Anda di halaman 1dari 5

1.

a) Jelaskan hubungan antara stimulus , aktivitas chanel Na dan iosn Na , peristiwa


depolarisasi dan potensial aksi!
Jawab : Stimulus merangsang sel saraf untuk menjalankan rangsang sehingga terjadi
potensial aksi dan menyebabkan terjadi depolarisasi. Depolarisasi menyebabkan chanel
Na membuka. Ketika chanel membuka, ion Na masuk ke membran sel dan
menyebabkan potensial aksi. Kemudian terjadi lagi depolarisasi yang menyebabkan
chanel Na membuka dan ion Na masuk. Dengan begitu lebih banyak kanal Na yang
terbuka dan lebih banyak ion Na yang masuk.
b) Jelaskan hubungan antara chanel K, ion K dan peristiwa repolarisasi?
Jawab : Repolarisasi adalah kembalinya membran ke dalam keadaan polarisasi setelah
depolarisasi. Peristiwa repolarisasi berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan
membrane ini menjadi lebih permeable terhadap ion kalium. Pada saat repolarisasi, kanal
K membuka dan menyebabkan ion K keluar dari membran sel.
2. a) Mengapa potensial bertingkat merambat dalam jarak dekat, sedangkan potensial aksi
merambat jauh tanpa berubah?
Jawab : Pada potensial bertingkat, besarnya tergantung pada besarnya rangsangan yang
memicu timbulnya perubahan potensial membrane. Dalam artian bahwa impuls yang
dibawa tidak akan dapat menempuh jarak sejauh yang dapat ditempuh oleh potensial aksi.
Apabila rangsangan semakin kecil, maka jarak yang ditempuh akan semakin pendek pula.
Sedangkan pada potensial aksi apabila ada satu bagian yang dirangsang maka akan terjadi
perubahan muatan ( dalam : + dan luar : - ) . Hal ini akan menyebabkan perbedaan
muatan pada bagian yang dirangsang dan yang tidak. Perbedaan ini akan menimbulkan
arus listrik yang menimbulkan depolarisasi pada bagian yang disebelahnya dan ini akan
berlanjut sampai impuls selesei secara keseluruhan, itulah mengapa pada potensial aksi
dapat mencapai jarak yang jauh.
b) Apa yang dimaksud dengan konduksi arus lokal ?
Jawab : Konduksi arus lokal (local current flow), aliran ini terjadi pada akson yang tidak
bermielin. Bila pada akson hilocknya di rangsang dengan potensial aksi maka rangsangan

ini akan menyebabkan terbukanya saluran na+. Karena gradien konsentrasi na+ berdifusi
ke dalam sel sehingga membran mengalami depolarisasi dan tercapai potensial aksi baru.
Potensial aksi baru ini akan menyebabakan depolarisasi baru pada daerah membran di
sebelahnya sehingga tercapai potensial aksi baru lagi. Proses rangkaian potensial aksi dan
depolarisasi ini akan merambat sampai ke ujung akson, karena potensial aksi merambat
dari satu titik ke titik berikutnya maka rambatan potensial aksi ini di kenal sebagai aliran
arus lokal. Jika potensial aksi berasal dari akson hilock dan potensial aksi itu merambat
menjauhi akson hilock menuju ujung akson maka membran saraf yang di tinggalkan oleh
potensial aksi akan kembali ke keadaan istirahat (polarisasi). Perubahan dari depolarisasi
ke polarisasi di kenal sebagai repolarisasi.
c) Apa yang dimaksud dengan konduksi arus loncatan ?
Jawab : Konduksi loncatan (saltatory conduction), terjadi pada serabut saraf yang
bermielin. Apabila terjadi potensial aksi pada akson hilock, potensial aksi ini akan
menyebabkan depolarisasi pada daerah membran di sebelahnya. Karena daerah membran
di sebelahnya tidak berhubungan langsung dengan cairan ekstraseluler (tertutup selubung
mielin). Maka potensial aksi ini akan meloncati satu segmen selubung mielin ke nodus
ranvier 1. Karena rangsangan potensial aksi tersebut, nodus ranvier 1 akan mengalami
depolarisasi dan membangkitkan potensial aksi baru. Potensial aksi baru ini seperti
potensial aksi pertama akan meloncat ke nodus ranvier 2 dan menyebabkan depolarisasi
untuk membangkitkan potensial aksi baru lagi. Kejadian ini berulang terus sampai ke
ujung akson (bonggol sinaps). Dengan konduksi loncatan inilah maka rambatan impuls
melalui serabut saraf bermielin lebih cepat daripada rambatan impuls pada serabut saraf
tidak bermielin (pada diameter yang sama).
3. a) Jelaskan perambatan impuls pada saraf tidak bermielin dan saraf bermielin !
Jawab : Perambatan impuls melalui akson tak bermielin
Perambatan impuls berlangsung dengan proses polarisasi dan depolarisasi, merambat
melalui membran. Jika kursor disentuhkan pada salah satu sisi maka akan terjadi proses
pertukaran ion positif ke dalam dan negatif keluar (lalu kembali lagi ke posisi semula dan
disusul oleh ion disebelahnya dampai diujung. (dari arah kiri ke kanan). Pada serabut

saraf tak bermielin, impuls sangat lancar merambat pada serabut saraf. Potensial aksi di
satu titik akan menjalar ke titik yang selanjutnya.

- Perambatan impuls melalui akson bermielin


Perambatan impuls melalui akson bermielin disebut perambatan saltatorik berlangsung
lebih cepat sebab pada serat bermielin impuls merambat dengan cara melompati bagian
saraf yang diselubungi mielin. Walaupun hampir tidak ada ion-ion yang dapat mengalir
melewati selubung mielin yang tebal pada saraf bermielin, ion-ion tersebut dapat
mengalir dengan mudah melewati nodus ranvier yang tidak bermielin. Kecepatan
penjalaran impuls serabut saraf yang mempunyai selubung mielin dapat menjalarkan
impuls lebih cepat dibandingkan dengan serabut saraf yang diameternya sama tetapi tidak
mempunyai selubung mielin.
b) jelaskan apa yang dimaksud dengan periode absolute dan relative ?
Jawab : - Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar
tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis
rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini biasanya
berlangsung pada awal repolarisasi.
- Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel saraf
kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang
diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya berbeda.

4. a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinaps dan bagaimanakah mekanisme kerja sinaps
kimia?

Jawab : Sinaps adalah persambungan diantara neuron. Neuron yang mentransmisikan


informasi adalah neuron prasinaps dan neuron yang menerima informasi dari prasinaps
adalah neuron pascasinaps.
-Mekanisme kerja sinaps kimia

Jika impuls tiba di tombol sinaps maka terjadi peningkatan permeabilitas


membran prasinaps terhadap ion Ca+. Akibatnya ion Ca+ masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran prasinaps sambil melepaskan neurotransmitternya ke celah
sinapsis. Neurotransmitter ini membawa impuls ke membran post sinaps. Zat kimia
neurotransmitter mengakibatkan terjadinya potensial kerja. Apabila neurotransmitter
sudah melaksanakan tugas, neurotransmitter akan diuraikan oleh enzim yang dihasilkan
oleh membran post sinapsis, misalnya apabila neurotransmitter berupa asetilkolin maka
enzim yang menguraikannya adalah enzim asetilkolinesterase menjadi kolin dan asam
etanoat. Kolin dan asam etanoat ini kemudian di simpan di gelembung sinapsis untuk
dipergunakan lagi.

b. Apa yang dimaksud dengan inhibitory postsinaptic potential (IPSP) dan exitatory
postsinaptic potential (EPSP)?

Jawab :
-

Inhibitory Postsinaptic Potential (IPSP) adalah suatu sinyal sinaptik yang mengakibatkan
pengikatan

neurotransmitter

ke

neuron

pasca

sinaps

menghambat

eksitasi

(peningkatan) listrik di sel pasca sinaps. Pada inhibisi yang terjadi adalah
hyperpolarisasi karena K+ menjadi permeabel dan keluar dari sel sehingga potensial
membran berubah, sehingga lebih sulit di rangsang.
-

Exitatory Postsinaptic Potential (EPSP) adalah suatu sinyal sinaptik yang mengakibatkan
sewaktu neurotransmitter dibebaskan dari neuron prasinaps dan berikatan dengan neuron
pasca sinaps dapat terjadi eksitasi listrik di neuron pascasinaps. Respon postsynaptic
terhadap neurotransmitter berbentuk depolarisasi yang menyebabkan terbukanya saluran
ion dan memmungkinkan lewatnya Na+ dan K+ secara simultan

Anda mungkin juga menyukai