ini akan menyebabkan terbukanya saluran na+. Karena gradien konsentrasi na+ berdifusi
ke dalam sel sehingga membran mengalami depolarisasi dan tercapai potensial aksi baru.
Potensial aksi baru ini akan menyebabakan depolarisasi baru pada daerah membran di
sebelahnya sehingga tercapai potensial aksi baru lagi. Proses rangkaian potensial aksi dan
depolarisasi ini akan merambat sampai ke ujung akson, karena potensial aksi merambat
dari satu titik ke titik berikutnya maka rambatan potensial aksi ini di kenal sebagai aliran
arus lokal. Jika potensial aksi berasal dari akson hilock dan potensial aksi itu merambat
menjauhi akson hilock menuju ujung akson maka membran saraf yang di tinggalkan oleh
potensial aksi akan kembali ke keadaan istirahat (polarisasi). Perubahan dari depolarisasi
ke polarisasi di kenal sebagai repolarisasi.
c) Apa yang dimaksud dengan konduksi arus loncatan ?
Jawab : Konduksi loncatan (saltatory conduction), terjadi pada serabut saraf yang
bermielin. Apabila terjadi potensial aksi pada akson hilock, potensial aksi ini akan
menyebabkan depolarisasi pada daerah membran di sebelahnya. Karena daerah membran
di sebelahnya tidak berhubungan langsung dengan cairan ekstraseluler (tertutup selubung
mielin). Maka potensial aksi ini akan meloncati satu segmen selubung mielin ke nodus
ranvier 1. Karena rangsangan potensial aksi tersebut, nodus ranvier 1 akan mengalami
depolarisasi dan membangkitkan potensial aksi baru. Potensial aksi baru ini seperti
potensial aksi pertama akan meloncat ke nodus ranvier 2 dan menyebabkan depolarisasi
untuk membangkitkan potensial aksi baru lagi. Kejadian ini berulang terus sampai ke
ujung akson (bonggol sinaps). Dengan konduksi loncatan inilah maka rambatan impuls
melalui serabut saraf bermielin lebih cepat daripada rambatan impuls pada serabut saraf
tidak bermielin (pada diameter yang sama).
3. a) Jelaskan perambatan impuls pada saraf tidak bermielin dan saraf bermielin !
Jawab : Perambatan impuls melalui akson tak bermielin
Perambatan impuls berlangsung dengan proses polarisasi dan depolarisasi, merambat
melalui membran. Jika kursor disentuhkan pada salah satu sisi maka akan terjadi proses
pertukaran ion positif ke dalam dan negatif keluar (lalu kembali lagi ke posisi semula dan
disusul oleh ion disebelahnya dampai diujung. (dari arah kiri ke kanan). Pada serabut
saraf tak bermielin, impuls sangat lancar merambat pada serabut saraf. Potensial aksi di
satu titik akan menjalar ke titik yang selanjutnya.
4. a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinaps dan bagaimanakah mekanisme kerja sinaps
kimia?
b. Apa yang dimaksud dengan inhibitory postsinaptic potential (IPSP) dan exitatory
postsinaptic potential (EPSP)?
Jawab :
-
Inhibitory Postsinaptic Potential (IPSP) adalah suatu sinyal sinaptik yang mengakibatkan
pengikatan
neurotransmitter
ke
neuron
pasca
sinaps
menghambat
eksitasi
(peningkatan) listrik di sel pasca sinaps. Pada inhibisi yang terjadi adalah
hyperpolarisasi karena K+ menjadi permeabel dan keluar dari sel sehingga potensial
membran berubah, sehingga lebih sulit di rangsang.
-
Exitatory Postsinaptic Potential (EPSP) adalah suatu sinyal sinaptik yang mengakibatkan
sewaktu neurotransmitter dibebaskan dari neuron prasinaps dan berikatan dengan neuron
pasca sinaps dapat terjadi eksitasi listrik di neuron pascasinaps. Respon postsynaptic
terhadap neurotransmitter berbentuk depolarisasi yang menyebabkan terbukanya saluran
ion dan memmungkinkan lewatnya Na+ dan K+ secara simultan