Anda di halaman 1dari 32

PENGGUNAAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA


SMA
Diding Suhendi
182410002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2023

4 Februari 2023
Latar Belakang
Tuntutan Abad ke -21
Terhadap SDM = SDM Keterampilan yang sesuai tuntutan abad ke
Berkualitas & Berdaya – 21 Kemampuan berpikir kritis dan
saing gelobal. pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving skills); c) Kemampuan
mencipta dan membaharui (creativity and
Ciri SDM yang berkualitas innovation skills); d) Literasi teknologi
adalah mampu mengelola, informasi dan komunikasi (information and
menggunakan dan communications technology literacy); e)
mengembangkan Kemampuan belajar kontekstual (contextual
keterampilan berpikir, learning skills); serta f) Kemampuan informasi
(Wibowo, 2010). dan literasi media (BNSP, 2010)

Pembentukan SDM =
Konsep Materi
Laboratorium Biologi Lembaga Pendidikan
Konsep Praktikum
(Setiani et al, 2015)
Virtual Laboratory
Tidak tersedia SMA DAARUL
(Zoologi Invertebrata_2.apk
laboratorium AMANAH
Filum Porifera, Filum Coelenterata, &Filum Echinodermata,
Identifikasi
Maslah
Ketiadaan laboratorium sekolah
mengakibatkan proses kegiatan belajar
hanya berfokus pada teori saja, sehingga
pembelajaran bersifat abstrak tanpa adanya
pembuktian ilmiah yang dilakukan melalui
proses kegiatan praktikum.
Pembelajaran yang bersifat abstrak pada
mata pelajaran biologi membuat motivasi
siswa dalam mengasah keterampilan
berpikir kritis kurang optimal
Pembatasan Masalah
Penelitian dibatasi pada :
 Efektivitas Pengunaan Virtual Laboratory dalam meningkatkan
keterampilan bepikir siswa
 Keterampilan yang akan diteliti ialah keterampilan berpikir
kritissiswa dengan menggunakan indikator kemampuan berpikir
kritis menurut Facione (2015) diantaranya yaitu ; Interpretation,
Analysis, Evaluation, Inference, Explanation, dan Self
Regulation.
 Materi yang diteliti ialah kingdom animalia pada filum porifera,
coelenterata dan echinodermatapada kegiatan praktikum virtual
di kelas X MIPA SMAN DAARUL AMANAH
Rumusan Masalah
Bagaimanakah proses pembelajaran
khususnya kegiatan praktikum dengan
menggunakan Virtual Laboratory?
Bagaimanakah efektivitas pengunaan
Virtual Laboratory dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa ?
Bagaimanakah respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran khususnya dalam
kegiatan praktikum dengan media Virtual
Laboratory?
Tujuan Penelitian
 Menganalisis kegiatan praktikum dengan media
pembelajaran Virtual Laboratory.(Zoologi
Invertebrata_2.apk)dengan mengukur antusiasme siswa
dalam mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dalam
penelitian.
 Menganalisis efektivitas pengunaan media pembelajaran
Virtual Laboratory (Zoologi Invertebrata_2.apk) dalam
meningkatkan ke-terampilan berpikir kritis siswa. dilakukan
dengan memberikan pretest dan postest
 Mengidentifikasikan respon siswa terhadap kegiatan
praktikum dengan menggunakan media Virtual Laboratory.
(Zoologi Invertebrata_2.apk.)dengan mengisi angket
responden.
Kajian
Pustaka
Virtual Laboratory
VirtualLaboratory adalah salah satu bentuk
media pembelajaran juga sebagai
laboratorium dengan kegiatan pengamatan
atau eksperimen dengan menggunakan
software yang dijalankan oleh sebuah
komputer. Simulasi tersebut memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar
biologi secara dinamis dan interaktif.
(Huda Mohammad Babateen, 2011)
Kajian Pustaka
Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam
pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis,
mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai
informasi yang didapat dari hasil observasi,
pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini
digunakan sebagai dasar saat mengambil tindakan
Berpikir kritis adalah pemikiran yang
memiliki tujuan yaitu membuktikan
suatu hal, menafsirkan apa arti sesuatu,
serta memecahkan masalah. (Facione,
2015)
Kajian
Pustaka
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Interpretation
Analysis
Evaluation
Inference
Explanation
Self Regulation (Facione, 2015)
Kajian
Pustaka
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Interpretation
Analysis
Evaluation
Inference
Explanation
Self Regulation (Facione, 2015)
Kajian
Pustaka
Kajian
Pustaka
Kajian
Pustaka
Kajian
Pustaka
Penelitian yang relevan :
 Hasil penelitian Barus, E.M & Panggabean, T. N. (2020).
“Pengaruh Laboratorium Virtual Biologi Berbasis Problem
Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa.
 Hasil penelitianPeny Husna (2013)”Pembelajaran Berbasis
Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi
Invertebrata”
 hasil penelitian V Nurhayati, (2017) "Penerapan
Laboratorium Virtual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pada Konsep Sistem Eksresi“
 hasil penelitian Zera Seftiami Putri, (2020) Efektivitas
Pembelajaran Menggunakan Laboratorium Virtual Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Titrasi Asam
Basa
Kerangka
Berpikir
Metode Penelitian Metode Penelitian menggunakan
Pre Eksperimental dengan desain
penelitian mengguanakan One
Group Pretest Posttest design
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA DAARUL AMANAH
yang beralamat di Dusun Andansari, Jl. Depok, Blok selasa,
rt/rw 003/003, Desa Singawada, Kec. Rajagaluh, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat

Populasi dan sampel yang digunakan ialah siswa kelas X


MIPA SMA Daarul Amanah dengan data sebagai berikut :

Jumlah Siswa
Kelas Jumlah Seluruh
L P

X MIPA 12 18 30

Jumlah Total 30
Teknik Pengumpulan Data
Lembar Observasi

Lembar Tes (Pretest &


Posttest)
Angket Respon Siswa

Teknik Analisis Data


Analisis Lembar Observasi : P = n / N × 100
Keterangan:
P = Persentase siswa yang mengikuti
pelajaran
n = Jumlah siswa yang mengikuti
pembelajaran ataupun praktikum virtual
N = Jumlah seluruh siswa dalam 1 kelas
Teknik Analisis Data

Analisis Lembar Tes (Pretest & Posttest)


melalui :
Pengujian Validitas Instrumen Soal
Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian Tingkat Kesukaran
Pengujian Daya Pembeda
Pengujian Hipotesis
Uji Normalitas NGain

Persyaratan Analisis data : Uji Normalitas Data


Uji Homogenitas
Prosedur Penelitian
Hasil Analisis Instrumen Soal
Hasil Validitas Instrumen Soal
No. Korelasi Sign. Korelasi
Butir
Soal
1. 0,679 Sangat Signifikan
2. 0,680 Sangat Signifikan
3. 0,677 Sangat Signifikan
4. 0,516 Signifikan
5. 0,680 Sangat Signifikan
6. 0,621 Sangat Signifikan
7. 0,721 Sangat Signifikan
8. 0,572 Signifikan
9. 0,887 Sangat Signifikan
10. 0,761 Sangat Signifikan
11. 0,811 Sangat Signifikan
12. 0,498 Signifikan
Analisis Keterangan
Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen Rata-rata 22,44

Simpang Baku 9,25

Korelasi XY 0,89

Reliabilitas 0,94

No. Soal Tingkat Kriteria


Hasil Uji Tingkat Kesukaran Kesukaran
1. 35,71 Sedang
2. 53,57 Sedang
3. 58,93 Sedang
4. 33,93 Sedang
5. 39,29 Sedang
6. 42,86 Sedang
7. 33,93 Sedang
8. 80,36 Mudah
9. 26,79 Sukar
10. 35,71 Sedang
11. 33,93 Sedang
12. 80,36 Mudah
Hasil Uji Daya Pembeda No. Soal Daya Kriteria
Pembeda

1. 0,50 Baik
2. 0,57 Baik
3. 0,46 Baik
4. 0,32 Cukup
5. 0,64 Baik
6. 0,35 Cukup
7. 0,46 Baik
8. 0,25 Cukup
9. 0,46 Baik
10. 0,50 Baik
11. 0,53 Baik
12. 0,25 Cukup
Hasil dan Pembahasan Penelitian
Data Hasil Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pretest Posttest
Nilai Pretest Psottest

Nilai Tertinggi 62.50 92.50

Nilai Terendah 32.50 75.00

Rata - Rata 48.58 82.67

Berdasarkan data pada tabel tersebut maka dapat diketahui


terdapat perbedaan skor pretest dan posttest pada keterampilan
berpikir kritis siswa. Data hasil test keterampilan berpikir kritis
siswa menunjukan skor pretst memperoleh nilai rata- rata 48.58
dan skor posttest mempeoleh nilai rata - rata 82.67. Rata - rata
nilai pretest masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yaitu 76, sedangkan hasil posttest sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Persentase Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Hasil Pretest

No. Indikator Persentase Kriteria


1. Interpretasi 44% Cukup
2. Analisis 49% Cukup
3. Evaluasi 50% Cukup
4. Kesimpulan 55% Cukup
5. Penjelasan 45% Cukup
6. Pengaturan Diri 52% Cukup

Persentase Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Hasil Posttest
No. Indikator Persentase Kriteria
1. Interpretasi 83% Sangat Tinggi
2. Analisis 84% Sangat Tinggi
3. Evaluasi 84% Sangat Tinggi
4. Kesimpulan 86% Sangat Tinggi
5. Penjelasan 78% Tinggi
6. Pengaturan Diri 83% Sangat Tinggi
Perbandingan hasil uji pretest dan posttest perindikator,
adapun indikator yang digunakan ialah interpretasi, analisis,
evaluasi, kesimpulan, penjelasan serta pengaturan diri. Data
yang diperoleh pada hasil pretest menunjukan kriteria cukup,
pada seluruh indikator dengan perolehan skor nilai
perindikator berturut - turut sebesar 44%, 49%, 50%, 55%,
45%,dan 52%.

Sedangkan pada data hasil analisis


posttestperindikatormenunjukkan kriteria sangat tinggi
pada indikatorinterpretasi, indikator analisis, indikator
evaluasi, indikator kesimpulan dan indikator pengaturan
diri, dengan perolehan skor berturut - turut sebsar 83%,
84%, 84%, 86% dan 83% serta menunjukan kriteria
tinggi pada indikator penjelasan dengan perolehan skor
nilai sebesar 78%.
Data Hasil Analisis N-Gain Berpikir Kritis Siswa

Pretest Posttest N-Gain Kriteria

48.58 82.67 0.66 Sedang

Berdasarkan pada tabel tersebut hasil uji N-Gain


menunjukan rata - rata nilai peningkatan mencapai 0.66
termasuk pada kategori peningkatan sedang. Penggunaan
virtual laboratory pada pembelajaran memberikan dampak
yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan
berpikir kritis siswa.
Data Hasil Analisis Uji Normallitas mengngunakan Uji Kolmogorov
Smirnov Keterampilan Berpikir Kritis

Berpikir Kritis Nilai Signifikasi

Pretest 0.200

Posttest 0.066

Berdasrkan tabel tersebut diketahui hasil uji normalitas


pretestdiperoleh nilai 0.200 > 0.05 maka data hasil tes
keterampilan berpikir kritis tersebut berdistribusi normal
dan hasil uji normalitas posttest diperoleh nilai 0.066 >
0.05 maka data hasil test keterampilan berpikir kritis
berdistribusi normal
Data Hasil Analisis Uji Homogenitas Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.

Statistik df1 df2 Nilai


Levene Signifikasi

6.834 1 58 0.011

Berdasarkan ersebut diperoleh nilai Sig. pada kolom


signifikasi sebesar 0.011< 0.05 sehingga dapat
dinyatakan data hasil tes keterampilan berpikir kritis
siswa bersifat tidak homogen atau bersifat heterogen.
Hasil Analisis Dasar pengambilan keputusannya adalah: Jika
Hipotesis nilai sig. (2-tailed)˂0,05, maka H0 ditolak dan
jika nilai sig. (2-tailed)˃0,05, maka H0
diterima.
Hipotesis yang diajukan
Ho : Penggunaan Virtual Laboratory tidak dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Hi : Penggunaan Virtual Laboratory dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa
Hasil Analisis Hipotesis Wilcoxon Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon
Tes Statistik Berpikir Kritis pada tabel diperoleh nilai sig. (2
taild) sebesar 0.000 < 0.05 maka
Z - 4.792 H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya peggunaan virtual
Nilai Signifikasi 0.000 labortory dalam pembelajaran
terbukti efektiv terhadap
peningkatan keterampilan berpikir
kritis siswa.
Hasil Analisis Data Lembar Observasi Aktivitas Guru
Berdasarkan Tabel 4.8 dan 4.9 dalam teks draf skripsi
diketahui bahwa aktivitas yangdilaksanakan guru pada
pembelajaran menggunakan Virtual Laboratory100%
terlaksana dan 0% tidak terlaksana atausintak pada
pembalajaran mengguanakan Virtual Laboratoryterlaksana
dengan baik. Adapun tahapan kegiatan pembelajaran yaitu
sebagai berikut : Pendahuluan, Stimulasi (Pemberian
Rangsangan), Problem Statemen (Identifikasi Masalah),
Datta Collection and Processing (Pengumpulan Data dan
mengolah Data), dan Generalitation.

Hasil Analisis Lembar Observasi Siswa


Berdasarkan Tabel 4.10 dan 4.11 pada draf skripsi hasil
observasi aktivitas siswa pada pembelajaran menggunakan
Virtual Laboratory pada materi invertebrata, mencapai rata-
rata 83,6% mengikuti pembelajaran. dengan kategori sangat
baik
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,


dapat disimpulkan bahwa penggunaan Virtual Laboratory
dalam pembelajran dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa kelas X SMA Daarul Amanah
Singawada pada konsep invertebrata secara efektiv.
Daftar Pustaka
Babateen, Huda, (2011) Muhammad. The role of Virtual Laboratories in Science
Education. IACSIT Press. 12.
Badan Nasional Standar Pendidikan. 2010. Paradigma Pendidikan Naisonal Abad
XXI. Badan Standar Nasional Pendidikan Versi 1.0. DiaksesMaret
5, 2022,
http://www.bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/Laporan BSNP2010.p
df
.
Barus, E.M &Panggabean, T. N. (2020). PengaruhLaboratorium Virtual Biologi
Berbasis Problem Solving. TerhadapKemampuanBerpikirKritis
Mahasiswa
Facione, 2015 “Critical Thinking : What It Is and Why It Counts”.
Prof. Dr. Mungin Edi Wibowo, 2010 : Paradigma Pendidikan Naisonal Abad XXI.
Rusdi, Oktiyani, Hanumi. 2007.“Analisis KeterampilanBerpikirKritis Siswa. Kelas
XI Pada Pembelajaran SistemKoloid Melalui Metode Praktikum”.
V. Nurhayati, (2017) "PenerapanLaboratorium Virtual Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Sistem Eksresi“
Rusdi, Oktiyani, Hanumi. 2007.“Analisis KeterampilanBerpikirKritis Siswa. Kelas
XI Pada Pembelajaran SistemKoloid Melalui Metode Praktikum”.

Anda mungkin juga menyukai