BLAST. ekspresi gen, serta metabolomika yang mempelajari
Di arah hilir, CADD dapat digunakan untuk dan mengukur konsentrasi produk-produk reaksi
memprediksi ADMET secara in silico dan simulasi metabolik (Baharvand et al., 2006). Kombinasi
farmakokinetik berbasis fisiologis sebagai model uji OMICs dan target analitik memungkinkan untuk
preklinis (Tang et al., 2006). Teknik CADD seperti melakukan observasi dalam biologi sel punca yang
skrining virtual (virtual screening) dan desain berpotensi besar di masa yang akan datang. Biologi
pustaka (library design) juga dapat digunakan untuk sel punca komputasional telah muncul sebagai sub-
mendesain molekul kecil (probes) dalam rangka disiplin tersendiri yang fokus kepada sintesis
memperjelas mekanisme molekuler yang mendasari pemodelan (modeling synthesis) dari berbagai aspek
berbagai proses biologis. Parameter yang diukur di tingkat sistem sel punca dengan data molekuler
adalah identifikasi atau modifikasi fungsi protein- skala besar (Baharvand et al., 2006; Macaulay &
protein target oleh inhibisi atau aktivasi fungsi- Voet, 2014; Bian & Cahan, 2016).
fungsi normalnya (Tang et al., 2006). Sejak isolasi embryonic stem cells (ESCs) pada
tahun 1981, mekanisme molekuler dari pluripotent
3.4. Prediksi potensial aksi
stem cells (PSCs) yang dapat mempertahankan
Pendekatan bioinformatika juga dapat potensi multi-lineage secara tak terbatas terus
digunakan untuk memprediksi potensial aksi dari menjadi aspek penelitian (Cho et al., 2012).
obat yang didesain (Williams & Mirams, 2015). Teknologi PSCs sudah diuji coba pada hewan dan
Sebagai contoh, portal internet Action Potential terbukti aman (Jj et al., 2011). Teknik OMICs
(https://chaste.cs.ox.ac.uk/ActionPotential) dapat berperan penting dalam mengungkap mekanisme
digunakan untuk memilih model elektrofisiologi molekuler dalam regulasi pluripotensi. Beberapa
secara matematis dalam menjalankan simulasi teknik OMICs tersebut adalah:
elektrofisiologi jantung terhadap senyawa obat.  ChIP-chip
Tool daring tersebut dapat memperkirakan efek ChIP-chip merupakan teknik Chromatin
rerata persenyawaan yang menghambat IKr, ICaL, ImmunoPrecipitation (ChIP) dikombinasikan
INa, IKs, IK1 dan Ito. Piranti lunak open source ini dengan DNA microarray-based profiling (chip)
menyediakan interface yang sederhana. Pengguna untuk karakterisasi interaksi protein dengan DNA
dapat memasukkan hal-hal detail tentang genomik.
persenyawaan untuk afinitas saluran-saluran ion  ChIP-Seq
untuk nilai IC50 atau pIC50, menjalankan simulasi, ChiP-Seq adalah genome-wide profiling dari
menyimpan hasil untuk pencarian, melihat berbagai interaksi protein spesifik dengan DNA
ringkasan grafik-grafik dari beragam hasil, dan genomik oleh kombinasi ChIP dengan NGS (Next
mengekspor data menjadi format spreadsheet Generation Sequencing).
(Williams & Mirams, 2015). Komputasi potensial  CLIP-Seq/HITS-CLIP
aksi juga dapat dilakukan pada tanaman, seperti CLIP-Seq/HITS-CLIP merupakan kombinasi UV
mengukur flux ion, sehingga dapat diaplikasikan crosslinking dan imunopresipitasi dengan high-
pada bidang pertanian (Sukhov et al., 2011). throughput sequencing untuk mengidentifikasi
3.5. Aplikasi OMICs di biologi sel punca binding sites dari RNA-binding proteins, seperti:
LIN28A, Argonaute (Ago), and Puf5p (Wang et
Peralatan komputasi berperan penting didalam al., 2007; Leung et al., 2011; Cho et al., 2012).
riset biologi perkembangan sejak tahun 1950-an. Teknik OMICs tersebut umumnya diikuti oleh
Sejak keberhasilan sekuensing genom manusia analisis data proteomik. Analisis tersebut dapat
sekitar 15 tahun yang lalu, penggunaan peralatan menggunakan beberapa basis data sebagai sumber
komputasi di dalam biologi sel punca dan analisis pathway/network tertentu dari sebuah
perkembangannya bergeser dari pemodelan organisme sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1
(modelling) ke pemrosesan sekumpulan data (Wu et al., 2014).
109
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian......................................(Parikesit et al.,)

Tabel 1: Informasi sumber basis data untuk jalur metabolisme dari organisme hidup.
Table 1.Information of database sources for metabolic pathways of living organisms.
No Nama basis data/ Database name
Tautan internet/ Web link
1 Universal Protein Resource http://www.uniprot.org/
2 Swiss_Model http://swissmodel.expasy.org//SWISS-MODEL.html
3 National Center for Biotechnology Information http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
4 Protein Data Bank http://www.rcsb.org/pdb/
5 TarFisDock web server http://www.dddc.ac.cn/tarfisdock/
6 Virtual Computational Chemistry Laboratory http://www.virtuallaboratory.org/
7 DrugBank http://redpoll.pharmacy.ualberta.ca/drugbank/
8 PDBbind Database http://www.pdbbind.org/
9 The Binding Database http://www.bindingdb.org/bind/index.jsp
10 ZINC (non-komersial) http://blaster.docking.org/zinc/

3.6. Komputasi basis data lncRNA berbasis internet itu, LncRNAWiki merupakan kumpulan data publik
pada manusia yang menggunakan sistem terbuka ala
Long non-coding RNAs atau yang dikenal
Wiki. User dapat memperbaharui informasi yang
sebagai lncRNAs merupakan RNA berukuran
terdapat di dalamnya (Ma et al., 2015). Kedua basis
panjang (100-200 pb) yang tidak menyandi protein
data NRED dan C-It-Loci merupakan basis data
namun diketahui memiliki peran dalam mekanisme
spesifik. NRED merupakan basis data yang
epigenetik, ekspresi gen dan ketahanan terhadap
merangkum ekspresi dari lncRNAs khusus pada
penyakit (Boerner & McGinnis, 2012; Rinn &
mamalia (Dinger et al., 2009). Sementara, C-It-Loci
Chang, 2012; Cheetham et al., 2013; Zhang & Zhu
mengumpulkan data ekspresi RNA dan lncRNAs
2014). Studi dan pengembangan basis data lncRNAs
spesifik jaringan pada berbagai spesies (Weirick et
menjadi sangat penting dalam desain obat secara in
al., 2015).
silico maupun penelitian lain pada bidang pertanian
seperti studi regulasi ekspresi gen dan marka 4. Pemerataan sumber daya komputasi secara
penyakit (Amaral et al., 2011). Sejumlah lncRNAs daring
disimpan dalam basis data yang bervariasi dari 2000
Saat ini dan di masa depan, penelitian
hingga lebih dari 70.000 transkrip (Fritah et al.,
bioinformatika dapat dilakukan oleh siapapun yang
2014). Sebagai contoh, basis data terbesar yaitu
memiliki akses internet, tanpa harus membangun
NONCODE (http://www.noncode.org/) menyimpan
sumber daya komputasi yang besar. Sebuah
lebih dari 73.000 transkrip dari berbagai spesies
laboratorium bioinformatika tidak mutlak
seperti manusia, tikus, sapi, ayam, lalat buah, kuda
diperlukan untuk komputasi yang sederhana dengan
laut, dan khamir (Bu et al., 2011; Zhao et al., 2016).
hanya sebuah komputer standar. Secara prinsip,
Meskipun demikian, tidak semua basis data
penelitian dasar bioinformatika dapat dilakukan
menyediakan informasi yang memadai terkait
secara mudah selama tersedia akses internet.
jumlah total dan asal mula transkrip. Basis data lain
Kolaborasi dengan peneliti lain dapat dilakukan
seperti DIANA-LncBase (www.microrna.gr/Lnc
secara daring dan dipermudah dengan bantuan tools
Base) memuat sebanyak 2.958 transkrip lncRNAs
media sosial. Optimalisasi penelitian via daring
yang telah diverifikasi secara eksperimental
bukan berarti menghilangkan tatap muka atau
(Paraskevopoulou et al., 2016).
kegiatan luring. Tatap muka tetap diperlukan untuk
Basis data lncRNAs yang diketahui hingga kini
mengklarifikasi hal-hal yang tidak dipahami selama
ditampilkan pada Tabel 2. Basis data lncRNABase
penelitian berjalan.
merupakan kumpulan dari 108 data CLIP-Seq
Penelitian bioinformatika secara daring biasanya
terutama pada mamalia dan cacing (Li et al., 2014).
dibatasi oleh besarnya basis data (jumlah sekuen
Basis data ChiPBase merupakan anotasi dari profil
DNA dan residu asam amino), namun kreativitas
ekspresi lncRNAs dan ncRNAs dari 10.200 ChIP-
seorang peneliti dapat mengatasi pembatasan
seq data (Yang et al., 2015). LNCipedia merupakan
tersebut dengan ide-ide yang memiliki tingkat
basis data anotasi dari 21.448 transkrip lncRNAs
kebaruan yang tinggi. Pada masa sekarang dimana
pada manusia (Volders et al., 2013). Di sisi lain,
basis data sekuen terus bertambah, pengalaman
lncRNAdb merangkum secara komprehensif anotasi
dalam menentukan jenis sekuen yang digunakan
dari lncRNAs dari berbagai spesies seperti manusia
dalam analisis mutlak diperlukan oleh seorang
hingga Medicago (Amaral et al., 2011). Sementara
peneliti.
110
Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115

Tabel 2. Basis data lncRNAs umum dan spesifik dari berbagai organisme hidup.
Table 2. General and specific lncRNAs databases from different living organisms.

No Nama basis data/ Deskripsi/ Description Tautan internet/ Web link


Database name
1 lncRNABase Basis data miRNA-lncRNA dari 108 data set http://starbase.sysu.edu.cn/mirLncRN
CLIP-Seq A.php
2 ChIPBase Basis data anotasi dari profil ekspresi lncRNAs http://rna.sysu.edu.cn/chipbase/
dan ncRNAs
3 LNCipedia Basis data anotasi transkrip lncRNAs dari manusia https://lncipedia.org/
4 lncRNAdb Basis data anotasi komprehensif lncRNAs http://lncrnadb.com/
5 LncRNAWiki Basis data publik lncRNAs menggunakan sistem http://lncrna.big.ac.cn/
terbuka Wiki
6 NONCODE Basis data integratif untuk anotasi lncRNAs http://www.noncode.org/
7 NRED Basis data ekspresi dari lncRNAs untuk mamalia http://nred.matticklab.com/cgi-
bin/ncrnadb.pl
8 DIANA-LncBase Basis data lncRNAs berbasis eksperimen www.microrna.gr/LncBase
9 C-It-Loci Basis data ekspresi RNA dan lcRNAs lintas http://c-it-loci.uni-frankfurt.de/
spesies spesifik jaringan

Tanpa latar belakang biologis yang memadai, sistem basis data bioinformatika secara daring.
seorang peneliti dapat salah menerjemahkan makna Keberadaan beberapa basis data sekuen existing
biologis dari sekuen genom yang diperoleh dari belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para peneliti
basis data. Di sisi lain, teknik analisis daring untuk mendukung penelitian mereka di tingkat
memerlukan proses verifikasi berulang dari peneliti pendahuluan atau pemula dalam bidang pertanian
yang menggunakan data sekuen tersebut. Proses dan kesehatan. Meskipun demikian, tren penelitian
verifikasi tersebut dilakukan dalam rangka berbasis bioinformatika diperkirakan akan
memastikan kebenaran dari sekuen yang dianalisis. meningkat di Indonesia. Seperti telah dijelaskan
Saat ini, Pusat Informatika LIPI membuka jasa dalam kajian ilmiah ini, penelitian berbasis
penggunaan komputer klaster (GRID LIPI, bioinformatika tergolong “murah” dan mampu
http://grid.lipi.go.id/) bagi peneliti di Indonesia menghasilkan data prediktif yang mendekati kondisi
(Akbar & Handoko, 2008). Layanan server publik nyata di laboratorium. Meskipun demikian, peneliti
dari luar negeri yaitu Galaxy (https://galaxy perlu memiliki keahlian khusus untuk melakukan
project.org) juga dapat diakses secara bebas validasi sekuen untuk memberikan makna biologis
(Blankenberg et al., 2010). GRID LIPI maupun dari sekuen tersebut.
Galaxy menyediakan tools bioinformatika pre- Dalam studi kasus desain obat secara in silico,
installed pada server masing-masing, sehingga berbagai pendekatan bioinformatika memanfaatkan
analisis dapat langsung dilakukan. Namun basis data existing juga telah dibahas. Dalam bidang
demikian, GRID LIPI menggunakan command line pertanian, bioinformatika menjadi bagian yang tidak
interface (CLI) LINUX, sementara Galaxy terpisahkan dalam penelitian terkait, seperti analisis
mengutamakan graphical line interface (GUI) yang sekuen genom yang mengarah kepada proteksi dan
berbasis grafis. Preferensi menggunakan CLI dan pemuliaan tanaman. Basis data tersebut akan terus
GUI sangat tergantung pada penguasaan teknik berkembang di masa yang akan datang dan tentunya
komputasi. Peneliti pemula pada umumnya akan seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para peneliti
memilih berbasis GUI, sedangkan yang sudah mahir dalam penelitian terkait.
akan memilih CLI.
Ucapan Terimakasih
5. Perspektif Terima kasih kepada Direktur RIN Victor de
Vries dan Ketua LPPM I3L Iwan Surjawan atas
Perkembangan teknologi yang begitu pesat
dukungannya terhadap penulisan artikel ini. Terima
mendorong kinerja penelitian menjadi lebih cepat
kasih juga diucapkan kepada I Wayan Aditya
pula. Kecepatan dan ketepatan dalam penelitian
Swardiana dari Pusat Informatika LIPI atas diskusi
biologi molekuler dapat didukung oleh keberadaan
mengenai komputasi klaster.

111
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian......................................(Parikesit et al.,)

Daftar Pustaka Cho J, H Chang, SC Kwon, B Kim, Y Kim, J Choe,


M Ha, YK Kim & VN Kim (2012). LIN28A is a
Akbar Z & LT Handoko (2008). GRID architecture
suppressor of ER-associated translation in
through a public cluster. In Proc: International
embryonic stem cells. Cell 151(4), 765–777.
Conference on Computer and Communication
Engineering 2008, ICCCE08. Kuala Lumpur, COE EH (1998). Potentials of the National Corn
Malaysia. 13-14 Mei, 2008 p, 1016–1018. Genome Initiative PNAS 95(5), 2029–2032.
Amaral PP, MB Clark, DK Gascoigne, ME Dinger, Conesa A, S Götz, JM García-Gómez, J Terol & M
& JS Mattick (2011). LncRNAdb: A reference Talon (2005). Blast2GO: a universal tool for
database for long noncoding RNAs. Nucleic annotation, visualization and analysis in
Acids Res 39, D146-D151. functional genomics research. Bioinformatics
21(18), 3674–3676.
Anighoro A, J Bajorath & G Rastelli (2014).
Polypharmacology: Challenges and Daina A, O Michielin & V Zoete (2017).
opportunities in drug discovery. J Med Chem SwissADME: a free web tool to evaluate
57(19), 7874–7887. pharmacokinetics, drug-likeness and medicinal
chemistry friendliness of small molecules.
Baharvand H, M Hajheidari, SK Ashtiani & GH
Scientific Reports 7, 42717.
Salekdeh (2006). Proteomic signature of human
embryonic stem cells. Proteomics 6(12), 3544– Darvas F, G Dormán & A Papp (2000). Diversity
3549. measures for enhancing ADME admissibility of
combinatorial libraries. J Chem Inf Comput Sci
Bakri R, AA Parikesit, CP Satriyanto, D Kerami &
40(2), 314–322.
USF Tambunan (2014). Utilization of boron
compounds for the modification of suberoyl de Setta N, CB Monteiro-Vitorello & CJ Metcalfe
anilide hydroxamic acid as inhibitor of histone (2014). Building the sugarcane genome for
deacetylase class II Homo sapiens. Adv biotechnology and identifying evolutionary
Bioinformatics 3, 1–10. trends. BMC Genomics 15(1), 540-557.
Bian Q & P Cahan (2016). Computational tools for Denoeud F, L Carretero-Paulet, A Dereeper, G
stem cell biology. Trends Biotechnol 34(12), Droc, R Guyot & M Pietrella (2014). The coffee
993-1009. genome provides insight into the convergent
evolution of caffeine biosynthesis Science
Blankenberg D, G Kuster, N Von, Coraor, G
345(6201), 1181–1184.
Ananda, R Lazarus, M Mangan, A Nekrutenko
& J Taylor (2010). Galaxy: A web-based Dinger ME, KC Pang, TR Mercer, ML Crowe, SM
genome analysis tool for experimentalists. Grimmond & JS Mattick (2009). NRED: a
SUPPL.89. Curr Protoc Mol Biol 19(89), 1-21. database of long noncoding RNA expression.
Nucleic Acids Research 37, D122-D126.
Boerner S & KM McGinnis (2012). Computational
identification and functional predictions of long Dou L, X Zhang, C Pang, M Song, H Wei, S Fan &
noncoding RNA in Zea mays. PLoS One 7(8), 1- S Yun (2014). Genome-wide analysis of the
16. WRKY gene family in cotton. Mol Genet
Genomics 289(6), 1103–1121.
Bourne PE, JR Lorsch & ED Green (2015).
Perspective: Sustaining the big-data ecosystem. Duan C, X Argout, V Gébelin, A Champion & P
Nature 527(7576) S16-7. Montoro (2013). Identification of the Hevea
brasiliensis AP2/ERF superfamily by RNA
Budiani A, S Woelan, H Miharsih, H Nuhaimi &
sequencing. BMC Genomics 14(1), 30-42.
RA Putranto (2016). Evaluasi 18 primer SSR
untuk pengembangan sidikjari DNA tanaman Eisenhaber F, C-K Kwoh, S-K Ng, M Summo, &
karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Menara Dufayard JF (2009). Brief Overview of
Perkebunan 82(2), 81-94. Bioinformatics Activities in Singapore P. E.
Bourne, ed. PLoS Comput Biol 5(9), 1-4.
Bu D, K Yu, S Sun, C Xie, G Skogerbø, R Miao, H
Xiao, Q Liao, H Luo, G Zhao, H Zhao, Z Liu, C Fritah S, SP Niclou & F Azuaje (2014). Databases
Liu, R Chen & Y Zhao (2012). NONCODE for lncRNAs: a comparative evaluation of
v3.0: integrative annotation of long noncoding emerging tools. RNA 20(11), 1655–1665.
RNAs. Nucleic Acids Research, 40, D210-D215. Gashaw I, P Ellinghaus, A Sommer & K Asadullah
Cheetham SW, F Gruhl, JS.Mattick & ME Dinger (2011). What makes a good drug target? Drug
(2013). Long noncoding RNAs and the genetics Discovery Today 16, 1037-1043.
of cancer. Br J Cancer 108(12), 2419–25.

112
Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115

Gatehouse JA (2011). Prospects for using Lau N, Y Makita, M Kawashima, S Kondo & M
proteinase inhibitors to protect transgenic plants Matsui (2016). The rubber tree genome shows
against attack by herbivorous insects. Curr expansion of gene family associated with rubber
Protein Pept Sci 12(5), 409–416 biosynthesis. Nat Publ Gr 6(1),1–14.
Goff SA, D Ricke, T-H Lan, G Presting, M Dunn, Lawrence PK & KR Koundal (2002). Plant protease
& C Rice Genome (2002). A draft sequence of inhibitors in control of phytophagous insects.
the rice genome (Oryza sativa L. ssp. japonica). Electron J Biotechnol 5(1), 93–109.
Science 296(5565), 92–100. Lee SK, IH Lee, HJ Kim, GS Chang, JE Chung &
Goodman AL & A Dekhtyar (2014). Teaching KT No (2003). The PreADME Approach: Web-
bioinformatics in concert J A Fox, ed PLoS based program for rapid prediction of physico-
Comput Biol 10(11), e1003896. chemical, drug absorption and drug-like
Haas BJ, S Kamoun, MC Zody, RHY Jiang, S properties. EuroQSAR 2002 Des Drugs Crop
Rafaelle, & A Avrova (2009). Genome sequence Prot Process Probl Solut 2003, 418–420.
and analysis of the Irish potato famine pathogen Leung AK, AG Young, A Bhutkar, GX Zheng, AD
Phytophthora infestans. Nature 461(7262), 393– Bosson & PA Sharp (2011). Genome-wide
398. identification of Ago2 binding sites from mouse
embryonic stem cells with and without mature
Han SJ, T Song, Y-J Cho, JS Kim & SY Choi microRNAs. Nat Struct Mol Biol 18(2), 237–
(2015). Complete genome sequence of 244.
Mycobacterium tuberculosis K from a Korean
high school outbreak, belonging to the Beijing Li J-H, S Liu, H Zhou, L-H Qu & J-H Yang (2014).
family. Stand Genomic Sci 10(1), 78-89. starBase v2.0: decoding miRNA-ceRNA,
miRNA-ncRNA and protein–RNA interaction
Hospital A, P Andrio, C Fenollosa, D Cicin-Sain, & networks from large-scale CLIP-Seq data.
JL Gelpi (2012). MDWeb and MDMoby: an Nucleic Acids Research, 42, D92-D97.
integrated web-based platform for molecular
dynamics simulations. Bioinformatics 28(9), Lim SP, Q-Y Wang, CG Noble, S Nilar & P Smith
1278–1279. (2013). Ten years of dengue drug discovery:
progress and prospects. Antiviral Res
Irwin JJ, BK Shoichet, MM Mysinger, N Huang, Y 100(2),500-519
Cao, & P Wassam (2009). Automated docking
screens: a feasibility study. J Med Chem 52(18), Lipinski CA, F Lombardo, BW Dominy & PJ
5712–5720. Feeney (1997). Experimental and computational
approaches to estimate solubility and
Miguel JJ, A Pereira, P Bartholomew & GP Lasala permeability in drug discovery and development
(2011). The intrathecal infusion of mesenchymal settings. Adv Drug Deliv Rev 64(SUPPL) 4–17.
stem cells into healthy rabbits is safe and devoid
of neurological or clinical complications. J Stem Liu H, Z Deng, J Chen, L Hao & D Li (2016).
Cell Res Ther 1(2), 1–5. Genome-wide identification and expression
analysis of the metacaspase gene family in
Kapetanovic IM (2008). Computer-Aided Drug Hevea brasiliensis. Plant Physiol Biochem PPB
Discovery and Development (CADDD): in 105, 90–101.
silico-chemico-biological approach. Chemico-
biological interactions 171, 165-176. Loging W, R Rodriguez-Esteban, J Hill, T Freeman
& J Miglietta (2011). Cheminformatic
Kearse M, R Moir, A Wilson, M Cheung & B /bioinformatic analysis of large corporate
Ashton (2012). Geneious Basic: an integrated databases: Application to drug repurposing.
and extendable desktop software platform for Drug Discovery Today: Therapeutic Strategies
the organization and analysis of sequence data. 8, 109-116.
Bioinformatics 28(12), 1647–1649.
Ma L, A Li, D Zou, X Xu, L Xia, J Yu, VB Bajic &
Knox C, V Law, T Jewison, P Liu, S Ly & C Mak Z Zhang (2015). LncRNAWiki: harnessing
(2011). DrugBank 3.0: a comprehensive community knowledge in collaborative curation
resource for “omics” research on drugs. Nucleic of human long non-coding RNAs. Nucleic Acids
Acids Res 39, 1035–1041. Research 43, 187-192.
Lagorce D, O Sperandio, H Galons, MA Miteva, & Macaulay IC & T Voet (2014). Single cell
BO Villoutreix (2008). FAF-Drugs2: free genomics: Advances and future perspectives.
ADME/tox filtering tool to assist drug discovery PLoS Genet 10(1), 1-9.
and chemical biology projects. BMC
Bioinformatics 9, 396-405. Mahmood I (2007). Application of allometric
113
Pemanfaatan bioinformatika dalam bidang pertanian......................................(Parikesit et al.,)

principles for the prediction of pharmacokinetics molekuler. Menara Perkebunan 83(2), 95-104.
in human and veterinary drug development. Adv Putranto R-A, C Duan, Kuswanhadi, J Pirello & F
Drug Deliv Rev 59(11), 1177–1192. Dessailly (2015). Ethylene response factors are
Mokrousov I, E Chernyaeva, A Vyazovaya, V controlled by multiple harvesting stresses in
Sinkov & ON Narvskaya (2016). Next- Hevea brasiliensis. PLoS One 10(4),1-26.
generation sequencing of Mycobacterium Reegan AD, A Stalin, & MG Paulraj (2016). In
tuberculosis. Emerg Infect Dis 22(6), 1127– silico molecular docking of niloticin with
1129. acetylcholinesterase 1 (AChE1) of Aedes
NCBI (2013). The NCBI handbook. Diunduh dari: aegypti L. (Diptera: Culicidae): a promising
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21101/ molecular target. Med Chem Res 25(7), 1411–
[1 Augustus, 2013]. 1419.
Paraskevopoulou MD, IS Vlachos, D Karagkouni, Rinn JL & HY Chang (2012). Genome regulation
G Georgakilas, I Kanellos, T Vergoulis, K by long noncoding RNAs. Annu Rev Biochem
Zagganas, P Tsanakas, E Floros, T Dalamagas 81, 145–66.
& AG Hatzigeorgiou (2016). DIANA-LncBase Saeys Y, I Inza & P Larrañaga (2007). A review of
v2: indexing microRNA targets on non-coding feature selection techniques in bioinformatics.
transcripts. Nucleic Acids Research, 44, D231- Bioinformatics 23(19), 2507–2517.
D238.
Santamaría M, P Hernández-Crespo, F Ortego, I
Parikesit A (2010). The role of bioinformatics in Diaz & M Martinez (2012). Cysteine peptidases
protein-protein interaction study. Sigma J Sci and their inhibitors in Tetranychus urticae: a
Technol 13(1), 1–7. comparative genomic approach. BMC Genomics
Parikesit A, K Kinanty & USF Tambunan (2013). 13(1), 307-320.
Screening of commercial cyclic peptides as Sato S, S Tabata & H Hirakawa (2012). The tomato
inhibitor Envelope Protein Dengue Virus genome sequence provides insights into fleshy
(DENV) through molecular docking and fruit evolution. Nature 485(7400), 635–641.
molecular dynamics. Pakistan J Biol Sci 16(24),
1836–1848. Schmutz J, SB Cannon, J Schlueter & SG
Consortium (2010). Genome sequence of the
Parikesit AA (2009). The role of bioinformatics as palaeopolyploid soybean. Nature 463(7278),
auxilliary tools for molecular biology. In Proc: 178–83.
World-Wide Indonesian Student Association
Scientific Writing Olympic. Paris, 10-11 Searls DB (2012). An online bioinformatics
Oktober, 2009 p, 23–29. curriculum. PLoS Comput Biol 8(9), 1-20.
Parikesit AA, B Ardiansah, DM Handayani, USF Siavelis JC, MM Bourdakou, EI Athanasiadis, GM
Tambunan, D Kerami (2016). Virtual screening Spyrou & KS Nikita (2016). Bioinformatics
of Indonesian flavonoid as neuraminidase methods in drug repurposing for Alzheimer’s
inhibitor of influenza a subtype H5N1. IOP disease. Briefings in Bioinformatics 17, 322-
Conf Ser Mater Sci Eng 107(1), 12053-12062. 335.
Parikesit AA, L Steiner, PF Stadler & SJ Prohaska Singh R, M Ong-Abdullah, E-TL Low, RS Fulton
(2014). Pitfalls of ascertainment biases in & JM Ordway (2013). Oil palm genome
genome annotations—computing comparable sequence reveals divergence of interfertile
protein domain distributions in eukarya. species in Old and New worlds. Nature
Malaysian J Fundam Appl Sci 10(2), 65–75. 500(7462), 335–339.
Prabahar A, S Swaminathan, A Loganathan & R Skvortsov TA, DV Ignatov, & KB Majorov (2013).
Jegadeesan (2015). Identification of novel Mycobacterium tuberculosis Transcriptome
inhibitors for tobacco mosaic virus infection in Profiling in Mice with Genetically Different
Solanaceae plants. Adv Bioinformatics 8(1), 1–9. Susceptibility to Tuberculosis. Acta Naturae
5(2), 62–69.
Priyono P & RA Putranto (2014). Molecular
markers and their application for DNA Sukhov V, V Nerush, L Orlova & V Vodeneev
fingerprinting and genetic diversity studies in (2011). Simulation of action potential
Coffea species. Menara Perkebunan 82(1), 39– propagation in plants. J Theor Biol 291(1), 47–
50. 55.
Priyono P & RA Putranto (2016). Studi peta genetik Tambunan USF & AA Parikesit (2010). Cracking
pada Coffea sp. menggunakan metode penanda the genetic code of human virus by using open

114
Menara Perkebunan 2017, 85(2), 105-115

source bioinformatics tools. Malaysian J including the H5N1 bird flu; genome-,
Fundam Appl Sci 6(1), 42-50. pathogen- and HLA-wide screening. Vaccine
Tambunan USF, AA Parikesit, D Sugiono & TA 25(15), 2823–2831.
Tochary (2007). Computational study of post van de Waterbeemd H & E Gifford (2003).
translation modification in chimeric virus like ADMET in silico modelling: towards prediction
particles vaccine of human papilloma virus with paradise? Nat Rev Drug Discov 2(3), 192–204.
virion capsid L1. Makara Seri Sains 11(2), 56- Wei D-Q, Q-S Du, H Sun & KC Chou (2006).
62. Insights from modeling the 3D structure of
Tang C, M Yang, Y Fang & RTG Consortium H5N1 influenza virus neuraminidase and its
(2016). The rubber tree genome reveals new binding interactions with ligands. Biochem
insights into rubber production and species Biophys Res Commun 344(3), 1048–1055.
adaptation. Nat Plants 2(6), 16073-16083. Weirick T, D John, S Dimmeler & S Uchida (2015).
Tang Y, W Zhu, K Chen & H Jiang (2006). New C-It-Loci: a knowledge database for tissue-
technologies in computer-aided drug design: enriched loci. Bioinformatics, 31, 3537-3543.
Toward target identification and new chemical Whitfield EJ, M Pruess & R Apweiler (2006).
entity discovery. Drug Discov Today Technol Bioinformatics database infrastructure for
3(3), 307–313. biotechnology research. J Biotechnol 124(4),
Teh C-K, A-L Ong, Q-B Kwong, M Mohammed & 629–639.
D Appleton (2016). Genome-wide association Williams G & GR Mirams (2015). A web portal for
study identifies three key loci for high mesocarp in-silico action potential predictions. J
oil content in perennial crop oil palm. Sci Rep 6, Pharmacol Toxicol Methods 75, 10–16.
19075-19082.
Wu X, M Al-Hasan & JY Chen (2014). Pathway
Terstappen GC & A Reggiani (2001). In silico and network analysis in proteomics. J Theor
research in drug discovery. Trends Pharmacol Biol, 362, 44–52.
Sci 22(1), 23–26.
Xu X, S Pan, S Cheng, O Ponce, Y Yang, J Gawor,
Tessema B, P Nabeta, E Valli, E Vailli & NH Lan CP Consortium (2011). Genome sequence and
(2017). FIND tuberculosis strain bank: a analysis of the tuber crop potato. Nature
resource for researchers and developers working 475(7355), 189–195.
on tests to detect mycobacterium tuberculosis
and related drug resistance. J Clin Microbiol Yang J-H, J-H Li, S Jiang, H Zhou & L-H Qu
55(4), 1066–1073. (2013). ChIPBase: a database for decoding the
transcriptional regulation of long non-coding
Ting N-C, J Jansen, J Nagappan, SG Tan & R Sigh RNA and microRNA genes from ChIP-Seq data.
(2013). Identification of QTLs associated with Nucleic Acids Research, 41, D177-D187.
callogenesis and embryogenesis in oil palm
using genetic linkage maps improved with SSR Zhang H & J-K Zhu (2014). Emerging roles of
markers. PLoS One 8(1), 1-16. RNA processing factors in regulating long non-
coding RNAs. RNA Biol 11(7), 793–797.
Vogel JP, DF Garvin, TC Mockler, K Mayer, J
Zhai, P Cao, Y Cui & G Consortium (2010). Zhao Y, H Li, S Fang, Y Kang, W Wu, Y Hao, Z
Genome sequencing and analysis of the model Li, D Bu, N Sun, MQ Zhang & R Chen (2016).
grass Brachypodium distachyon. Nature NONCODE 2016: an informative and valuable
463(7282), 763–768. data source of long non-coding RNAs. Nucleic
Acids Research 44, D203-D208.
Volders P-J, K Helsens, X Wang, B Menten, L
Martens, K Gevaert, J Vandesompele & P Zou Z, J Gong, F An, G Xie, J Wang, Y Mo & L
Mestdagh (2013). LNCipedia: a database for Yang (2015). Genome-wide identification of
annotated human lncRNA transcript sequences rubber tree (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)
and structures. Nucleic Acids Research, 41, aquaporin genes and their response to ethephon
D246-D251. stimulation in the laticifer, a rubber-producing
tissue. BMC Genomics 16(1), 1001-1020.
Wang M, K Lamberth, M Harndahl, S Buus & O
Lund (2007). CTL epitopes for influenza A

115

Anda mungkin juga menyukai