Anda di halaman 1dari 21

USUALAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PUPUK ORGANIK DARI MOL REBUNG BAMBU

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
ARIF MUSTAMIN 1701412068 (2017)
IWAN 1701412067 (2017)

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

PALOPO

2017
PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Pupuk Organik Dari Rebung


Bambu
2. Bidang Kegiatan : PKM-KEWIRAUSAHAAN
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : ARIF MUSTAMIN
b. NIM : 1701412068
c. Jurusan : Pendidikan Biologi
d. Universitas : Universitas Cokroaminoto Palopo
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Ds. Sindu Agung Kec. Mangkutana
Kab. Luwu Timur Provinsi
Sulawesi selatan
HP : 085394573036
f. Alamat Email : arifmustamin98@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp ...............
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp ...............
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : bulan

Palopo, 5 November 2017


Menyetujui
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana

…………………… ARIF MUSTAMIN


NIDN NIM : 1701412068
RINGKASAN

Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang


lami usulkan berupa Pembuatan Pupuk Organik dari MOL Rebung Bambu.
Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul dipermukaan dasar
rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh didataran rendah sampai ditempat dengan
ketinggian 2.000 meter diatas permukaan laut.

Rebung banyak terdapat dimana-mana sehingga mudah ditemukan dimana


saja. Tujuan dari pembuatan pupuk organik dari MOL rebung bambu adalah
memanfaatkan rebung bambu yang selama ini belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat sekitar. Di dalam rebung bambu terdapat hormone
Giberelin, yaitu hormone tumbuhan yang berguna untuk mempercepat
pertumbuan tanaman. Selain itu rebung juga mengandung mikroorganisme lain
yaitu azotobacter dan azopirilium yang keduanya pada intinya dapat berguna
untuk menyuburkan tanah dan berbagai macam tanaman. Target pemasarandari
produk kami adalah di lingkungan sekitar daerah kami yang sebagian besar
berkerja sebagai petani dan di lingkungan sekitar kampus Universitas
Cokroaminoto Palopo, terutama bagi mahasiswa fakultas pertanian serta melalui
media social seperti Facebook, Twittter dan lain sebagainya dengan promosi yang
menarik konsumen, sehingga target pemasaran dapat tercapai dengan maksiamal.
DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................
1.4 Manfaat ........................................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Gambaran Produk.........................................................................................
2.2 Keunikan Produk ..........................................................................................
2.3 Strategi Pasar ................................................................................................
2.4 Pangsa Pasar .................................................................................................
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat ...............................................................................................................
3.2 Bahan ...........................................................................................................
3.3 Cara Kerja ....................................................................................................
3.4 Cara penggunaan ..........................................................................................
BAB IV PEMBIAYAAN
Biaya dan Jadwal kegiatan .............................................................................................
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................................................
Saran ...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI
DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................................


TABEL 4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................................
TABEL 4.3 Peralatan Penunjang ...................................................................................
TABEL 4.4 Bahan Habis Pakai .....................................................................................
TABEL 4.5 Biaya Perjalanan .........................................................................................
TABEL 4.6 Biaya Lainya ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG

Produktivitas padi yang menurun harus diimbangi dengan meningkatnya


kebutuhan pupuk kimia yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah. Di Ciamis
petani menggunakan urea sampai tiga kuintal per 100 bata yang menghabiskan
dana setengah juta. Dana sebesar ini memposisikan petani menjadi pihak yang
tidak bisa mentukan harga produknya, hal in yang menyebabkan petani selalu
miskin (Tarmo : 2008).
Kelangkaan pupuk juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Para petani
mengaku dari jatah pupuk bersubsidi masih mengalami kekurangan 25 ton dari
kebutuhan 86 hektar padi. Kekurangan utamanya jenis ZA yang susah
diodapatkan, padahal pupuk ZA merupakan tahap terakhir pemupukan setelah
urea (Anonim : 2009).
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut harus ditemukan solusinya,
karena itulah kami mengambil topik penerapan mol (mikroorganisme lokal) dari
rebung bambu sebagai bio starter dalam pembuatan kompos untuk di teliti. Untuk
mengatasi kekurangan pupuk ZA kita bisa mengantinya dengan kompos. Bagi
petani kompos merupakan pupuk yang sering diaplikasikan ke lahan dan untuk
membantu proses dekomposisi bahan – bahan organik menjadi kompos
diperlukan dekomposer atau starter. Berbagai macam bahan starter beredar di
pasara (misal EM4). Untuk mengganti starter kimia maka dipergunakan biostarter
yaitu mol (mikroorganisme lokal) dari bonggol pisang dalam pembutan kompos
organik yang berasal dari bahan – bahan yang ada di sekitar kita tanpa
mengeluarkan banyak biaya, sehingga petani bisa menambah penghasilan.
Pada rebung bambu terdapat hormon giberelin, yaitu hormon tumbuhan yang
berguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu rebung bambu juga
mengandung mikroorganisme lain yaitu azotobacter dan azospirilium.
Mikroorganisme azotobacter adalah bakteri gram-negatif aerob nonsimbiotik
yang berfungsi sebagai pengikat N bebas sehingga bakteri ini mempunyai
pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanahdalam meningkatkan kesuburan
tanah. Sedangkan mikroorganisme azospirilium adalah mikroorganisme penambat
nitrogen yang hidup bebas yang tidak bersimbiosis dengan bentuk bintil akar pada
tanaman legominose tapi hanya berasosiasi disekitar perakaran tanaman
khususnya dari family graminaceae seperti padi jagung dan sejenisnya.
Pengelolaan lahan pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatn
mikroorganisme lokal (mol) dalam pembuatan kompos diharapkan mampu
memelihara kesuburan tanah, meningkatkan populasi mikroba tanah dan
kelestarian lingkungan sekaligus dapat mempertahankan atau meningkatkan
produktivitas tanah. Apalagi pembuatan kompos ini mengutamakan penggunaan
bahan organik dan pendaurulangan sampah rumah tangga yang difermentasikan
oleh mol sebagai dekomposernya ( Anonim : 2008 )
Diharapkan dengan adanya bio starter mol dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap starter kimia dan mengurangi sampah organik di sekitar guna
dimanfaatkan sebagai bahan pembutan kompos yang hasilnya dapat dipergunakan
dalam pertanian yang menghemat biaya pula.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui


beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut :

1. Apa manfaat pupuk organik dari MOL rebung bambu?


2. Bagaimana proses pembuatan pupuk organik dari MOL rebung bambu?
3. Bagaimana pemasaran pupuk organic dari MOL rebung bambu?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui manfaat pupuk organik dari MOL rebung bambu.


2. Mengetahui proses pembuatan pupuk organik dari MOL rebung bambu.
3. Mengetahui pemasaran pupuk organic dari MOL rebung bambu.
1.4 Manfaat

1. Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat


dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan terhadap bahan-bahan organik
untuk pembuatan larutan Mikroorganisme Lokal (MOL).
3. Memberikan salah satu alternatif untuk masyarakat khususnya petani bahwa dari
pembuatan larutan MOL dapat dihasilkan pupuk cair atau decomposer untuk
kompos.
4. Menumbuhkembangkan aplikasi ilmu-ilmu bioteknologi berbasis mikroba
yang dikemas secara sederhana sehingga bisa dinikmati masyarakat
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Gambaran produk

Prospek pengembanagan pupuk organik sebagai usaha alternatif


pemanfaatan rebung bambu sebagai larutan MOL menurut kami sangat
menjanjikan dikarenakan bahan rebung bambu yang mudah ditemui di lingkungan
sekitar, proses produksi tidak membutuhkan biaya besar, mudah dan praktis serta
semakin banyaknya petani yang banyak menggunakan pupuk kimia dan pestisida
namun mengalami kelangkaan. Pada rebung terdapat hormon giberelin serta
mikroorganisme azotobacter dan azopirilium yang berguna untuk mempercepat
perumbuhan dan membantu proses penyuburan tanah. Oleh karena itu, pupuk
organik dari MOL rebung bambu memiliki peluang usaha yang cukup tinggi.
Produk ini kami pasarkan dalam bentuk larutan/cairan yang kami tampung dalam
sebuah botol yang telah siapkan bersam label produk.

2.2 Keunikan produk

Seperti kita ketahui yang namanya bambu biasanya dimanapun akan


tumbuh subur, termasuk didaerah tanah yang tandus sekalipun. Dan yang lebih
hebat, tanaman bambu akan mengubah tanah yang tadinya tandus menjadi subur.
Oleh karena itu tanah-tanah disekitar perakaran pohon bambu biasa digunakan
untuk media pembibitan. Bukan hanya itu saja, bambu juga mampu tumbuh
begitu cepat walaupun tanpa pupuk sama sekali. Oleh karena itu kita akan
mencoba memanfaatkan tanaman bambu muda (rebung) untuk kita jadikan MOL.
Menurut beberapa informasi yang maspary peroleh, MOL rebung bambu
mempunyai kandungan C organik dan giberellin yang tinggi sehingga mampu
merangsang pertumbuhan tanaman secara cepat. Selain itu MOL rebung bambu
juga mengandung mikroorganisme yang sangat penting untuk membantu
pertumbuhan tanaman yaitu Azotobacter dan Azospirillium. Kalau dilihat dari
kandungannya tersebut MOL rebung bambu bisa kita gunakan sebagai perangsang
pertumbuhan padi saat fase vegetatif (tanaman muda) umur kurang dari 35 hst.
Selain itu MOL rebung bambu juga sangat bagus digunakan untuk pengomposan.

3.2 Setrategi Pasar


Strategi pemasaran yang akan kami gunakan dalam mempromosikan
produk buatan kami adalah dengan cara melakukan kegiatan promosi ke daerah
lingkungan sekitar kampus dan lingkungan sekitar tempat tinggal kami yang
sebagian besar berkerja sebagai petani dengan cara berkeliling untuk
mempromosiakn produk maupun melalui media online social media seperti
Facebook, Whatsapp, BlackBerry Messenger dan lain sebagainya.

3.3 Pangsa Pasar

Pemilihan target pasar didasarkan pada kebutuhan dan ketertarikan


terhadap produk yang dihasilkan. Sasaran target pasar kami adalah kalangan
masyarakat menegah kebawah khususnya masyarakat yang berkerja di bidang
pertanian yang sering mengalami kelangkaan pupuk, selain itu target pasar
selanjutnya adalah para mahasiswa pada fakultas pertanian yang memilki lahan
pertanian yang ditanami tumbuhan baik itu tumbuhan sayur maupun tumbuhan
buah-buahan. Diharapkan melaui produk kami sekiranya dapat menjadi bahan
alternatif untuk membantu mempercepat pertumbuan tanaman, penyuburan tanah,
dan pembuatan pupuk kompos.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan antara lain :


1) Airrator/suplay oksigen
2) Derigen
3) Botol plastik
4) Selang
5) Pisau
6) Ember
7) Belender/lumping

3.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan antara lain :


1) 2 Rebung bambu (±3 kg)
2) 5 liter air cucian beras
3) 1 buah maja/labu batang yang sudah matang, jika tidak ada bias diganti
dengan gula merah

3.3 Cara kerja

Untuk rebung bambu dapat diambil dari kebun atau hutan, gula merah
diperoleh dengan membeli, dan air cucian beras dapat diperoleh dengan membuat
rendaman beras kemudian diambil airnya.

Langkah Operasional
1) Menyiapkan semua alat dan bahan
2) Menumbuk / menghaluskan bonggol pisang, kemudian menempatkan
dalam wadah plastik bersama dengan air cucian beras
3) Memasukkan gula merah dalam adonan tersebut, kemudian
mengaduk hingga rata,
4) Menyimpan adonan tersebut dalam derigen,
5) Menutup derigen tersebut dengan menggunakan plastik penutup
dengan rapat,
6) Memberi lubang udara dengan cara memasukkan selang plastik dan
sambungkan airrator untuk supply oksigen kemudian hubungkan
dengan botol yang sudah terisi air/kapas ( ujung selang plastik harus
terendam dalam air ),
7) Membiarkan fermentasi anaerob tersebut berlangsung selama 15 hari.

3.4 Cara penggunaan :

1) Untuk pupuk daun


Campurkan 1 liter MOL dengan 15 liter air, kemudian semprotkan secara
merata pada tanaman setiap pagi dan sore,
2) Untuk pupuk akar
Campurkan 1 liter MOL dengan 10 liter air, kemudiam semprotkan 250 ml
larutan untuk setiap tanaman,
3) Untuk pembuatan kompos
Campurkan 1 liter MOL dengan 5 liter air, kemudian siram padabahan
kompos dan tutup rapat.
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang 364.000.00
2 Bahan habis pakai 27.000.00
3 Biaya Perjalanan 300.000.00
4 Biaya Lainnya 290.000.00
Jumlah 981.000.00
Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K

2. Jadwal Kegiatan

Uraian
Waktu
Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Persiapan
1
dan survey
.
pasar
2 Pengadaan
alat dan
.
bahan
3
Pembuatan
. produk
4
Penjualan
. produk
5 Evaluasi
perkembang
.
an usaha
6 Laporan
Pertanggung
.
jawaban
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
BAB V

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Ketergantungan petani akan pupuk sebagai pebyubur tanah dan pestisida


sebagai pengendali hama atau penyakit tumbuhan dapat digantikan dengan MOL.
Pemanfaatan mikroorganisme lokal merupakan pilihan yang tepat dalam berusaha
tani yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Pembuatan MOL merupakan memberdayakan mikroorganisme untuk


kepentingan perombakan bahan organik, menyuburkan tanah, mempercepat
pertumbuhan serta mejadi zat penghalau organisme pengganggu tumbuhan.

Pembuatan MOL dapat dilakukan oleh petani itu sendiri dengan biaya yang
murah, diharapkan teknologi tersebut mampu mengatasi masalah permodalan
untuk usaha tani.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2008. pemanfaatan mol dalam pertanian. http://library.usu.ac.id


Anonim 2. 2009. Kasiat dibalik bonggol pisang.
http://id.answers.yahoo.com/question/
Anonim 3. 2009. Kelangkaan pupuk .http://pikiran-rakyat.com
Tarmo.2008.Tarmo.2008.PembuatanstarterMol.http://organicfield.wordpress.com
/2008/
Sutari, N. W. S. 2010. Uji Berbagai Jenis Pupuk Cair Biourine terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Agritrop :
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal On Agricultural Sciences) edisi
desember 2010. Vol.29.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap ARIF MUSTAMIN
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Biologi
4. NIM 1701412068
5. Tempat Tanggal Lahir Margolembo, 10 Agustus 1998
6. Email arifmustamin98@gmail.com
7. No. tlp/HP 085394573036

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 157 SINDU SMPN 1 SMAN 1
AGUNG MANGKUTANA MANGKUTANA
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Judul Artikel Waktu dan
No. Nama pertemuan Ilmiah/Seminar
Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
No. Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapt dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah
Palopo, 5 November 2017
Pengusul

ARIF MUSTAMIN
Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap IWAN
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Biologi
4. NIM 1701412067
5. Tempat Tanggal Lahir Pammesakang, 05 Mei 1998
6. Email iwanpalopo102@gmail.com
7. No. tlp/HP 082295004276

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 439 SMPN SATAP SMAN 10 LUWU
PAMMESAKANG RAJA
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Judul Artikel Waktu dan
No. Nama pertemuan Ilmiah/Seminar
Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainya)
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
No. Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapt dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah
Palopo, 5 November 2017
Pengusul

IWAN
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Airrator 1 buah 75.000.00 75.000.00
Derigen 1 buah 10.000.00 10.000.00
Botol Plastik - - -
Selang 2 meter 2.000.00 4.000.00
Pisau 3 buah 10.000.00 30.000.00
Ember/Wadah 2 buah 5.000.00 10.000.00
Blender/Lumpang 1 buah 75.000.00 75.000.00
Pengaduk 3 buah 15.000.00 45.000.00
Sarung Tangan
3 pasang 20.000.00 60.000.00
Karet
Masker 5 buah 5.000.00 25.000.00
Ayakan 3 buah 10.000.00 30.000.00
Sub Total 364.000.00
Tabel 4.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Rebung Bambu - - -
Air Cucian Beras - - -
Gula Merah 1 kg 12.000.00 12.000.00
Lakban 1 buah 15.000.00 15.000.00
Sub Total 27.000.00
Tabel 4.4 Bahan Habis Pakai

3. Biaya Perjalanan

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan Satuan (Rp)
Untuk 3 minggu 4.500.-/liter 300.000.00
survey harga
BBM ( untuk 3 bahan dasar,
motor selama produks,
produksi 3 maupun
minggu) pemasaran
di daerah
lain
Sub Total 300.000.00
Tabel 4.5 Biaya Perjalanan
4. Biaya Lainnya

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan Satuan (Rp)
2 rangkap 70.000.00 140.000.00
Pengadaan
(Masing-
Proposal dan
masing 1
Laporan
rangkap)
Membuat 3 kali tiap 50.000.00 150.000.00
label produk, pemasaran
Promosi
brosur serta keliling
Pemasaran
melalui
media social
Sub Total 290.000.00
TOTAL KESELURUHAN 981.000.00
Tabel 4.6 Biaya Lainnya
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai